• Tidak ada hasil yang ditemukan

Birds Around Us, BirdTalk 2011: BirdWalk and BirdTalk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Birds Around Us, BirdTalk 2011: BirdWalk and BirdTalk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Birds Around Us, BirdTalk 2011: BirdWalk and

BirdTalk

Perubahan jam dan tempat talkshow Birds Around Us BirdTalk Selasa, 19 Juli, 2011 04:04

Dari: "Fahrul"

Kepada:dedhsa@yahoo.com

* Kerangka Acuan BArU BirdTalk 2011. * Rundown BArU Walk&Talk 2011.

Dear Pak Hadi Susilo Arifin,

Berikut terlampir perubahan jadwal acara talkshow yang seharusnya dimulai pukul 14.00 WIB, digeser menjadi 09.00 WIB, juga perubahan lokasi yang tadinya

diselenggarakan di @america, dipindah ke Kridaloka Senayan. Terima kasih.

Salam,

Fahrul P Amama

Communication and Media Relations Burung Indonesia

Jl. Dadali No. 32, Tanah Sareal, Bogor, Indonesia Phone : +62 251 8357 222

Fax : +62 251 8357 961

Conserving the nature, with you! www.burung.org

Kerangka Acuan Birds Around Us, BirdTalk 2011

@america, Jakarta, 23 Juli 2011

1. Kota Ramah Burung

Pesatnya laju urbanisasi di Indonesia membuat komposisi penduduk berubah. Semakin banyak orang yang kini tinggal di kota. Saat ini, setengah dari populasi

(2)

dunia tinggal di perkotaan. Tahun 2030, diperkirakan 60% populasi tinggal di wilayah perkotaan. Pada saat itu, diperkirakan setengah populasi di Indonesia tinggal di kota. PBB telah menetapkan Hari Habitat Dunia yang diperingati setiap bulan Oktober. Tema Hari Habitat Dunia tahun 2010 adalah Better City, Better Life (Kota yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik). Ada kebutuhan untuk

mengembangkan ekosistem kota yang lebih baik. Dengan demikian, menghadirkan alam kembali di dalam kota memiliki makna yang jauh lebih besar daripada sekadar menghiasinya.

Idealnya sebuah kota memiliki 30% wilayah hijau. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tidak hanya mempercantik kota. Ia juga menyaring polusi kendaraan,

meredam suara bising dan menyerap kelebihan air di kala hujan. Kota Batavia tempo dulu bukan hanya terkenal sebagai “Venesia dari timur” tetapi juga masih memiliki kawasan hijau yang sangat luas. Urbanisasi yang sangat pesat membuat Batavia menjelma menjadi Megapolitan Jakarta, kota terpadat di Indonesia.

Kawasan-kawasan sub-urban di sekitarnya juga mendapat tekanan luar biasa dari Jakarta. Terutama tekanan terhadap kawasan RTH untuk dijadikan permukiman. Setelah RTH menyusut karena semakin padat bangunan, burung-burung kota hanya memiliki dua pilihan. Pindah ke tempat lain yang lebih hijau, atau ”terpaksa” bertahan tinggal di lingkungan yang tidak lagi layak mendukung kehidupan mereka. Tidaklah mudah bagi burung untuk bertahan di kawasan minim pepohonan. Bagi mereka pohon merupakan sumber kehidupan, tempat mencari makan, berlindung, dan berkembang biak. Begitu pula dengan sediaan air alami, dalam hal ini sungai maupun danau. Sungai, kanal, dan danau dengan kualitas air bersihnya

menyediakan sumber pakan seperti ikan dan udang yang berlimpah.

Kecilnya areal RTH serta letaknya yang berjauhan tanpa jalur penghubung juga membuat burung-burung yang hidup di dalamnya terisolasi. Di kawasan sempit dan terisolir ini, persaingan untuk mendapatkan makanan dan berbiak menjadi sangat tinggi. Akibatnya jumlah jenis dan populasi pun terus menyusut.

