Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada Kantor Camat Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
7 BAB II
KANTOR CAMAT KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
A. Sejarah Ringkas
Kecamatan Kota Pinang adalah salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan, masing-masing Kecamatan Kotapinang, Kecamatan Torgamba, Kecamatan Kampung Rakyat, Kecamatan Sei Kanan dan Kecamatan Silangkitang.
Daerah perkotaan (Urban) adalah suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian dan jumlah fasilitas urban seperti jalan yang dilalui kendaraan umum bermotor, gedung bioskop, sekolah (SD, SLTP, SLTA), sarana pengobatan, bank dan sebagainya dan rata-rata jarak ke lokasi fasilitas-fasilitas tersebut dekat. Dengan demikian daerah perkotaan tidak identik dengan kota walaupun semua desa/kelurahan di kota termasuk daerah perkotaan. Desa perkotaan biasanya dikepalai oleh seorang lurah yang dibedakan dengan desa/pedesaan yang dikepalai oleh seorang kepala desa.
Kecamatan Kotapinang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, berada pada ketinggian 0-100 meter diatas permukaan Laut (DPL). Adapun jarak dari tiap-tiap Kantor Kepala Desa ke ibukota Kecamatan (Kelurahan Kotapinang) tidak begitu bervariasi, empat desa memiliki jarak 14-19 Km dan lima desa lain jaraknya 3-9 Km. kantor Kepala Desa Pasir Tuntung memiliki jarak yang paling jauh sedangkan kantor
Kepala Desa Sosopan memiliki jarak terdekat ke ibukota kecamatan. Dari 9 Desa dan 1 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kotapinang, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Sisumut dengan luas 113,30 Km2 dan yang terkecil adalah Desa Sosopan dengan luas 30,50 km2. Desa yang terjauh dari Ibukota Kecamatan Kotapinang adalah Desa Pasir Tuntung dengan jarak 37,00 km2.
Menurut tingkat perkembangannya seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Kotapinang sudah tergolong Desa/Kelurahan Swasembada yang berarti desa/kelurahan telah memiliki cici-ciri kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan, penduduknya padat, telah memiliki fasilitas yang memadai dan partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2012 yang terdapat di Kecamatan Kotapinang adalah sebanyak 36.627 pemilih yang terdiri dari 18.421 pemilih laki-laki dan 18.206 pemilih perempuan. Jumlah TPS yang tersedia sebanyak 100 TPS.
Penduduk Kecamatan Kotapinang tahun 2012 sebanyak 55.254 jiwa yang terdiri dari 28.082 jiwa laki-laki dan 27.172 jiwa perempuan. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Kotapinang yaitu sebanyak 19.972 jiwa, sedangkan yang paling sedikit berada di Desa Perkebunan Normark yaitu sebanyak 1.127 jiwa.
Adapun maksud dan tujuan dari Kantor Camat Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini adalah :
9
1. Untuk mendorong aktifitas para Camat agar lebih meningkatkan hasil kerja dan memupuk kompetisi yang sehat dalam memberhasilkan semua program kebijaksanaan pemerintah di tingkat kecamatan.
2. Untuk meningkatkan penguasaan tugas-tugas yang diemban dan memotivasi semangat kerja guna menyelesaikan permasalahan, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya Penilaian Kecamatan Terbaik, antara lain :
a. Guna terwujudnya Tertib Administrasi Pemerintahan di tingkat Kecamatan sehingga mampu menyajikan data yang valid dan akurat sebagai bahan pengambil kebijakan oleh pemerintah, baik berskala lokal, regional maupun Nasional.
b. Guna mewujudkan pelayanan administratif yang berbasis kompetensi dengan manajemen mutu yang berorientasi pada kepuasan masyarakat. c. Guna melihat sejauh mana pelaksanaan 10 Wajib Kecamatan sesuai
Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 138/3087 tanggal 5 Oktober 1985.
d. Guna menyoroti beberapa hal yang menjadi kekhususan dan merupakan keunggulan komparatif Kecamatan Kotapinang dibandingkan dengan kecamatan lainnya, baik dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
Visi dan Misi Kantor Camat Kota Pinang
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 158/2004 tentang Pedoman Organisasi Kecamatan dan Undang-undang Nomor : 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah digambarkan bahwa pemerintah kecamatan memiliki peranan penting dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintahan.
