• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105o 14’ sampai dengan 105o 45’ Bujur Timur dan 5o 15’ sampai dengan 6o Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini, daerah Kabupaten Lampung selatan seperti halnya daerah – daerah lain di Indonesia merupakan daerah tropis. Kabupaten Lampung Selatan bagian selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk besar yaitu Teluk Lampung. Di Teluk Lampung terletak sebuah pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang, dimana kapal – kapal dalam luar negeri dapat merapat. Secara umum , pelabuhan ini merupakan faktor yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi penduduk Lampung. Sejak tahun 1982, Pelabuhan Panjang termasuk dalam wilayah Kota Bandar Lampung.

Daerah Kabupaten Lampung selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih adalah 210.974, dengan kantor Pusat Pemerintahan di Kota Kalianda, yang diresmikan menjadi Ibukota Kabupaten Lampung Selatan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 11 Februari 1982. Berdasarkan undang-undang Nomor 2 tahun 1997 tentang pembentukan Kabupaten Tenggamus, yaitu pemekaran dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2006, terjadi pemekaran Kabupaten Pesawaran dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Namun, setelah

(2)

Gambar 1 Peta Orientasi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Pada tahun 2008, terjadi pemekaran di Kabupaten Lampung Selatan yaitu, Kecamatan Tanjung Sari, Way Sulan, Way Panji, dan Kecamatan Bakauheni, dengan demikian jumlah Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan secara eksisting berjumlah 17 kecamatan, maka wilayah administrasi Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas – batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur

(3)

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran

Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Jawa.

Pada saat penelitian ini dilakukan, Kabupaten Lampung Selatan terdiri atas 17 Kecamatan sebagaimana yang terlihat pada Tabel 1.1 di bawah ini. Secara topografis wilayah ini dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu wilayah dengan relatif datar yang sebagain besar berada di sepanjang pesisir, wilayah berbukit dan gunung yang merupakan wilayah pegunungan Rajabasa.

Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Lampung Selatan

(4)

Tabel 1

Luas Kabupaten Lampung Selatan Dirinci Perkecamatan No Kecamatan Nama Ibukota Luas (Ha)

1. Natar Merak Batin 25.088

2. Jati Agung Marga Agung 16.447

3. Tanjung Bintang Jati Baru 12.972

4. Tanjung Sari Kerto Sari 10.332

5. Katibung Tanjung Ratu 18.862

6. Merbau Mataram Merbau Mataram 11.394

7. WaySulan Karang Pucung 4.654

8. Sidomulyo Sidorejo 15.899

9. Candipuro Titiwangi 8.490

10. Way Panji Sidoharjo 3.845

11. Kalianda Kalianda 17.982

12. Rajabasa Banding 10.039

13. Palas Bangunan 16.557

14. Sragi Kuala Sekampung 9.344

15. Penengahan Pasuruan 12.496

16. Ketapang Bangun Rejo 10.860

17. Bakauheni Hatta 5.713

Jumlah 210.974

(5)

B. Kondisi Sosial Budaya

Masyarakat Lampung pada dasarnya masyarakat yang heterogen secara etnis. Masyarakatnya terdiri dari masyarakat Lampung, Jawa, Sunda, Bali, Semendo/Ogan dan sebagainya. Masyarakat secara etnis tersebut tercermin juga di Lampung Selatan. Secara umum, masyarakat yang cukup dominan di Kabupaten Lampung Selatan adalah kelompok masyarakat adat Lampung, Jawa, Bali dan Semendo/Ogan. Masyarakat Kabupaten Lampung Selatan memiliki berbagai ragam latar belakang budaya, kesukuan, pendidikan, dan agama.

Penduduk daerah ini dapat dikelompokkan dalam masyarakat adat lampung dan kelompok pendatang. Keberadaan kelompok ini telah membentuk suatu pertalian adat dan budaya yang menjadi suatu akulturasi budaya. Masyrakat adat di Lampung Selatan terdiri dari kelompok adat peminggir dan pepadun. Cirinya adalah genelogis dan sistem kekerabatan patrilineal.

Penduduk Kabupaten Lampung Selatan dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat tersendiri. Hukum adat tersebut berbeda antara yang satu dengan lainnya. Kelompok-kelompok tersebut menyebar diberbagai tempat, yang secara umum dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu masyarakat Lampung Peminggir yang merupakan mayoritas suku Lampung di Kabupaten Lampung Selatan dan kelompok kedua yaitu masyarakat Lampung adat Pepadun. Masyarakat Lampung Peminggir tidak mengenal istilah Pepadun tetapi dengan istilah Saibatin. Saibatin ini secara turun temurun dikenal sebagai orang yang mempunyai pengaruh pada suatu kelompok atau lingkungan besar.

