Menganalisis Aspek-Aspek Dalam Keterampilan Membaca
Andi Sriwahyuni Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Unisofia31@gmail.com
Abstrak
Dalam penggunaan bahasa terdapat empat keterampilan dasar bahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara. Tetapi pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, seringkali keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara. Membaca akan meningkatkan kemampuan memahami kata dan meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan kreatifitas dan juga berkenalan dengan gagasan-gagasan baru. Jenis tulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah library research yang bersifat deskriptif dengan menjelaskan aspek-aspek dalam keterampilan membaca. Proses membaca terdiri atas delapan aspek yaitu aspek sensori (kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis), Aspek perseptual (aspek kemampuan untuk menginterpretasi apa yang dilihatnya sebagai simbol atau kata), Aspek sekuensial (kemampuan mengikuti pola urutan, logika, dan gramatikal teks), Aspek asosiasi (aspek kemampuan mengenal hubungan antara simbol dan bunyi, dan antara kata-kata dan yang dipresentasikan), Aspek pengalaman (aspek kemampuan menghubungkan kata-kata dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna), Aspek berpikir (membuat interferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari), Aspek belajar (kemampuan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari), Aspek afektif (aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap keinginan membaca).
Keyword: Membaca, Keterampilan Membaca, Aspek-Aspek Membaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu pintu utama untuk dapat mengakses pengetahuan. Pengetahuan ini tentunya akan dapat dipahami dan dikuasai secara maksimal melalui proses belajar yang giat, tekun, dan terus menerus. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan dengan melakukan aktivitas membaca itu sendiri. Dengan bekal pengetahuan itulah manusia mampu menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Tanpa pengetahuan, tentunya manusia akan banyak menemui kesulitan dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya. Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar 9 tahun merupakan lembaga pendidikan pertama yang menekankan siswa belajar membaca, menulis dan berhitung. Kecakapan ini merupakan landasan, wahana,dan syarat mutlak bagi siswa untuk belajar menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan tersebut bagi siswa akan mengalami kesulitan menguasai ilmu pengetahuan.
Membaca adalah salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui kegiatan membaca kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai hal. Tujuan membaca menurut Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan (http://id.shvoong.com). Jika semakin kuat tujuan seseorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaannya. Tujuan membaca menurut Blanton dkk dan Irwin (Farida Rahim, 2008: 11) sebagai berikut : a. Kesenangan. b. Menyempurnakan startegi tertentu. c. Mempergunakan strategi tertentu. 10 d. Memperbaharui pengetahuan tentang suatu topik. e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya. f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis. g. Mengkonfirmasi atau menolak prediksi. h. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan suatu informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, menjawab pertanyaan – pertanyaan yang spesifik.
dunia. f. Meningkatkan keimanan. g. Mendapatkan hiburan. Ngalim Purwanto (1997: 27) mengungkapkan ada faedah dan nilai membaca yaitu sebagai berikut : a. Di sekolah, membaca itu mengambil tempat sebagai pembantu bagi seluruh mata pelajaran. b. Mempunyai nilai praktis. Bagi perorangan, membaca itu merupakan alat untuk penambah pengetahuan. c. Sebagai penghibur. Untuk mengisi waktu terluang ( seperti membaca syair – syair, sajak – sajak, roman, majalah dan sebagainya). d. Memperbaiki akhlak dan bernilai kegamaan. Jika yang dibaca adalah buku – buku yang bernilai etika ataupun keagamaan. e. Bernilai fungsional artinya berguna bagi pembentukan fungsi – fungsi kejiwaan. Misalnya membentuk daya ingatan, daya fantasi, daya pikir (akal), berbagai jenis perasaan dan sebagainya. Sehubungan dengan uraian diatas , tulisan ini fokus pada aspek-aspek dalam membaca.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek-aspek yang dianalisa dalam membaca? C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam membaca. D. Manfaat Penulisan
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu interpretasi simbol – simbol tertulis atau membaca adalah menangkap makna dari serangkaian simbol – simbol (Nurhadi, 1995: 34). Membaca menurut Kridalaksana dalam Fajar Rachmawati (2007: 3) bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang – lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam – diam atau pengujaran keras – keras. Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata atau bahasa lisan (Tarigan, 1990: 7). Sehingga membaca dapat diartikan sebagai mengidentifikasi simbol – simbol dan mengasosiakannya dengan makna.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83) bahwa membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Sabarti Akhadiah dkk (1991: 22) mengungkapkan bahwa membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan kata – kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud jawaban. 9 Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya (Kholid A. H dan Lilis S 1997: 140). Membaca merupakan rangkaian huruf – huruf yang dibunyikan sehingga memiliki makna. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu aktifitas membunyikan rangkaian lambang – lambang berupa huruf yang dihubungkan menjadi kata yang memiliki suatu makna tersendiri..
