• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tanaman Hidroponik Selada merah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Tanaman Hidroponik Selada merah"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hidroponik merupakan pengembangan ilmu di bidang pertanian yang dilakukan oleh para ilmuan yang giat mengembangkan sector pertanian guna terpenuhi kebutuhan manusia akan sayuran yang semakin meningkat, sistem pertanian berubah yang dahulunya para petanimenggunakan sistem pertanian sevara konvensional setahap demi setahap cara ini ditinggalkan sejalan dengan adanya penemuan penanaman yang dilakukan tanpa menggunakan tanah sebagai untuk percocok tanam atau sekarang disebut dengan hidroponik.

Selada merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin K. Kaya garam mineral dengan unsur-unsur alkali sangat mendominasi. Hal ini yang membantu menjaga darah tetap bersih, pikiran dan tubuh dalam keadaan sehat.

Selada berdaun kaya akan lutein dan beta-karoten. Juga memasok vitamin C dan K, kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K berfungsi membantu pembekuan darah. Nutrisi lainnya adalah vitamin A dan B6, asam folat likopen, kalium, dan zeaxanthin. Selada mengandung alkaloid yang bertanggung jawab untuk efek terapeutik.

(2)

menemukan berbagai selada merah mengandung flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui toleransi pertumbuhan dan produktivitas tanaman selada merah dengan pertumbuhan Hidroponik.

2. Untuk mengetahui toleransi pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah pada tanah menggunakan NFT.

3. Untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah

C. Hipotesis H0 adalah :

1. Tidak menggunakan pestisida bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ().

2. Tidak ada tambahan bahan – bahan kimia lainnya pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ().

3. Tidak ada pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ().

H1 adalah :

1. Ada pengaruh interaksi toleransi limbah fly ash dan bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ()

(3)
(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA 3.

4. 1. Nutrient Film Technique (NFT)

(5)

dengan high planting density. Namun NFT mempunyai beberapa kelemahan seperti investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.

6. Keuntungan Hidroponik

1. Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanah biasa.

2. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit. 3. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat.

4. Bila ada tanaman yang mati, bias diganti dengan tanman baru dengan mudah.

5. Tanaman akan memberikan hasil yang Countinue

6. Metode kerja yang sudah distandardisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kasar.

7. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak cocok bagi tanaman yang bersangkutan

(6)

cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi [1, 3, 11].

9. Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke bed NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi NFT merupakan alat hidroponik sederhana yang bekerja mengalirkan air, oksigen dan nutrisi secara terus-menerus dengan ketebalan arus sekitar 2-3 mm. Tanaman disangga dengan sedemikian rupa sehingga akar tanaman menyentuh nutrisi yang diberikan. Alat dibuat miring dengan salah satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya yaitu sebesar 5% dari panjang alat agar arus dapat mengalir dengan lancar.

(7)

merupakan endapan karena daya larutnya rendah sekali sehingga tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Begitu pula bila Ca bercampur dengan fosfat, maka akan terbentuk Ca3(PO4)2 atau kalsium-fosfat yang juga merupakan endapan

11. Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan terbuang percuma karena aliran airnya akan masuk ke bak penampung yang ada dibawahnya setelah itu dipompa kembali ke atas dan dialirkan lagi ke akar tanaman.

12. Selada merah kultivar Red salad bowl lettuce, diimpor langsung dari Amerika Serikat. Warna merah keunguan, daun selada yang dihasilkan keriting dan tekstur dagingnya halus sehingga enak untuk dimakan. Makan selada yang baru dipetik sangatlah enak dan tiada tandingannya.

13. Cara menanamnya mudah, bisa di pot atau hidroponik. Umur panen sekitar 50 hari umur tanaman, berat 300 hingga 500 gram. Jika Anda menanam outdoor, disarankan jarak antar tanaman 25cm. Tinggi tanaman red salad bowl lettuce 9 s/d 15 inci.

(8)

tanaman selada daun berkisar antara 30 cm – 40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20 cm – 30 cm.

15. Persyaratan Tumbuh Selada tumbuh baik di dataran tinggi (pegunungan). Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Pertumbuhan optimal pada tanah yang subur banyak mengandung humus, mengandung pasir atau lumpur. Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-20 0C, pH tanah antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musim hujan. Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.

16. Tanaman sawi dapat tumbuh baik ditempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin.Daerah penanaman yang cocok mulai dari ketinggian 200 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter diatas permukaan laut.Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanam sepanjang tahun.Tanaman sawi lebih cepat tumbuh apabila ditanam pada suasana lembab.Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus, subur, serta drainasenya baik.Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah antara pH 6 sampai pH 7.

(9)

tanah terdapat air, udara, dan berbagai hara penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air yang berada dalam tanah sangat penting untuk proses kimia, biologi dan fisika tanah. Sebagian air tanah terdapat dalam bentuk lapisan tipis yang dinamakan air kapiler.Air kapiler membentuk lapisan tanah yang berfungsi sebagai unsur hara pada tumbuhan.

18. Teknik budidaya tanaman selada merah meliputi pemilihan benih, pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan.Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih selada merah yang akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik adalah benih selada merah berbentuk bulat, kecil-kecil, permukaannya mengkilap dan agak keras serta warna kulit benih cokelat kehitaman. Selain itu, juga harus memperhatikan kemasan benih. Kemasan yang baik adalah dengan menggunakan alumunium foil.

19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.

30. 31. 32. 33. 34. 35.

(10)

A. Tempat dan Waktu

37. Penelitian ini akan dilaksanakan UPT Agrowisata Perkebunan UIR di jalan tropong kubang, Kota Pekanbaru Penelitian ini di laksanakan selama 1 bulan. Dimulai dari bulan oktober 2014 sampai Bulan novemer 2014.

B. Bahan dan Alat

38. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Benih selada merah 2. cocopeat

3. polycap 4. palong 5. Talang air

6. Pompa akuarium 7. Pipa PVC

8. Sterofoam,Busa 9. Wadah Air

C. Pelaksanaan Praktikum

1. Persiapan Media

(11)

40. Keterangan penggunaan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman dengan system NFT : Policap digunakan untuk meletakkan media cocopeat untuk menyemaikan benih tanaman, Tray digunakan untuk meletakkan policap yang sudah kita isi dengan cocopeat agar tersusun dengan rapi, dan tidak untuk menghindari bibit rusak selama persemaian, Cocopeat di gunakan media tanam pengganti tanah gunanya untuk meletakkan benih tanaman yang kita tanam, Air digunakan untuk menyiram media cocopeat dan benih selama pembibitan, Gembor digunakan untuk menyiram tanaman yang kita semaikan dengan media cocopeat, Benih sayuran yang akan kita gunakan dalam persemaian.

2. Penyemaian Benih

41. Ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum benih kita semaikan, tahapan ini dilakukan agar benih yang kita tanam akan tumbuh baik dan subur. Tahapan penyemaian tersebut antaranya :

3. Saring cocopeat dengan saring agar cocopeat antara serat dan serbuknya berpisah, cocopeat yang diambil untuk penyemaian yaitu cocopeat yang serbuknya saja.

4. Isi cocopeat ke dalam policap / cawan dengan bagian bawah dipadatkan sampai penuh rata

5. Setelah polikap terisi baru policap di masukkan ke dalam tray pembibitan 1 tray pembibitan terdiri dari 40 policap

6. Siram policap dalam tray dengan menggunakan air biasa untuk tahap pembibitan awal dengan kondisi cocopeat basah lembab

(12)

8. Setelah madia basah baru benih ditanam dalam policap dengan kedalaman 0.5 cm ini dilakukan agar tanaman tidak rusak dan hilang saat penyiraman 9. Dalam 1 policap di isi dengan 1 benih saja

10. Setelah policap di isi benih baru tutup dengan plastic mulsa dengan bagian hitam dibawah

11. Letakkan tray di rak-rak nursery

12. Benih di tutup sampai benih mengeluarkan akar radik setelah itu baru dibuka atau sekitar 2 hari

13. Setelah plastic di buka setiap hari disiram 2 kali pagi dan sore hari

14. Penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan dengan menggunakan teng semprot

15. Setelah usia 5 hari penyiraman dengan air dicampur dengan nutrisi 1.5 EC 16. Pemindahan bibit tanaman dari persemaian dilakukan selama minggu

dipersemaikan atau sampai akar tanaman satu atau 2 keluar dari policap 17. Cahaya yang baik untuk penanaman tanaman selama di plot berkisar

antara 50 sampai 70 %

18. Perawatan Penyemaian

1. Semaikan pada usia 1-15 hari pemberian air dilakukan dengan sistam kabut

2. Setelah 5 hari pemberian penyiraman bibit dengan pemberian 1.5 EC 3. Dibawah tray atau baki juga diberikan air dengan nutrisi 1.5 EC

4. Bacaan 1.5 EC untuk di dalam baki atau tray yaitu dengan mencampurkan 3 liter air ditambahkan dengan 30 ml nutrisi A dan 30 ml nutrisi B

5. Air dibaki atau tray hendaknya senantiasa ada dengan ketinggian air sekitar 1 cm

6. Setelah bibit dipersemaikan mengeluarkan akar 1 – 2 helai baru tanaman siap dipindahkan kedalam plot yang disediakan

19. Pemindahan Tanaman Ke Plot

(13)

dipindahkan akan tumbuh dengan baik dan subur persiapan yang harus dilakukan antaranya :

1. Pastikan system NFT berfungsi dengan baik dan tidak bocor. 2. Pastikan pengairan tidak tersumbat.

3. Jika tersumbat gunakan benda keras untuk membuka jalan air. 4. Pastikan palong bersih dan tidak berlumut.

5. Pastikan bak penampung air tidak berlumut. 6. Pastikan air di bak NFT sudah terisi.

7. Bacaan air di dalam bak NFT 1.6 ECnya.

8. Pastikan tanaman yang dipindahkan ke dalam plot tanaman sehat. 20. Penanaman

1. Tanaman yang sudah memiliki akar lebih dari satu dibawah policap atau sudah keluar sekitar 1 cm diletakkan kedalam lubang yang ada di palong. 2. Akar yang sudah keluar gunanya untuk menyerap air.

3. Peletakkan policap dalam palong harus menyentuh lantai dasar palong agar akar tanaman bisa mendapatkan air yang mengalir dibawah palong. 4. Selain untuk akar tanaman dapat mendapatkan air tujuan peletakan policap

sampai ke dasar palong agar media tanam mendapatkan air sehingga media akan senantiasa lembab.

5. Penanaman yang paling bagus dilakukan pada sore hari. 6. Pemeliharaan

43. Setelah tanaman ditanam kedalam palong ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tanaman yang ditanam bisa berhasil sampai panen.

1. Setiap hari aliran air harus dilihat agar tidak tersumbat, jika tersumbat lakukan perbaikan dengan menusukkan benda keras ke dalam lobang aliran air.

2. Pastikan air nutrisi dalam bak senantiasa penuh.

3. Jika air sudah berkurang sampai batas minimal segera isi kembali air sampai penuh baru diberikan nutrisi.

(14)

5. Jika terdapat tanaman yang mati segera diambil karena bisa menularkan penyakit.

6. Jika tanaman mati segera disulam. 7. Pemanenan

1. Panen dilakukan pada usia 25 – 30 hari setelah tanam kedalam palong. 2. Panen dilakukan pada pagi dan sore hari, untuk menghindari berkurangnya

bobot tanaman perbatangnya.

3. Pemanenan dilakukan dengan memotong batang yang paling bawah. 4. Pemanenan menggunakan gunting biasa dan gunting stek. Gunting harus

steril ini berguna agar bekas luka tidak mudah busuk.

5. Gunakan keranjang buah untuk memudahkan pemanenan agar tanaman tidak rusak.

6. Asingkan tanaman yang rusak dan yang bagus. 7. Sortir daun bawah yang terlihat kuning.

8. Setelah dilakukan sortir tanaman ditimbang untuk mencari berat yang dibutuhkan pasar.

9. Baru masukkan kedalam plastic putih ukuran 5 kg. 10. Baru dilakukan peking dengan stepler.

8. Sanitasi Sistem NFT

44. Setelah tanaman dipanen didalam palong tempat penanaman harus dibersihkn karena sudah kotor dan berlumut, pembersihan dilakukan agar penanaman berikutnya tidak mengalami gendala yang disebabkan tempat penanaman kotor.

1. Meja palong tanaman dan bak penampungan air yang sudah dipanen perlu segera dicuci.

2. Gunakan deterjen dan bayclin.

3. Palong dan bak penampungan air yang sudah diberikan diterjen dan bayclin perlu didiamkan selama 1 malam. Ini dilakukan agar lumut dan kotoran yang melekat dipalong dapat bersih.

4. Gunakan mesin power sepray.

5. Pastikan semua kotoran dan lumut hilang.

(15)

7. Bak air nutrisi harus dicuci minimal 1 minggu sekali.

8. Air nutrisi harus diganti 1 sekali agar air tetap bersih dan tidak mengandung lumut.

9. Asingkan cocopeat dalam policap yang sudah terpakai.

10. Setelah diasingkan antara policap dan cocopeat, policap langsung direndam dengan air yang telah dicampur dengan bayclin untuk sterilisasi policap.

11. Cocopeat yang telah dipakai dipisahkan antara akar dan cocopeat, ini dilakukan karena cocopeat dapat digunakan 2 kali pemakaian.

12. Cocopeat yang telah dipisahkan antara akar dan cocopeat dijemur sampai kering baru bisa digunakan lagi sebagai media.

13. Sebelum dipakai cocopeat harus diayak agar akar yang tersisa dapat dipisahkan.

D. Parameter Pengamatan 1. Tinggi Tanaman (cm)

45. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan satu minggu setelah semua perlakuan diberikan, dengan intervel satu minggu sekali.Pengukuran dengan menggunakan meteran dimulai dari pangkal tanaman sampai ke helai daun yang tertinggi.Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dan ditampilkan dalam bentuk table.

2. Jumlah Daun (helai)

(16)

3. Lebar Daun (Cm)

47. Pengukuran lebar daun terlebar dilakukan dengan cara memilih daun terlebar pada saat pengamatan, pengukuran dimulai dari pinggir daun sebelah kiri sampai pinggir daun sebelah kanan dan tegak luruus dengan ibu tulang daun. Pengamatan lebar daun dilakukan dari mulai minggu II sampai pada saat panen dari setiap tanaman sampel. Alat ukur yang akan digunakan adalah mistar kayu. Daun yang akan di gunakan sebagai sampel adalah daun yang ukurannya paling panjang dan lebar. Hasil pengamatan akan dirata-ratakan, dianalisis secara statistik dan disajikan dalam bentuk tabel.

4. Panjang akar (Cm3)

48. Pengamatan volume akar dilakukan dengan cara memotong bagian akar dari tanaman sawi yang telah diukur dan dibersihkan. Akar

tersebut dikeringanginkan terlebih dahulu kemudian di masukan ke dalam

gelas ukur 1000 ml yang berisi air 250 ml, sehingga didapatkan

penambahan volume.Hasil yang didapat selanjutnya dinalisis secara

statistik dan disajikan dalam bentuk table.

49.

50.

(17)

IV. ANALISIS STATISTIK

1. Tinggi Tanaman

52. Tabel 1. Pengukuran tinggi tanaman selada merah

(18)

2. Lebar Daun

102. Tabel 2. Pengukuran lebar daun pada tanaman selada merah

103. LEB

AR DAUN 104. 105. 106. 107. 108.

(19)

3. Jumlah Daun

152. Tabel 3. Pengukuran jumlah daun pada tanaman selada merah

153. JUM

LAH DAUN 154. 155. 156. 157. 158.

