• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAB. KULON PROGO PROV. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MT I 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAB. KULON PROGO PROV. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MT I 2012/2013"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROV. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KAB. KULON PROGO

(2)

Tim Penyusun

Pengarah : Haryono (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian)

Penanggungjawab Program : Muhrizal Sarwani (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian) Penanggungjawab Kegiatan : Haris Syahbuddin (Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi)

Inventor : Irsal Las, Haris Syahbuddin, dan Eleonora Runtunuwu

Peneliti : Eleonora Runtunuwu, Haris Syahbuddin, Aris Pramudia, Kharmila Sari Hariyanti, Yayan Apriyana, Erni

Susanti, Irsal Las, Diah Setyorini, Haryono Purwadinata, A. Kasno, Nurjaya, Ibrahim Adamy, Jojon Suryono, Suciantini, Elza Surmaini, Nani Heryani, Nurwindah Pujilestari, Yeli Sarvina, Rizatus Shofiyati, Setyono Hari Adi, Nasrullah, Wahyunto, Sidik H. Tala’ohu, Seta Rukmalasari Agustina, Elsa Rakhmi Dewi, Yayat Hidayat (Ditlin), Budi Kartiwa, Agus Guswara, Sri Hari Mulya, Rini Eksawati, Lis Rosita, Nurya Utami, Sulistyawati, M. Ramlan, Khadijah El Ramija, Via Yulianti, Nur Megawati, Marda Willis,Hery Nugroho, I Waluyo, Sugito, Rahadian

Mawardi, Hendi Supriyadi, Asep Wahyu, Anggi Sahru Romdon, Agung Iswadi, Diah Prita Saraswati, Ida Bagus Ariwibawa, Lia Hadiawati, Haruna, Hartin Kasim, I Ketut Suwitra, Ahyar, Musyadik, Dedi Hertanto, Sri Agustini, Dina Omayani Dewi, Sumarmiyati, Abdul Sobur, Chris Sugihono, Marlin Rumbarar, Muh. Fathul Ulum A, Ida Andriani, M. Sofyan Souri, Ignas K. Lidjang, Alexander J. Reuwpassa, Yayat Hidayat, Apresus Sinaga, dan Nicholas

Programmer dan Database : Fadhlullah Ramadhani, Muchamad Wahyu Tri Nugroho, Adang Hamdani, dan Budi Rahayu

Litkayasa : Ganjar Jayanto, Sumarno, Supriadi, Irawan, Muladi, Tri Nandar Wihendar, Mahpud Hasan, A.Yazid Maradji, Rasta Sujono, Asda, Adi Priyono, Slamet Effendi, Sutrisno, Purwaningsih, Eko Prasetyo, Gina Maulana, Endang Hidayat, Rahmat Hidayat, Suwandi, Koko Kusumah, Cahyana, Gatiyoga, Darsana, Suhartono, V. Kasmini, Tati

Gustinah, Tuti Muliani, Santoso, Junaedi

Nara sumber : Le Istiqlal Amien, Sri Rochayati, Dedi Nursyamsi, Sukarman, Mamat Hs, Didi Ardi Suriadikarta, Wiwik Hartatik, Kasdi Subagyono, Astu Unadi, Prihasto Setyanto, Priatna Sasmita, Ade Ruskandar, Nuryadi (BMKG), dan Antoyo (BMKG)

2

30-Aug-2012

(3)

SAMBUTAN

Menteri Pertanian Republik Indonesia

Menteri Pertanian

Suswono

(BMKG)

Bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, penyediaan dan kecukupan pangan

menjadi sangat strategis dan menentukan stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan

sasaran utama pembangunan nasional. Dengan dukungan ketahanan pangan yang mantap, dampak berbagai krisis dapat

dihindari, seperti krisis ekonomi 10 tahun yang lalu dan krisis pangan dua tahun yang lalu. Saat ini, di depan kita

terbentang tantangan yang tidak ringan. Pertama, kita dituntut untuk dapat memproduksi padi sebanyak 70,6 juta ton,

guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Kedua, dalam lima tahun ke depan kita dituntut pula untuk surplus beras 10 juta ton. Di sisi lain, kita dihadapkan pada kondisi iklim

yang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja lebih keras dalam memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancaman

dampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan,

banjir, dan serangan organisme penggangu tanaman (OPT).

Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat, antara lain melalui percepatan

tanam di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang masih tinggi curah hujannya. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu

antisipatif, berupa Kalender Tanam yang telah dikembangkan sejak 2007 oleh Badan Litbang Pertanian, kemudian disempurnakan

menjadi Kalender Tanam Terpadu yang memuat rekomendasi teknologi dan kebutuhan sarana produksi. Dengan adanya Kalender

Tanam Terpadu untuk setiap kabupaten, petani diharapkan dapat menentukan waktu tanam terbaik dan sekaligus menetapkan varietas

yang sesuai dan pemupukan yang rasional.

Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Litbang Pertanian yang terus berupaya menghasilkan inovasi dan memperbarui

informasi iklim yang dikeluarkan BMKG, terkait dengan penentuan waktu tanam yang tepat. Saya berharap Kalender Tanam Terpadu ini

dapat disosialisasikan secara intensif kepada seluruh pengguna, khususnya penyuluh pertanian untuk segera disampaikan kepada petani

dan diimplementasikan dengan baik di lapangan.

3

30-Aug-2012

(4)

PENGANTAR

Keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim merupakan proses alami yang terjadi secara dinamis dan

terus-menerus. Hal ini dicirikan oleh ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim, serta peningkatan frekuensi

kejadian anomali (penyimpangan) iklim. Pada sektor pertanian, dampak perubahan iklim sudah semakin terasa,

terutama pada sub-sektor tanaman pangan, seperti ancaman banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit

tanaman, penurunan rendemen dan kualitas produksi. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan upaya

Kepala,

Haryono

antisipasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap produksi pangan nasional, termasuk pencapaian target

swasembada pangan berkelanjutan.

Upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan atau adaptasi kegiatan, teknologi, dan pengembangan pertanian yang toleran

(

resillience

) terhadap perubahan iklim, antara lain melalui penyesuaian waktu dan pola tanam, penggunaan varietas yang adaptif, tahan

terhadap organisme penganggu tanaman (OPT), dan pengelolaan air secara efisien.

Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim,

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

(BBSDLP), Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat), Balai Penelitian Tanah (Balittanah), dan Balai Penelitian Pertanian Lahan

Rawa (Balittra) yang didukung oleh seluruh BPTP, telah menyusun Peta dan Tabel Kalender Tanam Terpadu untuk sentra padi di

Indonesia. Kalender Tanam tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola dan waktu

tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan dan kabupaten, yang kini telah dipadukan dengan rekomedasi

penggunaan varietas, pemupukan, dan kebutuhan sarana produksi hingga tingkat kecamatan. Sosialisasi penggunaan Kalender Tanam

Terpadu ini diyakini dapat menekan dampak perubahan iklim, termasuk anomali iklim, terhadap produksi padi nasional.

Sebagai suatu inovasi yang dinamis, pada tahap awal penyusunan Kalender Tanam Terpadu lebih difokuskan pada agroekosistem lahan

sawah irigasi, dan saat ini sedang dipersiapkan Kalender Tanam Terpadu untuk agroekosistem lahan rawa. Kepada Tim Penyusun dan

semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyusun Kalender Tanam Terpadu dan menginformasikan kepada seluruh pengguna

inovasi termasuk petani, disampaikan penghargaan dan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2012

4

30-Aug-2012

(5)

SAMBUTAN

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

dampak dari perubahan iklim yang sudah dan akan terus

terjadi. Kondisi ini semakin dirasakan, antara lain dalam

bentuk ancaman banjir dan kekeringan, serangan hama

penyakit, dan penurunan rendemen dan kualitas hasil

pertanian.

Saya menghargai upaya Badan Litbang Pertanian yang telah

memanfaatkan data prakiraan iklim Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika dalam menyusun Kalender Tanam.

Dokumen Kalender Tanam Terpadu ini memuat informasi pola

dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim dan

perubahannya di setiap kecamatan dan kabupaten di

Indonesia.

Semoga Kalender Tanam Terpadu ini dapat digunakan sebagai

dasar implementasi usahatani di lapangan dalam upaya

memacu produktivitas pertanian, khususnya tanaman pangan

Kepala Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika

Sri Woro B. Harijono

Iklim merupakan sumberdaya yang sangat

berharga dan memainkan peranan penting

dalam

pembangunan pertanian. Ketidak

menentuan pola curah hujan dan musim serta

anomali (penyimpangan) iklim merupakan

pihak, apalagi kita dihadapkan kepada berbagai tantangan,

diantaranya dampak perubahan iklim yang menyebabkan

banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit, penurunan

rendemen dan kualitas produksi.

