• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN SINGKAT MINYAK DAN GAS BUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELATIHAN SINGKAT MINYAK DAN GAS BUMI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN SINGKAT

MINYAK DAN GAS BUMI

(2)

DESKRIPSI PROGRAM

Program pelatihan singkat minyak dan gas bumi akan diselenggarakan oleh PTK Akamigas. Pogram ini memfokuskan pada peningkatan pengetahuan dasar pegawai di bidang hulu dan hilir migas

Program ini akan diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil PTK Akamigas Calon Dosen dan Instruktur, serta staf administrasi dengan background pendidikan minimal D3. setiap peserta akan berpartisipasi penuh dalam program ini selama 3 minggu. Program ini akan menyediakan pelatihan (classroom training) bidang eksplorasi-ekploitasi, proses pengolahan serta distribusi dan pemasaran minyak dan gas bumi beserta produk-produknya. Dalam program ini, setiap akhir minggu akan dilakukan kunjungan ke lapangan hulu dan hilir migas. Setelah mengikuti program ini peserta diminta untuk membuat laporan serta melakukan presentasi.

Peserta yang telah mengikuti program ini, khusus untuk calon dosen dan instruktur akan dilibatkan dalam program pendampingan dosen untuk mata kuliah tertentu, program OJT dan pemagangan.

Program ini akan dijalankan oleh kelompok kepegawaian bekerja sama dengan kelompok terkait lainnya sebanyak 6 orang dan berada di bawah koordinasi Pembantu Direktur I selaku Direktur Program. Bertindak selaku trainer adalah dosen PTK Akamigas sebanyak 11 orang ditambah instruktur lapangan dari perusahaan hulu dan hilir migas

(3)

LATAR BELAKANG

Sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional ke depan yang akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan minyak dan gas bumi sebagai sumber energi dan bahan baku industri, maka perlu dilakukan suatu perencanaan di sub sektor migas. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi pemerintah di sub sektor migas nasional yaitu terpenuhinya kebutuhan bahan baku dan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam negeri adalah dengan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia bidang Migas (Draft RUUPN 2006 – 2025 Menteri ESDM)

Pada akhir tahun 2009 ini pemerintah mencanangkan target untuk meningkatkan produksi migas yang diharapkan mencapai 30% atau 1,3 juta bpod (barrel of oil per day). Namun sebelum mencapai target tersebut pemerintah menghadapi kenyataan turunnya jumlah tenaga kerja untuk sub sektor migas.

Berdasarkan data yang dimiliki Dirjen Migas, tercatat 291.173 tenaga kerja dalam negeri tahn 2006. bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja sub sektor migas dalam negeri tahun 2005 (295.198) dan tahun 2004 (295.507), angka tersebut jelas mengalami penurunan. Masalah ketenagakerjaan ini akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi migas. (Edi Purnomo – ka. Sub Dit Pemberdayaan Potensi Dalam Negeri Dirjen Migas)

Untuk mencapai target 2009 hal yang perlu dilakukan adalah menciptakan fresh graduate yang siap pakai. Karena kurikulum yang dipelajari di universitas belum cukup untuk membuat fresh graduate langsung terjun di industri yang sebenarnya, maka perlu pendidikan khusus bidang migas serta pengalaman lapangan, karena untuk menjadi engineer bidang perminyakan butuh waktu minimal 2-3 tahun di lapangan.” (Dally M. Subagijo – Senior Business Development Energy Division PT. JAC Indonesia)

Akamigas sebagai salah satu institusi pendidikan yang bergerak di sub sektor migas dan panas bumi memegang peranan penting dalam penyediaan tenaga kerja sub sektor migas. Dalam menjalankan perannya sebagai institusi pendidikan di sub sektor migas, akamigas didukung oleh 45 tenaga pengajar yang memiliki pengalaman di bidang migas. Jumlah tenaga pengajar tersebut telah mengalami penurunan pada akhir tahun 2009 sebanyak 5 orang dosen yang memiliki keahlian di bidang hulu dan hilir migas. Angka tersebut akan semakin bertambah seiring dengan semakin banyaknya dosen yang purna tugas hingga akhir tahun 2014. (data kel kepegawaian )

Masalah sumber daya manusia ini akan berpengaruh secara langsung terhadap program pemerintah di sub sektor migas dan juga terhadap kesinambungan program studi di Akamigas.

Sejalan dengan misi pemerintah untuk meningkatkan kompetensi SDM di sub sektor migas, serta untuk menjaga kesinambungan dan keberlangsungan Akamigas sebagai institusi pendidikan di sub sektor migas dan panas bumi, maka perlu diupayakan pembinaan yang berkelanjutan terhadap staf dan pegawai di Akamigas.

(4)

URAIAN PROGRAM

I. Tujuan dan Sasaran

1. Menyiapkan pegawai yang memiliki pemahaman yang integral pada sub sektor migas 2. Peserta memiliki pengetahuan dasar di bidang hulu dan hilir migas.

3. Membantu mengarahkan pegawai untuk menekuni minat/pilihan bidang studi (profesi) di bidang migas.

II. Peserta

1. Calon Dosen/Instruktur yang memiliki background pendidikan spesifik bidang EP, PA, Teknik Umum (Teknik Kimia, Teknik Industri, Instrument, Mesin, Elektro) akan diarahkan untuk menekuni profesi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

2. Calon dosen/instruktur yang memiliki latar belakang pendidikan bidang ilmu dasar, teknik penunjang lainnya (Teknik Sipil, Komputer, Informatika) akan dibantu untuk menekuni profesi sesuai dengan minat dan pengalaman.

3. Staf Administrasi dengan berbagai latar belakang pendidikan, diharapkan memiliki pemahaman integral mengenai rantai bisnis migas serta memahami core bisnis Akamigas.

III. Metode Pelatihan 1. Training Classroom

Memberikan pengajaran di kelas yang berisikan informasi dan pengetahuan di bidang hulu dan hilir migas.

2. Field Overview (Optional)

o Melakukan kunjungan lapangan ke lapangan hulu (produksi dan geologi) minyak dan gas bumi (Petrochina Bojonegoro, Lapangan BP Pagerungan, dll)

o Melakukan kunjungan ke perusahaan hilir migas atau perusahaan petrokimia (TPPI Tuban, UP IV Cilacap, PT. Tri Wahana Universal, Ammonia Plant Petrokimia Gresik)

o Melakukan kunjungan lapangan ke unit Pemasaran Pertamina (PPDN Surabaya, UPMS V Surabaya)

3. Follow up pelatihan akan dibicarakan lebih lanjut dengan Ketua Jurusan, ketua kelompok profesi dan kelompok lainnya, terutama terkait dengan pengembangan profesi calon dosen dan instruktur.

IV. Pelaksana Program

1. Melalui jasa lembaga diklat (Pusdiklat Migas Cepu) - optional 2. Dilaksanakan secara mandiri

Susunan pelaksana program jika pelatihan diselenggarakan mandiri : o Direktur Program

Direktur Program dipegang oleh Pembantu Direktur I yang bertanggung jawab penuh atas keberlangsungan program, pengembangan program, melakukan komunikasi/hubungan dengan pihak luar (Instansi/perusahaan yang terkait dengan program ini) dan instruktur (tenaga pengajar), serta merencanakan anggaran program.

o Koordinator Program

(5)

o Course Leader.

Bertanggung jawab mengkoordinasikan materi pada program pelatihan, melakukan koordinasi dan komunikasi dengan instruktur lain, serta membantu Direktur program dalam menjalin komunikasi/hubungan dengan instansi luar.

o Program evaluator

Bertugas menyiapkan post test dan pre test, feedback form, Quesioner peserta. Mengcollect data-data tersebut, melakukan notulensi pelaksanaan program tiap sesi, notulensi hasil presentasi peserta program, serta notulensi kunjungan lapangan. Bertanggung jawab pada pengembangan metode dan system pembelajaran program. o Instruktur (pengajar Akamigas)

Menyiapkan materi dan bahan pelatihan, menyiapkan pre test dan post test sesuai materi yang diajarkan, melakukan evaluasi terhadap peserta.

o Asisten Koordinator o Asisten Course Leader o Volunteer Koordinator

Bertanggung jawab dalam rekrutiment, persiapan lain-lain

SARANA DAN SUMBER DAYA YANG TERSEDIA

1. Gedung pertemuan. : Ruangan di Gedung Wisuda Akamigas

2. Ruang pelatihan : Ruangan di T-140, T 249 dan T 250 serta eks ruang pelatihan MDT 3. Pelaksana dan Sukarelawan Program

SARANA DAN SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN

1. Fasilitas :

Gedung Pertemuan dan ruang pelatihan, kondisi baik.