(6)

C. Jumlah, Perkembangandan KepadatanPenduduk

Pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Selatan adalah 929.702 jiwa, jumlah yang berjenis kelamin laki-laki masih mendominasi jumlah penduduk secara keseluruhan yaitu 481.946 jiwa atau 51,83 % dari total jumlah penduduk, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 447.756 jiwa (48,16%).

Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Natar dan yang terkecil di Kecamatan Bakauheni, yaitu 169.539 jiwa dan 20.881 jiwa jumlah keselurahan penduduk Kabupaten Lampung Selatan. Dengan demikian, konsentrasi penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Natar.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Lampung Selatan masih terkonsentrasi di wilayah utara yang dekat dengan pusat Kota Bandar Lampung, yaitu di Kecamatan Natar. Apabila dilihat tingkat kepadatan penduduk, maka kecamatan yang memiliki kepadatan terbesar di Kabupaten Lampung Selatan terdapat di Kecamatan Natar sebesar 7 jiwa/Ha dan terkecil di Kecamatan Raja Basa sebesar 2 Jiwa/Ha. Sedangkan untuk distribusi penduduk di Kabupaten Lampung Selatan masih terkonsentrasi di Kecamatan Natar sebesar 18 % dan distribusi penduduk yang terkecil adalah Kecamatan Way Panji dan Bakauheni, yaitu 2%.

D. KomposisiPendudukMenurutUsiaProduktif

Kabupaten Lampung Selatan memiliki persentase penduduk pada kelompok umur muda (0-14 tahun) lebih besar dibandingkan kelompok umur tua (65 tahun keatas).

(7)

Secara pesentase berguna untuk meneliti keadaan struktur penduduk di suatu daerah, apakah masuk kategori struktur penduduk muda atau tua.

Persentase kelompok usia produktif lebih besar jika dibandingkan usia non-produktif, yaitu sebesar 62%. Artinya bahwa Kabupaten Lampung Selatan mempunyai sumber daya manusia yang cukup potensial untuk dikembangkan guna mendukung pembangunan di daerah.

Komposisi penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Agar proses pembangunan berjalan lancar, kelompok penduduk usia tidak produktif (0-14 dan 65 tahun ke atas) sebaiknya semakin mengecil bila dibandingkan dengan kelompok penduduk usia produktif (15-64 tahun).

Meningkatkan jumlah penduduk usia tidak produktif justru dapat menghambat kelancaran proses pembangunan yang sedang dilaksanakan. Hal ini disebabkan partisipasi penduduk usia produktif yang mejadi subjek (pelaksana) pembangunan, penduduk usia tidak produktif cenderung menjadi objek (sasaran) pembangunan. (RTRW Kabupaten Lampung Selatan 2011-2031)

(8)

Gambar 3

Peta Kependudukan Tahun 2010 Kabupaten Lampung Selatan

E. BesaranOrganisasi Kabupaten Lampung Selatan

Merujuk pada penetapan besaran organisasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Kabupaten Lampung Selatan (berdasarkan data dari Lampung Selatan Dalam Angka, 2011) yang merupakan kabupaten di luar Pulau Jawa dan Madura, dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 912.490 jiwa dengan luas wilayah 2.007,01 Km2 serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp752.490.475.000,00, maka nilai besaran organisasi perangkat daerahnya adalah

(9)

Sebagaimana uraian diatas, maka besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai lebih dari 70 (tujuh puluh), terdiri dari:

- Sekretariat daerah, terdiri dari paling banyak 4 (empat) asisten; - Sekretariat DPRD;

- Dinas paling banyak 18 (delapan belas);

- Lembaga teknis daerah paling banyak 12 (delapan); - Kecamatan, dan

- Kelurahan.

F. Perumpunan Bidang Pemerintahan di Kabupaten Lampung Selatan Di Kabupaten Lampung Selatan, perumpunan bidang pemerintahan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, terdiri atas:

a. Sekretariat Daerah

1. Sekretaris Daerah;

2. Asisten Bidang Pemerintahan;

3. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan; 4. Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat;

5. Asisten Bidang Administrasi Umum.

b. Staf Ahli Bupati

(10)

3. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan; 4. Staf Ahli Bidang Keuangan.

c. Sekretariat DPRD 1. Bagian Umum; 2. Bagian Persidangan; 3. Bagian Perundang-undangan; 4. Bagian Keuangan. d. Bagian 1. Bagian Pemerintahan; 2. Bagian Otonomi Daerah; 3. Bagian Humas dan Protokol; 4. Bagian Hukum;

