• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Data Bengkel Berbasis Web Menggunakan Framework Yii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Data Bengkel Berbasis Web Menggunakan Framework Yii"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Data

Bengkel Berbasis Web Menggunakan

Framework Yii

Abi Baskara Atthallah

Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta

Depok, Indonesia [email protected]

Ade Rahma Yuly Teknik Informatika dan Komputer

Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia [email protected]

ABSTRAK

Bengkel merupakan salah satu tempat usaha yang menyediakan jasa servis kendaraan dan juga penjualan sparepart. Bisnis bengkel merupakan salah satu tempat favorit para pemilik kendaraan bermotor untuk melakukan servis atau pembelian sparepart. Namun kebanyakan bisnis bengkel masih menggunakan sistem yang manual dengan menggunakan sistem pembukuan maka sering terjadi kesalahan data barang ataupun perhitungan keuangan, sehingga dapat menghambat proses pelayanan terhadap pelanggan dan penjualan sparepart. Oleh karena itu, perlu dirancang Aplikasi Pengelolaan Data Bengkel Berbasis Web dengan harapan aplikasi ini dapat membantu tempat bengkel untuk menjalankan bisnisnya. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan aplikasi marketplace berbasis android. Sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan penjualan sparepart. Metode pengembangan sistem menggunakan waterfall. Pembuatan web ini menggunakan framework Yii dan menggunakan database MySQL. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode Black Box untuk pengujian alpha, pengujian beta menggunakan metode usability, dan juga dilakukan pengujian stress testing untuk menguji performa sistem. Hasil dari pengujian alpha dengan menggunakan metode black box mendapatkan hasil 100% yang artinya menunjukan bahwa semua fitur dalam aplikasi berjalan sesuai skenario, serta hasil dari pengujian beta dengan menggunakan metode usability mendapatkan hasil 88,8% sehingga menyatakan bahwa aplikasi ini dapat digunakan dengan baik, serta hasil dari pengujian stress bahwa aplikasi ini dapat digunakan maksimal oleh 150 user dengan hasil error 83,66%, dengan rata-rata klik 60.893 ms, dan 213 klik Kata Kunci: Framework Yii, MySQL, Alpha Testing, Beta Testing, Stress Testing

BAB I PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia, dengan besarnya jumlah penduduk tersebut mobilitas masyarat cukup tinggi. Kondisi demikian dapat dilihat dengan ditandai padatnya aktivitas kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat dijalan raya dan pertumbuhan produksi kendaraan bermotor. Khususnya pertumbuhan kendaraan sepeda motor di kota Depok, Menurut data Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) kota Depok pada tahun 2009-2011 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 43.595 menjadi 219.644 kemudian 304.722 menunjukan kenaikan rata-rata 136%. Jika mengalami pertumbuhan secara terus menerus maka membutuhkan perawatan atau servis rutin agar kendaraan sepeda motor tetap dalam kondisi yang baik, jika tidak selalu melakukan servis rutin akan menimbulkan dampak negatif.

Dari dampak negatif nya mesin yang tiba-tiba mati secara mendadak, dan polusi udara karena mesin pada kendaraan tersebut tidak pernah dicek, adapula akibat lain dapat dilihat dengan kualitas infrastruktur jalan yang kurang baik apalagi jika kurangnya masyarakat untuk mengecek kondisi kendaraan bermotornya sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, bengkel memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah tersebut.

Namun berdasarkan hasil wawancara dengan para pemilik bengkel kebanyakan bisnis

(2)

bengkel masih menggunakan sistem yang masih manual dengan menggunakan sistem pembukuan sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan keuangan, dan stok barang oleh karena itu dapat menghambat proses pelayanan terhadap pelanggan dan penjualan sparepart. Selain itu, berdasarkan hasil kuesioner dengan pengendara sepeda motor yang menjadi pelanggan pada saat ke bengkel motor, mereka kesulitan untuk membeli sparepart dan melakukan servis motor karena tidak memiliki waktu untuk datang ke tempat bengkel langsung.