Pergeseran fungsi dari kepala wilayah kecamatan selaku kantong dekonsentrasi sesuai dengan Undang-undang Nomor : 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor: 32 Tahun 2004, telah memunculkan berbagai pandangan terhadap keberadaan kecamatan dalam hierarkhi pemerintahan.
Fenomena bahwa Kepala Desa atau sebutan lain sesuai karakteristik budaya lokal yang langsung bertanggung jawab kepada Bupati dan peran Camat hanya sebatas fungsi koordinasi, ditambah trend kebijakan pemerintah pusat yang langsung mem-bypass kepada pemerintah desa/kelurahan, telah mengebiri kewibawaan dan arti penting keberadaan Pemerintah Kecamatan. Sungguh ironis ketika terjadi kemacetan dan atau gejolak sosial akibat kebijakan dimaksud, Camatlah unsur pertama yang harus menyelesaikan persoalan dan dimintai pertanggung jawaban.
Dibalik berbagai sudut pandang yang mengemuka terhadap keberadaan Pemerintah Kecamatan selaku perangkat daerah dan perpanjangan tangan Bupati dalam memberikan pelayanan administratif pada masyarakat, Camat dituntut mampu menterjemahkan roh otonomi daerah dan mengambil langkah-langkah kongkrit dalam rangka menyongsong era globalisasi yang penuh kompetensi.
Untuk itulah Camat Kotapinang merumuskan dan menetapkan Visi dan Misi Kecamatan Kotapinang sebagai acuan pengarah dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
11
Adapun Visi dan Misi Kantor Camat Kotapinang sebagai berikut : Visi Kecamatan Kotapinang, adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KECAMATAN KOTAPINANG YANG DAMAI DEMOKRATIS, BERKEADILAN, SEJAHTERA MANDIRI SERTA BERIMAN DAN BERTAKWA DENGAN DILANDASI SANTUN BERKATA BIJAK BERKARYA”
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi Kecamatan Kotapinang yang merupakan langkah-langkah tindak sebagai berikut :
1. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan dan berbasis pada Sumber Daya Alam Lokal.
2. Meningkatnya pemberdayaan dan partisipasi seluruh elemen dan Lembaga Masyarakat.
3. Meningkatkan dan mengembangkan Pembangunan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.
4. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa bersinergi dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang singkron pula dengan Pemerintahan Kecamatan.
PELAKSANAAN 10 (SEPULUH) WAJIB KECAMATAN
Sebagai alat ukur untuk mengetahui sudah sejauh mana pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kecamatan Kotapinang dapat dijelaskan secara operasional dengan menitikberatkan kepada 10 (Sepuluh) Wajib Kecamatan sesuai Instruksi
Gubernur Sumatera Utara Nomor: 138/3087 tanggal 05 Oktober 1985, sebagai berikut:
1. KEPEMIMPINAN
Manajemen kepemimpinan yang diterapkan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kecamatan Kotapinang antara lain :
a. Langkah pertama yang dilaksanakan di Kecamatan Kotapinang adalah membangun komitmen bersama dengan seluruh staf kecamatan.
b. Memberikan suri tauladan kepada staf tentang kedisiplinan dan rasa tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.
c. Memberi motivasi dan bimbingan kepada staf untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya secara tepat dan cepat. d. Melakukan fungsi pengawasan (waskat) terhadap keberadaan pegawai
dan hasil kerja yang dilaksanakan.
e. Memberikan kepercayaan kepada staf dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuannya.
f. Memelihara komunikasi dengan baik yang berkaitan dengan tugas-tugas
g. Memberikan kesempatan kepada staf untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan
h. Membina, mengayomi dan mengerahkan masyarakat dan senantiasa menjaga dan memelihara rasa persaudaraan, kebersamaan dan
13
semangat kekeluargaan sebagai perekat kerukunan masyarakat, baik internal agama, antar agama, suku, ras, golongan dan antar umat beragama dengan pemerintah.
i. Membangun koordinasi yang bersinergi antara pemerintah kecamatan dengan unsur muspida, kelompok jawatan fungsional dan dengan dinas intansi terkait.
