• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 1412-0976

1

ANALISIS BIAYA DAN TATA LAKSANA PEKERJAAN

GROUTING DENGAN PERBANDINGAN GROUTING TIRAI

TIPE

JET

DAN GROUTING TIRAI TIPE

PERMEATION

PADA

PROYEK PEMBANGUNAN WADUK

Zaky Abibakar1), Felix Hidayat2), Zulkifli Bachtiar Sitompul3) 1)Alumni Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Email : zaky_abibakar@yahoo.com

2)Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Email : felix_hidayat@yahoo.com

3)Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Email : zbs_bdg@yahoo.com

Abstrak

Pada pembangunan suatu waduk, pekerjaan grouting diperlukan untuk membuat tirai atau lapisan kedap air yang berfungsi untuk menjaga stabilitas waduk, baik selama pelaksanaan konstruksi maupun pelaksanaan operasionalnya pada saat digunakan. Pekerjaan grouting untuk membuat tirai tersebut terdiri dari pelaksanaan curtain grouting dan consolidation grouting. Pelaksanaan pekerjaan grouting tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode grouting tipe permeation atau

permeation grouting dan metode grouting tipe jet atau jet grouting. Kedua metode grouting tersebut memiliki perhitungan biaya injeksi grout dan cara penginjeksian grout yang berbeda pada pekerjaan grouting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya dan tata laksana pekerjaan grouting untuk membuat tirai antara permeation grouting dan jet grouting pada proyek pembangunan waduk. Studi kasus yang digunakan adalah Proyek Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano Tahap II di Kabupaten Majalengka.Hasil dari analisis tersebut yaitu, biaya total pekerjaan jet grouting lebih besar dibandingkan

permeation grouting, tahapan pekerjaan jet grouting lebih sedikit dibandingkan permeation grouting, tekanan injeksi grout jet grouting lebih tinggi dibanding permeation grouting, cara distribusi grout ke dalam lubang untuk jet grouting menggunakan proses jetting dan untuk permeation grouting menggunakan metode manset. Jet grouting menggunakan alat khusus, sedangkan permeation grouting tidak menggunakan, dan pada jet grouting terjadi pencampuran grout dengan tanah, sedangkan pada permeation grouting tidak ada pencampuran.

Kata Kunci : Analisis biaya dan tata laksana pekerjaan grouting, proyek pembangunan waduk. Abstract

In dam construction project, grouting activity needed for making impermeable layer to mantain dam stability, whether during construction activity or operational activity when it was used. Grouting activity for making impermeable layer consisted of curtain grouting and consolidation grouting. Grouting activity implementation could be implemented with using permeation grouting and jet grouting. Both of method had different cost calculation in grout injection and method of grout injection in grouting activity. The objective of this paper, is to analyzed cost and implementation grouting activity for making impermeable layer between permeation grouting and jet grouting in dam construction project. The case study is used second step dam arrangement project of Lapangan Sindang Pano in Majalengka. The result of this analysis showed that total cost of jet grouting is bigger than permeation grouting, jet grouting activity phase less than permeation grouting, jet grouting injection pressure higher than permeation grouting, grout distribution to the hole in jet grouting using jetting process and in permeation grouting using manchette method. Jet grouting using special equipment but permeation grouting didn’t use that equipment. In jet grouting there was mixture between grout and soil, but there was no mixture in permeation grouting.

Keywords: Cost analysis and implementation grouting activity, dam construction project.

1. PENDAHULUAN

Pembangunan waduk merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan air permukaan. Ketersediaan air permukaan akan memenuhi kebutuhan irigasi di daerah setempat. Selain untuk pemenuhan kebutuhan irigasi, pembangunan waduk ditujukan untuk pembangkit listrik dan tempat rekreasi. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka proyek pembangunan waduk

dilaksanakan. Pelaksanaan proyek waduk mencakup bagian pekerjaan pondasi, pembuatan bangunan pelengkap, dan pekerjaan tubuh waduk.

Dalam proyek pembangunan waduk, diperlukan pekerjaan grouting untuk perbaikan pondasi pada pelaksanaan konstruksinya. Pekerjaan grouting akan mengurangi angka kebocoran yang disebabkan oleh rembesan air pada tubuh waduk dan juga menambah daya dukung terhadap bangunan diatasnya. Pekerjaan

(2)

2 grouting pada proyek pembangunan waduk dimaksudkan untuk membuat tirai kedap air dibawah tubuh waduk dan menjaga kestabilan dari penurunan yang tidak merata, sehingga terjamin keamanannya. Lapisan Tirai atau lapisan kedap air sangat berguna untuk kelangsungan stabilitas waduk, baik selama pelaksanaan konstruksi maupun pelaksanaan operasionalnya pada saat digunakan.

Pekerjaan grouting untuk membuat tirai pada proyek pembangunan waduk dilakukan dengan melaksanakan

curtain grouting dan consolidation grouting. Kedua grouting tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode grouting tipe permeation atau permeation grouting dan metode grouting tipe jet atau jet grouting. Kedua tipe grouting tersebut memiliki perhitungan biaya injeksi grout dan cara penginjeksian grout yang berbeda pada pekerjaan grouting. Pekerjaan grouting merupakan bagian pekerjaan yang memiliki bobot yang cukup besar dari segi volume pekerjaan dan biaya yang dibutuhkan dibandingkan dengan tahapan pekerjaan lain.

