• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KONDISI UMUM JAWA TENGAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Luas wilayah : 3,25 Jt Ha

Kemiskinan (%)

2008

KONDISI UMUM JAWA TENGAH

(2)

PERKEMBANGAN PERSENTASE & JUMLAH PENDUDUK MISKIN

PROVINSI JAWA TENGAH

Pada tahun 2011 terjadi fluktuasi dan

mengalami kenaikan

menjadi sebesar 16,21% (Sept) dari

periode sebelumnya sebesar 15,76% (Maret).

Pada periode tahun 2012 s/d 2013

mengalami

penurunan

yaitu

pada periode Sept 2012 sebesar 14,98% menjadi sebesar 14,44% pada periode

Sept 2013.

Namun pada tahun 2013

untuk daerah perdesaan mengalami kenaikan menjadi sebesar

16,05%

(Sept)

dari sebesar 15,99% (Maret).

19,23

(6.189,6) (6.122,6) 18,99

17,72

(5.725,7) 17,48 (5.655,4)

16,56

(5.369,2) 16,11

(5.217,2) 15,76 (5.107,4)

16,21 (5.255,99)

15,34

(4.977,36) 14,98

(4.863,41) 14,56

(4.732,95) (4.704,87) 14,44

13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00

Maret Juli Maret Juli Maret Juli Maret Sept Maret Sept Maret Sept

2008 2009 2010 2011 2012 2013

% - (ribu jiwa)

(3)

1.700,00 1.900,00 2.100,00 2.300,00 2.500,00 2.700,00 2.900,00

Kota

Desa

12,87% (1.911,21)

15,99% (2.821,74)

12,53% (1.870,73)

16,05% (2.834,14)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN KOTA & DESA

PERIODE MARET – SEPTEMBER 2013

Maret

Sept

Maret

Sept

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah

pada periode Sept 2013 sebanyak 4.704,87 ribu jiwa

(14,44%) mengalami penurunan sebanyak 28,08 ribu jiwa

dibandingkan dengan periode Maret 2013

sebanyak 4.732,95 ribu jiwa (14,56%).

Namun

pada periode yang sama di daerah perdesaan mengalami kenaikan sebanyak 12,40 ribu

jiwa (0,06%)

menjadi sebanyak 2.834,14 ribu orang.

Distribusi jumlah penduduk miskin pada periode Sept 2013 antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak

banyak berubah,

60,24% penduduk miskin berada di daerah perdesaan

.

TURUN

N

A

IK

(4)

PERKEMBANGAN GARIS KEMISKINAN (GK)

PROVINSI JAWA TENGAH

184.704

196.478

205.606

222.430

231.046 234.799

245.817

254.800

268.397

152.531

169.312

179.982

198.814

205.981 211.823

223.622

235.202

256.368

168.168

182.515

192.435

209.611

217.440 222.327

233.769

244.161

261.881

140.000 160.000 180.000 200.000 220.000 240.000 260.000 280.000

Maret Maret Maret Maret Sept Maret Sept Maret Sept

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Perkotaan Perdesaan Kota + Desa

Garis Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah

naik sebesar 7,26% dari Rp. 244.161 (Maret 2013) menjadi Rp.

261.881 (Sept 2012)

.

Garis Kemiskinan di

daerah perkotaan lebih tinggi dibanding garis kemiskinan perdesaan

.

Komoditi makanan

yang memberi sumbangan terbesar adl

beras di perkotaan (37,37%) & di perdesaan

(40,03%)

. Selanjutnya Rokok kretek filter & tempe baik perkotaan maupun perdesaan.

Komoditi bukan makanan

di perkotaan adl biaya perumahan (20,62%), listrik (9,73%) & pendidikan

(5)

PERKEMBANGAN INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1)

PROVINSI JAWA TENGAH

Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Sept 2013

naik menjadi 2,374, diakibatkan daerah

perdesaan & perkotaan mengalami kenaikan dari periode sebelumnya

untuk daerah

perdesaan menjadi sebesar 2,642 & perkotaan menjadi sebesar 2,058.

Kenaikan ini mengindikasikan bahwa

rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung

semakin menjauhi garis kemiskinan

.

2,97

2,56

2,09

2,46 2,57

2,115 2,059

2,011 2,058 3,78

3,34

2,86

2,64 2,59

2,404

2,665

2,377

2,642

3,39

2,96

2,49 2,56 2,58

2,272

2,388

2,209

2,374

1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00

Maret Maret Maret Maret Sept Maret Sept Maret Sept

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Kota Desa Kota+Desa

KOTA & DESA

NAIK

(6)

PERKEMBANGAN INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN (P2)

PROVINSI JAWA TENGAH

Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sept 2013

naik menjadi sebesar 0,594

dari periode

sebelumnya sebesar 0,543 (Maret 2013)

yang diakibatkan daerah perdesaan mengalami

kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0,102

menjadi sebesar 0,661.

Hal ini mengindikasikan bahwa

ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar

khususnya di daerah perdesaan

.

0,82

0,62

0,50

0,66

0,73

0,506 0,498 0,525 0,514 0,98

0,85

0,69

0,66

0,61 0,548

0,627

0,559

0,661

0,90

0,74

0,60

0,66 0,67

0,529

0,568

0,543

0,594

0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00

Maret Maret Maret Maret Sept Maret Sept Maret Sept

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Kota Desa Kota+Desa

DESA

NAIK

(7)

POSISI RELATIF PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KAB./KOTA

DI PROVINSI JAWA TENGAH (SEPTEMBER 2012)

Di

atas

Provinsi

Jawa Tengah dan

Nasional

:

15 Kabupaten

(Wonosobo 22,50%, Kebumen 22,40%, Rembang 21,88%, Purbalingga 21,19%, Brebes 21,12%,

Banyumas 19,44%, Pemalang 19,27%, Banjarnegara 18,87%, Demak 16,73%, Sragen 16,72%, Klaten

16,71%, Purworejo 16,32%, Grobogan 16,13%, Cilacap 15,92% dan Blora 15,10%)

Di bawah Provinsi

Jawa Tengah dan

di atas Nasional

:

10 Kabupaten/Kota

(Wonogiri 14,67%, Karanganyar 14,07%, Magelang 13,97%, Boyolali 13,88%, Pekalongan 13,86%,

Pati 13,61%, Kendal 13,17%, Batang 12,40%, Temanggung 12,32% dan Kota Surakarta 12,01%)

Di bawah Provinsi

Jawa Tengah dan

Nasional

:

10 Kabupaten/Kota

(Tegal 11,75%, Kota Magelang 10,31%, Sukoharjo 10,16%, Kota Tegal 10,04%, Kota Pekalongan

9,47%, Semarang 9,40%, Jepara 9,38%, Kudus 8,63%, Kota Salatiga 7,11%, dan Kota

Semarang 5,13%)

5

Kabupaten/Kota

Provinsi 2012

Nasional 2012

(8)

JAWA TENGAH

KECAMATAN

JUMLAH

RUTA

SANGAT

MISKIN

MISKIN

HAMPIR

MISKIN

RENTAN

MISKIN

LAINNYA

(SM)

(M)

(HM)

(RML)

573

8.752.059

521.186

674.182 1.155.102 1.893.736

KATEGORI

TINGGI

: 50 Kec (15 Kab)

SEDANG : 234 Kec (27 Kab)

RENDAH

: 289 Kec (30 Kab/Kota)

KEMISKINAN (%)

2013

14,44

2014

11,58-11,37

2015

9,65-8,75

2016

8,60-8,35

2017

8,25-8,00

2018

7,80-7,60

REALISASI

TARGET

Sumber Data : PPLS 2011

PEMETAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DI JAWA TENGAH

(9)

50 KEC

284 KEC (27 KAB)

0/12/20

1/21/27

2/5/15

0/10/16

1/3/19

4/12/17

0/15/24

5/9/14

2/11/19

0/7/16

0/3/17

7/17/26

0/6/20

1/15/26

0/5/21

0/10/21

2/14/19

4/9/14

9/7/18

1/7/16

8/5/14

0/1/19

0/11/20

0/3/18

0/4/20

1/2/25

2/10/15

234 KEC

MERAH/KUNING/JUMLAH KECAMATAN

Keterangan :

KECAMATAN PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN

(10)

NO.

KRITERIA

DESA

KELURAHAN JUMLAH

1.

TINGGI

1.356

123

1.479

2. SEDANG

2.080

155

2.235

3.

RENDAH

4.373

491

4.864

TOTAL

7.809

769

8.578

DESA/KELURAHAN PRIORITAS

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

(11)

KONDISI RIIL KEMISKINAN

SEPTEMBER 2013

14,44%

TARGET

MDGs 2011 - 2015

RPJMD 2013

2018

8,75%

7,80

7,60%

5,

69

6,64

PERLU PERAN AKTIF & KEBERSAMAAN

SKPD PROVINSI JAWA TENGAH

SULIT

SANGAT SULIT

(12)

No.

Komoditi

Kota

(%)

Komoditi

Desa

(%)

1 Beras

37,37

Beras

40,03

2 Rokok kretek filter 12,34

Rokok kretek filter

8,00

3 Tempe

5,02

Tempe

5,45

4 Telur ayam ras

4,61

Gula pasir

4,79

5 Gula pasir

4,42

Telur ayam ras

4,25

6 Daging ayam ras

3,73

Bawang merah

4,01

7 Tahu

3,62

Tahu

3,92

8 Mie instan

3,39

Mie instan

3,54

9 Bawang merah

3,29

Daging ayam ras

2,53

10 Teh

1,31

Cabe rawit

1,99

Daftar

KOMODITI MAKANAN

yang Memberi Pengaruh Besar pada

Kenaikan Garis Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah, September 2013

(13)

Daftar

KOMODITI BUKAN MAKANAN

yang Berpengaruh Besar Terhadap

Kenaikan Garis Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah, September 2013

No.

