1. Pendirian LAM-PTPnb merupakan amanah dari UU
Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012 yang membagi dua lembaga akreditasi (BAN-PT dan LAM). LAM-PTPnb akan menjadi lembaga akreditasi yang melakukan akreditasi terhadap program studi bidang ilmu penerbangan.
2. Peningkatan kualitas pendidikan penerbangan merupakan
tanggung jawab hal utama oleh sebab itu dalam melaksanakan
fungsinya LAM-PTPnb akan menggunakan instrumen, proses
kerja, dan tim penilai yang spesifik sesuai dengan bidang keilmuannya.
3. Program kerja Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara tentang Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2016.
1. Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Permendiknas Nomor 28 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
5. Permendikbud Nomor 87 tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
6. Permendikti Nomor 32 tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
7. Program kerja Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara tentang Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2016.
Kelembagaan SPME atau Akreditasi (2) SPME atau Akreditasi Akreditasi Perguruan Tinggi Akreditasi Program Studi BAN-‐PT LAM Pemerintah LAM Masyarakat dan/atau LAM Pemerintah LAM Pemerintah LAM
Masyarakat Masyarakat LAM
Majelis Akreditasi Dewan EksekuGf Staf Teknis AdministraGf Ketua Sekretaris Direktur Sekretaris Staf
Teknis AdministraGf Teknis AdministraGf Staf
Asesor Asesor Asesor Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Ketua Sekretaris Lembaga Akreditasi Mandiri Diatur dalam Anggaran Dasar Staf
Teknis AdministraGf Teknis AdministraGf Staf Staf Teknis AdministraGf
Asesor Asesor Asesor Asesor
Staf
Teknis AdministraGf Teknis AdministraGf Staf Staf Teknis AdministraGf
Asesor Asesor Asesor Asesor
Pemerintah Pemerintah Badan Hukum Nirlaba
Organisasi BAN-‐PT Organisasi LAM Pem Organisasi LAM Masy
No Komponen BAN-PT LAM-PTPnb 1. Proses Kerja 1) Asesmen kecukupan (desk evaluation) 2) Asesmen lapangan 3) Sidang Majelis Akreditasi sekaligus validasi 4) Banding
1) Persiapan/fasilitasi oleh fasilitator yang spesifik profesi
2) Asesmen kecukupan /desk evaluation (spesifik
penerbangan)
3) Asesmen lapangan (spesifik penerbangan)
4) Sidang Majelis Akreditasi (Spesifik penerbangan) 5) Banding
6) Pemantauan perbaikan Prodi sesuai rekomendasi LAM-PTPnb
2.
Pengajuan Prodi untuk diakreditasi
Pasif 1) Aktif 2) 1 tahun sebelum masa akreditasi berakhir
3. Jumlah dan jenis Asesor
2 asesor yang tidak spesifik bidang ilmu/ profesi
3 asesor yang spesifik penerbangan
5. Instrumen Akreditasi Generik Spesifik profesi
Benchmarking sistem
akreditasi
Bimbingan teknis dari TA bidang akreditasi Konsensus stakeholders terkait pendirian LAM-‐PTPnb Implementasi Akreditasi oleh LAM-‐ PTPnb Tersusunnya konsep LAM PTPnb dan
aspek legal (badan hukum dan kewenangan akreditasi ) criGcal path 2017 2018 2019 Naskah akademik LAM-‐ PTPnb Grand design akGvitas LAM-‐ PTPnb AD LAM PTPnb SK KemenpanRB tentang organisasi LAM-‐PTPnb
Kerjasama dengan BAN PT dan stakeholders
