• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai Pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai Pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA

KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN

LABUHANBATU SELATAN

Diajukan Oleh :

MONICA SANCHEZ SINAGA

122102072

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

LEMBAR PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : MONICA SANCHEZ SINAGA

NIM : 122102072

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

Tanggal __________ 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002 Tanggal __________ 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal __________ 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

LEMBAR PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : MONICA SANCHEZ SINAGA

NIM : 122102072

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

Medan, 2015

(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kuasa lindungan dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik mungkin. Kesehatan, waktu, kesabaran semuanya berkat Tuhan Yesus Kristus yang selalu ada disetiap doa dalam hidup saya dan kepada kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi yang luar biasa.

Tugas akhir ini berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai Pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan”. Tugas akhir ini disusun untuk menyelesaikan studi Program Diploma

III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi pembahasan maupun penyusunan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di masa yang akan datang.

Tugas akhir saya ini saya persembahkan untuk kedua orangtua saya yang tercinta Richard Sinaga dan Lespridawati Sembiring, S.H. Saya ucapkan banyak terima kasih atas doa, harapan, perhatian dan kasih sayang baik moril maupun materi yang telah diberikan kepada saya setiap saat dan dalam keadaan apapun. Kalian adalah orangtua terhebat yang saya miliki dalam hidup saya.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu, membimbing, dan memberikan arahan

(5)

kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, secara khusu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA selaku Dekan dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE,M.Acc, Ak, CA selaku Pembantu dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku ketua Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku pembimbing yang telah bersedia mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Pimpinan dan seluruh staf Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang telah banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun Tugas Akhir ini.

5. Kepada Orang Tua Tercinta, Richard dan Lespridawati atas cinta dan doanya yang tidak pernah putus. Terima kasih atas motivasi dan dukungan berupa moril maupun materil sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir dengan baik.

6. Kepada abang dan kakak tersayang, Freddy Haposan dan Maria Flora yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

7. Kepada sahabat saya Debby Akhsa, Nilam Soraya, Sullivan Adena, Nur Azila, Yolanda Reflesya, Deffi Hadyani, Geby K.S Siregar, yang selalu setia menemani dan membantu saya memberikan ide dan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(6)

8. Kepada sahabat saya Anita Pradasari, Ludwina Simanjutak, Meliana Sitorus, Thesa Angelin dan Yudika Gea yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Kepada teman-teman D3 Akuntansi stambuk 2012 grup B yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih.

10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi kita semua. Amin.

Medan, Oktober 2015 Penulis,

Monica Sanchez Sinaga 122102072

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 24

C. Job Description ... 26

D. Jaringan Kegiatan ... 38

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 39

F. Rencana Kegiatan ... 40

(8)

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN

PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT KOTA PINANG

KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN ... 46

A. Pengertian Gaji ... 46

B. Unsur-unsur Gaji ... 47

C. Prosedur Pencatatan Gaji ... 49

D. Prosedur Perhitungan Gaji ... 50

E. Prosedur Pembayaran Gaji ... 52

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN ...

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 1.1 Jadwal Survey/Observasi ... 4

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan Kota Pinang …… 25

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Riset dari Kantor Camat Kota Pinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 56

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain.

Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini untuk membantu mempermudah pekerjaan, tidak terkecuali Kantor Kecamatan Kota Pinang. Kecamatan merupakan perangkat daerah yang melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah di kecamatan, untuk melaksanakan tugas kecamatan sebagaimana yang dimaksudkan. Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang baik adalah pengambilan keputusan yang didasarkan oleh informasi yang tepat, akurat, relevan, dan tepat waktu. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari sistem informasi manajemen.

(13)

sumber daya tersebut, maka perusahaan memberikan serangkaian penghargaan di mana salah satu komponennya adalah gaji. Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu.

Sistem penggajian tidak pernah lepas dari pengaruh adanya kenaikan gaji, kenaikan pangkat atau jabatan yang dipegang oleh masing-masing karyawan atau pegawai sehingga dengan adanya ketentuan itu gaji yang diterima pegawai dapat berubah – ubah. Gaji tidak hanya mencakup gaji pokok saja melainkan ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti tunjangan-tunjangan, potongan peminjaman dan sebagainya.

(14)

3

Melihat pentingnya sistem informasi akuntansi penggajian pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan, maka penulis termotivasi untuk melihat lebih nyata penerapan system informasi akuntansi penggajian pegawai yang diterapkan oleh Kantor Camat Kota Pinang. Hal ini dilakukan agar sistem informasi gaji dan upah pada Kantor Camat Kota Pinang lebih akurat. Oleh karena itu, penulis akan membahas masalah sistem informs penggajian ini dengan judul “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Kantor Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan”

B. Rumusan Masalah

Penulis akan membahas permasalahan: “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Kantor Camat Kota Pinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah berjalan dengan baik?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan penggajian pegawai pada Kantor Camat Kota Pinang telah dijalankan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

(15)

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai sistem informasi akuntansi penggajian pegawai dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

b. Bagi instansi, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai pada Kantor Camat Kotapinang.

c. Bagi pihak lain, dapat menjadi bahan pembanding untuk melakukan penelitian di waktu yang akan mendatang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Izin Riset Permohonan

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

(16)

5

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu pendahuluan, profil Kantor Camat Kotapinang, sistem informasi akuntansi penggajian pegawai pada Kantor Kecamatan Kotapinang dan penutup dimana setiap bab saling berkaitan.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan.

BAB II : KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN

LABUHANBATU SELATAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah

ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, serta rencana kegiatan Kantor Camat Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN

PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT

KOTAPINANG KABUPATEN LABUHAN

SELATAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai

(17)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

7 BAB II

KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

A. Sejarah Ringkas

Kecamatan Kota Pinang adalah salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan, masing-masing Kecamatan Kotapinang, Kecamatan Torgamba, Kecamatan Kampung Rakyat, Kecamatan Sei Kanan dan Kecamatan Silangkitang.

Daerah perkotaan (Urban) adalah suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian dan jumlah fasilitas urban seperti jalan yang dilalui kendaraan umum bermotor, gedung bioskop, sekolah (SD, SLTP, SLTA), sarana pengobatan, bank dan sebagainya dan rata-rata jarak ke lokasi fasilitas-fasilitas tersebut dekat. Dengan demikian daerah perkotaan tidak identik dengan kota walaupun semua desa/kelurahan di kota termasuk daerah perkotaan. Desa perkotaan biasanya dikepalai oleh seorang lurah yang dibedakan dengan desa/pedesaan yang dikepalai oleh seorang kepala desa.

(19)

Kepala Desa Sosopan memiliki jarak terdekat ke ibukota kecamatan. Dari 9 Desa dan 1 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kotapinang, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Sisumut dengan luas 113,30 Km2 dan yang terkecil adalah Desa Sosopan dengan luas 30,50 km2. Desa yang terjauh dari Ibukota Kecamatan Kotapinang adalah Desa Pasir Tuntung dengan jarak 37,00 km2.

Menurut tingkat perkembangannya seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Kotapinang sudah tergolong Desa/Kelurahan Swasembada yang berarti desa/kelurahan telah memiliki cici-ciri kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan, penduduknya padat, telah memiliki fasilitas yang memadai dan partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2012 yang terdapat di Kecamatan Kotapinang adalah sebanyak 36.627 pemilih yang terdiri dari 18.421 pemilih laki-laki dan 18.206 pemilih perempuan. Jumlah TPS yang tersedia sebanyak 100 TPS.

Penduduk Kecamatan Kotapinang tahun 2012 sebanyak 55.254 jiwa yang terdiri dari 28.082 jiwa laki-laki dan 27.172 jiwa perempuan. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Kotapinang yaitu sebanyak 19.972 jiwa, sedangkan yang paling sedikit berada di Desa Perkebunan Normark yaitu sebanyak 1.127 jiwa.

(20)

9

1. Untuk mendorong aktifitas para Camat agar lebih meningkatkan hasil kerja dan memupuk kompetisi yang sehat dalam memberhasilkan semua program kebijaksanaan pemerintah di tingkat kecamatan.

2. Untuk meningkatkan penguasaan tugas-tugas yang diemban dan memotivasi semangat kerja guna menyelesaikan permasalahan, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan tujuan dilaksanakannya Penilaian Kecamatan Terbaik, antara lain :

a. Guna terwujudnya Tertib Administrasi Pemerintahan di tingkat Kecamatan sehingga mampu menyajikan data yang valid dan akurat sebagai bahan pengambil kebijakan oleh pemerintah, baik berskala lokal, regional maupun Nasional.

b. Guna mewujudkan pelayanan administratif yang berbasis kompetensi dengan manajemen mutu yang berorientasi pada kepuasan masyarakat. c. Guna melihat sejauh mana pelaksanaan 10 Wajib Kecamatan sesuai

Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 138/3087 tanggal 5 Oktober 1985.

d. Guna menyoroti beberapa hal yang menjadi kekhususan dan merupakan keunggulan komparatif Kecamatan Kotapinang dibandingkan dengan kecamatan lainnya, baik dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

Visi dan Misi Kantor Camat Kota Pinang

(21)

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah digambarkan bahwa pemerintah kecamatan memiliki peranan penting dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintahan.

Pergeseran fungsi dari kepala wilayah kecamatan selaku kantong dekonsentrasi sesuai dengan Undang-undang Nomor : 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor: 32 Tahun 2004, telah memunculkan berbagai pandangan terhadap keberadaan kecamatan dalam hierarkhi pemerintahan.

Fenomena bahwa Kepala Desa atau sebutan lain sesuai karakteristik budaya lokal yang langsung bertanggung jawab kepada Bupati dan peran Camat hanya sebatas fungsi koordinasi, ditambah trend kebijakan pemerintah pusat yang langsung mem-bypass kepada pemerintah desa/kelurahan, telah mengebiri kewibawaan dan arti penting keberadaan Pemerintah Kecamatan. Sungguh ironis ketika terjadi kemacetan dan atau gejolak sosial akibat kebijakan dimaksud, Camatlah unsur pertama yang harus menyelesaikan persoalan dan dimintai pertanggung jawaban.

Dibalik berbagai sudut pandang yang mengemuka terhadap keberadaan Pemerintah Kecamatan selaku perangkat daerah dan perpanjangan tangan Bupati dalam memberikan pelayanan administratif pada masyarakat, Camat dituntut mampu menterjemahkan roh otonomi daerah dan mengambil langkah-langkah kongkrit dalam rangka menyongsong era globalisasi yang penuh kompetensi.

(22)

11

Adapun Visi dan Misi Kantor Camat Kotapinang sebagai berikut : Visi Kecamatan Kotapinang, adalah :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KECAMATAN KOTAPINANG

YANG DAMAI DEMOKRATIS, BERKEADILAN, SEJAHTERA

MANDIRI SERTA BERIMAN DAN BERTAKWA DENGAN

DILANDASI SANTUN BERKATA BIJAK BERKARYA”

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi Kecamatan Kotapinang yang merupakan langkah-langkah tindak sebagai berikut :

1. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan dan berbasis pada Sumber Daya Alam Lokal.

2. Meningkatnya pemberdayaan dan partisipasi seluruh elemen dan Lembaga Masyarakat.

3. Meningkatkan dan mengembangkan Pembangunan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.

4. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa bersinergi dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang singkron pula dengan Pemerintahan Kecamatan.

PELAKSANAAN 10 (SEPULUH) WAJIB KECAMATAN

(23)

Gubernur Sumatera Utara Nomor: 138/3087 tanggal 05 Oktober 1985, sebagai berikut:

1. KEPEMIMPINAN

Manajemen kepemimpinan yang diterapkan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kecamatan Kotapinang antara lain :

a. Langkah pertama yang dilaksanakan di Kecamatan Kotapinang adalah membangun komitmen bersama dengan seluruh staf kecamatan.

b. Memberikan suri tauladan kepada staf tentang kedisiplinan dan rasa tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.

c. Memberi motivasi dan bimbingan kepada staf untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya secara tepat dan cepat. d. Melakukan fungsi pengawasan (waskat) terhadap keberadaan pegawai

dan hasil kerja yang dilaksanakan.

e. Memberikan kepercayaan kepada staf dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuannya.

f. Memelihara komunikasi dengan baik yang berkaitan dengan tugas-tugas

g. Memberikan kesempatan kepada staf untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan

(24)

13

semangat kekeluargaan sebagai perekat kerukunan masyarakat, baik internal agama, antar agama, suku, ras, golongan dan antar umat beragama dengan pemerintah.

i. Membangun koordinasi yang bersinergi antara pemerintah kecamatan dengan unsur muspida, kelompok jawatan fungsional dan dengan dinas intansi terkait.

2. PENGUASAAN DATA DAN POTENSI WILAYAH

Untuk dapat menguasai data dan potensi wilayah yang berkaitan dengan tugas tugas kecamatan yang dilakukan adalah :

1. Mengaktifkan pengisian buku–buku/register kependudukan dan lainnya, sehingga data dapat disajikan sebagai data terbaru dan akurat sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengisian atau pembuatan laporan, baik laporan bulanan, triwulan, maupun semester secara rutin dilaksanakan, antara lain Laporan Kependudukan, Bank Data, Monografi dan laporan lainnya baik rutin maupun insidentil.

3. Menghimpun data yang diperlukan baik dari instasi terkait maupun langsung dari lapangan yang berkaitan dengan tugas - tugas di Kecamatan.

(25)

3. PENGUASAAN TUGAS DAN PERATURAN YANG BERLAKU

Di dalam penguasaan tugas dan peraturan yang berlaku, Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota, dan tugas-tugas lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Disamping itu sebagai penyelenggara pemerintahan camat mempunyai tugas melakukan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dengan instansi terkait di wilayah kerjanya.

Sebagai tindak lanjut dari penguasaan tugas dan peraturan yang berlaku, dengan melaksanakan :

1. Mengkoordinir penyelenggaraan pemerintahan. 2. Pembinaan Ideologi Negara dan kesatuan Bangsa. 3. Penyelenggaraan pelayanan masyarakat.

4. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

5. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum, keagrariaan dan kependudukan.

6. Pembinaan Kelurahan.

7. Pembinaan ketenteraman dan ketertiban umum.

8. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan pembangunan dan partisipasi masyarakat.

9. Penyusunan program pembinaan administrasi, ketatausahaan dan rumah tangga.

(26)

15

ketenteraman yang dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Melaksanakan koordinasi dengan instansi vertikal dan instansi lainnya dalam rangka menyelesaikan permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat luas. Adapun wujud nyata pelaksanaan koordinasi lintas instansi adalah dalam menertibkan atau membuat himbauan kepada warga masyarakat tentang perijinan (SITU, HO, IMB,dll), dan bagi warga masyarakat yang hendak membutuhkan perijinan dimaksud terlebih dahulu diberikan rekomendasi oleh camat setelah disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. PENATAAN ARSIP DAN INVENTARIS

Penataan arsip dilakukan sesuai dengan petunjuk Tata Naskah Dinas yang telah diseragamkan dan untuk pelaksanaannya maka telah di didistribusikan kepada staf (PNS) sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk mengisi buku register yang ada di kecamatan.

Bahwa penomoran dan penyusunan arsip telah dilaksanakan dengan membuat penomoran setiap surat sesuai dengan jenisnya dan menyusun/menyimpannya dengan baik sehingga apabila diperlukan dapat disajikan dengan baik dan cepat dalam waktu yang tidak begitu lama.

(27)

kecepatan penyelesaiannya baik terhadap surat rutin maupun prinsipil sehingga penyampaian dan pengirimannya tidak terlambat.

5. MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Adapun upaya-upaya nyata yang dilakukan Camat Kotapinang, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah sehingga target yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan baik, antara lain :

a. Melakukan pertemuan/rapat dengan instansi terkait sebagai inner/ pengelola PAD.

b. Menghadiri sebagai peserta rapat yang dilaksanakan oleh Pemkab atau Dinas/Instansi sebagai inner/pengelola penerimaan PAD.

c. Mempercepat proses pengurusan surat yang diperlukan warga masyarakat, antara lain : Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan pemberian Rekomendasi IMB, SITU, HO, Ijin Pemakaian Jalan dan rekomendasi perijinan serta surat-surat lainnya. d. Menghimbau warga masyarakat khususnya para wajib pajak dan wajib

retribusi untuk segera menyelesaikan atau melunasi kewajibannya dalam membayar Pajak dan Retribusi.

(28)

17

Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain :

1. Melakukan Pengawasan terhadap pengelolaan pemungutan dan penyetoran PBB.

2. Memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada satgas PBB masing-masing kelurahan untuk senantiasa bekerja dengan giat, tidak pantang menyerah dan gigih dalam mengejar target harian, target mingguan dan target bulanan.

3. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pemungutan PBB dan segera mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi dilapangan.

6. PELAKSANAAN 5 K

Dalam melaksanakan tugas pemerintahan Kecamatan khususnya dalam mensukseskan program 5 – K telah dilakukan upaya – upaya sebagai berikut :

a. Membuat Himbauan melalui papan himbauan maupun melalui surat, dan bila dimungkinkan membuat surat teguran agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan 5 – K.

b. Pada kesempatan lain apabila warga masyarakat berurusan ke Kantor Lurah, kantor Kepala Desa maupun ke Kantor Kecamatan, selalu disampaikan himbauan dan arahan untuk melaksanakan 5 – K, khusus penerbitan surat – surat perijinan, surat pernyataan siap melaksanakan 5 – K merupakan salah satu syarat.

(29)

d. Sedangkan kebersihan, keindahan, dan kesejukan dapat diwujudkan dengan menghimbau seluruh warga masyarakat untuk memanfaatkan sarana yang tersedia, misalnya dengan mengefektifkan tempat (tong) sampah sebagai sarana pembuangan sementara menunggu Truk sampah untuk mengangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). e. Menghimbau warga masyarakat melalui Kepala Kelurahan agar

masyarakat dapat menanam tumbuh–tumbuhan, bunga, atau tanaman penghijauan lainnya di halaman pekarangan rumah tempat tinggal masing–masing.

f. Melaksanakan dan mengontrol kegiatan Gotong Royong yang dilaksanakan oleh warga khususnya kegiatan Jum’at Bersih.

g. Untuk mensukseskan pelaksanaan 5 – K ditengah – tengah masyarakat, Pemerintahan Kecamatan selalu berkoordinasi dengan mitra kerja Kecamatan yaitu TP. PKK Kecamatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Karang Taruna.

7. PEMBINAAN KEWIRASWASTAAN

Pembinaan Kewiraswastaan Masyarakat pada umumnya dilaksanakan dengan berkoodinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa/Kelurahan, TP. PKK dan Instansi / Dinas terkait.