Komoditi

Kota

(%)

Komoditi

Desa

(%)

1 Perumahan

20,62

Perumahan

20,19

2 Listrik

9,73

Bensin

9,48

3 Pendidikan

9,72

Listrik

7,87

4 Bensin

8,92

Pakaian jadi

anak-anak

7,46

5

Pakaian jadi

anak-anak

7,48

Kayu bakar

6,55

Komoditas Non Makanan :

- Kota : 51 Jenis

(14)

GK

(M&NM)

Miskin

Tidak Miskin

2. MENINGKATKAN DAYA BELI

PENDAPATAN

1. MEMPERTAHANKAN

GK

Mengendalikan inflasi

beras, rokok kretek filter,

tempe, gula pasir & telur ayam

ras

Mengurangi beban pengeluaran

Kesehatan, pendidikan, perumahan, sarpras

dasar

Memberdayakan masyarakat

Pelatihan & ketrampilan, teknologi tepat

guna

Mengembangkan usaha ekonomi

produktif

(15)

LOKASI 50 KECAMATAN PRIORITAS 1

1. BANYUMAS

SUMBANG

2. BATANG 1. BLADO 2. REBAN

3. BOYOLALI

WONOSEGORO 4. BREBES

1. BANTARKAWUNG 2. PAGUYANGAN 3. TANJUNG 4. TONJONG

5. DEMAK 1. GUNTUR 2. KARANGAWEN 3. DEMPET 4. BONANG 5. WEDUNG

6. GROBOGAN

1. GEYER 2. PULOKULON 7. KEBUMEN

1. KARANGGAYAM 2. SADANG 3. PADURESO 4. ROWOKELE 5. KARANGSAMBUNG 6. SEMPOR

7. ALIAN

8. KLATEN

BAYAT 9. PEKALONGAN

1. PANINGGARAN 2. KANDANGSERANG

10. PEMALANG 1. BELIK 2. PULOSARI 3. WATUKUMPUL 4. MOGA

11. PURBALINGGA 1. KARANGREJA

2. KARANGJAMBU 3. KUTASARI 4. KARANGANYAR 5. KEMANGKON 6. KEJOBONG 7. MREBET 8. PENGADEGAN 9. KERTANEGARA

12. PURWOREJO

BRUNO

13. REMBANG

1. GUNEM

14. WONOGIRI

KISMANTORO 15. WONOSOBO

1. KEPIL 2. KALIKAJAR

(16)

INDIKATOR

KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD TARGET KINERJA KONDISI KINERJA PADA

AKHIR RPJMD 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Persentase Penduduk Miskin (% )

14,98% 4.863,41 ribu jiwa

(Sept)

14,44% 4.704,87 ribu jiwa

(Sept)

11,58 - 11,37 9,05 - 8,75 8,60 - 8,35 8,25 - 8,00 7,80 - 7,60 7,80 - 7,60

Tingkat Pengangguran Terbuka (% )

5,63% 962,1 ribu jiwa

(Agustus)

6,02% 1.022,7 ribu jiwa

(Agustus)

5,31 - 4,77 4,93 - 4,62 4,66 - 4,43 4,49 - 4,27 4,32 - 4,20 4,32 - 4,20

Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan untuk jumlah siswa dalam kategori baik telah mencapai indikator keberhasilan yaitu  15 siswa, dengan demikian kemampuan berpikir kritis matematis

Java adalah turunan dari C, sehingga Java memiliki sifat C yaitu Case sensitive, yaitu membedakan antara huruf besar dan kecil Dalam sebuah file program di

Problem Based Learning (PBL) Merupakan suatu model pembelajaran yang dalam pelaksanaan pembelajarannya berpegang pada sebuah masalah yang nantinya siswa itu sendiri atau

Meskipun sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian tentang ekstraksi DNA pada kayu, namun sama halnya dengan ekstraksi pada sampel daun, pengenceran hasil ekstraksi pada kayu

jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko

Etnobotani adalah penelitian ilmiah murni yang mengunakan pengalaman pengetahuan tradisional dalam memajukan dan improvisasi kualitas hidup, tidak hanya bagi manusia tetapi

Sedangkan user dapat mengakses kegiatan diagnosa penyakit dengan memasukkan data gejala-gejala yang dialami burung kenari yang sakit, kemudian sistem akan

kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Online Machine Translation (OMT) dalam pembelajaran bahasa Inggris.. Online Machine Translation (OMT) merupakan mesin