• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii. ABSTRACT... iii. ABSTRAK... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii. ABSTRACT... iii. ABSTRAK... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN..."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

RINGKASAN ... v

HALAMAN PERSETUJUAN ... viii

TIM PENGUJI ... ix

RIWAYAT HIDUP ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penalitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Kemandirian ... 7

(2)

2.2.1 Aspek Produksi ... 9

2.2.2 Aspek Pemasaran ... 10

2.2.3 Aspek Keuangan ... 10

2.3 Konsep Agribisnis ... 11

2.4 Agribisnis Sayuran ... 14

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usahatani ... 16

2.5.1 Faktor Produksi Alam ... 16

2.5.2 Faktor Produksi Modal ... 17

2.5.3 Faktor Produksi Tenaga Kerja ... 19

2.5.4 Faktor Produksi Manajemen ... 21

2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22

2.7 Kerangka Pemikiran ... 23

III. METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2 Data Penelitian ... 25

3.2.1 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.2.3 Instrumen Penelitian... 27

3.2.4 Validitas ... 27

3.2.5 Reliabilitas (Keterandalan Alat Ukur) ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 30

3.4 Konsep, Indikator, Variabel, dan Skala Pengukuran ... 31

3.5 Definisi Operasional... 33

(3)

3.7 Cara Pengukuran ... 39

IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 48

4.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Pembagian Administrasi Kota Denpasar ... 48

4.2 Kependudukan Kota Denpasar ... 49

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

5.1 Kinerja Agribisnis Sayur di Kota Denpasar ... 51

5.2 Karakteristik Internal Petani Sayur ... 62

5.2.1 Umur ... 63

5.2.2 Pendidikan Formal ... 63

5.2.3 Pendidikan Non Formal ... 64

5.2.4 Pengalaman Usaha ... 64

5.2.5 Skala Usaha ... 65

5.3 Karakteristik Eksternal Petani Sayur ... 66

5.3.1 Ketersediaan Media Massa ... 66

5.3.2 Sumber Informasi ... 67

5.3.3 Hubungan Kemitraan ... 67

5.4 Kemandirian Petani Sayur... 68

5.4.1 Permodalan/Keuangan ... 68

5.4.2 Produksi ... 70

5.4.3 Pemasaran ... 74

5.5 Hubungan antara Faktor Internal dan Eksternal dengan Kemandirian Petani Sayur... 76

(4)

5.5.1 Umur ... 77

5.5.2 Pengalaman Usaha ... 77

5.5.3 Pendidikan Formal ... 77

5.5.4 Pendidikan Non Formal ... 78

5.5.5 Skala Usaha ... 78

5.5.6 Ketersediaan Media Massa ... 79

5.5.7 Sumber Informasi ... 79

5.5.8 Hubungan Kemitraan ... 80

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 81

6.1 Simpulan ... 81

6.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman 1.1 Luas tanam dan produksi tanaman sayur-sayuran di Kota Denpasar

pada tahun 2015 ... 3

3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 28

3.2 Nilai tingkat keandalan Cronbach’s Alpha ... 29

3.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 30

3.4 Jumlah Petani Sayur Masing-masing Kecamatan ... 31

3.5 Konsep, Indikator, Variabel, dan Skala Pengukuran ... 32

3.6 Kategori Tingkat Kemandirian Petani dalam Malakukan Usahatani Sayur ... 40

4.1 Penduduk Kota Denpasar Menurut Kelompok Umur, 2015 ... 49

4.2 Jumlah Penduduk Kota Denpasar Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010-2015 ... 50

5.1 Distribusi Karakteristik Internal Petani Sayur ... 63

5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Internal Responden ... 65

5.3 Distribusi Karakteristik Eksternal Petani Sayur ... 66

5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Eksternal Responden ... 68

5.5 Distribusi Kemandirian Petani Berdasarkan Variabel Modal/Keuangan ... 69

5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aspek Permodalan Responden ... 69

5.7 Distribusi Kemandirian Petani Berdasarkan Variabel Produksi ... 70

(6)

5.9 Distribusi Kemandirian Petani Berdasarkan Variabel Pemasaran ... 74 5.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aspek Pemasaran Responden ... 75 5.11 Hubungan antara Faktor Internal dan Eksternal dengan

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ... 24

5.1 Saluran Pemasaran I Petani Sayur Kota Denpasar ... 60

5.2 Saluran Pemasaran II Petani Sayur Kota Denpasar ... 61

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1. Hasil Uji Validitas Faktor Internal Petani Sayur ... 86

2. Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal Petani Sayur ... 87

3. Hasil Uji Validitas Aspek Permodalan Petani Sayur ... 88

4. Hasil Uji Validitas Aspek Produksi Petani Sayur ... 89

5. Hasil Uji Validitas Aspek Pemasaran Petani Sayur ... 90

6. Hasil Uji Reliabilitas Faktor Internal Petani Sayur ... 91

7. Hasil Uji Reliabilitas Faktor Eksternal Petani Sayur ... 91

8. Hasil Uji Reliabilitas Aspek Permodalan Petani Sayur ... 91

9. Hasil Uji Reliabilitas Aspek Produksi Petani Sayur ... 91

10. Hasil Uji Reliabilitas Aspek Pemasaran Petani Sayur ... 91

11. Jenis dan Harga Sayuran yang Dibudidayakan Petani di Kota Denpasar ... 92

12. Tabulasi Pencapaian Skor Faktor Internal ... 95

13. Tabulasi Pencapaian Skor Faktor Eksternal ... 97

14. Tabulasi Pencapaian Skor Aspek Permodalan/Keuangan... 99

15. Tabulasi Pencapaian Skor Aspek Produksi ... 101

16. Tabulasi Pencapaian Skor Aspek Pemasaran ... 103

(9)

ABSTRACT

I Wayan Sucitayasa. Registration 1305315138. The Self-Sufficiency of Farmers in Managing Vegetable Farming in Denpasar City. Supervised by : Prof. Dr. Ir.

Dwi Putra Darmawan, M.P. and Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, MM The development of urban agriculture has many challenges such as the difficulty of

obtaining production inputs, the difficulty of obtaining credit, the limited of resources, the limited time, and the agricultural sector which is not a priority sector. Difficulties in farming in urban areas can be minimized with the self-sufficiency of each farmer. The purpose of the study was to investigate how the performance of vegetable farming management and how the level of self-sufficiency of vegetable farmers in Denpasar, as well as what factors influence the self-sufficiency of vegetable farmers in the city of Denpasar in terms of capital, production and marketing that are categorized in three classes of measurement i.e. less self-sufficiency, moderate self-sufficiency or full self-sufficiency analyzed by qualitative descriptive method. The results showed that vegetables farming conducted by farmers in the city of Denpasar was still classified as a traditional that rely on habits. The self-sufficiency seen from the aspects of capital, production and marketing can be categorized as medium category. Factors that affect the self-sufficiency in the capital aspect was age. The self-sufficiency in the aspects of production was influenced by the source of information, and the self-sufficiency in the marketing aspect was influenced by the partnership relationship. Based on the results of the research, it is recommended to increase the extension to increase knowledge of farmers related to vegetable agribusiness.

(10)

ABSTRAK

I Wayan Sucitayasa. NIM 1305315138. Kemandirian Petani dalam Mengelola Usahatani Sayuran di Kota Denpasar. Dibimbing oleh : Prof. Dr. Ir. Dwi Putra

Darmawan, M.P. dan Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, MM Pengembangan pertanian di perkotaan memiliki banyak tantangan seperti sulitnya

mendapat input produksi, sulitnya mendapat kredit, terbatasnya suberdaya, terbatasnya waktu, dan sektor pertanian yang bukan merupakan sektor prioritas. Sulitnya berusahatani di daerah perkotaan dapat diminimalkan dengan kemandirian yang dimiliki oleh masing-masing petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja pengelolaan usahatani sayuran dan bagaimana tingkat kemandirian petani sayuran di Kota Denpasar, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian petani sayur di Kota Denpasar dalam aspek modal, produksi dan pemasaran, yang di kategorikan dalam tiga kelas pengukuran yaitu kurang mandiri, kemandirian sedang atau mandiri yang dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani sayuran yang dilakukan oleh petani di Kota Denpasar masih tergolong tradisional yang bertumpu kepada kebiasaan yang sering dilakukan. Kemandirian dari aspek permodalan, aspek produksi dan aspek pemasaran termasuk kategori sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dari aspek permodalan adalah umur. Kemandirian dari aspek produksi dipengaruhi oleh sumber informasi, dan kemandirian dari aspek pemasaran dipengaruhi oleh hubungan kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan perlu meningkatkan penyuluhan agar menambah pengetahuan petani terkait agribisnis sayuran.

