• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga SKRIPSI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI

DISPEPSIA PADA PASIEN PENYAKIT

GINJAL KRONIS YANG MENJALANI

HEMODIALISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis

RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

HAYU INTAN HIMAWINDY KUSUMA

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KLINIK

SURABAYA

2015

(2)

ii

SKRIPSI

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI

DISPEPSIA PADA PASIEN PENYAKIT

GINJAL KRONIS YANG MENJALANI

HEMODIALISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis

RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

HAYU INTAN HIMAWINDY KUSUMA

051111046

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KLINIK

SURABAYA

2015

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi / karya ilmiah saya, dengan judul:

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI DISPEPSIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI

HEMODIALISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet, digital library Perpustakaan Universitas Airlangga atau media lain untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi skripsi/karya ilmiah saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 6 Agustus 2015

Hayu Intan Himawindy Kusuma NIM. 051111046

(4)

LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hayu Intan Himawindy Kusuma NIM : 051111046

menyatakan, bahwa sesungguhnya hasil skripsi / tugas akhir yang saya tulis dengan judul:

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI DISPEPSIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI

HEMODIALISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini menggunakan data fiktif atau merupakan hasil dari plagiatisme, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Surabaya, 6 Agustus 2015

Hayu Intan Himawindy Kusuma NIM. 051111046

(5)

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI DISPEPSIA

PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG

MENJALANI HEMODIALISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis

RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

2015

Oleh :

HAYU INTAN HIMAWINDY KUSUMA NIM : 051111046

Skripsi ini telah disetujui oleh :

NGANTAR Pembimbing Utama

Dr. Budi Suprapti, Apt., M.Si NIP. 196111141987012001

Pembimbing Serta

dr. Aditiawardana, Sp PD-KGH NIP. 196502021990031001

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, ridho, nikmat, dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI DISPEPSIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS (Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya) sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Budi Suprapti M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing utama yang

telah banyak memberikan waktu, pengajaran, bimbingan, bantuan, saran, dan pengarahannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. dr.Aditiawardana Sp.PD-KGH selaku dokter sekaligus pembimbing serta yang juga telah banyak memberikan waktu, pengajaran, bimbingan, bantuan, saran, dan pengarahannya dalam menyusun menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Suharjono, MS, Apt dan Dra. Toetik Ariyani M.Si, Apt selaku dosen penguji atas setiap kritik dan saran yang diberikan untuk perbaikan skripsi ini.

4. Direktur RSUD Dr. Soetomo, kepala bidang LITBANG, segenap karyawan dan staf di RSUD Dr. Soetomo yang telah memberikan ijin pada penelitian ini.

5. Segenap karyawan, staf, perawat, dan tenaga medis Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo atas bantuan waktu dan tenaga dalam memenuhi segala kebutuhan dalam penyelesaian skripsi ini.

(7)

vii

6. Ketua Departemen dan segenap karyawan Departemen Farmasi Klinis atas segala dukungan dan fasilitas yang telah diberikan selama pengerjaan skripsi ini.

7. Seluruh dosen serta staf pengajar yang telah mendidik, membimbing, dan membagi ilmu dan pengetahuan selama menjalani perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. 8. Orang tua tercinta, Ayah Djuwari Purna dan Ibu Sunartin atas

segala doa, perhatian, dukungan, semangat dan kasih sayang yang tercurah tiada henti selama ini.

9. Teman-teman seperjuangan skripsi, Santi, Alfi, Era, Faya, Tiyas, Ismi, Vida, atas segala dukungan dan semangat dalam berjuang menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat tersayang Destia, Santi, Binda, Milka, Nisha, Pristina yang telah menemani perjalanan selama menempuh studi di Fakultas Farmasi Unair, terimakasih atas dukungan, semangat, dan kebersamaan selama ini.

11. Teman-teman farmasi angkatan 2011 khususnya CTM atas dukungan, doa, dan kebersamaan selama menempuh studi di Fakultas Farmasi Unair

12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.