Adapun berbagai upaya dan kegiatan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Kotapinang adalah :

(30)

19

Untuk mengembangkan kegiatan kewiraswastaan di Kecamatan Kotapinang, maka Pemerintah Kecamatan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam Rangka membina kelompok-kelompok usaha masyarakat.

b. Memberikan rekomendasi perijinan untuk pendirian usaha, dan memberikan dispensasi kepada para pedagang guna memperoleh kredit dengan pinjaman lunak untuk pengembangan usahanya.

c. Memberikan kesempatan kepada pengrajin dan pengusaha ekonomi lemah untuk menampilkan produknya untuk dipromosikan pada kesempatan dan peluang yang memungkinkan untuk mencari peluang pasar yang memadai.

d. Membina kerjasama dengan Instansi/Dinas terkait dan pihak swasta lainnya agar pelaksanaan pelatihan berbagai keterampilan dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat terutama kepada para Pemuda/Remaja putus sekolah.

8. MENGGERAKKAN PKK

(31)

Dalam mendukung dan memberhasilkan kegiatan Program Pokok PKK khususnya 10 (sepuluh) Program Pokok PKK ditengah – tengah masyarakat telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kepengurusan Tim Penggerak PKK Kecamatan, TP. PKK Desa/Kelurahan dan kelompok – kelompok Dasawisma yang beranggotakan unsur masyarakat yang mau, mampu dan peduli terhadap usaha Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Disamping itu, telah dilaksanakan revisi komposisi kepengurusan baik tingkat Kecamatan maupun Desa/Kelurahan.

b. Melaksanakan pembinaan dan konsolidasi kepada semua pengurus dan anggota TP. PKK Se–Kecamatan Kotapinang dan mensosialisasikan Kepmendagri dan Otda RI No. 53 Tahun 2000 kepada semua unsur PKK sehingga keberadaan PKK ditengah – tengah masyarakat dapat diterima dengan baik.

c. Camat selaku Ketua Dewan Penyantun TP. PKK Kecamatan senantiasa berupaya memberikan dukungan baik berupa bantuan dana, material maupun bantuan lainnya guna menopang kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mensukseskan 10 (sepuluh) Program Pokok PKK.

(32)

21

dapat diterima oleh masyarakat dan sekaligus menimbulkan rasa memiliki.

e. Terhadap pengelolaan buku yang dimiliki TP. PKK agar lebih aktif tetap dilaksanakan pembinaannya baik langsung maupun tidak langsung.

f. Disamping pembinaan-pembinaan yang dilaksanakan tersebut diatas, juga dalam kesempatan pertemuan yang diselenggarakan TP. PKK antara lain pertemuan arisan, Camat selaku Dewan Penyantun berkesempatan memberikan pengarahan/bimbingan kepada TP. PKK baik yang menyangkut tugas yang harus dikerjasamakan maupun tugas yang menyangkut kemasyarakatan.

9. PEMBINAAN DESA DAN KELURAHAN

Pembinaan Desa dan Kelurahan adalah salah satu point dari Sepuluh Wajib Kecamatan dimana peran Desa/Kelurahan sangat penting sebagai organisasi terdepan dari Pemerintahan Kabupaten dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, maka oleh karena itu kepemimpinan Camat harus mampu membina Pemerintahan Desa/Kelurahan untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Kecamatan.

Wujud nyata pembinaan Desa/Kelurahan di Kecamatan Kotapinang dilakukan melalui berbagai hal, antara lain :

a. Melaksanakan rapat staf.

(33)

c. Melaksanakan rapat atau pertemuan secara rutin dan berkala guna membahas tugas – tugas yang telah, sedang dan akan dikerjakan.

d. Melaksanakan pertemuan/rapat yang setiap hari Senin setelah selesai apel pagi gabungan yang melibatkan Kepala Desa, Lurah, dan staf Kecamatan.

e. Sedangkan secara berkala pertemuan dilaksanakan sesuai kebutuhan atau tuntutan tugas yang harus diselesaikan.

f. Pada umumnya pembinaan Desa/Kelurahan dilaksanakan secara menyeluruh kecuali hal – hal tertentu dilaksanakan pembinaan tersendiri.

g. Pembinaan Desa/Kelurahan yang dilaksanakan meliputi disiplin, cara pengelolaan administrasi surat menyurat, dan tugas – tugas lainnya yang merupakan tugas Pemerintah Desa/Kelurahan khususnya dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

h. Khusus terhadap Kepala Dusun dan Kepala Lingkungan telah dilaksanakan pembinaannya dengan memberikan petunjuk teknis operasional dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemayarakatan.

10.KOORDINASI

(34)

23

Rapat Koordinasi, Kunjungan Kerja, Pertemuan yang dilaksanakan antara lain :

a. Mengikuti Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten, DPRD, dan Dinas/Instansi terkait.

b. Melaksanakan Rapat Koordinasi di tingkat Kecamatan dengan staf, Instansi Vertikal/lintas Sektoral, PKK, dan warga msyarakat baik perorangan maupun kelompok.

c. Koordinasi dalam pelaksanaan Musyawarah Pembangunan baik di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan, selanjutnya Musyawarah Pembangunan di tingkat Kabupaten guna penentuan lokasi dan urgensinya suatu proyek.

d. Melakukan koordinasi tentang penetapan jadwal kegiatan pelaksanaan MTQ/STQ di tingkat Kecamatan, Koordinasi pelaksanaan, Pelayanan KB-Kes dan TNI manunggal KB–Kes, serta koordinasi dalam pengelolaan Posyandu.

e. Untuk pelaksanaan perlombaan Kelurahan percontohan yang diselenggarakan oleh TP. PKK Kecamatan dan TP.PKK Koabupaten Labuhanbatu Selatan, selalu dilaksanakan pertemuan/Rapat Koordinasi, demikian pula halnya dalam pelaksanaan Bina Keluarga Balita (BKB), maupun Organisasi Kemasyarakatan lainnya.

(35)

g. Pelaksanaan sosialisasi terhadap warga masyarakat tentang peraturan yang berlaku, begitu juga dalam pelaksanaan penertiban senantiasa dikoordinasikan dengan baik.

Dari uraian tersebut diatas, maka dalam mensukseskan pelaksanaan tugas di Kecamatan agar tetap dilaksanakan koordinasi dengan Instansi yang mempunyai hubungan kerja dengan Camat, baik formal maupun non formal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan tugas.

B. Struktur Organisasi

Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

(36)

25

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Kota Pinang dapat dilihat dalam Gambar 1.1 berikut :

Keterangan Garis Komando

Garis Koordinasi Gambar 2.1

Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan Kota Pinang

(37)

C. Job Description

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut:

1. Kecamatan

Adapun tugas pokok dari Kecamatan adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati. Fungsi Kecamatan sebagai berikut:

a. Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Kecamatan;

b. Pelayanan penyelenggaraan pemerintah kecamatan; c. Penyiapan data informasi kecamatan;

d. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan;

e. Pembinaan ketentraman dan ketertiban Kecamatan;

f. Pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan perekonomian, produksi dan distribusi serta pembinaan sosial;

g. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas UPTD, lembaga teknis, dan satuan kabupaten yang ada dikecamatan;

h. Melakukan pembinaan dan mengkordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan pada kelurahan;

i. Mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan desa;

(38)

27

k. Mengoordinasikan pengusulan kebijakan penetapan dan pelantikan kepala desa terpilih dan

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan.

2. Sekretariat Kecamatan

Tugas pokok dari Sekretariat Kecamatan adalah melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan seksi serta sub bagian dilingkungan kecamatan meliputi urusan tata usaha, umum, dan kepegawaian, pemogram dan keuangan, serta penyelenggaraan pemerintahan, ketentraman, dan ketertiban, serta kesejahteraan social dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. Fungsi Sekretariat Kecamatan sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana program , jadwal kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya dengan berpedoman kepada petunjuk yang diberikan Camat;

b. Melakukan koordinasi dengan UPTD, instansi dan unit kerja terkait yang ada di kecamatan, serta melakukan rapat-rapat/pertemuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai petunjuk yang diberikan Camat; c. Penyelenggaraan pelayanan urusan umum dan kepegawaian, serta

program dan keuangan;

d. Mengolah, mengoordinasikan, menganalisis data, dan menyusun kebijakan untuk rencana anggaran kebutuhan Kecamatan;

(39)

f. Menghimpun bahan, mengolah data dan informasi serta melakukan penatausahaan keuangan;

g. Meneliti dan menelaah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Anggaran Kas dalam rangka penatausahaan keuangan anggaran kecamatan;

h. Melakukan pembinaan pengelolaan adminitrasi keuangan meliputi penyimpanan, pengeluaran, pembukuan dan atau penerimaan;

i. Melakukan koordinasi dan menyusun kebijakan laporan keuangan meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan;

j. Meneliti dan menguji kelengkapan surat prmintaan pembayaran dan surat pertanggung jawaban dalam rangka penertiban Surat Perintah Membayar (SPM);

k. Menyiapkan dan mengadminitrasikan Surat Perintah Membayar (SPM)

l. Melakukan veritivikasi, meneliti dan menguiji setiap dokumen/bukti serta pertanggung jawaban bendahara pengeluaran;

m. Melaksanakan akutansi pengelolaan keuangan anggaran Kecamatan; n. Menghimpun bahan, mengolah data dan informasi serta

menyelenggarakan hubungan kemasyarakatan dan kerjasama kelembagaan pemerintah maupun swasta;

(40)

29

p. Melakukan koordinasi dangan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

3. Sub Bagian Umum

Tugas pokok Sub Bagian Umum adalah melaksanakan sebagian tugas sekretariat kecamatan dalam menyusun rencana program, pedoman dan petunjuk teknis, serta menyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian. Uraian tugas Sub Bagian Umum sebagai berikut:

a. Melakukan penyelenggaraan administrasi urusan tata usaha surat masuk, meliputi pengambilan, pengiriman, pengaturan, pencatatan dan pengarahan surat–surat, serta menyelenggarakan administrasi surat keluar termasuk penyimpanan dan pengirimannya;

b. Melaksanakan tata usaha dalam administrasi perjalanan dinas, penerimaan dan pengiriman berita sandi dan telekomunikasi serta kearsipan;

c. Melakukan pengaturan penggunaan dan perawatan kantor, peralatan kantor kendaraan dinas dan rumah dinas;

d. Melakukan pengaturan dan memfalitasi rapat-rapat dinas kecamatan; e. Menghimpun dan menyusun bahan petunjuk teknis serta

mempersiapkan dan memelihara peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan bidang kepegawaian;

(41)

rencana kebutuhan pegawai, formasi, mutasi, cuti, dan pensiun serta rencana pengembangan pendidikan dan latihan, ujian dinas, formasi, penghargaan dan tanda jasa;

g. Melakukan pencatatan, penyimpanan dan pengadministrasian sarana dan prasarana perlengkapan serta perawatan barang-barang milik Sekretariat Daerah Kabupaten;

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dan

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4. Sub Bagian Keuangan

Tugas pokok Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan dalam merencanakan dan menyusun pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengelolaan anggaran, penata usahaan keuangan dan administrasi perlengkapan dan perawatan di lingkungan kecamatan. Urain tugas Sub Bagian Keuangan sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mengelola data dan informasi serta petunjuk teknis penyusunan perencanaan, pengelolaan, dan penata usahaan keuangan;

b. Melakukan penyusunan perencanaan progam dan penyusunan anggaran kecamatan;

(42)

31

d. Melakukan penyusunan rumusan kebijakan Dokumen Pelaksanaan, Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran dan Anggaran Kas Sekretariat Daerah Kabupaten;

e. Melakukan dan mengkoordinasikan serta merumuskan kebijakan penyusunan anggaran dan perubahan anggaran kecamatan dan menyampaikannya kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten;

f. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Melakukan dan menyusun daftar gaji dan tambahan penghasilan pegawai Negri Sipil di lingkungan Kecamatan;

h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan keuangan dan menyiapkan bahan-bahan petunjuk pemecahan masalah;

i. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

j. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan program dan anggaran dan menyiapkan rumusan pemecahan masalah dan

k. Melaksakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Sub Bagian Program

(43)

program dilingkungan Kecamatan. Uraian tugas Sub Bagian Program sebagai berikut:

a. Melakukan penyusunan perencanaan program dan kegiatan kecamatan;

b. Dalam rangka melakukan penyusunan perencanaan strategis, perencanaan kerja, dan rencana kerja Kecamatan;

c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

d. Mengiventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan program dan kegiatan kecamatan;

e. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja serta menyusun akuntabilitas kinerja kecamatan;

g. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan program dan anggaran dan menyiapkan rumusan pemecahan masalah dan

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

6. Seksi Tata Pemerintahan

(44)

33

Kelurahan/Desa. Uraian Tugas dari Seksi Tata Pemerintahan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana program dibidang pemerintahan meliputi urusan pembinaan pemerintahan di kecamatan, kelurahan/desa, kependudukan dan catatan sipil, serta keagrariaaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Melakukan pengendalian dan pengevaluasian penyelenggaraan pemerintahan;

c. Melakukan pembinaan administrasi kependudukan dan catatan sipil; d. Melaksanakan sebagian tugas penyelenggaraan dan pembinaan

keagrariaaan sesuai dengan petunjuk Camat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan/desa dibidang pemerintahan umum;

f. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Mengidentifikasi permaslahan-permasalahan yang berhubungan dengan pemerintahan umum dan menyiapkan rumusan pemecahan masalah dan

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

7. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

(45)

ketertiban wilayah, pembinaan idiologi, politik, hak asasi manusia, serat pembinaan polisi pamong praja dan perlindungan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Uraian tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagai berikut:

a. Menyusun rencana program dibidang ketentraman dan ketertiban wilayah, pembinaan idiologi, politik, hak asasi manusia, serta pembinaan polisi pamong praja dan perlindungan masyarakat;

b. Melaksanakan penyelenggaraan ketertiban umum di kecamatan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait;

c. Melakukan koordinasi dalam pembinaan kelancaran pelaksanaan pemilu legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah; d. Melaksanakan program, dan melakukan koordinasi pembinaan

idiologi, kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, organisasi sosial masyarakat, dan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Menyusun laporan pelaksanaan tugas;

f. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penertiban dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Melakukan pembinaan dan tindakan preventif atas terjadinya pelanggaran ketentraman dan ketertiban oleh masyarakat;

(46)

35

i. Mengidentifikasi permasalahan-permasalhan yang berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban dan menyiapkan rumusan pemecahan masalah dan

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

8. Seksi Kesejahteraan Sosial

Tugas pokok Seksi Kesejahteraan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang kesejahteraan sosial desa/kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Uraian tugas Seksi Kesejahteraan Sosial sebagai berikut:

a. Membuat rencana kerja atau jadwal kegiatan yang hubungan dengan pembangunan, perekonomian, produksi, prasarana dan sarana fisik, kesejahteraan masyarakat sosial, kepemudaan, olahraga, pembinaan kehidupan beragama, kesehatan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku;

b. Melaksanakan pendapatan dan mengolah informasi yang berhubungan dengan perekonomian dan produksi;

c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat desa/kelurahan di bidang perekonomian, produksi dan kesejahteraan sosial;

(47)

e. Memberikan petunjuk-petunjuk kepada masyarakat desa/kelurahan untuk melaksanakan gotong royong, penataan pemukiman, dan keindahan kecamatan, desa/kelurahan;

f. Mempersiapkan penyusunan program pembinaan, pengendalian terhadap penderita cacat, tuna karya, tuna wisma, panti asuhan, pengungsi dan kegiatan sosial lainnya;

g. Mempersiapkan bahan-bahan kegiatan dalam rangka pencegahan dan pertolongan dalam rangka bencana alam;

h. Menyelenggarakan kegiatan kesejahteraan sosial meliputi pembinaan pelayanan dan bantuan sosial, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, pembinaan kehidupan dan kerukunan antar umat beragama, pendidikan dan kebudayaan dan kesehatan masyarakat;

i. Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan bidang mental dan spiritual;

j. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan umum meliputi bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu;

k. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penertiban dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

(48)

37

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

9. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan

Tugas pokok Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan adalah melaksanakan sebagian tugas kecamatan dibidang pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan meliputi pembinaan, pengendalian pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Uraian tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan sebagai berikut: a. Membuat rencana kerja atau jadwal kegiatan yang berhubungan

dengan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan;

b. Melaksanakan pendataan dan mengelolah informasi yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan;

c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat desa/kelurahan;

d. Melakukan kegiatan dalam rangka koordinasi pelaksanaan pembangunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan desa/kelurahan;

e. Melakukan dan membina admistrasi desa/kelurahan dalam rangka pelaksanaan bantuan pembangunan baik dari APBD kabupaten, provinsi, APBN, bantuan luar negri, maupun bantuan lainnya;

(49)

g. Melakukan upaya-upaya untuk pembangunan listrik-listrik di desa dan

h. Mempersiapkan bahan-bahan kegiatan dalam rangka pencegahan dan pertolongan dalam rangka bencana alam;

i. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penertiban dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

k. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan serta menyiapkan rumusan pemecahan masalah dan

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di perintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

D. Jaringan Kegiatan

Pada tahun 2014 Pemerintah Kecamatan Kotapinang telah melaksanakan agenda nasional pemilihan umum (pemilu) berupa pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden 2014. Program pembinaan politik dalam negeri untuk wilayah kecamatan kotapinang dapat dikatakan berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat pasrtisipasi masyarakat dalam mengikuti atau memberikan hak suaranya pada 2 pemilu tersebut.

(50)

39

wakil presiden 2014 jumlah pemilih terjadi penurunan dari sebelumnya berjumlah 38.728 pemilih berkurang menjadi 38.407 pemilih atau terjadi penurunan sebesar 0.82% dan yang menggunakan hak pilih sebanyak 28.103 pemilih atau sebesar 73.17%.

Langkah-langkah yang dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Kotapinang dalam pembinaan politik dalam negeri untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu adalah hal sebagai berikut:

a. Aktif berkoordinas dengan PPK Kecamatan Kotapinang untuk mengevaluasi teknis pelaksanaan pemilu agar sesuai dengan peraturan yang berlaku;

b. Mensosialisasikan pentingnya menggunakan hak suara masyarakat dalam menentukan arah pembangunan daerah maupun nasional.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

(51)

bermasyarakat Kecamatan Kotapinang, seperti masalah meningkatnya kebutuhan masyarakat, pengangguran dan lain-lain.

Maka dalam hal pembinaan kependudukan ini peran Camat sangat lah strategis dalam menekan angka laju pertumbuhan penduduk tersebut. Adapun langkah yang diambil oleh camat sebagai berikut :

a. Berkoordinasi dengan PLKB Kecamatan untuk kembali mensosialisasikan pentingnya gerakan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk; b. Melakukan pencatatan dan pengisian buku register kependudukan untuk

mengetahui jumlah penduduk, pindah masuk dan keluar, kelahiran dan kematian penduduk.

F. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara lain:

1. Pembinaan Koperasi

Koperasi merupakan suku ekonomi indonesia yang sangat potensial untuk menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi pada masa kini. Namun dalam hal perkembangannya kehidupan koperasi di kecamatan kotapinang pertumbuhannya sangatlah kecil untuk menjadi tumpuan ekonomi kerakyatan ditengah maraknya badan usaha keuangan selain koperasi antara lain bank swasta maupun nasional.