5. Bagian Perekonomian;

6. Bagian Pembangunandan Sumber Daya Alam; 7. Bagian Kesejahteraan Sosial dan Kemasyarakatan; 8. Bagian Bina Mental Spriritual;

9. Bagian Organisasi;

10. Bagian Umum dan Perlengkapan; 11. Bagian Tata Usaha Keuangan.

(11)

e. Dinas Daerah

1. Dinas Pendidikan;

2. Dinas Pemuda dan Olahraga; 3. Dinas Kesehatan;

4. Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil; 5. Dinas Sosial, TenagaKerja, dan Transmigrasi; 6. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika;

7. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM; 8. Dinas Pertambangan dan Energi;

9. Dinas Peratanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura; 10. Dinas Peternakan;

11. Dinas Kelautan dan Perikanan; 12. Dinas Kehutanan;

13. Dinas Perkebunan;

14. Dinas Pasar, Kebersihan, dan Keindahan; 15. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; 16. Dinas PendapatanDaerah;

17. Dinas PekerjaanUmum.

f. Lembaga Teknis Daerah

1. Inspektorat;

2. Badan Perencanaan Pembanagunan Daerah; 3. Dinas Lingkungan Hidup Daerah;

(12)

5. BadanPemberdayaanPerempuan dan KeluargaBerencana; 6. BadanKepegawaian, Pendidikan, dan Latihan;

7. BadanPenanaman Modal dan PelayananPerizinanTerpadu; 8. BadanKetahanan Pangan;

9. Badan Kesatauan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat; 10. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

11. Rumah Sakit Umumm Daerah; 12. Satuan Polisi PamohPraja;

13. Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Domuentasi.

g. Lembaga Lain

1. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; 2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

3. Sekretariat Daerah Pengurus Kabupaten Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Lampung Selatan;

h. Kecamatan

1. Kecamatan Natar;

2. Kecamatan Tanjung Bintang; 3. Kecamatan Kalianda;

4. Kecamatan Sidomulyo; 5. Kecamatan Katibung; 6. Kecamatan Penengahan; 7. Kecamatan Palas; 8. Kecamatan Jati Agung;

(13)

10. KecamatanSragi; 11. Kecamatan Rajabasa; 12. Kecamatan Candipuro; 13. Kecamatan Merbau Mataram; 14. Kecamatan Bakauheni; 15. Kecamatan Tanjung Sari; 16. Kecamatan Way Sulan; 17. Kecamatan Way Panji. i. Kelurahan

1. Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda; 2. Kelurahan Kalianda Kecamatan Kalianda; 3. Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda; 4. Kelurahan Way Lubuk Kecamatan Kalianda.

G. Struktur Kelembagaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan

Susunan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, sesuai dengan Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Jabatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, membawahi :

(14)

c. Subbag Keuangan.

3. Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, membawahi : a. Seksi Lingkungan Wisata;

b. Seksi Pengembangan Wisata;

c. Seksi Obyek Daerah Tempat Wisata. 4. Kepala Bidang Pemasaran, membawahi :

a. Seksi Promosi; b. Seksi Informasi.

5. Kepala Bidang Kebudayaan, membawahi : a. Seksi Kesenian;

b. Seksi Cagar Budaya; c. Seksi Sejarah.

6. Kepala Unit Pelaksana Teknis. 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

H. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan

1. Kepala Dinas

Tugas pokok Kepala Dinas adalah memimpin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, melaksanakan pembinaan terhadap aparatur Dinas Pariwisata dan

(15)

melaksanakan kerjasama dan koordinasikan dibidang pelaksanaan dan pengendalian pariwisata dan kebudayaan dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas dibidang pariwisata dan kebudayaan.DalammenyelenggarakantugaspokoksebagaimanadimaksudKepalaDi nasmempunyaitugassebagaiberikut :

a. Mempersiapkan progam dan kebijaksanaan teknis dibidang Pariwisata dan Kebudayaan dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan kewenangan dinas.

b. Memimpin, membina, mengordinasikan, memantau, dan mengendalikan pelaksanaan program dan kebijaksanaan teknis dibidang pariwisata dan kebudayaan agar sesuai perencanaan yang telah ditentukan

c. Membagi tugas habis dibidang teknis dan administrasi kepada bawahan, agar setiap aparatur yang berada di lingkungan dinas mempunyai tanggung jawab dan memahami bebantugas masing-masing

d. Memberi petunjuk teknis dan pengarahan serta membimbing bawahan tentang pelaksanaan tugas, untuk menghindari terjadinya penyimpangan.

e. Memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan kebijakan yang diambil dibidang pariwisata dan kebudayaan

f. Menilai aktifitas, kreatifitas, dan produktifitas pelaksanaan tugas bawahan.

g. Mempelajariperaturanperundang-undangan yang

(16)

h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Kepala Bidang Kebudayaan

Tugas pokok Kepala Bidang Kebudayaan adalah melakukan koordinasi penyusunan program kerja dinas dibidang penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan teknis, program kerja, pembinaan, penggalian, pengembangan, pelestarian dan penyuluhan yang meliputi administrasi pendapatan, pemantauan, kualifikasi, klafikasi seni dan budaya; penyimpanan, pemeliharan, pemetaan, peneliatian, pencarian, pemanfaatan, pemindahan, perlindungan, pengadaan, pengamanan dan kepemilikan benda Cagar Budaya, Benda Sejarah, Benda Kepurbukalaan dan Permeseumaan, penyiapan penetapan pajak dan/atau retribusi; penyiapan administrasi perizinan dan memberikan laporan kepada Kepala Dinas melalui Bagian Tata Usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Keputusan ini, Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Sub Dinas dan Bagisn Tata Usaha dalam rangka penyusunan program kerja Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya sebagai pedoman Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas, serta rencana kerja pada Sub Dinas Seni dan Budaya unutk dijadikan bahan acuan dalam pelaksanaan tugas;

b. Memimpin, mengarahkan serta memantau bawahan dalam melaksanakan tugas dibidang seni dan budaya yang meliputi pengumpulan dan penyiapan bahan

(17)

teknis kerja, pembinaan, penggalian, pengembangan, pendataan, dan penyuluhan seni dan budaya, penyelenggaraan, pengawasan, penelitian, pemetaan, pelestarian, pemantau, kualifikasi, klasifikasi, seni dan budaya serta penyiapan ketetapan pajak dan/atau retribusi serta penyiapan kelengkapan administrasi perizinan urusan seni dan budaya, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan program kerja yang telah disusun;

c. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan bidang pariwisata, seni dan budaya serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan bidang seni dan budaya sebagai landasan dalam pelaksanaan tugasSub Dinas Seni dan Budaya;

d. Membagi habis tugas pada Sub Dinas Seni dan Budaya kepada bawahan, agar setiap aparatur yang ada memahami tugas dan tanggungjawabnya masing-masing;

e. Menerima, mempelajari laporan dan saran dari bawahan sebagai masukkan untuk dijadikan bahan dalam menyusun program kerja selanjutnya;

f. Memberikan motivasi kepada bawahan agar mampu melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasilguan;

g. Melakukan kerjasama dengan unit kerjayang ada guna menujang kelancaran pelaksanaan tugas;

h. Membuat laporan kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk dijadikan bahan dalam menuyusun program kerja Dionas lebih lanjut;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; j. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

(18)

Tugas pokok Kepala Seksi Kesenian adalah melaksanakan sebagian tugas Sub Dinas Seni dan Budaya dibidang pengumpulan dan penyiapan bahan dan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan teknis, pembinaan, pendataan, pengawasan, pemantauan, pengembangan, pelestarian, peningkatan, dan kualifikasi nilai dan kegiatan lain yang memiliki unsure, nilai norma, menyiapkan kelengkapan administrasi, penetapan pajak dan/atay retribusi, prizinan yang meliputi mandala wisata, impresariat, sanggar seni, pertunjukan temporer, teater, seni, musik musik dan kegiatan lain yang memiliki unusur, nilai dan norma seni.Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Keputusan ini, Kepala Seksi Kesenian mempunyai rincian tugas sebagi berikut; a. Melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dangan unit kerja lainnya

dilingkungan Sub Dinas Seni dan Budaya dalam rangka penyusunan program kerja Seksi Kesenian untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan;

b. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas Seksi Kesenian yang meliputi Mandala Wisata, Impresariat, Sanggaran Seni, Pertunjukan, Theater, Seni Musik dan Kegiatan lain yang memiliki unsure, niali, dan normaseni, dan menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya;

c. Merencanakan, mengumpulakan, dan menyiapkan bahan-bahan kegiatan yang berhubungan dengan tugas Seksi Kesenian;

