COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan
Covid19
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Kasus Konfirmasi Mengalami Peningkatan Tertinggi Selama 1
Minggu Terakhir
Harian 20.694
7DMA 18.793
Pembatasan Libur panjang 0 1500 3000 4500 6000 7500 9000 10500 12000 13500 15000 16500 18000 19500 2-M ar-2 0 12 -M ar-20 22 -M ar-20 1 -A pr-2 0 11 -A p r-20 21 -A p r-20 1-M ay-2 0 11 -M ay-20 21 -M ay-20 31 -M ay-20 10 -J u n -2 0 20 -J u n -2 0 30 -J u n -2 0 10 -J u l-20 20 -J u l-20 30 -J u l-20 9-Au g-2 0 19 -A u g-20 29 -A u g-20 8-Sep -2 0 18 -S ep -20 28 -S ep -20 8-Oc t-20 18 -Oc t-2 0 28 -Oc t-2 0 7-N ov-2 0 17 -N ov-20 27 -N ov-20 7-D ec-2 0 1 7 -D e c-2 0 2 7 -D e c-2 0 6-Jan -2 1 16 -J an -21 26 -J an -21 5-Fe b -2 1 15 -F eb -21 25 -F eb -21 7-M ar-2 1 17 -M ar-21 27 -M ar-21 6 -A pr-2 1 16 -A p r-21 26 -A p r-21 6-M ay-2 1 16 -M ay-21 26 -M ay-21 5-Ju n -21 15 -J u n -2 1 25 -J u n -2 1 Idul Fitri PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM MikroIdul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah
Perubahan 7DMA
seminggu terakhir
dibandingkan
dengan 7DMA
seminggu
sebelumnya
(↑ 54,95%)
7DMA harian
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Keterisian Tempat Tidur
Saat Ini Melebihi Puncak
Keterisian
Pasca Nataru
TT isolasi & intensif telahnaik >2x lipatdibanding titik terendah selama bulan Mei 2021
N at aru Mau lid N ab i Id u l Fi tri 22.424 25-Des 42,424 52.045 23.020 1 -O ct -2 0 4 -O ct -2 0 7 -O ct -2 0 1 0-O ct -2 0 1 3-O ct -2 0 1 6-O ct -2 0 1 9-O ct -2 0 2 2-O ct -2 0 2 5-O ct -2 0 2 8-O ct -2 0 3 1-O ct -2 0 3 -N o v-2 0 6 -N o v-2 0 9 -N o v-2 0 1 2 -N o v-2 0 1 5-N o v-20 1 8 -N o v-2 0 2 1-N o v-20 2 4 -N o v-2 0 2 7 -N o v-2 0 3 0 -N o v-2 0 3 -D ec -2 0 6 -D ec -2 0 9 -D ec -2 0 1 2 -D ec -2 0 1 5 -D ec -2 0 1 8 -D ec -2 0 2 1 -D ec -2 0 2 4 -D ec -2 0 2 7 -D ec -2 0 3 0 -D ec -2 0 2 -J an -2 1 5 -J an -2 1 8 -J an -2 1 1 1 -J an -2 1 1 4 -J an -2 1 1 7 -J an -2 1 2 0 -J an -2 1 2 3 -J an -2 1 2 6 -J an -2 1 2 9 -J an -2 1 1 -F eb -2 1 4 -F eb -2 1 7 -F eb -2 1 1 0 -F e b -2 1 1 3 -F e b -2 1 1 6 -F e b -2 1 1 9 -F e b -2 1 2 2 -F e b -2 1 2 5 -F e b -2 1 2 8 -F e b -2 1 3 -M ar -2 1 6 -M ar -2 1 9 -M ar -2 1 1 2-M ar -2 1 1 5 -M ar -2 1 1 8 -M ar -2 1 2 1 -M ar -2 1 2 4 -M ar -2 1 2 7 -M ar -2 1 3 0 -M ar -2 1 2 -A p r-2 1 5 -A p r-2 1 8 -A p r-2 1 1 1-A p r-2 1 1 4-A p r-2 1 1 7-A p r-2 1 2 0-A p r-2 1 2 3-A p r-2 1 2 6-A p r-2 1 2 9-A p r-2 1 2 -M ay -2 1 5 -M ay -2 1 8 -M ay -2 1 1 1 -M ay -2 1 1 4 -M ay -2 1 1 7 -M ay -2 1 2 0 -M ay -2 1 2 3 -M ay -2 1 2 6 -M ay -2 1 2 9 -M ay -2 1 1 -J u n -2 1 4 -J u n -2 1 7 -J u n -2 1 1 0 -J u n -2 1 1 3 -J u n -2 1 1 6 -J u n -2 1
TT Intensif Terpakai Total TT Terpakai TT Isolasi Terpakai
28-Jun TT: 100,107 BOR: 72.4% 26-Jan TT: 82.067 BOR: 63% 1-Nov TT: 82.067 BOR: 27% 19-Mei TT: 91.971 BOR: 25%
+215%
+23%72,483
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
Kebijakan Pengetatan Aktivitas Masyarakat Diambil Oleh India
dan Malaysia Untuk Mengendalikan Kenaikan Kasus
0 50 100 150 200 250 300 350 1 1 -Fe b -2 1 1 6 -Fe b -2 1 2 1 -Fe b -2 1 2 6 -Fe b -2 1 3 -Ma r-2 1 8 -Ma r-2 1 1 3 -Ma r-2 1 1 8 -Ma r-2 1 2 3 -Ma r-2 1 2 8 -Ma r-2 1 2 -A p r-2 1 7 -A p r-2 1 1 2 -A p r-2 1 1 7 -A p r-2 1 2 2 -A p r-2 1 2 7 -A p r-2 1 2 -Ma y-2 1 7 -Ma y-2 1 1 2 -Ma y-2 1 1 7 -Ma y-2 1 2 2 -Ma y-2 1 2 7 -Ma y-2 1 1 -Ju n -2 1 6 -Ju n -2 1 1 1 -Jun -2 1 1 6 -Jun -2 1 2 1 -Jun -2 1 2 6 -Jun -2 1 India Malaysia Indonesia India Targeted Containment, 25/4 Malaysia National Lockdown, 28/5
1. Malaysia menerapkan nationwide
lockdown sejak 28 Mei dan masih
berlaku sampai sekarang. Lockdown
akan tetap diberlakukan sampai
penambahan kasus <4000/hari.
2. Sementara itu India menerapkan
kebijakan containment kasus
dengan melakukan
pembatasan-pembatasan aktivitas pada level