(52)

41

koperasi tersebut, yang aktif hanya tinggal 12 unit dan hanya tinggal 5 unit yang berbadan hukum.

Hambatan yang dihadapi dalam membina koperasi di Kecamatan Kotapinang adalah :

a. Kurangnya pemahaman masyarakat kecamatan kotapinang akan pentingnya peran koperasi untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat;

b. Bergesernya pemahaman masyarakat akan arti koperasi, dan

c. Kurangnya pendampingan kepada penggerak koperasi untuk memfasilitasi peningkatan kualitas koperasi.

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Kotapinang adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada Pemerintah Keluarahn dan Pemerintah Desa agar mendorong pemberdayaan masyarakat diwilayah masing-masing untuk mendirikan koperasi;

b. Berkoordinasi dengan dinas-dinas teknis terkait di bidang koperasi untuk mendorong memberikan sosialisai, permodalan dan pendampingan akan koperasi binaan di kecamatan kotapinang.

2. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban

Dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman, Pemerintah Kecamatan telah melaksanakan koordinasi dengan unsur Muspika, di samping itu telah dilakukan antara lain :

(53)

b. Pelaksanaan siskamling di masing-masing Desa / Kelurahan. c. Penyuluh kadarkum

Dan Kecamatan Kotapinang saat ini masih aman dan kondusip walaupun masih ada beberapa kasus namun hal tersebut masih dapat di selesaikan.

3. Pembinaan Dana Alokasi Desa

Adapun hambatan yang ada dalam proses teknis penyaluran dana Desa dimaksud pada kecamatan kotapinang adalah sebagai berikut: a. Kurangnya ketaatan azas administrasi dan waktu dari Pemerintah

Desa dalam menyiapkan dokumen pengelolaan keuangan desa, seperti penyiapan Peraturan Desa (Perdes) tentang APBDes, RKP, penyiapan dokumen SPJ baik untuk tahun sebelum maupun tahun berjalan; b. Kurangnya koordinasi dengan pihak/ dinas yang terkait akan teknis

penyaluran dana Desa.

c. Serta kurangnya sumber daya aparatur desa .

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan untuk pembinaan dana ADD adalah:

a. Melaksanakan sosialisasi kepada aparatur pemerintah desa dalam ketaatan azas administrasi dan waktu untuk penyaluran dana Desa; b. Berkoordinasi dengan pihak/dinas terkait tentang dana ADD;

c. Memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap SPJ serta penggunaan dana ADD tersebut kepada Pemerintah Desa terkait. d. Pembinaan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

(54)

43

Pembinaan pada bidang keluarga berencana merupakan hal yang sangat penting untuk menekan jumlah pertumbuhan penduduk, juga merupakan program yang sangat baik guna menciptakan keluarga yang sejahtera. Pada tahun 2014 di kecamatan Kotapinang terdapat 7.293 jiwa perserta KB aktif dengan 31 Kader KB.

Ditengah kenaikan tren jumlah penduduk pada tahun 2014 sampai 2015 dimana pada kecamatan kotapinang terdapat 10.250 Pasangan Usia Subur, maka apa bila program KB tidak digalakkan akan menimbulkan efek pertumbuhan penduduk semakin meningkat.

Adapun keberhasilan ini tidak terlepas dari langkah-langkah yang telah dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Kotapinang bekerja sama dengan TP. PKK Kecamatan Kotapinang, PLKB serta instansi terkait. Adapun langkah yang telah di lakukan adalah sebagai berikut :

a. Giat melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya perencanaan dalam membina rumah tangga

b. Aktif mendorong kader TP.PKK , PLKB dan Kader KB di Kecamatan Kotapinang untuk trus mengajak dan mensosialisasikan program KB kepada masyarakat, serta

c. Koordinasi yang kontiniu dan bersinergi antara Pemerintah Kecamatan dengan instansi yang terkait program KB dimaksud.

(55)

Sedangkan untuk pembinaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak langkah-langkah yang dilaksanakan pemerintah kecamatan kotapinang adalah sebagai berikut :

a. Menggerakkan TP. PKK kecamatan kotapinang khususnya POKJA II untuk aktif memberikan sosialisasi dan menggerakkan kaum perempuan untuk aktif dalam meningkatkan partisipasi kaum perempuan baik disegala bidang.

b. Berkoordinasi secara kontinu dan sinergi dengan dinas-dinas terkai dalam pemeberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

4. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Telah dijelaskan pada gambaran umum sebelumnya tentang gambaran umum kesehatan dari sisi fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kotapinang. Dapat dilihat bahwa pada umumnya failitas kesehatan Kecamatan Kotapinang sudah cukup memadai untuk menunjang kesehatan masyarakat Kecamatan Kotapinang.

Pada tahun 2015 selain fasilitas kesehatan tersebut diatas, kesehatan masyarakat kecamatan kotapinang juga dibantu oleh tenaga kesehatan dengan rincian tenaga profesional terdiri dari 28 orang dokter, 83 orang bidan dan 150 orang perawat yang tersebar di seluruh eilayah Kecamatan Kotapinang.

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menunjang kesehatan masyarakat di Kecamatan Kotapinang adalah :

(56)

45

(57)

46

KABUPATEN LABUHAN BATU

A. Pengertian Gaji

Instansi yang mempekerjakan orang disebut juga sebagai pegawai, secara umum disebut karyawan dalam hal ini pegawai atau karyawan disebut menjual jasa tenaga kerja yang dipergunakan untuk memperoleh imbalan yang disebut dengan gaji. Pada umumnya, jumlah gaji ditetapkan secara bulanan. Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, pegawai tata usaha dan sebagainya.

Beberapa pengertian gaji menurut para ahli menurut para ahli :

a. Menurut Warran, Reeve dan Fess (2006:7), pengertian gaji yaitu, gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa manajerial, administratif, jasa lain yang serupa. Tarif gaji biasanya disampaikan bulanan.

b. Menurut Mulyadi (2001:14), pengertian gaji adalah gaji umumnya merupakan pembayaran atas penjualan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan, manajer dan dibayarkan secara tetap setiap bulan.

(58)

47

B. Unsur-unsur Gaji

Dalam Kantor Camat Kota Pinang, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.

Di dalam masyarakat masih mengganggap bahwa istilah gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai.

