• Tidak ada hasil yang ditemukan

34567OKTOBER2018 ARTIKEL PELAJARAN UNTUK: 3-30 DESEMBER 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "34567OKTOBER2018 ARTIKEL PELAJARAN UNTUK: 3-30 DESEMBER 2018"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

34567

O KTO B E R 2 0 18

ARTIKEL PELAJARAN UNTUK:

3 - 30 DESEMBER 2018

(2)

The Watchtower (ISSN 0043-1087) Issue 13 October 2018 is published

by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2018 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylva-nia. Printed in Japan.

34567

October 2018

Vol. 139, No. 13 INDONESIAN

FOTO SAMPUL:

VENEZUELA

Seorang ibu dan anak-anaknya merasa bahagia saat melakukan pelayanan di Telares de Palo Grande, Caracas

PENYIAR

149.355

PELAJARAN ALKITAB

209.866

HADIRIN PERINGATAN ( 2017)

478.266

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela.

Untuk memberi sumbangan, silakan buka www.jw.org/id.

Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.

DAFTAR ISI

 1918—Seratus Tahun yang Lalu



MINGGU MULAI 3-9 DESEMBER

Selalu Berkata Jujur

MINGGU MULAI 10-16 DESEMBER

Mengajarkan Kebenaran

Sekarang, banyak orang menganggap berbohong itu wajar. Siapa yang pertama kali berbohong? Apa kebohongan yang paling buruk? Bagaimana agar kita tidak tertipu, dan bagaimana kita bisa jujur terhadap satu sama lain? Bagaimana kita bisa menggunakan Alat Bantu Pengajaran untuk mengajarkan kebenaran? Artikel-artikel ini akan membahasnya.

 KISAH HIDUP

Yehuwa Memberi Saya Banyak Sekali Berkat



MINGGU MULAI 17-23 DESEMBER

Percayalah kepada Pemimpin Kita—Kristus

MINGGU MULAI 24 -30 DESEMBER

Tetap Tenang dan Damai Meski Keadaan Berubah-ubah

Kita mungkin sulit menghadapi perubahan dalam hidup. Dua artikel ini akan membantu kita tetap merasa damai dan tenang dan terus percaya kepada Pemimpin kita, Kristus.

 TAHUKAH SAUDARA?

3

6

11

17

22

27

32

(3)

Di bagian awal The Watch Tower 1 Januari 1918, ada pertanyaan ini: ”Apa yang akan terjadi pada 1918?” Perang Dunia I masih berlangsung di Eropa. Tapi, hal-hal yang terjadi di awal tahun itu sepertinya me-nunjukkan bahwa keadaan akan semakin baik bagi Siswa-Siswa Alkitab dan orang-orang lain.

DUNIA MEMBAHAS SOAL PERDAMAIAN

Pada 8 Januari 1918, Presiden Woodrow Wilson, dalam pidatonya di Kongres AS, menyebutkan 14 hal yang menurutnya sangat penting untuk ”perdamai-an y”perdamai-ang stabil bagi semua”. Dia mengajuk”perdamai-an agar perjanjian antarnegara dilakukan secara terbuka dan jumlah senjata dikurangi. Dia juga mengusul-kan dibentuknya perkumpulan bangsa-bangsa yang akan menguntungkan negara besar maupun kecil. Belakangan, 14 hal itu menjadi dasar untuk mem-bentuk Liga Bangsa-Bangsa dan membuat Perjanji-an Versailles. Setelah itu, PerPerjanji-ang Dunia I pun ber-akhir.

PARA PENENTANG KALAH SUARA

Pada tahun sebelumnya, ada banyak kekacauan

yang terjadi.1 Meski begitu, Siswa-Siswa Alkitab

me-rasa bahwa keadaan mereka akan semakin baik sete-lah mendengar hasil pertemuan tahunan dari Lem-baga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal.

Pertemuan itu diadakan pada 5 Januari 1918. Be-berapa pria yang pernah memegang tanggung jawab di organisasi juga hadir. Mereka sebenarnya sudah dikeluarkan dari Betel, tapi mereka ingin menjadi pemimpin di organisasi. Pertemuan itu dibuka de-ngan doa oleh Richard H. Barber, seorang pengawas

1 Lihat ”Seratus Tahun yang Lalu—1917” di Buku Tahunan

Saksi-Saksi Yehuwa 2017, hlm. 172-176.

keliling yang setia. Lalu, sebuah laporan tentang ke-giatan tahun sebelumnya disampaikan. Setelah itu, pemungutan suara tahunan diadakan untuk menen-tukan dewan direksi. Saudara Barber mengusulkan Joseph Rutherford dan enam saudara lain. Lalu, se-orang pengacara yang memihak para penentang mengusulkan tujuh pria lain, termasuk mereka yang dikeluarkan dari Betel. Tapi, mereka kalah suara. Jumlah pemegang saham yang memilih Saudara Rutherford dan enam saudara lainnya jauh lebih ba-nyak daripada yang memilih tujuh pria itu.

Banyak saudara-saudari yang menghadiri perte-muan tahunan itu mengatakan bahwa di perteperte-muan itu, mereka benar-benar merasakan berkat Yehuwa. Tapi, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama.

TANGGAPAN ATAS BUKUTHE FINISHED MYSTERY

Selama beberapa bulan, Siswa-Siswa Alkitab te-lah membagikan buku The Finished Mystery. Orang-orang yang tulus senang menerima kebenaran Alki-tab yang mereka baca dalam buku itu.

E.F. Crist, seorang pengawas keliling di Kanada, bercerita tentang sepasang suami istri yang memba-ca buku itu. Hanya dalam lima minggu, mereka su-dah percaya ini kebenaran! Dia mengatakan, ”Seka-rang, suami istri itu sudah membaktikan diri kepada Allah dan sangat maju secara rohani.”

Seorang pria yang mendapat buku itu merasa sa-ngat tersentuh. Dia pun langsung bercerita kepada teman-temannya tentang isi buku itu. Dia bercerita, ”Saat saya sedang jalan di Third Avenue, ada sesua-tu yang jasesua-tuh ke bahu saya. Saya pikir isesua-tu basesua-tu bata, tapi ternyata itu buku ’The Finished Mystery’. Saya ambil buku itu dan membacanya sampai habis di ru-mah . . . Ternyata, buku itu dilempar oleh seorang

1918

SERATUS TAHUN

YANG LALU

(4)

pendeta yang sedang marah . . . Dengan melakukan itu, dia sebenarnya membantu lebih banyak orang belajar kebenaran daripada sewaktu dia melakukan hal lainnya . . . Karena kemarahan pendeta itu, seka-rang kami beribadah kepada Allah.”

Bukan hanya pendeta itu yang merasa tidak se-nang. Pemerintah Kanada melarang buku itu pada 12 Februari 1918. Mereka mengatakan bahwa buku itu menentang pemerintah dan melarang orang ikut perang. Tidak lama kemudian, pemerintah Amerika Serikat juga melarang buku itu. Petugas pemerintah menggeledah Rumah Betel dan kantor-kantor di New York, Pennsylvania, dan Kalifornia untuk men-cari bukti yang bisa dijadikan dasar untuk menun-tut saudara-saudara yang memimpin di organisasi. Pada 14 Maret 1918, Departemen Kehakiman AS me-larang buku The Finished Mystery. Mereka mengata-kan bahwa buku itu tidak boleh dibagimengata-kan karena bisa membuat orang tidak mau ikut perang. Bagi mereka, itu melanggar Undang-Undang Spionase.

DIPENJARAKAN!

Pada 7 Mei 1918, Departemen Kehakiman menda-pat surat izin untuk menangkap Giovanni DeCecca, George Fisher, Alexander Macmillan, Robert Mar-tin, Frederick Robison, Joseph Rutherford, William Van Amburgh, dan Clayton Woodworth. Mereka di-tuduh telah dengan sengaja memengaruhi orang agar tidak tunduk kepada pemerintah dan tidak mau bertugas dalam dinas militer atau angkatan laut Amerika Serikat. Mereka mulai diadili pada 3 Juni 1918. Delapan saudara itu tahu bahwa

ke-mungkinan besar mereka akan dinyatakan bersalah. Mengapa?

Jaksa agung Amerika Serikat menyebut Undang-Undang Spionase sebagai ”senjata ampuh untuk melawan propaganda” yang menentang Amerika Se-rikat. Pada 16 Mei 1918, Kongres AS menolak per-ubahan yang diusulkan untuk Undang-Undang Spio-nase. Perubahan itu sebenarnya bisa melindungi orang-orang yang menerbitkan ”apa yang benar de-ngan niat baik dan dasar yang jelas”. Mereka banyak membahas buku The Finished Mystery. Mengenai hal itu, catatan resmi dari Kongres mengatakan, ”Salah satu propaganda yang paling berbahaya adalah buku ’The Finished Mystery’ . . . Buku itu hanya membuat para tentara melupakan alasan kita yang sebenarnya dan mendorong orang . . . untuk tidak mau ikut berperang.”

Pada 20 Juni 1918, dewan juri menyatakan bahwa semua tuduhan terhadap delapan saudara kita ter-bukti benar. Hari berikutnya, hakim mengeluarkan putusannya. Dia mengatakan, ”Propaganda agama yang disebarkan dengan bersemangat oleh para ter-sangka ini . . . lebih berbahaya daripada sepasukan tentara Jerman. . . . Mereka harus diberi hukuman berat.” Dua minggu kemudian, delapan saudara itu dipenjarakan di Penjara Federal di Atlanta, Georgia. Mereka dijatuhi hukuman 10 sampai 20 tahun.

PENGABARAN TERUS BERLANGSUNG

Pada saat itu, Siswa-Siswa Alkitab mendapat ba-nyak tentangan. Sewaktu melakukan penyelidikan tentang kegiatan Siswa-Siswa Alkitab, Biro

(5)

Penyeli-OKTOBER 2018 5 dikan Federal (FBI) membuat ribuan laporan. Hal

itu menunjukkan bahwa saudara-saudari tetap sibuk mengabar.

Dalam sebuah surat kepada FBI, seorang kepala kantor pos di Orlando, Florida, menulis, ”[Siswa-Siswa Alkitab] menginjil dari rumah ke rumah, dan mereka biasanya melakukan itu pada malam hari.” Dia juga menulis bahwa Siswa-Siswa Alkitab kelihat-annya bertekad untuk tetap menginjil meski ada ba-nyak tentangan.

Seorang kolonel di Departemen Perang melapor-kan kepada FBI tentang kegiatan yang dilakumelapor-kan Frederick W. Franz, yang belakangan melayani seba-gai anggota Badan Pimpinan. Kolonel itu menulis, ”F.W. Franz . . . sangat rajin menjual ribuan buku ’Finished Mystery’.”