(19)

e. Melaksanakan penyiapkan administrasi ketetapan pajak dan/atau retribusi sesuai dengan tugas Seksi Kesenian;

f. Melaksanakan penyaiapan dan pelaksanaan kegiatan teknis, pembinaan, pendapatan, pengawasan, pemantauan, pengembangan, pelestaria, peningkatan, dan kualifikasi niali kegiatan yang memiliki unusur niali dan norma seni;

g. Memberikan laporan arus kunjungan wisatawan setiap bulan dan laporan nama serta perkembangan kegiatan kesenian setiap triwulan pada Kepala Dinas melalui Kepala Bagian Tata Usaha;

h. Memimpin, mengarahkan dan memotivasi aparatur Non Struktural Umum dilingkungan Seksi Kesenian agar dapat melaksnakantugas secara berdayaguna dan berhasilguna;

i. Membagi habis tugas Seksi Kesenian kepada aparatur Non Strukural Umum sebagai bawahannya agar setiap personil memahami tugas dan tanggungjawabnya masing-masing;

j. Mengumpulkan, menghimpun dan menyusun bahan untuk membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai masukkan dalam penyusunan program lebih lanjut;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan.

4. Kepala Seksi Sejarah

Tugas pokok Kepala Seksi Sejarah adalah melaksanakan tugas Sub Dinas Seni dan Budaya dibidang pengumpulan dan penyiapan bahan dan pelaksanan

(20)

pendataan, penelitian, pemanfaatan, pemindahan, pelestarian, perawatan, pengadaan, pengamanan, penyimpanan, dan pemilikan benda Cagar Budaya, Benda Sejarah, Benda Kepurbakalan, dan kesejarahan, penyiapan ketetapan pajak dan retribusi serata penyiapan kelengkapan administrasi perizinan kesejarahan dan kepurbakalaan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagai mana yang dimaksud pada keputusan ini, Kepala Seksi Sejarah mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja denga unit kerja lainnya dilingkungan unit kerja Sun Dinas Seni dan Budaya dalam rangkan menyusun program kerja seksi Sejarah dan Kepurbalaan untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan;

b. Menginventarisasikan permasalahan permasalahan yang berhubungana dengan bidang tugas Kepala Seksi Sejarah dan kepurbakalaan yang

meliputi benda – benda Cagar Budaya, Sejarah dan Kepurbakalan dan c. Merencanakan, mengumpulkan, dan menyiapkan bahan kegiatan yang

berhubungan dengan tugas Seksi Sejarah dan Kepurbakalan;

d. Melaksanakan penyiapan administrasi perizinan yang berhubungan dengan tugas Seksi Sejarah dan Kepurbakalan;

e. Melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan kegiatan teknis pembianan, menggali, mencari, pendatan, penelitian, pemanfaatan, pemindahan, pelestarian, perawatan, pengadan, pengamanan, penyimpanan, pengawasan, dan pemilikan benda-benda sejarah, Cagar Budaya dan Kepurbakalan;

(21)

f. Memberikan laporan arus kunjungan Wisatawan setiap bulan dan laporan nama serta perkembangan kegiatan seksi sejarah dan kepurbakalaan Kepada Kepala Dinas melalui Bagian Tata Usaha;

g. Memimpin, mengarahkan dan memotivasi aparatur Non Struktural Umum dilingkungan seksi sejarah dan kepurbakalaan agar dapat melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasilguna;

h. Membagi habis tugas Seksi Sejarah dan Kepurbakalan kepada aparatur Non Struktural Umum sebagi bawahannya agar tiap personil memahami tugas dan tanggung jawabnya masing – masing;

i. Mengumpulkan, menghimpun dan menyusun bahan untuk membuat laporan pelaksanan tugas kepada atasan sebagai masukan dalam menyusun program lebih lanjut;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan k. Mengevaluasi hasil pelaksanan tugas bawahan.

Gambar

Gambar 1  Peta Orientasi Wilayah  Kabupaten Lampung Selatan
Gambar 2  Peta Administrasi  Kabupaten Lampung Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Tugas pokok Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan adalah melaksanakan sebagian tugas kecamatan dibidang pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan meliputi pembinaan,

Dinas pereokonomian dan koperasi dipimpin oleh seseorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan daerah di dibidang Perindustrian,

Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Perhubungan Darat dan Udara Kepala seksi keselamataan dan pengawasan perhubungan darat dan udara mempunyai tugas melaksanakan sebagian

1) Seksi farmasi dan perbekalan kesehatan mempunyai tugas pokokmelaksanakan sebagian tugas di bidang sumber daya kesehatan lingkup farmasidan perbekalan kesehatan..

Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab III.2., dalam rangka memfokuskan tujuan studi serta untuk memudahkan proses pengumpulan data, dari 16 kelurahan yang ada di

Kepala dinas perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang perhubungan,

1) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera meliputi

Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan Dan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dibidang