• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GEOGRAFI PERSEBARAN FLORA DAN FA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH GEOGRAFI PERSEBARAN FLORA DAN FA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GEOGRAFI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

KELOMPOK: EVA RUTIA SILAEN FRANS MANURUNG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu, Brazil dan Zaire. Namun dibandingkan dengan dengan Brazil dan Zaire,Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe oriental, australia, dan peralihan. Selain itu, Indonesia juga memiliki hewan langka dan endemik.

Keanekaragaman hayati tersebut, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Persebaran hewan yang ada di indonesia berkaitan dengan sejarah terbentuknya wilayah kepulauan Indonesia. Indonesi bagian barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagian timur yang meliputi Papua dan pulau-pulau keci di sekitarnya, pernah menjadi satu dengang Bemua Australia. Indonesia bagian tengah yang meliputi Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara serta kepulauan Maluku, merupakan wilayah yang tidak bersatu dengan Benua Asia maupun Benua Australia.

Ketika Alfred Russel Wallace mengunjungi Indonesia pada tahun 1856, ia menemukan perbedaan besar fauna di beberapa daerah di Indonesia ( waktu itu Hindia-Belanda). Ketika ia mengunjungi Bali dan Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di Bali terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan kelompok oriental, sedangkan di Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia. Oleh sebab itu, kemudian ia membuat garis pemisah yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati Selat Makassar dan Philipina Selatan . Garis ini disebut garis Wallace.

Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis Wallace menbelah Selat Makassar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah Oriental dengan wilayah Australia.

(3)

hewan kelompok Australia. Hewan yang ada di Sulawesi ada yang memiliki sifat yang sama halnya seperti hewan yang ada pada daerah Oriental. Oleh sebab itu Weber menyebutkan bahwa fauna yang ada di Sulawesi adalah fauna peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah Timur Sulawesi memanjang ke Utara ke kepulauan Aru. Garis ini disebut garis weber. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australiaatau merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami penulis dapat membuat beberapa poin yang akan dijelaskan dalam makalah ini. Hal itu berupa rumusan masalah berikut:

1. Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia? 2. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Barat? 3. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Tengah? 4. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Timur? 5. Bagaimana pemeliharaan dan pemanfatannya?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini bagi penulis adalah untuk melati penulis dalam mengenal persebaran flora dan fauna di Indonesia. Dan bagi pembaca adalah untuk, menambah

wawasan pembaca mengenai persebarn flora dan fauna di seluruh bagian wilayah Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

(4)

a. Persebaran Flora di Indonesia

Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara lain

1) Hutan hujan tropis

Hutan ini merupakan hutam rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain dari hutan Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Cirinya adalah:

a) Pohonnya besar, tinggi dan rapat

b) Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun

c) Keadaan didalam hutan gelap

d) Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek

2) Hutan musim

Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis tanaman. Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. ciri hutan ini adalah:

a) Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat

b) Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati

(5)

d) Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh

3) Stepa

Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan. Jenis padang rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan mengalami kemarau cukup panjnag. Di Indonesia Stepa banyak terdapat di Sumbawa, flores dan timor.

4) Sabana

Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamrau panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di Dataran Tinggi Gayo (Aceh).

5) Hutan bakau atau Mangrove

Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang mampu menaham hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah dan pantai yang banyak lumpurnya.

(6)

Terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak Jayawijaya

Berdasarkan faktor geologi, jenis flora di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Flora di Paparan Sunda

a) Flora di Sumatera terdiri atas:

(1) Flora edemik seperti Bunga Rafflesia Arnoldi

(2) Flora di Pantai Timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut

(3) Flora di Pantai Barat terdiri atas meranti, kemuning, rawa gambut, hutan rawa dan rotan.

b) Flora di Kalimantan, terdapat kesamaan dengan flora di Sumatera yaitu hutan hujan tropic, hutan gambut, dan hutan mangrove

2) Flora di Paparan Sahul, flora di daerah ini terdiri atas hutan tropic, hutan sagu, hutan nipah dan hutan mangrove.

3) Flora di daerah Peralihan terletak di Sulawesi dan daerah sekitarnya.Terdiri dari hutan hujan tropic, tumbuhan mangrove, dan nipah.

b. Persebaran Fauna di Indonesa

Dunia hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:

(7)

Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan binatang asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui. Binatang jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:

a) Harimau di jawa, Madura dan Bali

b) Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan

c) Gajah terdapat di Sumatera

d) Badak terdapat di Sumatera

e) Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan

f) Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera

2) Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)

Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di

sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis mendapatkan pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:

a) Kanguru Pohon

b) Musang berkantong

c) Burung kasuari

(8)

e) Burung kakatua berjambul merah

3) Fauna Tipe Tengah (Peralihan)

Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fauna di daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan

a) Biawak dan komodo

b) Anoa

c) Babi rusa

Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna di Dunia

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Tahukah Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

a. Iklim

Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara

(9)

berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.. Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. Berbeda dengan tanaman di daerah yang beriklim sedang, ragam tumbuhannya tidak sebanyak di daerah tropis yang kaya sinar matahari, di sana banyak ditemui pohon berkayu keras dan berdaun jarum. Daerah Gurun yang beriklim panas dan kurang curah hujan, hanya sedikit tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri, seperti misalnya pohon Kaktus dapat tumbuh subur, karena mempunyai persediaan air dalam batangnya. Kehidupan faunanya juga sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu memberikan kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah dingin beda dengan binatang di daerah tropis, dan sulit menyesuaikan diri bila hidup di daerah tropis yang beriklim panas.

b. Tanah

Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang subur. Perhatikan hutan di daerah yang subur di pegunungan dengan hutan di daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur atau tanah liat. Apakah ada perbedaan

keanekaragaman tanamannya?

c. Air

(10)

melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada

banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau.

d. Tinggi rendahnya permukaan bumi

Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat tersebut berada pada 1500 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter suhu udara rata-rata turun sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin panas daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan kering.

e. Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan

Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu

(11)

tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.

Manfaat flora dan fauna bagi Indonesia Faktor Keindahan

Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda - beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Hal ini juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam lainnya. Seorang pendaki gunung akan merasa lebih senang bila melintasi kawasan gunung yang berhutan dan dihuni oleh binatang - binatang liar seperti Gunung Gede , Gunung Argopuro dan Gunung Slamet dibandingkan gunung yang gundul tak berhutan seperti Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Manfaat Ekonomi

Jenis flora dan fauna dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain adalah kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati, jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa

tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.

Manfaat ilmiah

(12)

dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana

memanfaatkan flora dan fauna secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar genetik hewan dan tumbuhan yang terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang

terdegradasi. Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.

Di negara kita Indonesia, flora dan fauna merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara lain adalah (1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi (3) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan flora dan fauna dimasyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.

Manfaat bagi kelangsungan hidup

(13)

Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia.Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan.

Ada berbagai cara melestarikan flora dan fauna. Berikut adalah penjelasannya :

1. Membangun tempat perlindungan

Ada beberapa jenis flora dan fauna yang sudah rentan punah karenanya perlu dibangun tempat khusus untuk melindungi mereka dari para manusia yang serakah yang terkadang menjadi dampak akibat kerusakan hutan yang membuat flora dan fauna mulai

punah. Pembangunan suaka alam untuk melindungi tumbuhan dan suaka margasatwa untuk melindungi tumbuhan. Seperti balai suaka margasatwa ujung kulon yang merupakan tempat khusus untuk melindungi kawanan badak bercula satu yang sudah sangat sedikit jumlahnya.

2. Membangun tempat rehabilitasi

Pembangunan tempat rehabilitasi ini perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan kehidupan flora dan fauna. Seperti pusat rehabilitasi yang memiliki fungsi lingkungan hidup bagi flora dan fauna seperti orang utan di tanjung putting Kalimantan, hutan wanariset samboja, kutai Kalimantan dan pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di

Sulawesi. Tempat tersebut dapat dikunjungi oleh masyarakat luas yang ingin berkontribusi dalam mengembangkan perkembangan flora dan fauna.

3. Menerapkan program pembangunan berkelanjutan

(14)

hanya flora dan fauna saja yang terancam namun bencana alam juga mengancam jika keseimbangan alam berubah. Jadi pemerintah saat ini sangat perlu membuat sebuah undang-undang untuk mengatur pembangunan yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan ramah lingkungan. Misalnya saja untuk pembangunan gedung paling tidak harus ada lahan hijau di daerah tersebut. Pemerintah juga harus memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar peraturan dengan tindakan yang tegas tanpa pandang bulu.

4. Menetapkan status flora dan fauna

Perlu dilakukan penetapan status pada flora dan fauna terutama yang terancam punah supaya tidak terjadi pemburuan terhadap mereka. Seperti status dilindungi yang diberikan kepada satwa komodo, biawak, landak semut di papua, kanguru pohon, anoa, menjangan, banteng, badak, dahan kuwuk, bajing terbang, trenggiling, kasuari, merak, cendrawasih, harimau sumatera, elang jawa, bajing tanah, macan kumbang, siamang, ikan pesut, ikan hiu, ikan pari, kura-kura atau bulus, gajah, tapir, kelinci liar, kambing hutan, ayam hutan, sing puar, owa, sarudung, bekantan, orang utan, beruang madu, burung beo, landak. Pemerintah juga harus membuat undang-undang tegas dengan melakukan tindakan jika ada yang berusaha menyelundupkan atau memburu flora dan fauna yang sudah diberi status dilindungi.

5. Melakukan usaha pelestarian hutan

(15)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh-tumbuhan serta kesuburan tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini. sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B. Saran

Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.

Daftar pustaka:

Referensi

Dokumen terkait

Stepa, adalah padang rumput yang cukup luas. Terdapatnya stepa di Indonesia disebabkan curah hujan sudah banyak turun di bagian barat seperti Sumatra dan Jawa Barat, sehingga

“ Bagaimana pengaruh penggunaan media video dan iringan musik instrumental terhadap hasil belajar siswa pada materi persebaran flora dan fauna di..

Diperkirakan potensi hujan akan meningkat dalam beberapa hari kedepan, khususnya di wilayah pantai barat Sumatera, Sumatera bagian utara dan Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali,

Prakiraan SPBK untuk tanggal 25 Juli 2016, menunjukkan sebagian besar Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan,

Di wilayah provinsi lain, persebaran pulau-pulau terluar tidak begitu banyak seperti Pulau Sibarubaru dan Sinyaunyau (Sumatera Barat), Pulau Enggano dan Mega (Bengkulu), Pulau

• 2.0 - 3.0 m : Samudera Hindia barat laut Aceh, Perairan mentawai, Perairan barat Sumatera Barat hingga Lampung, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan NTB, Laut Bali,

 Peserta didik secara berkelompok bekerja sama menyelesaikan LKPD yang diberikan berkaitan dengan persebaran flora dan fauna Indonesia sesuai tema

Flora Jawa -Bali Curah hujan semakin kecil ke timur Kelembaban udara tberkurang ke timur Tipe iklim Jawa Barat Af dan Am Wilayah lain beriklim tropis Aw Tipe vegetasi: hutan hujan