• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Teknik dan Desain Institut Tekn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fakultas Teknik dan Desain Institut Tekn"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BAHAN GALIAN INDUSTRI “OBSIDIAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahan Galian Industri

Disusun oleh : Nama : Simon P. Aplugi Nim : 122.13.034

Prodi : Eksplorasi Tambang

Fakultas Teknik dan Desain

Institut Teknologi dan Sains Bandung

(2)

A. Terbentuknya batu Obsidian

Obsidian merupakan jenis batuan beku yang tebentuk dari mineral yang terperangkap di dalam lava, lalu mengalir ke permukaan bumi sehingga menjadi mendingin atau membeku terlalu cepat tanpa mempunyai waktu yang cukup untuk membentuk kristal.

Karena tak terjadi pengkristalan, maka batu ini seperti kaca alami sehingga dinamakan juga kaca vulkanik.

Jenis batuan beku ini termasuk dalam kelompok batuan rhyolite (batuan beku yang bersifat asam) dan granit yang bertekstur aphanitic yaitu memiliki butiran halus dan penampakan mineralnya sejajar satu dengan yang lainnya.

Obsidian dapat dituliskan formulanya SiO2nH2O dengan komposisi yang sangat bervariasi dengan yaitu Silika ( 66-70% SiO2 ), Alumina antara 10-18%, dan Air 4-10%.

B. Ciri-ciri batu Obsidian

Pada umumnya, batu ini mempunyai tanda berupa retakan gelombang yang cenderung di bagian permukaan batu, berwarna cerah dan mengkilap seperti kaca. Juga bertekstur padat seperti gelas.

(3)

Kilap : Kaca

Sistem Kristal : Amorf

Rekahan : Konkoidal

Kekerasan : 5-5,5 Mohs

Berat Jenis : 2,6

Goresan : Putih

Transparansi : Translusen

Indeks Bias : 1,49

C. Keterdapatan

Kejadian Obsidian hamper sama dengan mineral perlit hanya saja tanpa dipengaruhi oleh factor tekanan dan suasana basah. Terdapatnya obsidianpun hampir sama dengan perlit yaitu berkaitan dengan gunung api Tersier dan Kuarter.

Di Indonesia keterdapatan obsidian ini masih terbatas walaupun sebenarnya sejarah terjadinya selalu berhubungan dengan letusan gunung api.

D. Cara Penambangan

(4)

E. Alat Tambang

Alat yang digunakan untuk penambangan yaitu:

 Bahan peledak

 Linggis

 Palu

 Alat angkut

F. Kegunaan

Batu obsidian memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai berikut:

1. Pada jaman prasejarah, manusia purba memanfaatkan obsidian untuk senjata/kapak atau sebagai penimbul api.

2. Karena sifat batu obsidian yang kompak, beberapa jenis berwarna terang dan transparan obsidian dapat dibentuk menjadi batu mulia.

3. Obsidian digunakan pula oleh orang-orang tertentu sebagai barang yang bersifat

“magic”.

4. Di beberapa negara telah dapat memanfaatkan obsidian sebagai batuan petunjuk untuk dijadikan acuan umur.

G. Pemasaran

Pemasaran untuk batu obsidian sendiri masih hanya sebatas dijual untuk batu mulia, dapat dijumpai pada tempat pengrajin batu dan juga dapat di pasarkan melalui internet.

(5)

H. Biaya

Biaya yang di perlukan untuk penambangan batu obsidian tidak terlalu banyak karena penambangan obsidian sendiri menggunakan alat yang sederhana.

Selain itu pengeluaran diakibatkan oleh alat angkut seperti truk.

I. Dampak Penambangan

Dampak yang terjadi saat penambangan yaitu:

 Jalur lintasan penambangan yang harus melewati tanah dengan kepemilikan pribadi (private property),

 Bangunan jalan sebagai sarana transportasi menjadi rusak

 Hasil pemasaran bahan tambang hanya sedikit yang sampai kepada masyarakat lokal, sehingga kurang mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekitar lokasi penambangan.

 Sering terjadi konflik sosial antara pemerintah, organisasi-organisasi sosial yang perduli lingkungan, masyarakat.

J. Lingkungan Penambangan

Lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan antara lain:

(6)

 mempengaruhi tingkat kualitas air

 kebisingan dan debu

 terganggunya keberadaan jenis tumbuhan maupun hewan yang ada

K. Peningkatan Mutu Obsidian

Obsidian dapat di tingkatkan mutunya yaitu digunakan sebagai bahan perlit rekayasa/artificial ferlit. Perlit artificial dapat direkayasa dengan bahan baku dari obsidian (Sukandarrumidi, 1983). Dari penelitian dengan bahan baku obsidian dari nagrek sesudah dipanakan dengann oven selama 90 menit pada temperature 10000 – 11000 C terjadi perubahan sebagai berikut

 Semula warna hitam berubah menjadi putih keabuan

 Volume berkembang menjadi 5 kali lipat

 Berat jenis yang semula 3,35 berubah menjadi 0,6

 Selama perubahan warna, keluar air dari massa batuan, dan batuan menjadi berpori dan lengket antara fregmen yang satu dengan yang lain

Dengan demikian maka artificial perlit beratnya menjadi sangat kurang dengan kekuatan yang tinggi. Oleh sebab itu perlit rekayasa dari obsidian, dapat digunakan untuk bahan beton ringan ataupun dinding perendam dan isolasi panas.