Charles Fekel, yang belakangan juga melayani se-bagai anggota Badan Pimpinan, menghadapi peng-aniayaan yang berat. Karena dia membagikan buku

The Finished Mystery,pemerintah menangkapnya dan mengawasi surat-surat pribadinya. Dia dipenjarakan selama satu bulan di Baltimore, Maryland, dan dia disebut sebagai ”musuh dari Austria” karena pada saat itu Austria dianggap sebagai negara musuh. Se-waktu memberikan kesaksian dengan berani kepa-da orang-orang yang menginterogasinya, dia ingat kata-kata Paulus di 1 Korintus 9:16, ”Saya akan cela-ka cela-kalau tidak memberitacela-kan cela-kabar baik!”1

1 Lihat kisah hidup Charles Fekel, ”Joys Through Persever-ance in Good Work” (Bersukacita Karena Bertekun Melakukan Pekerjaan yang Baik), di The Watchtower 1 Maret 1969.

Siswa-Siswa Alkitab membuat petisi agar delapan saudara yang dipenjarakan di Atlanta bisa bebas. Jadi selain rajin mengabar, mereka juga sibuk mem-bawa petisi itu ke mana-mana. Anna K. Gardner me-ngatakan, ”Kami selalu sibuk. Saat saudara-saudara itu dipenjarakan, kami sibuk mengumpulkan tanda tangan dari rumah ke rumah. Kami mendapat ribu-an tribu-anda tribu-angribu-an! Kami mengatakribu-an kepada orribu-ang- orang-orang bahwa saudara-saudara yang dipenjarakan itu adalah orang Kristen sejati dan bahwa mereka di-penjarakan secara tidak adil.”

KEBAKTIAN-KEBAKTIAN

Pada situasi yang sulit itu, banyak kebaktian di-adakan untuk menguatkan saudara-saudari secara rohani. The Watch Tower mengatakan, ”Ada lebih dari 40 kebaktian . . . yang diadakan sepanjang tahun ini . . . Ada banyak laporan bagus dari kebaktian-kebak-tian itu. Sebelumnya, kebakkebaktian-kebak-tian hanya diadakan pada akhir musim panas atau awal musim gugur. Tapi sekarang, setiap bulan ada kebaktian.”

Masih ada orang-orang tulus yang mau mende-ngarkan kabar baik. Pada satu kebaktian di Cleve-land, Ohio, ada sekitar 1.200 yang hadir dan 42 yang dibaptis. Salah satu yang dibaptis adalah seorang anak yang sangat mengasihi Allah dan mau mem-baktikan diri meski masih sangat muda.

APA YANG AKAN TERJADI?

Pada akhir 1918, beberapa properti di Brooklyn su-dah dijual dan kantor pusat dipinsu-dahkan ke Pitts-burgh, Pennsylvania. Meski mereka yang memimpin masih dipenjarakan, pertemuan tahunan para pe-megang saham akan kembali diadakan pada 4 Ja-nuari 1919. Apa yang akan terjadi di tahun 1919?

Saudara-saudara yakin bahwa akan ada hal baik yang terjadi. Mereka tetap sibuk melakukan peker-jaan mereka. Untuk ayat tahunan 1919, mereka me-milih ayat ini: ”Senjata apa pun yang dibuat untuk melawanmu tidak akan berguna.” (Yes. 54:17) Se-bentar lagi, mereka akan tiba-tiba menghadapi per-ubahan besar. Itu akan menguatkan iman mereka untuk melakukan lebih banyak pekerjaan di masa depan.

(6)

MANUSIA membuat banyak hal yang berguna seperti telepon, lampu, kulkas, dan mobil. Mereka juga membuat hal yang ber-bahaya seperti senjata, ranjau darat, rokok, dan bom atom. Tapi, ada satu hal yang sudah ada lebih lama daripada semua itu, dan itu yang paling merugikan manusia. Apa itu? Kebo-hongan. Berbohong berarti mengatakan sesuatu yang tidak be-nar untuk menipu orang lain. Siapa yang berbohong pertama kali? Iblis! Yesus Kristus menyebut dia sebagai ”bapak para pendusta”. (Baca Yohanes 8:44.) Kapan dia pertama kali berbohong?

2 Dia melakukannya ribuan tahun lalu di Taman Eden. Adam

dan Hawa hidup bahagia di Firdaus yang Yehuwa ciptakan untuk mereka. Allah memberi tahu mereka bahwa kalau mereka makan dari ”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”, mereka akan mati. Setan tahu perintah itu, tapi dia mengguna-kan ular untuk memberi tahu Hawa, ”Kalian pasti tidak amengguna-kan mati.” Itulah kebohongan yang pertama. Setan juga mengata-kan, ”Allah tahu bahwa kalau kalian makan buah itu, hari itu juga mata kalian akan terbuka dan kalian akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”—Kej. 2:15-17; 3:1-5.

1, 2. Apa yang Iblis gunakan untuk merugikan manusia?

Selalu Berkata Jujur

”Jujurlah saat berbicara kepada orang lain.”—ZA. 8:16.

NYANYIAN:56, 124

APA JAWABAN SAUDARA?

 Apa saja cara Setan

membohongi manusia?

 Mengapa orang berbohong?

 Bagaimana kita bisa selalu jujur?

(7)

OKTOBER 2018 7

3 Sewaktu berbohong, Setan punya niat

jahat. Dia tahu bahwa kalau Hawa percaya kata-katanya dan memakan buah itu, Hawa akan mati. Dan, itulah yang terjadi. Hawa, dan belakangan Adam, tidak menaati perin-tah Yehuwa dan akhirnya mati. (Kej. 3:6; 5:5) Selain itu, karena dosa Adam, ”kemati-an pun menyebar kepada semua or”kemati-ang”. Malah, ”kematian berkuasa sebagai raja . . . , bahkan atas orang-orang yang tidak melakukan dosa yang sama seperti pelang-garan Adam”. (Rm. 5:12, 14) Karena itulah kita tidak sempurna dan tidak hidup sela-manya seperti yang Allah inginkan. Sebalik-nya, kita hanya bisa hidup sampai sekitar ”70 tahun, atau 80 tahun kalau sangat kuat”. Dan, hidup kita ”penuh susah deri-ta”. (Mz. 90:10) Semua ini terjadi karena Setan berbohong!

4 Yesus mengatakan bahwa Setan ”tidak

berdiri teguh dalam kebenaran, karena ke-benaran tidak ada dalam dirinya”. Setan be-lum berubah. Setan masih terus ”menye-satkan seluruh dunia” dengan berbohong. (Why. 12:9) Tapi, kita tidak mau disesat-kan Setan. Jadi, kita perlu tahu jawaban dari tiga pertanyaan ini: Bagaimana Setan menyesatkan orang-orang di zaman seka-rang? Mengapa orang berbohong? Bagai-mana kita bisa selalu berkata benar supaya kita tidak seperti Adam dan Hawa yang kehilangan persahabatan dengan Yehuwa? —Baca Mazmur 15:1, 2.

CARA SETAN MEMBOHONGI MANUSIA

5 Kita bisa melindungi diri dari

kebo-hongan Setan. Rasul Paulus mengatakan 3. Mengapa kebohongan Setan itu jahat, dan apa akibatnya?

4. (a) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas? (b) Menurut Mazmur 15:1, 2, siapa yang bisa men-jadi sahabat Yehuwa?

5. Apa saja cara Setan membohongi manusia?

bahwa ”kita sudah tahu niatnya”. (2 Kor. 2:11; ctk.) Kita tahu bahwa seluruh dunia dikuasai Setan. Itu termasuk agama palsu, pemerintah yang korup, dan dunia bisnis yang serakah. (1 Yoh. 5:19) Jadi, kita ti-dak heran sewaktu Setan dan roh-roh jahat memengaruhi orang-orang yang berkuasa untuk ”suka berbohong”. (1 Tim. 4:1, 2) Misalnya, para pebisnis berbohong dalam iklan mereka untuk menjual barang yang berbahaya dan mendapat keuntungan sebe-sar-besarnya.

6 Kalau para pemimpin agama

berbo-hong, akibatnya bisa sangat buruk. Meng-apa? Kalau seseorang memercayai ajar-an mereka yajar-ang salah dajar-an melakukajar-an hal yang Allah benci, orang itu bisa kehilang-an kesempatkehilang-an untuk hidup abadi. (Hos. 4:9) Yesus tahu bahwa para pemimpin aga-ma di zaaga-mannya menipu banyak orang. Dia dengan berani mengatakan, ”Sungguh celaka kalian, ahli Taurat dan orang Fa-risi, orang-orang munafik! Kalian melintasi lautan dan daratan untuk membuat satu orang masuk ke agama kalian, dan setelah dia masuk, kalian membuat dia pantas ma-suk ke Gehena,” yaitu kebinasaan abadi. (Mat. 23:15; ctk.) Yesus mengatakan bahwa para pemimpin agama itu sama seperti ba-pak mereka, Iblis, yang adalah ”pembu-nuh”.—Yoh. 8:44.

7 Di zaman kita, ada banyak pemimpin

agama juga. Mereka mungkin disebut pas-tor, pendeta, atau dengan gelar lainnya. Seperti orang Farisi, mereka tidak meng-ajarkan kebenaran dari Firman Allah, tapi ”menukar kebenaran tentang Allah dengan kebohongan”. (Rm. 1:18, 25) Beberapa ke-bohongan mereka adalah: orang jahat akan 6, 7. (a) Mengapa akibatnya sangat buruk kalau para pemimpin agama berbohong? (b) Kebohong-an apa saja yKebohong-ang diajarkKebohong-an oleh para pemimpin agama?

(8)

disiksa di api neraka, manusia punya jiwa yang tidak bisa mati, orang mati mengalami reinkarnasi, dan Allah mengizinkan gaya hidup homoseks dan pernikahan sesama jenis.

8 Banyak politikus juga berbohong

un-tuk menipu orang-orang. Tidak lama lagi, para pemimpin politik akan menyampaikan salah satu kebohongan terbesar mereka, yaitu bahwa mereka sudah membuat dunia ini ”damai dan aman”. Tapi, ”tiba-tiba ke-hancuran [mereka] datang dalam sekejap”. Jadi, jangan sampai kita memercayai ke-bohongan mereka, yang mengatakan bah-wa keadaan dunia ini akan semakin baik. Kita tahu bahwa ”hari Yehuwa akan datang persis seperti pencuri pada malam hari”. —1 Tes. 5:1-4.

MENGAPA ORANG BERBOHONG

9 Sekarang ini, bukan hanya orang

ber-kuasa yang berbohong. Menurut artikel ”Mengapa Kita Berbohong” di majalah

Na-tional Geographic, berbohong adalah bagi-an dari kepribadibagi-an mbagi-anusia. Maksudnya, orang-orang berpikir bahwa berbohong itu biasa. Orang biasanya berbohong untuk melindungi diri sendiri, mungkin untuk me-nyembunyikan kesalahan atau kejahatan mereka. Ada juga yang berbohong untuk mendapatkan uang atau keuntungan ter-tentu. Artikel itu juga mengatakan bah-wa orang terbiasa berbohong kepada orang yang tidak dikenal, rekan kerja, sahabat, dan keluarga.

10 Apa akibat dari kebohongan? Orang

menjadi saling tidak percaya, dan hu-bungan yang baik menjadi rusak. Seba-8. Kebohongan apa yang akan disampaikan para pemimpin politik, dan bagaimana seharusnya tanggapan kita?

9, 10. (a) Mengapa orang berbohong, dan apa saja akibatnya? (b) Apa yang perlu kita ingat ten-tang Yehuwa?

gai contoh, saat seorang istri berselingkuh dan berbohong untuk menyembunyikan-nya, perasaan suaminya pasti hancur. Atau bagaimana kalau seorang pria berpura-pura baik kepada istri dan anak-anaknya di de-pan orang lain, padahal dia memperlaku-kan mereka dengan buruk di rumah? Itu sa-ngat buruk. Orang-orang seperti itu bisa membohongi manusia, tapi kita harus ingat bahwa mereka tidak bisa membohongi Ye-huwa. Alkitab mengatakan, ”Segala sesuatu terbuka dan terlihat jelas di hadapan Dia.” —Ibr. 4:13.

11 Di Alkitab, ada sepasang suami istri

Kristen bernama Ananias dan Safira yang dipengaruhi oleh Setan untuk berbohong kepada Allah. Mereka menjual tanah mere-ka, lalu memberikan sebagian uang hasil penjualannya kepada para rasul. Tapi, kare-na ingin membuat saudara-saudari mereka terkesan, mereka menipu para rasul dan mengaku sudah memberikan seluruh uang itu. Yehuwa tahu mereka berbohong, dan Dia pun menghukum mereka.—Kis. 5:1-10.

12 Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap

orang-orang yang berbohong? Semua yang berbohong dengan tujuan jahat namun tidak bertobat akan dibinasakan di ”da-nau api”, sama seperti Setan. Maksudnya, mereka akan dibinasakan selama-lamanya. (Why. 20:10; 21:8; Mz. 5:6) Mengapa? Ka-rena bagi Yehuwa, mereka termasuk ”orang yang terus melakukan apa yang menjijikkan di mata Allah”.—Why. 22:15, ctk.

13 Kita tahu bahwa Yehuwa ”tidak

se-perti manusia yang berkata dusta” dan bah-wa ”Allah tidak mungkin berbohong”. (Bil. 11. Apa yang bisa kita pelajari dari contoh buruk Ananias dan Safira? (Lihat gambar di awal artikel.) 12. Apa yang akan terjadi pada pembohong yang tidak mau bertobat, dan mengapa?

13. Apa yang kita ketahui tentang Yehuwa? Dan karena itu, apa yang ingin kita lakukan?

(9)

23:19; Ibr. 6:18) ”Yehuwa benci . . . lidah yang berdusta.” (Ams. 6:16, 17) Kalau kita mau menyenangkan Dia, kita harus jujur. Jadi, kita tidak akan ”saling berbohong”. —Kol. 3:9.

KITA ”JUJUR SAAT BERBICARA”

14 Orang Kristen sejati berbeda dengan

penganut agama palsu. Apa salah satu per-bedaannya? Kita ”jujur saat berbicara”.

(Baca Zakharia 8:16, 17.) Paulus

menga-takan, ’Kita menunjukkan bahwa kita ini pelayan Allah’ dengan ”berbicara dengan jujur”. (2 Kor. 6:4, 7) Dan Yesus mengata-kan, ”Apa yang diucapkan mulut meluap dari hati.” (Luk. 6:45) Jadi, orang yang ju-jur akan mengatakan apa yang benar. Dia akan jujur kepada orang yang tidak dikenal, rekan kerja, sahabat, dan keluarga. Bagai-mana kita bisa menunjukkan bahwa kita ingin selalu jujur? Mari kita bahas beberapa contoh.

15 Anak-anak muda, wajar kalau kalian

ingin diterima oleh teman-teman. Tapi ka-14. (a) Apa perbedaan orang Kristen sejati de-ngan pede-nganut agama palsu? (b) Jelaskan prinsip di Lukas 6:45.

15. (a) Mengapa kita tidak boleh hidup bermuka dua? (b) Apa yang bisa anak muda lakukan agar ti-dak menyerah pada tekanan teman? (Lihat catat-an kaki.)

rena sangat mau diterima, ada yang hidup bermuka dua. Mereka berpura-pura baik di depan saudara-saudari dan keluarga, tapi di media sosial atau saat bersama orang yang tidak seiman, mereka sangat berbe-da. Mereka mungkin menggunakan kata-kata kotor, memakai pakaian yang tidak sopan, mendengarkan lagu yang liriknya bejat, bermabuk-mabukan, memakai nar-koba, berpacaran diam-diam, atau melaku-kan hal buruk lainnya. Kalau begitu, me-reka sebenarnya berbohong kepada orang tua mereka, saudara-saudari, dan Yehuwa. (Mz. 26:4, 5) Yehuwa tahu kalau kita meng-aku melayani Dia tapi di saat yang sama me-lakukan hal-hal yang Dia benci. (Mrk. 7:6) Jadi, lebih baik kita mengikuti nasihat ini: ”Jangan iri hati kepada orang-orang ber-dosa, tapi hormatilah Yehuwa sepanjang

hari.”—Ams. 23:17.1

16 Kalau Saudara mau mengisi formulir

untuk menjadi perintis biasa atau pelayan sepenuh waktu khusus, misalnya di Betel, Saudara harus jujur. Ini penting khususnya

1 Lihat pasal 15, ”Bagaimana Aku Bisa Menolak Tekan-an TemTekan-an?”, dTekan-an pasal 16, ”Bermuka Dua—Haruskah Aku Mengaku?”, di buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban

yang Praktis, Jilid 2.

16. Apa yang perlu kita ingat sewaktu mengisi for-mulir dinas sepenuh waktu?

Apa yang salah dengan cara hidup saudari muda ini? (Lihat paragraf 15, 16)

(10)

saat mengisi bagian tentang kesehatan, hi-buran, dan moral. (Ibr. 13:18) Tapi, bagai-mana kalau Saudara sudah melakukan hal yang Yehuwa benci atau yang membuat hati nurani Saudara terganggu? Saudara mungkin belum berbicara kepada penatua tentang hal itu. Apa yang harus Saudara lakukan? Mintalah bantuan dari para pena-tua. Dengan begitu, Saudara bisa melayani Yehuwa dengan hati nurani yang bersih. —Rm. 9:1; Gal. 6:1.

17 Saudara mungkin tinggal di negeri yang

melarang pekerjaan kita. Kalau begitu, ba-gaimana jika pemerintah menangkap Sau-dara dan menanyakan informasi tentang saudara-saudari? Apakah Saudara harus menjawab semua yang mereka tanyakan? Apa yang Yesus lakukan saat ditanyai se-orang gubernur Romawi? Yesus mengikuti prinsip Alkitab yang mengatakan bahwa ”ada . . . waktu untuk diam dan waktu un-tuk bicara”. Kadang, Yesus tidak berbicara sama sekali. (Pkh. 3:1, 7; Mat. 27:11-14) Ka-lau kita berada dalam situasi seperti itu, kita harus bijaksana dan hati-hati supaya kita tidak membahayakan saudara-saudari kita.—Ams. 10:19; 11:12.

17. Apa yang harus kita lakukan kalau pemerintah menanyai kita tentang saudara-saudari?

18 Bagaimana kalau Saudara tahu ada

anggota sidang yang melakukan dosa seri-us? Karena para penatua bertanggung ja-wab menjaga sidang tetap bersih secara moral, mereka mungkin menanyakan hal itu kepada Saudara. Apa yang akan Sauda-ra lakukan, khususnya kalau yang berbuat salah itu sahabat atau keluarga Saudara? Alkitab berkata, ”Saksi yang setia akan ber-kata benar.” (Ams. 12:17; 21:28) Jadi, Sau-dara bertanggung jawab untuk memberi-tahukan semuanya kepada para penatua. Mereka berhak tahu, supaya mereka bisa membantu orang itu bersahabat lagi de-ngan Yehuwa.—Yak. 5:14, 15.

19 Daud berdoa kepada Yehuwa, ”Engkau

menyukai ketulusan hati.” (Mz. 51:6) Daud tahu bahwa kejujuran kita harus dari hati. Dan sebagai orang Kristen, kita ingin selalu ’jujur saat berbicara kepada orang lain’. Da-lam hal apa lagi kita berbeda dari penganut agama palsu? Kita mengajarkan kebenaran dari Alkitab. Di artikel berikutnya, kita akan membahas cara melakukannya dalam pelayanan.

18. Apa tanggung jawab kita kalau para penatua menanyai kita tentang anggota sidang?

19. Apa yang akan kita bahas di artikel berikut-nya?

Kapan kita sebaiknya tetap diam dan kapan kita perlu memberitahukan semuanya? (Lihat paragraf 17, 18)

(11)

YESUS KRISTUS awalnya adalah seorang tukang kayu. Belakang-an, dia menjadi seorang guru. (Mrk. 6:3; Yoh. 13:13) Dia melaku-kan dua hal itu dengan sangat baik. Sebagai tumelaku-kang kayu, dia bel-ajar menggunakan peralatan untuk membuat barang berguna dari kayu. Sebagai guru, dia menggunakan pengetahuan dari Kitab Suci untuk membantu orang memahami kebenaran. (Mat. 7:28; Luk. 24:32, 45) Sewaktu berusia 30 tahun, dia tidak menjadi tu-kang kayu lagi. Dia tahu bahwa memberitakan Kerajaan Allah ada-lah pekerjaan yang paling penting. Dia berkata bahwa itu saada-lah satu tujuan dia diutus oleh Allah ke bumi. (Mat. 20:28; Luk. 3:23; 4:43) Karena itu, Yesus berfokus untuk memberitakan kabar baik. Dia mau kita melakukan hal yang sama.—Mat. 9:35-38.

2 Kebanyakan dari kita bukan tukang kayu, tapi kita semua

mengajar orang lain tentang kabar baik. Pekerjaan ini sangat penting. Dengan melakukan itu, kita menjadi ”rekan sekerja Allah”. (1 Kor. 3:9; 2 Kor. 6:4) Kita setuju dengan kata-kata pe-mazmur ini: ”Dasar firman-Mu adalah kebenaran.” (Mz. 119: 159, 160) Karena firman Yehuwa adalah kebenaran, kita ingin ”menggunakan firman kebenaran dengan tepat” dalam pelayan-an. (Baca 2 Timotius 2:15.) Maka, kita ingin lebih terampil 1, 2. (a) Yesus berfokus pada pekerjaan apa, dan mengapa? (b) Apa yang perlu kita lakukan agar berhasil sebagai ”rekan sekerja Allah”?

Mengajarkan Kebenaran

”Oh Yehuwa, . . . dasar firman-Mu adalah kebenaran.” —MZ. 119:159, 160.

NYANYIAN:29, 53

APA JAWABAN SAUDARA?

 Dalam pelayanan, kita harus berfokus pada apa?

 Mengapa kita punya

Alat Bantu Pengajaran?

 Alat bantu mana yang ingin Saudara gunakan dengan lebih baik?

(12)

12 MENARA PENGAWAL

dalam menggunakan Alkitab, yaitu alat uta-ma kita untuk mengajar tentang Yehuwa, Ye-sus, dan Kerajaan Allah. Organisasi Yehuwa menyediakan banyak alat lain untuk mem-bantu kita. Jadi, kita perlu tahu cara meng-gunakan alat-alat itu, yang disebut Alat Ban-tu Pengajaran.