Kami sangat mengapresiasi upaya Badan Litbang Pertanian,

yang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika, dan institusi lainnya dalam menyusun Kalender

Tanam. Dengan adanya Kalender Tanam ini dapat disusun

pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim

di setiap kecamatan dan kabupaten di Indonesia. Informasi

tersebut sangat diperlukan oleh stakeholders dan petani

dalam waktu cepat.

Pemanfaatan Kalender Tanam yang dipadukan dengan

informasi lain seperti varietas unggul yang tepat, rekomendasi

pemupukan yang rasional, dan pengawalan yang intensif

dalam pengendalian OPT, kami yakin target produksi tersebut

dapat dicapai. Selamat dan terima kasih kepada Badan

Litbang Pertanian yang telah menyusun Kalender Tanam yang

merupakan instrumen penting bagi stakeholders dan petani.

Pada tahun 2011 subsektor tanaman pangan

menargetkan produksi padi 70,60 juta ton

GKG, jagung 22 juta ton pipilan kering, dan

kedelai 1,56 juta ton. Untuk mencapai target

tersebut tentu diperlukan kerja keras semua

SAMBUTAN

Direktur Jenderal Tanaman Pangan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Udhoro Kasih Anggoro

5

30-Aug-2012

(6)

PETUNJUK UMUM

1. Pengantar

Kalender Tanam Terpadu ini berisi peta dan tabel Kalender Tanam tingkat kabupaten/ kota untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan, penyuluh, dan petani dalam menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan., yang dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas, dan pemupukan.

Peta Kalender Tanam adalah peta yang menggambarkan potensi pola tanam dan waktu tanam untuk tanaman pangan, terutama padi lahan sawah, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air. Peta ini disusun secara khusus untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan program ketahanan pangan pada umumnya dalam upaya menghadapi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim.

Untuk mengantisipasi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu dan sulit diprediksi, Badan Litbang Pertanian telah melakukan analisis secara faktual dan menggunakan data prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Analisis tersebut menghasilkan peta Kalender Tanam dengan empat kemungkinan (skenario) kondisi dan potensi iklim, yaitu : (1) kondisi eksisting yang biasa dilakukan oleh petani, (2) potensi pada tahun basah (TB), (3) potensi pada tahun normal (TN), dan (4) potensi pada tahun kering (TK).

Penentuan kondisi dan potensi iklim suatu kabupaten pada tahun tertentu akan dilakukan berdasarkan data prakiraan BMKG. Kalender Tanam terpadu ini menginformasikan potensi luas areal tanam pada musim tanam terdekat apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH, Musim Tanam Kedua ( Musim Kemarau/MK-1), atau Musim Tanam III (Musim Kemarau/MK-2) di setiap kecamatan dan kabupaten. Selain itu juga dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas, dan jumlah pupuk yang perlu disiapkan pada level kecamatan.

2. Fungsi

Memberikan informasi tentang waktu tanam, luas areal tanam pada masing-masing musim di setiap kabupaten.

3. Manfaat

a. Menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan pada setiap musim (MH, MK-1, dan MK-2) berdasarkan kondisi iklim basah (La-Nina), kering (El-Nino), dan Normal.

b. Mendukung perencanaan waktu tanam, perkiraan luas tanam, dan rekomendasi kebutuhan benih dan pupuk.

c. Mendukung informasi wilayah rawan OPT serta kekeringan dan banjir yang bisa mengakibatkan gagal panen dan kerugian petani.

Kalender Tanam ini ditampilkan secara sederhana agar mudah dibaca dan dipahami oleh penyuluh, petugas dinas pertanian, kelompok tani, dan petani dalam mengatur pola dan rotasi tanam, sesuai dengan kondisi iklim.

4. Keunggulan

a. Dinamis, karena penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi iklim pada setiap tahun sesuai prediksi BMKG.

b. Operasional pada skala kecamatan.

c. Spesifik lokasi, karena mempertimbangkan potensi sumberdaya iklim dan air setempat.

d. Mudah dipahami oleh pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas.

e. Mudah diperbaharui.

5. Informasi yang bisa diperoleh dari Kalender Tanam

a. Informasi zona agroklimat atau kelas curah hujan tahunan. b. Potensi waktu dan luas tanam komoditas tanaman pangan. c. Luas baku sawah atau luas lahan tersedia di setiap kecamatan. d. Intensitas pertanaman di lahan sawah setiap kecamatan.

e. Informasi rekomendasi kebutuhan benih, serta rekomendasi dan kebutuhan pupuk.