Melihat dari permasalahan yang terjadi, dan juga perkembangan teknologi informasi yang menunjang bisnis, maka saat ini trend bisnis beralih dengan melakukan usaha penjualan secara online, salah satunya yaitu trend penjualan secara online yang biasa dinamakan

marketplace. Marketplace telah menawarkan

kemudahan dalam pemesanan dan transaksi pembelian barang. Keterlibatan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini akan membuat usaha menjadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih dapat diandalkan [1].

Maka untuk memecahkan permasalahan tersebut dan melihat dari penelitian sejenis maka dibuatlah “Aplikasi Pengelolaan Data Bengkel Berbasis Web”. Aplikasi ini digunakan oleh pemilik bengkel motor. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu menjalankan bisnis bengkel motor secara efisien dan memberikan kemudahan kepada pemilik bengkel motor seperti dapat mengelola data

sparepart, mengelola data montir, dan

meningkatkan pelayanan jasa servis dan penjualan sparepart. Aplikasi ini nantinya akan terintegrasi oleh aplikasi penjualan sparepart, pemanggilan montir, dan booking bengkel berbasis android untuk pelanggan. Dengan kedua aplikasi yang saling terintegrasi tersebut akan menghasilkan “Aplikasi Marketplace Bengkel Online Berbasis Web dan Android” dengan memiliki fitur fitur penjualan sparepart, pemanggilan montir, dan booking bengkel.

BAB II METODE

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian ini dibangun menggunakan metode

waterfall. Waterfall adalah salah satu metode

pengembangkan perangkat lunak atau yang disebut Software Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan alur yang sistematis atau berurutan [2]. Pada metode waterfall dalam pembuatan sebuah sistem harus dilakukan berdasarkan 5 tahapan yaitu

requirement, design, implementation,

verification, dan maintenance.

a. Requirement

Pada tahapan ini harus mengetahui seluruh informasi mengenai kebutuhan aplikasi yang akan dibuat dan melakukan perencanaan sistem secara matang. Perencanaan yang menyangkut perilaku fungsi-fungsi yang diinginkan dan pengelompokkan terhadap fitur-fitur yang harus ada.

b. Design

Porses design ini diharapkan dapat memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan, dan dapat mendefinisikan arsitektur aplikasi yang akan dibuat, karena aplikasi ini berbasis web agar dapat digunakan oleh user secara efektif dan efisien.

c. Implementation

Pada tahap ini sudah mulai dilakukan proses pengkodingan aplikasi. Pembuatan aplikasi akan dipecah menjadi modul-modul kecil, jika setiap modul sudah dibuat maka akan ditinjau kembali sesuai dari semua requirement yang ada dan juga fungsionalitasnya agar aplikasi ini dapat menjadi sesuai yang diharapkan.

d. Verification

Pada proses ini dilakukan pengujian agar memastikan aplikasi yang di implementasikan sudah sesuai. Dalam penelitian ini menggunakan 3 pengujian yaitu: Alpha Testing,

Beta Testing, dan Stress Testing. Pada alpha testing menggunakan metode blackbox, karena

untuk memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan lancar atau tidak, dengan menemukan gangguan bug atau error [3]. Pada beta testing menggunakan metode usability, karena pengujian ini akan dilakukan oleh pengguna yang dimana nantinya pengguna akan mengoperasikan atau menggunakan aplikasi tanpa memerlukan latihan sebelumnya [4]. Pada stess testing ini menunjukkan bagaimana performa aplikasi bila server sedang mengalami lonjakan pengunjung. Tools yang digunakan

(3)

dalam pengujian stress pada aplikasi ini adalah menggunakan Webserver Stress Tool [5].

e. Maintenance

Pada proses ini memberikan analisa-analisa kekurangan atau kesalahan lebih lanjut untuk dilakukan proses maintenance secara berkala, agar aplikasi yang sudah dibuat dapat terus berjalan secara baik, dan benar dalam jangka waktu yang panjang.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Requirement

Berdasarkan pada metode waterfall. Tahapan requirement merupakan tahapan awal pada metode ini. Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dan juga analisis kebutuhan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan beberapa pemilik bengkel di kota Depok. Hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada dan juga dapat menganalisa kebutuhan sistem yang diperlukan. Oleh karena itu, hasil dari wawancara tersebut terdapat kebutuhan fungsional dan non fungsional, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1. Analisis kebutuhan sistem