B. Tujuan Membaca
Membaca adalah salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui kegiatan membaca kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai hal. Tujuan membaca menurut Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan (http://id.shvoong.com). Jika semakin kuat tujuan seseorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaannya.
dibedakan secara umum dan khusus. Secara umum antara lain (1) mendapatkan informasi, (2) memperoleh pemahaman, dan (3) memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah (1) memperoleh informasi faktual, (2) memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis, (3) memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, (4) memperoleh kenikmatan emosi, dan (5) mengisi waktu luang.
C. Manfaat Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang banyak hal mengenai kehidupan. Membaca akan meningkatkan kemampuan memahami kata dan meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan kreatifitas dan juga berkenalan dengan gagasan-gagasan baru. Membaca adalah sebuah kegiatan yang ringan dan sederhana karena dengan membaca akan memiliki banyak manfaat.
Fajar Rachmawati (2008: 4) menyebutkan manfaat membaca adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kadar intelektual. b. Memperoleh berbagai pengetahuan hidup. c. Memiliki cara pandang dan pola pikir yang luas. 11 d. Memperkaya perbendaharaan kata. e. Mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia. f. Meningkatkan keimanan. g. Mendapatkan hiburan. Ngalim Purwanto (1997: 27) mengungkapkan ada faedah dan nilai membaca yaitu sebagai berikut : a. Di sekolah, membaca itu mengambil tempat sebagai pembantu bagi seluruh mata pelajaran. b. Mempunyai nilai praktis. Bagi perorangan, membaca itu merupakan alat untuk penambah pengetahuan. c. Sebagai penghibur. Untuk mengisi waktu terluang ( seperti membaca syair – syair, sajak – sajak, roman, majalah dan sebagainya). d. Memperbaiki akhlak dan bernilai kegamaan. Jika yang dibaca adalah buku – buku yang bernilai etika ataupun keagamaan. e. Bernilai fungsional artinya berguna bagi pembentukan fungsi – fungsi kejiwaan. Misalnya membentuk daya ingatan, daya fantasi, daya pikir (akal), berbagai jenis perasaan dan sebagainya.
D. Aspek Keterampilan Membaca
Menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal guna menarik kesimpulan-kesimpulan 10) Menggunakan pengetahuan dan perangkat-perangkat kohesif leksikal dan gramatikal untuk memahami topik utama atau informasi utama 11) Membedakan ide utama dari detail-detail yang disajikan 12) Menggunakan strategi membaca yang berbeda tujuan-tujuan membaca yang berbeda, seperti skimminguntuk mencari ide-ide utama atau melakukan studi secara mendalam.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis tulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah library research yang bersifat deskriptif dengan menjelaskan aspek-aspek dalam keterampilan membaca. B. Objek Tulisan
Objek tulisan ini adalah terkait dengan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam keterampilan membaca.
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Tulisan ini berupa data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan jurnal dll.
1) Studi Kepustakaan
Dalam hal ini penulis mengkaji hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
2) Internet Searching
Dalam hal in penulis mendapatkan informasi atau referensi terkait dengan masalah yang sedang diteliti dengan bantuan media internet.
D. Tekhnik Analisis Data
Tehknis analisis data yang digunakan penulis dalam tulisan ini yaitu analisis data kualitatif yang mana analisis tersebut dilakukan dalam tahap-tahap berikut.
1. Mengolah data
Adalah proses proses persiapan sebelum dilakukan analisis data, yaitu pencocokan (checking), pembenahan (editing), pemberian label (labeling) dan memberikan kode (coding).
2. Menganalisis data
Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data yang meliputi mengklasifikasi data, menyajikan data dan melakukan analisis statistik atau presentase.
3. Menemukan hasil atau kesimpulan
BAB IV PEMBAHASAN
A. Aspek-Aspek Dalam Membaca
Menurut Hairuddin, dkk. (2007: 3.22) yang berpendapat sama dengan Puji Santosa (2009: 6.3) dan Syafi’ie (Farida Rahim, 2008: 12) bahwa proses membaca melibatkan kegiatan fisik dan mental. Lebih lanjut menurut Burns (Hairuddin, dkk., 2007: 3.22) proses membaca terdiri atas delapan aspek. Aspek tersebut, adalah sebagai berikut. a. Aspek sensori, yakni kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis. b. Aspek perseptual, yakni aspek kemampuan untuk menginterpretasi apa yang dilihatnya sebagai simbol atau kata. c. Aspek sekuensial, yakni kemampuan mengikuti pola-pola urutan, logika, dan gramatikal teks. d. Aspek asosiasi, yakni aspek kemampuan mengenal hubungan antara simbol dan bunyi, dan antara kata-kata dan yang dipresentasikan. e. Aspek pengalaman, yakni aspek kemampuan menghubungkan kata-kata dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna. f. Aspek berpikir, yakni kemampuan untuk membuat interferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari. g. Aspek belajar, yakni aspek kemampuan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari. h. Aspek afektif, yakni aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap keinginan membaca.
B. Jenis-jenis Membaca
BAB V KESIMPULAN
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA