BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah Utara Raya No. 62 A, Jakarta.
Dengan fasilitas pabrik yang lengkap dan terintegrasi dengan luas pabrik 28.000 meter persegi maka dapat dihasilkan produk-produk aluminium extrusion sampai dengan 8.000 ton per tahun.
Pabrik dilengkapi dengan perlengkapan seperti in house dies design, fasilitas pembuatan dies, fasilitas pembuatan anodized dan powder coating finishing, fasilitas pemrosesan fabrikasi dan pemilihan billet-billet. Dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas ini maka perusahaan dapat lebih konsisten dan efisien dalam memproduksi profil aluminium dengan kualitas terbaik.
4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan 4.1.1.1 Visi Perusahaan
Visi perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA yaitu memenuhi setiap keinginan customer dengan secara konsisten menawarkan kualitas produk yang terbaik dan pengiriman yang tepat waktu dengan harga yang kompetitif.
4.1.1.2 Misi Perusahaan Misi Perusahaan yaitu:
- Meningkatkan produktifitas dan efisiensi secara berkelanjutan - Memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham
4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
4.1.2.1 Uraian Pekerjaan
1. CEO (Chief Executive Officer)
CEO merupakan pimpinan tertinggi dari perusahaan. CEO juga sekaligus pemilik perusahaan. Tugas CEO :
- Memantau perkembangan perusahaan
- Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi CEO
General Manager
• Sales and Marketting • Customer Service Sales & Marketting Manufacturing Finance & Accounting HRD • Purchasing • PPIC • Engineering • Production • IT • Quality Control Research and Development
Wewenang CEO adalah :
- Mengangkat atau memberhentikan General manager.
- Menolak atau menyetujui kebijakan yang dilakukan perusahaan. 2. General Manager
Tugas General manager adalah:
- Memimpin perusahaan dalam mencapai visi perusahaan.
- Membuat sistem produksi dan secara langsung bertanggung jawab terhadap CEO.
- Mengatur jalannya kegiatan perusahaan. 3. Sales and Marketting
• Sales and Marketting
Tugas Sales and Marketting adalah:
- Mencari calon pelanggan dari perusahaan.
- Melakukan pemasaran dan promosi terhadap perusahaan. • Customer Service
Tugas Customer Service adalah:
- Menerima tanggapan dari pelanggan, keluhan dan saran tentang suatu hal yang berkaitan dengan perusahaan.
- Meneruskan informasi dari pelanggan pada bagian HRD 4. Manufacturing
• Purchasing
Tugas bagian purchasing adalah : - Mengatur pembelian bahan baku
- Mengatur pembelian alat-alat produksi dan perlengkapan kantor • PPIC (Production, Planning and Inventory Control)
- Merencanakan kegiatan produksi
- Mengontrol persediaan bahan baku dan produk jadi
- Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses produksi - Bertanggung jawab terhadap pengiriman produk jadi ke pelanggan • Engineering
Tugas Engineering adalah :
- Melakukan pengawasan pada kondisi mesin. - Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada mesin. - Melakukan perawatan pada mesin.
• Production
Tugas production adalah:
- Mengontrol bahan mentah yang dating. - Menjalankan proses produksi
- Memastikan hasil produksi dapat digunakan atau tidak • IT (Informaton Technology)
Tugas IT adalah :
- Membuat program yang memudahkan kegiatan tiap bagian perusahaan. - Memantau infrastruktur perusahaan.
- Membantu divisi lain dalam penggunaan IT. • Quality Control
Tugas quality control adalah:
- Mengntrol mutu dari bahan mentah hingga produk jadi. 5. Finance & Accounting
• Tugas bagian finance adalah:
- Melakukan pembayaran gaji karyawan. - Menghitung uang lembur karyawan.
- Membayar segala keperluan yang dibutuhkan perusahaan. • Tugas bagian accounting adalah :
- Membuat laporan keuangan perusahaan.
- Memberikan laporan keuangan perusahaan kepada pimpinan. 6. HRD (Human Resource Development)
Tugas HRD adalah:
- Melakukan perekrutan dan pemberhentian karyawan. - Melakukan pendataan tenaga kerja.
- Mengadakan training untuk meningkatkan keahlian karyawan. 7. Research and Development
Tugas R&D adalah:
- Melakukan perancangan desain produk baru dengan keinginan pelanggan. - Melakuka perancangan desain cetakan mesin.
4.2 Produk yang Dihasilkan
PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan suatu perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk alumunium dengan tiga macam jenis yaitu:
- Mill Finish
Merupakan produk original tanpa adanya proses penambahan warna setelah selesai dari proses extrusion, sehingga warna yang dimiliki merupakan warna asli dari aluminium. Produk ini dapat digunakan jika penampilan luar bukan merupakan hal yang penting atau ketika produk akan diberikan warna dengan cat nantinya.
- Anodized Finish
Setelah aluminium telah melalui proses extrusion, bahan di proses dengan proses yang disebut anodized finishing. Anodized finish digunakan ketika penampilan luar
dan daya tahan produk sangat diperlukan. Dengan proses anodizing ini akan menciptakan suatu lapisan yang disebut anodic film yang dapat berfungsi sebagai lapisan anti abrasi, tahan korosi, menjaga warna, perlindungan dari sinar ultra violet dan juga hantaman angin kencang. Ketebalan anodic film menentukan tingkat ketahanan aluminium..
- Powder Coating Finish
Merupakan proses penyelesaian dengan pengecatan. Dengan proses ini, powder coating finish memiliki kelebihan dengan banyaknya pilihan warna. Dengan banyaknya pilihan warna dapat membantu para arsitek ataupun interior desainer bekerja dengan lebih fleksibel dan kreatif dengan proyek-proyek mereka. Powder coating juga memiliki daya tahan yang baik, anti abrasi, tahan terhadap korosi, warna tidak akan berubah dan tahan terhadap sinar ultra violet.
Karena banyaknya jenis produk yang dihasilkan oleh PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA maka penulis mengkhususkan penelitian pada produk Anodized Finish yang dihasilkan oleh PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA.
4.2.1 Penentuan Standar Kualitas Produk Aluminum
Standar kualitas produk yang diterapkan oleh PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu standar kualitas bahan baku, standar kualitas dalam proses produksi, dan stand kualitas produk jadi.
1. Standar kualitas bahan baku
Bahan baku merupakan komponen utama yang digunakan dalam pembuatan suatu produk dalam proses produksi. Tanpa adanya bahan baku maka proses produksi tidak akan dapat berjalan. Bahan baku yang digunakan untuk
menghasilkan produk aluminium anodized finish yaitu metal aluminium yang diperoleh dari penambangan dan bahan pembantu lainnya yaitu bahan-bahan kimia dan aliran listrik untuk proses anodizing.
2. Standar kualitas proses produksi
Penetapan standar kualitas dalam proses produksi bertujuan untuk memastikan bahwa dalam proses produksi sudah berjalan sesuai prosedur atau terkendali, sehingga apabila terjadi penyimpangan dalam proses produksi dapat segera dilakukan tindakan perbaikan. Standar kualitas proses produksi yang diterapkan yaitu :
• Proses Billet Casting
Proses dimana bahan mentah aluminium dibentuk menjadi aluminium berbentuk batangan agar dapat dileburkan kembali untuk dicetak sesuai dengan bentuk yang akan diproduksi oleh perusahaan. Pada proses ini mesin peleburan harus bekerja secara optimal dalam suhu yang sesuai dan tugas karyawan harus mengatur agar mesin bekerja secara normal tanpa ada suatu masalah.
• Proses Press
Merupakan proses dimana aluminium yang sudah berbentuk batangan kembali dileburkan untuk kemudian dicetak menurut bentuk profil-profil aluminium yang ada, di sini ketepatan dan presisi bentuk cetakan dari mesin sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. • Proses Anodizing
Merupakan proses dimana proses pembentukan anodic film dan pemberian warna dilakukan. Anodic film sendiri berguna untuk memberikan lapisan luar aluminium sehingga aluminium dapat lebih tahan lama. Terdapat standar perusahaan dalam menentukan ketebalan anodic film yaitu:
Tabel 4.1 Tingkat Ketebalan Anodic Film
Tingkat Ketebalan Rekomendasi penggunaan 5-10 micron Untuk profil interior
10-15 micron Untuk profil eksterior
15-20 micron Untuk profil eksterior yang sangat terbuka Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA (Lampiran 7)
• Proses Sawing
Proses dimana aluminium yang sudah dicetak untuk kemudian dipotong sesuai dengan ukuran profil-profil yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Penggunaan mesin pemotong dan kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap ketepatan ukuran produk.
3. Standar kualitas produk jadi
Penetapan standar kualitas produk jadi merupakan suatu prosedur dalam suatu perusahaan untuk memastikan kualitas dalam suatu produk yang telah dihasilkan apakah sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Penetapan standar kualitas produk ditujukan untuk memuaskan selera dan keinginan konsumen dengan mencegah agar produk yang tidak memenuhi standar kualitas tidak sampai ke tangan konsumen.
Standar kualitas produk jadi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu: - Dimensi produk sesuai dengan setiap profil yang ditentukan
- Ketebalan anodic film sesuai dengan yang ditentukan pada setiap produk - Die line tidak terlihat dalam produk jadi
4.2.2 Aliran Proses Produksi
Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
Gambar 4.2 Aliran Proses Produksi
Penjelasan mengenai proses produksi pembuatan produk aluminium anodized finish dijelaskan sebagai berikut :
1. Billet Casting
Pada proses billet casting adalah saat dimana alumunium yang masih belum berbentuk dileburkan untuk kemudian dibentuk menjadi aluminium-aluminium batangan yang disebut sebagai billet. Pada saat ini aluminium disebut dengan bentuk blank karena belum dicetak sehingga masih berupa seperti batang polos. Pada saat aluminium dalam proses peleburan aluminium yang telah melebur akan diberikan bubuk alumina yang berfungsi untuk membuat tampilan aluminium yang kuat dan keras setelah aluminium tersebut mendingin.
Bahan Baku Billet Casting Sawing Anodizing Extrusion Press Finishing dan Inspeksi Packing
2. Extrusion
Pada tahap extrusion aluminium yang sudah berbentuk batangan atau disebut billet kembali dipanaskan kembali secara tiga tahap. Setiap tahap memiliki fungsi masing-masing, tahap pertama hanyalah sebagai sebuah pemanasan, tahap kedua adalah penggunaan panas yang sebenarnya dan pada tahap ketiga adalah dimana tahap pemanasan billet sebelum dimasukkan kedalam cetakan.
3. Press
Pada tahap pressing inilah billet-billet alumunium yang telah dipanaskan tersebut dimasukkan ke dalam mesin pencetakan sesuai dengan bentuk-bentuk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Anodizing
Setelah billet aluminium yang sudah dicetak tersebut kembali dingin maka akan dilanjutkan dengan proses yang dinamakan anodizing. Pada tahap anodizing ini terdapat beberapa tahap yaitu:
- Pre-Treatment : billet dibersihkan dengan deterjen alkaline dan dipanaskan dalam air deterjen alkaline dengan suhu sekitar 145 derajat Fahrenheit. Proses ini bertujuan untuk membersihkan billet aluminium dari kontaminasi dan minyak yang menempel.
- Rinsing : Pada proses rinsing billet dibilas secara berkali-kali menggunakan air yang telah di de-ionisasi.
- Etching (Chemical Milling) : Proses ini mempersiapkan billet sebelum dilakukan proses anodizing yang berfungsi untuk membuang lapisan tipis aluminium secara kimia dengan menggunakan sodium hydroxide.
- Anodizing : Aluminium dicelupkan ke dalam sebuah wadah yang mengandung elektrolit-elektrolit yang mengandung 15% konsentrasi asam sulfur. Aliran listrik pun juga dialirkan melalui elektrolit tersebut dan
aluminium berfungsi sebagai anoda dan wadah berfungsi sebagai katoda. Tegangan listrik yang diberikan akan menyebabkan anoda dan katoda membuat anion-anion tersebut masuk ke dalam anoda dimana oksigen yang terdapat di dalam anion menyatu dengan aluminium dan reaksi tersebut akan menghasilkan aluminium oksida, reaksi inilah yang menghasilkan anodic film pada aluminium.
- Coloring : setelah proses anodizing selesai maka akan dilakukan pemberian warna yang berfungsi untuk menjaga ketahanan aluminium. Warna-warna yang digunakan biasanya hanya terdapat beberapa saja seperti warna natural, hitam atau perunggu.
5. Sawing
Setelah proses anodizing selesai maka akan dilakukan proses pemotongan yang sesuai dengan ukuran profil-profil aluminium yang telah ditetapkan.
6. Finishing dan Inspeksi
Setelah seluruh proses telah selesai akan dilakukan pengecekan ulang untuk melihat apakah produk sudah sesuai dengan standart perusahaan.
7. Packing
Setelah proses inspeksi telah selesai, maka langkah terakhir adalah packing produk-produk yang siap untuk dikirim ke tempat para customer.
4.3 Pelaksanaan Pengendalian Kualitas Produk Aluminum
Dengan dilakukannya pengawasan terhadap kualitas produk, maka perusahaan dapat mendeteksi jika terjadi penyimpangan pada produk yang dihasilkan, sehingga produk yang menyimpang dari standar kualitas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tidak sampai ke tangan customer yang dapat mengakibatkan turunnya image perusahaan di mata customer. Walaupun kegiatan proses produksi telah dilaksanakan dan
direncanakan sebaik mungkin akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya penyimpangan terhadap kualitas produk. Pengawasan yang dilakukan oleh PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA dapat dilihat dari gambar berikut ini:
A B C Keterangan :
A = Pengawasan kualitas bahan baku B = Pengawasan kualitas proses produksi C = Pengawasan kualitas produk jadi Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
Gambar 4.3 Pelaksanaan Pengawasan Produk Aluminium Anodized Finish
4.3.1 Pengawasan Kualitas Bahan Baku
Setiap perusahaan dalam menghasilkan produk selalu menggunakan bahan baku sebagai bahan dasar dalam menghasilkan suatu produk. Oleh karena itu bahan baku merupakan suatu hal yang sangat penting yang akan mempengaruhi kualitas produk jadi nantinya. Perusahaan melaksanakan pengawasan terhadap bahan baku agar bahan baku yang akan digunakan untuk menghasilkan produk jadi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh peusahaan.
Bahan Baku Billet Casting Sawing Anodizing Extrusion Press Finishing dan Inspeksi Packing Penyimpanan Pengiriman
• Seleksi pemasok bahan baku
Menyeleksi sumber bahan baku adalah langkah awal yang penting dalam melaksanakan quality control, karena dengan melakukan proses seleksi bahan baku perusahaan dapat mengetahui kualitas bahan baku yang ditawarkan, waktu pengiriman, serta harga yang ditawarkan oleh pemasok. Perusahaan memiliki pemasok bahan baku yang telah memenuhi kriteria tersebut yaitu PT. MAKMUR JAYA SAPUTRA PERKASA. Alasan perusahaan memilih perusahaan tersebut yaitu:
- Harga bahan baku yang paling murah.
- Kualitas bahan baku aluminium sudah tidak diragukan.
- Perusahaan pemasok mau menerima return jika ada produk yang tidak sesuai standar perusahaan.
- Perusahaan sudah memiliki image yang handal. 4.3.2 Pengawasan Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan paling penting dalam suatu perusahaan, dimana pengawasan sangatlah dibutuhkan untuk menjaga agar proses produksi dapat berjalan secara lancar sehingga produk yang dihasilkan pun sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Pengawasan proses produksi pada PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA dilakukan dalam 5 tahap yaitu:
1. Proses Billet Casting
Pengawasan yang dilakukan sebelum proses billet casting adalah mencakup pemeriksaan mesin yang akan digunakan, penempatan bahan aluminium mentah, suhu peleburan apakah sudah tercapai, dan pembersihan mesin secara berkala. 2. Proses Extrusion
Pengawasan dilakukan dengan memeriksa setiap mesin pemanas apakah setiap mesin sudah mencapai suhu yang ditentukan, perawatan mesin secara berkala, sehingga pada saat proses extrusion billet-billet aluminium tersebut dapat
mencapai suhu yang pas untuk masuk ke dalam mesin pencetakan, karena jika suhu tidak tercapai hasil pencetakan akan tidak sesuai dengan yang diharapkan. 3. Proses Press
Pada proses press ini adalah proses dimana saat billet siap untuk dicetak menurut bentuk yang telah ditetapkan menurut profil aluminium masing-masing. Ketepatan pengaturan oleh karyawan dan kondisi mesin sangat mempengaruhi hasil cetakan yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan terhadap alat pencetakan apakah masih bekerja dengan baik atau tidak.
4. Proses Anodizing
Proses anodizing adalah proses dimana produk aluminium yang telah dicetak diberikan semacam lapisan yang dapat melindungi produk agar lebih tahan lama dan juga pada saat proses ini terjadi saat dimana pemberian warna pada produk. Pengawasan kualitas pada proses anodizing terletak pada jenis bahan kimia yang digunakan dan juga aliran listrik yang sesuai dan stabil.
5. Proses Sawing
Pada proses sawing dimana produk dipotong sesuai dengan ukuran profil yang ditetapkan perusahaan. Pada proses ini ketepatan mesin dan pengawasan serta kontrol dari karyawan sangat berpengaruh sehingga proses pengawasan yang dilakukan yaitu dengan pengecekan mesin dan perawatan mesin secara berkala dan pengoperasian mesin dilakukan oleh karyawan yang sudah berpengalaman. 4.3.3 Pengawasan Kualitas Produk Jadi
Pengawasan kualitas yang dilakukan pada produk jadi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menginspeksi kembali untuk memastikan apakah terdapat produk rusak yang lolos dari pengamatan pengawasan selama proses produksi berjalan dan untuk memastikan apakah produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas perusahaan sehingga layak untuk dikirimkan kepada customer. Pemeriksaan produk jadi
dilakukan setiap bulan oleh bagian quality control, yang melakukan pengamatan secara langsung terhadap produk tersebut apakah memenuhi standar atau tidak. Jika produk sesuai dengan standar maka akan dilakukan proses packing dan langsung dikirim ke customer.
4.4 Data Produk
4.4.1 Lembar Periksa Untuk Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007 Berikut ini lembar periksa untuk produk aluminium anodized finish periode Januari-December 2007 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Jumlah Produksi dan Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) 1. Januari 1630 57 2. Februari 1450 32 3. Maret 1480 68 4. April 1570 59 5. Mei 1370 41 6. Juni 1420 32 7. Juli 1580 37 8. Agustus 1510 42 9. September 1100 12 10. Oktober 1180 27 11. November 1230 34 12. Desember 1270 31 Total 16790 472
Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
4.4.2 Lembar Periksa Untuk Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 Berikut ini lembar periksa untuk produk aluminium anodized finish periode Januari-Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Jumlah Produksi dan Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) 1. Januari 1470 52 2. Februari 1580 60 3. Maret 1650 53 4. April 1570 49 5. Mei 1430 47 6. Juni 1280 27 7. Juli 1370 30 8. Agustus 1310 27 9. September 1180 11 10. Oktober 1230 27 11. November 1280 35 12. Desember 1310 38 Total 16660 456
Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
4.4.3 Lembar Periksa Untuk Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009 Berikut ini lembar periksa untuk produk aluminium anodized finish periode Januari-November 2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Jumlah Produksi dan Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) 1. Januari 1490 37 2. Februari 1570 62 3. Maret 1610 42 4. April 1670 59 5. Mei 1430 51 6. Juni 1280 35 7. Juli 1260 31 8. Agustus 1370 28
9. September 1390 32
10. Oktober 1200 25
11. November 1170 14
Total 15440 416
Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
4.4.4 Data Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
Berikut ini adalah data produk aluminium anodized finish yang diperoleh dari perusahaan untuk periode 2007-2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Data Jumlah Produksi dan Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) 1. Januari’07 1630 57 2. Februari’07 1450 32 3. Maret’07 1480 68 4. April’07 1570 59 5. Mei’07 1370 41 6. Juni’07 1420 32 7. Juli’07 1580 37 8. Agustus’07 1510 42 9. September’07 1100 12 10. Oktober’07 1180 27 11. November’07 1230 34 12. Desember’07 1270 31 13. Januari’08 1470 52 14. Februari’08 1580 60 15. Maret’08 1650 53 16. April’08 1570 49 17. Mei’08 1430 47 18. Juni’08 1280 27 19. Juli’08 1370 30 20. Agustus’08 1310 27 21. September’08 1180 11 22. Oktober’08 1230 27
23. November’08 1280 35 24. Desember’08 1310 38 25. Januari’09 1490 37 26. Februari’09 1570 62 27. Maret’09 1610 42 28. April’09 1670 59 29. Mei’09 1430 51 30. Juni’09 1280 35 31. Juli’09 1260 31 32. Agustus’09 1370 28 33. September’09 1390 32 34. Oktober’09 1200 25 35. November’09 1170 14 Total 48990 1344
Sumber: PT.SENTRA MAHAKARYA INTEGRA
4.5 Menghitung Proporsi Cacat
Proporsi cacat merupakan perbandingan dari jumlah produk cacat setiap bulan dengan jumlah produksi setiap bulannya. Rumus perhitungan proporsi cacat:
P =
= 57/1630 = 0,035 (bulan Januari 2007). 4.5.1 Proporsi Cacat Tahun 2007
Berdasarkan data yang tersedia di atas, maka diperoleh perhitungan proporsi cacat untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2007 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Perhitungan Proporsi Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal)
Proporsi Cacat
1. Januari 1630 57 0.035
3. Maret 1480 68 0.046 4. April 1570 59 0.038 5. Mei 1370 41 0.030 6. Juni 1420 32 0.023 7. Juli 1580 37 0.023 8. Agustus 1510 42 0.028 9. September 1100 12 0.011 10. Oktober 1180 27 0.023 11. November 1230 34 0.028 12. Desember 1270 31 0.024 Total 16790 472 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk cacat produk aluminium anodized finish secara keseluruhan di tahun 2007 adalah 472 kwintal dari total jumlah produksi sebesar 16790 kwintal dengan proporsi sebesar 0,028 atau 2,8%. Jumlah produk cacat terbanyak terdapat pada bulan Maret dengan jumlah cacat sebesar 68 kwintal dari jumlah produksi sebesar 1480 kwintal dengan proporsi 0,046 atau 4,6%
4.5.2 Proporsi Cacat Tahun 2008
Berdasarkan data yang tersedia di atas, maka diperoleh perhitungan proporsi cacat untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2008 sebagai berikut :
Tabel 4.7 Perhitungan proporsi cacat produk aluminium anodized finish tahun 2008
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat 1. Januari 1470 52 0.035 2. Februari 1580 60 0.038 3. Maret 1650 53 0.032 4. April 1570 49 0.031 5. Mei 1430 47 0.033 6. Juni 1280 27 0.021 7. Juli 1370 30 0.022
8. Agustus 1310 27 0.021 9. September 1180 11 0.009 10. Oktober 1230 27 0.022 11. November 1280 35 0.027 12. Desember 1310 38 0.029 Total 16660 456 0,027
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk cacat produk aluminium anodized finish secara keseluruhan di tahun 2008 adalah 456 kwintal dari total jumlah produksi sebesar 16660 kwintal dengan proporsi sebesar 0,027 atau 2,7%. Jumlah produk cacat terbanyak terdapat pada bulan Februari dengan jumlah cacat sebesar 60 kwintal dari jumlah produksi sebesar 1580 kwintal dengan proporsi 0,038 atau 3,8%
4.5.3 Proporsi Cacat Tahun 2009
Berdasarkan data yang tersedia di atas, maka diperoleh perhitungan proporsi cacat untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2009 sebagai berikut :
Tabel 4.8 Perhitungan Proporsi Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat 1. Januari 1490 37 0.025 2. Februari 1570 62 0.039 3. Maret 1610 42 0.026 4. April 1670 59 0.035 5. Mei 1430 51 0.036 6. Juni 1280 35 0.027 7. Juli 1260 31 0.025 8. Agustus 1370 28 0.020 9. September 1390 32 0.023 10. Oktober 1200 25 0.021 11. November 1170 14 0.012 Total 15440 416 0,027
Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk cacat produk aluminium anodized finish secara keseluruhan sampai bulan November di tahun 2009 adalah 416 kwintal dari total jumlah produksi sebesar 15440 kwintal dengan proporsi sebesar 0,027 atau 2,7%. Jumlah produk cacat terbanyak terdapat pada bulan Februari dengan jumlah cacat sebesar 62 kwintal dari jumlah produksi sebesar 1570 kwintal dengan proporsi 0,039 atau 3,9%
4.5.4 Data Hasil Perhitungan Proporsi Cacat Tahun 2007-2009
Berikut ini adalah data hasil perhitungan proporsi cacat produk aluminium anodized finish yang diperoleh dari perusahaan untuk periode 2007 sampai 2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Data Perhitungan Proporsi Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat 1. Januari’07 1630 57 0.035 2. Februari’07 1450 32 0.022 3. Maret’07 1480 68 0.046 4. April’07 1570 59 0.038 5. Mei’07 1370 41 0.030 6. Juni’07 1420 32 0.023 7. Juli’07 1580 37 0.023 8. Agustus’07 1510 42 0.028 9. September’07 1100 12 0.011 10. Oktober’07 1180 27 0.023 11. November’07 1230 34 0.028 12. Desember’07 1270 31 0.024 13. Januari’08 1470 52 0.035 14. Februari’08 1580 60 0.038 15. Maret’08 1650 53 0.032 16. April’08 1570 49 0.031
17. Mei’08 1430 47 0.033 18. Juni’08 1280 27 0.021 19. Juli’08 1370 30 0.022 20. Agustus’08 1310 27 0.021 21. September’08 1180 11 0.009 22. Oktober’08 1230 27 0.022 23. November’08 1280 35 0.027 24. Desember’08 1310 38 0.029 25. Januari’09 1490 37 0.025 26. Februari’09 1570 62 0.039 27. Maret’09 1610 42 0.026 28. April’09 1670 59 0.035 29. Mei’09 1430 51 0.036 30. Juni’09 1280 35 0.027 31. Juli’09 1260 31 0.025 32. Agustus’09 1370 28 0.020 33. September’09 1390 32 0.023 34. Oktober’09 1200 25 0.021 35. November’09 1170 14 0.012 Total 48990 1344 0,027
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
4.6 Menghitung UCL, CL dan LCL
Nilai CL dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
= 472/16790 = 0,028 (untuk tahun 2007) dan seterusnya.
Nilai CL merupakan nilai yang didapat dari nilai . Jadi nilai CL adalah 0,028 yang berarti CL adalah rata-rata proporsi produk yang cacat dan merupakan batas tengah dari peta kendali p.
UCL = +
3
UCL = 0,028 + 3 , ,
UCL = 0,040 (bulan January 2007) dan seterusnya.
Nilai LCL dihitung dengan rumus :
LCL = -
3
LCL = 0,028 - 3 , ,
LCL = 0,016 (bulan January 2007) dan seterusnya.
4.6.1 Menghitung UCL, CL dan LCL Tahun 2007
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2007 sebagai berikut :
Tabel 4.10 Perhitungan UCL, CL dan LCL Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007 No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari 1630 57 0.035 0.040 0.028 0.016 2. Februari 1450 32 0.022 0.041 0.028 0.015 3. Maret 1480 68 0.046 0.041 0.028 0.015 4. April 1570 59 0.038 0.041 0.028 0.016 5. Mei 1370 41 0.030 0.042 0.028 0.015
6. Juni 1420 32 0.023 0.041 0.028 0.015 7. Juli 1580 37 0.023 0.041 0.028 0.016 8. Agustus 1510 42 0.028 0.041 0.028 0.015 9. September 1100 12 0.011 0.043 0.028 0.013 10. Oktober 1180 27 0.023 0.043 0.028 0.014 11. November 1230 34 0.028 0.042 0.028 0.014 12. Desember 1270 31 0.024 0.042 0.028 0.014 Total 16790 472 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan hasil perhitungan data diatas, terdapat beberapa data yang berada di luar batas kendali yaitu pada bulan Maret dan September. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.6.2 Menghitung UCL, CL dan LCL Tahun 2008
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2008 sebagai berikut :
Tabel 4.11 Perhitungan UCL, CL dan LCL Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari 1470 52 0.035 0.040 0.027 0.015 2. Februari 1580 60 0.038 0.040 0.027 0.015 3. Maret 1650 53 0.032 0.039 0.027 0.015 4. April 1570 49 0.031 0.040 0.027 0.015 5. Mei 1430 47 0.033 0.040 0.027 0.014 6. Juni 1280 27 0.021 0.041 0.027 0.014 7. Juli 1370 30 0.022 0.041 0.027 0.014 8. Agustus 1310 27 0.021 0.041 0.027 0.014 9. September 1180 11 0.009 0.042 0.027 0.013 10. Oktober 1230 27 0.022 0.041 0.027 0.013
11. November 1280 35 0.027 0.041 0.027 0.014
12. Desember 1310 38 0.029 0.041 0.027 0.014
Total 16660 456 0,027
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan hasil perhitungan data diatas, terdapat data yang berada di luar batas kendali yaitu pada bulan September. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.6.3 Menghitung UCL, CL dan LCL Tahun 2009
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2009 sebagai berikut :
Tabel 4.12 Perhitungan UCL, CL dan LCL Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009 No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari 1490 37 0.025 0.040 0.027 0.014 2. Februari 1570 62 0.039 0.039 0.027 0.015 3. Maret 1610 42 0.026 0.039 0.027 0.015 4. April 1670 59 0.035 0.039 0.027 0.015 5. Mei 1430 51 0.036 0.040 0.027 0.014 6. Juni 1280 35 0.027 0.041 0.027 0.013 7. Juli 1260 31 0.025 0.041 0.027 0.013 8. Agustus 1370 28 0.020 0.040 0.027 0.014 9. September 1390 32 0.023 0.040 0.027 0.014 10. Oktober 1200 25 0.021 0.041 0.027 0.013 11. November 1170 14 0.012 0.041 0.027 0.013 Total 15440 416 0,027
Berdasarkan hasil perhitungan data diatas, terdapat data yang berada di luar batas kendali yaitu pada bulan November. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.6.4 Hasil Perhitungan UCL, CL dan LCL Tahun 2007-2009
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2007-2009 sebagai berikut :
Tabel 4.13 Perhitungan UCL, CL dan LCL Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009 No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari’07 1630 57 0.035 0.040 0.028 0.016 2. Februari’07 1450 32 0.022 0.041 0.028 0.015 3. Maret’07 1480 68 0.046 0.041 0.028 0.015 4. April’07 1570 59 0.038 0.041 0.028 0.016 5. Mei’07 1370 41 0.030 0.042 0.028 0.015 6. Juni’07 1420 32 0.023 0.041 0.028 0.015 7. Juli’07 1580 37 0.023 0.041 0.028 0.016 8. Agustus’07 1510 42 0.028 0.041 0.028 0.015 9. September’07 1100 12 0.011 0.043 0.028 0.013 10. Oktober’07 1180 27 0.023 0.043 0.028 0.014 11. November’07 1230 34 0.028 0.042 0.028 0.014 12. Desember’07 1270 31 0.024 0.042 0.028 0.014 13. Januari’08 1470 52 0.035 0.040 0.027 0.015 14. Februari’08 1580 60 0.038 0.040 0.027 0.015 15. Maret’08 1650 53 0.032 0.039 0.027 0.015 16. April’08 1570 49 0.031 0.040 0.027 0.015 17. Mei’08 1430 47 0.033 0.040 0.027 0.014 18. Juni’08 1280 27 0.021 0.041 0.027 0.014 19. Juli’08 1370 30 0.022 0.041 0.027 0.014 20. Agustus’08 1310 27 0.021 0.041 0.027 0.014
21. September’08 1180 11 0.009 0.042 0.027 0.013 22. Oktober’08 1230 27 0.022 0.041 0.027 0.013 23. November’08 1280 35 0.027 0.041 0.027 0.014 24. Desember’08 1310 38 0.029 0.041 0.027 0.014 25. Januari’09 1490 37 0.025 0.040 0.027 0.014 26. Februari’09 1570 62 0.039 0.039 0.027 0.015 27. Maret’09 1610 42 0.026 0.039 0.027 0.015 28. April’09 1670 59 0.035 0.039 0.027 0.015 29. Mei’09 1430 51 0.036 0.040 0.027 0.014 30. Juni’09 1280 35 0.027 0.041 0.027 0.013 31. Juli’09 1260 31 0.025 0.041 0.027 0.013 32. Agustus’09 1370 28 0.020 0.040 0.027 0.014 33. September’09 1390 32 0.023 0.040 0.027 0.014 34. Oktober’09 1200 25 0.021 0.041 0.027 0.013 35. November’09 1170 14 0.012 0.041 0.027 0.013 Total 48990 1344 0,027
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
4.7 Gambar Peta Kendali p
4.7.1 Gambar Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007 Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2007 sebagai berikut:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.4 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
CL 0.028 UCL 0.042 LCL 0.014 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Produk Aluminium
Berdasarkan peta kendali p diatas, terdapat data yang berada di luar batas kendali. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.7.2 Gambar Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2008 sebagai berikut:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.5 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 Berdasarkan peta kendali p diatas, terdapat data yang berada di luar batas kendali. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.7.3 Gambar Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009 Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2009 sebagai berikut:
CL 0.027 UCL 0.041 LCL 0.014 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Produk Aluminium
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.6 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009 Berdasarkan peta kendali p diatas, terdapat data yang berada di luar batas kendali. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.7.4 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009 Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2007-2009 sebagai berikut: CL 0.027 UCL LCL 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Produk Aluminium
Anodized
Finish
Tahun 2009
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.7 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
Berdasarkan peta kendali p diatas, terdapat data yang berada di luar batas kendali. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara menghilangkan sampel tersebut.
4.8 Menghitung Proporsi Cacat Setelah Perbaikan 4.8.1 Proporsi Cacat Tahun 2007 (Setelah Perbaikan)
Berdasarkan gambar peta kendali p diatas, terdapat beberapa data yang berada di luar batas kendali maka dari itu perlu diadakan perbaikan. Berikut adalah hasil perhitungan proporsi produk aluminium anodized finish setelah perbaikan periode tahun 2007 adalah sebagai berikut:
CL 0.027 UCL 0.042 LCL 0.013 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829303132333435 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Produk Aluminium
Anodized Finish
Tabel 4.14 Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat 1. Januari 1630 57 0.035 2. Februari 1450 32 0.022 3. April 1570 59 0.038 4. Mei 1370 41 0.030 5. Juni 1420 32 0.023 6. Juli 1580 37 0.023 7. Agustus 1510 42 0.028 8. Oktober 1180 27 0.023 9. November 1230 34 0.028 10. Desember 1270 31 0.024 Total 14210 392 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk cacat produk aluminium anodized finish secara keseluruhan di tahun 2007 adalah 392 kwintal dari total jumlah produksi sebesar 14210 kwintal dengan proporsi sebesar 0,028 atau 2,8%. Jumlah produk cacat terbanyak terdapat pada bulan Januari dengan jumlah cacat sebesar 57 kwintal dari jumlah produksi sebesar 1630 kwintal dengan proporsi 0,035 atau 3,5%
4.8.2 Proporsi Cacat Tahun 2008 (Setelah Perbaikan)
Berdasarkan gambar peta kendali p diatas, terdapat beberapa data yang berada di luar batas kendali maka dari itu perlu diadakan perbaikan. Berikut adalah hasil perhitungan proporsi produk aluminium anodized finish setelah perbaikan periode tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat 1. Januari 1470 52 0.035 2. Februari 1580 60 0.038 3. Maret 1650 53 0.032 4. April 1570 49 0.031 5. Mei 1430 47 0.033 6. Juni 1280 27 0.021 7. Juli 1370 30 0.022 8. Agustus 1310 27 0.021 9. Oktober 1230 27 0.022 10. November 1280 35 0.027 11. Desember 1310 38 0.029 Total 15480 445 0,029
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk cacat produk aluminium anodized finish secara keseluruhan di tahun 2008 adalah 445 kwintal dari total jumlah produksi sebesar 15480 kwintal dengan proporsi sebesar 0,029 atau 2,9%. Jumlah produk cacat terbanyak terdapat pada bulan Februari dengan jumlah cacat sebesar 60 kwintal dari jumlah produksi sebesar 1580 kwintal dengan proporsi 0,038 atau 3,8%
4.8.3 Proporsi Cacat Tahun 2009 (Setelah Perbaikan)
Berdasarkan gambar peta kendali p diatas, terdapat beberapa data yang berada di luar batas kendali maka dari itu perlu diadakan perbaikan. Berikut adalah hasil perhitungan proporsi produk aluminium anodized finish setelah perbaikan periode tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal)
Proporsi Cacat
1. Januari 1490 37 0.025
3. Maret 1610 42 0.026 4. April 1670 59 0.035 5. Mei 1430 51 0.036 6. Juni 1280 35 0.027 7. Juli 1260 31 0.025 8. Agustus 1370 28 0.020 9. September 1390 32 0.023 10. Oktober 1200 25 0.021 Total 14270 402 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk cacat produk aluminium anodized finish secara keseluruhan sampai bulan November di tahun 2009 adalah 402 kwintal dari total jumlah produksi sebesar 14270 kwintal dengan proporsi sebesar 0,028 atau 2,8%. Jumlah produk cacat terbanyak terdapat pada bulan Februari dengan jumlah cacat sebesar 62 kwintal dari jumlah produksi sebesar 1570 kwintal dengan proporsi 0,039 atau 3,9%
4.8.4 Data Hasil Perhitungan Proporsi Cacat (Setelah Perbaikan) Tahun 2007-2009
Berdasarkan gambar peta kendali p diatas, terdapat beberapa data yang berada di luar batas kendali maka dari itu perlu diadakan perbaikan. Berikut adalah hasil perhitungan proporsi produk aluminium anodized finish setelah perbaikan periode tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Data Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal)
Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat 1. Januari’07 1630 57 0.035 2. Februari’07 1450 32 0.022 3. April’07 1570 59 0.038 4. Mei’07 1370 41 0.030
5. Juni’07 1420 32 0.023 6. Juli’07 1580 37 0.023 7. Agustus’07 1510 42 0.028 8. Oktober’07 1180 27 0.023 9. November’07 1230 34 0.028 10. Desember’07 1270 31 0.024 11. Januari’08 1470 52 0.035 12. Februari’08 1580 60 0.038 13. Maret’08 1650 53 0.032 14. April’08 1570 49 0.031 15. Mei’08 1430 47 0.033 16. Juni’08 1280 27 0.021 17. Juli’08 1370 30 0.022 18. Agustus’08 1310 27 0.021 19. Oktober’08 1230 27 0.022 20. November’08 1280 35 0.027 21. Desember’08 1310 38 0.029 22. Januari’09 1490 37 0.025 23. Februari’09 1570 62 0.039 24. Maret’09 1610 42 0.026 25. April’09 1670 59 0.035 26. Mei’09 1430 51 0.036 27. Juni’09 1280 35 0.027 28. Juli’09 1260 31 0.025 29. Agustus’09 1370 28 0.020 30. September’09 1390 32 0.023 31. Oktober’09 1200 25 0.021 Total 43960 1239 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
4.9 Menghitung UCL, CL dan LCL Setelah Perbaikan Nilai CL dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
Nilai CL merupakan nilai yang didapat dari nilai . Jadi nilai CL adalah 0,028 yang berarti CL adalah rata-rata proporsi produk yang cacat dan merupakan batas tengah dari peta kendali p.
Nilai UCL dihitung dengan rumus :
UCL = +
3
UCL = 0,028 + 3 , ,
UCL = 0,040 (bulan January 2007) dan seterusnya.
Nilai LCL dihitung dengan rumus :
LCL = -
3
LCL = 0,028 - 3 , ,
LCL = 0,016 (bulan January 2007) dan seterusnya.
4.9.1 Menghitung UCL, CL dan LCL Tahun 2007 ( Setelah Perbaikan)
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2007 sebagai berikut :
Tabel 4.18 Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari 1630 57 0.035 0.040 0.028 0.015 2. Februari 1450 32 0.022 0.040 0.028 0.015 3. April 1570 59 0.038 0.040 0.028 0.015 4. Mei 1370 41 0.030 0.041 0.028 0.014 5. Juni 1420 32 0.023 0.041 0.028 0.015 6. Juli 1580 37 0.023 0.040 0.028 0.015 7. Agustus 1510 42 0.028 0.040 0.028 0.015 8. Oktober 1180 27 0.023 0.042 0.028 0.013 9. November 1230 34 0.028 0.042 0.028 0.014 10. Desember 1270 31 0.024 0.041 0.028 0.014 Total 14210 392 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
4.9.2 Menghitung UCL, CL dan LCL Tahun 2008 ( Setelah Perbaikan)
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2008 sebagai berikut :
Tabel 4.19 Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari 1470 52 0.035 0.042 0.029 0.016 2. Februari 1580 60 0.038 0.041 0.029 0.016 3. Maret 1650 53 0.032 0.041 0.029 0.016 4. April 1570 49 0.031 0.041 0.029 0.016 5. Mei 1430 47 0.033 0.042 0.029 0.015 6. Juni 1280 27 0.021 0.043 0.029 0.015 7. Juli 1370 30 0.022 0.042 0.029 0.015 8. Agustus 1310 27 0.021 0.043 0.029 0.015 9. Oktober 1230 27 0.022 0.043 0.029 0.014
10. November 1280 35 0.027 0.043 0.029 0.015
11. Desember 1310 38 0.029 0.043 0.029 0.015
Total 15480 445 0,029
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
4.9.3 Menghitung UCL, CL dan LCL Tahun 2009 ( Setelah Perbaikan)
Berdasarkan hasil perhitungan proporsi diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2009 sebagai berikut :
Tabel 4.20 Perhitungan Proporsi Cacat Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari 1490 37 0.025 0.041 0.028 0.015 2. Februari 1570 62 0.039 0.041 0.028 0.016 3. Maret 1610 42 0.026 0.041 0.028 0.016 4. April 1670 59 0.035 0.040 0.028 0.016 5. Mei 1430 51 0.036 0.041 0.028 0.015 6. Juni 1280 35 0.027 0.042 0.028 0.014 7. Juli 1260 31 0.025 0.042 0.028 0.014 8. Agustus 1370 28 0.020 0.042 0.028 0.015 9. September 1390 32 0.023 0.041 0.028 0.015 10. Oktober 1200 25 0.021 0.043 0.028 0.014 Total 14270 402 0,028
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
4.9.4 Hasil Perhitungan UCL, CL dan LCL Tahun 2007-2009 (Setelah Perbaikan) Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diperoleh hasil perhitungan UCL, CL dan LCL untuk produk aluminium anodized finish di tahun 2007-2009 sebagai berikut :
Tabel 4.21 Perhitungan UCL, CL dan LCL Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
No. Bulan Jumlah Produksi (dalam kwintal) Jumlah Produk Cacat (dalam kwintal) Proporsi Cacat UCL CL LCL 1. Januari’07 1630 57 0.035 0.040 0.028 0.015 2. Februari’07 1450 32 0.022 0.040 0.028 0.015 3. April’07 1570 59 0.038 0.040 0.028 0.015 4. Mei’07 1370 41 0.030 0.041 0.028 0.014 5. Juni’07 1420 32 0.023 0.041 0.028 0.015 6. Juli’07 1580 37 0.023 0.040 0.028 0.015 7. Agustus’07 1510 42 0.028 0.040 0.028 0.015 8. Oktober’07 1180 27 0.023 0.042 0.028 0.013 9. November’07 1230 34 0.028 0.042 0.028 0.014 10. Desember’07 1270 31 0.024 0.041 0.028 0.014 11. Januari’08 1470 52 0.035 0.042 0.029 0.016 12. Februari’08 1580 60 0.038 0.041 0.029 0.016 13. Maret’08 1650 53 0.032 0.041 0.029 0.016 14. April’08 1570 49 0.031 0.041 0.029 0.016 15. Mei’08 1430 47 0.033 0.042 0.029 0.015 16. Juni’08 1280 27 0.021 0.043 0.029 0.015 17. Juli’08 1370 30 0.022 0.042 0.029 0.015 18. Agustus’08 1310 27 0.021 0.043 0.029 0.015 19. Oktober’08 1230 27 0.022 0.043 0.029 0.014 20. November’08 1280 35 0.027 0.043 0.029 0.015 21. Desember’08 1310 38 0.029 0.043 0.029 0.015 22. Januari’09 1490 37 0.025 0.041 0.028 0.015 23. Februari’09 1570 62 0.039 0.041 0.028 0.016 24. Maret’09 1610 42 0.026 0.041 0.028 0.016 25. April’09 1670 59 0.035 0.040 0.028 0.016 26. Mei’09 1430 51 0.036 0.041 0.028 0.015 27. Juni’09 1280 35 0.027 0.042 0.028 0.014 28. Juli’09 1260 31 0.025 0.042 0.028 0.014 29. Agustus’09 1370 28 0.020 0.042 0.028 0.015 30. September’09 1390 32 0.023 0.041 0.028 0.015 31. Oktober’09 1200 25 0.021 0.043 0.028 0.014 Total 43960 1239 0,028
4.10 Gambar Peta Kendali p Setelah Perbaikan
4.10.1 Gambar Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2007 sebagai berikut:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.8 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007 (Setelah Perbaikan)
4.10.2 Gambar Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 CL 0.028 UCL 0.041 LCL 0.014 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk
Aluminium
Anodized Finish
Tahun 2007
Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2008 sebagai berikut:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.9 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 (Setelah Perbaikan)
4.10.3 Gambar Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009
Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2009 sebagai berikut:
CL 0.029 UCL 0.043 LCL 0.015 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk
Aluminium
Anodized Finish
Tahun 2008
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.10 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009 (Setelah Perbaikan)
4.10.4 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009 (Setelah Perbaikan)
Berdasarkan hasil perhitungan UCL, CL dan LCL di atas, maka dapat digambarkan peta kendali p untuk produk aluminium anodized finish pada tahun 2007-2009 sebagai berikut: CL 0.028 UCL 0.043 LCL 0.014 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk
Aluminium
Anodized Finish
Tahun 2009
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.11 Peta Kendali p Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009 (Setelah Perbaikan)
4.10.5 Analisis Perbandingan Efektifitas Peta Kendali p
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dilihat sejauh mana efektivitas dari penerapan Statistical Process Control pada perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA
INTEGRA. Perbandingannya dapat dilihat pada gambar peta kendali di bawah ini:
CL 0.028 UCL 0.043 LCL 0.014 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 PROPORSI CACAT NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk
Aluminium
Anodized Finish
Tahun 2007-2009
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.12 Perbandingan Peta Kendali p Aroduk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009 Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Dapat dilihat pada gambar bagan kendali p pada saat sebelum diperbaiki bahwa proses produksi pada PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA kurang stabil karena masih terdapat empat kegiatan yang berada di luar batas kendali. Sedangkan pada gambar
CL 0.027 UCL 0.042 LCL 0.013 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314151617181920212223242526272829303132333435 PROPORSI C A C A T NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Produk Aluminium
Anodized Finish
Tahun 2007-2009
CL 0.028 UCL 0.043 LCL 0.014 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031 PROPORSI CACAT NO. PENGAMATAN
Peta Kendali p Setelah Perbaikan Produk
Aluminium
Anodized Finish
Tahun
kedua, dapat dilihat setelah dilakukan proses perbaikan sehingga kegiatan proses produksi menjadi lebih stabil sehingga tidak ada lagi kegiatan yang berada diluar batas kendali.
4.11 Analisis Cacat Produk Aluminium Anodized Finish
Dengan menggunakan diagram pareto maka dapat diketahui jenis-jenis cacat yang paling banyak terdapat pada produk aluminium anodized finish. Dengan menggunakan prinsip pareto yang menyatakan bahwa 80% dari masalah disebabkan oleh 20% penyebab. Maka dari itu akan dibuat diagram pareto berdasarkan proporsi peta kendali p untuk mengetahui jenis cacat yang terbesar.
4.11.1 Analisis Jenis Cacat Produk Anodized Finish Tahun 2007
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, maka berikut ini merupakan perhitungan dalam diagram pareto untuk produk aluminium anodized finish tahun 2007:
Tabel 4.22 Data Jumlah Jenis Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007
Jenis Cacat (dalam kwintal) Jumlah Cacat Persentase Cacat (%)
Persentase Kumulatif
(%)
Dimensi tidak sesuai 111 23,52 23,52
Thickness film terlalu tipis 77 16,30 39,82
Thickness film terlalu tebal 65 13,78 53,60
Die line terlihat jelas 95 20,13 73,73
Rona warna tidak sesuai standar 124 26,27 100,00
Jumlah 472
Berdasarkan jumlah cacat dari tabel di atas, maka dapat diketahui jenis cacat yang memiliki frekuensi terbanyak yaitu dona warna yang tidak sesuai standar perusahaan dengan jumlah 124 kwintal, dan persentase cacat sebesar 26,27%. Berikut diagram pareto berdasarkan data di atas:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.13 Diagram Pareto Anodized Finish Tahun 2007
4.11.2 Analisis Jenis Cacat Produk Anodized Finish Tahun 2008
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, maka berikut ini merupakan perhitungan dalam diagram pareto untuk produk aluminium anodized finish tahun 2008:
Tabel 4.23 Data Jumlah Jenis Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2008 124 111 95 77 65 26.3% 49.8% 69.9% 86.2% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Rona warna tidak sesuai standar Dimensi tidak sesuai Die line terlihat jelas Thickness film terlalu tipis Thickness film terlalu tebal JUMLAH CACAT
Diagram Pareto Produk Aluminium
Anodized Finish
Jenis Cacat (dalam kwintal) Jumlah Cacat Persentase Cacat (%) Persentase Kumulatif (%)
Dimensi tidak sesuai 108 23,69 23,69
Thickness film terlalu tipis 70 15,35 39,04
Thickness film terlalu tebal 60 13,16 52,20
Die line terlihat jelas 93 20,39 72,59
Rona warna tidak sesuai standar 125 27,41 100,00
Jumlah 456
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan jumlah cacat dari tabel di atas, maka dapat diketahui jenis cacat yang memiliki frekuensi terbanyak yaitu rona warna yang tidak sesuai standar perusahaan dengan jumlah 125 kwintal, dan persentase cacat sebesar 27,41%. Berikut diagram pareto berdasarkan data di atas:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009 125 108 93 70 60 27.4% 51.1% 71.5% 86.8% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Rona warna tidak sesuai standar Dimensi tidak sesuai Die line terlihat jelas Thickness film terlalu tipis Thickness film terlalu tebal JU ML AH CACAT
Diagram Pareto Produk Aluminium
Anodized Finish
Gambar 4.14 Diagram Pareto Anodized Finish Tahun 2008
4.11.3 Analisis Jenis Cacat Produk Anodized Finish tahun 2009
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, maka berikut ini merupakan perhitungan dalam diagram pareto untuk produk aluminium anodized finish tahun 2009:
Tabel 4.24 Data Jumlah Jenis Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2009
Jenis Cacat (dalam kwintal) Jumlah Cacat Persentase Cacat (%) Persentase Kumulatif (%)
Dimensi tidak sesuai 112 26,92 26,92
Thickness film terlalu tipis 57 13,70 40,62
Thickness film terlalu tebal 65 15,63 56,25
Die line terlihat jelas 72 17,30 73,55
Rona warna tidak sesuai standar 110 26,45 100,00
Jumlah 416
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Berdasarkan jumlah cacat dari tabel di atas, maka dapat diketahui jenis cacat yang memiliki frekuensi terbanyak yaitu Dimensi yang tidak sesuai dengan standar perusahaan dengan jumlah 112 kwintal, dan persentase cacat sebesar 26,92%. Berikut diagram pareto berdasarkan data di atas:
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.15 Diagram Pareto Anodized Finish Tahun 2009
4.11.4 Analisis Jenis Cacat Produk Anodized Finish Tahun 2007-2009
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, maka berikut ini merupakan perhitungan dalam diagram pareto untuk produk aluminium anodized finish tahun 2007-2009:
Tabel 4.25 Data Jumlah Jenis Cacat Produk Aluminium Anodized Finish Tahun 2007-2009
Jenis Cacat Jumlah Cacat (dalam kwintal) Persentase Cacat (%) Persentase Kumulatif (%)
Dimensi tidak sesuai 331 24,63 26,92
112 110 72 65 57 26.9% 53.4% 70.7% 86.3% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Dimensi tidak sesuai Rona warna tidak sesuai standar Die line terlihat jelas Thickness film terlalu tebal Thickness film terlalu tipis JUMLAH CACAT
Diagram Pareto Produk Aluminium
Anodized Finish
Thickness film terlalu tipis 204 15,18 39,81
Thickness film terlalu tebal 190 14,14 53,95
Die line terlihat jelas 260 19,35 73,30
Rona warna tidak sesuai standar 359 26,70 100,00
Jumlah 1344
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Sumber: Hasil Analisis Data, Desember 2009
Gambar 4.16 Diagram Pareto Anodized Finish Tahun 2007-2009 Dari diagram pareto diatas maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain:
1. Cacat ukuran dimensi yang tidak sesuai
Merupakan jenis cacat yang terjadi dimana ukuran dan juga dimensi tidak sesuai dengan hasil cetakan dan standar ukuran yang sudah ditentukan berdasarkan
359 331 260 204 190 26.7% 51.3% 70.7% 85.9% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% 0 200 400 600 800 1000 1200 Rona warna tidak sesuai standar Dimensi tidak sesuai Die line terlihat jelas Thickness film terlalu tipis Thickness film terlalu tebal JUMLAH CACAT
Diagram Pareto Produk Aluminium
Anodized Finish
profil aluminium masing-masing. Berdasar hasil pengumpulan data dan analisis jumlah total cacat ukuran dimensi yang tidak sesuai ini selama 3 tahun terakhir dari 2007-2009 berjumlah sebanyak 331 kwintal dari total cacat keseluruhan sebanyak 1344 kwintal dan dengan persentase sebesar 24,63% dari total cacat keseluruhan.
