• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Renja DPMPTSP 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Renja DPMPTSP 2017"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

(Perda) No. 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah serta Peraturan Walikota Tangerang No. 74 Tahun

2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta

Tata Kerja. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kota Tangerang adalah unsur pelaksana administasi publik di bidang

perizinan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat tanpa mengedepankan pendekatan birokratisasi. Dengan

pendekatan tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Tangerang mempunyai peran penting dalam

mewujudkan Kota Tangerang sebagai kota tujuan investasi.

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan perizinan maka Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu perlu

mengedepankan pola pelaksanaan administrasi publik dan perizinan

yang lebih mudah bagi Masyarakat. Bagi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang perubahan kearah

perbaikan bukan saja untuk meingkatkan efektivitas dan efisiensinya

saja akan tetapi lebih jauh untuk meningkatkan eksistensinya di dalam

lingkungan perubahan yang cepat dan persaingan global. Pembangunan

Kota Tangerang selama 5 (lima) tahun kedepan diarahkan untuk

mewujudkan Visi Kota Tangerang Tahun 2014-2018 yaitu

”TERWUJUDNYA KOTA TANGERANG YANG MAJU, MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA DENGAN MASYARAKAT YANG BERAKHLAKUL

KARIMAH”. Pernyataan visi tersebut merupakan suatu pilhan yang telah

menjadi komitmen bersama, sehingga dalam pencapaiannya harus

dilakukan secara bersama-sama antara berbagai pemangku

kepentingan.

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan perizinan, khususnya di

bidang penanaman modal, pembangunan, kesejahteraan masyarakat,

dan pemerintahan, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang perlu mengedepankan pola

pelaksanaan administrasi publik dan perizinan yang lebih mudah bagi

Pemerintah

Kota

(2)

2

masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan penataan dan penyempurnaan

kembali tatalaksana perizinan dalam menciptakan birokrasi yang kuat,

efektif dan bersih. Hal ini membutuhkan perencanaan kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang

untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

merupakan suatu dokumen rancangan rencana resmi daerah yang

dipersyaratkan untuk mengarahkan program dan kegiatan pelayanan

tahunan SKPD. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja

SKPD) merupakan hasil pembahasan strategis yang mempertemukan

pendekatan partisipasif dan bottom up dengan memperhatikan masukan

kegiatan dari kecamatan, instansi terkait dan undangan lainnya dalam

forum SKPD, serta rancangan awal RKPD dan Renstra DPMPTSP.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP

berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang

merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan

daerah.Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

DPMPTSP dengan demikian akan sangat menentukan kualitas

pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat penggunanya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya, DPMPTSP

sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam bidang pelayanan

perizinan di Kota Tangerang, menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP Tahun 2018 dengan

menerjemahkan serta mengoperasionalkan RKPD Kota Tangerang Tahun

2018 ke dalam program dan kegiatannya selama satu tahun ke depan.

Hal tersebut karena pada dasarnya program dan kegiatan yang telah

disusun dalam dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renja SKPD) DPMPTSP Tahun 2018 berkontribusi pada pencapaian

tujuan dan capaian program RKPD Kota Tangerang Tahun 2018 secara

keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum

dalam Renstra DPMPTSP 2014-2018.

1.2 Landasan Hukum

Landasan penyusunan Renja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang adalah:

Pemerintah

Kota

(3)

3

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan

Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3518);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. PP No.41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Pemerintah

Kota

(4)

4

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Repulik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

11.Instruksi Presiden No. 5 tahun 1984 tentang Pedoman

Penyederhanaan dan Pengendalian Perijinan di Bidang Usaha

12.Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perbaikan dan

Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada

Masyarakat;

13.Permendagri No.24 tahun 2006 tetang Pedoman Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP);

14.Permendagri No. 20 tahun 2008 tetang Pedoman Organisasi dan

Tata Kerja Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PPTSP) di Daerah;

15.Permendagri No.27 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Pelayanan Terpadu

16.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 1998 Tentang

Perijinan Satu Atap di Daerah;

17.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Kota Tangerang (Lembaran Daerah Kota

Tangerang Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1);

18.Peraturan Daerah Nomor 6 Tahum 2015 Tentang Perunahan

Atas Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2008

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran

Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan

Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 2);

19.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan Penyusunan

Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah;

20.Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 8 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

Pemerintah

Kota

(5)

5

21.Peraturan Walikota Tangerang No. 74 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata

Kerja.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP Kota Tangerang tahun 2018 adalah

sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan program dan kegiatan

DPMPTSP dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang

perizinan yang mengacu pada RKPD Kota Tangerang tahun 2018 dan

berpedoman pada Renstra DPMPTSP2014-2018.

Adapun penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP Kota Tangerang tahun 2018 bertujuan

sebagai berikut:

1. Memberikan acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan

tahunan untuk pelayanan perizinan di bidangpenanaman modal,

pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pemerintahan.

2. Memberikan acuan penggunaan sumber daya secara efektif,

efisien dan berkelanjutan.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

DPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2018 disusun dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud

dan tujuan penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2018,

hubungan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja

SKPD) dengan dokumen perencanaan lainnya, serta sistematika

penulisan.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

Menjabarkan tentang hasil evaluasi pelaksanaan renja tahun lalu

dan capaian Renstra DPMPTSP, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD,

Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tungas dan Fungsi SKPD, Review

Pemerintah

Kota

(6)

6

terhadap Rancangan Awal RKPD, dan penelahaan Usulan Program

dan Kegiatan Masyarakat.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Menjelaskan tujuan dan sasaran pembangunan DPMPTSP untuk

tahun 2018 serta keterkaitannya dengan Renstra DPMPTSP

2014-2018, Program dan Kegiatan.

BAB IV PENUTUP

Memuat kaidah pelaksanaan Rencana Kerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP.

Pemerintah

Kota

(7)

7

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2016 dan Renja Tahun

2017

Evaluasi Kinerja DPMPTSP merupakan gambaran tentang pencapaian serangkaian aktivitas, sebagai implikasi dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja berupa input, output, dan outcome pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada tingkat sasaran digunakan untuk menunjukkan secara lebih langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran dapat dilihat dengan lebih jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcome yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan atau minimal indikator output.

2

2..11..11..PPrrooggrraamm

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh DPMPTSP sebagai wujud implementasi strategi dan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran, serta memperoleh alokasi anggaran. Selain itu, program juga berarti kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah maupun masyarakat tertentu untuk mencapai sasaran tertentu.

Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan, maka program-program

yang dilaksanakan oleh DPMPTSP Tahun 2016 yaitu:

Terdapat delapan (8) program yang dilaksanakan oleh Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang

dalam mewujudkan Visi ”Unggul dalam Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Menuju Kota Akhlakul Karimah”. Secara Rinci diuraikan sebagai berikut :

1.Program Administrasi Perkantoran

2.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3.Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4.Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5.Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

6.Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

7.Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Pemerintah

Kota

(8)

8

8.Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

2

2..11..22..KKeeggiiaattaann

Kegiatan adalah perwujudan dari program DPMPTSP sebagai bagian dari pencapaian program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari sumber daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa.

Adapun kegiatan DPMPTSP yang dilaksanakan pada tahun 2016 dipilah berdasarkan program yang direncanakan, yaitu:

1.Program Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kantor

d. Penyediaan Alat Tulis Kantor

e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

f. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan

g. Penyediaan Makanan dan Minuman

h. Rapat - Rapat Koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah,-

i. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi / Teknik

Perkantoran

j. Penyediaan jasa pengamanan kantor

k. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Penataan Ruang

b. Pengadaan Peralatan dan perlengkapan Kantor dengan

c. Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Bimbingan Teknis Pelayanan Prima

Pemerintah

Kota

(9)

9

5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

a. Penyelenggaraan Pameran Investasi

b. Sosialisasi LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal)

c. Sosialisasi Pelayanan Perizinan

d. Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Perijinan

e. Pengolahan Data Pelaporan Perijinan

f. Rapat-rapat Koordinasi Bidang Pembangunan

g. Pemeliharaan Billboard pada JPO dan Pemasangan Baliho

Milik Pemerintah

6. Program Peningkatan Ikllim Investasi dan Realisasi Investasi

a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Promosi

b. Pembuatan Naskah Akademik dalam Rangka Penyusunan

Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Kota Tangerang

c. Penyusunan Perwal tentang Izin Penyelenggaraan Reklame

d. Profil Investasi Daerah

7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

a. Penyusunan Renstra dan Renja SKPD

8. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa

a. Kerjasama Advetorial dengan Media Massa Lokal, Regional

dan Nasional

2

2..11..33..RReeaalliissaassii PPrrooggrraamm//KKeeggiiaattaann TTaahhuunn22001166

Realisasi kinerja program dan/atau realisasi kinerja indikator capaian program diperoleh dari rata–rata realisasi kinerja tolok ukur kinerja capaian program. Sedangkan rata-rata realisasi kinerja kegiatan pada program merupakan rata-rata realisasi outcome/hasil kegiatan.

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan tolok ukur Tingkat efisiensi , efektifitas pelayanan administrasi perkantoran. Realisasi capaian program mencapai 99.86%.

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur, dengan tolok ukur capaian program Tingkat kelengkapan dan kelayakan sarana prasarana aparatur. Realisasi capaian program mencapai 100 %.

3. Program Peningkatan Displin Aparatur dengan tolok ukur capaian program Tingkat kedisiplinan aparatur pemerintah daerah. Realisasi

Pemerintah

Kota

(10)

10

capaian program mencapai 100 %.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan tolok ukur capaian program Tingkat kompetensi aparatur. Realisasi capaian program mencapai 100 %.

5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan tolok ukur kinerja program Tingkat penyelenggaraan promosi peluang investasi daerah. Realisasi capaian program mencapai 100%.

6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan tolok ukur kinerja program Tingkat ketersediaan sistem informasi pelayanan investasi daerah. Realisasi capaian program mencapai 100%.

7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan tolok ukur kinerja program Tingkat ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan pelaporan SKPD. Realisasi capaian program mencapai 100%.

8. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, denga tolok ukur kinerja program Kerjasama advetorial dengan media massa, regional dan nasional dalam rangka kerjasama informasi dan media massa. Realisasi capaian program mencapai 100%.

Terdapat 28 (dua puluh delapan) kegiatan untuk mendukung tercapainya tolok ukur kinerja di atas. Dengan total anggaran Rp. 4.715.523.718,00 dan realisasi Rp. 4.191.218.004,00 presentase penyerapan sebesar 88,88% dan fisik 99,94%.

Pada Tahun anggaran 2017 proses kegiatan sedang berjalan. berikut realisasi sampai dengan Juli 2017 sebagai berikut:

No KEGIATAN JENIS

6.019.341.320,00 58,52 2.040.708.123,00 33,90 3.978.633.197,00

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 3.849.673.820,00 53,72 1.199.223.702,00 31,15 2.650.450.118,00

1 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik Non Fisik Kota Tangerang 507.500.000,00 58,33 145.567.175,00 28,68 361.932.825,00

2 Penyediaan jasa kebersihan

kantor Non Fisik Kota Tangerang 138.418.120,00 58,33 41.208.736,00 29,77 97.209.384,00 3 Penyediaan jasa perbaikan

peralatan kerja Non Fisik Kota Tangerang 70.654.000,00 58,33 23.096.000,00 32,69 47.558.000,00

4 Penyediaan alat tulis kantor Non Fisik Kota Tangerang 395.568.000,00 79,17 117.307.318,00 29,66 278.260.682,00

5 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan Non Fisik Kota Tangerang 520.085.200,00 8,33 10.829.000,00 2,08 509.256.200,00

6

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Non Fisik Kota Tangerang 15.000.000,00 58,33 7.500.000,00 50,00 7.500.000,00

Pemerintah

Kota

(11)

11 7 Penyediaan makanan dan

minuman Non Fisik Kota Tangerang 435.480.000,00 58,33 100.605.500,00 23,10 334.874.500,00

8 Rapat-rapat kordinasi dan

konsultasi ke luar daerah Non Fisik Kota Tangerang 665.968.500,00 58,33 255.299.973,00 38,34 410.668.527,00

9

Penyediaan tenaga jasa pendukung pelaksana teknis/ administrasi perkantoran

Non Fisik Kota Tangerang 825.000.000,00 58,33 339.225.000,00 41,12 485.775.000,00

10 Penyediaan Jasa Pengamanan

Kantor Non Fisik Kota Tangerang 276.000.000,00 58,33 158.585.000,00 57,46 117.415.000,00 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur 826.360.000,00 29,51 487.847.171,00

59,04 338.512.829,00

11 Penataan Ruang SKPD Fisik Non

Konstruksi Kota Tangerang 350.000.000,00 47,00 346.163.000,00

98,90 3.837.000,00

12 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional Non Fisik Kota Tangerang 476.360.000,00 16,67 141.684.171,00

29,74 334.675.829,00

Program Peningkatan

Disiplin Aparatur 97.500.000,00 100,00 77.577.500,00 79,57 19.922.500,00

13 Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya Non Fisik Kota Tangerang 97.500.000,00 100,00 77.577.500,00

14 Bimbingan Teknis Pelayanan

Prima Non Fisik Kota Tangerang 132.542.500,00 0,00 0,00 - 132.542.500,00

15 Penyelenggaraan Pameran

Investasi Non Fisik Kota Tangerang 166.700.000,00 62,50 73.300.000,00 43,97 93.400.000,00

16 Sosialisasi LKPM (Laporan

Kegiatan Penanaman Modal) Non Fisik Kota Tangerang 102.596.500,00 50,00 39.398.250,00 38,40 63.198.250,00

17 Sosialisasi Pelayanan

Perizinan Non Fisik Kota Tangerang 237.483.500,00 100,00 103.515.000,00 43,59 133.968.500,00

18 Pengembangan Sistem

Informasi Pelayanan Perijinan Non Fisik Kota Tangerang 110.830.000,00 58,33 0,00 - 110.830.000,00 19 Pengolahan Data Pelaporan

Perijinan Non Fisik Kota Tangerang 12.000.000,00 58,33 4.000.000,00 33,33 8.000.000,00 20 Rapat-rapat Koordinasi

Bidang Pembangunan Non Fisik Kota Tangerang 182.505.000,00 58,33 21.009.000,00 11,51 161.496.000,00

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

250.000.000,00 51,67 16.687.500,00 6,68 250.000.000,00

21 Pengadaan Sarana dan

Prasarana Promosi Non Fisik Kota Tangerang 100.000.000,00 66,67 16.687.500,00 16,69 83.312.500,00 22 Profil Investasi Daerah Non Fisik Kota Tangerang 150.000.000,00 41,67 0,00 - 150.000.000,00

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah 8.150.000,00 91,67 7.150.000,00 87,73 1.000.000,00

23 Penyusunan Renstra dan

(12)

12

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.2.1Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan

pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas

pembantuan yang diberikan pada Daerah sesuai dengan visi, misi

dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

2.2.2Fungsi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

mempunyai fungsi:

1. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan di bidang

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan bidang penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

4. pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan bidang

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

5. pengelolaan UPT; dan

6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan

lingkup tugas dan fungsinya.

2.2.3Struktur Organisasi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Berdasarkan Perda No. 8 Tahun 2016 TentangPembentukan dan

Susunan Perangkat Daerahserta Peraturan Walikota Tangerang

No. 74 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Susunan Organisasi Dinas

adalah:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan :

Pemerintah

Kota

(13)

13

1.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2.Sub Bagian Keuangan;

3.Sub Bagian Perencanaan.

c. Bidang Pelayanan Penanaman Modal, membawahkan :

1.Seksi Pelayanan Perizinan Penanaman Modal;

2.Seksi Fasilitasi, Pengawasan dan Pengendalian

Penanaman Modal.

d. Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat, membawahkan :

1.Seksi Pelayanan Perizinan Pemerintahan;

2.Seksi Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat.

e. Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan, membawahkan:

1.Seksi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan;

2.Seksi Pelayanan Administrasi Bangunan.

f. Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi, membawahkan :

1.Seksi Pengelolaan Data dan Sistem Informasi;

2.Seksi Penanganan Pengaduan dan Advokasi.

g. UPT;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.2.4 Kondisi Umum Pelayanan DPMPTSP

Kondusif tidaknya iklim berinvestasi di suatu daerah

dipengaruhi beberapa faktor, antara lain keamanan dan ketertiban;

kemudahan perizinan; peraturan daerah yang mendukung iklim

usaha; serta pengenaan pajak daerah.Dalam upaya meningkatkan

pelayanan perizinan, Pemerintah Kota Tangerang menerapkan

pelayanan perizinan terpadu. Artinya Pemerintah Kota dapat

memberikan pelayanan perizinan usaha secara cepat dalam satu

tempat terpadu.

Dengan pelayanan yang terpadu dan cepat, diharapkan segala

proses Perizinan dapat dilaksanakan secara cepat waktu sesuai

dengan yang diharapkan. Sementara dari aspek peraturan,

penyelengaraan investasi di Kota Tangerang dilindungi dan

didukung secara optimal oleh keberadaan Perda-perda yang antara

lain adalah Perda No. 7 tahun 2001 tentang IMB, Perda No. 53

tahun 2011 tentang IG, dan Perda No. 11 tahun 2002 tentang SIPA

Pemerintah

Kota

(14)

14

dan Perda No.17 tahun 2009 yang telah dirubah dengan Perda No.5

tahun 2014 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

Setiap tahun dilakukan evaluasi dengan membandingkan

antara realisasi perizinan dengan target yang dibuat untuk

mengetahui kinerja pelayanan perizinan di Kota Tangerang. Dan

untuk tingkat efisiensi waktu penyelesaian perizinan semakin lebih

baik dan relatif cepat.

Kini dengan dibentuknya Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Peraturan Daerah

(Perda) No. 8 Tahun 2016 TentangPembentukan dan Susunan

Perangkat Daerahserta Peraturan Walikota Tangerang No. 74 Tahun

2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

Serta Tata Kerja, diharapkan dapat menciptakan iklim berinvestasi

yang semakin kondusif di Kota Tangerang yang berujung pada

meningkatnya investasi.

a. Rekapitulasi Realisasi Perizinan

Rekapitulasi Realisasi Perizinan tahun 2016 DPMPTSP

telah melayani 44 jenis perijinan dengan total jumlah ijin

untuk Bidang Pembangunan sebanyak 3.803 izin, untuk

Bidang Pemkes sebanyak 6.516 izin, untuk Bidang

Penanaman Modal sebanyak 11.786 izin. Secara

keseluruhan izin yang selesai dilaksanakan di DPMPTSP

sebanyak 22.105 izin.

Tabel Rekapitulasi Realisasi Perijinan Tahun 2016

Jumlah Izin Bidang Pembangunan Tahun 2016

No SK IZIN Jumlah

I Bidang Pembangunan 3.803

1 Izin Peruntukan Penggunaan

Tanah(IPPT) 883

2 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 2.096

3 Surat Pernyataan Pengelolaan

Lingkungan 824

4 Izin Layak Huni dan Akta Pertelaan 0

Pemerintah

Kota

(15)

15

Jumlah Izin Bidang Pemerintahan & Kesra Tahun 2016

No SK IZIN Jumlah

II Bidang Pemerintahan & Kesra 6.516

1 IzinPendirian Satuan Pendidikan 67

2 IzinLaboratoriumKesehatan 6

3 IzinToko Obat 10

4 IzinApotek 108

5 Penutupan Apotek 20

6 IzinKlinik dan Izin Penutupan Klinik 60 7 Surat IzinPraktek/Kerja

Bidan 244

Apoteker 245

Dokter Umum 559

Dokter Gigi 196

Dokter Spesialis 460

8 Penghentian Praktek/Kerja

Bidan 2

Apoteker 46

Dokter Umum 64

Dokter Gigi 6

Dokter Spesialis 51

9 Izin sertifikat Produksi Pangan Industri

Rumah Tangga (SPP-IRT) 82

10 Izin Pembuangan Limbah Cair/Izin

Pembuangan Air Limbah (IPAL) 25

11 Izin Pelayanan Pemakaman dan

Pengabuan

Penggunaan Tanah Baru 401

Penggunaan Tanah Makam Betet 1

Penggunaan Tanah Makam Daftar Ulang 380

Bangunan Makam 101

Penggunaan Tanah Makam Cadangan 17

12 Izin Praktek Dokter Hewan Praktik

Mandiri/Bersama 5

13

Izin Tenaga Kesehatan Hewan Bukan Dokter Hewan Sebagai Paramedik Veteriner

0

14 Izin Usaha Penyedotan Limbah Tinja 0

15 Izin Operasional Rumah Sakit 8

16 Izin Penetapan Kelas Rumah Sakit 8

17 Penerbitan surat Izin Optik 3

18 Izin Trayek 148

19 Izin Penggunaan Instalasi Penyalur Petir 144

20 Izin Penggunaan Ketel Uap 149

21 Izin Pemakaian Pesawat Angkat Angkut 1.355

22 Izin Pesawat Tenaga Produksi 259

23 Izin Penggunaan Instalasi Listrik 72

24 Izin Pemakaian Bejanan Bertekan 301

25 Izin Lift 149

26 Izin Tempat Penampungan Calon tenaga

Kerja Indonesia 2

27 Izin Lembaga Pelatihan Kerja 7

(16)

16

30 Izin Alarm Kebakaran 52

Jumlah Izin Bidang Penanaman Modal Tahun 2016

No SK IZIN Jumlah

III Bidang Penanaman Modal 11.786

1 IzinIndustri (Izin Usaha Industri, Izin

Tanda Daftar Industri, Izin Perluasan) 52

2 IzinPenanaman Modal (Izin Prinsip) dan

Izin Usaha 44

3 Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 3.617

4 TandaDaftar Perusahaan 3.562

5 Izin Reklame 4.013

b.Tanda Daftar Usaha Kawasan

Pariwisata/ Hotel 4

c.Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan

Wisata 24

d. Tanda Daftar Usaha Jasa Penyediaan

Akomodasi 3

a.Tanda Daftar Usaha Jasa

Transportasi Wisata 0

f. Tanda Daftar Usaha Daya Tarik

Usaha 0

g.Tanda Daftar Usaha Penyelengggaraan

Hiburan dan Rekreasi 6

h.Tanda Daftar Usaha Jasa

Pramuwisata 0

i.Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konfrensi dan Pameran

2

j.Tanda Daftar Usaha Jasa Konsultan

Pariwisata 0

k.Tanda Daftar Usaha Jasa Informasi

Pariwisata 0

10 Izin Memperkerjakan Tenaga Asing

(IMTA) 239

Pemerintah

Kota

(17)

17

b. Capaian Kinerja Pendapatan

Target, Realisasi, dan Persentase Ijin Daerah yang Di proses di Kota Tangerang Tahun 2016

No Jenis Retribusi Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan

(IMB)

38.006.727.828,00 48.303.917.600.00 127,09

2 Retribusi Izin

Gangguan (IG)

4.001.997.930.00 4.124.873.600.00 103,07

3 Retribusi Izin Trayek 56.250.000.00 112.950.000.00 200,80

4 Retribusi Izin

Memperkerjakan

Tenaga Asing (IMTA)

3.505.440.000 3.757.368.100.00 107,17

Jumlah 45.570.379.758.00 48.388.080.096.00 106,18

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Berikut ini isu-isu penting dari perubahan lingkungan

eksternal yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi

dinas serta hambatan dan masalah yang dihadapi:

• Sumber Daya Manusia DPMPTSP masih perlu ditingkatkan kapasitas dan profesionalismenya. Hal ini penting mengingat sekarang jenis pelayanan perijinan yang harus ditangani cukup banyak, yaitu 44 jenis. Apalagi mengingat saat ini aparatur DPMPTSP juga harus dapat menjadi Tim Teknis dalam proses pelayanan perizinan.

• Dengan jumlah jenis perizinan yang banyak, maka kapasitas pelayanan perizinan tiap bidang (pembangunan, penanaman modal, pemerintahan, dan kesejahteraan masyarakat) juga perlu terus ditingkatkan agar kinerjanya semakin baik.

• Pelayanan perizinan akan semakin baik bila didukung oleh kondisi sarana dan prasarana perizinan yang memadai. Oleh karena itu sarana dan prasarana Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang masih perlu ditingkatkan sehingga dapat tercipta lingkungan pelayanan periinan terpadu yang nyaman dan memadai.

Pemerintah

Kota

(18)

18

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Berikut ini beberapa hal penting dari Rancangan Awal RKPD

yang menjadi landasan pembangunan kaitannya dengan Rencana

kerja DPMPTSP.

1. Prioritas Pembanguan Kota Tangerang Tahun 2018

a. Pelayanan Sarana-Prasarana (Fasilitas dan Utilitas Umum) yang Layak dan Memadai

b. Pelayanan Pendidikan yang Lengkap, Berkualitas dan Terjangkau

c. Pelayanan Kesehatan yang Lengkap, Berkualitas dan Terjangkau

d. Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial

e. Pengetahuan dan Kebudayaan, Ekonomi Kreatif, Inovasi Teknologi Serta Daya Saing Masyarakat

f. Kondusivitas Iklim Investasi dan Iklim Usaha

g. Ketentraman dan Ketertiban serta Perlindungan Masyarakat h. Daya Dukung Lingkungan dan Keseimbangan Ekologis

(Sosial-Ekonomi-Lingkungan)

i. Tata Kelola dan Tata Kerja Birokrasi Pemerintahan Daerah yang Baik dan Bersih

j. Ketahanan Pangan Daerah k. Pengelolaan Energi

Dengan telah berjalannya Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) diharapkan pada

tahun 2018 ini DPMPTSP sudah dapat bekerja dengan optimal

sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan DPMPTSP.

Peningkatan kinerja tersebut juga didukung oleh hal-hal

berikut ini:

• Penambahan pegawai yang dilakukan tahun 2009 sampai dengan tahun 2016, sehingga menambah jumlah pegawai DPMPTSP dari 39 orang menjadi 60 orang.

• SOP DPMPTSP sudah disusun dan diharapkan dapat berjalan dengan efektif.

• ISO DPMPTSP telah diterbitkan dan diharapkan dapat berjalan dengan efektif.

• Penambahan Sarana dan Prasarana Terus Ditingkatkan

• Pelayanan Perizinan Mobil Keliling

Pemerintah

Kota

(19)

19

Terkait dengan hal tersebut maka prioritas program pembangunan DPMPTSP untuk tahun 2018 meliputi:

I. Peningkatan Pelayanan Perizinan 1.Penyempurnaan Perizinan Online 2.SMS Gateaway

3.Penyampaian Izin Via Pos

4.Pelayanan Online Secara Keseluruhan di Mobil Keliling 5.Call Center Perizinan

6.Sosialisasi Pelayanan Perizinan II. Pengembangan Investasi;

7.Sosialisasi investasi dengan menampilkan videotron di Bandara

8.Sosialisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 9.Mengikuti Pameran Investasi Pada Tingkat Nasional

2.5 Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

DPMPTSP telah melaksanakan kegiatan Forum SKPD dalam

kegiatan tersebut tidak ada usulan dari Masyarakat untuk usulan

program dan kegiatan. Namun dalama rangka melaksanakan Visi

DPMPTSP memberikan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat,

untuk itu DPMPTSP mempunyai program yang bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik/ prima untuk Masyarakat

yaitu sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Kegiatan Bimbingan Teknis Pelayanan Prima