Key Success Factor (KSF) SK MenristekdikG tentang pengakuan LAM-‐ PTPnb Pembentukkan Task Force Peluncuran LAM-‐PTPnb oleh Menteri RistekdikG Rekomendasi BAN-‐PT 2016
SOP tata kelola dan implementasi fungsi
LAM-‐ PTPnb Pengesahan instrumen
akreditasi
Uji Coba Instrumen 4 Prodi (jurkespen) Pembentukkan Tim penyususn instrumen akreditasi prodi Penyusunan Perencanaan Pendirian LAM-‐PTPnb Pengajuan LAM-‐PTPnb ke menpanRB
2017
Semester 1 Semester 2 2017 Semester 1 2018 Semester 2 2018 Semester 2019 1
• Pembentukan Task Force • Penyusunan naskah akademik sistem akreditasi pendidikan 9nggi program studi pendidikan penerbangan
• Studi kelayakan ke menteri perhubungan • Pengajuan studi kelayakan ke kemenristekdik9 • Penyusunan draf anggaran dasar LAM-‐ PTPnb
• Penyusunan Grand Design ak9vitas LAM-‐PTPnb
• Asesment dan visitasi BAN-‐PT ke LAM-‐PTPnb • Pembentukan Tim Pembuatan instrumen akreditasi program studi • Penyusunan SOP tata kelola dan implementasi fungsi LAM-‐PTPnb • Pembuatan SIMAk • Pengesahan instrumen akreditasi
• Uji coba instrumen 4 prodi (jurkespen)
• Pengajuan LAM-‐ PTPnb sebagai lembaga non
struktural ke menteri perhubungan • Pengajuan LAM-‐ PTPnb ke MenpanRB • Pengesahan Permenristekdik9 Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi oleh Menristekdik9 • Pengakuan Menristekdik9 terhadap LAM-‐ PTPnb • Operasionalisasi LAM-‐PTPnb 2016 Semester 2 • Benchmarking LAM-‐PTKes • Deklarasi stakeholder Pendirian LAM-‐ PTPnb • Penyusunan Perencanaan Pembuatan Studi Kelayakan
NO NAMA TIM ANGGOTA URAIAN TUGAS 1. TIM A Tata Kelola Organisasi 1. Maria Ratri 2. Si9 Maesaroh 3. Rahrian9 4. Gufron Udyn 5. Selamet W.
-‐ Nama, Visi, misi, latar belakang, tujuan dan ruang lingkup LAM-‐PTPnb
-‐ Mempersiapkan struktur organisasi LAM-‐ PTPnb dan analisa jabatannya
-‐ Pengelolaan sumber daya melipu9
manusia, finansial, sarana dan prasarana, administrasi dan pedoman tata kelola LAM-‐PTPnb
-‐ Rancangan sistem penjaminan mutu internal LAM-‐PTPnb
2. TIM B
Pedoman dan Proses Akreditasi 1. Yulian9 2. Saddam Rasis 3. Andhy Y. 4. Nurhedhi D. 5. KGS Ismail
-‐ Rancangan sistem dan prosedur (SOP) akreditasi program studi
-‐ Instrumen akreditasi program studi (jurtekpen, jurkespen, jurmanpen) 3. TIM C Perencanaan Strategis LAM-‐PTPnb 1. Sugeng Leonaldy 2. Agis9nisa Aini 3. Gita Aryadi 4. Supriyadi 5. Wahyu Kurniawan
-‐ sistem informasi manajemen akreditasi (SIMAk) berbasis web
-‐ Analisis SWOT LAM-‐PTPnb
-‐ Rencana strategis LAM-‐PTPnb 2019-‐2023
a
1. Latar belakang dan tujuan pendirian LAM Masyarakat
Ø Rasional pendirian LAM,
– signifikansi atau pen9ngnya pendirian LAM
– Jumlah program studi dalam lingkup cabang dan atau
rumpun sejenis berdasarkan jenis dan jenjang
– Status akreditasi program studi
– Rerata prodi terakreditasi per tahun dalam lima tahun
terakhir
Ø Rujukan yuridis (Dasar Hukum) Ø Rujukan Mutu
Ø Tujuan umum dan khusus Pendirian LAM
a
2
2. Visi dan misi LAM Masyarakat
Ø Menjelaskan penyusunan visi misi dan keterlibatan pemangku kepen9ngan dalam proses penyusunannya
Ø Visi dinyatakan secara jelas yang memberikan gambaran tentang masa depan yang dicita-‐citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas dan jelas.