6. Cara memanfaatkan informasi Kalender Tanaman

a. Pilih wilayah kabupaten yang dikehendaki. b. Lihat peta atau tabel kabupaten yang dimaksud

6

30-Aug-2012

(7)

PENJELASAN TENTANG PETA

1. Peta terdiri atas dua kelompok warna, yaitu kelompok warna zona waktu tanam dan kelompok warna zona agroklimat untuk setiap lokasi (spasial).

2. Kelompok warna zona waktu tanam hanya terdapat pada lahan yang biasa ditanami, sedangkan kelompok warna zona agroklimat terdapat di luar lokasi lahan.

3. Sifat dan ciri masing-masing warna dapat dilihat pada legenda klasifikasi zona waktu tanam dan klasifikasi zona agroklimat.

4. Legenda zona waktu tanam menampilkan informasi nomor zona (kolom-1), dan awal waktu tanam pada musim tanam kedepan (kolom-2).

5. Legenda zona agroklimat menampilkan informasi indeks dan warna zona agroklimat (kolom-1), jumlah curah hujan tahunan (kolom-2), jumlah bulan basah (kolom-3), dan jumlah bulan kering (kolom-4).

CARA MEMBACA PETA

1. Periksa kelompok komoditas yang disarankan, sesuai yang terdapat pada pojok kanan atas.

2. Lihat warna pada suatu areal sawah di salah satu kecamatan pada peta.

3. Periksa zona waktu tanam, dengan mencocokkan warna areal lahan pada peta dengan warna pada legenda zona waktu tanam kolom-1 (kolom zona).

4. Periksa awal waktu tanam pada musim tanam ke depan, dengan melihat informasi pada kolom-2 baris yang sama.

PENJELASAN TENTANG TABEL

Informasi yang harus diperhatikan sebelum membaca tabel adalah provinsi dan kabupaten, serta komoditas dan musim tanam yang dikehendaki, apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH, Musim Tanam Kedua (Musim Kemarau/MK-1), dan Musim Tanam III (Musim Kemarau/MK-2).

Tabel terdiri atas 77 kolom, yang menampilkan: a. Informasi nomor urut (kolom 1).

b. Nomor indeks kecamatan (kolom 3). c. Luas lahan tersedia (kolom 4).

d. Prediksi sifat musim dari BMKG (kolom 5)

e. Potensi awal waktu tanam dan luas tanam untuk musim tanam ke depan (kolom 6 dan kolom 7).

f. Intensitas pertanaman (kolom 8) g. VUB eksisting (kolom 9)

h. VUB rekomendasi (kolom 10) i. Kebutuhan benih (kolom 11)

j. Rekomendasi pupuk (kolom 12 sampai dengan kolom 44) k. Kebutuhan pupuk (kolom 45 sampai dengan 77)

CARA MEMBACA TABEL

1. Pilih salah satu kecamatan yang terdapat pada tabel.

2. Periksa luas lahan tersedia di kecamatan tersebut pada kolom 4. 3. Periksa hasil prediksi BMKG pada kolom 5.

4. Periksa potensi awal tanam pada musim tanam terdekat, pada kolom 6.

5. Periksa potensi luas tanam pada musim tanam terdekat, pada kolom 7.

6. Periksa intensitas pertanaman pada msuim tanam terdekat, pada kolom 8.

7. Periksa varietas eksisting dan rekomendasi, serta kebutuhan benih pada kolom 9 sampai dengan kolom 11.

8. Periksa jenis dan rekomendasi pupuk selama musim tanam terdekat, pada kolom 12 sampai dengan kolom 44.

9. Periksa jenis dan kebutuhan pupuk selama musim tanam terdekat, pada kolom 45 sampai dengan kolom 77.

7

30-Aug-2012

(8)

8

30-Aug-2012

(9)

PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34) KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

KOMODITAS : PADI SAWAH AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

No Kecamatan IndekAdm Sawah (ha)Luas Baku

Potensi Tanam Waktu Tanam

(dasarian) Luas (ha)

MT I/ MH MT II/ MK I Waktu Tanam

(dasarian) Luas (ha) Waktu Tanam(dasarian) Luas (ha)

MT III/ MK II Indeks Pertanaman (%) MT I/

MH MT II/MK I MT III/MK II Total 3401010

TEMON

1 1,065 NOV I-II 1,039 MAR I-II 630 - 0 98 60 0 158

3401020 WATES

2 712 NOV I-II 557 MAR I-II 353 - 0 79 50 0 129

3401030 PANJATAN

3 1,043 SEP III-OKT I 996 JAN III-FEB I 634 MEI III-JUN I 235 96 61 23 180

3401040 GALUR

4 1,173 SEP III-OKT I 1,135 JAN III-FEB I 687 MEI III-JUN I 253 97 59 22 178

3401050 LENDAH

5 657 SEP III-OKT I 584 JAN III-FEB I 188 MEI III-JUN I 70 89 29 11 129

3401060 SENTOLO

6 1,153 OKT II-III 1,093 FEB II-III 633 - 0 95 55 0 150

3401070 PENGASIH

7 633 NOV I-II 556 MAR I-II 336 - 0 88 54 0 142

3401080 KOKAP

8 73 NOV I-II 64 MAR I-II 34 - 0 88 47 0 135

3401090 GIRIMULYO

9 535 SEP III-OKT I 535 JAN III-FEB I 332 MEI III-JUN I 123 100 63 23 186

3401100 NANGGULAN

10 1,555 SEP III-OKT I 1,555 JAN III-FEB I 802 MEI III-JUN I 296 100 52 20 172

3401110 KALIBAWANG

11 945 SEP III-OKT I 945 JAN III-FEB I 545 MEI III-JUN I 202 100 58 22 180

3401120 SAMIGALUH

12 737 SEP III-OKT I 737 JAN III-FEB I 351 MEI III-JUN I 130 100 48 18 166

10,279

Jumlah 9,795 5,525 1,310 94 53 12 159

9

30-Aug-2012

Dihasilkan :

Informasi prediksi iklim global 2012/2013 adalah Normal, yang diawali El-Nino lemah.

Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 08-123-565-1111

(10)

INFORMASI KERENTANAN DAN REKOMENDASI VARIETAS

MUSIM TANAM : MT I 2012/2013 PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34)

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

KOMODITAS : PADI SAWAH AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

No Kerentanan KerentananTingkat Ancaman BencanaPerkiraan Luas Rekomendasi VUB (%)

3.7 RAWAN

1 BANJIR INPARA 1, INPARA 2, INPARA 3, INPARA 4, INPARA 5,

-DATA TIDAK TERSEDIA 2 KEKERINGAN -0.3 RAWAN

3 WERENG BATANG COKLAT INPARI 13, INPARI 18, INPARI 19, MEKONGGA

1.5 RAWAN

4 TIKUS SAWAH

-2.1 SANGAT RAWAN

5 PENGGEREK BATANG PADI

-0.0 RINGAN

6 TUNGRO INPARI 4, INPARI 5, INPARI 7, INPARI 8, INPARI 9 TUKAD UNDA, BONDOYUDO TUKAD PETANU,TUKAD BALIAN

0.0 RINGAN

7 BLAST INPARI 14, INPARI 15, INPARI 20, SITU BAGENDIT INPARI 12, INPARI 13, INPARI 16, INPARI 11,INPARI 17, BATANG PIAMAN, SITU PATENGGANG, LIMBOTO, DANAU GAUNG, BATUTUGIK

1.5 RAWAN

8 KRESEK (BLB) INPARI 1, INPARI 4, INPARI 6, INPARI 11, INPARI 17, CONDE, ANGKE

-DATA TIDAK

TERSEDIA

9 REKOMENDASI UMUM SITUBAGENDIT, INPARI 3, INPARI 6, CIHERANG, IR 64, SITUBAGENDIT

9.1 TOTAL

10

30-Aug-2012

Dihasilkan :

Kategori ringan termasuk dalam kategori aman

(11)

11

30-Aug-2012

(12)

MUSIM TANAM : MT I 2012/2013 PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34)

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

KOMODITAS : PADI SAWAH AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

No Kecamatan Indek Adm Luas Baku Sawah (ha) Potensi Tanam

Prakiraan Awal Waktu Tanam Luas (ha) Prediksi Sifat Hujan

1 2 3 4 5 6 7

3401040 GALUR

1 1,173 NORMAL SEP III-OKT I 1,135

3401090 GIRIMULYO

2 535 BAWAH NORMAL SEP III-OKT I 535

3401110 KALIBAWANG

3 945 BAWAH NORMAL SEP III-OKT I 945

3401080 KOKAP

4 73 NORMAL, BAWAH NORMAL NOV I-II, OKT II-III 64

3401050 LENDAH

5 657 NORMAL SEP III-OKT I 584

3401100 NANGGULAN

6 1,555 BAWAH NORMAL, NORMAL SEP III-OKT I 1,555

3401030 PANJATAN

7 1,043 NORMAL SEP III-OKT I 996

3401070 PENGASIH

8 633 NORMAL, BAWAH NORMAL NOV I-II, OKT II-III 556

3401120 SAMIGALUH

9 737 BAWAH NORMAL SEP III-OKT I 737

3401060 SENTOLO

10 1,153 NORMAL OKT II-III 1,093

3401010 TEMON

11 1,065 NORMAL NOV I-II 1,039

3401020 WATES

12 712 NORMAL NOV I-II 557

10,279

Jumlah 9,795

12

30-Aug-2012

(13)

MUSIM TANAM : MT I 2012/2013 PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34)

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

KOMODITAS : PADI SAWAH AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

No Kecamatan IndekAdm

Kebutuhan Benih

Jumlah (ton)

Eksisting VUB Rekomendasi VUB

1 2 3 9 10 11

3401040 GALUR

1 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401090 GIRIMULYO

2 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401110 KALIBAWANG

3 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401080 KOKAP

4 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401050 LENDAH

5 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401100 NANGGULAN

6 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401030 PANJATAN

7 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401070 PENGASIH

8 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401120 SAMIGALUH

9 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401060 SENTOLO

10 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401010 TEMON

11 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-3401020 WATES

12 - (Informasi Kerentanan dan Rekomendasi Varietas)

-Jumlah

13

30-Aug-2012

(14)

PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34) KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

REKOMENDASI PUPUK BAGIAN I

No Kecamatan IndekAdm

Pupuk Tunggal (kg/ha)

Tanpa bahan organik Jerami 2 ton/ha Pupuk Organik 2 ton/ha Urea SP-36 KCl

NPK

NPK Phonska 15-15-15 (kg/ha) NPK+Jerami 2

ton/ha Organik 2 ton/haNPK+Pupuk Urea NPK

SP-36

Urea KCl Urea SP-36 KCl NPK Urea NPK Urea

1 2 3 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3401040 GALUR 1 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401090 GIRIMULYO 2 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401110 KALIBAWANG 3 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401080 KOKAP 4 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401050 LENDAH 5 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401100 NANGGULAN 6 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401030 PANJATAN 7 300 75 50 280 75 0 275 25 30 225 225 225 225 150 250 3401070 PENGASIH 8 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401120 SAMIGALUH 9 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401060 SENTOLO 10 300 100 50 280 100 0 275 50 30 225 225 225 225 150 250 3401010 TEMON 11 300 75 50 280 75 0 275 25 30 225 225 225 225 150 250 3401020 WATES 12 300 75 50 280 75 0 275 25 30 225 225 225 225 150 250 300 Rerata 94 50 280 94 0 275 44 30 225 225 225 225 150 250

14

30-Aug-2012 Dihasilkan :

Data (-) meliputi lahan kering, perkotaan, dan data belum tersedia

(15)

PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34) KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

REKOMENDASI PUPUK BAGIAN II

No Kecamatan IndekAdm NPK

NPK Pelangi 20-10-10 (kg/ha) NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha Urea NPK NPK+Jerami 2 ton/ha Urea NPK NPK Urea NPK Kujang 30-6-8 (kg/ha) NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha NPK+Jerami 2 ton/ha NPK Urea NPK Urea NPK Urea NPK NPK NPK 15-10-10 (kg/ha) NPK+Jerami 2 ton/ha NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha Urea NPK Urea NPK Urea NPK 1 2 3 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 3401040 GALUR 1 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401090 GIRIMULYO 2 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401110 KALIBAWANG 3 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401080 KOKAP 4 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401050 LENDAH 5 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401100 NANGGULAN 6 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401030 PANJATAN 7 350 150 225 200 175 225 400 50 325 150 300 150 350 200 250 225 150 250 3401070 PENGASIH 8 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401120 SAMIGALUH 9 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401060 SENTOLO 10 350 150 250 150 200 225 400 50 350 150 300 150 350 200 275 225 150 250 3401010 TEMON 11 350 150 225 200 175 225 400 50 325 150 300 150 350 200 250 225 150 250 3401020 WATES 12 350 150 225 200 175 225 400 50 325 150 300 150 350 200 250 225 150 250 Rerata 350 150 244 163 194 225 400 50 344 150 300 150 350 200 269 225 150 250

15

30-Aug-2012 Dihasilkan :

Data (-) kosong meliputi lahan kering, perkotaan, dan data belum tersedia

(16)

MUSIM TANAM : MT I 2012/2013 PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34)

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN I

No Kecamatan IndekAdm

Pupuk Tunggal

Tanpa bahan organik Jerami 2 ton/ha Pupuk Organik 2 ton/ha Urea SP-36 KCl

NPK

NPK Phonska 15-15-15 NPK+Jerami 2

ton/ha Organik 2 ton/haNPK+Pupuk Urea NPK

SP-36

Urea KCl Urea SP-36 KCl NPK Urea NPK Urea

1 2 3 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 3401040 GALUR 1 341 114 57 318 114 0 313 57 35 256 256 256 256 171 284 3401090 GIRIMULYO 2 161 54 27 150 54 0 148 27 17 121 121 121 121 81 134 3401110 KALIBAWANG 3 284 95 48 265 95 0 260 48 29 213 213 213 213 142 237 3401080 KOKAP 4 20 7 4 18 7 0 18 4 2 15 15 15 15 10 16 3401050 LENDAH 5 176 59 30 164 59 0 161 30 18 132 132 132 132 88 146 3401100 NANGGULAN 6 467 156 78 436 156 0 428 78 47 350 350 350 350 234 389 3401030 PANJATAN 7 299 75 50 279 75 0 274 25 30 225 225 225 225 150 249 3401070 PENGASIH 8 167 56 28 156 56 0 153 28 17 126 126 126 126 84 139 3401120 SAMIGALUH 9 221 74 37 207 74 0 203 37 23 166 166 166 166 111 185 3401060 SENTOLO 10 328 110 55 307 110 0 301 55 33 246 246 246 246 164 274 3401010 TEMON 11 312 78 52 291 78 0 286 26 32 234 234 234 234 156 260 3401020 WATES 12 168 42 28 156 42 0 154 14 17 126 126 126 126 84 140 2,944 Jumlah 920 494 2,747 920 0 2,699 429 300 2,210 2,210 2,210 2,210 1,475 2,453

16

30-Aug-2012

(17)

MUSIM TANAM : MT I 2012/2013 PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (34)

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO (3401)

KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN II

No Kecamatan IndekAdm NPK

NPK Pelangi 20-10-10 NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha Urea NPK NPK+Jerami 2 ton/ha Urea NPK NPK Urea NPK Kujang 30-6-8 NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha NPK+Jerami 2 ton/ha NPK Urea NPK Urea NPK Urea NPK NPK NPK 15-10-10 NPK+Jerami 2 ton/ha NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha Urea NPK Urea NPK Urea NPK 1 2 3 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 3401040 GALUR 1 398 171 284 171 227 171 454 57 398 171 341 171 398 227 313 256 171 284 3401090 GIRIMULYO 2 188 81 134 81 107 81 214 27 188 81 161 81 188 107 148 121 81 134 3401110 KALIBAWANG 3 331 142 237 142 189 142 378 48 331 142 284 142 331 189 260 213 142 237 3401080 KOKAP 4 23 10 16 10 13 10 26 4 23 10 20 10 23 13 18 15 10 16 3401050 LENDAH 5 205 88 146 88 117 88 234 30 205 88 176 88 205 117 161 132 88 146 3401100 NANGGULAN 6 545 234 389 234 311 234 622 78 545 234 467 234 545 311 428 350 234 389 3401030 PANJATAN 7 349 150 225 200 175 200 399 50 324 150 299 150 349 200 249 225 150 249 3401070 PENGASIH 8 195 84 139 84 112 84 223 28 195 84 167 84 195 112 153 126 84 139 3401120 SAMIGALUH 9 258 111 185 111 148 111 295 37 258 111 221 111 258 148 203 166 111 185 3401060 SENTOLO 10 383 164 274 164 219 164 438 55 383 164 328 164 383 219 301 246 164 274 3401010 TEMON 11 364 156 234 208 182 208 416 52 338 156 312 156 364 208 260 234 156 260 3401020 WATES 12 195 84 126 112 98 112 223 28 182 84 168 84 195 112 140 126 84 140 Jumlah 3,434 1,475 2,389 1,605 1,898 2,210 3,922 494 3,370 1,475 2,944 1,475 3,434 1,963 2,634 2,210 1,475 2,453

17

30-Aug-2012

(18)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan Kalender Tanam Terpadu ini berkat arahan, dorongan, kebijakan dan dukungan Bapak Menteri Pertanian