Adapun unsus-unsur gaji pada Kantor Camat Kota Pinang yaitu : 1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat

dalam suatu perangkat/golongan ruang atau masa kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan istri/suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(59)

6. Tunjangan jabatan fungsional, aadalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara.

7. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk natura (uang).

Sifat gaji pada umumnya menurut Hartadi (1999:11) adalah : 1. Berlaku secara rasional

2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat 3. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali

4. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan 5. Daftar pemberian adalah golongan/tingkat pekerja, dan

6. Diikuti dengan sistem tunjangan

Potongan-potongan yang ada dalam daftar gaji Kantor Camat Kota Pinang yaitu :

a) Iuran Wajib Pegawai b) PFK Beras

c) Pajak Penghasilan d) Potongan Subsidi Askes e) Sewa Rumah

(60)

49

C. Prosedur Pencatatan Gaji

Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi.

Adapun bagian-bagian yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji menurut Usry (1992:23-24) adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselengggarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu kantor administrasi atau pabrik

2. Prosedur pencatatan waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan difungsikan untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. 3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan

daftar gaji yaitu membuat daftar gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

(61)

kepada fungsi keuangan untuk membuat/menulis cek untuk pembayaran gaji.

Prosedur Pencatatan Gaji Pegawai Tetap pada Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan dimulai pada:

a. Penyusunan daftar gaji (DG), data pegawai tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan tunjangan tetap yang ditentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan dan keterangan lainnya. b. Bendara Umum membuat Kwitansi (Tanda Pembayaran) untuk

pembataran gaji dan tunjangan yang telah disetujui oleh Pembina dan

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)Kecamatan Kota Pinang.

c. Pengguna anggaran membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab yang

menyatakan bahwa akan bertanggung jawab atas pencairan dan

penggunaan dana pembayaran Langsung Gaji dan Tunjangan Pegawai, dan

bertanggung jawab atas kebenaran perhitungannya.

d. Setelah selesai maka dibuat pengajuan SP2D-LS (Gaji dan Tunjangan)

atas pencairan dana dan sekaligus pemotongan yang kemudian atas surat

itu, pihak bank lalu mentransfer ke rekening Kecamatan Kota Pinang.

D. Prosedur Perhitungan Gaji

(62)

51

Rumus Sistematis :

Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada Kantor Camat Kota Pinang antara lain:

Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku.

Daftar Perhitungan Gaji Pada Kantor Camat

Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Penghasilan

1. Gaji pokok Rp.XX

2. Tunjangan Istri/Suami Rp.XX

3. Tunjangan Anak Rp.XX

4. Tunjangan Perbaikan Penghasilan Rp.XX

5. Tunjangan Umum Rp.XX

6. a. Tunjangan Jabatan Struktural Rp.XX b. Tunjangan Jabatan Fungsional Rp.XX 7. Tunjangan Beras Rp.XX

Jumlah Bruto Rp.XX 8. Tunjangan Pajak Penghasilan Rp.XX

9. Tunjangan Daerah Terpencil Rp.XX 10.Subsidi Asuransi Kesehatan Rp.XX

(63)

Potongan

1. Iuran Wajib Pegawai Rp.XX

2. PFK Beras Rp. XX

3. Pajak Penghasilan Rp. XX 4. Pot. Subsisi Askes Rp. XX 5. Sewa Rumah Rp. XX 6. Tabungan Perumahan Rp. XX 7. Potongan Lain-lain Rp. XX

Jumlah Potongan Rp. XX Jumlah Bersih Rp. XX

E. Prosedur Pembayaran Gaji

(64)

53 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan prosedur pembayaran dan prosedur perhitungan gaji pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

1. Sistem pembayaran gaji pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah dilakukan secara benar dan adil karena setiap besarnya gaji tersebut disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah yang baru.

2. Sistem perhitungan gaji pegawai walupun terlihat panjang dan rumit namun sistem ini telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3. Catatan akuntansi yang dipakai dalam sistem Penggajian pada Kantor Camat Kota Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini adalah: Jurnal Pengeluaran Kas, Kartu Gaji (Slip Gaji).

4. Sistem informasi akuntansi berkenaan dengan prosedur pengupahan dan penggajian di Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan sudah berjalan secara efektif dilihat dari tindakan kecurangan yang tidak pernah terjadi di kantor tersebut.

B. Saran

(65)

1. Bagi Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan agar terus mempertahankan dan lebih meningkatkan lagi pengendalian dan pengelolaan terhadap prosedur pengupahan dan penggajian.

2. Sistem akuntansi penggajian berbasis komputer ini perlu dikembangkan dan diperluas lagi untuk keperluan informasi yang lain, selain tentang perhitungan gaji pegawai dapat juga dikembangkan berbasis client/server. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja lebih efektif, akurat dan hemat waktu.

(66)

55

DAFTAR PUSTAKA

Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revis Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Mulyadi. 2001, Sistem Informasi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Widjayanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi; Erlangga, Jakarta. Wilkinson, Joseph W.1993. Sistem Akunting dan Informasi; Edisi Tiga, Jilid

Satu, Binarupa Aksara, Jakarta.

Winarni, F dan G. Sugiyarso. 2006, Administrasi Gaji & CetakanPertama, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar  2.1  Pemerintah Kecamatan Kota Pinang

Referensi

Dokumen terkait

Kegagalan percobaan kompleks Cu baik garam cupri amonium Sulfat maupun tetraamintembaga(II)sulfat monohidrat dikarenakan penambahan air yang terlalu banyak dimana kristal

Untuk menyelesaikan program Sertifikasi Underwriter seorang Peserta Ujian harus telah memiliki gelar profesional Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK) dan

Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar yang selama dua siklus berlangsung ini menyimpulkan bahwa pembelajaran IPA materi alat pernapasan manusia dengan menggunakan

$ Minat Psikologi Sosial terhadap proses atribusi diawali dengan teori Fritz Heider (1958) yang peduli tentang usaha kita untuk memahami arti perilaku orang lain, khususnya

Sertifikat Hak Pakai nomor 7/ Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Tanggal 31 Januari 1984 atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Cq Institut

Haji Mohammad Misbach mulai muncul dalam panggung pergerakan nasional ketika hawa politik di Surakarta mulai dihidupkan dengan kelahiran Sarekat Islam. Ia lahir di Kauman

Berapa usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik positif yang besarnya 10 coloumb dan suatu titik yang potensialnya 10 volt ke suatu titik lain

Data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara dengan perajin gula aren, dengan menggunakan daftar pertanyaan (Question). Data sekunder diperoleh