• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Penelitian

Adapun pola dari diagram alir pada penelitian ini, yang mana akan di jelasakan secara visual pada Gambar 3.1.

(2)

47 Penjelasan:

a. Melakukan pengambilan data baik data primer maupun data sekunder yang mana terdiri dari:

1. Data Primer: Kondisi geometrik jalan eksisting dan data traffic.

2. Data Sekunder: Kondisi sosio ekonomi, data tingkat kecelakaan, peta topografi, dan data harga tanah.

b. Melakukan analisa menggunakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya yang mana proses ini terdiri dari:

1. Analisa data statistik. 2. Analisa lalu lintas. 3. Analisa geometrik.

c. Melakukan pemilihan opsi yang mana terdiri dari: 1. Do Nothing

2. Do Something

Melalui proses do something inilah dilakukan proses pemilihan opsi untuk melakukan sesuatu yang mana terdiri dari dua opsi yaitu pelebaran jalan eksisting yang sudah ada atau perancangan ulang trase baru.

d. Memperkirakan biaya kontruksi yang dilakukan oleh opsi Do Something dengan melakukan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari konstruksi yang di rencanakan.

e. Melakukan studi kelayakan ekonomi yang mana terdiri dari analisa net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) dan internal rate of return (IRR) dari opsi Do Something.

f. Melakukan analisa multi kriteria dari proses pemberlakuan opsi yang telah dilakukan.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada pada Koridor Kemiling – Tanggamus tepatnya pada ruas jalan di kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

(3)

48

Gambar 3. 2. Lokasi Penelitian

(Sumber: Google Maps)

3.3. Pengambilan Data

Didalam penelitian ini dilakukanlah pengambilan data yang terbagi atas dua jenis data yang terdiri dari:

a. Data Primer; dan b. Data Sekunder.

Adapun data-data yang digunakan di dalam penelitian ini dimuat di dalam tabel berikut:

Tabel 3. 1. Data-Data Terkait Penelitian

No Nama Data Jenis Data Sumber

1 Geometrik Eksisting Primer Pengukuran

2 Lalu Lintas Primer Survey Lalu Lintas 3 Harga Tanah Sekunder Data Bapenda Pesawaran 4 Daya Dukung Tanah Sekunder Penelitian Terdahulu

5 Sosio Ekonomi Sekunder Badan Pusat Statistik Pesawaran 6 Topografi Sekunder Badan Informasi Geospasial 7 Tingkat Kecelakaan Lalu

Lintas Sekunder Polisi Daerah Lampung

3.3.1. Data Primer

Data primer merupakan data utama yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini, data primer terdiri dari dua data yaitu data geometrik eksisting, data lalu lintas, data daya dukung tanah atau CBR, dan data harga tanah.

(4)

49 a. Data Geometrik Eksisting

Data geometrik eksisting diambil dengan cara pengukuran langsung dimensi geometrik yang terdiri dari lebar jalan, lebar lajur, lebar badan jalan, lebar median, lebar bahu jalan, lebar drainase, ruang milik jalan (rumija), ruang manfaat jalan (rumaja) dan ruang pengawasan jalan (ruwasja). Yang mana secara detail di tunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. 3. Gambar Penampang Melintang Jalan Tanpa Median

Gambar 3. 4. Gambar Penampang Melintang Jalan Dengan Median

Dalam melakukan penelitian ini dipilihlah lokasi studi pada Jalan Raya Kurungan Nyawa.

(5)

50

Gambar 3. 5. Gambar Titik Lokasi Pengukuran Geometri

(Sumber: Google Maps)

Pengukuran geometrik eksisting yang berlokasi di Jalan Raya Kurungan Nyawa dilakukan pada hari Sabtu, 29 Februari 2020 di Jalan Raya Kurungan Nyawa pada pukul 18.45 WIB. Jalan ini merupakan ruas jalan yang berada tepat diperbatasan Kota Bandar Lampung dengan Kabupaten Pesawaran.

Gambar 3. 6. Pengukuran Geometri Eksisting

Pengambilan data geometrik eksisting pada lokasi ini diambil dengan menggunakan meteran berbahan pita yang diputar secara manual dengan panjang maksimal 50 meter.

