• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI SUMBER DAYA MINYAK BUMI DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONTRIBUSI SUMBER DAYA MINYAK BUMI DALAM"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI SUMBERDAYA MINYAK BUMI DALAM

PEMBANGUNAN EKONOMI

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Geografi Ekonomi

Yang dibina oleh I Nyoman Ruja

Oleh:

Ahmad Salimudin 140721600658 Angga Aji Putra 140721600967 Anik Wiwit Wibowo 140721604988 Aqidatul Izza 140721603854

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Sumberdayaalam (baik renewable dan non renewable) merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumberdaya tersebut akan berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di mukabumi. Kekayaan sumberdaya alam Indonesia ini pula yang menyebabkan negara kita dijajah selama berabad-abad oleh negara Belanda dan juga selama tigasetengah tahun oleh negara Jepang.

Salah satu sumberdaya alam yang kita miliki adalah tambang minyak dan gas (MIGAS), yang termasuk dalam golongan sumberdaya non renewable. Sektor migas merupakan salah satu andalan untuk mendapatkan devisa dalam rangka kelangsungan pembangunan negara .Pencapaian penerimaan negara dari minyak dan gas bumi. Pada tahun 2010 sebesar 102%. Realisasi penerimaan migas mencapai Rp 219,2 triliun, sedangkan target pada APBN-P 2010 sebesar Rp 215 triliun. Penerimaan migas itu terdiri dari PPh migas Rp 58,9 triliun (106% dari target APBN-P 55,38 triliun), PNBP SDA migas Rp 152,05 triliun (100,2% dari target APBN-P Rp 151,78 triliun) dan PNBP lainnya Rp 8 triliun (101% dari target APBN-P Rp 7,9 triliun).

Makalah ini akan membahas bagaimana pengaruh minyak bumi dalam kontribusi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan mengkaji pertumbuhan, persebaran, dan cadangan minyak bumi maka akan terlihat seberapa besar kontribusi minyak bumi dalam perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana persebaran minyak bumi di Indonesia? 1.2.2 Bagaimana pertumbuhan minyak bumi di Indonesia?

1.2.3 Bagaimana peran dan kontribusi minyak bumi di Indonesia? 1.2.4 Strategi dalam menjaga sumber daya minyak bumi?

1.3 Tujuan Penulisan

(3)

1.3.3 Memaparkan peran dan kontribusi minyak bumi dalam perekonomian di Indonesia.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sumberdaya Alam

Sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai sumberdaya harus : 1) ada pengetahuan, teknologi atau keterampilan untuk memanfaatkannya dan 2) harus ada permintaan (demand) terhadap sumberdaya tersebut. Dengan kata lain sumberdaya alam adalah faktor produksi yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi.Secara umum sumberdaya alam dapat diklasifikasi kedalam dua kelompok, yaitu :

a. Kelompok Stok (Non Renewable)

Sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas, sehingga eksploitasiny aterhadap sumberdaya tersebut akan menghabiskan cadangan sumberdaya, sumberstok dikatakan tidak dapat diperbaharui (non renewable) atau terhabiskan (exhuastible)

b. Kelompok flow

Jenis sumberdaya ini dimana jumlah dan kualitas fisik dari sumberdaya berubah sepanjang waktu.Berapa jumlah yang kita manfaatkan sekarang, bisa mempengaruhi atau bisa juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumberdaya dimasa mendatang. Sumberdaya ini dikatakan dapat diperbaharui (renewable) yang regenerasinya ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang tidak.Sumberdaya alam tidak dapat terbarukan atau sering juga disebut sebagai sumberdaya terhabiskan adalah sumberdaya alam yang tidak memiliki kemampuan regenerasi secara biologis. Sumberdaya alam ini terbentuk melalui proses geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumberdaya alam yang siap diolah atau siap pakai. Jika diambil (eksploitasi) sebagian, maka jumlah yang tinggal tidak akan pulih kembali seperti semula.

(5)

sebagai sumberdaya yang mempunyai stok yang tetap.Sifat-sifat tersebut menyebabkan masalah eksploitasi sumberdaya alam tidakterbarukan (non renewable) berbeda dengan ekstrasi sumberdaya terbarukan(renewable).

Pengusaha pertambangan atau perminyakan, harus memutuskan kombinasi yang tepat dari berbagai faktor produksi untuk menentukan produksi yang optimal, dan juga seberapa cepat stok harus diekstraksi dengan kendala stok yang terbatas. Berbasis Ekonomi Pengelolaan Sumberdaya.

