Arti dan Kaitan Dilimpahkan, Dikuasakan, Diserahkan, dalam Pengelolaan
Keuangan Negara
Dilimpahkan merupakan kata kerja pasif dari kata kerja aktif melimpahkan yang mempunyai asal kata limpah. Menurut KBBI melimpahkan berarti mencucurkan, memberikan banyak-banyak, menganugerahkan, memindahkan hak (wewenang dan sebagainya). Sehingga dalam kata kerja pasif berarti dicucurkan, dianugerahi hak dan wewenang. Dalam sistem desentralisasi, sebagian
kewenangan pemerintah pusat dilimpahkan kepada pihak lain untuk dilaksanakan.
Dikuasakan merupakan kata kerja pasif dari kata kerja aktif menguasakan yang mempunyai asal kata kuasa. Menurut KBBI menguasakan berarti memberikan kuasa (wewenang, hak, dan sebagainya). Dikuasakan dalam pengertian ilmu hukum mengandung makna pemberian kuasa yang bersifat khusus terhadap suatu hal tertentu saja, contohnya dalam kasus perdata seseorang memberi kuasa pada kepada seorang pengacara, adalah untuk mewakilinya berperkara di muka
hakim/pengadilan terhadap kasus perdata yang dihadapinya; begitu juga kalau kasusnya pidana dalam surat kuasa tersebut adalah “untuk mendampinginya” berperkara di muka hakim/pengadilan terhadap kasus pidana yang dihadapinya; sedangkan masalah Keuangan Negara adalah sangat complicated tidak sekedar menyangkut satu permasalahan.
Istilah dikuasakan terdapat dalam pasal 6 (2) UU 17 Tahun 2003 :
(1) Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
(2) Kekuasaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) :
dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undang-undang.
dengan penuh kepercayaan. Istilah diserahkan mengacu pada kaidah OTONOMI DAERAH (UUD 1945 pasal 18 ayat 5: “pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan