• Tidak ada hasil yang ditemukan

tingkat pelayanan jalan dan kualitas uda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "tingkat pelayanan jalan dan kualitas uda"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PELAYANAN JALAN DAN

KUALITAS UDARA DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA DENPASAR

Kadek Adi Suryawan

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali Email : dexche@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian Analisis Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dan Kualitas Udara di Beberapa Ruas Jalan Kota Denpasar bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pelayanan jalan di beberapa ruas jalan Kota Denpasar, (2) mengetahui kualitas udara di Jalan Gajah Mada Denpasar dan (3) mengetahui hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Kualitas Udara Ambien di Jalan Gajah Mada Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observational surveys dengan pencatatan jumlah volume kendaraan yang lewat secara manual dan pengambilan sampel udara dengan alat impinger. Survey lalu lintas dan pengambilan sampel udara dilakukan selama 12 jam. Metode yang digunakan untuk menganalisis Tingkat Pelayanan Jalan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia dan metode yang digunakan dalam pengambilan sampel udara mengacu pada SNI 19-7119.6-2005. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Tingkat Pelayanan Jalan yang terjadi diruas Jalan Diponegoro sebesar 0,89, diruas jalan Imam Bonjol sebesar 0,36 dan di Jalan Gajah Mada sebesar 0,60. Kualitas Udara Ambien pada Jalan Gajah Mada Denpasar yang diambil sampelnya pada hari jumat, 31 Januari 2014, memiliki rata-rata untuk NO2 : 307,35, SO2 : 357,17, CO ; 1580,00, HC : 15,12 dan Pb : 1,57,

angka kualitas udara tersebut masih dibawah baku mutu yang ditetapkan dalan Per Gub Bali No 8 Tahun 2007. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Kualitas Udara Ambien menunjukkan adanya hubungan yang positif, dimana semakin meningkatnya angka Tingkat Pelayanan Jalan akan menyebabkan semakin meningkatnya angka parameter udara atau semakin buruknya tingkat pelayanan jalan akan menyebabkan menurunnya kualitas udara. Penelitian ini dilakukan selama 12 jam pada masing-masing lokasi penelitian, untuk mendapatkan hasil yang bisa mewakili kondisi jangka panjang ada baiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu penelitian yang lebih lama. Pengambilan sampel udara pada penelitian ini di lakukan dengan satu alat yang di posisikan pada satu sisi jalan saja, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dengan pengambilan sampel yang menggunakan dua alat yang posisinya saling berseberangan jalan.

Kata Kunci : tingkat pelayanan jalan, kualitas udara, Denpasar.

ABSTRACT

This study aims to (1) determine the level of road service in some streets of Denpasar, (2) determine the air quality in Gajah Mada Street Denpasar and (3) determine the relationship with the Road Service Level Ambient Air Quality in Gajah Mada Street Denpasar. The method used in this study is an observational surveys by recording the number of vehicles passing the volume manually and air sampling with impinger tool. Traffic surveys and air sampling conducted for 12 hours. The method used to analyze the level of Road Service using Indonesian Highway Capacity Manual methods and methods used in air sampling refers to the SNI 19-7119.6-2005. The results of this study indicate that the level of service is happening at Diponegoro of 0.89, at Bonjol Imam of 0.36 and 0.60 at Gajah Mada. Ambient Air Quality at Gajah Mada Street Denpasar sampled on Friday , January 31, 2014, has average for NO2 : 307.35, SO2 : 357.17, CO ; 1580.00, HC : 15.12 and Pb : 1.57, the figure is still below the air quality standards set PerGub role in the Bali No. 8 of 2007. Level of service relationship with Ambient Air Quality showed a positive relationship, where the increasing number Road Service Level will lead to the increasing number of air parameters or the worsening level of service will cause a decreasein air quality. This research was carried out for 12 hours at each study site, to get the results could represent a long-term condition it is worth further investigation with longer study time. Air sampling in this study was done with a tool which is positioned on one side of the street only, to get more accurate results further research should be done with the use of two sampling tools position opposing the road.

Keywords : level of service, quality of air, Denpasar City .

Pendahuluan.