2.2 Parameter Model Ekonomi Kompetitif Model Sumberdaya NonRenewable

Maksimasi Keuntungan (maksimasiprofit, π) penerimaan marjinal (p) sama dengan biaya marjinal (BM) atau p = BMStok yang tidak diekstraksi, mempunyai nilai oppurtunitasnya atau P= BM + λ. Ektrasi Sumberdaya Investasi karena nilai rente sumberdaya terkaait waktu. Penentuan rente / keuntungan tidak dihitung masa kini juga masa sekarang. Terkendala stok, pada waktutertentu (terminal period), stokakan habis. Peran waktusangat krusial, intertemporal.

Masalah utama dalam usaha pertambangan (termasuk penambangan minyak) adalah menemukan atau menaksir jumlah kandungan sumberdaya alam yang kita milikidan menurunkan tingkat kesulitan (pemanfaatan) yang akan dihadapi. Informasi mengenai letak dan jumlah kandungan sumberdaya alam merupakan suatu hal yang sangat berharga dan vital, baik bagi pemiliksumberdaya (pemerintah) maupun kontraktor (penambang). Jika pemilik tidakmengetahui berapa jumlah dan nilai sumberdaya yang dimiliki, maka perusahaanpertambangan akan menekan harga sewa atau bagi hasil tambang tersebut. Bisa jugadengan menaikan nilai tambang melebihi nilai sebenarnya, sehingga pemilik atau oranglain mau menanamkan modalnya pada usaha patungan yang akan dibuat. Kasuspendugaan stok tambang tembaga (yang sebenarnya lebih banyak kandungan emasnya)di Tembagapura Timika merupakan salah satu contoh ketidakmampuan kita untuk

mengetahui jumlah dan jenis kandungan tambang yang ada secara tepat.

(6)

(citrasatelit dan foto udara) menjadikan kegiatan lebih mudah, namun survei lapangan atau eksplorasi permukaan (ground survey) dan pengujian contoh masih tetap sangat diperlukan.Sementara itu, tingkat ketidak pastian dari ekplorasi masih tinggi.Hasil penelitian di AS mengenai minyak bumi dan gas menunjukkan bahwa nilai kiraaneksplorasi berada diantara sepersepuluh sampai sepuluh kali dari jumlah deposit sebenarnya yang diperoleh pada saat / sesudah produksi berjalan. Artinya kiraan eksplorasi deposit bisa melesat sepuluh kali dari nilai sebenarnya.

Salah satu sumberdaya alam yang melimpah di dunia yaitu minyak bumi. Inilah yang akan menjadi kajian dalam makalah ini. Berikut merupakan proses terjadinya minyak bumi

1) Menurut Teori Biogenesis / Organik

a. Macqiur (Prancis, 1758), MW Lamanosow (Rusia, 1763)

Mengemukakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan b. New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938), dan

Hofer

Mengemukakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.

Menurut teori ini :

1. Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari ragam binatang dan tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur.

2. Endapan lumpur kemudian dihanyutkan arus sungai menuju laut.

3. Lalu mengendap di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam waktu yang sangat lama.

(7)
(8)

Gambar di atas mendiskripsi persebaran dan kuantitas dari keberadaan minyak bumi. Peta sumberdaya minyak bumi tersubut terlihat jelas bahwa jumlah sumberdaya minyak bumi yang paling banyak mencapai 66% yaitu di Iraq, Iran, Saudi Arabia, atau yang biasa di sebut middle east. Negara-negara inilah yang membantu kebutuhan energi dunia. Ini semua merupakan sebab pergerakan lempeng dunia, yang menentukan banyak atau tidaknya sumberdaya minyak bumi.

Sumberdaya minyak bumi yang paling sedikit berada di negara Austria, Belgium, Denmark, finland, dan negara yang lainnya atau bisa di sebut western Europe. Sedangkan sumberdaya minyak di Indonesia berada pada urutan ke-6.

(9)
(10)

b. Peta Cekungan Minyak Bumi di Indonesia

c. Peta Lokasi Kilang Minyak di Indonesia

(11)
(12)
(13)
(14)

2.5 Peran Dan Kontribusi (Energi) Minyak Bumi Dalam Perekonomian Di Indonesia

Energi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi tercapainya sasaran pembangunan. Peranan energi untuk pembangunan di Indonesia mencakup dua hal yaitu sebagai sumber dana pembangunan (penerimaan pemerintah) yang berasal dari devisa (ekspor) dan yang utama untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang dibutuhkan dalam pembangunan.

a. Peranan energi sebagai sumber penerimaan negara

Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (penerimaan migas), memberikan sumbangan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Walaupun peranan minyak dan gas bumi dalam penerimaan negara relatif semakin menurun, namun dalam jangka waktu lima tahun terakhir (1996/97-1999/2000) rata-rata penerimaan minyak dan gas bumi dibandingkan dengan jumlah penerimaan dalam negeri masih mencakup yaitu sekitar 30%.