No Kebutuhan Fungsional

1 Mitra bengkel dapat mengelola data bengkel 2 Mitra bengkel dapat mengupload data

sparepart

3 Mitra bengkel dapat melihat ketersediaan stok sparepart

4 Mitra bengkel dapat melihat laporan sparepart yang sudah terjual

5 Mitra bengkel dapat mengelola data montir 6 Mitra bengkel dapat mengelola data

transaksi sparepart

7 Mitra bengkel dapat mengelola data pemanggilan montir

8 Mitra bengkel dapat mengelola data booking

No Kebutuhan Non Fungsional

1 Sistem dapat terhubung dengan koneksi internet

2 Sistem dapat diakses melalui segala jenis browser.

2. Design

Setelah melakukan analisis dengan mendapatkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari user, selanjutnya dilakukan

pembuatan desain sistem sebagai gambaran dalam implementasi tampilan antarmuka pada aplikasi. Berikut merupakan design pada aplikasi pengelolaan data bengkel berbasis web:

1. Halaman Menu Tambah Data Sparepart

Gambar 1. Mockup Tambah Data Sparepart Gambar 1 merupakan rancangan antar muka tambah data sparepart. Jika user ingin menambahkan data sparepart, maka user dapat mengisi sesuai field yang sudah disediakan seperti nama sparepart, kategori sparepart, jumlah sparepart, deskripsi sparepart, harga

sparepart, dan upload foto sparepart. Pada field

kategori sparepart menggunakan dropdown sehingga dapat memudahkan mengisi, dan juga pada field jumlah sparepart menggunakan input jenis number sehingga dapat memudahkan mengisi angka yang diinginkan.

2. Halaman Menu Transaksi Sparepart

Gambar 2. Mockup Transaksi Sparepart Gambar 2 merupakan rancangan antar muka halaman menu detail transaksi sparepart. Pada halaman ini menampilkan informasi detail transaksi sparepart yang dipilih oleh user untuk memilih mengirim pesanan atau menolak pesanan. Informasi yang ditampilkan pada halaman ini yaitu nama pelanggan, nama

sparepart, jumlah, total harga, dan status. Lalu

halaman ini memiliki tombol kirim pesanan dan tolak pesanan.

(4)

3. Halaman Menu Tambah Data Montir

Gambar 3. Mockup Tambah Data Montir Gambar 3 merupakan rancangan antarmuka halaman tambah data montir, pada halaman ini memiliki field yang harus diisi oleh user ketika ingin menambah data montir. Field yang harus diisi oleh user yaitu nama montir, email, no telp, alamat, dan foto montir. Pada field upload foto, merupakan field file input sehingga dapat mengupload file gambar dari galeri.

4. Halaman Menu Transaksi Pemanggilan Montir

Gambar 4. Mockup Transaksi Pemanggilan Montir Gambar 4 merupakan rancangan antar muka halaman menu detail transaksi pemanggilan montir. Pada halaman ini menampilkan informasi detail transaksi pemanggilan montir yang dipilih oleh user untuk memilih servis atau menolak pesanan. Informasi yang ditampilkan pada halaman ini yaitu nama pelanggan, nama layanan, harga, field tugaskan montir bengkel, dan status. Pada field tugaskan montir bengkel,

user dapat memilih montir bengkel yang akan

melakukan servis kepada pelanggan tersebut. Lalu halaman ini memiliki tombol servis dan tolak pesanan.

5. Halaman Menu Booking

Gambar 5. Mockup Booking

Gambar 5 merupakan rancangan antar muka halaman menu Booking. Pada halaman ini menampilkan informasi booking dari pelanggan yang menggunakan aplikasi android, halaman ini menampilkan informasi berupa nama pelanggan, dan no antrean, lalu halaman ini memiliki tombol set antrean untuk membuat set antrean bengkel saat ini, sehingga nantinya pelanggan dapat melihat pada bengkel tersebut sedang antrean ke berapa.