(6)

51

Gambar 3. 7. Meteran kapasitas 50 meter

(Sumber: Google Maps)

b. Data Lalu Lintas

Pengambilan data lalu lintas dalam penelitian ini diambil dengan cara melakukan survei di titik lokasi yang telah di tentukan sebelumnya. Pengambilan titik ini dilakukan dengan cara sampling pada lokasi studi dengan melihat secara visual pergerakan yang terjadi dan hasil dari penentuan titik lokasi pada penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. 8. Gambar Titik Lokasi Pengambilan Data Traffic Counting

(7)

52

Pengambilan data traffic counting di titik Jalan Raya Kurungan Nyawa diambil pada hari Jum’at, tanggal 10 Juli 2020 dan Sabtu, 11 Juli 2020. Pengukuran dilakukan mulai dari jam 05.00 WIB s.d. 22.00 WIB. Dalam melakukan proses pengambilan data lalu lintas, digunakan metode manual dengan cara counting menggunakan form dengan format form seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3. 9. Gambar Contoh Form Traffic Counting

(Sumber: Direktorat Jendral Bina Marga, Departmen Pekerjaan Umum)

Dalam form survey lalu lintas yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga diketahui bahwa golongan dari kendaraan tersebut dibagi menjadi sub golongan yang mana:

1. Golongan I merupakan golongan kendaraan dengan kode MC;

2. Golongan II, III, IV, dan Va merupakan golongan kendaraan dengan kode LV;

3. Golongan Vb, VI, VIIa, VIIb, dan VIIc merupakan golongan kendaraan dengan kode HV; sedangkan

4. Golongan VIII merupakan golongan kendaraan dengan kode UM.

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Formulir SPL 1-2

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Lembar Ke…… dari …..

Nomor Propinsi : Formulir Survei Perhitungan Lalu Lintas Nama Propinsi : ( Formulir Lapangan ) Kelas dan Nomor Pos : Lokasi Pos : Kelompok Hitung : Periode : Tanggal : Arah Lalu Lintas, Dari : ke Tahun :

GOL 1 2 3 4 5a 5b 6 7a 7b 7c 8

Pukul

Bus Bus Truk Truk Truk Truk

Sedan Opelet, Pick-Up-Opelet Pick-Up,Mikro Kecil Besar 2 Sumbu 3 Sumbu Gandengan Semi Trailer Kendaraan Jeep dan Suburban, combi dan Truk dan Bidak Station Wagon Mini Bus Mobil Hantaran Bermotor Sepeda motor,

sekuter, sepeda kumbang dan roda 3

(8)

53

Gambar 3. 10. Contoh Gambar Sepeda Motor (MC)

Gambar 3. 11. Contoh Gambar Kendaraan Ringan (LV)

Gambar 3. 12. Contoh Gambar Kendaraan Berat (HV)

(9)

54

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari empat macam jenis data yaitu data sosio-ekonomi, data tingkat kecelakaan, dan data kondisi lingkungan yang dalam hal ini berkaitan dengan kontur yang berada di lingkup penelitian.

a. Data Sosio-Ekonomi

Data sosio-ekonomi merupakan data statistik yang di terbitkan oleh Badan Pusat Statistik dalam perioda tahunan, di dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kepadatan penduduk, data jumlah kendaraan, data statistik yang berkaitan dengan sekolah dan sebagainya, pengambilan data ini dilakukan dengan menjelajahi website Badan Pusat Statistik Kecamatan Gedong Tataan.

Gambar 3. 14. Kecamatan Gedong Tataan Dalam Angka 2018

(10)

55

Gambar 3. 15. Aspek Kepadatan Penduduk Kecamatan Gedong Tataan Dalam

Angka 2018

(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran)

b. Data Tingkat Kecelakaan

Pengambilan data tingkat kecelakaan dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke Direktorat Lalu Lintas Polisi Daerah Lampung. Berikut contoh dari pengolahan grafik data tingkat kecelakaan yang akan menjadi salah satu parameter data untuk penelitian ini. Pada data tingkat kecelakaan inilah dapat ditentukan BOK (Biaya Operasional Kendaraan) yang berpedoman dengan menggunakan metoda the gross output/human capital (Departemen Pekerjaan Umum, 2005) sebagai analisa perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas yang akan diintepretasikan kedalam present value sekarang dengan mengasumsikan nilai dari inflasinya yang akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menganalisa kelayakan ekonomi dari proyek.

Gambar 3. 16. Gambaran Database Kecelakaan

(11)

56

Gambar 3. 17. Contoh Grafik Tingkat Kecelakaan

(Sumber: Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 1, Maret 2018

c. Data Kondisi Lingkungan

Data kondisi lingkungan merupakan data yang berfokus kepada data kontur daerah penelitian, data ini diambil melalui website https://srtm.csi.cgiar.org/srtmdata/ milik SRTM Data.

Gambar 3. 18. Website SRTM Data

(Sumber: http://srtm.csi.cgiar.org/srtmdata/)

Gambar 3. 19. Visualisasi File SRTM Data

(12)

57 d. Data Harga Lahan / Tanah

Data harga tanah didapatkan melalui Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Pesawaran.

e. Data Daya Dukung Tanah

Data daya dukung tanah merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan perancangan trase jalan baru yang mengacu kepada perancangan tebal perkerasan. Dalam penelitian ini digunakan data yang mengacu kepada penelitian terdahulu.

3.4. Analisa Data

3.4.1. Analisis Statistik

Analisis statistik digunakan dalam menguji validitas dari data. Analisis statistik dilakukan dengan pengujian outlayer yang terdiri atas:

a. Mean

Analisis mean dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata dari data yang telah dikumpulkan dan akan digunakan sebagai salah satu komponen dalam menghitung Skewness. ̅ = ∑ (3. 1.) Dimana: xi = Data ke-i n = Jumlah Data ̅ = Mean b. Kuartil

Kuartil merupakan salah satu dari uji statistik yang digunakan untuk

mendistribusikan sekelompok data yang telah urut kedalam 4 bagian gugus data, didalam kuartil sendiri terdapat 3 buah kuartil didalam suatu gugusan data, yaitu:

(13)

58 i. Kuartil 1

Kuartil 1 adalah data yang berada tepat di urutan 25% dari gugusan data. Untuk mencari data kuartil 1 dapat digunakan rumus berikut

= (3. 2.)

ii. Median/Kuartil 2

Kuartil 2 atau yang lebih dikenal sebagai Median adalah data yang berada tepat di urutan 50% dari gugus data. Untuk mencari data kuartil 2 dapat digunakan rumus berikut

= (3. 3.)

iii. Kuartil 3

Kuartil 3 adalah data yang berada tepat di urutan 75% dari gugusan data. Untuk mencari data kuartil 3 dapat digunakan rumus berikut

= (3. 4.)

Dimana:

n = Jumlah data Q1 = Kuartil 1

Q2 = Kuartil 2 atau Median

Q3 = Kuartil 3

c. Jangkauan atau Range

Jangkauan atau range adalah metode yang digunakan untuk mengetahui selisih antar data terbesar dan data terkecil dari kelompok data yang telah di kumpulkan. Data terkecil dan terbesar yang dianalisa di dalam penelitian ini adalah data dari kuartil 1 dan kuartil 3

RQ = Q3 – Q1 (3. 5.)

Dimana:

(14)

59 d. Pagar

Analisa pagar merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui batasan dari gugusan data agar data yang digunakan dalam analisa menjadi data yang valid. Dalam menganalisa data pagar dibagi atas dua data, yaitu:

i. Pagar Bawah

Pagar bawah merupakan batasan minimum data dari gugus data yang merepresentasikan keabsahan data. Yang mana pagar bawah dapat dihitung melalui persamaan 2. 6.

PB = - (3. 6.)

ii. Pagar Atas

Pagar atas merupakan batasan maksimum data dari gugus data yang merepresentasikan keabsahan data. Yang mana pagar bawah dapat dihitung melalui persamaan 2. 7.

PA = - (3. 7.)

Dimana:

PB = Pagar Bawah

PA = Pagar Atas

3.4.2. Analisis Lalu Lintas

Dalam menganalisa data lalu lintas yang telah di dapatkan dari hasil pengumpulan data traffic counting dapat dikembangkan menjadi karakteristik lalu lintas yang terdiri dari:

a. VJP

Ditentukan melalui analisa traffic counting yang mana ditentukan berdasarkan volume maksimum kendaraan dalam satuan smp/jam.

b. Kapasitas

(15)

60

= (3. 8.)

