• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Sintaksis

(Bina al-Jumlah)

Dosen:

(2)

Pengertian Sintaksis

Secara Etimologis, Sintaksis adalah

menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan kelompok kata menjadi kalimat. (Syarif, 2012: 90)

Pengaturan dan hubungan antara kata dengan

kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa (Kridalaksana, 1993: 199)

Satuan terkecil adalah kata

(3)

Alat Sintaksis

Alat-alat untuk menghubungkan kata-kata menjadi

kelompok dengan struktur tertentu (hubungan setara dan bertingkat dari kelompok tersebut).

Alat-alat sintaksis:

1. Urutan kata, 2. bentuk kata, 3. intonasi

4. kata tugas. 5. Fungsi

(4)

Urutan Kata

Alat sintaksis yang pertama ialah urutan. Dalam

bahasa pada umumnya peranan urutan kata ikut menentukan makna gramatikal.

Contoh pertentangan seperti:

Tinggi gunung dan gunung tinggi, Tiga jam dan jam tiga,

Nandang melihat Reza dan Reza melihat Nandang

Bagaimana dengan bahasa Arab?

باتكلا ذيملتلا أرق

(5)

Bentuk Kata

Alat sintaksis yang kedua berupa bentuk kata yang pada

umumnya diperlihatkan oleh afks. Afks-afks itu

menunjukkan makna gramatikal yang bermacam-macam, bergantung kepada bahasanya: jumlah, orang, jenis,

kata, aspek, modus, kasus, diatesis, dan sebagainya.

Perhatikan keenam contoh bahasa Latin berikut yang

sama maknanya (‘Nandang melihat Reza’).

(6)

Bentuk Kata

Alat sintaksis yang kedua berupa bentuk kata yang pada

umumnya diperlihatkan oleh afks. Afks-afks itu

menunjukkan makna gramatikal yang bermacam-macam, bergantung kepada bahasanya: jumlah, orang, jenis,

kata, aspek, modus, kasus, diatesis, dan sebagainya.

Perhatikan keenam contoh bahasa Latin berikut yang

sama maknanya (‘Paul melihat Maria’).

(7)

Bentuk Kata (afkss

Perhatikan 3 kalimat di bawah ini:

1. Nandang mengambil mangga

2. Nandang mengambili mangga

3. Nandang mengambilkan Reza mangga

Masing-masing kalimat memiliki makna

(8)

Intonasi (Tanghims

Alat sintaksis yang ketiga ialah intonasi, yang dalam tulis

dan atau ejaan dinyatakan secara tidak sempurna dengan tanda-tanda baca dan pemakaian huruf. Dalam bahasa

indonesia, misalnya, biasanya batas antara pokok (= topic) dan sebutan (= comment) ditunjukan oleh intonasi.

Kelompok kata dalam bahasa Indonesia juga ditandai oleh penempatan tekanan pada kata terakhir. Seringkali, bila terjadi salah mengerti akibat timbulnya tafsir ganda

(misalnya atas penanaman padi Krawang, anak istrinya, semua orang asing, sepuluh ribuan, anak majikan yang baik), intonasi dipakai untuk menjelaskan amanat yang hendak disampaikan. Dengan intonasi sering pula orang

(9)

Kata Tugas (Harfs

Alat sintaksis lainya disebut partikel atau kata

tugas. Beberapa kata tugas ialah sebagai berikut: (1) jumlahnya terbatas, (2) keanggotaanboleh

dikatakan tertutup, (3) biasanya tidak mengalami proses morfologi, (4) biasanya tidak mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai makna

gramatikal, (5) ada dalam macam wacana apa saja puisi, pidato resmi, drama,

(10)

Satuan Sintaksis

Satuan Sintaksis adalah mulai dari kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Kata. Dalam pembicaraan mengenai morfem dan

kata (materi sebelumnya), kata disebut sebagai satuan gramatikal bebas terkecil.

Ciri kata adalah kata mempunyai potensi untuk

bersendiri, misalnya sebagai kalimat jawaban atau sebagai kalimat suruhan.

Mau. (Jawaban “Mau Kau Kuajak pergi?”)

(11)

Kata (Ciri Katas

Ciri kedua ialah ciri tak tersela. Artinya, diantara

bagian-bagian pembentuk kata tidak seperti diantara kata-kata yang membentuk kelompok kata atau frase tidak dapat diselakan kata lain. Karena diantara

dunia modern, misalnya dapat diselakan kata seperti yang atau kurang, rangka dunia dunia modern

bukanlah satu kata, melainkan dua. Sebaliknya, karena antara nikmat dan i tidak dapat diselakan apa-apa, rangkaian nikmati merupakan satu kata.

Kata merupakan satuan terkecil yang dapat

(12)

Satuan Sintaksis (Frasa/

Tarkibs

Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri dari

dua atau lebih dari dua kata yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya menjadi

pembentuk klausa.

Ciri frasa adalah dapat berdiri sendiri seperti kataDi antara konstituen frase dapat disisipkan kata.

Contoh:

Analisa kalimat analisa tentang kalimatKalimat kompleks kalimat yang kompleks

(13)

Frase pada umumnya dapat diperluas.

Contoh penyisipan kata dalam frase diatas merupakan contoh perluasan frase.