3. Implementation

Setelah melakukan design dengan membuat

design mockup aplikasi, sehingga mendapat

gambaran pada aplikasi yang ingin dibuat, selanjutnya dilakukan proses implementation. Pada tahapan ini melakukan proses pengkodingan dengan framework yii dan juga database MySQL. Berikut ini hasil dari proses pengkodingan aplikasi:

1. Menu Transaksi Sparepart

Gambar 6. Implementasi Menu Transaksi Sparepart Gambar 6 merupakan halaman mengelola data transaksi sparepart, pada halaman ini menampilkan data transaksi sparepart, lalu user dapat mengirim pemesanan atau menolak pemesanan, jika user mengklik tombol kirim pesanan maka status transaksi berubah menjadi dikirm, namu jika user mengklik tombol tolak pemesanan maka jumlah sparepart akan

(5)

bertambah sesuai jumlah pemesanan sparepart dan status pesanan berubah menjadi ditolak.

2. Menu Laporan Transaksi Sparepart

Gambar 7. Implementasi Menu Laporan Transaksi Sparepart

Gambar 7 merupakan halaman menu laporan transaksi sparepart, pada halaman ini menampilkan hasil jumlah transaksi sparepart yang sudah terkirim dari setiap sparepart, perbulan, dan pertahun.

3. Menu Transaksi Pemanggilan Montir

Gambar 8. Implementasi Menu Transaksi Pemanggilan Montir

Gambar 8 merupakan halaman mengelola data transaksi pemanggilan montir, pada halaman ini menampilkan data transaksi pemanggilan montir, lalu user dapat menerima pemesanan atau menolak pemesanan, jika user mengklik tombol terima pesanan maka status transaksi berubah menjadi diservis, setelah selesai servis

user mengklik tombol selesai agar status montir

berubah menjadi “luang”, namun jika user mengklik tombol tolak pemesanan maka status transaksi berubah menjadi ditolak dan status montir berubah menjadi “luang”.

4. Menu Booking

Gambar 9. Implementasi Menu Booking Gambar 9 merupakan halaman menu booking. Pada halaman ini menampilkan data booking dari pelanggan dan juga status servis, jika user ingin meng-set antrian pada tempat bengkel nya maka dapat memilih tombol next antrian untuk memanggil antrian selanjutnya dan reset untuk mereset antrian menjadi 0.

4. Verification

Setelah selesai pada saat implementasi sistem, tahap selanjutnya adalah tahap pengujian. Tahap pengujian sistem ini merupakan tahapan untuk memastikan bahwa aplikasi yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik dan mengetahui kekurangan dari aplikasi yang telah dibangun. Terdapat tiga jenis pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu, alpha

testing, beta testing, dan stress testing.

Pengujian alpha ini dilakukan oleh pengembang. Pada tahap pengujian ini diharapkan tidak terjadinya kesalahan sistem atau bug. Metode pengujian menggunakan blackbox testing.

Sedangkan pengujian beta ini dilakukan pengujian langsung kepada pengguna yang akan menggunakan aplikasi dengan metode pengujian Usability. Pengujian beta pada aplikasi ini dilakukan oleh beberapa pengguna bengkel motor, dengan memberikan kuesioner sebagai feedback untuk mengetahui kepuasan menggunakan aplikasi pengelolaan data bengkel ini, agar tercapainya tujuan pada penelitian ini. Kuesioner yang dibuat menggunakan model skala likert yaitu dari skala 1 sampai dengan 5.

Selanjutnya pengujian stress ini mensimulasikan sejumlah user yang mengakses aplikasi web pada waktu yang bersamaan. Software yang digunakan pada pengujian ini

(6)

adalah Webserver Stress Tool 8, untuk melihat performa atau ketahanan sistem dengan pengujian diluar batas operasi normal.

5. Maintenance

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu melakukan analisis data atau evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi yang dibuat.

a. Analisis Data / Evaluasi Alpha Testing Setelah melakukan alpha testing pada aplikasi, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data atau evaluasi dari hasil pengujian aplikasi, untuk melihat keberhasilan aplikasi yang dibuat, maka dilakukan perhitungan persentase keberhasilan dengan rumus sebagai berikut:

Persentase keberhasilan =Jumlah Item Uji Berhasil

Jumlah Seluruh Item Ujix 100% Terdapat 35 skenario pengujian Alpha =35

35x 100% = 100%

Berdasarkan hasil pengujian alpha, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian aplikasi berhasil dengan melihat semua fungsi berjalan dengan baik. Seperti yang diharapakan dari 35 item pengujian menggunakan alpha testing berjalan sesuai dengan semua skenario yang ada. b. Analisis Data / Evaluasi Beta Testing Setelah melakukan beta testing menggunakan metode pengujian usability dengan memiliki 14 jumlah responden dan 12 jenis pertanyaan yang menyangkut aspek sistem, aspek pengguna, dan aspek interakasi. Untuk melihat keberhasilan pengujian langsung kepada pengguna, maka dilakukan perhitungan persentase keberhasilan dengan rumus sebagai berikut:

Persentase keberhasilan = Total skor responden

Skor ideal x 100% Kuesioner yang dibuat menggunakan model skala likert yaitu dari skala 1 sampai dengan 5. Berikut cara menentukan skor ideal:

Skor ideal = Jumlah skor tertinggi x Jumlah Responden

Skor ideal = 5 x 14 = 70

Dengan kriteria persentase nilai sebagai berikut: Tabel 2. Persentase Nilai

Kategori Keterangan

0%-19,99% Sangat Tidak Setuju

20%-39,99% Tidak Setuju

40%-59,99% Netral

60%-79,99% Setuju

80%-100% Sangat Setuju Hasil dari perhitungan setiap pertanyaan pada tabel 20, langkah selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata secara keseluruhan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Perhitungan Rata-rata Pertanyaan Kuesioner Pertanyaan Nilai Persentase Keterangan Aspek Sistem 1 88,6% Sangat Setuju 2 87,1% Sangat Setuju 3 81,4% Sangat Setuju Aspek Pengguna 4 88,6% Sangat Setuju 5 88,6% Sangat Setuju 6 87,1% Sangat Setuju 7 92,9% Sangat Setuju 8 90% Sangat Setuju 9 90% Sangat Setuju 10 82,9% Sangat Setuju Aspek Interaksi 11 91,4% Sangat Setuju 12 97,1% Sangat Setuju Rata-rata 1065,7% / 12 pertanyaan = 88,8% Sangat Setuju

c. Analisis Data / Evaluasi Stress Testing Berikut merupakan hasil pengujian stress dengan jaringan internet dari smartphone, oleh karena itu jaringan tidak terlalu stabil.

Tabel 4. Hasil Stress Testing

User Error (%) Avg. Click Times (ms) Click (s) 5 20 39.892 28 10 21,43 37.692 83 50 33,33 43.257 98 100 62,75 100.712 167 150 83,66 60.893 213

(7)

User Error (%) Avg. Click Times (ms) Click (s) 200 100 0 0

Berdasakan hasil pengujian yang dilakukan

stress testing dengan menggunakan software Webserver Stress Tool 8, didapatkan hasil

bahwa batas performa sistem yang masih berjalan normal ketika aplikasi hanya dapat diakses oleh 150 user dengan hasil masih 83,66% error, dengan rata-rata klik 60.893 ms, dan 213 klik. Dan pengujian performa yang berjalan tidak normal dengan hasil simulasi jika diatas 200 user akan menghasilkan error 100%, tidak ada rata-rata klik, dan tidak ada jumlah klik user, karena sudah mencapai batas maksimal performa sistem.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang aplikasi pengelolaan data bengkel berbasis web untuk membantu meningkatkan pelayanan dan penjualan sparepart bengkel motor, dan juga untuk membantu pemilik bengkel dalam pengelolaan bisnisnya dari penjualan dan ketersediaan stok sparepart. Pembuatan aplikasi pengelolaan data bengkel berbasis web menggunakan framework yii dinyatakan berhasil. Setelah meleawati beberapa proses dari melakukan pengumpulan data untuk menentukan requirement, perancangan, analisis, desain, implementasi, dan pengujian aplikasi, sehingga daapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Pemilik bengkel/Admin bengkel dapat mengelola data sparepart, data montir, transaksi sparepart, transaksi pemanggilan montir, booking, dan dapat melihat grafik penjualan sparepart.

2. Berdasarkan pengujian alpha menggunakan metode pengujian blackbox yang dilakukan semua fitur dalam aplikasi dapat berjalan sesuai dengan skenario dan menghasilkan persentase keberhasilan 100%.