(8)

viii

Masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu segala bentuk masukan, kritik dan saran yang membangun diri sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.

Surabaya, 6 Agustus 2015

(9)

ix RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI DISPEPSIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI

HEMODIALISIS

(Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

HAYU INTAN HIMAWINDY KUSUMA

Dispepsia merupakan gejala gastrointestinal yang sering ditandai dengan keluhan rasa sakit atau nyeri pada abdomen bagian atas, mual, muntah, rasa kembung pada abdomen bagian atas, abdomen terasa penuh, bersendawa, dan keadaan lekas kenyang. Pada pasien ESRD yang menjalani HD, gejala dispepsia merupakan salah satu gejala yang memiliki prevalensi paling tinggi terjadi pada pasien. Patofisiologi dispepsia pada pasien PGK yang menjalani HD terjadi karena beberapa faktor antara lain adanya kondisi uremia yang dialami pasien ESRD yang menjalani hemodialisis akibat kerusakan nefron secara irreversibel sehingga menyebabkan pasien mengalami gangguan motilitas lambung dan fungsi ekskresi ginjal yang menurun sehingga terjadi penurunan klirens gastrin yang berakibat pada peningkatan produksi asam lambung.

Oleh karena adanya prevalensi gejala dispepsia yang cukup tinggi pada pasien PGK yang menjalani HD, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji pola penggunaan obat anti dispepsia pada pasien PGK yang menjalani HD meliputi jenis, dosis, frekuensi, cara penggunaan, analisis hubungan pola penggunaan dan outcome pada pasien, serta menganalisis adanya DRP yang terjadi pada pasien. Penelitian dengan analisis deskriptif dilakukan secara

cross-sectional di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo selama

periode Maret hingga Mei 2015 dan telah dinyatakan layak etik. Kriteria inklusi sampel penelitian yaitu pasien PGK yang menjalani HD dengan gejala dispepsia dan mendapatkan salah satu atau kombinasi obat anti dispepsia serat bersedia mengikuti penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian pada 60 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, jenis obat anti dispepsia yang digunakan dalam manajemen terapi dispepsia pada pasien PGK yang menjalani HD yaitu golongan PPI (omeprazol (65%) dan lansoprazol (11,67%)), golongan AH2 Reseptor yaitu ranitidin (18,33%), golongan prokinetik

(10)

x

yaitu domperidon (10%), golongan mukoprotektor yaitu sukralfat (11,67%), dan golongan antasida (3,33%). Selain terapi tunggal, juga terdapat kombinasi penggunaan obat anti dispepsia yaitu omeprazol + antasida (1,67%), omeprazol + domperidon (3,33%), omeprazol + sukralfat (1,67%), antasida + sukralfat (1,67%), dan ranitidin + domperidon (1,67%). Dosis dan frekuensi obat anti dispepsia yang digunakan yaitu omeprazol 20 mg 1-2x sehari, lansoprazol 30 mg 1-2x sehari, ranitidin 150 mg 1-2x sehari, sukralfat dosis 0,5 g/5 ml 3x sehari, domperidon 10 mg dengan frekuensi pemberian 1-3x sehari, dan antasida 3x sehari. Pada penelitian ini, dosis dan frekuensi yang diberikan telah sesuai dengan literatur. Namun terjadi beberapa ketidakpatuhan pasien terkait obat anti dispepsia yang digunakan oleh pasien saat gejala muncul. Berdasarkan penelitian, dapat diketahui

outcome terapi menggunakan skor kuesioner Nepean Dyspepsia Index Indonesia (NDII). Terjadi peningkatan kualitas hidup pada 80%

pasien, tidak terjadi perubahan kualitas hidup pada 10 % pasien, dan penurunan kualitas hidup pada 10 % pasien. Analisis DRP berdasarkan hasil penelitian diperoleh DRP kategori interaksi obat potensial pada pasien PGK yang menjalani HD sebesar 18,36% dan ketidakpatuhan dalam penggunaan obat anti dispepsia sejumlah 38,33%.