Kendaraan dinas untuk kunjungan lapangan : 2 buah minibus, 1 mobil innova 2. Peralatan dan logistik

Kegiatan di kelas : ATK, spidol, penghapus, laptop dan infocus, OHP, layar. 3. SDM

4. Biaya pelaksanaan program (Budget) : RKAKL anggaran pengembangan pegawai dan honor dosen, Instruktur

RENCANA EVALUASI

1. Formative evaluation (Evaluasi Proses)

Untuk memperoleh feedback dari peserta pada saat program berlangsung, berupa : Kuesioner mengenai program, tenaga pengajar dll

2. Summative evaluation (evaluasi hasil)

Untuk memperoleh gambaran hasil/ produk peserta yang telah menyelesaikan program ini.

a. Pre test evaluasi : memperoleh informasi awal pemahaman peserta mengenai industri migas

b. Post test : dilakukan setiap akhir sesi dan setelah pelaksanaan program

(6)

d. Interview : interview dilakukan untuk memperoleh pilihan minat dan profesi (khusus calon dosen/instruktur) - optional

APPENDIKS

1. Time line program

o jadwal pelaksanaan program o jadwal presentasi

o jadwal kunjungan lapangan o jadwal interview (optional) 2. Resume pengajar

3. Resume materi pelatihan

(7)

APPENDIKS 1 : TIMELINE PROGRAM

1. Jadwal Pelaksanaan Program

Overview of

2. Jadwal Kunjungan Lapangan

(8)

APPENDIKS 2 : RESUME MATERI PELATIHAN

Overview of the petroleum industry

Pelatihan diselenggarakan selama 5 hari @ 8 jam

Tujuan : setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat memahami

o unsur-unsur penting dalam bisnis dan eksplorasi yang berpengaruh pada kesuksesan pencarian cadangan baru

o metode-metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu prospek dan pemeriksaan resiko

o bagaimana melakukan eksplorasi dengan tepat

o proses dasar drilling dan evaluasi sumur—sumur minyak

o beberapa langkah yang diperlukan untuk menilai temuan baru dan memperkirakan nilai komersilnya

o strategi untuk memaksimalkan nilai asset suatu lapangan migas o teknik dan operasi dasar untuk memproduksi minyak dan gas

o jenis-jenis keuntungan untuk mengoptimalkan lapangan migas tua dan meningkatkan produksi sumur.

o Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam desain, konstruksi dan comissioning fasilitas produksi

Hal-hal yang dipelajari :

1. Dasar-dasar geologi yang berhubungan dengan reservoir minyak dan gas bumi. 2. Fluida reservoir dan sifat-sifat batuan

3. dasar-dasar teknologi seismik

4. Definisi reservoir, pengembangan reservoir, produksi dan recovery 5. Dasar-dasar drilling, well completion dan production operation 6. dasar-dasar primary dan enhanced oil recovery

7. fasilitas dan operasi di permukaan 8. terminologi eksplorasi dan produksi 9. prinsip-prinsip bisnis eksplorasi/produksi

Refining processes and petroleum product

Pelatihan diselenggarakan selama 5 hari @ 8 jam Tujuan :

o memberikan informasi umum proses refinery dan skemanya serta produk produk minyak bumi

o Pada akhir sesi partisipan akan mengetahui :

o Komposisi, sifat-sifat utama dan tren baru produk-produk minyak bumi o The roles of the different refining units and their process characteristics o The main manufacaturing schemes encountered in the oil refining field o The economic context of this industry

Hal-hal yang dipelajari :

1. Petroleum produk (10 jam)

o Energi dan non energy produk, serta kegunaannya (fungsi utamanya)

o Komponen-komponen utama produk minyak bumi, klasifikasi umum senyawa hidrokarbon dan impuritiesnya

(9)

2. Refining process (20 jam) a. Fraksinasi minyak bumi

- Asal-usul minyak, karakteristik umum dan klasifikasi minyak bumi - Yield dan straight run cut yang diperoleh dari distilasi

- Industrial unit : distilasi amosferik, distilasi vacuum, fraksinasi light end - Berbagai jenis skema proses, kondisi operasi, konsumsi energi

b. Catalytic reforming dan isomerisasi - Octane improvement fraksi naphta - Proses dasar reforming dan isomerisasi

- Produk yang dihasilkan dan produksi hidrogen

- Industrial unit : skema proses, kondisi operasi, peralatan yang digunakan, teknologi/tren terbaru

c. Hydrorefining proses

- Proses utama pengilangan impuritis dengan catalytic hydrogen treatment - Beberapa aplikasi dalam refinery

- Contoh unit ULSD hydrotreatment : fungsi dan kondisi operasi d. Unit konversi

- Gambaran umum unit konversi dan berbagai jenis proses cracking

- Sifat-sifat dan jenis serta asal umpan yang digunakan untuk proses cracking - Konversi dengan cara thermal cracking : visbreaker dan berbagai jenis coker - Konversi dengan catalytic cracking : FCC dan unit-unit lain yang berhubungan

dengan gasoline sweetening dan desulfurisasi, produksi MTBE, ETBE, dan propylene, hydrocracker dan unit yang berhubungan, hydrogen production (steam reforming)

- Beberapa perkembangan terbaru dalam hydrotreatment dan hydroconversion dari heavy residue

e. Scrubbing treatment :

- Amine washing, sulfur production, treatment residual gas dari clauss unit. - Proses-proses lain untuk menghasilkan produk-produk petroleum seperti GTL,

synthetic crude oil dll

3. Skema proses pembuatan produk minyak bumi (5 jam)

o Skema untuk pembutan produk-produk umum minyak bumi (LPG, Gasoline, Avtur/kerosene, IDO, ADO, dll)

o Pembuatan lube base oil, wax, asphalt dll.

4. Perhitungan ekonomi dalam operasi pengolahan (5 jam)

o Harga minyak mentah dan produk-produknya, operating costs, economic margin dalam pengolahan

o Berbagai contoh fleksibilitas dalam operasi dan konsekuensi ekonominya

Minyak dan Gas Bumi, sejarah singkat, distribusi dan pemasaran.

Pelatihan diselenggarakan selama 2 hari @ 8 jam. Tujuan :

o Peserta memahami alur distribusi dan perdagangan minyak dan gas bumi o Peserta mengetahui peraturan yang berlaku di industri hilir migas

o Peserta memperoleh gambaran nilai tambah yang diperoleh dari rantai industri hilir migas o Peserta mengetahui sejarah perminyakan, organisasi, asosiasi dan para pemain di industri

migas.

(10)

Hal-hal yang dipelajari

1. Distribusi, pemasaran dan perdagangan minyak dan gas bumi (11 jam) o Transportasi, distribusi dan penyimpanan produk-produk migas o Pemasaran produk-produk minyak dan gas bumi

o Segmentasi dan identifikasi pasar minyak dan gas bumi serta keekonomiannya o Kebutuhan dan harga minyak dunia serta produk-produk migas

o Peraturan hilir migas

2. Sekilas tentang pemain global dan nasional di industri migas (5 jam) o Sejarah perminyakan Indonesia dan dunia, sejarah berdirinya Akamigas sejak BPM

hingga sekarang.

o Asosiasi dan organisasi-organisasi Perminyakan : SPE, IPA, Komunitas Migas Indonesia, IATMI, dll.

o Pemain Global Industri Migas : OPEC dan Perusahaan Migas dunia (the seven sisters)

o Regulator bisnis migas di Indonesia : BP Migas, BPH Migas, Dirjen Migas o BUMN Migas dan perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia

o Perkembangan Industri Migas dan peran serta Akamigas dalam mendorong industri migas di tanah air

Health Safety Environment

Pelatihan diselenggarakan selama 3 hari @ 8 jam. Tujuan :

o Peserta memahami prinsip-prinsip Health, Safety and Environment di industri minyak dan gas bumi

o Peserta mampu memahami dan menganalisa penyebab terjadinya insiden o Peserta memahami pencemaran lingkungan

Hal-hal yang dipelajari :

1. Dasar-dasar Environment

o Resiko/dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan industri minyak dan gas bumi termasuk udara, tanah, air, emisi limbah dan bagaimana menanggulanginya

o Definisi dari istilah-istilah dasar dalam ilmu lingkungan o Proses-proses lingkungan (siklus karbon)

o Metodologi pemeriksaan, dan berbagai isu lingkungan hidup (wildlife, CFC)

o Identifikasi sumber-sumber pencemaran, pencegahan dan penanggulangan, serta standart umum yang digunakan (nasional, internasional) untuk mengurangi emisi dan limbah buangan.

o Rencana/prosedur dan kontrol operasi untuk mengurangi dampak pencemaran

o Metode untuk mengukur performa dari lingkungan, mengetahui persiapan data yang diperlukan dan cara mendokumentasikan.

o Identifikasi dimana dan kapan monitoring lingkungan diperlukan.

o Gambaran konsep dasar risk based management wilayah yang memiliki potensi terkontaminasi serta usaha-usaha perbaikan

o Peraturan dan ketentuan hukum yang diterapkan tentang lingkungan hidup. o Analisa resiko serta manajemen mengenai dampak alam dan lingkungan o Hukum dan perijinan

(11)

o Monitoring lingkungan dan data management

o Penilaian suatu wilayah, manajemen lingkungan dan usaha-usaha perbaikan

2. Dasar-dasar safety

o Memahami faktor manusia memberi kontribusi terhadap keamanan di tempat kerja o Mengetahui bahaya-bahaya yang timbul berhubungan dengan mesin dan peralatan

kerja lainnya

o Mengenali resiko kesehatan dan physicochemical yang berhubungan dengan zat-zat berbahaya

o Mengidentifikasi berbagai aspek yang berhubungan dengan lingkungan kerja, mulai dari suhu di tempat kerja sampai dengan confined space entry

o Teknik safety untuk bahaya dan manajemen dampaknya

o Process safety dan pengawasan terhadap bahaya yang mungkin timbul, budaya safety o Bahan-bahan kimia

o Radiasi dan sumber radioaktif o Electrical safety

Regulasi Industri Migas

Pelatihan diselenggarakan selama 3 hari @ 8jam Tujuan :

1. Peserta memahami hubungan antara kegiatan hulu, hilir dan pemanfaatan migas beserta mekanismenya

2. Peserta memahami dasar hukum pengusahaan migas

3. Peserta memahami hubungan dan fungsi pemerintah dan non pemerintah dalam pengusahaan migas

Hal-hal yang dipelajari :

o Kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengiriman, penimbunan dan distribusi migas

o Dasar hukum pengusahaan migas o Undan-undang migas

o Pemisahan kegiatan hulu dan hilir migas o Pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas o Wilayah kerja

o Kontrak kerja sama o Penerimaan negara

(12)

Kunjungan Lapangan

Tujuan :

Peserta memahami aplikasi dari ilmu yang dipelajari di industri migas

Lapangan yang dikujungi :

1. Kunjungan Lapangan ke Lapangan Hulu Migas o Lapangan PT. Pertamina EP Region Cepu

o Lapangan JOB Pertamina-Petrochina East Java (Lapangan Mudi dan Sukowati) o KODECO Gresik

2. Kunjungan Lapangan ke Kilang migas dan petkim o Kilang Pusdiklat Migas (Cepu)

o Kilang PT. TWU (Bojonegoro) o Kilang Petrokimia PT. TPPI (Tuban)

3. Kunjungan Lapangan ke instalasi LPG bottling dan unit pemasaran niaga PT. Pertamina o TBBM Tuban

(13)

o APPENDIKS 3 : RESUME PENGAJAR

1. Ir. Mustakim, M.M. 2. Ir. Djoko Suprapto, M.Si 3. Ir. Suparno, M.M

4. Ir. Risayekti, M.T 5. Ir. Sukarno A.S 6. Ir. Suratman, M.T 7. DR. Ir. Nahrowi

8. Eko Budhi Santosa, S.T 9. Lilis Harmiyanto, S.ST 10. Haryono, S.Si

(14)

APPENDIKS 4 : PESERTA PELATIHAN

1. Yuanita Hesti K. (Staf Kepegawaian) 2. Ariraya Sulistya Sedayu

3. Gumilar Tri W. (Staf Kepegawaian)

4. Indah Survyana Wahyudi, S.Hum (Staf Perpusatakaan) 5. Tri Dian Palupi Dewi, S.T

6. Idris Iqbal, A.Md

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan belajar kanji dan bisa mendapatkan hasil belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah

Penelitian mengevaluasi penerapan teknologi informasi pada Dinas Kelauatan dan Perikanan Sumatera Selatan menggunakan pendekatan framework cobit versi 5., yang akan

Balok merupakan batang horizontal dari rangka struktur yang memikul beban tegak lurus sepanjang batang tersebut biasanya terdiri dari dinding, pelat atau atap bangunan

Pengertian pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Momerandum DPR-GR 9 juni 1966 yang

• Penerapan instrumen semacam unexplained wealth yang berlaku di negara lain ke Indonesia dapat dipastikan akan membawa konsep yang relatif baru dalam praktek hukum di

Sistem data udara serat optis adalah suatu sistem pada pesawat terbang yang memberikan data-data penerbangan melalui pengolahan tekanan udara total dan tekanan

kadar total serat dan aktivitas antioksidan, akan tetapi tidakberpengaruh secara nyata terhadap kadar amilosa. Kadar serat tertinggi pada mi basah dengan substitusi

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kekerabatan genetik antara jagung Lokal Bebo asal Sangalla Tana Toraja Sulawesi Selatan dengan jagung Carotenoid Syn 3