Dengan faktor-faktor yang telah disajikan pada Tabel 2. 7. sampai dengan Tabel

2. 10.

c. Kecepatan (Speed) i. Time Mean Speed

t

̅ =

(3. 9.)

Melalui analisa ini dapat diketahui lintas harian rata-rata yang juga dapat berpengaruh kepada LHR (Lintas Harian Rata-rata) yang dapat digunakan sebagai basis dari analisa perencanaan tebal perkerasan jalan yang di atur oleh Bina Marga. Dimana hasil dari LHR akan digunakan untuk menghitung:

a. ESA

= ∑ J a aa (3. 10.)

b. CESA

= (3. 11.)

3.4.3. Data Geometrik Eksisting

Dalam menganalisa geometrik jalan eksisiting, dilakukanlah analisa pencocokan jalan eksisting dengan ciri fisik jalan yang telah diukur sebelumnya dengan klasifikasi jalan menurut dari fungsi, status, dan kelas jalan yang diatur berdasarkan pasal 8 Undang-Undang No. 38 tahun 2004 dan diperjelas kembali pada Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan pada paragraf 3 – Ruang Milik Jalan pasal 44 ayat (4) yang diatur sebagai berikut:

Tabel 3. 2. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Ukuran Ruang Milik Jalan

No. Jenis Jalan Ukuran (m)

(Ditentukan dari tepi badan jalan)

1 Arteri Primer 15

2 Kolektor Primer 10

(16)

61

No. Jenis Jalan Ukuran (m)

(Ditentukan dari tepi badan jalan)

4 Lingkungan Primer 5

5 Arteri Sekunder 15

6 Kolektor Sekunder 5

7 Lokal Sekunder 3

8 Lingkungan Sekunder 2

9 Jembatan (Ke arah hilir dan hulu) 100

(Sumber:Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006)

3.4.4. Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan pada penelitian ini berfokus kepada kelayakan biaya dan manfaat yang didasari oleh komponen-komponen terkait dengan pengambilan opsi-opsi skema yang telah di tentukan sebelumnya.

Analisis kelayakan ini didasari pada biaya dan manfaat yang terdiri dari, biaya pembangunan, dan manfaat dari adanya opsi yang di ambil seperti waktu tundaan (delay), tingkat kecelakaan yang memengaruhi biaya operasional kendaraan (BOK) yang ada.

Analisa kelayakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari analisa berikut, yaitu:

a. Biaya Operasional Kendaraan

BOK atau Biaya Operasional Kendaraan adalah beban biaya yang dibebankan untuk suatu kendaraan, baik mobil penumpang, truk, bus. Didalam penelitian ini digunakan metode yang berasal dari PCI atau Pasific Consultant International.

Dimana terbagi menjadi dua katagori, yaitu: i. Fixed Cost

= u a u a a (3. 12.)

ii. Running Cost

(17)

62 b. Nilai Waktu

Dalam menganalisa nilai waktu dibutuhkan panjang segmen dan kecepatan arus bebas, dapat digunakan persamaan 3. 15.

TTGol n =

(3. 14.)

Golongan 1n = Time Travel × Nilai Waktu × Jumlah Kendaraan × 365 (3. 15.)

c. Pengdaan Lahan

Dalam menganalisa pengadaan lahan dapat di lihat pada deskripsi subbab 2.3.4. d. Penghematan Nilai Kecelakaan

Merupakan salah satu faktor benefit yang akan digunakan dalam menganalisa kelayakan ekonomi dari penelitian ini. Dalam menghitung penghematan nilai kecelakaan lalu-lintas dapat di lihat pada deskripis subbab 2.4.4.

e. Rencana Anggaran Biaya

Dalam menganalisa rencana anggaran biaya dapat digunakan persamaan 3. 17.

= um aa a a a a atua (3. 16.)

f. Analisis Net Present Value (NPV)

NPV atau Net Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Present Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset.

NPVExpense/Income th ke-n = Fc. Diskon ke-n × Expense atau Income th ke-n (3. 17) Dimana faktor diskon dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Faktor Diskon ke-n =

(18)

63 g. Analisis Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan pengorbanan (biaya/cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek.