2. PENGUASAAN DATA DAN POTENSI WILAYAH
Untuk dapat menguasai data dan potensi wilayah yang berkaitan dengan tugas tugas kecamatan yang dilakukan adalah :
1. Mengaktifkan pengisian buku–buku/register kependudukan dan lainnya, sehingga data dapat disajikan sebagai data terbaru dan akurat sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengisian atau pembuatan laporan, baik laporan bulanan, triwulan, maupun semester secara rutin dilaksanakan, antara lain Laporan Kependudukan, Bank Data, Monografi dan laporan lainnya baik rutin maupun insidentil.
3. Menghimpun data yang diperlukan baik dari instasi terkait maupun langsung dari lapangan yang berkaitan dengan tugas - tugas di Kecamatan.
Semua kegiatan pemerintahan di Kecamatan baik berupa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi serta pelayanan memerlukan dukungan administrasi yang lengkap, dikelola dengan baik dan tepat waktu serta didokumentasikan secara tertib, untuk itu telah diupayakan penertiban dan pengisian Buku Administrasi Kecamatan dan Kelurahan/Desa.
3. PENGUASAAN TUGAS DAN PERATURAN YANG BERLAKU Di dalam penguasaan tugas dan peraturan yang berlaku, Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota, dan tugas-tugas lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Disamping itu sebagai penyelenggara pemerintahan camat mempunyai tugas melakukan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dengan instansi terkait di wilayah kerjanya.
Sebagai tindak lanjut dari penguasaan tugas dan peraturan yang berlaku, dengan melaksanakan :
1. Mengkoordinir penyelenggaraan pemerintahan. 2. Pembinaan Ideologi Negara dan kesatuan Bangsa. 3. Penyelenggaraan pelayanan masyarakat.
4. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
5. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum, keagrariaan dan kependudukan.
6. Pembinaan Kelurahan.
7. Pembinaan ketenteraman dan ketertiban umum.
8. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan pembangunan dan partisipasi masyarakat.
9. Penyusunan program pembinaan administrasi, ketatausahaan dan rumah tangga.
Sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan pelayanan pemerintahan, senantiasa tetap dilaksanakan pembinaan ketertiban dan
15
ketenteraman yang dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi vertikal dan instansi lainnya dalam rangka menyelesaikan permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat luas. Adapun wujud nyata pelaksanaan koordinasi lintas instansi adalah dalam menertibkan atau membuat himbauan kepada warga masyarakat tentang perijinan (SITU, HO, IMB,dll), dan bagi warga masyarakat yang hendak membutuhkan perijinan dimaksud terlebih dahulu diberikan rekomendasi oleh camat setelah disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. PENATAAN ARSIP DAN INVENTARIS
Penataan arsip dilakukan sesuai dengan petunjuk Tata Naskah Dinas yang telah diseragamkan dan untuk pelaksanaannya maka telah di didistribusikan kepada staf (PNS) sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk mengisi buku register yang ada di kecamatan.
Bahwa penomoran dan penyusunan arsip telah dilaksanakan dengan membuat penomoran setiap surat sesuai dengan jenisnya dan menyusun/menyimpannya dengan baik sehingga apabila diperlukan dapat disajikan dengan baik dan cepat dalam waktu yang tidak begitu lama.
Begitu juga dengan nomor kode surat harus sesuai dengan jenis surat dimaksud dan telah dilaksanakan dengan baik oleh para Kepala Seksi atau staf dan terhadap surat-surat yang diproses juga memperhatikan
kecepatan penyelesaiannya baik terhadap surat rutin maupun prinsipil sehingga penyampaian dan pengirimannya tidak terlambat.
5. MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Adapun upaya-upaya nyata yang dilakukan Camat Kotapinang, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah sehingga target yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan baik, antara lain :
a. Melakukan pertemuan/rapat dengan instansi terkait sebagai inner/ pengelola PAD.
b. Menghadiri sebagai peserta rapat yang dilaksanakan oleh Pemkab atau Dinas/Instansi sebagai inner/pengelola penerimaan PAD.
c. Mempercepat proses pengurusan surat yang diperlukan warga masyarakat, antara lain : Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan pemberian Rekomendasi IMB, SITU, HO, Ijin Pemakaian Jalan dan rekomendasi perijinan serta surat-surat lainnya. d. Menghimbau warga masyarakat khususnya para wajib pajak dan wajib
retribusi untuk segera menyelesaikan atau melunasi kewajibannya dalam membayar Pajak dan Retribusi.
Selain mengoptimalkan penerimaan PAD baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi, upaya-upaya lain yang ditempuh Pemerintah Kecamatan Kotapinang guna peningkatan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah dengan memaksimalkan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.
17
Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain :
1. Melakukan Pengawasan terhadap pengelolaan pemungutan dan penyetoran PBB.
2. Memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada satgas PBB masing-masing kelurahan untuk senantiasa bekerja dengan giat, tidak pantang menyerah dan gigih dalam mengejar target harian, target mingguan dan target bulanan.
3. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pemungutan PBB dan segera mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi dilapangan.
6. PELAKSANAAN 5 K
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan Kecamatan khususnya dalam mensukseskan program 5 – K telah dilakukan upaya – upaya sebagai berikut :
a. Membuat Himbauan melalui papan himbauan maupun melalui surat, dan bila dimungkinkan membuat surat teguran agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan 5 – K.
b. Pada kesempatan lain apabila warga masyarakat berurusan ke Kantor Lurah, kantor Kepala Desa maupun ke Kantor Kecamatan, selalu disampaikan himbauan dan arahan untuk melaksanakan 5 – K, khusus penerbitan surat – surat perijinan, surat pernyataan siap melaksanakan 5 – K merupakan salah satu syarat.
c. Mengaktifkan SISKAMLING dengan memanfaatkan potensi masyarakat secara menyeluruh yang dikoordinir oleh Kepala Lingkungan.
d. Sedangkan kebersihan, keindahan, dan kesejukan dapat diwujudkan dengan menghimbau seluruh warga masyarakat untuk memanfaatkan sarana yang tersedia, misalnya dengan mengefektifkan tempat (tong) sampah sebagai sarana pembuangan sementara menunggu Truk sampah untuk mengangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). e. Menghimbau warga masyarakat melalui Kepala Kelurahan agar
masyarakat dapat menanam tumbuh–tumbuhan, bunga, atau tanaman penghijauan lainnya di halaman pekarangan rumah tempat tinggal masing–masing.
f. Melaksanakan dan mengontrol kegiatan Gotong Royong yang dilaksanakan oleh warga khususnya kegiatan Jum’at Bersih.
g. Untuk mensukseskan pelaksanaan 5 – K ditengah – tengah masyarakat, Pemerintahan Kecamatan selalu berkoordinasi dengan mitra kerja Kecamatan yaitu TP. PKK Kecamatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Karang Taruna.
7. PEMBINAAN KEWIRASWASTAAN
Pembinaan Kewiraswastaan Masyarakat pada umumnya dilaksanakan dengan berkoodinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa/Kelurahan, TP. PKK dan Instansi / Dinas terkait.
Adapun berbagai upaya dan kegiatan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Kotapinang adalah :
a. Mengajak warga masyarakat agar senantiasa menjaga suasana yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha, menfasilitasi aktifnya kegiatan industri serta memelihara kehidupan berkoperasi.
19
Untuk mengembangkan kegiatan kewiraswastaan di Kecamatan Kotapinang, maka Pemerintah Kecamatan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam Rangka membina kelompok-kelompok usaha masyarakat.
b. Memberikan rekomendasi perijinan untuk pendirian usaha, dan memberikan dispensasi kepada para pedagang guna memperoleh kredit dengan pinjaman lunak untuk pengembangan usahanya.
c. Memberikan kesempatan kepada pengrajin dan pengusaha ekonomi lemah untuk menampilkan produknya untuk dipromosikan pada kesempatan dan peluang yang memungkinkan untuk mencari peluang pasar yang memadai.
d. Membina kerjasama dengan Instansi/Dinas terkait dan pihak swasta lainnya agar pelaksanaan pelatihan berbagai keterampilan dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat terutama kepada para Pemuda/Remaja putus sekolah.
8. MENGGERAKKAN PKK
Untuk mendukung dan memberhasilkan kegiatan khususnya pelaksanan 10 (sepuluh) Program Pokok PKK sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah RI No. 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, perlu adanya dukungan masyarakat, lembaga pemerintahan dan dunia usaha dalam bentuk kemitran sebagai tanggung jawab sosial bagi seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan Kesejahteraan Keluarga.
Dalam mendukung dan memberhasilkan kegiatan Program Pokok PKK khususnya 10 (sepuluh) Program Pokok PKK ditengah – tengah masyarakat telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain :
a. Membentuk Kepengurusan Tim Penggerak PKK Kecamatan, TP. PKK Desa/Kelurahan dan kelompok – kelompok Dasawisma yang beranggotakan unsur masyarakat yang mau, mampu dan peduli terhadap usaha Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Disamping itu, telah dilaksanakan revisi komposisi kepengurusan baik tingkat Kecamatan maupun Desa/Kelurahan.
b. Melaksanakan pembinaan dan konsolidasi kepada semua pengurus dan anggota TP. PKK Se–Kecamatan Kotapinang dan mensosialisasikan Kepmendagri dan Otda RI No. 53 Tahun 2000 kepada semua unsur PKK sehingga keberadaan PKK ditengah – tengah masyarakat dapat diterima dengan baik.
c. Camat selaku Ketua Dewan Penyantun TP. PKK Kecamatan senantiasa berupaya memberikan dukungan baik berupa bantuan dana, material maupun bantuan lainnya guna menopang kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mensukseskan 10 (sepuluh) Program Pokok PKK.
d. Dalam rangka untuk meningkatkan koordinasi yang baik, Pemerintah Kecamatan Kotapinang selalu melibatkan / mengikutsertakan TP. PKK dalam berbagai kegiatan khususnya yang menyangkut kepentingan masyarakat luas, sehingga diharapkan pesan – pesan pembangunan
21
dapat diterima oleh masyarakat dan sekaligus menimbulkan rasa memiliki.
e. Terhadap pengelolaan buku yang dimiliki TP. PKK agar lebih aktif tetap dilaksanakan pembinaannya baik langsung maupun tidak langsung.
f. Disamping pembinaan-pembinaan yang dilaksanakan tersebut diatas, juga dalam kesempatan pertemuan yang diselenggarakan TP. PKK antara lain pertemuan arisan, Camat selaku Dewan Penyantun berkesempatan memberikan pengarahan/bimbingan kepada TP. PKK baik yang menyangkut tugas yang harus dikerjasamakan maupun tugas yang menyangkut kemasyarakatan.
9. PEMBINAAN DESA DAN KELURAHAN
Pembinaan Desa dan Kelurahan adalah salah satu point dari Sepuluh Wajib Kecamatan dimana peran Desa/Kelurahan sangat penting sebagai organisasi terdepan dari Pemerintahan Kabupaten dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, maka oleh karena itu kepemimpinan Camat harus mampu membina Pemerintahan Desa/Kelurahan untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Kecamatan.