2. Birds Around Us BirdTalk 2011

Burung adalah indikator alami kualitas lingkungan. Burung juga cantik dan suara kicauannya memberikan nuansa alami. Kehadiran burung di ruang publik dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap alam dan lingkungan. Kita dapat mengembangkan kota ramah burung dengan memperbaiki kualitas lingkungan alami di sekitar kita.

Kota yang ramah burung, dengan taman kota yang lebih dari sekadar hijau, memungkinkan kehadiran burung dan hidupan liar lainnya seperti kupu-kupu dan menjadi bagian dari kualitas hidup kita. Di samping taman, koridor hijau diyakini sebagai suaka bagi burung liar. Kawasan-kawasan hijau alami yang cukup luas berpotensi pula menjadi ‘batu loncatan’ bagi burung untuk berpindah dari satu blok kawasan hijau ke blok lainnya dan meningkatkan koneksitas antar kawasan hijau. Pekarangan yang hijau dan menyediakan habitat alami untuk burung merupakan benteng terakhir bagi burung-burung di perkotaan. Jika diamati dengan seksama, beberapa jenis burung sebenarnya merupakan jenis-jenis yang umum ditemui di

(3)

permukiman. Burung-burung ini suka mengunjungi pekarangan yang banyak ditumbuhi pepohonan.

Sejatinya, kehijauan kota tak hanya positif untuk burung tetapi juga baik bagi seluruh penghuni kota. Warga kota yang sehari-hari berjalan kaki dan bersepeda sangat membutuhkan keteduhan yang disediakan oleh kerindangan pohon. Jadi, kehijauan yang disenangi burung itu sebenarnya ikut dinikmati manusia. Apalagi, pohon juga berfungsi mengurangi dan menetralisir polutan udara dan suara. Jadi, kota ramah burung otomatis juga ramah manusia.

Memperingati Hari Ulang Tahun Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia, Burung Indonesia bermaksud menyelenggarakan acara “Birds Around Us, BirdTalk” sebagai rangkaian dari kegiatan “Birds Around Us Walk & Talk” 2011. Acara ini dimaksudkan untuk mempromosikan keanekaragaman hayati burung yang terdapat di perkotaan, sekaligus ajang untuk mengapresiasi keberadaan kawasan ruang terbuka hijau beserta hidupan liar sebagai bagian dari ekosistem kota.

Tujuan

Tujuan umum dari Birds Around Us BirdTalk 2011 adalah berbagi pengalaman dan peningkatan kapasitas. Setelah mengikuti acara ini peserta akan:

1. Lebih memahami mengenai keanekaragaman burung di wilayah perkotaan 2. Berbagi tips dan trik bagaimana menyiapkan pekarangan yang ramah burung 3. Termotivasi untuk mengundang burung ke pekarangan melalui tanaman pemikat burung

Waktu Pelaksanaan

Sabtu, 23 Juli 2011, jam 09.00 – 11.00 WIB

Lokasi

Kridaloka, belakang Gelanggang renang, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta

Peserta

Undangan peserta sekitar 150 orang. Terbuka bagi warga masyarakat pemerhati lingkungan perkotaan serta wakil-wakil dari beragam komunitas di Jakarta (Bike to Work, the Heritage, dll.)

Narasumber:

(4)

2. Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS., (Guru Besar IPB di bidang Manajemen Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap IPB)

3. Yoppy Hidayanto, MSc., (Kepala Knowledge Center, Burung Indonesia)

Agenda Diskusi

• Johan Iskandar akan membahas mengenai “Keragaman Burung Kota”, terutama pengalaman beliau dalam mengamati keberadaan burung di Kota Bandung dan sepanjang Sungai Citarum.

• Hadi Susilo Arifin akan mengangkat Pekarangan Ramah Burung sesuai dengan keahliannya di bidang Manajemen Lanskap, serta pengalamannya mengelola habitat alami di pekarangan rumahnya yang asri di Kota Bogor.