(20)

202.

203.

204.

205.

4. Panjang akar

206. Tabel 4. Pengukuran Panjang akar pada tanaman selada merah

207. PANJ

ANG AKAR 208. 209. 210. 211. 212.

213. NO

(21)

LAH

KESELURU

HAN 31 49 160 240 80

255.

256. Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada keberhasilan usaha hidroponik. Budidaya hidroponik dipengaruhi oleh komponen alami yang hendaknya dikendalikan dan dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang usaha produksi. Faktor lingkungan yang umumnya berpengaruh pada budidaya hidroponik yaitu curah hujan, kelembaban, cahaya, temperatur, elevasi dan angin.

257. Dalam sistem irigasi hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), air dialirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal. Akar tanaman berada di lapisan dangkal yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Perakaran dapat berkembang di dalam nutrisi dan sebagian lainnya berkembang di atas permukaan larutan. Aliran air sangat dangkal, jadi bagian atas perakaran berkembang di atas air yang meskipun lembab tetap berada di udara. Di sekeliling perakaran itu terdapat selapis larutan nutrisi.

(22)

259. Kelemahan sistem ini adalah penggunaan pompa listrik yang sangat bergantung pada ketersediaan listrik sehingga jika pompa yang digunakan untuk menyemprotkan air dan nutrisi tersebut mati maka yang terjadi adalah tanaman yang ditanam juga akan mati.

260.

261.

262.

263.

264.

265.

266.

267.

V.

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.

(23)

3. Keuntungan dari hidroponik ini adalah : Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanah biasa. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat. Bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanman baru dengan mudah. Tanaman akan memberikan hasil yang Countinue. Metode kerja yang sudah distandardisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kasar. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak cocok bagi tanaman yang bersangkutan.

B. Saran

268. Pada praktikum ini, semua yang digunakan baik alat maupun bahan sudah tersedia lengkap, sehingga mahasiswa/i dapat langsung dengan mudah melakukan praktikum, hanya perkenalan tentang hidroponik saja yang kurang.

269. 270.

271. DAFTAR PUSTAKA

 http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?

option=com_content&vie=article&id=487:budidaya-selada&catid=14:alsin

 Sunaryo, H, 1990. Kuncibercocok tanam sayur-sayuran penting di Indonesia. CV. Sinar Baru. Bandung.

 Artikel di kutip dari :

http://lapprak.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-hidroponik.html

 http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/12/jenis-jenis-selada/

 http://prakosoisme.blogspot.com/2010/09/selada-hidroponik.htm

(24)

 https://wibowo19.wordpress.com/2009/10/28/hidroponik/. Diakses pada tanggal 03 Desember 2014

 http://aimersm.blogspot.com/2013/06/aplikasi-media-hidroponik-untuk-uji_21.html. Diakses pada tanggal 02 Desember 2014

 http://gandaa.blogspot.com/2013/04/hidroponik-nft.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2014

 http://stpmclub.dz.forumable.net/tc/archiver/?tid-364.html hidroponik.

Diakses tanggal 02 Desember 2014.

272. 273. 274. 275. 276. 277. 278.

279. LAMPIRAN

280. Lampiran 1. Foto Praktikum

281.

(25)

282.

(26)

Benih selada merah 284.

285.

Tempat penyemaian

286.

(27)

287.

Bibit selada merah 288.

(28)

289.

(29)

Pemanenan selada merah 290.

291.

292. Lampiran 2. Jadwal Pratikum Hidrologi pertanian kelas F kelompok 2 2014/2015

293.

298. Penjelasan dan pemberian materi tentang hidroponik oleh

301. Pengisian cocopeat kedalam policup kemudian penanaman bibit (selada merah)

304. Pengecekan tanaman

tumbuh atau tidaknya, bagi yang

tidak tumbuh dilakukan

penyulaman.

