• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BPSDMPKP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Jurusan Penyuluhan Perikanan - SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan

Bogor

LAPORAN

(2)

LAPORAN KINERJA

2016

STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN

BOGOR

(3)

i

KATA PENGANTAR

Laporan kinerja Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan (STP Jurluhkan) Bogor merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi STP Jurluhkan Bogor tahun 2016. Penyusunan laporan kinerja STP Jurluhkan Bogor mengacu pada Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai dalam bidang pendidikan melalui hasil-hasil pelaksanaan program dan kegiatan STP Jurluhkan serta hambatan atau kendala yang dihadapi pada tahun 2016. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil program atau kegiatan yang telah dilakukan oleh STP Jurluhkan Bogor.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus sebagai bahan masukan kegiatan STP Jurluhkan selanjutnya.

Bogor, Januari 2017 Ketua STP Jurluhkan Bogor

(4)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 1

C. Tugas dan Fungsi ... 2

D. Keragaan SDM STP Jurluhkan Bogor ... 4

E. Sistematika Laporan Kinerja ... 5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 7

A. Rencana strategis ... 7

b. Penetapan kinerja ... 14

c. Pengukuran kinerja ... 16

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 18

A. Prestasi Indikator Kinerja Utama (Iku) TA 2016 ... 18

B. Evaluasi Dan Analisis Kinerja ... 19

C. Akuntabilitas Keuangan ... 34

BAB IV. PENUTUP ... 36

A. Capaian Kinerja Utama ... 36

(5)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Distribusi pegawai lingkup STP Jurluhkan Bogor

tahun anggaran 2016 4 Tabel II.1 Penetapan kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun

Anggaran 2016 14

Tabel III.1 Capaian kinerja pada perspektif pemangku kepentingan (stakeholder perspective) : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan

20

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 : Jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang terserap di dunia kerja yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan tahun Akademik 2015 dan 2016 (orang)

20

Tabel III.3 Capaian kinerja pada perspektif pelanggan

(customer perspektive) : Terwujudnya kompetensi

SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP tahun Anggaran 2016

21

Tabel III.4 Capaian Indikator Kerja Utama (IKU) 2 : Jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi tahun Akademik 2015/2016

22

Tabel III.5 Capaian kinerja pada perspektif proses internal

(internal process perspective) tahun Anggaran

2016

23

Tabel III.6 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 4 : Persentase anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik tahun Akademik 2015/2016

24

Tabel III.7 Jumlah anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik baru di STP Jurluhkan Bogor tahun 2016

24

Tabel III.8 Perbandingan jumlah anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik di STP Jurluhkan Bogor tahun Akademik 2015/2016

25

Tabel III.9 Capaian Indikator Kerja Utama (IKU) 4 : Jumlah peserta didik pada STP Jurluhkan yang kompeten tahun Akademik 2015/2016

26

Tabel III.10 Perbandingan jumlah peserta didik yang

kompeten tahun Akademik 2015/2016 27 Tabel III.11 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 6 : Deviasi

ketepatan/kesesuaian sasaran program pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan tahun anggaran 2016.

(6)

iv

Tabel III.12 Capaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (internal process perspective) tahun Anggaran 2016

28

Tabel III.13 Capaian Indeks Kinerja Utama (IKU) 7 : Indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016

29

Tabel III.14 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 8 : Persentase unit kerja pada STP Jurluhkan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar . tahun Anggaran 2016

31

Tabel III.15 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 9 : Nilai kinerja reformasi birokrasi pada STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016

32

Tabel III.16 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 10 : Nilai kinerja anggaran pada indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016

32

Tabel III.17 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 11 : Persentase kepatuhan pada SAP lingkup STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016.

33

Tabel III.18 Penyerapan anggaran STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016.

34

(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Struktur organisasi STP Jurluhkan Bogor

tahun Anggaran 2016 4 Gambar III.1 Capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor

(web kinerjaku.kkp.go.id) tahun Anggaran 2016

(8)

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam upaya mendukung visi, misi dan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan 2015-2019 maka peran STP adalah menghasilkan dan meningkatkan SDM kelautan dan Perikanan sebagai aset negara yang mampu mengelola bisnis kelautan dan perikanan berbasis iptek yang relevan dan inovatif secara berkelanjutan. Untuk itu pengembangan Sekolah Tinggi Perikanan diarahkan menuju pada terbentuknya suatu lembaga pendidikan tinggi kelautan dan perikanan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkarakter, produktif dan berdaya saing tinggi sehingga mampu mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan dalam sistem bisnis kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta mengelola kampus dengan standar internasional, yang mampu membangun jaringan kerja yang produktif, berperan dalam pengembangan teknologi yang relevan serta penguatan lembaga pemberdayaan masyarakat.

Pengukuran capaian kinerja Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan (STP Jurluhkan) Bogor tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan capaian indikator kinerja utama (key performance indicator/KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis Balance Score Card (BSC) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut diperoleh data capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 sebesar 99,93 % yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut :

1. Perspektif pemangku kepentingan (stakeholder perspective) dengan bobot 25%, capaian kinerja 23,04 %;

2. Perspektif masyarakat kelautan dan perikanan (customer perspective) dengan bobot 25%, capaian 25%;

3. Perspektif proses internal (internal process perspective) dengan bobot 25%, capaian 25%;

(9)

vii

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learn and growth

perspective) dengan bobot 25%, capaian 26,88%.

Penyelenggaraan program pengembangan STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 telah terlaksana dengan baik dan menghasilkan tingkat capaian sasaran sebesar 99,93%.

Untuk lebih mengoptimasi pencapaian program pengembangan STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016, ada beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan untuk menjadi bahan pertimbangan perencanaan serta pelaksanaan ke depan seperti :

1. Optimalisasi perbedayaan sumberdaya manusia STP Jurluhkan.

2. Pengembangan struktur Anggaran pendidikan dan belanja modal yang memadai untuk suatu pendidikan tinggi kelautan dan perikanan

3. Mengembangkan STP Jurluhkan melalui penambahan Program studi baru dan menjadikan penidikn tinggi kelautan dan perikanan yang mandiri.

(10)

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan (STP Jurluhkan) Bogor tahun Anggaran 2016 merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) yang memberikan informasi mengenai kinerja yang telah dicapai diperhitungkan dengan atas dasar rencana kinerja yang telah disusun sebelumnya. Laporan kinerja ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap keberhasilan tingkat kinerja yang telah dicapai STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 serta sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja STP Jurluhkan Bogor guna memperbaiki kinerjanya dimasa yang akan datang.

Dasar pelaksanaan kegiatan STP Jurluhkan tahun Anggaran 2016, mengacu pada SAKIP yang terdiri dari kebijakan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) STP 2015 - 2019 yang didasarkan pada Renstra Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) 2015 – 2019 serta Penetapan Kinerja (Tapja) Ketua STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016, berbagai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) yang dikeluarkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016.

B. Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 memenuhi beberapa tujuan :

1. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi dan pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain ;

(11)

2 2. Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit

organisasi di lingkungan STP Jurluhkan Bogor.

3. Sebagai umpan balik (feedback) untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.

C. Tugas dan Fungsi

Sebagaimana Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.19/MEN/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.42/MEN/2011, Sekolah Tinggi Perikanan adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Pembinaan secara teknis akademik dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, dan pembinaan teknis fungsional dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Sekolah Tinggi Perikanan (STP) mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan profesional keahlian di bidang perikanan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, STP menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan pendidikan keahlian di bidang penyuluhan perikanan; 2. Pelaksanaan pengembangan pendidikan di bidang perikanan; 3. Pelaksanaan penelitian terapan teknologi perikanan;

4. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

5. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan;

(12)

3 Penyelenggaran fungsi STP tersebut dilaksanakan oleh :

1. Ketua dan Pembantu Ketua; 2. Senat;

3. Program Studi; 4. Kelompok Dosen;

5. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; 6. Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan; 7. Bagian Administrasi Umum;

8. Bagian Administrasi Pelatihan Perikanan Lapangan; 9. Unsur Penunjang.

STP memiliki 4 jurusan sebagai berikut : 1. Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan;

2. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan;

3. Jurusan Teknologi Akuakultur/Pengelolaan Sumber Daya Perairan; 4. Jurusan Penyuluhan Perikanan.

Jurusan Penyuluhan Perikanan mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran di bidang penyuluhan perikanan serta pengembangan sivitas akademika.

Sesuai SK Ketua STP nomor KEP.129/STP/KP.440/II/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Penyuluhan Perikanan terdiri dari :

1. Ketua Jurusan; 2. Sekretaris Jurusan; 3. Ketua Program Studi; 4. Sekretaris Program Studi 5. Kelompok dosen;

6. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; 7. Bagian Akademik dan Administrasi Ketarunaan; 8. Bagian Tata Usaha;

(13)

4 Adapun struktur organisasi STP Jurluhkan Bogor sesuai SK Ketua STP nomor KEP.129/STP/KP.440/II/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Perikanan, adalah sebagai berikut :

Gambar I.1 Struktur organisasi STP Jurluhkan Bogor D. Keragaan SDM STP Jurluhkan Bogor

Dalam meyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya, STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 didukung oleh SDM yang tercatat sebanyak 101 orang. SDM yang bekerja di lingkup STP Jurluhkan dengan status pegawai sebagai berikut :

Tabel I.1. Distribusi pegawai lingkup STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016.

NO. JABATAN (ORANG) JUMLAH PERSENTASE 1. PNS Fungsional Dosen 29 28,71 2. PNS Fungsional Pustakawan 1 0,99 3. PNS Fungsional Umum 41 40,59 4. Non PNS (Tenaga Kontrak) 30 29,71 JUMLAH 101 100,00

(14)

5

E. Sistematika Laporan Kinerja

Dasar haluan yang digunakan dalam menyusun Laporan Kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 :

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

2. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Sistem Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Sekolah Tinggi Perikanan (STP) tahun Anggaran 2016. Adapun sistematika penyajian laporan sebagai berikut :

1. Ringkasan Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan dari laporan, antara lain berisi uraian singkat tentang tujuan, sasaran, capaian kinerja dan kendala selama tahun Anggaran 2016.

2. BAB I Pendahuluan, pada bab ini berisi hal-hal umum tentang STP Jurusan Penyuluhan Bogor seperti tugas dan fungsi, struktur organisasi, serta keragaan pegawai di STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016. 3. BAB II Perencanaan Kinerja, pada bab ini uraian singkat tentang

Rencana Strategis STP 2015 – 2019, Rencana Kerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016, serta Pengukuran Kinerja.

4. BAB III Akuntabilitas Kinerja, bab ini dijelaskan hasil capaian kinerja dari indikator-indikator kinerja yang telah diuraikan pada bab sebelumnya disertai beberapa capaian indikator kinerja lainnya.

(15)

6 5. BAB IV Penutup, bab ini berisi uraian singkat terkait kesimpulan,

(16)

7

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan (STP Jurluhkan) Bogor tahun Anggaran 2016 ya ng me ng acu pada Rencana Strategis BPSDMP KP Tahun 2015 - 2019, merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat bersama antara anggota organisasi dengan stakeholders dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, juga merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala yang ada dan mungkin akan timbul.

Selaras dengan arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka pelaksanaan program pengembangan s umberdaya manusia kelautan dan perikanan Tahun 2015 - 2019 mengacu pada pilar pembangunan nasional, yang meliputi pro job, pro poor, pro growth dan pro environment serta kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan melalui pendekatan

blue economy yaitu sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip

pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, inovatif dan didukung oleh sistem produksi efisien dan bersih, serta melibatkan masyarakat banyak untuk kemakmuran umat manusia masa kini dan masa yang akan datang.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, STP Jurluhkan Bogor menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan perbandingan teori 40 % dan praktek 60 % melalui pendekatan teaching factory.

STP Jurluhkan Bogor dituntut menghasilkan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, profesional, inovatif, tangguh, berjiwa wirausaha, berjiwa bahari, berwawasan lingkungan serta mampu menghasilkan produk kelautan dan perikanan yang memiliki nilai tambah, berdaya saing, efisien dalam pemanfaatan sumberdaya alam, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan.

(17)

8 Dalam rangka mewujudkan dan membawa STP Jurluhkan Bogor pada suatu perubahan ke arah yang m e n g i k u t i p e r k e m b a n g a n zaman, serta sejalan dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan dan BPSDMP KP yaitu mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional, maka STP Jurluhkan Bogor melaksanakan visi yang dapat menjembatani masa kini dan masa mendatang yaitu:

Visi Program Studi :

Menjadi program studi unggulan dibidang ilmu pengetahuan teknologi komunikasi penyuluhan kelautan dan perikanan pada tahun 2019.

Misi Program Studi

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas dalam bidang teknologi komunikasi penyuluhan kelautan dan perikanan melalui pendekatan inovatif secara holistik dengan mengembangkan kearifan lokal, untuk meningkatkan kompetensi masyarakat kelautan dan perikanan .

1. Tujuan

a. Menghasilkan sumberdaya manusia yang handal dalam bidang komunikasi dan penyuluhan perikanan untuk menunjang kegiatan pembangunan perikanan nasional;

b. Menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kebijakan dalam bidang komunikasi dan penyuluhan perikanan berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan;

c. Mendukung kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan perikanan dan kelautan melalui kegiatan pengabdian masyarakat secara partisipatif.

(18)

9

2. Sasaran

Sasaran strategis program studi STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 merupakan penjabaran visi dan misi pengembangan pengetahuan teknologi komunikasi penyuluhan kelautan dan perikanan. Sasaran ditetapkan melalui tahapan-tahapan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan arah kebijakan yang tersusun ke dalam 4 (empat) perspektif yakni : a. Stakeholder Perspective

1) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. b. Customer Perspective

2) Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor kelautan dan perikanan.

c. Internal Process Perspective

3) Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan. 4) Terselenggaranya pengembangan SDM dan pemberdayaan

masyarakat kelautan dan perikanan yang mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan. 5) Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan

program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan.

d. Learning and Growth Perspective

6) Terwujudnya aparatur sipil negara STP Jurluhkan Bogor yang kompeten, profesional dan berkepribadian.

7) Tersedianya manajemen pengetahuan STP Jurluhkan Bogor yang handal dan mudah diakses.

8) Terwujudnya birokrasi STP Jurluhkan Bogor yang efektif, efesien dan berorientasi pada layanan prima.

9) Terkelolanya anggaran pembangunan STP Jurluhkan Bogor secara efesien dan akuntabel.

(19)

10 Secara terinci, STP Jurluhkan Bogor memiliki 9 (sembilan) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat kelauan dan perikanan beserta target yang akan dicapai pada tahun Anggaran 2016.

3. Potensi dan permasalahan

a. Potensi

Keberadaan Sekolah Tinggi Perikanan sangat penting dan strategis bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya dalam hal pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, karena:

1) Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mencanangkan Revolusi Biru yaitu perubahan mendasar cara berfikir dari orientasi daratan menjadi orientasi maritim dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk peningkatan produksi kelautan dan perikanan melalui program yang terintegrasi.

2) Sekolah Tinggi Perikanan merupakan bentuk pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademis dan vokasi dengan karakteristik pendidikan spesifik yaitu bidang kelautan dan perikanan. 3) Meningkatkan SDM Kelautan dan Perikanan pada perguruan tinggi yang

lebih menitikberatkan pada program vokasi dengan kompetensi yang bersertifikat, kemudian penerapan teknologi yang relevan dan terjual untuk mengantisipasi tantangan pembangunan kelautan dan perikanan di masa datang.

4) Potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang sangat besar dan memerlukan sumberdaya manusia yang profesional dan produktif, dengan kemampuan bisnis.

Dunia kerja yang dimasuki oleh lulusan STP Jurluhkan Bogor secara garis besar adalah Penyuluh Perikanan, Pegawai Negeri Sipil, Dosen, Guru, dan sebagainya. Namun pada akhir-akhir ini mulai banyak lulusan yang memasuki sektor swasta, baik sebagai pengusaha pemula, maupun menjadi operator perusahaan. Oleh karena itu perubahan kearah kemampuan

(20)

11 berbisnis sangat diperlukan saat ini dan masa yang akan datang. Pembangunan ekonomi pada kelautan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka di masa yang akan datang potensi mengelola kelautan secara bisnis semakin luas bagi lulusan Sekolah Tinggi Perikanan. 1) Keunggulan dan karakteristik Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan

Penyuluh Perikanan.

Beberapa keunggulan yang dimiliki Sekolah Tinggi Perikanan adalah: a) Keunggulan komperatif

- Porsi kegiatan praktek taruna yang lebih banyak dibanding teori (60 : 40)

- Penerapan pembinaan kehidupan kampus dengan kedisiplinan yang tinggi, sehingga para lulusan berkarakter dan memiliki daya juang yang tinggi.

- Pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi penyuluh perikanan. b) Keunggulan kompetitif

- Kemampuan beradaptasi dan ketahanan fisik dan mental yang tinggi.

- Memiliki dedikasi dan disiplin yang tinggi dalam berkarya di bidang kelautan dan perikanan.

- Memiliki sertifikat profesi penyuluh perikanan dan beberapa sertifikat kompetensi.

- Memiliki sertifikat manajemen mutu ISO 9001:2000

Model pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan didesain sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan lulusan yang profesional, berkarakter dan produktif, baik dalam aspek teknologi terapan, aspek kewirausahaan/bisnis dan kedisiplinan. Karakteristik lulusan demikian akan mempunyai daya juang tinggi dalam menggeluti dunia usaha kelautan dan perikanan, sehingga memiliki daya saing tinggi. Dengan demikian ke depan dapat diharapkan akan lahir generasi baru pelaku-pelaku usaha kelautan dan perikanan dari lulusan STP Jurluhkan Bogor, yang bebas dari kemiskinan.

(21)

12 b. Permasalahan

Permasalahan sekaligus peluang sektor kelautan dan perikanan yang meliputi berbagai aspek, sangat dituntut kesiapan sumberdaya manusia untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahan ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun strategi dan kebijakan pengembangan SDM dimasa kini dan masa datang. Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan merupakan aset strategis menghadapi permasalahan kelautan dan perikanan, karena muara dari permasalahan ini pada prinsipnya adalah kelemahan sumber daya manusia pelaku utama kelautan dan perikanan. Permasalahan dan peluang sektor kelautan dan perikanan itu meliputi :

1) Potensi sumber daya ikan di perairan laut dan budidaya ikan masih cukup besar untuk dikelola sebagai sumber pendapatan

2) SDM pelaku utama tersedia, cukup banyak, tetapi rata-rata miskin dan kualifikasinya sangat rendah (unskill labor), serta tidak mempunyai kemampuan bisnis.

3) Pelaku usaha yang berasal dari lulusan pendidikan kelautan dan perikanan masih kurang.

4) Akses permodalan, akses pasar dan akses ekonomi produktif masih sangat kecil untuk sektor kelautan dan perikanan.

5) Kebutuhan pemerintah daerah dalam penguatan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan sangat tinggi.

6) Dukungan pemerintah terhadap penguatan peran pendidikan di sektor perikanan untuk menunjang pembangunan perekonomian sangat kuat. 7) Ketatnya persaingan dunia kerja dan kebijakan moratorium penerimaan

Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi ancaman dan juga peluang bagi para lulusan.

(22)

13 Permasalahan yang secara khusus terjadi Sekolah Tinggi Perikanan yang perlu segera dilakukan pembenahan adalah:

1) SDM KP alumni STP belum menjadi prioritas pilihan bagi para pengguna. 2) Tata kelola kampus belum mengacu sepenuhnya pada tuntutan standar

internasional.

3) Jaringan kerja yang dikembangkan masih terbatas.

4) Peran STP dalam pengembangan teknologi yang relevan dan pemberdayaan masyarakat masih kurang.

4. Strategi pelaksanaan program

Berdasarkan permasalahan sekaligus peluang tersebut harus dijawab oleh Sekolah Tinggi Perikanan dengan penerapan strategi melalui upaya-upaya yang harus dilaksanakan berupa:

a. Peningkatan kualitas pendidikan yang berkarakter, produktif dan berdaya saing, melalui upaya :

1) Penetapan kurikulum berbasis iptek dan bisnis;

2) Peningkatan kualitas tenaga kependidikan yang berwawasan bisnis berbasis teknologi dibidangnya;

3) Pelaksanaan teaching-industry pengolahan, akuakultur, permesinan, penangkapan ikan, pengelolaaan perairan dan media penyuluhan yang berteknologi maju, dengan tata kelola bisnis yang menguntungkan.

b. Penyelenggaraan tata kelola kampus berstandar internasional, melalui upaya :

1) Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung kegiatan pembelajaran berstandar internasional;

2) Pengelolaan sarana dan prasarana administrasi secara ISO 9001, dengan menggunakan sistem elektronik;

3) Pengelolaan sarana dan prasarana asrama taruna dan unit pendukung lainnya.

(23)

14 c. Pengelolaan jaringan kerja secara produtkif dan sinergis, melalui upaya:

1) Menjalin kerjasama dengan kementerian/lembaga, Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah Kejuruan dan Pemerintah Daerah;

2) Menjalin kerjasama dengan industri dan UKM. 3) Menjalin kerjasama dengan LSP dan BNSP.

d. Berperan aktif dalam pengembangan teknologi yang relevan dan penguatan lembaga pemberdayaan masyarakat, melalui upaya:

1) Pelaksanaan penelitian terapan yang berorientasi bisnis.

2) Pelaksanaan penelitian permasalahan sosial ekonomi masyarakat dan rekomendasi solusi.

3) Membangun bisnis techno park di kampus dan di desa binaan.

Sehingga di dalam rencana strategis STP Jurluhkan Bogor perlu disusun kebijakan untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang produktif dan berdaya saing tinggi dalam mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

B. PENETAPAN KINERJA

Dalam upaya untuk menjamin tercapainya sasaran dan target secara optimal dan tepat waktu, visi dan misi program studi harus menjadi acuan sekaligus landasan penyusunan strategi. Berdasarkan visi dan misi tersebut selanjutnya dirumuskan sasaran strategis STP Jurluhkan Bogor.

Sasaran strategis STP Jurluhkan Bogor tahun 2015 telah ditetapkan dan dikelompokkan sebagaimana tertuang dalam peta strategi STP. Pada tahun 2016 sasaran-sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel II.1. Penetapan Kinerja STP Jurluhkan tahun Anggaran 2016

PERJANJIAN KINERJA

Unit Kerja Eselon III : STP Jurluhkan Bogor Tahun Anggaran : 2016

(24)

15 Perjanjian kinerja ini mengalami perubahan pada bulan Oktober 2016 sebagai berikut :

(25)

16

C. PENGUKURAN KINERJA

1. Rumus Pengukuran

Pengukuran capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi pada masing-masing indikator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu pada manual IKU pada masing-masing indikator yang ada dalam

Balance Scores Card (BSC).

2. Metode Pengukuran Kinerja

Metode pengukuran kinerja lingkup STP Jurluhkan Bogor dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu pada bulan Maret (B03), Juni (B06), September (B09) dan Desember (B12). Selaku pihak yang bertanggung jawab dalam pengukuran telah ditugaskan kepada Tim

(26)

17 SAKIP dan Laporan Kinerja lingkup STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 yang telah ditetapkan melalui keputusan Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor Nomor : 1127.1/STP.Luhkan/Kpts/KP.351/X/2016 tangggal 5 Oktober 2016 tentang Pembentukan Tim Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016. Keanggotaan Tim SAKIP dan LAKIP terdiri dari penanggung jawab kegiatan di STP Jurluhkan Bogor. Dalam pelaksanaannya, capaian kinerja triwulanan dipantau oleh Tim SAKIP dan LAKIP yang menjadi penanggung jawab kegiatan, selanjutnya penanggung jawab kegiatan melaporkan kepada Ketua Jurluhkan Bogor.

(27)

18

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. PRESTASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN ANGGARAN 2016

Pengukuran capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis

Balanced Score Card (BSC) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu

pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut diperoleh data capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 sebesar 99,93 % yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut :

Gambar III.1 : Capaian Kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 (web kinerjaku.kkp.go.id)

(28)

19

B. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi STP Jurluhkan Bogor. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi STP Jurluhkan Bogor yang menjadi kontrak kinerja pada tahun Anggaran 2016 dapat tercapai.

1. Capaian kinerja pada perspektif pemangku kepentingan (stakeholder

perspective) : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan

perikanan.

Dengan fokus kesejahteraan masyarakat dengan didukung oleh pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan maka sasaran strategis tersebut menjadi tujuan utama pencapaian Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan didukung oleh 1 Indikator Kinerja Utama (IKU) atas sasaran strategis tersebut. STP Jurluhkan Bogor sebagai bagian dari pembangunan kelautan dan perikanan melalui pengembangan SDM kelautan dan perikanan bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsi atas pencapaian sasaran strategis tersebut.

 Indikator Kerja Utama (IKU) 1 : Jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan

Capaian Indikator Kerja Utama (IKU) jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan, dapat dilihat pada tabel berikut :

(29)

20 Tabel III.1. Capaian kinerja pada perspektif pemangku kepentingan

(stakeholder perspective) : Terwujudnya kesejahteraan

.masyarakat kelautan dan perikanan.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian

Stakeholder Perspective 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan 1. Jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan (orang)

51 47

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa indikator jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan tidak mencapai target yang telah ditetapkan, dengan target 51 orang dan capaian 47 orang.

Perbandingan capaian kinerja tahun akademik 2015/2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.2. Capaian Indikator Utama (IKU) 1 : Jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang terserap di dunia kerja yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan tahun akademik 2015 /2016 (orang).

Jumlah lulusan

(tahun) terserap di dunia kerja Target lulusan yang bidang KP

Jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja

bidang KP 2015 2016 2015 2016 2015 2016

108 81 103 51 108 47

Dari tabel di atas dapat dilihat tidak tercapainya target serapan lulusan di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan tahun 2016 serta menurunnya capaian kinerja tahun 2016 dibanding tahun 2015, diantaranya disebabkan : a) Ketidakcocokan antara karateristik lulusan dengan kesempatan yang

tersedia.

b) Terbatasnya daya serap tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan terutama dengan adanya pengurangan penerimaan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB).

(30)

21 c) Arus informasi tenaga kerja yang tidak sempurna dan tidak lancar

sehingga lulusan STP Jurluhkan Bogor bekerja diluar bidangnya.

Untuk kedepan lulusan STP Jurluhkan Bogor diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri kelautan dan perikanan secara nasional, sehingga tidak menjadi buruh di negeri orang atau di negeri sendiri

2. Capaian kinerja pada perspektif pelanggan (customer perspective) : Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP.

 Indikator Kerja Utama (IKU) 2 : Jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi.

Capaian Indikator Kerja Utama (IKU) jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.3. Capaian kinerja pada perspektif pelanggan (customer

perspektive) : Terwujudnya kompetensi SDM KP yang

mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian

Customer Perspective

2. Terwujudnya

kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan

produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP 2. Jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi (orang) 85 85

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa indikator jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target 85 orang dengan capaian 85 orang. Adapun sertifikat kompetensi yang diperoleh adalah :

(31)

22 1) Sertifikat kompetensi Profesi Penyuluh Perikanan Supervisor.

2) Sertifikat kompetensi Teknis Budidaya Perikanan a) Sertifikat kompetensi Pembenihan Ikan b) Sertifikat kompetensi Pembesaran Ikan

c) Sertifikat kompetensi Pengolahan Hasil Perikanan

Sedangkan tahap yang dilaksanakan dalam memperoleh sertifikat kompetensinya adalah sebagai berikut :

1) Pemetaan target peningkatan daya saing penyuluh perikanan berkoordinasi dengan LSP KP;

2) Koordinasi dengan LSP KP sebagai lembaga pelaksana;

3) Pelaksanaan uji kompetensi di Tempat Uji Kompetensi (TUK) STP Jurluhkan Bogor.

Apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015, jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang memiliki sertifikat kompetensi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.4. Capaian Indikator Kerja Utama (IKU) 2 : Jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi tahun 2015 dan 2016.

Target jumlah lulusan STP Jurluhkan

Bogor yang bersertifikat kompetensi Capaian jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi 2015 2016 2015 2016

108 85 108 85

Tercapainya jumlah lulusan STP Jurluhkan Bogor yang bersertifikat kompetensi sesuai dengan target yang telah ditetapkan ditentukan antara lain oleh proses belajar mengajar yang sesuai standar pendidikan nasional, tingkat kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib dan peraturan sekolah serta sistem pembinaan siswa yang sesuai dengan Standar Operational

(32)

23 3. Capaian kinerja pada perspektif proses internal (internal process

perspective)

Tabel III.5. Capaian kinerja pada perspektif proses internal (internal

process perspective)

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat KP sesuai kebutuhan 3. Prosentase anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik (%) 44 44 4. Terselenggaranya pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP yang mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan.

4. Jumlah peserta didik pada STP Jurluhkan Bogor yang kompeten (orang) 314 314 5. Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program PSDMP KP 5. Deviasi ketepatan/ kesesuaian sasaran program pengembangan SDM KP melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan 15 15

a. Sasaran strategis 3 : Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan untuk

meningkatkan kompetensi masyarakat KP sesuai kebutuhan.

Untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia kelautan dan perikanan terutama para pelaku utama kelautan dan perikanan, maka dilakukan upaya peningkatan kualifikasi pendidikan dan pengetahuan. Kebijakan pendidikan KP salah satunya adalah penerimaan peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama sebesar 44 %.

(33)

24  Indikator Kinerja Utama (IKU) 3 : Persentase anak pelaku utama

yang diterima sebagai peserta didik

Tabel III.6. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 3 : Persentase anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik tahun 2016.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat KP sesuai kebutuhan 3. Prosentase anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik (%)

44 44

Capaian sasaran jumlah peserta didik baru yang diterima di STP Jurluhkan Bogor yang berasal dari pelaku utama dari target 44% atau 37 orang dapat tercapai sejumlah 44% atau 37 orang atau dengan capaian kinerja 100%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.7. Jumlah anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik baru di STP Jurluhkan Bogor tahun 2016

Peserta didik

tingkat 1 pelaku utama Target anak (44%)

Capaian anak pelaku

utama kinerja (%) Capaian Orang %

86 37 37 44 100

Penerimaan anak pelaku utama pada tahun anggaran 2016 dapat tercapai 100% dan ini disesuikan dengan target capai yang ditetapkan oleh BPSDMP kelautan dan perikanan, dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama di bidang kelautan dan perikanan.

(34)

25 Tabel III.8. Perbandingan jumlah anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik di STP Jurluhkan Bogor tahun 2015 dan 2016.

Peserta didik baru yang berasal dari anak pelaku utama tahun 2015

(orang)

Peserta didik baru yang berasal dari anak pelaku utama tahun 2016

(orang)

Target Capaian Target Capaian

44 63 37 37

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat penurun jumlah namun tidak menurunkan persentase anak pelaku utama yang diterima di STP Jurluhkan Bogor yang ddisesuaikan dengan jumlah yang diterima setiap tahunnya berbeda jumlah.

b. Sasaran strategis 4 : Terselenggaranya pengembangan SDM dan

pemberdayaan masyarakat KP yang mendukung tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan.

Indikator yang pendukung sehingga STP Jurluhkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

 Indikator Kinerja Utama (IKU) 4 : Jumlah peserta didik pada STP Jurluhkan Bogor yang kompeten

Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.

Kompetensi peserta didik pada setiap tingkat dan/atau semester terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Secara rinci, klasifikasi kompetensi peserta didik mencakup:

(35)

26

o Kompetensi Lulusan, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai

oleh peserta didik setelah tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan pendidikan tertentu. Misalnya, kompetensi lulusan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi lulusan termasuk tujuan institusional.

o Kompetensi Standar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai

setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi standar termasuk pada tujuan kurikuler.

o Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai

peserta didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi termasuk pada tujuan pembelajaran.

Ketiga macam kompetensi peserta didik tersebut, terkait erat satu sama lain. Kompetensi Dasar harus senantiasa mengacu pada Kompetensi Standar (Standar Kompetensi), dan Kompetensi Standar harus senantiasa mengacu pada Kompetensi Lulusan. Dari target sebanyak 314 orang dapat tercapai sebanyak 314 orang atau sebesar 100%. Rincian target dan capaian tersebut disajikan dalam tabel berikut :

Tabel III.9. Capaian Indikator Kerja Utama (IKU) 4 : Jumlah peserta didik pada STP Jurluhkan yang kompeten tahun 2016.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 4. Terselenggaranya pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP yang mendukung tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan.

4 Jumlah peserta didik pada STP Jurluhkan Bogor yang kompeten (orang)

(36)

27 Apabila dibandingkan dengan target pada tahun sebelumnya jumlah peserta didik yang kompeten mengalami peningkatan jumlah pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015, namun mengalami penurunan dalam capaian pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun 2015 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.10. Perbandingan jumlah peserta didik yang kompeten tahun 2015 dan 2016

Jumlah peserta didik yang

kompeten tahun 2015 (orang) Jumlah peserta didik yang kompeten tahun 2016 (orang) Target Capaian Target Capaian

307 320 314 314

Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan jumlah peserta didik padatahun 2016 sebanyak 7 orang (2,28%) dibanding tahun 2015. Faktor keberhasilan pencapaian target serta kenaikan jumlah peserta didik yang kompeten pada tahun 2016 diantaranya adalah peningkatan kapasitas peserta didik di satuan pendidikan KP, efektivitas sistem pembelajaran, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan.

c. Sasaran strategis 5 : Terselenggaranya pengendalian dan monitoring

pelaksanaan kegiatan pelaksanaan pendidikan kelautan dan perikanan. Sasaran strategis 5 ini dikatakan berhasil karena mencapai nilai persentase sebesar 100% dijelaskan dengan indikator sebagai berikut:

 Indikator Kinerja Utama (IKU) 5 : Deviasi ketepatan/kesesuaian sasaran program pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan.

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Deviasi ketepatan/kesesuaian sasaran program pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan dapat dilihat pada tabel berikut:

(37)

28 Tabel III.11. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 5 : Deviasi ketepatan/kesesuaian sasaran program pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 5. Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan kegiatan pelaksanaan pendidikan kelautan dan perikanan. 5. Deviasi ketepatan/ kesesuaian sasaran program pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan (%) 15 15

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa indikator deviasi ketepatan/kesesuaian sasaran program pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan kelautan dan perikanan telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target 15% dengan capaian sebesar 15%.

Capain kinerja bidang pendidikan dalam hal ini anak pelaku utama yang diterima sebagai peserta didik tahun 2016 sebesar 44% dari target sebesar 44%. Dari sini dapat dilihat tidak adanya deviasi atau deviasi 0%. Dapat dikatakan bahwa program pengembangan SDM KP melalui pendidikan telah tepat/sesuai sasaran.

4. Capaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learn

and growth perspective).

Tabel III.12. Capaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (internal process perspective)

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 6. Terwujudnya

aparatur sipil negara STP Jurluhkan Bogor yang telah kompeten, profesional dan berkepribadian

6. Indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor

(38)

29 7. Tersedianya

manajemen

pengetahuan TP Jurluhkan Bogor yang handal dan mudah diakses

7. Persentase unit kerja pada STP Jurluhkan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar (%) 50 50,46 8 Terwujudnya birokrasi STP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 8. Nilai kinerja reformasi birokrasi pada STP Jurluhkan 85 90,90 9 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efesien dan akuntabel

9. Nilai kinerja anggaran pada indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan (%)

83 95,60

10. Opini atas laporan keuangan pada indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor (%)

100 100

a. Sasaran strategis 6 : Terwujudnya Aparatur Sipil Negara STP Jurluhkan

Bogor yang kompeten, profesional dan berkepribadian.

 Indeks Kinerja Utama (IKU) 6 : Indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor.

Tabel III.13. Capaian Indeks Kinerja Utama (IKU) 6 : Indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 6. Terwujudnya

aparatur sipil negara STP Jurluhkan Bogor yang kompeten, profesional dan berkepribadian 6. Indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor

(39)

30 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa indikator indeks kompetensi dan integritas STP Jurluhkan tahun Anggaran 2016 tidak mencapai target yang ditetapkan. Target indeks kompetensi dan integritas STP Jurluhkan tahun Anggaran 2016 adalah sebesar 77 dan capaian berdasarkan hasil pengukuran pada tahun Anggaran 2016 adalah sebesar 88,31.

Kompetensi terdiri dari kompetensi manajerial dan kompetensi teknis. Kompetensi manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai tugas/atau fungsi jabatan. Sedangkan standar kompetensi manajerial PNS adalah adalah persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.

Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan tahun 2016 dalam mengukur indeks kompetensi dan integritas mengacu pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 3A/KEPMEN-KP/2014 tentang Standar Kompetensi Manajerial di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

b. Sasaran strategis 7 : Tersedianya manajemen pengetahuan STP

Jurluhkan Bogor yang handal dan mudah diakses.

 Indikator Kinerja Utama (IKU) 7 : Persentase unit kerja pada STP Jurluhkan Bogor yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar.

Penerapan sistem manajemen pengetahuan atau knowledge management di STP Jurluhkan Bogor merupakan bagian dari reformasi birokrasi mendorong terwujudnya organisasi yang efektif dan efesien. Melalui

knowledge, organisasi STP Jurluhkan Bogor meningkatkan kemampuan

dalam mengelola aset intelektual pengetahuan yang ada sehingga mampu mencapai kinerja yang lebih baik dan mempercepat pencapaian tujuan pengembangan SDM kelautan dan perikanan.

(40)

31 Sistem yang dibangun mengantisipasi kemungkinan adanya kendala pengetahuan dan pengalaman organisasi STP Jurluhkan Bogor yang tersebar dan tidak terdokumentasi.

Pada tahun Anggaran 2016 target yang ditetapkan adalah 50% unit kerja di STP Jurluhkan Bogor menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar. Ruang linkup manajemen pengetahuan yang terstandar pada tahun 2016 ditentukan terbatas pada status aktif online dan terupdatenya website atau aplikasi yang telah diluncurkan.

Tabel III.14. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 7 : Persentase unit kerja pada STP Jurluhkan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 7. Tersedianya

manajemen

pengetahuan STP Jurluhkan Bogor yang handal dan mudah diakses

7. Persentase unit kerja pada STP Jurluhkan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar (%) 50 50,46

Pada tahun Anggaran 2016 target kinerja yang telah ditetapkan terkait pelaksanaan kegiatan penerapan sistem manajemen pengetahuan terstandar pada STP Jurluhkan sebesar 50% merupakan target yang ditetapkan oleh eselon 1 BPSDMP KP, demikian juga dengan hasil pengukuran kinerjanya.

c. Sasaran strategis 8 : Terwujudnya birokrasi STP Jurluhkan Bogor yang

efektif, efesien, dan berorientasi pada layanan prima.

Sesuai hasil pengukuran kinerja pada sasaran strategis ini, STP Jurluhkan dinyatakan berhasil karena capaian melampaui target yang ditetapkan. Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut:

(41)

32  Indikator Kinerja Utama (IKU) 8 : Nilai kinerja reformasi birokrasi

pada STP Jurluhkan Bogor.

Tabel III.15. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 9 : Nilai kinerja reformasi birokrasi pada STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 8 Terwujudnya

birokrasi STP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 8. Nilai kinerja reformasi birokrasi pada STP Jurluhkan 85 90,90

Pada tahun Anggaran 2016 target kinerja yang telah ditetapkan terkait pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi pada STP Jurluhkan sebesar 85 merupakan target yang ditetapkan oleh eselon 1 BPSDMP KP, demikian juga dengan hasil pengukuran kinerjanya.

d. Sasaran strategis 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan STP

Jurluhkan Bogor secara efesien dan akuntabel.

Pada sasaran strategis ini dinyatakan berhasil, dengan capaian melebihi target kinerja yang telah dietapkan. Adapun indikator yang digunakan untuk menghasilkan capaian tersebut adalah sebagai berikut :

 Indikator Kinerja Utama (IKU) 9 : Nilai kinerja anggaran pada indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor.

Tabel III.16. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 9 : Nilai kinerja anggaran pada indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor.

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 9 Terkelolanya

anggaran pembangunan secara efesien dan akuntabel

9. Nilai kinerja anggaran pada indeks kompetensi dan integritas pada STP Jurluhkan Bogor (%)

(42)

33 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai kinerja anggaran STP Jurluhkan telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target 83% dengan capaian 95,60%

Tercapainya nilai kinerja sesuai target yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari pengelolaan keuangan dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergi.

 Indikator Kinerja Utama (IKU) 10 : Persentase kepatuhan pada SAP lingkup STP Jurluhkan Bogor.