Wujud nyata pembinaan Desa/Kelurahan di Kecamatan Kotapinang dilakukan melalui berbagai hal, antara lain :
a. Melaksanakan rapat staf.
c. Melaksanakan rapat atau pertemuan secara rutin dan berkala guna membahas tugas – tugas yang telah, sedang dan akan dikerjakan.
d. Melaksanakan pertemuan/rapat yang setiap hari Senin setelah selesai apel pagi gabungan yang melibatkan Kepala Desa, Lurah, dan staf Kecamatan.
e. Sedangkan secara berkala pertemuan dilaksanakan sesuai kebutuhan atau tuntutan tugas yang harus diselesaikan.
f. Pada umumnya pembinaan Desa/Kelurahan dilaksanakan secara menyeluruh kecuali hal – hal tertentu dilaksanakan pembinaan tersendiri.
g. Pembinaan Desa/Kelurahan yang dilaksanakan meliputi disiplin, cara pengelolaan administrasi surat menyurat, dan tugas – tugas lainnya yang merupakan tugas Pemerintah Desa/Kelurahan khususnya dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
h. Khusus terhadap Kepala Dusun dan Kepala Lingkungan telah dilaksanakan pembinaannya dengan memberikan petunjuk teknis operasional dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemayarakatan.
10.KOORDINASI
Guna menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab, dipandang perlu untuk melaksanakan Rapat Koordinasi, Kunjungan Kerja dan Pertemuan.
23
Rapat Koordinasi, Kunjungan Kerja, Pertemuan yang dilaksanakan antara lain :
a. Mengikuti Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten, DPRD, dan Dinas/Instansi terkait.
b. Melaksanakan Rapat Koordinasi di tingkat Kecamatan dengan staf, Instansi Vertikal/lintas Sektoral, PKK, dan warga msyarakat baik perorangan maupun kelompok.
c. Koordinasi dalam pelaksanaan Musyawarah Pembangunan baik di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan, selanjutnya Musyawarah Pembangunan di tingkat Kabupaten guna penentuan lokasi dan urgensinya suatu proyek.
d. Melakukan koordinasi tentang penetapan jadwal kegiatan pelaksanaan MTQ/STQ di tingkat Kecamatan, Koordinasi pelaksanaan, Pelayanan KB-Kes dan TNI manunggal KB–Kes, serta koordinasi dalam pengelolaan Posyandu.
e. Untuk pelaksanaan perlombaan Kelurahan percontohan yang diselenggarakan oleh TP. PKK Kecamatan dan TP.PKK Koabupaten Labuhanbatu Selatan, selalu dilaksanakan pertemuan/Rapat Koordinasi, demikian pula halnya dalam pelaksanaan Bina Keluarga Balita (BKB), maupun Organisasi Kemasyarakatan lainnya.
f. Koordinasi melalui pembinaan terhadap Kader PKK, Kader Gizi dan pembinaan terhadap Desa/Kelurahan yang dipersiapkan untuk mengikuti perlombaan.
g. Pelaksanaan sosialisasi terhadap warga masyarakat tentang peraturan yang berlaku, begitu juga dalam pelaksanaan penertiban senantiasa dikoordinasikan dengan baik.
Dari uraian tersebut diatas, maka dalam mensukseskan pelaksanaan tugas di Kecamatan agar tetap dilaksanakan koordinasi dengan Instansi yang mempunyai hubungan kerja dengan Camat, baik formal maupun non formal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan tugas.
B. Struktur Organisasi
Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.
Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
25
Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Kota Pinang dapat dilihat dalam Gambar 1.1 berikut :
Keterangan Garis Komando
Garis Koordinasi Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan Kota Pinang
C A M A T SEKRETARI S KECAMATAN UPTD PBB SEKSI TATA PEMERI NTAHA N SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTI BAN UMUM SEKSI PEMBERDA YAAN MASYARAK AT DESA
STAF STAF STAF
SUB BAGI AN UMUM SUB BAGI AN PROGRAM MANTI S KOORDI NATO R PLKB BENDAHAR A SUB BAGI AN KEUANGAN SEKSI KESEJAHTERAA N SOSI AL STAF
C. Job Description
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut:
1. Kecamatan
Adapun tugas pokok dari Kecamatan adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati. Fungsi Kecamatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Kecamatan;
b. Pelayanan penyelenggaraan pemerintah kecamatan; c. Penyiapan data informasi kecamatan;
d. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan;
e. Pembinaan ketentraman dan ketertiban Kecamatan;