Inti permasalahan dari penulisan penelitian ini adalah bagaimana perbandingan total biaya dan tata laksana pekerjaan grouting untuk membuat tirai antara

permeation grouting dan jet grouting pada proyek pembangunan waduk. Penulisan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan tata laksana pekerjaan grouting untuk membuat tirai dengan perbandingan permeation grouting dan jet grouting pada proyek pembangunan waduk. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan grouting pada Proyek Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano Tahap II di Kabupaten Majalengka.

2. WADUK

Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangun bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. [3] Waduk dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan konstruksi pembentuk bendungannya, yaitu :

i. Waduk dengan bendungan beton (concrete dam). ii. Waduk dengan bendungan urugan, yaitu urugan

tanah (earth-fill dam) atau urugan batuan (rock-fil

dam).

iii. Waduk dengan bendungan pasangan batu (masonry dam) atau pasangan bata (brick dam). 3. GROUTING [2]

Grouting adalah proses pengisian atau pemasukan bubur grout dengan cara injeksi, dimaksudkan untuk metode perbaikan pondasi.. Definisi lain grouting

adalah metode perbaikan struktur dengan melakukan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar. Perkembangan dari sementasi atau grouting dimulai sebagai metode untuk memperbaiki material pondasi dari struktur teknik sipil tetap terpasang dan melindunginya sekeliling tubuhnya dari air. Konsep dari injeksi semen pengerasan sendiri pertama kali dipergunakan pada tahun 1802 di Perancis untuk memperbaiki daya dukung tanah di bawah pintu air. Perkembangan selanjutnya dari grouting semen diteruskan di Perancis dan Inggris sepanjang tahun 1800. Aplikasi grouting dikonsentrasikan dalam struktur sipil, seperti kanal, pintu air pada kanal, dermaga, dan jembatan. [4]

Catatan pertama tentang penggunaan grout semen di konstruksi bawah tanah terjadi pada tahun 1864, dimana Peter Barlow mematenkan penggunaannya dalam pembangunan terowongan berbentuk silinder dengan perisai cetakan besi. Lapisan yang kosong yang tidak mempunyai perlindungan diisi dengan grout. Pada tahun 1893, sistematis grouting untuk batuan yang pertama di Amerika Serikat dilaksanakan pada pembangunan Bendungan New Croton di New York [4]. Program grouting di Bendungan Hoover yang dibangun antara tahun 1932 sampai dengan 1935, dapat dikatakan menjadi tanda permulaan dari desain sistematis program grouting di Amerika Serikat. Sekarang, sebagian besar proyek teknik sipil bawah tanah dan proyek pertambangan membutuhkan beberapa bentuk grouting. [1] Grouting diklasifikasikan berdasarkan pengaplikasiannya di permukaan dan bawah tanah. Pengaplikasian grouting tersebut adalah untuk tanah, batuan pondasi (rock foundation), dan interaksi tanah dengan struktur (ground-structure). [1]

Grouting untuk tanah pada struktur bawah tanah (underground structure) bisa dilakukan dari permukaan atau dari bawah tanah, biasanya di pekerjaan permukaan (working face). Faktor yang mempengaruhi grouting tersebut adalah gradasi tanah, tingkat air tanah, kedalaman struktur dibawah permukaan, dan penentuan serta pemilihan jalan masuk permukaan untuk peralatan grouting agar didapatkan spesifikasi proyek yang terbaik.

Metode grouting yang sering kali digunakan untuk tanah adalah :

3.1. Jet Grouting

Jet grouting merupakan teknik baru yang dikembangkan sejak tahun 1960. Injeksi bertekanan tinggi secara simultan dengan grout yang disemprotkan tangkai bor yang dilengkapi pipa semprot untuk menyemprotkan air bertekanan kepada lapisan tanah. Sehingga memberikan perubahan pada karakter geoteknik

(3)

3 tanah, hasilnya adalah kolom tanah yang memiliki permeabilitas rendah dan kekuatan yang lebih tinggi. Pemakaian jet grouting, pada umumnya untuk tirai dibawah bendungan pencegah rembesan dan perbaikan pondasi dalam (underpining). Proses jet

grouting dari mulai pemboran, pemasukan grout melalui pipa semprot, sampai dengan terbentuk kolom tanah, dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pelaksanaan jet grouting. (Boulanger and Duncan, 2003)

3.2. Grouting Kompaksi (Compaction Grouting) Grouting kompaksi adalah teknik injeksi grout kaku dengan slump berukuran 25 mm sampai dengan 50 mm melalui pipa dimasukan ke tanah. Grout pada grouting kompaksi sangat kental dengan friksi yang tinggi, diinjeksikan ke dalam tanah yang lepas (loose

stratum) untuk memadatkan lapisan tanah tersebut. Grout dimasukan dan diberi tekanan oleh pompa, kemudian grout keluar dari bawah pipa membentuk massa tanah berbentuk bulatan. Pemakaian grouting kompaksi, pada umumnya untuk perkuatan terowongan dan perbaikan pondasi dalam.