2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

a. Penyelenggaraan Pameran Investasi

b. Sosialisasi LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal)

c. Sosialisasi Pelayanan Perizinan

Pemerintah

Kota

(20)

20

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Daerah

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bidang penanaman modal merupakan kebijakan yang diperintahkan oleh

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal.Berdasarkan Undang-Undang tersebut, PTSP dimaksudkan untuk membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal. Dalam Undang-Undang tersebut, PTSP diartikan sebagai kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan nonperizinan yang mendapat pendelegasian wewenang dari instansi yang memiliki kewenangan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Pengertian ini berbeda dengan

pengertian ”pelayanan terpadu satu atap”. Dalam Keputusan

Menteri PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, pengertian

”pelayanan terpadu satu atap” adalah pola pelayanan yang diselenggarakan dalam satu tempat untuk berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melalui beberapa pintu, sedangkan ”pelayanan satu pintu” adalah pola pelayanan yang diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu.

PTSP di tingkat pusat dilakukan oleh lembaga yang

berwenang di bidang penanaman modal yang mendapat

pendelegasian dari lembaga yang memiliki kewenangan perizinan dan nonperizinan di tingkat Pusat, Propinsi atau Kabupaten/Kota.

Lembaga yang dimaksud disini adalah Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) atau Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD). Pemerintah mengoordinasi kebijakan penanaman modal, baik koordinasi antar instansi Pemerintah, antar instansi Pemerintah dengan Bank Indonesia, antar instansi Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, maupun antar Pemerintah Daerah. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanaman modal tersebut dilakukan oleh BKPM. Dalam melaksanakan PTSP, BKPM

Pemerintah

Kota

(21)

21 harus melibatkan perwakilan secara langsung dari setiap sektor dandaerah terkait dengan pejabat yang mempunyai kompetensi dan kewenangan. Dilihat dari ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 di atas, pada tingkat nasional telah terdapat “payung” bagi pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu. Hal yang berkaitan dengan apa itu pelayanan terpadu satu pintu, tujuan pembentukannya, kelembagaannya, hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah diatur lebih tegas. Ketegasan ini dapat menciptakan kepastian bagi aparat pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan tugasnya, kepastian bagi penanam modal, dan kepastian bagi masyarakat umum. Meskipun demikian, pengaturan ”payung” tersebut tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengaturan mengenai mekanisme dan tata cara pelayanan terpadu satu pintu. Undang-Undang hanya mengatur pelayanan terpadu satu pintu secara umum dan memerintahkan penyusunan Peraturan Presiden untuk mengatur tata cara dan pelaksanaannya.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Sesuai dengan isu, tantangan, dan prioritas pembangunan

DPMPTSP seperti yang dikemukakan dalam Bab II, maka tujuan dan

sasaran pembangunan DPMPTSP pada tahun anggaran 2018 adalah

sebagai berikut:

Tujuan 1 Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan

Sasaran 1.1 Tersedianya berbagai jenis pelaporan capaian kinerja

pelaksanaan kegiatan dan keuangan Daerah

Indikator Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan

Tujuan 2 Mewujudkan pelayanan perizinan yang terpadu dan

nyaman

Sasaran 2.1 Tersedianya pemenuhan dan pengembangan sarana

dan prasarana perkantoran Pemerintah Daerah yang

layak dan memadai

Indikator Tingkat pelayanan pemenuhan sarana dan prasarana

teknis dan keadministrasian perkantoran

Pemerintah

Kota

(22)

22

Tujuan 3 Meningkatkan Investasi Daerah

Sasaran 3.1 Terlaksananya pembinaan, investarisasi,

pengendalian di bidang sarana dan prasarana

perekonomian daerah serta promosi potensi

pengembangan perekonomian daerah

Indikator Terwujudnya peningkatan realisasi penanaman modal

(investasi), perijinan serta iklim investasi yang

kondusif

Keterkaitan Renja DPMPTSP TA 2018 dengan Renstra DPMPTSP

2014-2018 serta tujuan, sasaran, dan program DPMPTSP TA 2014-2018 dapat

dilihat pada Tabel 3.1

Pemerintah

Kota

(23)

23

Tabel 3.1

Tujuan dan Sasaran Pembangunan DPMPTSP TA 2018

Renstra DPMPTSP 2014-2018 Renja 2018

Misi-Tujuan Sasaran Kebijakan Tujuan Sasaran Indikator Satuan Program

Misi 1:

kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran

Unit Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur

Sarana dan Prasarana Aparatur yang profesional dan berkompeten

% Program Peningkatan

Disiplin Aparatur

kebutuhan sarana dan

prasarana perkantoran

kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran

Unit Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur

Pemerintah

Kota

(24)

24

serta promosi potensi pengembangan

Promosi dan Kerjasama Investasi

Program Peningkatan

(25)