2. Cacat thickness film yang terlalu tipis
Merupakan jenis cacat dimana ukuran ketebalan lapisan film micron dalam produk anodized finish terlalu tipis sehingga tidak sesuai dengan ukuran ketebelan film micron yang sudah ditetapkan sebagai standar oleh perusahaan pada setiap jenis profil aluminium. Berdasar hasil pengumpulan data dan analisis jumlah total cacat ukuran dimensi yang tidak sesuai ini selama 3 tahun terakhir dari 2007-2009 berjumlah sebanyak 204 kwintal dari total cacat keseluruhan sebanyak 1344 kwintal dan dengan persentase sebesar 15,18% dari total cacat keseluruhan. 3. Cacat thickness film yang terlalu tebal
Merupakan jenis cacat dimana ukuran ketebalan film micron dalam produk anodized finish terlalu tebal sehingga tidak sesuai dengan ukuran ketebelan film micron yang sudah ditetapkan sebagai standar oleh perusahaan pada setiap jenis profil aluminium. Berdasar hasil pengumpulan data dan analisis jumlah total cacat ukuran dimensi yang tidak sesuai ini selama 3 tahun terakhir dari 2007-2009 berjumlah sebanyak 190 kwintal dari total cacat keseluruhan sebanyak 1344 kwintal dan dengan persentase sebesar 14,14% dari total cacat keseluruhan. 4. Cacat die line terlihat jelas
Merupakan jenis cacat dimana pada produk masih terlihat goresan yang sangat jelas dari proses pencetakan sehingga kualitas tampilan produk sangat tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Berdasar hasil pengumpulan data dan analisis jumlah total cacat die line yang terlihat jelas
se ca da 5. Ca Me da ku dit uk be kw 4.12 Fakt 4.12.1 Fa Sumber: Has Gambar 4 lama 3 tahun cat keseluruh ari total cacat acat rona war
erupakan jeni ari standar ya ualitas dari pe tetapkan. Ber kuran dimensi erjumlah seba wintal dan den
tor-faktor Pe aktor Penyeb il Analisis Data, D 4.17 Diagra n terakhir dari han sebanyak keseluruhan. rna yang tidak is cacat diman ng sudah dite enampilan pro rdasar hasil pe i yang tidak s anyak 359 kw ngan persenta enyebab Ca bab Cacat D Desember 2009 am Sebab Ak i 2007-2009 b k 1344 kwinta . k sesuai deng na dari hasil p etapkan oleh oduk tidak ses engumpulan d
esuai ini sela intal dari tota ase sebesar 2 cat Pada Pr Dimensi Tida kibat Untuk berjumlah seb l dan dengan gan standar proses pewar perusahaan s suai dengan s data dan ana ma 3 tahun te al cacat keselu 26,70% dari t roduk Anodiz ak Sesuai Cacat Dime banyak 260 kw persentase s rnaan rona wa sehingga men standar yang lisis jumlah to erakhir dari 2 uruhan seban total cacat kes
ized Finish
ensi Tidak Se
wintal dari tot sebesar 19,35 arna berbeda nyebabkan sudah otal cacat 2007-2009 nyak 1344 seluruhan. esuai Standa tal 5% ar
1. Mesin
• Perawatan mesin tidak teratur
Kurangnya keteraturan perawatan mesin menyebabkan menurunnya kinerja dari mesin yang dapat menyebabkan kualitas produk tidak sesuai dengan standar perusahaan dan kurangnya pengecekan pada cetakan-cetakan yang dapat menyebabkan dimensi produk tidak sesuai dengan ukuran yang seharusnya.
• Kinerja mesin sudah berkurang
Kondisi mesin yang sudah semakin tua sehingga menyebabkan kinerja mesin dari mesin peleburan sampai pencetakan tidak dapat bekerja secara maksimal dan menyebabkan produk yang diolah tersebut memiliki hasil yang tidak sesuai dengan standar.
2. Karyawan
• Kurangnya kontrol pada mesin
Pada saat proses peleburan dan pencetakan haruslah dipantau karena jika terjadi sedikit kelengahan maka akan menyebabkan hasil produksi akan tidak sesuai dengan standar yang ada.
3. Metode
• Proses penyimpanan produk tidak teratur
Proses penyimpanan di gudang yang kurang teratur menyebabkan terjadi benturan-benturan pada produk yang dapat menyebabkan kerusakan pada dimensi produk.
4.12.2 Fa Sumber: Has Gambar 1. Ba • 2. Me • aktor Penyeb il Analisis Data, D r 4.18 Diagr ahan Baku Kualitas ba Dalam pro secara kimi tinggi agar terbaik. Sa berasal dar masih mem terbaik. etode Kerja Terlalu ban bab Cacat T Desember 2009 ram Sebab A
han kimia kur oses pembuat ia dan hal ini r kualitas ano aat ini perusa ri bermacam-miliki kualitas nyak pesanan Thickness Fil Akibat Untuk rang terjamin tan anodic f memerlukan odic film yan ahaan masih -macam supp produk yang lm Terlalu T k Cacat Thic n film diperluk bahan-bahan g dihasilkan menggunaka plier dan beb
dapat dikata ipis ckness Film an beberapa n kimia denga juga memilik an bahan-bah berapa dari su akan belum m Terlalu Tipis a proses rea an kualitas ya ki kualitas ya han kimia ya upplier terseb memiliki kualit s aksi ang ang ang but tas
Terkadang disaat permintaan tinggi perusahaan berusaha untuk memenuhi seluruhnya, hal ini mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan terlalu terburu-buru yang mengakibatkan menurunnya kualitas produk dan terutama dapat menyebabkan ketebalan anodic film tidak tercapai sesuai pesanan. Untuk mencapai ketebalan tertentu diperlukan waktu proses anodizing yang tepat, jika waktu yang digunakan terlalu singkat maka ketebalan anodic film akan dapat tidak tercapai sesuai keinginan.
3. Mesin
• Terbatasnya fasilitas mesin
Ketika tingkat permintaan tinggi maka pekerjaan yang dilakukan menjadi agak terburu-buru untuk mencapai seluruh target permintaan tersebut, dan hal ini tidak didukung oleh fasilitas yang ada, karena mesin yang digunakan untuk proses anodizing masih terbatas.
4. Karyawan
• Kurangnya pengawasan
Pada saat proses anodizing berlangsung seharusnya dibutuhkan pengawasan oleh karyawan agar tingkat ketebalan anodic film benar-benar tercapai sesuai dengan yang dibutuhkan jika terjadi kelengahan oleh karyawan hal ini dapat pula menyebabkan tingkat ketebalan tidak tercapai.
• Pelaksanaan proses tidak sesuai prosedur
Terkadang untuk mencapai target permintaan karyawan melakukan proses anodizing tidak sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh perusahaan agar tingkat ketebalan anodic film mencapai tingkat yang diinginkan.