Dengan kata lain adalah perbandingan diantara keuntungan dan biaya, di dalam analisa Benefit Cost Ratio ini memungkinkan untuk terjadi tiga kemungkinan dimana apabila rasio yang dihasilkan dari perbandingan antara kumulatif net present value pengeluaran dan kumulatif net present value pemasukan menghasilkan nilai yang telah diberi syarat sebagai berikut:

Tabel 3. 3. Syarat Kelayakan

Benefit Cost Ratio Kelayakan <1 Tidak Layak

=1 Seimbang

>1 Layak

Benefit Cost Ratio = umu at ua a

umu at ma u a (3. 19)

h. Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan salah satu komponen dari pengujian kelayakan ekonomi suatu proyek, di dalam menghitung nilai dari Internal Rate of Return ini sangatlah bergantung kepada nilai Net Present Value dari proyek ini. Inti dari permasalahan yang ada pada Internal Rate of Return ini merupakan sampai batas nilai suku bunga berapa kita akan mulai mengalami kerugian, maka dari itulah kita dapat menaksir kerugian tepat berada di angka suku bunga berapa. Sehingga kita dapat mengantisipasi hal tersebut agar tidak terjadi.

IRR = R1 +

) (3. 20.)

Dimana :

R = Nilai Suku Bunga

NPV = Nilai Net Present Value

X1 = Merupakan angka pasti yang didapatkan pada hasil perhitungan

(19)

64

X2 = Angka ramalan yang digunakan untuk mencari pada suku bunga

keberapa suatu proyek akan tepat mengalami kerugian

3.5. Analisa Multi Kriteria

Analisa multi kriteria adalah salah satu metode yang dikembangkan untuk mengambil keputusan yang ditujukan untuk mengakomodasi aspek-aspek yang akan memengaruhi keadaan-keadaan diluar ekonomi dan finansial.

Didalam analisa multi kriteria pada penelitian ini dilakukan penetapan nilai yang melibatkan pihak stakeholder setempat, dengan cara metode wawancara maupun metode questioner. Adapun stakeholder dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu:

a. Regulator; b. Operator.

Regulator merupakan kelompok yang menentukan kebijakan transportasi jalan. Yang terdiri dari:

a. Pemerintah, yang dalam hal ini mencakup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDDA), Dinas Binamarga, Dinas Cipta Karya, dan semua badan pemerintahan terkait;

b. DPRD, yang dalam hal ini mewakili rakyat.

Operator merupakan kelompok yang memiliki kewenangan dalam pengoperasian dan pemeliharaan transportasi jalan, yang terdiri dari:

a. Binamarga, operator yang bertanggung jawab atas teknis jalan dan jembatan;

Dinas Perhubungan dan Pariwasata, bertanggung jawab atas kenyamanan dan keselamatan lalu lintas.

Gambar

Gambar 3. 1. Diagram Alir Penelitian
Tabel 3. 1. Data-Data Terkait Penelitian
Gambar 3. 3. Gambar Penampang Melintang Jalan Tanpa Median
Gambar 3. 5. Gambar Titik Lokasi Pengukuran Geometri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan kuisioner, terdapat pertanyaan mengenai penerapan software estimasi biaya dalam perhitungan estimasi biaya pada proyek konstruksi yang berpedoman

BOK : Biaya Operasional Kendaraan, merupakan biaya yang secara ekonomi terjadi dengan adanya pengoperasian satu jenis kendaraan pada kondisi normal untuk satu

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana cara menetukan variabel lain dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional adalah rasio sebagai perbandingan antara total biaya operasional terhadap total pendapatan operasional yang dimiliki

Angkutan Umum Massal : Biaya operasional kendaraan Bus Patas AC, load factor, kecepatan, frekuensi dan tarif BOK bus patas AC dengan pengelolaan manajemen terpadu dan

Dan, output dari tahap marketabilitas ini akan dimasukan sebagai variabel input pada tahap profitabilitas, sedangkan yang menjadi output pada tahap ini adalah

Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala data Formulasi Yoghurt Sinbiotik Berbasis Puree Pisang Ambon sebagai Pangan Fungsional Perbandingan

Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Pengukuran Skala Data Titik Didih Temperatur pada saat minyak goreng mulai panas dan ditandai