(11)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Bali merupakan provinsi yang berkembang sebagai salah satu daerah tujuan utama pariwisata di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juni 2016 mencapai 405.835 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 405.686 kunjungan, dan yang melalui pelabuhan laut sebesar 149 kunjungan (BPS Provinsi Bali, 2016). Wisatawan yang datang ke Provinsi Bali terus mengalami peningkatan seiring pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata di Bali.

Kota Denpasar merupakan salah satu daerah yang menjadi pusat berkembangnya pariwisata di Provinsi Bali, hal ini menyebabkan banyaknya peluang usaha yang bermunculan, dan sangat menjanjikan terlebih disektor pariwisata, seperti penginapan, hotel, restaurant, dan rumah makan, hal tersebut membuat banyaknya kaum urban datang ke Kota Denpasar untuk mencoba peruntungan hidupnya, banyaknya kaum urban yang datang ke Kota Denpasar baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri yaitu wisatawan mancanegara yang memutuskan untuk menetap di Kota Denpasar dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya permasalahan sosial, ekonomi, kesejahteraan, Keamanan, ketersediaan lahan, air bersih, dan kebutuhan pangan.

Akibatnya, menjadi penting sekali bahwa daerah perkotaan dipersiapkan untuk mengatasi masalah akibat tingginya jumlah urbanisasi sehingga tidak menimbulkan banyak masalah yang bermunculan dikemudian hari yang dapat merugikan banyak pihak, ada beberapa cara untuk mempersiapkan kota untuk

(12)

mencegah masalah yang muncul dari urbanisasi, dimana yang paling efektif adalah mempersiapkan daerah kota dalam kegiatan pertanian dalam kota. Pertanian perkotaan berkelanjutnya diharapkan mampu menyelesaikan beberapa masalah yang muncul dari urbanisasi (Edwards, 2015).

Pertanian Perkotaan didefinisikan sebagai aktivitas budidaya atau pengolahan, pemasaran, dan pendistribusian bahan pangan, produk kehutanan dan hortikultura yang terjadi di dalam dan sekitar perkotaan. Kegiatan pertanian perkotaan memiliki perspektif ekonomi, lingkungan, dan akses terhadap bahan pangan yang secara langsung dan tidak langsung berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat (Sastro, 2015). Komoditas pertanian yang saat ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat diperkotaan yaitu komoditas hortikultura dimana untuk pembudidaya tanaman hortikultura tropis dan subtropis sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia karena tersedianya keragaman agroklimat dan karakteristik lahan serta sebaran wilayah yang luas (Zulkarnain, 2010).

Komoditas hortikultura yang terdiri atas buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis (Bappenas, 2014). Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan bertambahnya kaum urban yang dating ke Kota Denpasar mendorong tingginya permintaan terhadap produk hortikultura terutama sayuran, yang merangsang minat petani di Kota Denpasar yang notabene memiliki lahan sempit untuk membudidayakan sayuran dataran rendah.

Luas tanam dan produksi tanaman sayur-sayuran di Kota Denpasar pada tahun 2015 disajikan pada Tabel 1.1

(13)

Tabel 1.1

Luas tanam dan produksi tanaman sayur-sayuran di Kota Denpasar pada tahun 2015 Jenis Produksi Kind of Production Luas Tanam Planted Area (Ha) Produksi Production (Kwintal) (1) (2) (3) a. Kubis - - b. Petsai / Sawi 308 4.877 c. Buncis - - d. Ketimun - -

e. Kacang-kacangan yang dipanen lebih dari dua kali (Kacang Panjang) - - f. Kangkung 223 5.934 g. Bayam 140 1.499 h. Cabe - - i. Bawang Merah - - j. Tomat - - k. Bawang Putih - - l. Kentang - - m. Jagung Manis - -

Sumber : Badan pusat statistik Kota Denpasar (2016)

Kajian Badan Pusat Statistik Kota Denpasar mencatat bahwa petani di Kota Denpasar hanya memproduksi tiga jenis sayuran saja, yang diantaranya adalah petsai/ sawi, kangkung, dan bayam dimana dari ketiga jenis sayuran tersebut yang memiliki produksi paling tinggi adalah bayam dengan jumlah produksi sebesar 1.499 kwintal dan yang memiliki luas tanam paling tinggi adalah petsai / sawi dengan luas tanam sebesar 308 Ha.

Tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangan sektor pertanian di daerah perkotaan adalah sulitnya mendapat input produksi, sulitnya mendapat kredit, terbatasnya suberdaya yang dapat dimanfaatkan, terbatasnya waktu yang dapat dicurahkan, dan sektor pertanian di daerah perkotaan tidak ditempatkan menjadi

(14)

sektor prioritas untuk dikembangkan. Sulitnya berusahatani di daerah perkotaan dapat diminimalkan dengan cara memaksimalkal pemanfaatan potensi yang ada dalam diri, maupun potensi yang ada di lingkungan sekitar serta diperlukan kemandirian pada setiap petani, kemandirian dalam hal ini diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memanfaatkan potensi dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dicirikan oleh kemampuan dan kebebasan menentukan pilihan yang terbaik (Abdul, 2008). Aspek-aspek yang menentukan kemandirian tersebut adalah: (1) permodalan dan keuangan, (2) produksi, dan (3) pemasaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai potensi yang ada pada diri petani dan potensi yang ada pada lingkungan sekitar serta mengkaji tingkat kemandirian petani sayur di Kota Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja pengelolaan usahatani sayuran yang dilakukan oleh petani di Kota Denpasar?

2. Bagaimana tingkat kemandirian petani sayuran di Kota Denpasar dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian petani sayur dalam aspek modal, produksi dan pemasaran?

(15)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut:

1. Bagaimana kinerja pengelolaan usahatani sayuran yang dilakukan oleh petani di Kota Denpasar;

2. Bagaimana tingkat kemandirian petani sayuran di Kota Denpasar dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian petani sayur dalam aspek modal, produksi dan pemasaran.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai kemandirian petani sayur di Kota Denpasar diharapkan memberikan manfaat yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak terkait yaitu: 1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi petani dan masyarakat yang peduli terhadap perkembangan dan kemandirian petani sayur di Kota Denpasar.

2. Sebagai bahan referensi untuk kegiatan penelitian yang berkaitan dengan kemandirian petani sayur.

3. Pengembangan ilmu pengetahuan terkait masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi petani sayur di Kota Denpasar

4. Memberikan informasi kepada pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pembangunan di sektor pertanian.

(16)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi kemandirian petani sayur di Kota Denpasar yang mencangkup kemandirian dari aspek permodal/keuangan, produksi, dan pemasaran serta hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan kemandirian petani sayur. kemandirian petani sayur dari aspek permodalan dilihat dari berapa jumlah modal yang digunakan petani dalam melakukan usahataninya, sumber modal, dan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh petani. Kemandirian petani dari aspek produksi dilihat dari kemampuan petani dalam pengadaan benih, peralatan apa yang digunakan dalam melakukan budidaya, kemandirian untuk penyediaan peralatan, ketersediaan air dalam melakukan budidaya, kemandirian dalam pemberian pupuk, dan tanggapan petani mengenai harga pupuk. kemandirian petani sayur dari aspek pemasaran dilihat dari kemampuan dan kebebasan responden dalam menentukan jumlah sayuran sesuai dengan permintaan pasar, hargayang kompetitif antara petani dengan konsumen akhir, dan posisi tawar yang kuat antara petani dengan pembeli. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Daerah yang memiliki tipologi cepat maju dan tumbuh mempunyai kemungkinan mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih baik pada masa desentralisasi dibanding dengan daerah dengan

Dan dapat dilihat dari hasil variasi-variasi tersebut turbin angin savonius dengan variasi bukaan fix drag reducing 30° menghasilkan putaran turbin terbaik yang

Sedangkan dari wawancara diperoleh data mengenai kondisi perajin dan kain tenun secara umum di Indonesia; realita yang terjadi di pasar konsumen; peluang pengolahan

Dengan demikian jumlah investasi, tingkat upah, inflasi, dan output berpengaruh signifikan terhadap kesempatan kerja di Provinsi Sumatera Barat.. Hal ini terlihat dari hasil

Data dari penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif (Yin) yang terdiri dari pengumpulan, pemecahan, pengklasifikasian, penafsiran dan

pembelajaran sains; 5) Guru berpendapat bahwa perlu dikembangankan Modul Inkuiri Berbasis Pertanyaan (MIBP) untuk membantu siswa memahami konsep sains dan

Realitas subjektif, yaitu realitas yang terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas objektif dan simbolik ke dalam individu melalui proses internalisasi..

Indonesia sedang menyiasat sepuluh buah syarikat yang menyebabkan kebakaran hutan yang semakin buruk yang telah mengakibatkan kabut menyelubungi seluruh Asia Tenggara,