Penambahan kata untuk memperluas frase juga dilakukan di depan atau di belakang frase tersebut.

Kalimat kompleks beberapa kalimat

kompleks

(14)

Klausa

Klausa. Klausa adalah satuan gramatikal yang

disusun oleh kata dan/atau frase dan yang mempunyai satu predikat. Klausa pada

umumnya merupakan konstituen kalimat.

Contoh:

KPK mengumumkan hasil temuannya

KPK telah mengumumkan hasil temuannya.

 بلاط دمحم

(15)

Macam-Macam Klausa Berdasarkan

Kategori Pengisi Fungsi Predikat

Klausa Verbal: Dia membaca

Klausa Nonverbal:

Wajahnya ceria (klausa ajektif)

(16)

Analisis Sintaksis

Salah satu tugas sintaksis adalah menerangkan

pola-pola yang mendasari satuan-satuan sintaksis serta konstituen-konstituennya. Memerikan pola-pola seperti itu tidak lain mengemukakan hasil analisa satuan-satuan sintaksis itu.

Perangkat-perangkat apakah yang diperlukan

untuk mengemukakan hasil analisa itu,

sehingga perbedaan antara satuan-satuan sintaksis itu menjadi jelas?

(17)

Fungsi

Fungsi berarti semacam “kotak-kotak” atau “tempat-tempat”

dalam struktur sintaksis yang kedalamnya akan diisikan kategori- kategori tertentu (chaer,2009:20). Fungsi merupakan tataran

yang pertama, tertinggi dan paling abstrak . fungsi yakni seperti apa yang dinamakan oleh istilah umum sebagai subjek (S),

predikat (P), objek (O), keterangan (K) dan pelengkap atau komplemen. Fungsi sifatnya relasional. Artinya, adanya fungsi yang satu , tidak dapat dibayangkan tanpa hubungannya dengan fungsi yang lain. Untuk mengatakan bahwa sesuatu fungsi itu P, misalnya hanya dalam hubungannya anatara lain dengan S atau O. Dan tidak dapat menyebutkan sesuatu fungsi itu O atau S , tanpa hubungannya dengan P. berdasarkan fungsinya, Bahasa Arab mengenal fungsi mubtada’(S), khobar (P), fi’il (P), fa:’il(S),

(18)

Kategori

Kategori adalah jenis atau tipe kata atau frasa yang menjadi

fungsi-fungsi sintaksis. Selain diisi oleh kata, juga bisa diisi pula dengan frasa (chaer, 2009: 27). Kategori adalah

tataran yang kedua, dengan tingkan keabstrakan yang lebih rendah dari pada fungsi, yaitu seperti apa yang dinamakan sebagai nomina, verba, adverbial, adjektiva dan sebagainya. Kategori bersifat sistemik. Artinya, pengetahuan tentang verba di dalam suatu tuturan, misalnya, tidak harus

dihubungkan dengan kategori lainya. Seperti dengan

nomina, preposisi atau lainya, dan begitu juga sebaliknya. Katori gramatikal dalam bahasa arab, yaitu bentuk kata

(19)

Peran

Peran adalah hubungan antara kategori

pengisi P, baik berkategori V maupun bukan, dengan pengisi fungsi-fungsi lain. Peran

merupakan tataran yang ketiga dan terendah dalam tingkat keabstrakannya jika

dibandingkan dengan kedua tataran

sebelumnya (fungsi dan kategori). Yaitu

(20)

Analisis Sintaksis

1. Fungsi: Subyek, Predikat, obyek, Keterangan.

2. Kategori/jenis: nomina (isim), verba (f’il), adverbia, adjektiva. Dalam bahasa Arab: jenis, jumlah, persona, kala, dan modus.

3. Peran: pelaku, penderita, penerima, alat, tindakan, Contoh: analisis Kalimat:

 ةلاسر ذيملتلا بتك  بتك: berfungsi predikat, berkategori verba, berperan

sebagai perbuatan

(21)

Buat satu kalimat bahasa Arab

Analisis menurut Kategori, Fungsi, dan Peran

(22)
(23)

 

(b) Konsep (referensi): sebuah buku

    

(a) --- (c) referent/objek

(24)

Konotatif: makna asli

Dia sangat fakir, tidak mau meminta-minta.

Denotatif: makna tambahan

Referensi

Dokumen terkait

THE CONSTRAINT OF DEVELOPING LOGICAL/MATHEMATICAL INTELLIGENT ON INTEGRATED LEARNING OF MULTIPLE INTELLIGENT WEBBED MODEL AT TKIT SALMAN AL FARISI (Exploration Study)..

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah yang?. menjadi dasar untuk mengatur lebih lanjut kegiatan

Dengan kata lain, pemilik sertifikat Berkaitan dengan sertifikat sebagai tanda bukti hak yang bersifat kuat,. sertifikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di desa penulis (desa Bakalan Kalinyamatan Jepara) dan juga di masyarakat Jawa pada umumnya dalam menghadapi peristiwa kematian, hampir

[r]

Al-Ghazali telah mengubah atau paling tidak telah berusaha merubah istilah-istilah yang sulit menjadi mudah bagi pemahaman orang awam.Melalui pendekatan sufistik, al-

[r]

- Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang.. Undang-Undang