3 Alat-alat itu disebut Alat Bantu

Pengajar-an, bukan Alat Bantu Pengabaran. Meng-apa? ”Mengabar” berarti menyampaikan sebuah berita. Tapi, ”mengajar” berarti menjelaskan berita itu supaya orang menger-ti dan mau bermenger-tindak. Dunia ini sudah ham-pir berakhir. Karena itu, kita harus berfokus untuk memulai pelajaran Alkitab dan meng-ajar orang tentang kebenaran sehingga me-reka menjadi murid Kristus. Jadi, kita harus dengan bersemangat mencari orang yang ”memiliki sikap yang benar untuk menda-pat kehidupan abadi” dan membantu mere-ka mulai melayani Yehuwa.—Baca Kisah

13:44-48.

4 Bagaimana kita bisa menemukan orang

yang ”memiliki sikap yang benar untuk men-dapat kehidupan abadi”? Bagi orang Kristen abad pertama, satu-satunya cara adalah de-ngan mengabar. Yesus berkata kepada mu-rid-muridnya, ”Ketika masuk ke kota atau desa mana pun, carilah orang yang mau me-nerima kalian.” (Mat. 10:11) Sekarang, kita juga perlu melakukan hal yang sama. Kadang kita bertemu dengan orang yang tidak tulus, sombong, atau tidak peduli kepada Allah. Kita tidak berharap orang-orang seperti itu mau menerima kabar baik. Sebaliknya, kita mencari orang yang tulus, rendah hati, dan ingin tahu tentang kebenaran. Itu bisa disa-makan dengan apa yang Yesus lakukan seba-3. (a) Dalam pelayanan, kita harus berfokus pada apa? (b) Menurut Kisah 13:48, orang seperti apa yang perlu kita cari?

4. Bagaimana kita bisa menemukan orang yang ”memiliki sikap yang benar untuk mendapat kehi-dupan abadi”?

gai tukang kayu. Pertama-tama, Yesus men-cari kayu yang cocok, lalu menggunakan peralatan dan keterampilannya untuk mem-buat perabotan, pintu, kuk, atau yang lain-nya. Sama seperti itu, kita harus mencari dulu orang yang tulus. Lalu, kita bisa meng-gunakan peralatan dan keterampilan kita untuk membantu mereka menjadi murid. —Mat. 28:19, 20.

5 Sebagai tukang kayu, Yesus

mengguna-kan berbagai peralatan.1 Dia tahu setiap alat punya kegunaan yang berbeda. Ada alat un-tuk mengukur, menandai, memotong, me-ngebor, dan membentuk kayu. Ada juga alat untuk meratakan kayu agar bisa disambung-kan dengan kayu lain. Setiap alat dalam Alat Bantu Pengajaran juga punya kegunaan yang berbeda. Jadi, mari kita cari tahu caranya menggunakan alat-alat yang penting ini.

ALAT UNTUK MEMBERI TAHU SIAPA KITA

6 Kartu Kontak. Meski kecil, alat ini

sa-ngat berguna. Kartu ini berisi informasi ten-tang siapa kita dan mengarahkan orang ke si-tus web jw.org. Di sisi-tus web kita, orang bisa mencari tahu tentang kita dan meminta pel-ajaran Alkitab. Sampai sekarang, lebih dari 400.000 orang telah meminta pelajaran Al-kitab di jw.org. Dan setiap hari, masih ada ratusan orang yang meminta pelajaran Alki-tab! Saudara bisa selalu membawa beberapa kartu ini. Dengan begitu, Saudara bisa mem-berikannya kepada orang yang Saudara te-mui sepanjang hari.

7 Undangan. Di undangan perhimpunan,

ada informasi tentang siapa kita. Dan, orang

1 Lihat artikel ”Tukang Kayu” dan ”Kotak Peralatan Tu-kang Kayu” di Menara Pengawal 1 Agustus 2010.

5. Mengapa kita perlu tahu cara menggunakan se-tiap alat dalam Alat Bantu Pengajaran? Berikan gambaran. (Lihat gambar di awal artikel.) 6, 7. (a) Bagaimana Saudara biasanya menggu-nakan kartu kontak? (b) Apa tujuan kita memberi-kan undangan?

(13)

yang ”sadar bahwa mereka punya kebutuhan rohani” diundang untuk belajar Alkitab ber-sama kita. (Mat. 5:3) Di undangan itu tertu-lis: ”Anda diundang untuk belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa”. Undangan itu juga menyebutkan bahwa orang bisa belajar Alkitab di ”pertemuan umum” atau ”dengan seorang pengajar”. Tapi, meski belum bel-ajar Alkitab, orang-orang boleh ikut berhim-pun. Di perhimpunan, mereka bisa melihat bahwa ada banyak hal yang bisa mereka pel-ajari dari Alkitab.

8 Kita perlu terus mengundang orang ke

perhimpunan. Mengapa? Kalau mereka ikut berhimpun setidaknya satu kali, mereka bisa melihat bahwa Saksi-Saksi Yehuwa meng-ajarkan kebenaran Alkitab dan membantu orang mengenal Allah, sedangkan agama palsu tidak. (Yes. 65:13) Perhatikan peng-alaman Ray dan Linda, sepasang suami istri di Amerika Serikat, yang melihat perbedaan itu beberapa tahun lalu. Mereka sudah per-caya Allah. Tapi mereka ingin lebih menge-nal Allah. Mereka pun mengunjungi semua gereja di kota mereka. Mereka ingin berga-bung dengan salah satu gereja, tapi sebe-lumnya, mereka memastikan dua hal ini: Pertama, gereja itu harus mengajarkan se-suatu yang bermanfaat. Kedua, jemaatnya harus berpakaian seperti orang yang meng-aku menyembah Allah. Selama bertahun-tahun, mereka mengunjungi banyak gereja. Tapi, mereka sangat kecewa. Di semua gere-ja itu, mereka tidak belagere-jar apa-apa, dan je-maatnya berpakaian tidak sopan. Setelah mengunjungi gereja terakhir di daftar mere-ka, Linda pergi bekerja dan Ray pulang ke ru-mah. Dalam perjalanan, Ray melihat Balai Kerajaan. Dia ingin tahu seperti apa ibadah di tempat itu. Jadi, dia masuk ke Balai Kera-jaan itu. Dia sangat terkesan! Semua orang di situ ramah, baik, dan berpakaian sopan. 8. Mengapa orang-orang perlu datang ke perhim-punan? Berikan contoh.

Ray duduk paling depan, dan dia suka de-ngan apa yang dia pelajari! Pengalaman ini cocok dengan apa yang Paulus gambarkan tentang orang yang pertama kali datang ke perhimpunan dan berkata, ”Allah me-mang ada di tengah-tengah kalian.” (1 Kor. 14:23-25) Setelah itu, setiap hari Minggu, Ray datang berhimpun. Belakangan, dia juga ikut perhimpunan tengah pekan. Kemudian, Linda pun mulai ikut berhimpun. Meski me-reka sudah berumur 70-an, meme-reka belajar Alkitab dan akhirnya dibaptis.

ALAT BANTU UNTUK MEMULAI PERCAKAPAN

9 Risalah. Kita punya delapan risalah, dan

semuanya mudah digunakan untuk memulai percakapan. Beberapa risalah pertama diri-lis pada 2013. Sejak itu, sudah ada sekitar lima miliar risalah yang dicetak! Semua risa-lah tampilannya sama. Jadi, kalau Saudara tahu cara menggunakan satu risalah, Sauda-ra tahu caSauda-ra menggunakan semuanya! Bagai-mana cara menggunakan risalah untuk me-mulai percakapan?

10 Misalnya, Saudara ingin menggunakan

risalah Apa Kerajaan Allah Itu? Tunjukkan pertanyaan di halaman depan dan tanya-kan: ”Apakah Anda pernah berpikir Kerajaan Allah itu apa? Menurut Anda, apakah itu . . . ?” Mintalah orang itu memilih salah satu dari tiga jawaban yang ada. Saudara tidak perlu memberi tahu jawabannya benar atau salah. Saudara bisa langsung membuka bagi-an ”Apa ybagi-ang Alkitab Katakbagi-an”. Lalu, baca-kan ayat yang ada di situ, yaitu Daniel 2:44 danYesaya 9:6. Di akhir pembahasan, ajukan pertanyaan di bagian ”Untuk Dipikirkan”: ”Apa yang akan dinikmati rakyat Kerajaan Allah?” Di kunjungan berikutnya, Saudara bisa menjawab pertanyaan itu. Saudara bisa 9, 10. (a) Mengapa risalah kita mudah diguna-kan? (b) Bagaimana cara menggunakan risalah

Apa Kerajaan Allah Itu?

(14)

14 MENARA PENGAWAL

membahas pelajaran 7 dari brosur Kabar Baik

dari Allah!Brosur ini adalah salah satu alat untuk memulai pelajaran Alkitab.

ALAT BANTU UNTUK MEMBUAT ORANG TERTARIK PADA ALKITAB

11 Majalah. Menara Pengawal dan Sadarlah!

adalah majalah yang paling banyak dicetak dan diterjemahkan di seluruh dunia! Karena dibaca orang-orang dari berbagai negara, majalah ini punya topik yang menarik untuk berbagai macam orang. Kita harus menggu-nakan majalah ini untuk membantu orang berfokus pada hal terpenting dalam hidup. Tapi, kita perlu tahu kedua majalah ini di-buat untuk siapa.

12 Sadarlah! dibuat untuk orang yang

ti-dak tahu atau hanya tahu sedikit tentang Al-kitab. Mereka mungkin tidak tahu ajaran Kristen, tidak terlalu percaya pada agama, atau tidak tahu bahwa Alkitab bisa berman-faat bagi kehidupan mereka. Tujuan uta-ma Sadarlah! adalah meyakinkan pembaca-nya bahwa Allah itu ada. (Rm. 1:20; Ibr. 11:6) Majalah ini juga membantu pemba-canya percaya bahwa Alkitab benar-benar ”kata-kata Allah”. (1 Tes. 2:13) Tiga terbitan

Sadarlah!untuk 2018 berjudul: ”Apa Kebaha-giaan Sejati Itu?”, ”12 Kunci Keluarga Baha-gia”, dan ”Bantuan bagi Yang Berduka”.

13 Menara Pengawal edisi umum dibuat

untuk menjelaskan ajaran Alkitab kepada orang yang mungkin sudah merespek Allah dan Alkitab. Mereka mungkin tahu tentang Alkitab, tapi tidak mengerti ajarannya de-ngan tepat. (Rm. 10:2; 1 Tim. 2:3, 4) Tiga 11. Topik seperti apa yang dibahas di majalah kita, dan apa yang perlu kita tahu tentang kedua maja-lah ini?

12. (a) Sadarlah! dibuat untuk siapa, dan apa tu-juan majalah ini? (b) Ceritakan pengalaman bagus Saudara sewaktu menggunakan alat bantu ini. 13. (a) Menara Pengawal edisi umum dibuat un-tuk siapa? (b) Ceritakan pengalaman bagus Sau-dara sewaktu menggunakan alat bantu ini.

terbitan Menara Pengawal 2018 akan menja-wab pertanyaan-pertanyaan ini: ”Apakah Al-kitab Masih Berguna?”, ”Bagaimana Masa Depan Kita?”, dan ”Apakah Allah Peduli ke-pada Anda?”

ALAT BANTU UNTUK MENGGERAKKAN ORANG

14 Video. Dulu pada zaman Yesus, tukang

kayu hanya punya peralatan yang digunakan dengan tangan. Tapi sekarang, tukang kayu juga punya alat listrik untuk menggergaji, mengebor, dan melicinkan kayu. Saat me-ngabar, kita juga seperti itu. Selain punya publikasi tercetak, kita juga punya video yang bagus. Ada empat video di Alat Bantu Pengajaran: Mengapa Perlu Belajar Alkitab?,

Seperti Apakah Program Pelajaran Alkitab Kami?, Apa Saja yang Berlangsung di Balai Kerajaan?, dan Siapa Itu Saksi-Saksi Yehu-wa? Video pendek, yang kurang dari dua

menit, bisa digunakan sewaktu mengabar. Video yang lebih panjang bisa digunakan saat melakukan kunjungan kembali dan un-tuk orang yang punya lebih banyak waktu. Video-video ini bisa menggerakkan orang untuk belajar Alkitab dan ikut berhimpun.

15 Perhatikan pengalaman ini. Seorang

saudari mengabar kepada seorang wanita yang baru pindah dari Mikronesia. Wanita itu paling mengerti bahasa Yap. Setelah me-nonton video Mengapa Perlu Belajar Alkitab? dalam bahasa Yap, wanita itu berkata, ”Ini luar biasa! Ini bahasa saya. Dari cara bicara orang ini, saya tahu dia dari pulau saya juga. Dia bicara bahasa saya!” Setelah itu, dia berkata bahwa dia mau membaca dan menonton semua bahan dalam bahasanya 14. (a) Apa tujuan setiap video di Alat Bantu Pengajaran? (b) Ceritakan pengalaman bagus Saudara sewaktu menunjukkan video ini kepada orang lain.

15. Apa hasilnya saat seseorang menonton video dalam bahasa mereka? Berikan contoh.

(15)

OKTOBER 2018 15

di jw.org. (Bandingkan Kisah 2:8, 11.) Per-hatikan pengalaman lain. Seorang saudari di Amerika Serikat punya keponakan yang tinggal di benua lain. Saudari itu mengirim

linkvideo Mengapa Perlu Belajar Alkitab? ke-pada keponakannya dalam bahasanya. Sete-lah menonton video itu, keponakannya me-ngirim e-mail, ”Aku tertarik dengan bagian tentang kuasa jahat yang mengendalikan du-nia ini. Jadi, aku kirim permintaan untuk pelajaran Alkitab.” Padahal, dia tinggal di negeri yang melarang pekerjaan Saksi. Kita pasti senang mendengar pengalaman itu!

ALAT BANTU UNTUK MENGAJARKAN KEBENARAN

16 Brosur. Kita punya tiga brosur di Alat

Bantu Pengajaran. Pertama: Dengarkanlah

Allah Agar Hidup Selamanya. Brosur ini

co-cok digunakan untuk mengajarkan kebenar-an kepada orkebenar-ang ykebenar-ang tidak lkebenar-ancar

memba-ca.1 Brosur ini juga bisa digunakan kalau

tidak ada bacaan Alkitab dalam bahasa ter-tentu. Kedua: Kabar Baik dari Allah! Brosur ini cocok digunakan untuk memulai pelajar-an Alkitab. Tunjukkpelajar-an kepada penghuni ru-mah 14 topik yang ada di belakang brosur ini. Tanyakan topik mana yang paling menarik baginya. Lalu, mulailah pelajaran Alkitab de-ngan membahas topik itu. Sudahkah Sau-dara mencobanya saat melakukan kunjung-an kembali? Ketiga: Siapa ykunjung-ang Melakukkunjung-an

Kehendak Yehuwa Dewasa Ini? Brosur ini

menjelaskan tentang organisasi kita. Cara menggunakan brosur ini sewaktu memandu pelajaran Alkitab ada di Lembar Pelajaran

Pe-layanan dan Kehidupan KristenMaret 2017.

1 Kalau orang itu tidak bisa membaca, berikan brosur

Dengarkanlah Allah. Brosur ini berisi banyak gambar,

dan hanya ada sedikit tulisan.

16. Jelaskan tujuan setiap brosur ini: (a)

Dengar-kanlah Allah Agar Hidup Selamanya. (b) Kabar Baik dari Allah! (c) Siapa yang Melakukan Kehen-dak Yehuwa Dewasa Ini?

17 Buku. Saudara mungkin menggunakan

brosur saat memulai pelajaran Alkitab. Tapi, kapan pun Saudara mau, Saudara bisa meng-gantinya ke buku Apa yang Bisa Kita Pelajari

dari Alkitab? Buku ini memberikan lebih

ba-nyak penjelasan tentang ajaran dasar Alki-tab. Kalau pelajar Alkitab sudah menyele-saikan buku ini dan membuat kemajuan, Saudara bisa melanjutkan dengan buku Cara

agar Tetap Dikasihi Allah. Buku ini

menje-laskan caranya menjalankan prinsip Alkitab. Meski pelajar Alkitab sudah dibaptis, Sauda-ra masih perlu memandu pelajaSauda-ran Alkitab dengannya sampai selesai membahas kedua buku itu. Dengan begitu, dia akan punya iman yang kuat kepada Yehuwa dan tetap se-tia kepada-Nya.—Baca Kolose 2:6, 7.

18 Sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, kita

pu-nya tanggung jawab untuk mengajar orang-orang tentang ”berita kebenaran, yaitu ka-bar baik”. Berita ini bisa menyelamatkan orang. (Kol. 1:5; baca 1 Timotius 4:16.) Un-tuk melakukan itu, kita punya Alat Bantu Pengajaran yang berguna. (Lihat kotak ”Alat Bantu Pengajaran”.) Kita mau menggunakan peralatan itu sebaik mungkin. Kita masing-masing bisa memilih alat mana yang mau kita gunakan dan kapan kita menggunakannya. Ingatlah, tujuan kita bukan hanya membagi-kan publikasi, dan kita tidak amembagi-kan memberi-kan publikasi kepada orang yang tidak ber-minat. Tujuan kita adalah membuat murid. (Mat. 28:19, 20) Kita mencari orang yang tulus, rendah hati, dan benar-benar ingin mengenal Allah. Mereka adalah orang yang ”memiliki sikap yang benar untuk mendapat kehidupan abadi”.—Kis. 13:48.

17. (a) Apa tujuan buku Apa yang Bisa Kita

Pel-ajari dari Alkitab? dan Cara agar Tetap Dikasihi Allah? (b) Meski pelajar Alkitab sudah dibaptis,

apa yang masih perlu kita lakukan, dan mengapa? 18. (a) Menurut 1 Timotius 4:16, apa yang perlu kita lakukan, dan apa hasilnya? (b) Apa tujuan kita menggunakan Alat Bantu Pengajaran?

(16)

Siapa sebenarnya penguasa dunia ini?

Menurut Anda, apakah . . .

˙Allah? ˙manusia? ˙yang lain? Apa kunci kebahagiaan keluarga?

Menurut Anda, apakah itu . . .

˙cinta? ˙uang? ˙yang lainnya? Apa pendapat Anda tentang masa depan?

Apakah dunia ini akan . . .

˙begini-begini saja?

˙makin buruk?

˙makin baik?

Apa Alkitab Itu?

Menurut Anda, apakah itu . . .

˙buku dongeng?

˙tidak asli lagi?

˙Firman Allah?

Dengarkanlah Allah

AgarHidup Selamanya

SIAPA YANG MELAKUKAN

KEHENDAK YEHUWADEWASA INI?

KABAR BAIK

DARI ALLAH!

Cara agar Tetap

Dikasihi Allah

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?

Di mana kita bisa dapatkan jawaban atas pertanyaan penting tentang kehidupan?

Apakah itu dalam . . .

˙ilmu pengetahuan?

˙filsafat?

˙Kitab Suci?

Apa Kerajaan Allah Itu?

Menurut Anda, apakah itu . . .

˙ada di dalam hati kita?

˙suatu tempat di surga?

˙pemerintahan di surga?

Bisakah orang mati hidup lagi?

Apa jawaban Anda?

˙Bisa. ˙Tidak bisa. ˙Tidak tahu. Mungkinkah penderitaan berakhir?

Apa jawaban Anda?

˙Ya. ˙Tidak. ˙Tidak tahu.

34567

No. 1 2018 Apakah Alkitab Masih Berguna? !"#2 No. 1 2018 APA KEBAHAGIAAN SEJATI ITU? Saksi-Saksi Yehuwa s

s

Anda Diundang

UNTUK BELAJAR ALKITAB BERSAMA SAKSI-SAKSI YEHUWA

”Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.”—MATIUS 5:3

ALAT BANTU PENGAJARAN

KARTU KONTAK DAN UNDANGAN RISALAH

MAJALAH

VIDEO

w

w

w

w

(17)

OKTOBER 2018 17

SAYA lahir pada 1934. Waktu itu, orang tua saya, Fred dan Edna Molohan, sudah menjadi Siswa-Siswa Alkitab (Saksi-Saksi Yehuwa) sela-ma 20 tahun. Saya sangat bersyukur karena me-reka mengajar saya untuk menyayangi Yehuwa. Kami tinggal di Parsons, sebuah kota kecil di se-belah tenggara Kansas. Hampir semua ang-gota sidang kami terurap. Keluarga kami ru-tin berhimpun dan mengabar. Pada hari Sabtu siang, kami biasanya memberikan kesaksian di jalan, yang sekarang disebut kesaksian di tem-pat umum. Kadang kami lelah, tapi Papa sela-lu membelikan es krim setelah kami selesai mengabar.

Sidang kami kecil, tapi daerah dinas kami besar. Di daerah dinas kami, ada beberapa kota kecil dan banyak peternakan. Ada pe-tani yang membayar publikasi dengan mem-beri kami sayuran, telur (langsung dari

kan-dang ayam), atau bahkan ayam hidup. Karena Papa sudah mengganti ongkos untuk publikasi, bahan-bahan makanan itu bisa kami nikmati.

BERBAGAI KEGIATAN PENGABARAN KHUSUS

Papa dan Mama mulai menggunakan fono-graf untuk mengabar. Saya tidak bisa memakai-nya karena masih kecil, tapi saya senang bisa membantu mereka memutarkan rekaman khot-bah Saudara Rutherford saat kunjungan kem-bali dan PAR.

Papa juga memasang pengeras suara besar di atas mobil Ford tahun 1936 milik kami. Jadi mobil kami bisa dipakai untuk berdinas. Biasa-nya, kami pertama-tama memutarkan musik untuk menarik perhatian orang-orang. Setelah itu, kami memutarkan khotbah berdasarkan Al-kitab dan menawarkan publikasi bagi orang-orang yang berminat.

KISAH HIDUP

Yehuwa Memberi Saya

Banyak Sekali Berkat

DICERITAKAN OLEH

CHARLES MOLOHAN

Saat itu tahun 1939. Kami bangun di tengah malam dan mengadakan

perjalanan selama lebih dari satu jam ke Joplin, sebuah kota kecil

di barat daya Missouri, AS. Di sana, kami dengan hati-hati menyelipkan

risalah di bawah pintu setiap rumah di daerah dinas kami. Setelah

selesai, kami naik mobil dan pergi menemui kelompok-kelompok lainnya.

Saat itu sudah subuh. Tapi, kenapa hari itu kami mengabar sebelum

matahari terbit dan cepat-cepat meninggalkan daerah dinas kami?

Saya akan menceritakannya nanti.

(18)

Suatu hari, Papa membawa mobil itu ke ta-man kota di kota Cherryvale, Kansas. Di sana, banyak orang senang bersantai di hari Minggu. Polisi memberi tahu Papa bahwa dia hanya bo-leh menggunakan mobil itu di luar taman. Jadi, Papa memindahkannya ke jalan di sebelah ta-man supaya orang-orang masih bisa mende-ngarkan acara yang diputar. Saya sangat menik-mati saat-saat mengabar seperti itu bersama Papa dan kakak saya, Jerry.

Selama tahun-tahun itu, kami melakukan ba-nyak kegiatan khusus di daerah-daerah yang menentang pengabaran. Seperti yang saya se-butkan di awal, kami biasanya bangun di tengah malam dan diam-diam menaruh risalah atau buku kecil di bawah pintu rumah orang-orang. Setelah itu, kami bertemu di luar kota untuk melihat apakah ada di antara kami yang ditang-kap polisi.

Salah satu bentuk pengabaran lain yang me-nyenangkan adalah ”barisan informasi”. Kami memakai plakat besar dan berbaris mengelilingi kota. Saya ingat suatu kali, saudara-saudari datang ke kota kami dan berjalan keliling de-ngan memakai plakat yang bunyinya ”Agama Adalah Jerat dan Penipuan”. Mereka mulai dari rumah kami dan berjalan sekitar satu setengah kilometer melewati kota lalu kembali ke rumah kami. Syukurlah, tidak ada yang menghentikan mereka. Banyak orang malah jadi penasaran.

KEBAKTIAN-KEBAKTIAN YANG SAYA HADIRI WAKTU KECIL

Keluarga kami sering pergi ke Texas untuk menghadiri kebaktian. Papa bekerja di perusa-haan kereta api, jadi kami bisa naik kereta api gratis untuk pergi ke kebaktian dan mengun-jungi keluarga. Kakak Mama, Fred Wismar, dan istrinya, Eulalie, tinggal di Temple, Texas. Pa-man Fred mengenal kebenaran dan dibaptis pada awal tahun 1900-an saat dia masih muda. Dia memberikan kesaksian kepada adik-adik-nya, termasuk Mama. Saudara-saudari di Texas bagian tengah sangat mengenal Paman Fred ka-rena dia pernah menjadi hamba zona (sekarang disebut pengawas wilayah). Dia baik, ceria, dan bersemangat. Dia teladan bagus bagi saya.

Pada 1941, kami naik kereta ke St. Louis, Missouri, untuk menghadiri kebaktian besar. Semua anak diundang untuk duduk bersama di dekat panggung dan mendengarkan khotbah Saudara Rutherford yang berjudul ”Anak-Anak Sang Raja”. Di akhir khotbah, semua anak, yang jumlahnya 15.000, mendapat kejutan istime-wa. Saudara Rutherford dan asisten-asistennya memberi kami buku baru, Children.

Pada April 1943, kami menghadiri Kebaktian ”Seruan untuk Bertindak” di Coffeyville, Kan-sas. Di kebaktian itu, kami mendengar peng-umuman bahwa semua sidang akan punya aca-ra baru, yaitu Sekolah Pelayanan Teokaca-ratis. Kami menerima buku kecil berisi 52 pelajaran Bersama Papa dan Mama di depan

mobil berpengeras suara milik kami

Bersiap untuk menyiarkan acara WBBR

Kami menggunakan selebaran ini untuk mengiklankan WBBR

(19)

OKTOBER 2018 19

untuk digunakan di sekolah itu. Belakangan pada tahun itu, saya mendapat khotbah perta-ma saya sebagai siswa. Kebaktian itu juga isti-mewa bagi saya karena saya dan beberapa orang lainnya dibaptis di kolam yang dingin di peter-nakan dekat situ.

SAYA INGIN MELAYANI DI BETEL

Saya lulus SMA pada 1951 dan harus menen-tukan apa yang akan saya lakukan dalam hidup saya. Kakak saya Jerry pernah melayani di Be-tel. Saya juga ingin sekali melayani di Betel, jadi saya mendaftar. Tak lama setelahnya, saya diun-dang ke Betel dan mulai bekerja pada 10 Maret 1952. Melayani di Betel adalah keputusan yang tepat karena saya bisa berbuat lebih banyak un-tuk Allah.

Saya ingin bekerja di percetakan yang mem-buat majalah dan publikasi lain. Tapi saya tidak pernah mendapat tugas itu. Saya diberi tugas sebagai pramusaji dan belakangan bekerja di dapur. Saya menikmati pekerjaan itu dan bel-ajar banyak hal baru. Kami bekerja bergiliran, jadi kadang saya punya waktu luang di siang hari. Saya sering pergi ke perpustakaan Betel dan menggunakan banyak buku di sana untuk belajar pribadi. Ini memperkuat iman dan per-sahabatan saya dengan Yehuwa. Saya menjadi semakin bertekad untuk melayani Yehuwa di Betel selama mungkin. Jerry sudah berhenti dari dinas Betel pada 1949 dan menikah dengan Patricia. Tapi, mereka tinggal dekat Betel, di Brooklyn, dan mereka membantu serta me-nguatkan saya waktu saya masih baru di Betel. Tak lama setelah saya mulai melayani di Be-tel, para saudara di sana mulai mencari orang Betel yang bisa menjadi pembicara Betel. Para pembicara ini ditugaskan untuk mengunjungi sidang-sidang yang jaraknya bisa mencapai 320 kilometer dari Brooklyn. Mereka menyam-paikan khotbah umum dan berdinas bersama si-dang-sidang itu. Dulu, khotbah umum panjang-nya satu jam. Saya adalah salah satu saudara

yang dipilih. Saya sering merasa gugup ketika menjalankan tugas-tugas itu. Saya biasanya per-gi ke sidang-sidang dengan kereta api. Suatu Minggu siang pada musim dingin tahun 1954, saya naik kereta untuk kembali ke New York. Saya seharusnya sampai di Betel pada sore hari. Tapi ternyata ada badai dengan angin kencang dan salju. Mesin listrik di kereta itu mati, dan saya baru sampai di New York City hari Senin jam lima subuh. Saya naik kereta bawah tanah ke Brooklyn dan langsung bekerja di dapur. Saya sedikit terlambat dan sangat lelah karena tidak tidur semalaman. Tapi, pengorbanan apa pun yang saya buat tidak menjadi masalah. Saya sangat bersukacita karena bisa melayani sidang-sidang dan bertemu banyak saudara-saudari.

Selama tahun-tahun pertama saya di Betel, saya juga mulai ikut acara pembahasan Alkitab yang disiarkan setiap minggu di stasiun ra-dio WBBR. Stura-dio-stura-dionya ada di lantai dua di bangunan 124 Columbia Heights. Saudara Alexander H. Macmillan, yang sudah lama me-layani di Betel, rutin mendapat bagian di acara ini. Kami memanggil dia Saudara Mac. Dia ada-lah teladan bagi kami saudara-saudara muda di Betel karena dia terus setia meski menghadapi banyak kesulitan.

Pada 1958, tugas saya berubah. Saya mulai bekerja untuk membantu para lulusan Sekolah Gilead. Saya membantu pria dan wanita yang bersemangat ini untuk mendapatkan visa, dan saya juga mengatur perjalanan mereka. Saat itu, tiket pesawat sangat mahal, jadi lulusan Gilead yang ditugaskan ke Afrika dan Asia biasanya naik kapal barang. Bertahun-tahun kemudian, karena harga tiket pesawat sudah lebih terjang-kau, kebanyakan utusan injil pergi ke daerah tu-gas mereka dengan pesawat.

PERJALANAN KE KEBAKTIAN-KEBAKTIAN

Pada 1960, saya mengatur penyewaan be-berapa penerbangan dari Amerika Serikat ke Eropa untuk kebaktian-kebaktian internasional

(20)

20 MENARA PENGAWAL

tahun 1961. Saya juga menghadiri salah satu kebaktian di Hamburg, Jerman. Setelah ke-baktian, saya dan tiga saudara lain dari Betel menyewa mobil dan pergi ke Italia. Kami me-ngunjungi kantor cabang di Roma. Kami lalu pergi ke Prancis, menyeberangi Pegunungan Pyrenees, lalu tiba di Spanyol. Di Spanyol, ke-giatan kita dilarang. Kami bisa memberi sauda-ra-saudari di Barcelona beberapa publikasi yang telah kami bungkus supaya terlihat seperti ha-diah. Kami senang sekali bisa bertemu mere-ka! Dari sana, kami pergi ke Amsterdam, lalu pulang ke New York.

Pada 1962, saya diminta mengatur perjalanan 583 saudara-saudari. Mereka akan menghadiri rangkaian kebaktian internasional istimewa di banyak negeri. Itu adalah Kebaktian ”Kabar Ke-sukaan yang Kekal” tahun 1963. Para dele-gasi menghadiri kebaktian di Eropa, Asia, dan Pasifik Selatan lalu pergi ke Honolulu, Ha-waii, kemudian Pasadena, Kalifornia. Mereka juga mengunjungi Lebanon dan Yordania untuk mengikuti tur khusus ke daerah-daerah yang ada di Alkitab. Departemen kami mengatur pe-nerbangan, penginapan, dan visa mereka.

TEMAN SEPERJALANAN YANG BARU

Ada alasan lain kenapa tahun 1963 sangat penting bagi saya. Pada tanggal 29 Juni, saya menikah dengan Lila Rogers dari Missouri, yang sudah tiga tahun melayani di Betel. Seminggu

setelah pernikahan kami, saya dan Lila ikut rangkaian kebaktian internasional dan mengun-jungi Yunani, Mesir, dan Lebanon. Dari situ, kami naik pesawat ke Yordania. Tapi, pekerjaan kita dibatasi di sana, dan pemerintah tidak memberikan visa bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Jadi kami tidak tahu apa yang akan terjadi waktu kami tiba. Bayangkan betapa senang dan kaget-nya kami saat kami melihat saudara-saudari berdiri di atas terminal bandara kecil itu! Mere-ka memegang tulisan besar: ”Selamat Datang Saksi-Saksi Yehuwa”. Kami juga senang sekali bisa mengunjungi tempat-tempat yang ada di Alkitab. Kami melihat daerah yang pernah di-tinggali Abraham, Ishak, dan Yakub. Kami juga melihat daerah tempat Yesus dan para rasul me-ngabar dan tempat ajaran Yesus mulai tersebar ”ke ujung-ujung bumi”.—Kis. 13:47.

Selama 55 tahun, Lila selalu mendukung saya dengan setia dalam semua tugas kami. Kami be-berapa kali mengunjungi Spanyol dan Portu-gal sewaktu pekerjaan kita di sana masih dila-rang. Kami bisa menguatkan saudara-saudari dan membawakan publikasi serta hal-hal lain yang mereka butuhkan. Kami bahkan sempat mengunjungi beberapa saudara yang dipenjara-kan di Cadiz, Spanyol. Saya sangat senang kare-´ na bisa menyampaikan khotbah yang menguat-kan mereka.

Sejak 1963, saya sering mengatur perjalanan untuk kebaktian internasional di Afrika, Ameri-Bersama Patricia dan Jerry Molohan dalam perjalanan

ke Kebaktian ”Damai di Bumi” pada 1969

Mempersiapkan diploma Gilead sebelum acara wisuda

(21)

OKTOBER 2018 21

ka Tengah dan Selatan, Australia, Eropa, Ha-waii, Puerto Riko, Selandia Baru, dan Timur Jauh. Saya dan Lila menghadiri banyak kebak-tian yang tak terlupakan. Salah satunya di War-sawa, Polandia, pada 1989. Banyak saudara-saudari dari Rusia bisa datang ke kebaktian itu. Itu kebaktian pertama mereka! Kami bertemu saudara-saudari yang selama bertahun-tahun dipenjarakan di Uni Soviet karena beriman ke-pada Yehuwa.

Tugas lain yang sangat saya sukai adalah me-ngunjungi dan menguatkan keluarga Betel dan para utusan injil di seluruh dunia. Pada kun-jungan terakhir kami, kami pergi ke Korea Sela-tan dan sempat bertemu 50 saudara yang di-penjarakan di Suwon. Mereka semua sangat ceria dan menantikan saatnya bisa melayani Ye-huwa dengan bebas. Kami sangat dikuatkan! —Rm. 1:11, 12.

BERSUKACITA MELIHAT PERTAMBAHAN

Sepanjang hidup saya, saya sudah melihat Ye-huwa memberkati umat-Nya. Saat saya dibaptis pada 1943, ada sekitar 100.000 penyiar. Seka-rang, ada lebih dari 8.000.000 orang yang me-layani Yehuwa di 240 negeri. Ini bisa terjadi sa-lah satunya karena kerja keras para lulusan Gilead. Saya senang sekali karena bisa bekerja sama dengan banyak utusan injil ini dan mem-bantu mereka berangkat ke negeri tempat mere-ka ditugasmere-kan.

Saya bersyukur karena sejak muda saya berte-kad untuk menggunakan hidup saya demi Yehu-wa dan mendaftar untuk dinas Betel. YehuYehu-wa memberi saya banyak sekali berkat. Selain se-mua hal yang kami nikmati dalam dinas Betel, saya dan Lila senang karena selama lebih dari 50 tahun ini, kami bisa bergabung dengan bebe-rapa sidang di Brooklyn. Kami berdinas bersama mereka dan mendapat banyak sahabat sejati.

Saya terus melayani di Betel dengan dukung-an Lila setiap hari. Meski saya sudah berumur

lebih dari 84 tahun, saya senang karena masih bisa melakukan hal-hal yang berguna dan mem-bantu urusan surat-menyurat kantor cabang.

Saya sangat bersukacita karena bisa menjadi bagian dari organisasi Yehuwa yang luar biasa dan melihat benarnya kata-kata di Maleakhi 3:18: ”Kalian akan melihat lagi perbedaan anta-ra oanta-rang yang benar dan yang jahat, antaanta-ra orang yang melayani Allah dan yang tidak.” Se-tiap hari, kita melihat bahwa dunia Setan sema-kin buruk. Orang-orang tidak punya harapan dan tidak benar-benar bahagia. Tapi, mereka yang mengasihi dan melayani Yehuwa punya masa depan yang pasti dan selalu bahagia, bah-kan di masa sulit ini. Benar-benar suatu kehor-matan bisa memberitahukan kabar baik kepada orang lain! (Mat. 24:14) Kerajaan Allah akan se-gera mengganti dunia tua ini dengan firdaus yang indah. Kita sangat menantikan datangnya hari itu! Saat itu, semua orang di bumi akan se-hat, bahagia, dan hidup selamanya.

(22)

YEHUWA berkata kepada Yosua, ”Hamba-Ku Musa sudah mening-gal. Sekarang kamu dan seluruh bangsa ini harus bersiap-siap. Se-berangilah Sungai Yordan, dan masuklah ke negeri yang akan Ku-berikan kepada mereka.” (Yos. 1:1, 2) Itu perubahan besar bagi Yosua karena selama hampir 40 tahun dia adalah pelayan Musa.

2 Musa sudah memimpin bangsa Israel selama bertahun-tahun.

Sekarang, Yosua akan memimpin mereka. Tapi, Yosua tidak yakin apakah orang-orang akan menerima dia. (Ul. 34:8, 10-12) Sewak-tu menjelaskan tentang Yosua 1:1, 2, sebuah buku referensi berka-ta bahwa ketika seorang pemimpin diganti, keadaannya sangat su-lit dan berbahaya.

3 Jadi, kita tidak heran kalau Yosua merasa khawatir. Tapi,

Yo-sua beriman dan langsung mengikuti perintah Yehuwa. (Yos. 1:9-11) Yehuwa pun memberkati dia dan mengirim malaikat untuk

1, 2. Tugas besar apa yang Yosua dapatkan setelah Musa meninggal? 3, 4. Bagaimana Allah memberkati Yosua karena dia beriman, dan perta-nyaan apa yang mungkin kita pikirkan?

Percayalah kepada

Pemimpin Kita

Kristus

”Pemimpin kalian satu, yaitu Kristus.”—MAT. 23:10.

NYANYIAN:16, 14 APAKAH SAUDARA INGAT?  Bagaimana Yehuwa membimbing umat-Nya di zaman Yosua?  Apa yang kita pelajari dari cara Kristus memimpin sidang Kristen abad pertama?  Mengapa kita bisa percaya kepada Kristus sebagai Pemimpin kita sekarang?

(23)

menuntun Yosua dan bangsa Israel. Ma-laikat ini kemungkinan besar adalah Putra sulung Allah, yang juga disebut ”Firman”. —Kel. 23:20-23; Yoh. 1:1.

4 Sewaktu Yosua menjadi pemimpin, ada

beberapa hal yang berubah. Tapi, Yehuwa membantu bangsa Israel menyesuaikan diri. Di zaman kita, ada banyak perubahan besar yang terjadi di organisasi Allah. Kita mung-kin berpikir, ’Apakah kita bisa percaya kepa-da Yesus, yang sukepa-dah dilantik menjadi Pe-mimpin kita?’ (Baca Matius 23:10.) Untuk menjawabnya, kita akan membahas bagaima-na dulu Yehuwa membimbing umat-Nya saat ada perubahan.

MEMIMPIN UMAT ALLAH MASUK KE NEGERI YANG DIJANJIKAN

5 Setelah bangsa Israel menyeberangi

Su-ngai Yordan, ada hal luar biasa yang terjadi. Di dekat kota Yerikho, Yosua bertemu de-ngan seorang pria yang membawa pedang. Yosua bertanya kepadanya, ”Kamu di pihak kami atau di pihak lawan?” Yosua kaget saat pria itu berkata bahwa dia adalah ”panglima tentara Yehuwa”, yaitu malaikat yang siap membela umat Allah. (Baca Yosua 5:13-15.) Meski ayat-ayat lain mengatakan bahwa Ye-huwa berbicara langsung kepada Yosua, ke-mungkinan Allah berbicara melalui malaikat, sama seperti yang biasa Dia lakukan sebe-lumnya.—Kel. 3:2-4; Yos. 4:1, 15; 5:2, 9; Kis. 7:38; Gal. 3:19.

6 Saat itu, Yosua harus mengalahkan

Yeri-kho. Malaikat itu memberi tahu dia apa saja yang perlu dilakukan. Awalnya, beberapa pe-rintah malaikat itu mungkin terdengar aneh. Misalnya, malaikat itu memerintahkan agar

5. Peristiwa luar biasa apa yang dialami Yosua di dekat Yerikho? (Lihat gambar di awal artikel.) 6-8. (a) Mengapa beberapa perintah malaikat itu mungkin terdengar aneh? (b) Mengapa kita bisa menyimpulkan bahwa perintah itu bijaksana dan disampaikan pada saat yang tepat? (Lihat juga ca-tatan kaki.)

semua prajurit disunat. Tapi kalau mereka di-sunat, mereka tidak bisa melawan musuh se-lama beberapa hari. Jadi, apakah perintah itu memang masuk akal?—Kej. 34:24, 25; Yos. 5:2, 8.

7 Para prajurit itu mungkin berpikir, ’Mana

bisa kami melindungi keluarga kami kalau ada musuh yang menyerang?’ Tapi ternyata, orang Yerikho sama sekali tidak menyerang karena mereka takut kepada orang Israel. Al-kitab berkata, ”Yerikho ditutup rapat karena bangsa Israel, tidak ada yang keluar dan ti-dak ada yang masuk.” (Yos. 6:1) Ketika men-dengar itu, bangsa Israel pasti semakin per-caya pada petunjuk Yehuwa!

8 Malaikat itu berkata kepada Yosua bahwa

bangsa Israel tidak boleh menyerang Yeri-kho. Tapi, mereka harus berbaris mengeli-lingi kota satu kali sehari selama enam hari. Lalu, pada hari ketujuh, mereka harus me-ngelilingi kota itu tujuh kali. Para praju-rit mungkin merasa itu membuang-buang waktu dan tenaga. Tapi ternyata, sewaktu mereka menaati perintah Yehuwa, mereka bisa mengalahkan Yerikho tanpa perlu ber-perang. Setelah melihat hasil yang baik itu, iman mereka pun semakin kuat. Jelaslah, Ye-huwa, yang memimpin bangsa Israel, tahu apa yang terbaik bagi mereka!—Yos. 6:2-5;

Ibr. 11:30.1

9 Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini?

Kadang ada hal baru yang dilakukan oleh or-ganisasi Yehuwa. Kita mungkin tidak tahu alasannya. Misalnya, kita disarankan untuk menggunakan perangkat elektronik sewaktu

1 Di reruntuhan Yerikho, para arkeolog menemukan banyak biji-bijian yang sudah dipanen tapi belum dima-kan. Ini sesuai dengan catatan Alkitab yang mengata-kan bahwa kota itu hanya dikepung sebentar dan bahwa bangsa Israel dilarang memakan biji-bijian di Yerikho. Saat itu sedang musim panen. Jadi, itu adalah saat yang tepat untuk menaklukkan kota itu karena ada banyak makanan di ladang.—Yos. 5:10-12.

9. Mengapa kita harus mengikuti semua arahan organisasi Allah? Berikan contoh.

(24)

mengabar, berhimpun, atau belajar priba-di. Awalnya, kita mungkin tidak setuju de-ngan saran itu. Tapi sekarang, kita mungkin sudah merasakan manfaatnya. Karena su-dah melihat hasil baiknya, kita semakin ber-iman dan semakin bersatu dengan saudara-saudari kita.

BAGAIMANA KRISTUS MEMIMPIN ORANG KRISTEN ABAD PERTAMA?

10 Sekitar 13 tahun setelah Kornelius

men-jadi orang Kristen, ada orang Kristen Yahudi yang berkata bahwa semua orang Kristen ha-rus disunat. (Kis. 15:1, 2) Di kota Antiokhia, saudara-saudara berdebat tentang hal ini. Maka, para penatua meminta Paulus pergi ke Yerusalem dan bertanya ke badan pimpinan tentang hal ini. Tapi, siapa yang sebenarnya mengatur agar dia pergi? Paulus menjelas-kan, ”Saya pergi ke sana karena apa yang di-singkapkan Tuan.” Jadi, Kristus yang meng-atur agar masalah ini diselesaikan oleh badan pimpinan.—Gal. 2:1-3.

10. Siapa yang sebenarnya mengatur agar masa-lah sunat diselesaikan oleh badan pimpinan di Ye-rusalem?

11 Badan pimpinan memutuskan bahwa

orang Kristen yang bukan Yahudi tidak per-lu disunat. Sewaktu memutuskan itu, mere-ka dibimbing oleh Kristus. (Kis. 15:19, 20) Tapi, bertahun-tahun kemudian, banyak orang Kristen Yahudi masih menyunat anak mereka. Lalu, para penatua di Yerusalem mendengar bahwa beberapa orang menuduh Paulus tidak merespek Hukum Musa. Jadi, mereka meminta Paulus membuktikan

bah-wa dia merespek Hukum Musa.1 (Kis.

21:20-26) Mereka meminta Paulus membawa em-pat pria ke bait, agar orang-orang percaya bahwa dia merespek Hukum Musa. Paulus bisa saja merasa bahwa petunjuk mereka itu tidak masuk akal dan mengatakan, ’Yang sa-lah itu orang Kristen Yahudi yang kurang mengerti soal sunat.’ Tapi, Paulus mengerti bahwa para penatua ingin semua orang Kris-ten bersatu. Maka, Paulus mengikuti

petun-1 Lihat kotak ”Paulus dengan Rendah Hati Menyam-but Ujian” di Menara Pengawal, 15 Maret 2003, hlm. 24.

11. (a) Apa yang masih dipercayai sebagian orang Kristen Yahudi? (b) Apa buktinya Paulus rendah hati dan mau mendukung para penatua di Yerusa-lem? (Lihat juga catatan kaki.)

Kristus memimpin sidang Kristen di abad pertama (Lihat paragraf 10, 11)

(25)

juk mereka dengan rendah hati. Kita mung-kin berpikir, ’Hukum Musa sudah berakhir sewaktu Yesus mati. Jadi, mengapa Yesus membiarkan masalah sunat ini berlangsung sangat lama?’—Kol. 2:13, 14.

12 Beberapa orang butuh waktu untuk

me-nyesuaikan diri dengan pemahaman baru. Itulah yang dialami orang Kristen Yahudi. Mereka tahu bahwa mereka tidak perlu lagi mengikuti Hukum Musa. Tapi, sebagian dari mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri. (Yoh. 16:12) Mereka sulit menerima bahwa saat itu orang tidak perlu disunat untuk memiliki hubungan khusus dengan Allah. (Kej. 17:9-12) Ada juga yang takut di-musuhi karena berbeda dari orang Yahudi pada umumnya. (Gal. 6:12) Tapi belakang-an, mereka menerima arahan dalam surat-surat Paulus. Arahan itu berasal dari Kristus. —Rm. 2:28, 29; Gal. 3:23-25.

KRISTUS MASIH MEMIMPIN SIDANGNYA

13 Sekarang, Kristus masih menjadi

Pe-mimpin sidang. Jadi, kalau organisasi mem-buat perubahan yang tidak kita pahami, coba renungkan bagaimana Kristus memim-pin umat Allah dulu. Misalnya, di zaman Yosua atau para rasul, Kristus selalu membe-rikan arahan yang bijaksana. Tujuannya ada-lah untuk melindungi umat Alada-lah, memper-kuat iman mereka, dan menjaga persatuan mereka.—Ibr. 13:8.

14 Sekarang, kita mendapat arahan dari

”budak yang setia dan bijaksana”. Arahan itu kita dapatkan pada saat kita membutuhkan-nya. (Mat. 24:45) Ini adalah bukti bahwa Ye-sus memperhatikan kita. Marc, yang punya empat anak, mengatakan, ”Setan ingin

mem-12. Kemungkinan, mengapa Kristus membiarkan masalah sunat berlangsung lama?

13. Apa yang perlu kita lakukan supaya bisa men-dukung arahan Kristus sekarang?

14-16. Mengapa bisa dikatakan bahwa arahan dari ”budak yang setia dan bijaksana” adalah bukti bahwa Yesus memperhatikan kita?

buat sidang lemah. Jadi, dia menyerang ke-luarga-keluarga. Tapi, kita mendapat arah-an untuk melakukarah-an ibadah keluarga setiap minggu. Kepala keluarga jadi sadar bahwa mereka harus menjaga keluarga mereka.”

15 Kristus juga ingin membantu kita

menja-ga iman kita tetap kuat. Kita bisa menya-dari itu kalau kita melihat bagaimana Kristus memimpin kita. Seorang penatua berna-ma Patrick mengatakan, ”Organisasi meng-atur agar para penyiar berkumpul dalam ke-lompok-kelompok kecil sebelum berdinas di akhir pekan. Awalnya, ada yang merasa itu kurang menyenangkan.” Tapi, dia mengata-kan bahwa perubahan ini membuktimengata-kan bah-wa Yesus memperhatikan sidang. Misalnya, ini bermanfaat bagi saudara-saudari yang pe-malu atau yang jarang berdinas. Mereka bisa merasa bahwa kehadiran mereka dibutuh-kan. Hasilnya, iman mereka menjadi lebih kuat.

16 Kristus juga membantu kita terus

ber-fokus mengabar. Ini adalah pekerjaan pa-ling penting di bumi. (Baca Markus 13:10.)

Andre, seorang penatua muda, selalu ber-´

usaha mengikuti petunjuk baru dari orga-nisasi Yehuwa. Dia berkomentar, ”Sewaktu jumlah pekerja di kantor cabang dikurangi, kita jadi ingat bahwa akhir itu sudah sa-ngat dekat dan kita perlu berfokus pada pengabaran.”

BAGAIMANA KITA BISA MENDUKUNG ARAHAN KRISTUS?

17 Sekarang, Yesus Kristus sudah

menja-di Raja. Petunjuk yang menja-dia berikan sa-ngat bermanfaat bagi kita, sekarang mau-pun di masa depan. Coba pikirkan manfaat yang kita rasakan karena mau menyesuaikan diri dengan perubahan. Di ibadah keluarga Saudara, Saudara bisa membahas tentang

17, 18. Mengapa kita perlu memikirkan manfaat yang kita rasakan karena menyesuaikan diri de-ngan perubahan?

(26)

perubahan dalam perhimpunan atau penga-baran. Apa manfaat perubahan itu bagi ke-luarga Saudara?

18 Kalau kita ingat bahwa mengikuti arahan

dari organisasi Yehuwa itu bermanfaat, kita akan lebih mudah mengikuti arahan. Kita juga akan lebih bahagia. Misalnya, karena se-karang kita tidak mencetak publikasi seba-nyak dulu, kita bisa menghemat uang. Dan, karena kita menggunakan teknologi baru, kabar baik bisa disampaikan kepada lebih ba-nyak orang. Bisakah kita lebih memanfaat-kan publikasi elektronik, juga audio dan vi-deo? Ini adalah satu cara untuk mendukung Kristus. Dia ingin kita menggunakan sumber daya organisasi dengan bijaksana.

19 Ada manfaat lain kalau kita mengikuti

arahan Kristus. Kita membantu saudara-saudari kita lebih beriman dan bersatu.

Andre mengatakan tentang pengurangan´

jumlah anggota keluarga Betel sedunia, ”Orang Betel bisa menerima perubahan itu dengan rela. Saya jadi merespek mereka dan semakin beriman pada arahan Kristus.

Mere-19. Mengapa kita harus mendukung arahan Kris-tus?

ka berusaha melakukan tugas apa pun de-ngan senang. Itu artinya mereka mengikuti pergerakan kereta Yehuwa.”

BERIMAN DAN PERCAYALAH KEPADA PEMIMPIN KITA

20 Yesus Kristus, Pemimpin kita,

seben-tar lagi akan ”menyelesaikan penaklukan-nya” dan ”melakukan hal-hal menakjubkan”. (Why. 6:2; Mz. 45:4) Sekarang, dia sedang mempersiapkan kita untuk hidup dan beker-ja di dunia baru. Nanti, kita harus membuat bumi menjadi firdaus dan mengajar orang-orang yang dibangkitkan.

21 Yesus adalah Pemimpin dan Raja kita.

Kalau kita benar-benar memercayai dia, dia akan membimbing kita masuk ke dunia baru.

(Baca Mazmur 46:1-3.) Kadang, kita

mung-kin sulit menghadapi perubahan, teruta-ma kalau itu memengaruhi hidup kita se-cara tiba-tiba. Bagaimana kita bisa tetap tenang dan beriman kepada Yehuwa? Kita akan membahas itu di artikel berikutnya.

20, 21. (a) Mengapa kita bisa percaya kepada Kristus, Pemimpin kita? (b) Pertanyaan apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?

Apakah Saudara membantu keluarga Saudara dan orang lain untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di organisasi Yehuwa?

Referensi

Dokumen terkait

mengetahui pada usia pakai berapa tahun terjadi perbedaan yang signifikan, sedangkan hubungan antara usia pakai dengan ukuran mata jaring, kekuatan mata jaring dan

Hasil penelitian terdahulu mengenai pengembangan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis ICARE telah berhasil mencapai kualitas baik yang memenuhi 3 aspek yaitu

Secara keseluruhan nilai penyimpangan antara 2,26 – 36,85 %, berarti perbedaan antara pengukuran dan model cukup kecil (Tabel 1). Perbandingan antara hasil sedimen pengukuran

Oleh karena ini lah ia lebih dicintai dibandingkan peserta didik yang lain, dan tidak ada keraguan kepaanya bahwa suatu saat nanti ia termasuk dari orang-orang

34 Chaerudin, Dkk, op.cit, hal 2. 35 Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta, 2014, hlm.. Istilah ini sering juga digunakan terhadap kesalahan ketetapan

Setelah dilakukan pengujian terhadap turbin helik, maka didapat data-data seperti putaran (rpm), tegangan (V), dan arus listrik (A) yang nantinya akan digunakan untuk menghitung

Varietas Towuti merupakan varietas dengan produksi tertinggi yaitu sebesar 9.62 gram terhadap parameter bobot gabah per sampel, pada parameter jumlah gabah

Kehadiran lembaga Notaris ini sengaja diciptakan negara sebagai implementasi dari Negara dalam memberikan pelayanan kepada rakyat, khususnya dalam pembuatan alat