• Yoppy Hidayanto akan mengangkat isu pelestarian burung di kawasan perkotaan, terutama mengenai program Birds Around Us yang diinisiasi oleh Perhimpunan Burung Indonesia

Kontak person

Diah Yuliastuti (Communication and Business Development, Burung Indonesia) Jl. Dadali No. 32, Tanah Sareal, Bogor

P: (0251) 8357222 M: 081388180214

Email: y.diah@burung.org

BArU Walk&Talk 2011: Agenda dan Rundown Acara BirdWalk & BirdTalk

Memperingati Hari Ulang Tahun Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia, Burung Indonesia bermaksud menyelenggarakan acara “Birds Around Us, BirdWalk” dan “Birds Around Us, BirdTalk” sebagai rangkaian dari kegiatan “Birds Around Us Walk & Talk” 2011. Acara ini dimaksudkan untuk mempromosikan keanekaragaman hayati burung yang terdapat di perkotaan, sekaligus ajang untuk mengapresiasi keberadaan kawasan ruang terbuka hijau beserta hidupan liar sebagai bagian dari ekosistem kota.

Acara “Birds Around Us, BirdWalk” dikemas dalam bentuk ‘short walk’,

berjalan-jalan di lintasan lari yang terdapat di Kridaloka Senayan sambil mengamati burung-burung yang terdapat di sana. Sambil melangkah dan mengamati burung, pemandu akan memberikan interpretasi sambil mengajak peserta berbincang mengenai keragaman jenis burung di taman kota. Pengunjung juga dimotivasi untuk mengoptimalkan keasrian pekarangan yang mereka miliki agar dapat

(5)

trik bagaimana mengundang burung ke pekarangan serta jenis-jenis pohon yang merupakan tanaman pemikat burung.

Acara “Birds Around Us, BirdTalk” dikemas dalam bentuk talk show interaktif antara narasumber serta audience di tempat acara berlangsung, serta pendengar yang menyimak acara secara live di radio. Sebelum acara talkshow akan dilakukan beberapa agenda seremonial berupa sambutan-sambutan dan pemotongan

tumpeng memperingati HUT Burung Indonesia yang ke-9. Live show berupa radio talk yang meliput kegiatan “Birds Around Us, BirdTalk” dilakukan pada saat

kegiatan talkshow saja.

Waktu Pelaksanaan

Sabtu, 23 Juli 2011, jam 07.00 – 11.00 WIB • Acara Birdwalk 07.00 – 09.00 WIB

• Acara BirdTalk 09.00 – 11.00 WIB

Lokasi

Kridaloka, belakang Gelanggang renang, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta

Peserta

Undangan peserta sekitar 150 orang. Terbuka bagi warga masyarakat pemerhati lingkungan perkotaan serta wakil-wakil dari beragam komunitas di Jakarta (Bike to Work, the Heritage, dll.)

Narasumber:

1. Prof. Johan Iskandar, MSc., PhD., (Guru besar Etnobiologi Unpad)

2. Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS., (Guru Besar IPB di bidang Manajemen Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap IPB)

3. Yoppy Hidayanto, MSc., (Kepala Knowledge Center, Burung Indonesia)

Host & Moderator:

Eka, Smart FM Jakarta

(6)

Talk show Birds BirdTalk bertema “Menghijaukan Jakarta, dimulai dari pekarangan kita”. Beberapa narasumber akan berbincang tentang bagaimana menghadirkan kehijauan di pekarangan kita sendiri dan berbagi pengetahuan tentang keragaman burung kota serta tips dan trik bagaimana mengundang kehadiran burung-burung di sekitar kita.

• Johan Iskandar akan membahas mengenai “Keragaman Burung Kota”, terutama pengalaman beliau dalam mengamati keberadaan burung di Kota Bandung dan sepanjang Sungai Citarum.

• Hadi Susilo Arifin akan mengangkat Pekarangan Ramah Burung sesuai dengan keahliannya di bidang Pengelolaan Lankap, serta pengalamannya mengelola habitat alami di pekarangan rumahnya yang asri di Kota Bogor.