Berdasarkan uraian diatas, diperlukan kolaborasi dan keterlibatan peran dokter, farmasis, dan tenaga kesehatan lainnya dalam meniminalkan masalah terkait obat serta edukasi pada pasien terkait cara penggunaan obat anti dispepsia yang tepat sehingga dapat dilakukan pendekatan terapi yang tepat dalam penanganan dispepsia dan outcome terapi pada pasien dapat tercapai secara optimal.

(11)

xi ABSTRACT

Drug Utilization Study of Antidyspepsia Drugs in Chronic Renal Disease Patient Undergoing Hemodyalisis Therapy

(Study in Hemodyalisis Instalation Dr. Soetomo Hospital Surabaya) HAYU INTAN HIMAWINDY KUSUMA

The most common non-renal complaints in End Stage Renal Disease (ESRD) patients are gastrointestinal symptoms such as dyspepsia. Dyspepsia is highly prevalent and characterized by upper abdominal pain, nausea, vomiting, upper abdominal bloating, postprandial fullness, and early satiety. Pathophisiology dyspepsia among ESRD patients was caused by uremic patient associated with delayed gastric emptying due dyspepsia symptoms and the decrease of renal function present increased levels of gastrin and affect the elevation in acid production by the parietal cells.

The aims of this study was to analyze utilization profile of antidyspepsia drugs, the the relation between utilization profile of drugs and outcome therapy in patients ESRD undergoing hemodyalisis, analyze drug related problems. It was a crossectional study during period March 2015 to Mey 2015 in Hemodyalisis Instalation Dr. Soetomo Hospital Surabaya.

The results study of 60 inclusion patient showed anti dyspepsia used in this study were omeprazole (65%), lansoprazole (11,67%), ranitidine (18,33%), domperidone (10%), sucralfate (11,67%), and antacids (3,33%). There were also combination drugs used in this study. The dose and frequency of antidyspepsia drugs used in this study consist of omeprazole 20 mg one till two times a days, lansoprazole 30 mg one till two times a days, ranitidine 150 mg one till two times a days, sucralfate 0,5 g/5 ml three times a days, domperidone 10 mg one till three times a days, and antacids three times a days. Outcomes dyspepsia measured by questionnaire dyspepsia score showed that there was the increasing quality of life in 80% patients, no change quality of life in 10 % patient, and the decreasing quality of life in 10 % patient. Drugs related problems identified in this study were potential drug interactions in 18,36 % patients and non adherence when used the drugs in 38,33 % patients.

Keywords: dyspepsia, antidyspepsia, drugs, end stage renal disease, hemodyalisis, drug utilization profile.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

RINGKASAN ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fungsi Ginjal ... 9

2.1.1 Struktur Makroskopis ... 9

2.1.2 Struktur Mikroskopis ... 10

2.1.3 Fungsi Ginjal ... 12

2.2 Tinjauan Tentang PGK ... 13

(13)

xiii

2.2.2 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis ... 14

2.2.3 Etiologi Penyakit Ginjal Kronis ... 15

2.2.4 Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronis... 16

2.2.5 Data laboratorium dan Data Klinik ... 17

2.3 Hemodialisis ... 19

2.3.1 Definisi Hemodialisis ... 19

2.3.2 Indikasi Hemodialisis ... 20

2.3.3 Prinsip Hemodialisis ... 20

2.4 Tinjuan Tentang Lambung ... 23

2.4.1 Anatomi Lambung ... 23

2.4.2 Fisiologi Lambung ... 24

2.5 Tinjuan Tentang Dispepsia ... 27

2.5.1 Definisi Dispepsia ... 27

2.5.2 Klasifikasi Dispepsia ... 28

2.5.3 Epidemiologi dan Faktor Resiko Dispepsia ... 32

2.5.4 Patofisiologi Dispepsia pada PGK ... 33

2.6 Manajemen Terapi Dispepsia pada PGK ... 34

2.6.1 Terapi Non Farmakologi ... 34

2.6.2 Terapi Farmakologi ... 35

2.6.2.1 Golongan PPI ... 37

2.6.2.2 Golongan AH2 Reseptor ... 44

2.6.2.3 Golomgan Antasida ... 49

2.6.2.4 Golongan Mukoprotektor ... 51

2.6.2.5 Golongan Prokinetik ... 53

2.7 Outcome terapi ... 55

2.8 Drug Related Problem (DRP) ... 55

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual ... 59

(14)