3.3. Permeation Grouting

Dalam permeation grouting, grout diinjeksikan ke dalam ruang pori-pori tanah dengan tekanan yang rendah dan langsung, dimaksudkan untuk mengisi kekosongan diantara partikel. Teknik ini meliputi pemboran ke dalam tanah, pemasukan pipa (manchette

tube) ke dalam tanah, dan memompa grout material ke dalam area yang bermasalah. Penyebaran grout dalam mengisi pori-pori tanah dapat dilihat pada Gambar 2. Teknik ini digunakan untuk mengontrol air dan memperbaiki struktur dari tanah. Permeation grouting merupakan tipe grouting yang tertua dan terbanyak digunakan. Pemakaian permeation grouting, pada umumnya untuk tirai dibawah bendungan pencegah

rembesan, perkuatan terowongan, perkuatan sumur dalam, dan perbaikan pondasi dalam (underpining). 3.4. Grouting Hydrofracture

Hydrofracture atau patahan tanah (soil-fracture), merupakan metode grouting yang melibatkan peretakan yang terbatas dan terkontrol dari tanah dengan menginjeksi grout berbahan semen yang cair dengan tekanan yang cukup tinggi, contohnya diatas 4 Mpa. [4] Metode ini digunakan utamanya untuk meningkatkan daya dukung dan ketahanan tanah.

Hydrofracture grouting untuk proyek terowongan, dapat dipergunakan sebelum penggalian terowongan dimulai untuk meningkatkan struktur dan mengantisipasi penurunan. [2]

Gambar 2. Penyebaran grout dalam tanah (Keller Ground Engineering)

Prosedur pelaksanaan pekerjaan grouting pada pembangunan waduk dengan menggunakan permeation

grouting, mempunyai tahapan sebagai berikut: Pemboran dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan dengan disertai pemasangan pipa casing hingga dasar lubang bor; Flushing (pencucian lubang bor); Pengujian lubang bor; Pemasangan pipa manset (manchette tube) dengan menggunakan pipa pvc sebanyak 3 stage; Pencabutan pipa casing (pipa pelindung); Pemasangan packer (Air packer ataupun

Mechanic packer); Injeksi semen tahap demi tahap sampai jenuh; Penutupan lubang grout dengan mortar; Selesai.

Prosedur pelaksanaan pekerjaan grouting dengan menggunakan jet grouting, mempunyai tahapan sebagai berikut : Pemboran dilakukan oleh sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan tanpa disertai pemasangan pipa casing; Flushing untuk menstabilkan lubang bor, selama proses pemboran berlangsung; Pengujian lubang bor; Proses penyemprotan grout dengan menggunakan pipa semprot yang dipompa dengan tekanan dan kecepatan tinggi, disertai dengan proses jetting dari udara yang disemprotkan ke dinding tanah melalui pipa semprot kecil dengan tangkai bor

(4)

4 yang berputar. Sehingga lapisan tanah yang terpotong akan bercampur (mixture) dengan grout membentuk kolom yang kokoh dan kuat; Penyemprotan grout dilakukan secara simultan sampai dengan terbentuk kolom grout yang diinginkan; Selesai.

4. DATA UMUM PROYEK WADUK LAPANGAN SINDANG PANO [1]

Lokasi proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano secara administratif, terletak di Desa Sindang Pano, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Sedangkan secara geografis Waduk Lapangan Sindang Pano terletak pada 108° 17' 01" – 108° 19' 01" BT atau 6° 50' 02" - 6° 51' 02" LS. Tujuan proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah untuk meningkatkan ketersediaan air di musim kemarau yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air untuk Desa Sindang Pano dan desa-desa disekitarnya. Beberapa kegiatan yang akan memerlukan air baku yang berasal dari Waduk Lapangan Sindang Pano antara lain adalah kebutuhan air domestik, kebutuhan air irigasi, dan kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai. Dalam proyek ini, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Balai PSDA Wilayah Cirebon bertindak sebagai pengguna jasa. Sedangkan PT. NK bertindak sebagai penyedia jasa.

Lingkup pekerjaan pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano dibagi menjadi pekerjaan persiapan dan pekerjaan pokok. Pekerjaan pokok tersebut terdiri dari pekerjaan dam atau bendungan, pekerjaan rumah dinas dan kantor, pekerjaan jembatan rangka baja, dan pekerjaan jalan.

4.1. Data Pekerjaan Grouting Proyek Waduk Lapangan Sindang Pano

Pekerjaan grouting pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano dilakukan pada dinding kiri (area Spillway atau bangunan pelimpah), tubuh waduk termasuk bawah lantai Conduit (bangunan pengelak), dan dinding kanan. Pelaksanaan penginjeksian semen untuk curtain grouting dilakukan di lajur Spillway, di lajur Conduit, di tubuh bendungan, yaitu lajur A, lajur B, lajur C,dan lajur untuk Check

hole. Sedangkan untuk consolidation grouting dilakukan di

upstream sebanyak 2 baris dan downstream 1 baris, dimana sebagian besar ada di area dasar sungai (River

Bed). Ketiga baris consolidation grouting tersebut dinamakan lajur A, lajur B, lajur C, dan ditambah dengan lajur untuk Check hole.

Total pekerjaan grouting yang dilaksanakan pada proyek Waduk Lapangan Sindang Pano adalah 3.755 m. Pekerjaan pemboran (drilling) lubang grouting termasuk lubang uji dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Daftar rincian lubang grouting

Jumlah Jumlah Lubang Kedalaman (m) 1 Curtain 10 m 256 2,560.00 Pilot Hole 10 m 7 70.00 Check Hole 10 m 8 80.00 2 Spillway 10 m 14 140.00 3 Conduit 5 m 10 50.00 4 Konsolidasi 3 m 250 750.00 Pilot Hole 3 m 17 51.00 Check Hole 3 m 18 54.00 Jumlah 580 3,755.00 No Lubang Bor

Pelaksanaan operasi grouting pada lubang grouting tersebut dibagi kedalam tahapan grouting (grouting

stage). Pada pelaksanaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano, rata-rata untuk setiap tahapan (stage) umumnya 3,00 m. Tahapan grouting (grouting stage) di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Curtain Grouting sebanyak 256 lubang (768 stage); Spillway sebanyak 14 lubang (42 stage); Pilot hole sebanyak 7 lubang (21 stage);

Check Hole sebanyak 8 lubang (24 stage); Conduit sebanyak 10 lubang (20 stage); Consolidation Grouting sebanyak 285 lubang (285 stage). Jumlah grouting stage pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah sebanyak 1.160 stage.

4.2. Urutan pekerjaan grouting

Urutan pekerjaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan persiapan (Preparation). Pekerjaan persiapan ini meliputi pengepakan peralatan grouting dan mesin pemboran, pembuatan gudang peralatan dan gudang semen, serta pembuatan platform untuk dudukan mesin. b. Site Office Running. Pekerjaan ini meliputi

penyewaan tempat kantor sementara dan base camp, serta perlengkapannya seperti kendaraan, telepon, mesin fax, perabotan, dan komputer. c. Mobilisasi dan Demobilisasi. Pekerjaan ini

meliputi pemuatan dan pembongkaran (loading

and unloading) peralatan grouting dan mesin pemboran, serta material.

d. Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole

Drilling). Pekerjaan ini adalah pekerjaan pemboran lubang yang akan digunakan untuk lubang grout dengan diameter lubang 56 mm.

e. Pekerjaan Drilling dan Sampling. Pekerjaan ini merupakan pemboran yang dilakukan untuk Pilot

Hole dan Check Hole dengan diameter lubang 76 mm.

(5)

5 f. Pekerjaan Stand Pipe. Pekerjaan ini adalah

pemasangan pipa casing atau pipa pelindung hingga dasar lubang bor.

g. Pekerjaan Hook Up. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk pencucian lubang bor dengan melakukan injeksi air bertekanan dan juga dilakukan uji air bertekanan (Water Pressure Test).

h. Permeability Test. Tes permeabilitas bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien permeabilitas yang menunjukan angka kelulusan air, dimana angka kelulusan air tersebut bisa tinggi atau rendah (kedap). Selain tes permeabillitas, pada lubang uji (Check hole) dilakukan juga uji air bertekanan (Water Pressure Test).

i. Pekerjaan Grout Cap. Pekerjaan ini meliputi pengecoran Grout Cap dan proses pengeringan

Grout Cap selama kurang lebih 8 jam.

j. Pekerjaan Grout Curtain dan Consolidation. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan injeksi semen kedalam lubang grout.

k. Pelaporan. Pada tahapan pelaporan dilakukan pembuatan laporan hasil pekerjaan, termasuk analisis data dan evaluasi.

4.3. Data Tenaga Kerja Pekerjaan Grouting Tenaga kerja pekerjaan grouting beserta jumlahnya di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah sebagai berikut : Grouting Engineer (1 orang); Grouting Foreman (1 orang); Operator pompa (1 orang); Manifold Operator (1 orang); Mixer Operator (1 orang); Agitator Operator (1 orang); Pekerja grouting/Grouting Labour (4 orang); Pembantu umum (2 orang); Tukang Bor (3 orang); Asisten tukang bor (3 orang); Pekerja pemboran/Drilling Labour (3 orang); Tukang las/welder (1 orang); Mekanik (1 orang); Supir (1 orang); Operator Komputer (1 orang); Office Boy (1 orang). Bila pekerjaan grouting tersebut menggunakan jet grouting, maka tenaga kerja pekerjaan grouting tersebut ditambah 1 orang sebagai

Air Compressor Operator.

4.4. Data Material Pekerjaan Grouting

Material yang digunakan untuk menjalankan mesin pemboran dan peralatan grouting adalah bahan bakar (Fuel) dan pelumas (Lubricant). Material yang digunakan sebagai grout untuk diinjeksikan adalah semen, additive, dan air. Sedangkan material lainnya yang digunakan untuk pekerjaan grouting adalah sebagai berikut : Perkakas (Tools); Personal Safety

Equipment; Karung plastik; Tali kawat (Tying Wire);

Spraying Paint; Segel pengikat (Seal Tape); Pipa pvc dengan diameter 1 inch; Pipa baja dengan diameter 56 mm dan panjang 2 m (untuk Stand Pipe); Drilling Bit (untuk pemboran); Core Barrel (untuk pemboran);

Core Box (untuk pemboran sampel); Semen opc (untuk Grout Cap); Filler (untuk Grout Cap). Untuk jet

grouting tidak menggunakan pipa pvc dan pipa baja yang digunakan untuk Stand Pipe.

4.5. Data Peralatan Pekerjaaan Grouting

Peralatan pekerjaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano dengan menggunakan permeation grouting, meliputi peralatan pemboran dan peralatan grouting, yang terdiri dari mesin bor, mesin pompa grouting, mesin pompa air,

Mixer, Agitator, stang bor, Air packer, Manifold, manometer, kunci pipa, Water swivel, perkakas, selang penghantar, dan selang grouting.