(7)

Lokasi Cadangan Keterangan

Terdapat dalam satuan batuan lava andesit

Hipotetik, 54 juta m3

Sumberdaya belum diketahui

Berupa sisipan dan bongkah pada batuan trass, telah diusahakan oleh penduduk setempat

Terdapat berselang seling dengan perlit di atas andesit

Sulawesi Utara

Tataaran, Kabupaten Minahasa Sumberdaya belum diketahui

Terdapat dalam batuan tufa gunung api

M. Peningkatan SDM

(8)

Strategi pengembangan SDM pada dasarnya tidak hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk mengembangkannya, antara lain:

1. Memberi kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan.

Perusahaan yang berkembang adalah perusahaan yang mau menerima ide dan gagasan dari para karyawannya. Dalam suatu perusahaan, karyawan juga berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan atau sebagai roda penggerak suatu perusahaan.

Karyawan juga butuh dihargai dengan menyediakan tempat untuk mencurahkan semua ide dan gagasan yang mereka punya. Tidak dipungkiri bahwa karyawan juga memiliki ide dan gagasan yang lebih fresh dan lebih potensial. Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide mereka, berarti membiarkan karyawan tersebut berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Hilangkan sikap otoriter yang tidak ingin mendengarkan ide, gagasan ataupun saran dari karyawannya karena hal tersebut hanya akan membuat karyawan menjadi tidak berkembang dan kurang produktif serta membentuk karyawan sebagai sebuah mesin untuk bekerja.

2. Memberi penghargaan.

Memberi penghargaan kepada karyawan merupakan salah satu strategi pengembangan SDM, mengapa?

(9)

3. Mengadakan pelatihan.

Pelatihan dilakukan bukan semata-mata untuk pribadi karyawannya saja, namun juga perusahaannya. Perusahaan tidak akan berkembang tanpa karyawan yang memiliki keterampilan dan minat kerja yang tinggi. Dengan adanya pelatihan, diharapkan mampu menggali potensi para karyawan dan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.

N. Perizinan

Perizinan batu obsidian terdapat pada:

1. UU NO. 4 TAHUN 2009, Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Pertambangan Mineral sebagaimana dimaksud dapat digolongkan atas:

 Pertambangan Mineral Radioaktif

 Pertambangan Mineral Logam

 Pertambangan Mineral Bukan Logam

 Pertambangan Batuan

2. PP 23 TAHUN 2010, tentang Pelaksanan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

(10)

Pertambangan Khusus (IUPK) yang diberikan dalam WIUP untuk IUP, WPR untuk IPR, dan WIUPK untuk IUPK.

Izin Pertambangan Rakyat (IPR) diberikan oleh Bupati/Walikota berdasarkan permohonan yang diajukan oleh penduduk stempat, baik orang perseorangan maupun kelompok masyarakat dan atau koperasi. Dalam WPR dapat diberikan 1(satu) atau beberapa IPR.

Usaha pertambangan mineral logam dan batubara diperoleh dengan cara lelang, sedangkan usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan diperoleh dengan cara mengajukan permohonan wilayah.

O. SNI

Nomor SNI : SNI 13-6339.6-2000

Judul :Istilah komoditas mineral dan batubara - Bagian F: Batu mulia

Nomor SNI : SNI 03-3449-2002

Judul :Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan

Nomor SNI : SNI 3421:2011

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Tushadi Madiadipoera, dkk, 1990. Bahan Galian Industri Di Indonesia, Direktorat Sumber Daya Mineral, Direktorat Jendral Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi, Bandung.

Prof. Partanto Prodjosoemarto, dkk. 2001. Ensiklopedia Pertambangan Edisi 4, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen pelaksanaan perjanjian KPBU sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf d dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan penyediaan jasa/layanan, serta pelaksanaan hak

Jika orientasi pendidikan adalah untuk mentransfer pengetahun ( transfer knowledge ) maka akan bermunculan platform-platform belajar yang jauh lebih inovatif dan

Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, kestabilan, pola, waktu) tabungan dan aktiva (presentase yang lancar atau likuid), hutang,

harus berguna bagi masyarakat, termasuk untuk mendukung hilirisasi risetnya. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, terutama melalui

Salah satu media yang dipakai awal penyebaran Islam di Indonesia adalah Tarekat. Banyak sekali aliran tarekat yang berkembang di Indonesia. Salah satu gerakan tarekat yang

Sehubungan dengan hal tersebut, dan untuk memperoleh data dan informasi dari Instansi Pemerintah mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berkaitan dengan kegiatan

Ada 3 jenis gigitiruan sebagian lepasan yang dapat dibedakan menurut bahan basis gigitiruannya yang pertama adalah gigitiruan kerangka logam, yang kedua adalah akrilik