Penerimaan minyak dan gas bumi dipengaruhi oleh besarnya tingkat produksi minyak mentah dan kondesat, volume ekspor LNG dan LPG, harga minyak mentah dan biaya produksi. Unsur lain yang juga penting dan mempengaruhi besarnya penerimaan minyak dan gas adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Selain sebagai sumber penerimaan negara, minyak dan gas bumi juga berperan sebagai sumber penerimaan devisa.

b. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Dalam hal ini terlihat bahwa hubungan perekonomian dengan energi sedemikian kuat, peningkatan kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan meningkatnya konsumsi energy.Di Indonesia tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun mengakibatkan pertumbuhan konsumsi energi meningkat sebesar 10%. Hubungan tersebut disebut dengan ”elastisitas energi” terhadap kegiatan energi, atau dapat didefenisikan sebagai perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan kegiatan ekonomi.

c. Listrik sebagai Sumber Daya Energi

(15)

pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan penggerak utama dan sangat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor lain. Pembangunan di berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapapatan nasional, mengubah struktur ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan tenaga listrik. Di samping itu, tersedianya tenaga listrik yang meratadan dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

Minyak bumi, gas bumi dan batu bara merupakan sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik. Pemanfaatan minyak bumi, gas bumi dan batu bara sebagai pemasok untuk memproduksi listrik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Keterbatasan cadangan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri menyebabkan pemerintah mengambil kebijaksanaan untuk melakukan diversifikasi energi untuk sektor Pembangkit Listrik Negara (PLN) bentuk diversifikasi ini telah dapat dirasakan dengan berdirinya pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air, tenaga gas, maupun panas bumi.

Sebagai salah satu bentuk energi yang sudah siap dipergunakan oleh konsumen, tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk mencapai sasaran pembangunan, sehingga perlu diusahakan serasi, selaras, dan serempak dengan tahap pembangunan nasional.Hal ini berarti bahwa sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus selalu menunjang setiap tahap pembangunan nasional baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun dalam mendorong peningkatan ekonomi.

2.6 Strategi Dalam Menjaga Sumberdaya Minyak Bumi

Berikut merupakan strategi dalam menjaga sumberdaya minyak bumi: a. Pengembangan Energi Alternatif

(16)

air, seperti: bioethanol sebagai pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga surya, tenaga angin, bahkan sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Hampir semua sumber energi tersebut sudah dicoba diterapkan dalam skala kecil di tanah air. Momentum krisis BBM saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menata dan menerapkan dengan serius berbagai potensi tersebut. Meski saat ini sangat sulit untuk melakukan substitusi total terhadap bahan bakar fosil, namun implementasi sumber energi terbarukan sangat penting untuk segera dimulai.

Kebijakan penghapusan subsidi BBM pada tahun 2005 merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengembangkan batubara sebagai energi alternatif yang prospeknya cukup menjanjikan. baik dilihat dari cadangan yang melimpah maupun dari harga yang relatif lebih murah dibanding BBM. Sebagai contoh bila digunakan di sektor listrik, batubara lebih murah dibanding BBM. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang menggunakan solar, harga listrik mencapai Rp 500 per KWh. Sementara menggunakan batubara biayanya hanya sekitar Rp 50 per KWh. Jadi bisa menghemat biaya kurang lebih Rp 30 milyar per tahun.

(17)

dilakukan untuk pengeluaran energi di sektor rumah tangga sebesar Rp 5.74 trilyun. Dengan harga minyak tanah yang mencapai Rp 2000 perliter pada tahun 2005. maka tentu saja penghematan ini akan jauh lebih besar lagi.

Proses substitusi penggunaan energi ini tentu saja harus dibarengi dengan inovasi peralatan dan mesin-mesin industri yang bisa mendukung digunakannya energi alternatif tersebut dan bisa meminimalisir efek negatif dari penggunaan energi alternatif, seperti polusi dari hasi pembakaran batubara. Begitupun halnya dengan substitusi energi di sektor rumah tangga.Perlu ditunjang dengan ketersediaan alat yang kompatibel dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.Di sisi lain. untuk memberikan kenyamanan pada pengguna energi alternatif. maka pemerintah perlu memberikan jaminan kontinuitas distribusi energi alternatif tersebut. Mengganti BBM dengan batubara atau gas bumi memang terkesan hanya sebagai solusi jangka pendek karena memang sama-sama energi tidak terbarukan (non renewable energy), namun hal ini akan menjadi jembatan penting untuk pengembangan energi alternatif lain yang dapat diperbaharui (renewable energy). Pengembangan alternatif tersebut diantaranya adalah: 1) Bioethanol

(18)

tanaman seperti tebu, jagung, singkong, ubi, dan sagu; ini merupakan jenis tanaman yang umum dikenal para petani di tanah air. Efisiensi produksi bioethanol bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan bagian tumbuhan yang tidak digunakan sebagai bahan bakar yang bisa menghasilkan listrik.

2) Biodiesel

Serupa dengan bioethanol, biodiesel telah digunakan di beberapa negara, seperti Brazil dan Amerika, sebagai pengganti solar. Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok, dsb. Beberapa lembaga riset di Indonesia telah mampu menghasilkan dan menggunakan biodiesel sebagai pengganti solar, misalnya BPPT serta Pusat Penelitian Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan ITB. Kandungan sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih tinggi menambah daya tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar. Seperti telah diketahui, tingginya kandungan sulfur merupakan salah satu kendala dalam bisa segera diimplementasikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

3) Tenaga Panas Bumi

Salah satu sumber energi terbarukan yang potensinya sangat besar adalah panas bumi. Berdasarkan data Indonesia Power, saat ini baru sekitar lima persen potensi panas bumi yang dimanfaatkan di Indonesia. Dari 16.035 megawatt, baru 780 megawatt listrik yang dihasilkan dari panas bumi.

(19)

8.100 megawatt di Jawa-Bali, 1.500 megawatt di Sulawesi, dan 1.550 megawatt di pulau-pulau lainnya.

Bahkan berdasarkan data yang dipakai dalam blueprint pengelolaan energi nasional (PEN), potensi panas bumi mencapai 27 ribu megawatt. Secara teori, sumber panas bumi memang kemungkinan besar ditemukan di jalur pegunungan yang melalui kawasan Indonesia.

Hanya saja sumber panas bumi kebanyakan berada di daerah terpencil di puncak gunung. PLTP Kamojang saja berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl) dan 25 kilometer dari Garut. Dengan alasan kesulitan menjangkau dan besarnya investasi yang harus diperlukan untuk menyalurkan listrik yang dihasilkan ke sistem interkoneksi, sumber listrik panas bumi tidak sepopuler Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Gas, atau Diesel.

Namun sejak harga minyak membumbung tinggi sementara pasokan minyak semakin tergantung impor, mulailah dilirik berbagai sumber energi alternatif termasuk panas bumi. Seharusnya pemerintah bisa mendorong berbagai pihak agar target produksi panas bumi melebihi 9.000 megawatt pada tahun 2025. Jika target tersebut tercapai sesuai blueprint PEN, panas bumi akan memasok 3,8 persen kebutuhan listrik nasional.

(20)

4) Mikrohidro

Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil (bisa mencapai beberapa ratus kW). Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro (dibandingkan dengan PLTA skala besar) berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal tanah yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Mikrohidro cocok diterapkan di pedesaan yang belum terjangkau listrik dari PT PLN. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Energi tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 m bisa dihasilkan listrik 400W. Potensi pemanfaatan mikrohidro secara nasional diperkirakan mencapai 7,500 MW, sedangkan yang dimanfaatkan saat ini baru sekitar 600 MW. Meski potensi energinya tidak terlalu besar, namun mikrohidro patut dipertimbangkan untuk memperluas jangkauan listrik di seluruh pelosok nusantara.

5) Tenaga Surya

(21)

menimbulkan arus listrik. Karena tidak memerlukan instalasi yang rumit, sistem photovoltaic lebih banyak digunakan. Sebagai negara tropis, Indonesia diuntungkan dengan intensitas radiasi matahari yang hampir sama sepanjang tahun, yakni dengan intensitas harian rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2. Meski terbilang memiliki potensi yang sangat besar, namun pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan listrik masih dihadang oleh dua kendala serius: rendahnya efisiensi (berkisar hanya 10%) dan mahalnya biaya per-satuan daya listrik. Untuk pembangkit listrik dari photovoltaic, diperlukan biaya US $ 0.25-0.5 / kWh, bandingkan dengan tenaga angin yang US $ 0.05-0.07 / kWh, gas US $ 0.025-0.05 / kWh, dan batu bara US $ 0.01-0.025 / kWh . Pembangkit lisrik tenaga surya ini sudah diterapkan di berbagi negara maju serta terus mendapatkan perhatian serius dari kalangan ilmuwan untuk meminimalkan kendala yang ada.