Peralatan pekerjaan grouting dengan menggunakan

jet grouting, meliputi peralatan pemboran dan peralatan grouting, yang terdiri dari mesin bor, mesin pompa grouting, mesin pompa air, Mixer, Agitator, Air

Compressor, pipa semprot (nozzles), stang bor khusus untuk jet grouting, stang bor, Air packer, Manifold, manometer, kunci pipa, Water swivel, perkakas, selang penghantar, dan selang grouting.

4.6 Daftar Harga Pekerjaan Grouting Dengan Menggunakan Permeation Grouting dan Pekerjaan Grouting Menggunakan Jet Grouting

Daftar harga pekerjaan grouting proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano meliputi daftar harga satuan tenaga kerja (labour), bahan atau material, dan peralatan. Daftar harga pekerjaan grouting menggunakan permeation grouting berdasarkan lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan persiapan (Preparation). Pekerjaan persiapan dengan harga satuan Rp. 15.052.000,-

per lump sum.

b. Site Office Running. Pekerjaan Site Office Running dengan harga satuan Rp. 58.550.000,- per lump

sum.

c. Mobilisasi dan Demobilisasi. Mobilisasi dan Demobilisasi dengan harga satuan Rp. 22.052.000,- per lump sum.

d. Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole

Drilling). Pekerjaan pemboran lubang untuk injeksi grout dilaksanakan untuk curtain grouting dengan total kedalaman 2.750 m dan untuk

consolidation grouting dengan total kedalaman 750 m. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan pemboran lubang grout merupakan harga per satu meternya.

e. Pekerjaan Drilling dan Sampling (pemboran untuk

Pilot Hole dan Check Hole). Pekerjaan pemboran dan pengambilan sampel dilaksanakan untuk

(6)

6

curtain grouting dengan total kedalaman 150 m dan untuk consolidation grouting dengan total kedalaman 105 m. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan pemboran dan pengambilan sampel merupakan harga per satu meternya.

f. Pekerjaan Stand Pipe. Pekerjaan Stand Pipe dilaksanakan untuk curtain grouting sebanyak 280 lubang dan untuk consolidation grouting sebanyak 250 lubang. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan Stand Pipe merupakan harga per satu lubangnya. Pada pekerjaan Stand Pipe, selain dilakukan pemasangan pipa pelindung (casing pipe) juga dilakukan pemasangan pipa pvc yang telah dilubangi (perforated pipe) dengan harga satuan pipa pvc diameter 1 inch adalah Rp. 9.250 per meter. g. Pekerjaan Hook Up. Pekerjaan Hook Up

dilaksanakan untuk curtain grouting sebanyak 1260 injeksi dan untuk consolidation grouting sebanyak 375 injeksi. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan Hook Up merupakan harga per satu kali injeksi.

h. Pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test). Pekerjaan tes permeabilitas dilaksanakan untuk

curtain grouting adalah sebanyak 80 tes dan untuk

consolidation grouting adalah sebanyak 50 tes. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan tes permeabilitas merupakan harga per satu kali tes. i. Pekerjaan Grout Cap. Pekerjaan Grout Cap

dilaksanakan untuk curtain grouting adalah sebanyak 280 lubang dan untuk consolidation

grouting sebanyak 250 lubang. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan Grout Cap merupakan harga per satu lubangnya.

j. Pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan

consolidation grouting. Pekerjaan injeksi grout dilaksanakan untuk curtain grouting dengan jumlah semen yang digunakan untuk curtain grouting, yaitu lajur A, B, C, Spillway, Conduit, dan Check Hole adalah 71.561,85 kg. Sedangkan untuk consolidation

grouting, yaitu lajur A, B, C, dan Check Hole adalah 41.745,30 kg. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan injeksi grout merupakan harga per 1 ton atau 1000 kg.

k. Pekerjaan pelaporan (termasuk analisis data dan evaluasi). Pekerjaan pelaporan dengan harga satuan Rp. 8.880.000,- per lump sum.

Sedangkan untuk pekerjaan grouting menggunakan jet

grouting memiliki daftar harga pekerjaan yang sama dengan daftar harga pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting, hanya berbeda pada pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan

consolidation grouting.

5. TATA LAKSANA PEKERJAAN

GROUTING MENGGUNAKAN

PERMEATION GROUTING

DAN

JET

GROUTING

Tata laksana pekerjaan grouting dengan menggunakan

permeation grouting, dalam hal ini pelaksanaan pekerjaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano sesuai dengan urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole

Drilling)

b. Pekerjaan Drilling dan Sampling (pemboran untuk

Pilot Hole dan Check Hole)

c. Pekerjaan Stand Pipe d. Pekerjaan Hook Up

e. Pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test)

f. Pekerjaan Grout Cap

g. Pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting

Tata laksana untuk pekerjaan grouting menggunakan

jet grouting, pelaksanaan dan tahapan pekerjaannya sama dengan permeation grouting dan hanya berbeda pada pelaksanaan pekerjaan injeksi grout untuk curtain

grouting dan consolidation grouting. Selain itu, pekerjaan grouting menggunakan jet grouting tidak melewati dan tidak membutuhkan tahapan pekerjaan Stand Pipe seperti pada permeation grouting.

Pelaksanaan pemboran sampai dengan injeksi grout untuk satu lubang harus menyelesaikan satu rangkaian, selanjutnya diteruskan ke lubang yang lain. Kecuali bila terjadi kebocoran besar atau terjadi kerusakan alat pada saat injeksi yang menyebabkan pelaksanaan harus diulang, yang terparah pelaksanaannya tidak bisa dilanjutkan dan harus pindah ke lubang yang lain.