xiv

3.2 Kerangka Operasional ... 60

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian... 61

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 61

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 61

4.3.1 Populasi ... 61

4.3.2 Sampel... 61

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel... 62

4.4 Bahan Penelitian ... 63

4.5 Instrumen Penelitian ... 63

4.6 Definisi Operasional ... 63

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 65

4.8 Prosedur Analisis Data ... 66

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Data Demografi Pasien ... 67

5.2 Data Subyektif Pasien ... 69

5.3 Terapi Obat Anti Dispepsia Pada Pasien... 70

5.4 Penggunaan Terapi lain Pada Pasien PGK yang menjalani HD ... 78

5.5 Outcome Terapi Pada Pasien ... 79

5.6 Distribusi Perubahan Skor Dispepsia dan Jenis Obat Anti Dispepsia ... 81

5.7 Distribusi Perubahan Skor Dispepsia dengan Nilai BUN Pasien ... 81

5.8 Distribusi Perubahan Skor Dispepsia dengan Profil HD Pasien ... 82

5.9 Analisis DRP ... 83

(15)

xv BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 102

7.2 Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis ... 14

II.2 Beberapa Penyebab Penyakit Ginjal Kronis ... 15

II.3 Data Laboratorium Pada Kondisi Normal dan PGK ... 18

II.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dialisis dari Obat- obat ... 22

II.5 Farmakokinetik Proton Pump Inhibitor (PPI) ... 40

II.6 Interaksi PPI Ketika Digunakan Bersama Obat Lain ... 42

II.7 Rekomendasi Dosis PPI Berdasarkan Guideline ... 43

II.8 Dosis PPI Untuk Eradikasi H. pylori ... 43

II.9 Kombinasi PPI dan Antibiotik Untuk Eradikasi H. pylori .. 44

II.10 Farmakokinetik Antagonis H2 Reseptor ... 46

II.11 Penyesuaian Dosis Golongan Antagonis H2 Reseptor ... 48

II.12 Klasifikasi DRP ... 56

V.1 Dosis dan Frekuensi Penggunaan Obat Anti Dispepsia ... 71

V.2 Terapi Obat Anti Dispepsia Tunggal dan Kombinasi yang Diberikan Pada Pasien ... 72

V.3 Cara Penggunaan Obat Anti Dispepsia Pada Pasien PGK HD yang Mendapatkan Terapi Obat Anti Dispepsia ... 73

V.4 Kesesuaian Dosis dan Aturan Pakai Penggunaan Obat Anti Dispepsia Oleh Pasien dengan Dosis dan Aturan Penggunaan Pada Pustaka ... 75

V.5 Terapi Lain yang Didapatkan Pasien PGK yang Menjalani HD ... 78

V.6 Perubahan Skor Kuesioner NDII Berdasarkan Hasil Wawancara Pada Pasien ... 80

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Potongan Membujur Ginjal ... 10

