• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGAWAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGAWAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal

Oleh: Oleh:

__________________ _______________

Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen

: SS-PWSK3-KKK-072-2015

Kode KBJI

:

Nomor Salinan

: 01-SS-PWSK3-KKK-072-2015

Status Distribusi

:

Terkendali

Tak terkendali

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

PENGAWAS KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

Skema Sertifikasi Kompetensi Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja

merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite

skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu

pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 248 / MEN / V /2007 Tentang

Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak

dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu

Hilir (

Supporting

) Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Skema sertifikasi ini

digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema

Sertifikasi Kompetensi Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan sebagai

acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.

(2)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 2

1. Latar Belakang

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup

2.1. Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2.2. Lingkup penggunaan:

Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di Sub Sektor Industri Migas pada bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mempunyai tugas utamanya mengkoordinir Operator Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pengawasan langsung aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja.

3.

T

ujuan

3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada industri migas. 3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Keselamatan dan

Kesehatan Kerja lingkup sektor Industri Migas.

3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam bisnis operasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Keselamatan dan

Kesehatan Kerja pada lembaga penilaian kesesuaian.

3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara mandiri.

4. Normatif

Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi;

4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

4.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

(3)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 3 4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1/BNSP/III/2014 tentang

Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.9. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Untuk Lembaga Sertifikasi Personal;

4.10. Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi

B.060018.011.02 Menerapkan taktik dan strategi pemadaman kebakaran di Industri Migas.

B.060018.012.02 Menerapkan penempatan dan penyebaran alat pemadam api ringan (APAR) di tempat kerja di Industri Migas.

B.060018.013.02 Menerapkan safety permit di tempat kerja di Industri Migas

B.060018.014.02 Menerapkan kegiatan forcible entry.

B.060018.015.02 Melaksanakan pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di Industri Migas

B.060018.016.02 Melakukan inspeksi K3 di Industri Migas

B.060018.003.02 Melakukan kerja sama penanggulangan keadaan darurat di Industri Migas

B.060018.024.02 Melakukan Audit K3 di tempat kerja di Industri Migas

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas

6.1. Melaksanakan penanggulangan keadaan darurat 6.2. Melakukan taktik dan strategi pemadaman kebakaran

6.3. Menerapkan penempatan dan penyebaran alat pemadam kebakaran 6.4. Mengimplementasikan safety permit

6.5. Menerapkan kegiatan Forcible entry

6.6. Melaksanakan pelaporan, pencatatan dan investigasi kecelakaan kerja 6.7. Melaksanakan Inspeksi K3

6.8. Melaksanakan Audit K3 di tempat kerja

7.

Persyaratan dasar

(4)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 4 7.2. Ijasah minimal setingkat SLTA

8.

Persyaratan Kompetensi

8.1. Yang memiliki pengalaman kerja

a. Pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang Industri Migas bagi Ijasah setingkat SLTA

b. Pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang Industri Migas bagi Ijasah setingkat D1 Jurusan Fire & Safety, Hyperkes (sejenis)

c. Pengalaman kerja minimal 2,5 tahun di bidang Industri Migas bagi Ijasah setingkat D1 Jurusan Teknik

d. Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang Industri Migas bagi Ijasah D2 Jurusan Fire & Safety, Hyperkes dan atau sejenis

e. Pengalaman kerja minimal 0,5 tahun di bidang Industri Migas bagi Ijasah D3 Jurusan Fire & Safety, Hyperkes dan atau sejenis

f. Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang Industri Migas bagi Ijasah D3 Jurusan Teknik / S1 Jurusan Teknik

g. Memiliki sertifikat kompetensi tingkat operator K3 bagi Ijasah Diploma Jurusan Non Teknik, S1 Jurusan Non Teknik

h. Pengalaman kerja minimal 2 tahun bagi Pengawas atau supervisor bekerja dibidang industri migas.

9. Hak Pemohon Sertifikasi

9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja

10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan tetap menjaga kode etik profesi.

10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

11. Hak Pemohon Sertifikasi

9.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM.

9.2. Biaya sertifikasi Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Rp. 1.250.000,- 9.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 1.250.000,-

belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

(5)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 5

12. Proses Sertifikasi

12.1. Persyaratan Pendaftaran

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

12.2. Proses Asesmen

12.2.1 Form APL – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

12.2.2 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01; 12.2.3 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01) yang disusun berdasarkan

Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

12.3. Proses Uji Kompetensi

12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;

12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen (FR-ASC-01);

12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mgikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

12.4. Keputusan Sertifikasi

(6)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 6 12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai

hasil evaluasi yang diperoleh minimal rata-rata materi 65 untuk setiap materi yang diujikan.

12.4.3. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui website.

12.4.4. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat

Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

A.

Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B )

B.

Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

C.

Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

D.

Masa berlaku sertifikat telah habis

E.

Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”

F.

Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No. : F. 9. 05. C)

14. Survailen

14.1 Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

 Evaluasi rekaman kegiatan ujian  Evaluasi peserta (sampling)  Monitoring, pelaporan dan sanksi  Witness (bila diperlukan)

 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat

15. Sertifikasi ulang

15.1 Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.

15.2 Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur.

16. Penggunaan sertifikat

(7)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 7

17. Banding

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan : A) terdapat fokus tumor pada daerah lumen septa alveoli membentuk nodul tumor (ditunjukkan dengan lingkaran), B) Sel septa alveoli yang normal

mendefinisikan interface program, yaitu sebuah interface bagi bahasa pemrograman tertentu yang digunakan untuk mengakses sebuah servis(Iskander, 2007). Versi

Admin dapat membuat titik lokasi reklame pada peta dan memasukkan data seperti yang terlihat pada gambar 5.5 kemudian admin dapat melakukan perubahan data

Artinya membeli asset yang memberikan pendapatan paling tinggi dengan tingkat resiko yang tertentu.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor

Semesta Raya Abadi Jaya adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi. berbagai jenis kebutuhan rumah tangga salah satunya piring melamin

Indikasi bahwa pekerjaan tersebut dilakukan oleh etnis Madura bisa kita amati pada sejumlah laporan Pemerintah Kolonial, cara pandang orang Madura akan pekerjaan,

Data lokasi dan kecepatan yang sudah di ubah formatnya oleh CPU/micro dan dikirimkan oleh modem GPS/GPRS akan diterima oleh Server dan ditampilkan dalam

Dengan memasukkan data pedoman di dalam database sistem terkomputerisasi, maka para pengguna bisa melihat data kebencanaan dengan tampilan peta yang mudah diakses