6. ANALISIS BIAYA PEKERJAAN

GROUTING MENGGUNAKAN

PERMEATION GROUTING

DAN JET

GROUTING

Analisis biaya pekerjaan grouting pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano, dimana pelaksanaannya menggunakan permeation

grouting, terdiri dari perhitungan harga satuan pekerjaan setiap tahapan pekerjaan, perhitungan total harga setiap tahapan pekerjaan, dan perhitungan biaya keseluruhan pekerjaan grouting.

Analisis harga satuan pekerjaan untuk setiap tahapan pekerjaan pada permeation grouting dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis total harga setiap tahapan pekerjaan pada permeation grouting dapat dilihat pada Lampiran 7.

(7)

7 Rekapitulasi biaya keseluruhan pekerjaan grouting dengan menggunakan permeation grouting dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi biaya keseluruhan permeation

grouting.

No Pekerjaan Total Harga

(Rp) 1 Pekerjaan persiapan (preparation) 15.052.000

2 Site Office Running 58.550.000

3 Mobilisasi dan Demobilisasi 22.052.000 4 Pekerjaan pemboran lubang grout

(Grout Hole Drilling) 602.000.000 5 Pekerjaan Drilling dan Sampling 114.750.000 6 Pekerjaan Stand Pipe dan

pemasangan pipa pvc 165.935.000 7 Pekerjaan Hook Up 1.246.687.500 8 Pekerjaan tes permeabilitas

(Permeability Test) 26.130.000 9 Pekerjaan Grout Cap 133.030.000 10 Pekerjaan injeksi grout 805.747.410 11 Pekerjaan pelaporan 8.880.000

Total 3.198.813.910 PPN 10% 319.881.391 Total Harga 3.518.700.000 Sedangkan analisis harga satuan pekerjaan dan total harga untuk pekerjaan grouting menggunakan jet

grouting memiliki perhitungan yang sama dengan analisis harga satuan pekerjaan permeation grouting, hanya berbeda pada perhitungan harga satuan pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan

consolidation grouting. Selain itu, penggunaan jet grouting tidak menggunakan tahapan pekerjaan Stand Pipe. Analisis untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan injeksi grout dengan menggunakan jet

grouting dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis total harga setiap tahapan pekerjaan pada jet grouting dapat dilihat pada Lampiran 7.

Rekapitulasi biaya keseluruhan pekerjaan grouting dengan menggunakan jet grouting dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi biaya keseluruhan jet grouting.

No Pekerjaan Total Harga

(Rp) 1 Pekerjaan persiapan (preparation) 15.052.000 2 Site Office Running 58.550.000

3 Mobilisasi dan Demobilisasi 22.052.000

4 Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling)

602.000.000 5 Pekerjaan Drilling dan Sampling 114.750.000

6 Pekerjaan Hook Up 1.246.687.500

7 Pekerjaan tes permeabilitas

(Permeability Test)

26.130.000

8 Pekerjaan Grout Cap 133.030.000

9 Pekerjaan injeksi grout 1.660.104.810

10 Pekerjaan pelaporan 8.880.000

Total 3.887.236.310 PPN 10% 388.723.631 Total Harga 4.276.000.000

Dari hasil analisis biaya dan tata laksana yang telah dilakukan, dapat diperoleh perbedaan antara pelaksanaan pekerjaan grouting yang menggunakan

permeation grouting dengan pelaksanaan pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting. Perbedaan tersebut diambil dari beberapa aspek pembeda yang didapatkan dari hasil analisis biaya total dan pelaksanaan pekerjaan grouting. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan permeation grouting dengan jet

grouting

No Aspek Pembeda Permeation

Grouting Jet Grouting

1 Biaya total pekerjaan Rp. 3.518.700.000,- Rp. 4.276.000.000,- 2 Tahapan pekerjaan 7 tahap 6 tahap 3 Tekanan injeksi grout Low pressure High pressure 4 Cara distribusi grout

ke dalam lubang

Metode manset Proses jetting

5 Alat khusus Tidak ada Ada

6 Grout dengan tanah Tidak bercampur bercampur Berdasarkan hasil analisis biaya pekerjaan grouting, biaya total untuk pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting adalah Rp. 4.276.000.000, sedangkan biaya total untuk pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting adalah Rp. 3.518.700.000.

Tahapan pekerjaan untuk pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting melewati 7 tahapan pekerjaan, yaitu pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling), pekerjaan Drilling dan Sampling (pemboran untuk Pilot Hole dan Check Hole), pekerjaan

Stand Pipe, pekerjaan Hook Up, pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test), pekerjaan Grout Cap, dan pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan

consolidation grouting. Sedangkan untuk pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting hanya melewati 6 tahapan pekerjaan, yaitu tanpa melakukan pekerjaan Stand Pipe. Penggunaan jet grouting tidak membutuhkan pekerjaan Stand Pipe karena bila ada lapisan tanah yang runtuh di dalam lubang, maka keruntuhan lapisan tanah tersebut akan dipotong pada saat dilakukan proses jetting udara dan grout. Tekanan injeksi grout untuk permeation grouting dianggap low pressure karena hanya menggunakan tenaga tekanan dari pompa grouting, dengan besar tekanan kerja 30 kg⁄cm². Karena tenaga yang diberikan adalah low pressure, sehingga pemasukan grout berlangsung dengan kecepatan tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk jet grouting, menggunakan tenaga tekanan dari pompa grouting, dengan besar tekanan kerja 30 kg ⁄cm² ditambah tekanan dari alat

air compressor, dengan besar tekanan 4500 psi atau 306,2058 kg⁄cm². Tenaga yang diberikan untuk injeksi grout adalah high pressure, sehingga grout akan menyemprot dinding lubang dengan kecepatan tinggi.