Kepatuhan pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan akuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Tabel III.17. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 10 : Persentase kepatuhan pada SAP lingkup STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016

Sasaran Strategis Indikator Target Capaian 10. Terkelolanya

anggaran pembangunan

secara efesien dan akuntabel

10. Persentase

kepatuhan pada SAP lingkup STP Jurluhkan Bogor (%)

100 100

Pada tahun Anggaran 2016 target kinerja yang telah ditetapkan terkait Persentase kepatuhan pada SAP lingkup STP Jurluhkan Bogor 100% merupakan target yang ditetapkan oleh eselon 1 BPSDMP KP, demikian juga dengan hasil pengukuran kinerjanya.

(43)

34

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pagu anggaran BPSDMP KP pada tahun 2016 berjumlah Rp. 23.200.056.000,- Dalam pelaksanaannya, dimana data penyerapan anggaran sampai dengan tanggal 30 Desember 2016 terealisasi sebanyak Rp. 23.105.543.542,- atau 99,59 %.

Tabel III.18. Penyerapan anggaran STP Jurluhkan Bogor tahun 2016 Satker Pagu Realisasi % STP Jurluhkan Bogor 23.200.056.000,- 23.105.543.542,- 99,59

Pada akhir tahun 2016 terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 94.512.458,- atau 0,41% yang terdiri dari :

1. Sisa anggaran lelang sebesar Rp. 1.501.000,- sebagai efesiensi lelang pengadaan peralatan pendidikan dan jasa konsultasi pengawasan.

2. Tidak optimalnya penyerapan belanja pegawai (tunjangan kinerja pegawai) sebesar Rp. 55.542.744,- yang disebabkan potongan pada permasalahan kehadiran pegawai.

3. Sisa anggaran langganan daya dan jasa sebesar Rp. 37.363.714,- dengan rincian :

a. Efisiensi listrik Rp. 8.803.229,- b. Efisiensi telepon Rp. 1.186.685,- c. Efisiensi air Rp. 27.373.800,-

Secara umum kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 telah dilaksanakan dan capaian kinerja yang dihasilkan telah tercapai secara optimal. Namun demikian secara teknis masih tetap perlu dilakukan optimalisasi kegiatan seperti :

1. Perlu perbaikan pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan anggaran/rencana operasional kegiatan.

2. Percepatan proses penyelesaian administrasi keuangan (swakelola/ kontraktual).

(44)

35 3. Melakukan dan melaksanakan penyusunan rencana aksi penyerapan anggaran berdasarkan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) yang telah ditetapkan, agar realisasi anggaran yang terjadi tetap berdasarkan ROK tersebut tiap bulannya.

(45)

36

BAB IV. PENUTUP

A. CAPAIAN KINERJA UTAMA

Pengukuran capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key performance indicator) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis Balanced Scored Card (BSC) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu pada http://kinerja.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh data capaian kinerja STP Jurluhkan Bogor di tahun 2016 sebesar 99,93% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut :

1. Perspektif pemangku kepentingan (stakeholder perspective) dengan bobot 25%, capaian kinerja 23,04 %;

2. Perspektif masyarakat kelautan dan perikanan (customer perspective) dengan bobot 25%, capaian 25%;

3. Perspektif proses internal (internal process perspective) dengan bobot 25%, capaian 25%;

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learn and growth

perspective) dengan bobot 25%, capaian 26,88%.

B. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

Meskipun secara umum kinerja STP Jurluhkan Bogor tahun Anggaran 2016 cukup baik, namun masih terdapat permasalahan dalam mewujudkan sasaran strategis selama tahun 2016 secara umum yaitu

(46)

37 Tabel IV.1. Permasalahan dan rekomendasi

No. Permasalahan Rekomendasi 1. SDM KP alumni STP belum

menjadi prioritas pilihan bagi para pengguna.

Peningkatan kompeten lulusan/ alumni sesuai kebutuhan

stakeholder yang membutuhkan

SDM KP 2. Tata kelola kampus belum

mengacu sepenuhnya pada tuntutan standar internasional

Optimalisasi sarana/prasarana pendidikan sesuai standar internasinal yang direkomendasikan

3. Peran STP dalam pengembangan teknologi yang relevan dan pemberdayaan masyarakat masih kurang

Memacu penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna berdasarkan kearifan lokal serta bermaanfaat bagi pelaku utama/pelaku usaha

Gambar

Gambar I.1 Struktur organisasi STP Jurluhkan Bogor  D. Keragaan SDM STP Jurluhkan Bogor
Gambar  III.1  :  Capaian  Kinerja  STP  Jurluhkan  Bogor  tahun  Anggaran  2016  (web kinerjaku.kkp.go.id)
Tabel III.2.   Capaian  Indikator  Utama  (IKU)  1  :  Jumlah  lulusan  STP  Jurluhkan Bogor yang terserap di dunia kerja yang terserap di  dunia  kerja  bidang  kelautan  dan  perikanan  tahun  akademik  2015 /2016 (orang)
Tabel III.5.  Capaian  kinerja  pada  perspektif  proses  internal  (internal  process perspective)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kode Kabupaten atau Kota lokasi proyek atau penggunaan kredit atau

Tujuan dari pengabdian ini adalah pendampingan kepada para guru IPA dalam wadah MGMP IPA Kota Probolinggo agar mereka dapat menyusun suatu karya tulis ilmiah

Hasil penelitian pembuatan perekat lignin resorsinol formaldehid dan lignin phenol formaldehid, diperoleh viskositas untuk LRF yang mendekati perekat komersial untuk LRF 6,45

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Pada hari ini Selasa tanggal sebelas bulan Agustus tahun dua ribu lima belas, Pokja ULP Barang – Pengadaan Alat Laboratorium untuk Satuan Kerja Balai Pengawas

Semua surat yang memerlukan pertimbangan Dewan Menteri harus diedarkan oleh Sekretaris Dewan Menteri kepada para Menteri sebelum rapat untuk membicarakannya

Pelayanan pengurusan izin trayek dan pemungutan Retribusi didasarkan pada Peraturan Daerah (perda) nomor 5 Tahun 2011 yang pada awal disahkan pengurusan dan

Kimia dasar merupakan salah satu mata kuliah umum, yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa berdasarkan capaian kurikulum di STKIP Gotong Royong Masohi. Mata kuliah