2.2 Diagram Unit Fungsional Nefron ... 11

2.3 Daerah Anatomi Lambung ... 24

2.4 Regulasi Sekresi Asam Lambung ... 26

2.5 Algoritma Manajemen Uninvestigated Dispepsia ... 36

2.6 Struktur PPI ... 37

2.7 Struktur Antagonis Reseptor H2 ... 45

3.1 Bagan Kerangka Konseptual... 59

3.2 Bagan Kerangka Operasional ... 60

5.1 Distribusi Jenis Kelamin Pasien PGK HD yang Mendapatkan Terapi Obat Anti Dispepsia ... 67

5.2 Sebaran Usia Pasien PGK HD yang Mendapatkan Terapi Obat Anti Dispepsia ... 68

5.3 Penyakit Penyerta Pada Pasien ... 68

5.4 Profil Hemodialialisis Pasien PGK yang Menjalani HD .... 69

5.5 Jenis Gejala yang Dialami Oleh Pasien ... 69

5.6 Jenis Obat Anti Dispepsia ... 70

5.7 Pemberian Terapi Obat Anti Dispepsia Pada Pasien PGK yang Menjalani HD ... 72

5.8 Cara Penggunaan Obat Anti Dispepsia Oleh Pasien ... 73

5.9 Grafik Perubahan Kualitas Hidup Pasien Berdasarkan Hasil Wawancara Pada Pasien ... 79

5.10 Distribusi Perubahan Skor Dispepsia dengan jenis Obat Anti Dispepsia ... 81

5.11 Distribusi Perubahan Skor Dispepsia dengan Nilai BUN Pasien ... 81

(18)

xviii

5.12 Distribusi Perubahan Skor Dispepsia dengan Profil HD

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Lembar Pengumpul Data ... 111 2 Tabel Induk ... 113 3 Tabel Wawancara Menggunakan Kuesioner NDII ... 115 4 Nilai Kuesioner NDII Berdasarkan Hasil Wawancara Pada

Pasien PGK yang menjalani HD ... 116 5 Lembar Keterangan Kelaikan Etik ... 117

(20)

xx

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

Ach : Asetilkolin

BM : Berat Molekul

BMC : Bio Med Central

BUN : Blood Urea Nitrogen

Ca : Kalsium

Ccr : Klirens Kreatinin

CNS : Central Nervous System

CYP 450 : Sitokrom 450

DMK : Data Medis Kesehatan

DMNV : Dorsal Motor Nucleus of the Vagus

DRP : Drug Related Problem

ECL : Enterochromaffin-like

ENS : Enteric Nervous System

ESRD : End-stage Renal Disease

GERD : Gatro-Esophageal Reflux Disease

GFR : Glomerular Filtration Rate

GI : Gastrointestinal

g : gram

H2RA : H2 Reseptor Antagonist

Hb : Hemoglobin

HD : Hemodialisis

KDIGO : Kidney Disease Improving Global

Outcomes

MDRD : Modification of Diet in Renal Disease

mg : mili gram

(21)

xxi

NDII : The Nepean Dyspepsia Index

NICE : National Institute of Clinical Exellent NSAID : Non Stereoid Antiinflamation Drug

PGK : Penyakit Ginjal Kronik

PPI : Proton Pump Inhibitor

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

Scr : Serum Kreatinin

UD : Univestigated Dyspepsia

URSDS : The United States Renal Data System

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Palembang memiliki masalah dalam disiplin kerja terhadap pegawai

Informasi tentang identifikasi tanaman jeruk sejauh ini masih terbatas sehingga dipandang perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh keragaman tanaman jeruk

Dari hasil analisis logistic regression dengan menggunakan software SPSS yang telah diolah dan dibahas pada bab sebelumnya, terdapat lima variabel yang masuk dalam model kinerja

MAPE biasanya lebih berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan

Pada bagian Awal karya ini menggambarkan pendidikan di surau pada masa lalu dengan melihat pada aspek kuatnya sosok guru tuo (guru tua) yang mengajarkan anak-anak belajar

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah seorang peserta didik yang belajar di bangku perkuliahan dengan mengambil jurusan yang

Berikut ini diperlihatkan script perhitungan program MATLAB untuk mencari perbandingan solusi numerik dan analitik persamaan integral Volterra dari contoh 2... *quad(F,x(i),x(i+1));

Pada halaman ini alumni diharapkan untuk mengisi data pribadi alumni secara lengkap sesuai dengan form yang telah disediakan seperti Gambar 4.4... 4.2.5 Halaman Form