6) Tenaga Angin

(22)
(23)

BAB III

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Cadangan minyak dan produksi minyak dunia terus mengalami penurunan sedangkan komsumsi minyak semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perekonomian sehingga sejak tahun 2004, Indonesia merupakan net-importer.

2. Penentuan harga jual BBM di Indonesia sangat ditentukan oleh asumsi harga minyak APBN dan asumsi apakah minyak dianggap sebagai penerimaan negara atau bukan.

3. Alasan kenaikan harga BBM di Indonesia antara lain: defisit APBN, kenaikan BBM dilakukan banyak negara, harga BBM rendah mendorong peningkatan konsumsi, disparitas harga mendorong penyelundupan, subsidi BBM banyak dinikmati golongan kaya, realokasi subsidi BBM ke subsidi yang bersifat produktif, dan insentif berkembangnya energi alternatif.

4. Dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan sangat tergantung dari dampak kenaikan BBM terhadap inflasi khususnya inflasi bahan makanan.

5. Minyak bumi mempunyai peran penting dalam kontribusi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi karena minyak bumi merupakan energi yang digunakan untuk mengolah dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya itu, minyak bumi menyumbang devisa negara terbesar

6. Pengembangan Energi Alternatif dilakuakan dengan berbagai cara, diantaranya: Bioethanol, Biodiesel, Tenaga Panas Bumi, Mikrohidro, Tenaga Surya, dan Tenaga Angin

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Casdira. 2010. Peran Strategis Minyak dan Gas Bumi. (online),

( http://casdiraku.wordpress.com/2010/02/17/peran-strategis-minyak-dan-gas-bumi/), diakses tanggal 5 Oktober 2015.

ESDM.______. Harga Jual Gas Industri Naik. (online)

( http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5931-harga-jual-gas-industri-naik-.html), diakses tanggal 2 Oktober 2015.

Harri, Nuryanto. 2013. Kala Ketersediaan Energi Nasional sMemprihatinkan, (online) ( http://pmeindonesia.com/berita-migas/638-kalla-ketersediaan-energi-nasional-memprihatinkan) diakses tanggal 5 Oktober 2015. Imam. Vaillah. Rabu, 15 Mei 2013. Geografi Ekonomi. (online)

(http://www.migas.esdm.go.id/) diakses tanggal 2 Oktober 2015. Nofianti. saputri. Rabu, 15 Mei 2013. Penerapan Ilmu Geografi Dalam Aspek

Ekonomi. (online) (

http://www.ptjdutamaenergi.comwpwp-contentuploads201202Peta-cadangan-gas-bumi-700.jpg) diakses tanggal 2 Oktober 2015.

Outlook Energi Indonesia. 2014. Kondisi Energi (Minyak Bumi). Jakarta: Dewan Energi Nasional.

Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2013. Kajian Supply Demand Energi. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Universitas Muhammadiyah Malang. 2013. Problematika dan Kondisi Ketahanan Pangan. (online) (http://www.bpmigas.go.id/blog/2012/09/09/faktor-eksternal-dominasi-kendala-eksplorasi-migas/) diakses tanggal 2 Oktober 2015.

Gambar

Gambar  di  atas  mendiskripsi  persebaran  dan  kuantitas  dari

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat memperjelas dan mempermudah dalam proses pembuatan skripsi yang berjudul “Ajaran Tasawuf Dalam Manuskrip Asma’ Al-Arbain Abad XIX Dari Tegalsari Jetis Ponorogo”,

• Penerapan instrumen semacam unexplained wealth yang berlaku di negara lain ke Indonesia dapat dipastikan akan membawa konsep yang relatif baru dalam praktek hukum di

Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, Jigsaw

Lalu diapun mulai pasang kuda-kuda sementara para tokoh yang ada di situ seperti terlupa akan urusan besar mereka dengan Wiro asli, dan hanya tegak memperhatikan apa yang

Hal ini akan sangat memungkinkan untuk terjadinya stres, yang akhirnya dapat membuat kebugaran seseorang mudah menurun, mudah mengalami keletihan, gangguan tidur, kecemasan,

dahulu sampai terkoneksi dengan internet sebelum memasang router wireless outdoor, nantinya salah satu wireless outdoor akan berfungsi sebagai access point master yang di

- Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam berkarya seni budaya dan prakarya - Memahami keragaman karya

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa skor sempurna dalam ujian nasional dicapai karena siswa menyadari perlunya belajar dan perlunya pengetahuan yang dipelajari, adanya