Ø Misi dinyatakan secara spesifik mengenai apa yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi
Ø Tujuan dan sasaran dirumuskan secara jelas, spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan
dengan visi dan misinya
3. Nama LAM Masyarakat yang akan digunakan
Ø Nama menggunakan bahasa Indonesia (dapat nama
dalam bahasa asing untuk kepen9ngan internasionalisasi) Ø Nama yang akan digunakan menggambarkan ruang
lingkup pohon ilmu yang akan menjadi proses bisnis
a
3
4. Rencana ruang lingkup rumpun, pohon dan/atau cabang ilmu
pengetahuan yang dibina Program Studi yang akan diakreditasi LAM Masyarakat
Ø Penentuan ruang lingkup rumpun, pohon dan/atau cabang ilmu pengetahuan ditetapkan oleh Menteri
Ø Diperlukan kajian tentang jumlah, sebaran dan status akreditasi program studi dalam ruang lingkup di atas untuk seluruh wilayah Indonesia
Ø Kelayakan ukuran (skala) terkait jumlah, sebaran dan status akreditasi program studi yang disesuaikan dengan sumber daya, kemampuan keuangan, jumlah asesor, serta teknologi informasi dan komunikasi
a
4
5. BukG sumber pendanaan LAM Pemerintah
Ø Proyeksi keuangan
ü Penjelasan Proyeksi Keuangan untuk minimum 5 tahun,
ü Proyeksi Keuangan disusun berdasarkan asumsi dasar perhitungan
keuangan yang jelas dan informa9f
ü Proyeksi Keuangan didukung dengan buk9-‐buk9 minimal untuk
kegiatan operasional 3 (9ga) tahun pertama ü Da]ar asset
Ø Biaya pelaksanaan akreditasi per tahap:
1. Administrasi Proses akreditasi
2. Penilaian Kelayakan (AK)
3. Penilaian Lapangan (AL)
4. Penelaahan dan validasi
5. Administrasi hasil akreditasi
Ø Biaya pelaksanaan akGvitas lainnya per tahap
a
5
6.
Rancangan tata kelola LAM
1. susunan organisasi
Ø Mempunyai Struktur Organisasi
Ø Mempunyai tata kerja,tugas pokok fungsi Ø Analisis jabatan
Ø Kebutuhan tenaga (jumlah dan kwalifikasi)
Ø Menjalankan prinsip prinsip impar@ality, kompeten, terbuka, bertanggung jawab,menjaga confidensiality dan responsive terhadap complain
a
6
7. Sistem tata kelola Sumberdaya manusia serta pengembangannya
Ø Mempunyai kriteria kompetensi : Majelis, Ekseku9f, Asesor
Ø Mempunyai status kepegawaian
Ø Mempunyai jenjang karir
Ø Kecukupan sumber daya manusia, anggota, staf sekretariat dan asesor
LAM
Ø Memiliki kapasitas dan kemampuan serta dapat menjaga diri dari konflik
kepen@ngan untuk melakukan penjaminan mutu eksternal;
Ø Berpengalaman dalam melaksanakan penjaminan mutu (internal
maupun eksternal)
Ø Staf administrasi yang cukup dan memiliki kemampuan untuk
a
7
8. Sistem pengelolaan keuangan
Ø Kecukupan sumber daya finansial , kecukupan dana yang
memungkinkan LAM dapat mengorganisir dan
menjalankan semua proses penjaminan mutu internalnya secara efek9f dan efisien;
Ø LAM harus menunjukkan sumber pendanaan yang
mandiri, sah, 9dak mengikat dan bebas dari konflik kepen9ngan;
Ø LAM memiliki analisis biaya operasional, termasuk satuan
biaya akreditasi per program studi dan rekapitulasi akhir keuangan;
Ø Dalam se9ap akhir periode LAM harus melakukan audit
keuangan secara menyeluruh.
Ø LAM harus menunjukkan skema kemampuan untuk
a
8
9. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana
Ø Sarana dan prasarana yang memadai dan cukup untuk
mengakomodasi kerja para anggota dan staf sekretariatnya
Ø Memiliki peralatan dan perlengkapan yang cukup untuk
mendukung kerja dan program yang akan dilaksanakan;
Ø Memiliki rencana pengembangan sarana dan prasarana
untuk keberlanjutan
Ø Memiliki Sistem pengelolaan sarana dan prasarana
(pengelolaan aset) harus mencakup kegiatan pengadaan, pembukuan, penggunaan, pengamanan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusannya
a
9
10. Rancangan sistem penjaminan mutu di internal LAM
Pemerintah
1. Kebijakan sistem penjaminan mutu internal, berisi maksud dan arah menyeluruh LAM terkait mutu
2. Tujuan mutu bderisi sasaran mutu, yang dapat diukur dan mengacu pada kebijakan mutu
3. Manual mutu yang menjelaskan ringkasan kebijakan dan prosedur unsur-‐unsur sistem penjaminan mutu
(pengendalian dokumen, pengendalian rekaman,
monitoring/pengukuran, 9ndakan koreksi, pencegahan, audit internal dan review management)
4. Standar untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu, baik yang dibangun sendiri atau mengadopsi standar
lainnya yang tersedia.
b
1
1. Rancangan alur proses akreditasi LAM Pemerintah Dalam menjalankan proses akreditasi, LAM memiliki 1. Instrumen akreditasi
2. Asesor
3. Alur proses, yang melipu9 tahapan :
a. Penerimaan berkas pengajuan akreditasi Prodi melipu9 prosedur, persyaratan,waktu proses berkas permohonan b. Pelaksanaan asesmen kecukupan (AK) melipu9
pemilihan / penentuan asesor, jumlah asesor,
pemanggilan asesor, penugasan asesor dan waktu asesmen kecukupan
c. Pelaksanaan asesmen lapangan (AL) setelah memenuhi persyaratan kelayakan untuk di visit
d. Validasi hasil asesmen lapangan e. Menetapkan hasil akreditasi
2. Instrumen akreditasi program studi (penerbang,
jurtekpen, jurkespen, jurmanpen)
b
2
1. D II Penerbang sayap tetap 2. D II Penerbang Sayap Tetap 3. D IV Teknik Pesawat Udara 4. D III Teknik Pesawat Udara 5. D IV Teknik Navigasi Udara 6. D III Teknik Navigasi Udara
7. D IV Teknik Listrik Bandar Udara 8. D III Teknik Listrik Bandar Udara 9. D III Teknik Mekanikal Bandar Udara 10. D III Teknik Bangunan Landasan 11. D IV Pemanduan Lalu Lintas Udara 12. D III Pemanduan Lalu Lintas Udara 13. D III Komunikasi Penerbangan
14. D III Pelayanan Informasi Aeronau9ka
15. D III Pertolongan Kecelakaan Penerbangan 16. D III Operasi Bandar Udara
17. D III Angkutan Udara
NO MONTH Tempat SEPTEMBER Oktober November Desember
WEEK 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rapat koordinasi Pani9a dan persiapan deklarasi PPSDMPU 5 2 Pengiriman undangan DIKTI, BAN PT, LAM PTKes, Asosiasi ASOSIASI 14 3 Bimtek LAM dan Deklarasi HOTEL 19-‐20 4 penyusunan perencanaan studi kelayakan LAM-‐PTPnb HOTEL 4-‐7 5 Pendampingan BAN-‐PT dan LAM-‐PTKes PPSDMPU
Huruf Q Lambang Ceklis Gambar Pesawat Logo Kemenhub Tulisan Warna Biru Warna Merah Warna Pu9h
Bidang Pendidikan
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara Badan Pengembangan SDM Perhubungan
39
Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Penerbangan Indonesia (LAM-PTPnb)
Posi%oning LAM-‐PTKes
Akreditasi insGtusi/ prodi Pembinaan sistem penjaminan mutu Akuntabilitas sistem akreditasi Pengembangan ManajemenPrinsip kemandirian & CPU
Online System
Publikasi hasil akreditasi secara real @me
Penanganan komplain hasil akreditasi
• Penerimaan (acceptance) dari organisasi / ins9tusi lain terhadap
LAM-‐PTKes