provinsi/states, kota, distrik, atau
bagian-bagian dari kota sejak 25
April. Daerah atau kota yang harus
melakukan pembatasan ditetapkan
berdasarkan kriteria penambahan
kasus tertentu.
3. India dan Malaysia menerapkan
containment/lockdown setelah
jumlah kasus meningkat signifikan dan
kapasitas rumah sakit hampir kolaps
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Kebijakan Containment di India Mirip Dengan PPKM di Indonesia,
Namun Dilakukan Pada Wilayah Geografis Yang Lebih Besar dengan
Kebijakan Lebih Ketat
6
1. Sejak 25 April 2021, India melakukan kebijakan penanganan
Covid19 yang lebih ketat sejak mengalami lonjakan akibat Varian
Delta. Akibat kebijakan tersebut, kasus di India saat ini menurun
sampai dengan 733%, 60 hari sejak kebijakan tersebut diambil.
2. India menolak melakukan Lockdown Secara Nasional, dan lebih
melakukannya secara wilayah per wilayah, seperti pada level
provinsi, kota, distrik, atau bagian dari kota/distrik, yang jumlah
kasusnya memenuhi kriteria positivity rate >10% atau tingkat
BOR Rumah Sakit>60% untuk ICU atau yang membutuhkan oksigen.
Esensinya, kebijakan tersebut mirip dengan PPKM yang
dilakukan pengetatan lebih tinggi dan pada skala geografis lebih
besar.
3. Kebijakan pembatasan yang dilakukan di India antara lain:
1.
Jam malam untuk kegiatan yang non essential
2. Penutupan pusat keramaian seperti Bioskop, Restoran, Mall,
Pusat kegiatan olahraga, dan keagamaan.
3. Public transport dijalankan dengan kapasitas 50%
4. Pembatasan work from office
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
Kriteria Penilaian Kab/Kota Menurut Acuan WHO Berdasarkan
Indikator Laju Penularan dan Kapasitas Respon
5 Tidak ada kasus Kasus Impor / Sporadis Kluster Kasus Transmisi Komunitas / 100.000 penduduk / minggu
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
Kasus Konfirmasi Tidak ada Kasus diimpor atau sporadis. Kasus terbatas pada kluster.
<20
20-50 50-150 >150
Perawatan RS5
5-10
10-30
>30
Kematian1
1-2
2-5
>5
Indikator Laju Penularan
Indikator Kapasitas Respon
Memadai Sedang Terbatas
Testing – Positivity Rate
<5%
5–15%
>15%
Tracing – Kontak Erat per Kasus Konfirmasi>14
5–14
<5
Treatment – Bed Occupancy Rate<60%
60–80%
>80%
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 8
Usulan PPKM Darurat Jawa Bali (1/2)
I. Periode Penerapan PPKM Darurat: 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan penambahan kasus konfirmasi harian <10ribu/hari
II. Cakupan Area: 45 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesmen 4 dan 76 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesmen 3 di Pulau Jawa dan Bali. III. Cakupan Pengetatan Aktivitas:
1. 100% Work from Home untuk sektor non essential
2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online/daring
3. Untuk sektor essential diberlakukan 50% maksimum staf Work from Office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan.
a. Cakupan sektor essential adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.
b. Cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
c. Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh persen);
4. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup 5. Restoran dan Rumah Makan hanya menerima delivery/take away
6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
7. Tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara
8. Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) ditutup sementara;
9. Kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara;
10. Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
Usulan PPKM Darurat Jawa Bali (2/2)
11. Resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (lima puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak diperkenankan makan ditempat resepsi. Makanan tetap dapat disediakan dengan wadah tertutup untuk dibawa pulang.
12. Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi jarak jauh (pesawat, bis dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksin dosis I) dan PCR H-2 untuk pesawat serta Antigen (H-1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya.
13. Satpol PP Pemerintah Daerah, TNI, Polri agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemberlakuan pengetatan aktivitas masyarakat diatas terutama pada poin 3.
14. Penguatan 3T (Testing, Tracing, Treatment) perlu terus diterapkan:
a. Testing perlu terus ditingkatkan mencapai minimal 1/1000 penduduk / minggu. Testing perlu terus ditingkatkan sampai positivity rate <5%. Testing perlu terus ditingkatkan untuk suspek, yaitu mereka yang bergejala, dan juga pada kontak erat.
b. Tracing perlu dilakukan sampai mencapai >15 kontak erat per kasus konfirmasi. Karantina perlu dilakukan pada yang diidentifikasi sebagai kontak erat. Setelah diidentifikasi kontak erat harus segera diperiksa (entry-test) dan karantina perlu dijalankan. Jika hasil pemeriksaan positif maka perlu dilakukan isolasi. Jika hasil pemeriksaan negatif maka perlu dilanjutkan karantina. Pada hari ke-5 karantina, perlu dilakukan pemeriksaan kembali (exit-test) untuk melihat apakah virus terdeteksi setelah/selama masa inkubasi. Jika negatif, maka pasien dianggap selesai karantina.
c. Treatment perlu dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan berat gejala. Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang perlu dirawat di rumah sakit. Isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan.
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 10
Hasil Assesmen Kota/Kab Yang memperoleh Nilai 4 (45
Kota Kabupaten)
Kota Dengan Hasil Assemen Menunjukkan Level 4
No Banten Jabar DKI Jakarta Jateng DI Yogyakarta Jatim
1 Kota Tangerang Selatan Purwakarta Jakarta Barat Sukoharjo Sleman Tulungagung 2 Kota Tangerang Kota Tasikmalaya Jakarta timur Rembang Kota Yogyakarta Sidoarjo
3 Kota Sukabumi Jakarta selatan Pati Bantul Madiun
4 Kota Depok Jakarta utara Kudus Lamongan
5 Kota Cirebon Jakarta pusat Kota Tegal Kota Surabaya
6 Kota Cimahi Kota Surakarta Kota Mojokerto
7 Kota Bogor Kota Semarang Kota Malang
8 Kota Bekasi Kota Salatiga Kota Madiun
9 Kota Banjar Kota Magelang Kota Kediri
10 Kota Bandung Klaten Kota Blitar
11 Karawang Kebumen
12 Bekasi Grobogan
13 Banyumas
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
Hasil Assesmen Kota/Kab Yang memperoleh Nilai 3 (76
Kota dan Kabupaten di Jawa Bali)
Kota Dengan Hasil Assemen Menunjukkan Level 3
Banten Jabar DKI Jakarta Jateng DI Yogyakarta Jatim Bali
1 Tangerang Sumedang Kepulauan Seribu Wonosobo Kulon Progo Tuban Kota Denpasar
2 Serang Sukabumi Wonogiri Gunungkidul Trenggalek Jembrana
3 Lebak Subang Temanggung Situbondo Buleleng
4 Kota Serang Pangandaran Tegal Ponorogo Badung
5 Kota Cilegon Majalengka Sragen Pasuruan Gianyar
6 Kuningan Semarang Pamekasan Klungkung
7 Indramayu Purbalingga Pacitan Bangli
8 Garut Pemalang Ngawi
9 Cirebon Pekalongan Nganjuk
10 Cianjur Magelang Mojokerto
11 Ciamis Kota Pekalongan Malang
12 Bogor Kendal Magetan
13 Bandung Barat Karanganyar Lumajang
14 Bandung Jepara Kota Probolinggo
15 Kota Pasuruan
16 Demak Kota Batu
17 Cilacap Kediri 18 Brebes Jombang 19 Boyolali Jember 20 Blora Gresik 21 Batang Bondowoso 22 Banjarnegara Bojonegoro 23 Blitar 24 Banyuwangi 25 Bangkalan
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 12