307. Tanaman yang cukup umur dan sehat kemudian dipindahkan

310. Dilakukan perawatan pada tanaman yang telah dipindahkan kepalung meliputi pengisian bak air dan perawatan tanaman.

311. 6

312. Jum

at, 14-11-2014

313. Pengukuran minggu pertama (pengukuran tinggi tanaman dan jumlah

316. Pengukuran minggu kedua (pengukuran tinggi tanaman dan jumlah

(30)

2014 daun)

330.Lampiran 3. Tabel Pengamatan 331.

332. No.

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

961. 16.

962. 44 963. 36.

964. 19 965. 56.

966. 44 967. 968.

969. 17.

970. 44 971. 37.

972. 44 973. 57.

974. 32 975. 976.

977. 18.

978. 20 979. 38.

980. 20 981. 58.

982. 19 983. 984.

985. 19.

986. 20 987. 39.

988. 20 989. 59.

990. 19 991. 992.

993. 20.

994. 19 995. 40.

996. 19 997. 60

998. 19 999. 1000.

1001. 1002. 1003.

1004.

1005. Lampiran 4. Biodata Diri

1006.

1007. Nama : Dedi Firmanto

1008. NPM : 134210258

1009. Kelas : F

1010. Kelompok : 2

1011. Tempat/tanggal lahir : Sepotong, 28 April 1994 1012. Jenis Kelamin : Laki - laki

(37)

1014. Status Pernikahan : Belum menikah 1015. Tinggi/Berat Badan : 180 cm / 55 kg 1016. Agama : Islam

1017. Alamat asal : Jalan Jendral Sudirman, Dusu Suka maju, Desa Sungai Siput, Kecamatan Siak Kecil,

Kabupaten Bengkalis.

1018. Domisili Sekarang : Jl Ketapang, Jalan Utama Kahairudin Nasution, Kelurahan Maharatu. Kec. Marpoyan Damai.

1019. No. Hp : 0853 7696 5105

1020. E-mail : Dediy1994@yahoo.co.id 1021.

1022. 1023. 1024.

1025. JENJANG PENDIDIKAN

1026. 2001-2007 : Sekolah Dasar SDN 04 Sungai Siput

1027. 2007-2010 : Sekolah Menengah Pertama/ MTS

RATU Sepotong

1028. 2010- 2013 : Sekolah Menengah Akhir Negeri / SMKN 1 Siak kecil, Desa Sepotong.

Gambar

Tabel 2. Pengukuran lebar daun pada tanaman selada merah
Tabel 3. Pengukuran jumlah daun pada tanaman selada merah
Tabel 4. Pengukuran Panjang  akar pada tanaman selada merah

Referensi

Dokumen terkait

digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba pada subjek yang bukan dijadikan subjek penelitian. Hasil dari uji coba tersebut kemudian dilakukan analisis dengan

Dari adanya empat jenis risiko yang dihadapi bank tersebut, banyak penelitian yang telah dilakukan terkait risiko-risiko yang terjadi pada perbankan dengan membandingkan antara

Strategi komunikasi dengan pihak-pihak yang bersengketa yakni strategi komunikasi yang melibatkan dua belah pihak yang terlibat dalam sengketa lebih dikarenakan

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengambilan data penelitian adalah dengan melakukan observasi terhadap 20 siswa sebagai pretest (sebelum diberikan

Contoh rumusan masalah dalam penelitan Desain Kemasan Jago Cabe:. Bagaimana desain kemasan yang sesuai untuk produk

Pada peserta UKDI I dan II 2013 (Februari dan Mei), OSCE masih bersifat formatif. Bagi peserta didik yang telah lulus uji kompetensi berhak mendapatkan ijazah dan

Berdasarkan pengamatan terhadap kelompok B tampak jelas bahwa pemberian bFGF menginduksi terjadinya angiogenesis pada CAM, pembuluh darah baru terbentuk dengan pola radial menuju

peran pemimpin itu sangatlah penting karena pengaruh seorang pemimpin itu sangatlah besar bagi organisasinya utuk mencapai tujuan. Adanya seorang pemimpin sebagai