25

3.3 PROGRAM DAN KEGIATAN

Berdasarkan tujuan-sasaran serta strategi-kebijakan yang telah

ditetapkan,maka program-program yang akan dilaksanakan oleh

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Tangerang selama periode tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

b. Penyediaan jasa kebersihan kantor

c. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

d. Penyediaan jasa alat tulis kantor

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

g. Penyediaan makanan dan minuman

h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

i. Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknik

perkantoran

j. Penyediaan jasa pengamanan kantor

k. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

l. Penyediaan pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :

a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

b. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

d. Penataan ruang kerja

e. Penataan Tempat Parkir

f. Penataan Taman

g. Pengadaan Meubelair

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

a. Bintek Pelayanan Prima

Pemerintah

Kota

(26)

26

5. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan ;

a. Penyusunan Renja dan Renstra

6. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan

kegiatan;

a. Penyelenggaraan Pameran Investasi

b. Sosialisasi LKPM ( Laporan Kegiatan Penanaman Modal)

c. Sosialisasi Pelayanan Perizinan

d. Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Perizinan

e. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan

Perizinan

f. Rapat – rapat Koordinasi Bidang Pembangunan g. Modul Aplikasi Sistem Informasi IMB

h. Pemeliharaan ISO

7. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,

dengan kegiatan;

a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Promosi

b. Kajian Potensi dan Prasarana Investasi

8. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa

a. Kerjasama Advetorial dengan Media Massa Lokal, Regional

dan Nasional

Program dan Kegiatan DPMPTSP Tahun Anggaran 2018 dapat dilihat

pada Tabel 3.2

Pemerintah

Kota

(27)

27

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

merupakan suatu dokumen rencana resmi daerah yang menjadi acuan

bagi SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatan tahunannya.

Renja DPMPTSP Tahun 2018 disusun dengan menerjemahkan serta

mengoperasionalkan RKPD Kota Tangerang Tahun 2018 ke dalam program

dan kegiatan DPMPTSP selama satu tahun ke depan. Program dan

kegiatan yang telah disusun dalam dokumen Renja DPMPTSP Tahun 2018

berkontribusi pada pencapaian tujuan dan program RKPD Kota Tangerang

2018 serta pencapaian tujuan strategis jangka menengah yang tercantum

dalam Renstra DPMPTSP 2014-2018.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diperhatikan kaidah

pelaksanaan berikut ini:

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

DPMPTSP tahun 2018 memberikan arahan program dan kegiatan

pelayanan DPMPTSP khususnya dan pembangunan tahunan daerah pada

umumnya selama tahun anggaran 2018.

1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Tangerang berkewajiban untuk mengimplementasikan Rencana

Kerja DPMPTSP TA 2018.

2. Penguatan peran stakeholder perlu dilakukan untuk mendukung

pelaksanaan Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja SKPD) DPMPTSP 2018.

3. Penguatan peran stakeholder ini antara lain dapat dilakukan

melalui proses sosialisasi, baik kepada masyarakat luas maupun

perusahaan-perusahaan, serta seluruh komponen aparat di

lingkungan pemerintah Kota Tangerang.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

DPMPTSP tahun 2018 ini juga digunakan sebagai dasar evaluasi dan

laporan pelaksanaan kinerja tahunan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

DPMPTSP TA. 2018 ini diharapkan mampu memberikan gambaran

program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPMPTSP pada tahun

Pemerintah

Kota

(28)

28

anggaran 2018 untuk mengatasi dan mengantisipasi isu dan tantangan

yang dihadapinya.

Pemerintah

Kota

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Adiwiyata (29 butir), dengan jumlah sampel guru dan kepala sekolah sebanyak 66 orang dari 24 SD se Kecamatan Colomadu. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat pemahaman dan

Melalui Peer Review para peserta didik diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dengan cara meninjau hasil pekerjaan berupa hasil menulis kalimat

Sesuai dengan judulnya maka penulis akan membahas mengenai prinsip kerja, komponen utama yang digunakan, proses pembuatan, gambar rangkaian serta susunan dan

bahwa menindaklanjuti ketentuan dalam Pasal 66A ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai,

Hasil pengelompokan dengan metode Ward’s Analysis adalah pada tahun 2002 dan 2012 menjadi 4 kelompok dengan faktor kesejahteraan pendidikan lebih unggul atau

Merupakan tahap pengujian yang dilakukan dari hasil klasifikasi menggunakan metode support vector machine (SVM), serta menganalisis performansi sesuai dengan parameter yang

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan lengkap

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu rumusan bahwa morfologi kota adalah sebuah pendekatan dalam memahami kota sebagai suatu kumpulan geometris bangunan dan