(8)

8 Cara distribusi grout ke dalam lubang untuk permeation

grouting menggunakan metode manset, yaitu pemasangan pipa pvc yang berlubang untuk mendistribusikan grout ke sekeliling lubang secara bertahap pada grouting stage. Metode manset menyebabkan grout hanya mengisi lubang dan grout tidak bercampur dengan tanah. Sedangkan untuk jet

grouting menggunakan proses jetting, yaitu proses penyemprotan udara dan grout dengan tekanan tinggi secara berputar dan simultan ke sekeliling lubang. Proses jetting menyebabkan grout bercampur dengan tanah hingga membentuk kolom tanah yang mengisi lubang.

Pekerjaan grouting yang menggunakan permeation

grouting tidak menggunakan alat khusus dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sedangkan pelaksanaan jet

grouting menggunakan alat khusus pada saat pekerjaan injeksi grout. Alat khusus tersebut adalah pipa semprot (nozzles) dan Special Drill String (stang bor khusus untuk jet grouting) yang diaplikasikan dengan pipa semprot pada saat proses jetting dilaksanakan. Karena adanya pemakaian alat khusus pada jet grouting, sehingga hanya perusahaan kontraktor yang biasa melakukan jet grouting yang memilikinya.

Grout yang diinjeksikan ke dalam lubang pada

permeation grouting akan mengisi lubang dan pori-pori tanah yang kosong tetapi tidak merubah stuktur tanah, sehingga tidak ada proses pencampuran hanya proses pengisian. Sedangkan pada jet grouting, proses

jetting udara akan memotong tanah dan terjadi proses pencampuran tanah dengan penyemprotan grout. Proses tersebut terjadi secara simultan hingga membentuk kolom tanah dalam lubang. Karena terjadi proses pencampuran grout dengan tanah, kolom tanah yang terbentuk merupakan kolom yang kuat dan kokoh. Kolom tersebut lebih kuat dan kokoh bila dibandingkan dengan grout dalam lubang yang tidak bercampur tanah pada permeation grouting.

7. ANALISIS WAKTU PEKERJAAN

GROUTING MENGGUNAKAN

PERMEATION GROUTING

DAN JET

GROUTING

Aspek waktu penyelesaian yang akan ditinjau untuk

permeation grouting dan jet grouting adalah waktu penyelesaian untuk satu lubang. Untuk satu lubang

curtain grouting yang menggunakan permeation grouting, rincian durasinya dapat dilihat pada Tabel 5. Rincian durasi untuk consolidation grouting yang menggunakan

permeation grouting dapat dilihat pada Tabel 6. Sedangkan durasi pekerjaan curtain grouting yang menggunakan jet grouting, dapat dilihat pada Tabel 7. Rincian durasi untuk consolidation grouting yang menggunakan jet grouting dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 5. Durasi curtain grouting yang menggunakan

permeation grouting.

No Pekerjaan Durasi

1 Pekerjaan pemboran lubang grout 3 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 3 hari 3 Pekerjaan Stand Pipe 1 jam 4 Pekerjaan Hook Up 1 jam, 40 menit 5 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 6 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 7 Pekerjaan injeksi grout 1 jam, 40 menit

Total 6 hari, 14 jam, 20 menit Tabel 6. Durasi consolidation grouting menggunakan

permeation grouting.

No Pekerjaan Durasi

1 Pekerjaan pemboran lubang grout 2 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 2 hari 3 Pekerjaan Stand Pipe 1 jam 4 Pekerjaan Hook Up 50 menit 5 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 6 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 7 Pekerjaan injeksi grout 50 menit

Total 4 hari, 12 jam, 40 menit Tabel 7 Durasi curtain grouting yang menggunakan jet

grouting.

No Pekerjaan Durasi

1 Pekerjaan pemboran lubang grout 3 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 3 hari 3 Pekerjaan Hook Up 1 jam, 40 menit 4 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 5 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 6 Pekerjaan injeksi grout 45 menit

Total 6 hari, 12 jam, 25 menit Rincian durasi pekerjaan curtain grouting dan

consolidation grouting yang menggunakan permeation

grouting dan jet grouting merupakan hasil wawancara dengan Direksi Pengawas Proyek Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano Tahap II.

Tabel 8. Durasi consolidation grouting yang menggunakan

jet grouting.

No Pekerjaan Durasi

1 Pekerjaan pemboran lubang grout 2 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 2 hari 3 Pekerjaan Hook Up 50 menit 4 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 5 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 6 Pekerjaan injeksi grout 25 menit

Total 4 hari, 11 jam, 15 menit 8. SIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini yang diperoleh berdasarkan hasil analisis perbandingan permeation

grouting dengan jet grouting yaitu :

a. Untuk pekerjaan grouting yang menggunakan

permeation grouting memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

i. Biaya total pekerjaan yang lebih kecil, sebesar Rp. 3.518.700.000,-

ii. Pelaksanaan permeation grouting tidak memerlukan alat khusus pada injeksi grout, sehingga peralatan grouting untuk permeation

grouting pada umumnya dimiliki perusahaan kontraktor yang biasa melakukan grouting.

(9)

9 b. Pekerjaan grouting yang menggunakan permeation

grouting memiliki beberapa kekurangan, yaitu: i. Pemasukan grout ke dalam lubang berlangsung

dengan kecepatan tidak terlalu tinggi, karena tekanan yang digunakan adalah low pressure. ii. Penggunaan metode manset menyebabkan

grout hanya mengisi lubang dan pori-pori tanah yang kosong, jadi grout tidak bercampur dengan tanah. Karena tidak ada proses pencampuran grout dengan tanah, sehingga kekuatan grout rendah dan tidak kokoh di dalam lubang.

iii. Durasi pekerjaan satu lubang untuk curtain

grouting dan consolidation grouting memiliki waktu yang lebih lama, yaitu curtain grouting dengan durasi 6 hari, 14 jam, 20 menit dan consolidation

grouting dengan durasi 4 hari, 12 jam, 40 menit. c. Untuk pekerjaan grouting yang menggunakan jet

grouting memiliki beberapa kelebihan, yaitu: i. Pemasukan grout dengan proses penyemprotan

ke dinding lubang berlangsung dengan kecepatan tinggi, karena tekanan yang digunakan adalah high pressure.

ii. Penggunaan proses jetting menyebabkan grout bercampur dengan tanah hingga membentuk kolom tanah yang mengisi lubang. Karena terjadi proses pencampuran grout dengan tanah membentuk kolom tanah dan grout, sehingga kekuatan kolom tanah dan grout tinggi dan kokoh di dalam lubang.

iii. Durasi pekerjaan satu lubang untuk curtain

grouting dan consolidation grouting memiliki waktu yang lebih cepat, yaitu curtain grouting dengan durasi 6 hari, 12 jam, 25 menit dan consolidation

grouting dengan durasi 4 hari, 11 jam, 15 menit. d. Pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting

memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

i. Biaya total pekerjaan yang lebih besar, sebesar Rp. 4.276.000.000,-

ii. Pelaksanaan jet grouting memerlukan alat khusus pada injeksi grout, sehingga peralatan

grouting untuk jet grouting hanya dimiliki perusahaan kontraktor yang biasa melakukan

jet grouting. 9. REKOMENDASI

a. Untuk penelitian selanjutnya disarankan peninjauan dengan perbandingan metode grouting untuk pondasi yang lainnya. Peninjauan tersebut adalah dari segi tata laksana, biaya, maupun dari waktu penyelesaiannya, sehingga dapat diketahui perbedaan diantara metode grouting tersebut. b. Untuk segi waktu disarankan peninjauan

selanjutnya untuk waktu penyelesaian pekerjaan

grouting secara keseluruhan. Sehingga setelah waktu pekerjaan untuk satu lubang grouting diketahui, pada penelitian selanjutnya dapat diketahui waktu penyelesaian pekerjaan grouting, baik yang menggunakan permeation grouting ataupun jet grouting.

10. DAFTAR PUSTAKA

[1] Dinas PSDA (2008). Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. Metoda Pelaksanaan Drilling &

Grouting Penataan Waduk Lapangan Sindang

Pano. Stabila Strata Eskava, Bandung.

[2] Henn, Raymond. W. (1996), Practical to Grouting

of Underground Structures, Thomas Telford Services, Ltd., London.

[3] Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 98 Tahun 1993 Tentang : Organisasi Keamanan Bendungan

[4] Kenneth, D. Weaver, Donald, A. Bruce, Ph.D. (2007), Dam Foundation Grouting, ASCE Press, Virginia.

Gambar

Gambar 1. Pelaksanaan jet grouting. (Boulanger and  Duncan, 2003)
Tabel 1 Daftar rincian lubang grouting
Tabel  4.  Perbandingan  permeation  grouting  dengan  jet  grouting
Tabel  8.  Durasi  consolidation  grouting  yang  menggunakan  jet grouting.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat diketahui distribusi hubungan pemanfaatan buku KIA dengan kepatuhan dalam imunisasi dasar lengkap pada balita di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor Tahun 2019

Kegiatan mengedit video saat sekarang ini sangat di gandrungi oleh banyak orang. Video sudah menjadi media standar yang banyak digunakan oleh orang- orang pada umumnya untuk

WaJaupun kebijakan moneter secara Jangsung kurang mampu memberikan sentimen positif bagi perekonomian, tetapi mengingat beban utang dalam negeri yang bampir

Dalam sistem periodik unsur, bila unsur berada dalam golongan yang sama, ion positif dan ion negatif suatu unsur yang berada di sebelah bawah akan memiliki jari-jari yang lebih

Gambar 19 memperlihatkan profil geomorfologi pada area di antara pulau Harapan-Kelapa dan Kelapa Dua. Layer pertama pada gambar 19 terlihat profil kedalaman pada

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Dari segi proses, model pembelajaran dengan gaya mengajar inklusi untuk membelajarkan passing atas sepakbola

Rumah Rehabilitasi Orang Gila atau Stres Pondok Kasih adalah panti rehabilitasi untuk pasien gangguan kejiwaan yang berada di Kabupaten Semarang, panti ini memiliki

terjadi pada konsentrasi rendah (0,1 – 5,0 mM) (Benkhelifa, S., dkk., 1996). Dan percobaan lainnya menunjukkan bahwa sefaleksin ditranspor maksimum pada pH 6,0 dan