Republik Indonesia, Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kepala BBSDLP, Kementerian

Pertanian. Untuk itu Tim Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Selanjutnya Kalender Tanam

Terpadu ini tersusun berkat kerjasama, bantuan dan masukan berbagai pihak dan kalangan, untuk itu Tim Penyusun

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepala Badan Pusat Statistik,

2. Kepala Puslitbangtan dan Kepala Balai Besar Penelitian Padi,

3. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

4. Para Kepala Balitklimat, Balittan, Balitra dan Balingtan,

5. Kepala BBP2TP dan Para Kepala BPTP Seluruh Provinsi,

6. Kepala Dinas Pertanian dan/atau Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Ketahanan Pangan Provinsi dan

Kabupaten, dan Kepala BPSB Daerah/Provinsi ,

7. Para Nara Sumber, peneliti, penyuluh dan berbagai pihak lainnya

Terakhir disampaikan terima kasih kepada teknisi, staf program dan evaluasi, kerjasama penelitian, administrasi dan

staf pendukung lainnya di lingkup BBSDLP, Balitklimat, Balittanah, dan Balittra atas segela dukungannya.

TIM PENYUSUN

18

30-Aug-2012

(19)

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

1.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Jl. Ragunan 29, Pasarminggu, Jakarta 12540

Kotak Pos 76 PSM

Telp 021-7806202 Fax 021-7800644

e-mail : sekretariat@litbang.deptan.go.id

website :

www.litbang.deptan.go.id

3.Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian (BBP2TP)

Jl. Tentara Pelajar No. 10 Bogor 16114

Telp. (0251) 8351277 Fax. (0251) 8350928

e-mail : bbp2tp@litbang.deptan.go.id

website :

www.bbp2tp.litbang.deptan.go.id

5.Balai Penelitian Tanah

Jl. Ir. H. Juanda No. 98

Bogor 16123 - Jawa Barat

Telp 021-7806202 Fax 021-7800644

e-mail : soil-ri@indo.net.id,

balittanah@litbang.deptan.go.id

website :

www.balittanah.litbang.deptan.go.id

2.Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian

Jl. Tentara Pelajar 12, Bogor 16114

Telp 0251-8323011, 8323012 Fax 0251-8311256

e-mail : csar@indosat.net.id

website :

www.bbsdlp.litbang.deptan.go.id

4.Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

Jl. Tentara Pelajar 1A, Bogor 16111

PO Box 830

Telp 0251-8312760, Fax 0251-8323909

e-mail : iahri@indosat.net.id, balitklimat@yahoo.com

website :

www.balitklimat.litbang.deptan.go.id

6.Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa

Jl. Kebun Karet, Lok Tabat

Kotak Pos 31

Telp: 0511 - 4772534, 4773034

Fax: 0511 - 4773034, 4783742

e-mail : balittra@banjarmasin.wasantara.net.id,

balittra@litbang.deptan.go.id

website :

www.balittra.litbang.deptan.go.id

19

30-Aug-2012 Dihasilkan :

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perlakuan pemenyemaian sampel tanah yang diambil dari lapangan diperoleh sebanyak 8 jenis tumbuhan yang teridentifikasi sampai tingkat spesies dan 1

Sedang nilai rata-rata berat jenis berdasarkan volume segar untuk jenis Bakau Kacang (Rhizophora apiculata) yang tertinggi terdapat pada bagian batang bawah (0,793),

No Antarmuka Yang Diuji Bagian Dari Antarmuka Yang Diuji Skenario Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian 1 Jendela Menu Utama Menu Belajar Mengenal Huruf

Cara pemupukan yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan adalah dengan cara ditugal atau membuat pocket sebanyak 8 titik disekeliling tanaman kelapa sawit, cara ini diterapkan oleh

Perlakuan pertama adalah perlakuan kontrol, perlakuan kedua adalah pemberian jerami padi (5 ton/ha), perlakuan ketiga adalah pupuk kandang kambing (2,5 ton/ha),

Pengkajian dilaksanakan di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lokasi ini termasuk zona Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Basah (LKDRIB) yang merupakan

Pemberian pupuk organik hakiki pada setiap taraf perlakuan dapat meningkatkan pertumbuhan vegetative bibit tanaman kakao seperti tinggi tanaman, diameter batang,

Pendapatan maksimal usahatani karet merupakan tujuan utama petani dalam melakukan kegiatan produksi, oleh karena itu dalam menyelenggarakan usahatani setiap petani berusaha agar