3. Berdasarkan pengujian beta menggunakan metode usability dengan menyebarkan kuesioner kepada user sebagai pengguna aplikasi, menghasilkan persentase keberhasilan 88,8% sehingga menyatakan

bahwa aplikasi ini dapat digunakan dengan baik.

4. Berdasarkan pengujian stress yang dilakukan dengan menguji ketahanan performa sistem, menggunakan software Webserver Stress Tool 8 menyatakan bahwa aplikasi ini dapat berjalan normal jika digunakan maksimal oleh 150 user dengan hasil error 83,66%, dengan rata-rata klik 60.893 ms, dan 213 klik. Dan aplikasi ini tidak dapat berjalan normal jika diatas 200 user akan menghasilkan error 100%, tidak ada rata-rata klik, dan tidak ada jumlah klik user, karena sudah mencapai batas maksimal performa sistem.

b. Saran

Berdasarkan aplikasi yang telah dibangun masih jauh dari kata sempurna dan masih dapat kekurangan. Oleh karena itu diperlukan perbaikan agar aplikasi dapat berjalan lebih efektif kedepannya. Berikut saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya yaitu: 1. Memperbarui tampilan agar lebih

responsive untuk mobile.

2. Menambahkan fitur notifikasi jika adanya transaksi masuk secara real-time.

3. Menambahkan fitur chat kepada pelanggan.

4. Pada saat pengujian stress sebaiknya menggunakan tools GTMetric juga untuk mengetahui performa website, karena tools GTMetric memberikan rekomendasi untuk meningkatkan performa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Wahyuni, A. S. M. Irman, and A.

Gunawan, “Pengenalan Dan

Pemanfaatan Marketplace E-Commerce,” J. Pengabdi. Din., vol. 5, no. 1, 2018.

[2] N. Musyaffa and R. Sastra, “Fakultas Teknologi Informasi ,Universitas Bina Sarana Informatika,” J. Khatulistiwa

Inform., vol. 7, no. 1, pp. 43–50, 2019,

doi: 10.31294/jki.v7i1.5742.

[3] S. Masripah, L. Ramayanti, B. S. Informatika, U. Bina, S. Informatika, and B. Testing, “Penerapan Pengujian Alpha Dan Beta Pada Aplikasi,” vol. 8, no. 1, pp. 100–105, 2020.

[4] I. Ermis and A. A. Reformasi, “Analisa Usability Pengguna Website Tokopedia

(8)

Menggunakan Metode Mccall,”

Multinetics, vol. 5, no. 2, pp. 65–69,

2019, doi:

10.32722/multinetics.v5i2.2775.

[5] D. Andriansyah, “Performance dan Stress Testing Dalam Mengoptimasi Website,” Comput. Based Inf. Syst. J., vol. 07, no. 1, pp. 23–28, 2019.

Gambar

Gambar 7. Implementasi Menu Laporan Transaksi  Sparepart
Tabel 2. Persentase Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian aplikasi ini dapat melakukan pengelolaan data kriminalitas, Aplikasi ini dapat menyediakan fitur menampilkan data petugas, data tersangka, data

Dilakukan pengujian sistem terhadap hasil penelitian untuk mengetahui apakah fitur di dalam sistem telah berjalan dengan baik dari segi fungsionalitas di dalamnya.?. 6

Berdasarkan hasil pengujian black box testing, fitur tuner pada aplikasi berhasil mendapatkan frekuensi dari suara inputan user menggunakan metode Fast Fourier Transform dengan

Hasil pengujian menunjukkan saat dilakukan input data dengan menggunakan metode black box, input data dengan keseluruhan data kosong akan menimbulkan kesalahan pada

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode black box testing, diperoleh hasil uji fungsionalitas telah berjalan 100% untuk fungsionalitas mengelola pembelian

Berdasarkan hasil dari pengujian black box yang telah dilakukan bahwa sistem dan fitur-fitur pada sistem berjalan sesuai dengan fungsinya atau valid sedangkan

Tabel 1 Pengujian Black Box No Skenario Pengujian Hasil Diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan 1 Nodemcu esp8266 dapat membaca input sensor load cell Terbaca Terbaca

Pengujian Black Box Data Anggota Kasus dan Hasil Pengujian data benar Skenario Realisasi Pengujian Hasil Input semua kebutuhan data yang valid Sistem akan menyimpa n data