• Yoppy Hidayanto akan mengangkat isu pelestarian burung di kawasan perkotaan, terutama mengenai program Birds Around Us yang diinisiasi oleh Perhimpunan Burung Indonesia

Butir-butir penting pembicaraan:

• Pesatnya laju urbanisasi di Indonesia membuat komposisi penduduk berubah dan kebutuhan untuk mengembangkan ekosistem kota yang lebih baik.

• Fungsi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tidak hanya mempercantik kota serta tekanan terhadap kawasan RTH akibat urbanisasi yang sangat pesat.

• Keberadaan dan keragaman burung-burung di wilayah perkotaan.

• Mengembangkan kota ramah burung dengan memperbaiki kualitas lingkungan alami di sekitar kita.

• Pekarangan Ramah Burung sebagai habitat alami untuk burung yang merupakan benteng terakhir bagi burung-burung di perkotaan.

• Bagaimana menyiapkan pekarangan ramah burung dan mengundang kehadiran burung-burung di permukiman.

Rundown Acara:

Birds Around Us, BirdWalk

07.00 – 07.15 Registrasi peserta, persiapan birdwatching

07.15 – 08.15 Ekskursi birdwatching sambil berjalan-jalan di lintasan lari Krodaloka 08.15 – 08.30 Interpretasi keragaman burung di Kridaloka serta introduksi program Birds Around Us

08.30 – 09.00 Branch, obrolan ringan sesama peserta

Birds Around Us, BirdTalk

09.00 – 09.10 Registrasi undangan, welcome drink, obrolan ringan sesama undangan

09.10 – 09.15 Selamat datang dari host acara (introduksi tentang kegiatan dan lokasi Kridaloka)

(7)

09.25 – 09.35 Sambutan Ketua Dewan Burung Indonesia

09.35 – 09.50 Pemotongan tumpeng Ulang Tahun oleh Ketua Dewan 09.50 – 10.00 Launching website & program BArU

10.00 – 10.05 Persiapan talkshow 10.05 – 11.00 Talkshow (live)

- Obrolan dengan narasumber 30 menit

- Dua sesi tanya jawab, masing-masing 15 menit 11.00 – 11.10 Penutup dan ucapan terima kasih

[caption id="attachment_925" align="aligncenter" width="150" caption="Talk show of Bird ARound Us in Krida Loka Senayan, Jakarta on July 23, 2011 - Hosted by BirdLife Indonesia and SMART FM Radio"]

Referensi

Dokumen terkait

Saran dari penelitian pengembangan ini adalah (1) bagi guru maupun siswa supaya lebih teliti dalam menggunakan program kuis interaktif tipe fill in the

Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan metode deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan dan mengolah data yang diperoleh selama pengumpulan data yang kemudian

Akan tetapi, yang menjadi persoalan dalam ritual setiap tarekat yang ada adalah bahwa hampir mayoritas ritual tarekat mencitrakan Tuhan dalam bentuk atau citra laki-laki dan

adalah 2,045 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 2, nilai t hitung < t tabel sehingga hipotesis Ho diterima maka kedua variabel tersebut memiliki rata-rata

Lesson Study ini terdiri dari 4 siklus, masing-masing siklus diawali dengan merencanakan pembelajaran ( plan ) dengan menyusun perangkat pembelajaran yang di- review

Penelitian studi kasus ini menggunakan desain penelitian deskriptif bertujuan untuk melakukan penerapan intervensi manajemen halusinasi terhadap tingkat agitasi pada

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa tingkat higiene pada aspek pengadaan dan pengelolaan bahan baku dangke masih rendah; tingkat higiene aspek proses

Atas Nama Majelis Gereja, Mengucapkan terima kasih kepada Bpk/Ibu/Sdr(i) atas dukungan dan partisipasinya dalam Pengakuan Semen untuk pembuatan Toilet Gereja,