• Pendanaan dari pemerintah untuk akreditasi prodi oleh LAM-‐PTKes
• Penjaminan mutu untuk LAM-‐PTKes sendiri
• Pengajuan akreditasi ke LAM-‐PTKes oleh prodi
Prinsip CQI
Instrumen spesifik untuk se@ap program
• Kesadaran masyarakat bahwa akreditasi berperan
dalam peningkatan mutu pendidikan 9nggi kesehatan
• Kebijakan pemerintah terkait kewajiban akreditasi
• Aliansi strategis dengan BAN PT dalam berkolaborasi
melaksanakan akreditasi prodi bidang kesehatan
OPPORTUNITY
• Belum adanya payung hukum pengakuan
LAM-‐PTKes
• Kesulitan mendapatkan SDM untuk menjadi
full-‐9mer manajemen LAM-‐PTKes
WEAKNESS THREAT
•Tenaga Fungsional •Tenaga Struktural •Tenaga ahli (expert) Implementasi Operasional : •Kantor dan fasilitasnya •IT system Payung Hukum : •Permendikbu d terkait LAMPT •Badan Hukum dengan akta notaris SDM Sarana & Prasarana Legalitas
Fungsi Organogram Fungsi Lembaga
LAM PT-‐KES
• Dari sekitar 2253 program studi dari 7 profesi
kesehatan, baru sekitar 50 % program studi yang telah terakreditasi
• Proses akreditasi saat ini hanya menilai program
akademik dan belum mencakup program profesi (termasuk spesialis)
• Instrumen yang digunakan masih bersifat generik
atau “one size fits all” untuk seluruh program studi (9dak sesuai dengan keunikan dari program profesi)
• Kapasitas manajemen implementasi akreditasi
yang kurang professional, sehingga masih belum mencerminkan kemandirian dalam menjalankan penjaminan mutu ekternal
• Penggunaan teknologi informasi untuk sistem
akuntabilitas dan manajemen data belum diimplementasikan secara op9mal
URGENSI
• Con9nuous Quality Improvement (CQI)
• Quality Cascade (QC)
• Conceptualiza9on-‐Produc9on-‐Usability (CPU)
• Trustworthy
Prinsip Dasar Sistem Akreditasi
² Interprofessional collabora%on
² Resource sharing
² Cost effec%veness
² ICT based
amanah mandiri
Visi : Terjaminnya mutu pendidikan Gnggi kesehatan yang berstandar global
MISI : Terselenggaranya akreditasi nasional pendidikan Gnggi kesehatan secara berkelanjutan (sustainable) yang dipercaya oleh semua pemangku kepenGngan GRAND DESIGN
Komponen Biaya Akreditasi
1. Akreditasi: (87%)
• Proses Akreditasi (75,61%); • Instrumen Akreditasi (8,9%);
• Peningkatan Kualitas Tim Penilai (9%); dan
• Pengembangan Sistem Akreditasi Berbasis Teknologi (6,49%).
2. Manajemen: (13%)
• Operasional (82,57%);
• Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) LAM-PTKes (9%); • Pelayanan Pelanggan (Customer Relationship Management)
(8,43%).
(1) UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 60 ayat (2)
Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan
oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang
sebagai bentuk akuntabilitas publik.
(2) PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 86 ayat (2)
Kewenangan akreditasi dapat dilakukan oleh lembaga
mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah untuk
melakukan akreditasi.
Pasal 88 ayat (1)-‐(3)
•
Pengakuan LAM oleh Menteri
•
Persyaratan LAM
•
Ketentuan mengenai LAM akan diatur melalui Permen
(3) Permendiknas No.28/2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Pasal 13 ayat (1)-‐(3)
• Pembentukan LAM PT
• Persyaratan LAM PT
• Pelaporan hasil akreditasi LAM PT
Pasal 14
Pendanaan LAM PT
(4) UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 55 ayat (5) – (8)
• Akreditasi program studi dilakukan oleh LAM
• LAM merupakan bentukan pemerintah atau masyarakat yang
diakui pemerintah atas rekomendasi BAN PT
• LAM dibentuk berdasarkan rumpun dan/atau cabang ilmu
• Ketentuan lebih lanjut mengenai LAM diatur melalui Permen