• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

0

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR

DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

NUR MEILY ADLIKA A610100059

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN LMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1 ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA

Nur Meily Adlika, A610100059, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014

Indonesia, banjir menjadi bencana yang mengancam setiap musim penghujan mulai tiba. Kota Surakarta sebagai salah satu kawasan rentan banjir karena berada di zona depresi yang diapit vulkan lawu, vulkan merapi dan pegunungan seribu. Dampak banjir yang terjadi di Kota Surakarta juga menyebabkan terendamnya sejumlah kantor intansi pemerintah, pasar termasuk SMP Negeri 6 Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta (3) hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi becana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMP Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dan korelasi pearson product moment . Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu : (1) Pengetahuan guru dapat diketahui termasuk dalam kategori baik. Indeks pengetahuan diperoleh dari 40 responden yang termasuk kategori kurang sebanyak 9 orang (22,5 %), cukup sebanyak 0 orang, dan baik sebanyak 31 orang ( 77,5 %). (2) Kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta diperoleh 75,66 yang termasuk kategori tinggi. Indeks kesiapsiagaan tersebut juga didasarkan pada 40 responden dengan kategori jawaban sangat rendah 0, rendah sebanyak 1 orang (2%), cukup sebanyak 8 orang (20%), tinggi sebanyak 16 orang (40%) dan sangat tinggi sebanyak 15 orang (38%). (3) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir.

(4)

2 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang tahun 1989, Geografi adalah Ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena Geosfer dengan sudut pandang kelingkunganan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

Para ahli Geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI) pada Seminar dan lokakarya nasional di Semarang sepakat tentang objek studi geografi, yaitu Objek material dan objek formal. Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi, yaitu fenomena geosfer. Sedangkan Objek formal Geografi merupakan metode pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah, yaitu dilakukandengan sudut pandang kelingkunganan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

Aspek lingkungan dalam geografi mendapat tekanan yang lebih. Hal tersebut mungkin dipengaruhi permasalahan lingkungan yang semakin meningkat dan mengglobal di mukabumi ini, seperti perubahan iklim global, penurunan kualitas lingkungan, bencana banjir, kekeringan, longsor, kemiskinan, penurunan dan kerusakan sumber daya alam.

Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah, yang ketinggiannya melebihi batas normal. Banjir merupakan bahaya yang paling luas menyebar. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi di atas normal sehingga sungai-sungai meluap, bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air gelombang badai tropis atau karena adanya pipa-pipa air yang pecah. Sebagian besar banjir bersifat merugikan terhadap tempat hunian manusia (Maria Chatarina, 2009:13).

Indonesia, banjir menjadi bencana yang mengancam setiap musim penghujan mulai tiba. Kota Surakarta sebagai salah satu kawasan rentan banjir. Kejadian banjir di Kota Surakarta terjadi pada akhir tahun 2007 yang merupakan banjir terbesar sejak tahun 1966. Dampak dari banjir

(5)

3

yang terjadi di Kota Surakarta juga menyebabkan terendamnya sejumlah kantor intansi pemerintah, pasar termasuk SMP Negeri 6 Surakarta dimana sekolah ini pada tanggal 10 November 2010 sebanyak 700 siswa terpaksa diliburkan akibat banjir yang melanda sekolah.

Banjir yang terjadi hampir setiap tahun menjadi ancaman bencana yang harus dihadapi, maka dalam pembelajaran di kelas guru harus mampu membekali siswa dengan pengetahuan secara teoritis dan pengetahuan praktis untuk menggunakan gejala geosfer sebagai sistem peringatan dini (early warning system) mengenai kebencanaan banjir sehingga, pengetahuan dan ketrampilan tentang pendidikan mitigasi bencana penting dikuasai oleh guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1) Bagaimana tingkat pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta?.

2) Bagaimana tingkat kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta?

3) Bagaimana hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta.

2. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta.

3. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta.

(6)

4 D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memberi dua manfaat, yaitu manfaat yang berupa sumbangan teoritis dan manfaat berupa sumbangan praktis antara lain: 1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini memiliki dua manfaat teoritis :

a) Mengetahui tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan guru serta hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam

menghadapi bencana banjir yang terjadi di SMP Negeri 6 Surakarta b) Memberikan masukan informasi kepada sekolah agar dapat

meningkatkan kesiapsiagaan dari ancaman bencana. 2) Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pendidikan mitigasi yang sesuai untuk diterapkan di sekolah. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai syarat untuk meraih gelar kesarjanaan Strata 1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

b) Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya terutama mengenai pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dilingkup pendidikan.

c) Bagi SMP Negeri 6 Surakarta

Sebagai masukan kepada sekolah yang digunakan sebagai lokasi penelitian, agar meningkatkan kesiapsiagaan dari ancaman bencana yang terjadi di lingkungansekolah.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan dalam penelitian ini merupakan elemen kesiapsiagaan berbasis sekolah dalam menghadapi bencana. Pengetahuan yang baik menjadi landasan membangun kesiapsiagaan. Menurut Khrisna S. Pribadi

(7)

5

(2008:I-11), bahwa pengetahuan merupakan upaya untuk mengurangi resiko dan dampak kerugian dari bencana, yang meliputi pengetahuan terhadap bencana, tindakan persiapan dukungan dan membangun kembali masyarakat saat bencana terjadi. Penelitian ini hanya menggunakan dua indikator saja yaitu pengetahuan terhadap bencana dan tindakan persiapan, karena pengetahuan terhadap bencana dan tindakan persiapan dalam penelitian ini sudah mencakup indikator untuk menentukan tingkat pengetahuan, dan pengetahuan berupa pemahaman mengenai upaya pengurangan resiko bencana tanpa di dukung suatu tindakan maka tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Menurut Robert J. Kodoatie (2013:60) Banjir ada 2 peristiwa: pertama peristiwa banjir/genangan yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir dan kedua peristiwa banjir terjadi akibat limpasan air banjir dari sungai karena debit banjir tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari kapasitas pengaliran sungai yang ada.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2012:7) Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

Tim penyusun Preparedness Assessment Tools For Indonesia (PASTI, 2009: 205) Parameter kesiapsiagaan adalah :

1) Pengetahuan masyarakat mengenai banjir 2) Sistem perilaku masyarakat komunal

3) Kelembagaan formal dan informal (petugas, dinas, badan yang bertanggung jawab)

4) Peraturan formal/informal 5) Peralatan umum/infrastruktur

6) Simulasi individu dan kelompok masyarakat

Rugaiyah (2011:6) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai

(8)

6

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

3. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2014.

B. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMP Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 40 orang.

C. Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. D. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Syofian Siregar (2013:19) Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian sehingga di dapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. Observasi dalam penelitian ini meliputi letak topografi sekolah dan prasarana sekolah, kegiatan pembelajaran.

2) Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpul datanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Penyebaran angket untuk mengetahui dan menilai

(9)

7

tingkat pengetahuan dan ketrampilan guru dalam menghadapi bencana yang terdapat pada lingkungan sekolah yang nantinya dijadikan dasar pengukuran pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana.

3) Dokumentasi

Mahmud (2011:18), dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk mendukung hasil data yang diperoleh peneliti berdasarkan sumber yaitu observasi dan kuesioner.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif yaitu dengan perhitungan persentase. Proses analisis data dalam penelitian ini yaitu dimulai dengan menelaah semua data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu observasi, kuesioner dan dokumentasi.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Tingkat Pengetahuan Guru Mengenai Bencana Banjir P = x 100 %

Keterangan : P = Presentase Fx = Nilai riil angket N = Nilai maksimum

(10)

8

Perhitungan untuk pengetahuan guru mengenai bencana banjir sebagai berikut : P = x 100 % = x 100% = 95,42 %

Hasil persentase yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam kategori nilai indeks pengetahuan. Berdasarkan hasil persentase diketahui pengetahuan guru mengenai bencana banjir termasuk dalam kategori baikdengan nilai indeks pengetahuan 95,42 %. Indeks pengetahuan diperoleh dari 40 responden yang termasuk kategori kurang sebanyak 9 orang (22,5 %), cukup sebanyak 0 orang, dan baik sebanyak 31 orang ( 77,5 %).

b. Tingkat Kesiapsiagaan Guru Dalam Menghadapi Bencana Banjir

Perhitungan indeks kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta sebagai berikut:

Indeks kesiapsiagaan = x 100

= x 100 = x 100

= 75,66

Hasil perhitungan indeks pada kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta diperoleh 75,66 yang termasuk kategori tinggi.

5. KESIMPULAN

Hasil pembahasan dan analisis penelitian, yang kemudian dapat disimpulkan sebagai berikut:

(11)

9

a. Pengetahuan guru mengenai banjir di SMP Negeri 6 Surakarta diperoleh presentase 95,42 % yang termasuk nilai indeks pengetahuan yaitu baik. b. Kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta dalam menghadapi bencana

banjir diperoleh presentase 75,66 yang termasuk nilai indeks kesiapsiagaan yaitu tinggi.

c. Tidak terdapat yang signifikan hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Jakarta. BNPB

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Chatarina, Maria. 2009. Modul Ajar Pengintegrasian Pengurangan Resiko Banjir Bahan Pengayaan Bagi Guru SMP/MTs. Jakarta: SCDRR

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung: Private Publishing

(12)

10

Kodoatie, Robert J. 2013. Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta: Andi

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia

Noor, Djauhari. 2012. Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nugroho, Kharisma dkk. 2009. Preparrednes Assesment Tools for Indonesia. Jakarta: UNESCO Office.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pribadi, S. Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru: Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana – Institusi Teknologi Bandung.

Rugaiyah. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian. Surakarta: Laboratorium Komputer FKIP UMS

Yunus, Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

Trihendradi, C. 2012. Step by Step SPSS 20 Analisa Data Statistik. Yogyakarta: ANDI.

Referensi

Dokumen terkait

Buku ini berisi pemikiran baik yang bersifat filosofis maupun teknis bagaimana membangun masyarakat melalui kegiatan kuliah kerja profesi (KKP), yang merupakan

Tabel 5.2 Nilai Gabungan Perkembangan Aktivitas Perdagangan dan jasa terhadap Jumlah Arus Lalu Lintas

Framing Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 di Harian Umum Kompas dan Republika Periode 10 Juni 22 Agustus 2014), Skripsi,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik pengelola keuangan sekolah dan transparansi terhadap efektivitas pengelolaan keuangan. Karakteristik

Kesimpulan penelitian ini ada perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dibandingkan dengan booklet terhadap pengetahuan dan sikap tentang deteksi

Pendekatan dalam pembelajaran pada hakekatnya merupakan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dapat mengembangkan dan meningkatkan aktivitas belajar

Data primer berupa karakteristik dan kinerja anggota Kelompok Tani Gemah Parahiyangan sebagai penghasil benih ikan nila, pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara BAP dan 2,4-D terhadap pertumbuhan eksplan bawang putih, mendapatkan konsentrasi 2,4-D yang tepat untuk mendukung