Denpasar tergolong kota yang besar bila dilihat dari jumlah penduduk dan tingkat migrasinya. Di sisi lain, dari segi luas wilayah Denpasar tidak dapat dikatagorikan sebagai kota besar. Bahkan diantara 9 kabupaten/kota di Bali, luas kota Denpasar adalah yang paling kecil/sempit, sekitar 127,78 km2 atau 12.778 Ha (BPS, 2006), yang merupakan tambahan dari reklamasi pantai

(2)

warganya juga membersitkan dilema-dilema sosial. Berdasarkan dua kutub ini, keberuntungan dan masalah yang di timbulkan menjadikan Denpasar sebagai sebuah wilayah yang semakin kompleks dengan permasalahan. Peningkatan jumlah penduduk tersebut diikuti oleh peningkatan aktivitas perekonomian yang selanjutnya diikuti oleh peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi. Kian mahalnya lahan di dalam kota mengakibatkan terjadinya pergeseran kantong-kantong permukiman ke daerah pinggiran kota bahkan sampai keluar Kota Denpasar. Struktur kota cenderung bersifat lahan campuran (mixed-use). Arus pergerakan lalu lintas yang terjadi merupakan kombinasi yang kompleks antara pergerakan internal, pergerakan dari dan ke daerah pinggiran kota, maupun pergerakan eksternal yaitu pergerakan menerus dari penduduk di luar Kota Denpasar tetapi membebani jaringan jalan di Kota Denpasar. Sarana dan prasarana transportasi (faktor supply) kian terdesak oleh peningkatan kebutuhan (demand) akan pencemaran yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia karena tingkat toksisitas yang paling tinggi diantara pencemar udara lainnya, bila sampai terhirup, akan dapat membahayakan saluran pernafasan, juga dapat mengakibatkan penurunan visibilitas (daya tembus pandang). Terhadap tanaman, partikulat berpengaruh terutama bentuk debunya, dimana jika debunya bergabung dengan uap air akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun, sehingga hal tersebut dapat menganggu proses fotosintesis, akibatnya pertumbuhan tanaman akan terganggu beberapa senyawa beracun yang terkandung dalam partikulat akan dapat terabsorbsi kedalam jaringan tanaman sehingga dapat merusak tanaman tersebut. Sementara pada hewan, dapat terjadi karena hewan tersebut memakan tanaman yang telah tercemar oleh partikulat yang menempel pada tanaman tersebut. (Riyadi, 1982).

Dampak negatif diatas hendaknya disikapi dengan penuh kesadaran oleh seluruh lapisan masyarakat, namun mengingat kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan akibat gas buang kendaraan bermotor ini masih kurang, terlebih lagi ada kecenderungan pengendara yang suka menggeber gas kendaraannya sehingga tingkat polusi udara menjadi semakin meningkat. Atas kondisi tersebut maka perlu kiranya pembuat kebijakan memperhitungkan hal-hal yang mampu mengatasi permasalahan diatas, antara lain merencanakan tata ruang dan pemerataan pembangunan serta pengaturan lalu lintas yang berkesinambungan yang tentunya dengan

memperhitungkan dampak perencanaan tersebut terhadap lingkungan. Masyarakat, pengendara dan juga pembuat kebijakkan disini perlu diberikan gambaran tentang hubungan antara Tingkat Pelayanan Jalan dan kualitas udara ambien. Dalam pemantauan udara ambien yang dilakukan oleh Ganesha Global bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Denpasar pada tahun 2012 menyatakan bahwa kualitas udara ambien yang dipantau di Kota Denpasar dinyatakan masih dalam kondisi yang baik atau dibawah ambang batas yang diijinkan. (Ganesha Global, 2012).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari rencana penelitian kami tersebut maka rumusan masalah yang akan dibahas nanti antara lain:

1. Bagaimanakah tingkat pelayanan jalan di beberapa ruas jalan di Kota Denpasar.

2. Bagaimanakah kualitas udara ambien di ruas jalan Gajah Mada Denpasar.

3. Bagaimanakan hubungan antara tingkat pelayanan jalan dengan kualitas udara ambien di jalan Gajah Mada Denpasar.

Metodelogi

Penelitian ini merupakan observational surveys dengan mengadakan pengamatan dan pengumpulan data dengan melihat dan mencatat volume lalu lintas dan mengambil sampel udara ambien untuk mengetahui kadar parameter yang ditinjau antara lain SO2, CO, NO2, HC, dan Pb. Volume lalu lintas yang diukur merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pelayanan jalan.

Penelitian ini lakukan dibeberapa ruas jalan dalam Kodya Denpasar, antara lain : Lokasi I di Jalan Diponogoro, Lokasi II di Jalan Gajah Mada dan Lokasi III di Jalan Imam Bonjol, dimana pemilihan lokasi-lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa jalur tersebut merupakan jalan yang memiliki karakteristik geometrik jalan yang sama dan lokasi ini juga merupakan kawasan pusat kota Denpasar. Pencatatan volume lalu lintas dilaksanakan : di Jalan Diponegoro pada hari Rabu, 29 Januari 2014, di Jalan Imam Bonjol pada hari Kamis, 30 Januari 2014 dan di Jalan Gajah Mada pada hari Jumat, 31 Januari 2014 dan hari Selasa, 18 Pebruari 2014. Survey lalu lintas itu dimulai dari jam 07.30 – 19.30 Wita dengan interval waktu pencatatan volume lalu lintas setiap 15 menit yang kemudian diakumulasikan setiap 1 jam. Pengambilan sampel udara peneliti lakukan hanya di Jalan Gajah Mada pada hari Jumat, 31 Januari 2014. Pencatatan dan pengambilan sampel udara tersebut dilakukan sebanyak 24 kali, dengan lama pengambilan sampelnya selama 30 menit.

Analisis Data

(3)

Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Tingkat pelayanan jalan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan :

LoS = Tingkat pelayanan jalan (Level of Service)

V = Volume lalu lintas C = Kapasitas jalan

2. Metode Pengukuran Volume / jumlah kendaraan Pengukuran jumlah kendaraan yang melewati lokasi penelitian dilakukan secara kontinyu pada jam-jam yang telah ditentukan dengan interval waktu pencatatan setiap 15 menit. Kendaraan yang dihitung dibedakan yaitu kendaraan roda dua, kendaraan roda empat yang meliputi kendaraan umum, mini bus dan truk. Yang hasilnya kemudian dikonversikan kedalam satuan mobil penumpang (smp).

3. Metode Pengukuran Kapasitas Jalan

Kapasitas jalan adalah volume maksimum yang dapat ditampung oleh suatu ruas jalan dalam suatu satuan waktu tertentu. Kapasitas dasar adalah menunjukkan volume maksimum yang dapat melintasi suatu penampang pada suatu jalur jalan selama satu jam dalam keadaan jalan dan lalu lintas yang mendekati ideal. Dari buku MKJI Perkotaan didapat cara mencari nilai kapasitas (C) dengan rumus :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs Keterangan :

- C: Kapasitas

- Co : Kapasitas dasar (smp/jam) - FCw : Faktor penyesuaian lebar jalur

lalu lintas

- FCsp : Faktor penyesuaian pemisah arah

- FCsf : Faktor penyesuaian hambatan samping

- FCcs : Faktor penyesuaian ukuran kota 4. Metode Pengukuran Parameter Kualitas Udara

Metode pengukuran yang dipakai merupakan metode pengukuran menurut SNI untuk pengukuran udara ambient. Adapun metode dan alat yang dipakai dalam mengukur parameter kualitas udara adalah sebagai berikut :

a. Parameter Belerang Dioksida menggunakan metode Pararosanilin dengan alat Spektrofotometer.

b. Parameter Karbon Monoksida menggunakan metode NDIR dengan alat NDIR Analyzer. c. Parameter Nitrigen Diokasida menggunakan

metode Griess Saltzman dengan alat Spektrofotometer.

d. Parameter Hidrokarbon menggunakan metode Flame Ionization dengan alat Gas Kromatografi.

e. Parameter Plumbun menggunakan metode Gravimetri - Pengabuan dengan alat AAS.

Analisis data parameter kualitas udara dilakukan dengan cara membandingkan data parameter kualitas udara dengan baku mutu kualitas udara yang berlaku, sesuai dengan Pergub Propinsi Bali no 8 Tahun 2007. Baku mutu parameter kualitas udara berdasarkan Pergub Propinsi Bali No 8 Tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel. Baku Mutu Parameter Kualitas Udara

NO PARAMETER SATUAN BAKU MUTU

1 Sulfur Dioksida (SO2) µg/m3 900 (1 jam) 2 Karbon Monoksida (CO) µg/m3 30.000 (1jam)

3 Nitrogen Dioksida (NO2) µg/m3 400 (1jam) 4 Hidrokarbon (HC) µg/m3 160 (3jam)

5 Plumbun (Pb) µg/m3 2 (24jam)

Sumber : Propinsi Bali, 2007.

Analisis hubungan antara tingkat pelayanan jalan dan kualitas udara dapat dilakukan setelah data-data hasil analisis tingkat pelayanan jalan dan kualitas udara didapatkan. Setelah data-data tingkat pelayanan jalan dan kualitas udara didapat kemudian dilanjutkan dengan tabulasi dan analisis data menggunakan analisa korelasi. Dari analisa tersebut akan diketahui bagaimana pengaruh tingkat pelayanan jalan dengan kualitas udara.

Analisis Korelasi.

Analisis korelasi adalah suatu metode analisis untuk menentukan hubungan antara beberapa variabel (variabel bebas dan variabel tidak bebas) yang berpengaruh terhadap data. Variabel yang

mudah didapat dan bersifat mempengaruhi variabel lain digolongkan dalam variabel bebas. Sedangkan variabel yang terjadi atau dipengaruhi oleh variabel bebas disebut variabel tidak bebas. Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, LoS=V/C

(4)

yaitu hubungan simetris, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. rendah, antara 0,20 sampai 0,50 atau -0,20 sampai -0,50 menyatakan hubungan yang moderat, sedangkan antara yang diatas 0,50 (atau -0,50) menyatakan hubungan yang kuat.

1. Koefisien Korelasi Pearson Product Moment, dihitung dengan persamaan [Trihendradi,2013]

r

=

xy

(

n

1

)

Sx . Sy

Keterangan :

xy : adalah perkalian silang antara X

´

x

dengan Y -

´

y

X : variabel volume lalu lintas Y : variabel parameter udara ambien

2. Mencari Nilai t dan Melakukan Hipotesis Nilai t pada korelasi ditentukan oleh besarnya nilai korelasi dan banyaknya sampel dalam penelitian. Nilai t pada korelasi adalah sebagai berikut :

t = r.

n

2

1

r

2

Nilai t pengamatan tersebut kemudian dibandingkan dengan t kritikal atau t tabel dengan degree of freedom n-2.

Hasil dan Pembahasan.

Pembahasan dapat dilakukan dengan mentabulasi data-data yang sudah didapat kemudian menganalisisnya. Berdasarkan tujuan

dari penelitian ini maka pembahasan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menghitung Tingkat Pelayanan Jalan pada masing-masing ruas jalan yang di tinjau.

a. Tingkat Pelayanan Jalan pada ruas Jalan yang dihitung disini dikonversikan satuannya menjadi satuan mobil penumpang (SMP) yang dihitung setiap 15 menit.

Perhitungan Kapasitas Jln Diponegoro Denpasar : rumus :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs Berdasarkan rumus diatas maka didapat :

Co = 2900, didapat dari tabel dimana jalan ini termasuk jalan dua lajur tak terbagi.

FCw = 1,34, didapat dari tabel dimana lebar jalur lalu lintas efektif 11 meter.

FCsp = 1,00, didapat dari tabel dimana kondisi jalan satu arah.

FCsf = 0,955, didapat dari tabel dimana pada jalan ini termasuk kelas hambatan samping yang Rendah (L) dengan lebar bahu 1,25 m.

FCcs = 0.94, didapat dari Tabel dimana jumlah penduduk Kota Denpasar ada di rentangan kondisi lalu lintas pada Jalan Diponogoro Denpasar berkisar pada Tingkat Pelayanan Jalan E ( 0,85 – 1,00 ), dengan karakteristik arus tidak stabil, arus terkadang terhenti, volume sudah mendekati kapasitas.

b. Tingkat Pelayanan Jalan pada ruas Jalan Imam Bonjol Denpasar.

Tingkat Pelayanan Jln = Volume/Kapasitas TPJ = V/C

Volume lalu lintas dapat dihitung dengan cara tabulasi. Volume lalu lintas yang dihitung disini dikonversikan satuannya menjadi satuan mobil penumpang (SMP) yang dihitung setiap 15 menit.

(5)

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs Berdasarkan rumus diatas maka didapat :

Co = 2900, didapat dari tabel dimana jalan ini termasuk jalan dua lajur tak terbagi.

FCw = 1,34, didapat dari tabel dimana lebar jalur lalu lintas efektif 11 meter.

FCsp = 1,00, didapat dari tabel dimana kondisi jalan satu arah.

FCsf = 0,955, didapat dari tabel dimana pada jalan ini termasuk kelas hambatan samping yang Rendah (L) dengan lebar bahu 1,50 m.

FCcs = 0.94, didapat dari Tabel dimana jumlah penduduk Kota Denpasar ada di rentangan 0,5 – 1,0 jt, jumlah penduduk kota Denpasar maka dapat di simpulkan bahwa kondisi lalu lintas pada Jalan Imam Bonjol Denpasar berkisar Tingkat Pelayanan Jalan B ( 0,20 – 0,44 ), dengan karakteristik arus stabil, tapi kecepatan operasional mulai dibatasi oleh kondisi kondisi lalu lintas.

c. Tingkat Pelayanan Jalan pada Ruas Jalan Gajah Mada Denpasar

Perhitungan Tingkat Pelayanan Jalan di Jalan Gajah Mada Denpasar ini dilakukan dengan menganalisis data survey lalu lintas yang diadakan 2 kali yaitu hari Jumat, 31 Januari 2014 dan Selasa, 18 Pebruari 2014.

Analisis di lakukan dengan tabulasi, sebagai berikut :

Tingkat Pelayanan Jln =Volume/Kapasitas TPJ = V/C

Survey hari Jumat, 31 Januari 2014 sebagai berikut :

Volume lalu lintas dapat dihitung dengan cara tabulasi. Volume lalu lintas yang dihitung disini dikonversikan satuannya menjadi satuan mobil penumpang (SMP) yang dihitung setiap 15 menit. Perhitungan Kapasitas Jln Gajah Mada Denpasar : rumus : C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

Berdasarkan rumus diatas maka didapat :

Co = 2900, didapat dari tabel dimana jalan ini termasuk jalan dua lajur tak terbagi. FCw = 1,34, didapat dari tabel dimana lebar jalur

lalu lintas efektif 9 meter.

FCsp = 1,00, didapat dari tabel dimana kondisi jalan satu arah.

FCsf = 0,91, didapat dari tabel dimana pada jalan ini termasuk kelas hambatan samping yang Rendah (L) dengan kereb.

FCcs = 0.94, didapat dari Tabel dimana jumlah penduduk Kota Denpasar ada di rentangan 0,5 – 1,0 jt, jumlah penduduk kota Denpasar sebanyak 788.588 jiwa. maka dapat di simpulkan bahwa kondisi lalu lintas pada Jalan Gajah Mada Denpasar pada tanggal 31 Januari 2014 berkisar pada Tingkat Pelayanan C (0,45 – 0,74), dengan karakteristik arus stabil, tapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan,pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.

Survey hari Selasa, 18 Pebruari 2014 sebagai berikut :

Volume lalu lintas dapat dihitung dengan cara tabulasi. Volume lalu lintas yang dihitung disini dikonversikan satuannya menjadi satuan mobil penumpang (SMP) yang dihitung setiap 15 menit. Perhitungan Kapasitas Jln Gajah Mada Denpasar : rumus :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs Berdasarkan rumus diatas maka didapat :

Co = 2900, didapat dari tabel dimana jalan ini termasuk jalan dua lajur tak terbagi.

FCw = 1,34, didapat dari tabel dimana lebar jalur lalu lintas efektif 9 meter.

FCsp = 1,00, didapat dari tabel dimana kondisi jalan satu arah.

FCsf = 0,91, didapat dari tabel dimana pada jalan ini termasuk kelas hambatan samping yang Rendah (L) dengan kereb.

(6)

dikendalikan,pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.

2. Menentukan Kualitas Udara Ambien di Jalan Gajah Mada Denpasar.

Parameter kualitas udara ambien yang diukur disini antara lain SO2, NO2, CO, HC dan Pb. Pengambilan sampel udara dilakukan selama 30

menit dengan alat impinger dan sampel udara diambil sebanyak 24 kali. Analisis sampel udara tersebut dilakukan di Lab Analitik Unud. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Hasil Analisis Udara Ambien di Jalan Gajah Mada Denpasar.

NO WAKTU NO PARAMETER UDARA (µg/m3)

2 SO2 CO HC Pb

1 07.30 - 08.00 304,87 347,63 1573,94 14,62 1,63 2 08.00 - 08.30 302,66 359,82 1585,73 14,73 1,66 3 08.30 - 09.00 303,75 355,73 1592,81 15,84 1,65 4 09.00 - 09.30 305,63 360,34 1588,27 15,09 1,59 5 09.30 - 10.00 300,87 362,66 1577,63 14,99 1,60 6 10.00 - 10.30 311,69 351,94 1590,52 15,23 1,64 7 10.30 - 11.00 315,82 358,92 1581,61 15,41 1,67 8 11.00 - 11.30 308,66 361,58 1593,7 15,77 1,56 9 11.30 - 12.00 309,56 366,83 1634,35 15,23 1,63 10 12.00 - 12.30 317,21 371,83 1633,92 15,88 1,62 11 12.30 - 13.00 325,66 344,69 1668,2 16,22 1,49 12 13.00 - 13.30 325,71 363,56 1630,55 15,07 1,50 13 13.30 - 14.00 320,86 359,82 1607,9 15,92 1,37 14 14.00 - 14.30 323,94 364,91 1599,81 15,66 1,53 15 14.30 - 15.00 329,73 369,73 1685,04 15,73 1,56 16 15.00 - 15.30 313,92 358,82 1626,53 15,83 1,62 17 15.30 - 16.00 310,48 366,85 1562,4 14,08 1,57 18 16.00 - 16.30 306,74 366,73 1521,22 14,62 1,69 19 16.30 - 17.00 302,63 370,57 1506,73 14,33 1,52 20 17.00 - 17.30 299,71 342,93 1510,67 14,84 1,55 21 17.30 - 18.00 296,45 348,32 1508,35 15,62 1,63 22 18.00 - 18.30 284,74 340,55 1517,83 14,06 1,59 23 18.30 - 19.00 280,66 339,67 1514,23 14,29 1,48 24 19.00 - 19.30 274,38 337,72 1508,11 13,89 1,39 Sumber : Hasil Analisis Lab Analitik Unud, 2014.

Hasil analisis diatas kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien yang ditetapkan dalam Pergub Propinsi Bali No 8 Tahun 2007.

3. Hubungan antara Tingkat Pelayanan Jalan dengan Kualitas Udara Ambien di Jalan Gajah Mada Denpasar.

4.

5. Hubungan tingkat pelayanan jalan dan kualitas udara ini dapat dianalisis dengan Korelasi Pearson Product Moment, dengan rumus :

6.

r

=

xy

(

n

1

)

Sx . Sy

7.

8. Dimana:

9. xy : adalah perkalian silang antara X

´

x

dengan Y -

´

y

10. n : jumlah sampel 11.

Sx

: standar deviasi X 12.

Sy

: standar deviasi Y

13.

´

x

,

´

y

: nilai rata-rata dari X dan Y

14. X : variabel volume lalu lintas 15. Y : variabel parameter udara

ambien 16. Tabel Variabel X (Tingkat Pelayanan Jalan)

(7)

19.

22. 0,455 23. 0,534 24. -0,079 25. 0,006

26. 0,528 27. 0,534 28. -0,006 29. 0,000

30. 0,546 31. 0,534 32. 0,012 33. 0,000

34. 0,53 35. 0,534 36. -0,004 37. 0,000

38. 0,568 39. 0,534 40. 0,034 41. 0,001

42. 0,591 43. 0,534 44. 0,057 45. 0,003

46. 0,565 47. 0,534 48. 0,031 49. 0,001

50. 0,594 51. 0,534 52. 0,060 53. 0,004

54. 0,522 55. 0,534 56. -0,012 57. 0,000

58. 0,476 59. 0,534 60. -0,058 61. 0,003

62. 0,517 63. 0,534 64. -0,017 65. 0,000

66. 0,518 67. 0,534 68. -0,016 69. 0,000

70. 6,41 71. 72. 73. 0,019

74. Sumber : Hasil Analisis Data, Peneliti, 2014 75.

76.

77. Nilai rata-rata X :

78.

´

x

= ∑X / ( n ) = 6,41 / 12 = 0,534

79. Standar deviasi X :

Sx

=

x

2

/(

n

1

)

80.

Sx

=

x

2

/(

n

1

)

81. =

0,019

2

/(

12

1

)

82. = 0.042

83.

a. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Parameter Nitrogen Dioksida (NO2) 84. Tabel Variabel Y1 (NO2)

85. 86. Y

1 87.88. 89. y 90. y2 91. xy

92. 3 0 3, 7 6

5 93. 307,34708

94. -3,5

82 95. 12,831 96. 0,2835816 97. 3

0 4, 6 9

98. 307,3 4708

99. -2,6 57

100.7,06 0

101.0,016385 3 102.3

0 6, 2

8 103.307,34708

104.-1,0

67 105.1,139

106.-0,012627 2 107.3

1 2, 2

4 108.307,34708 109.4,893 110.23,941

111. -0,020387 2 112.3

1 3, 3 8

5 113.307,34708 114.6,038 115.36,456 116.0,2042828 117.3

2 5, 6

118.307,3 4708

119.18, 338

120.336, 279

(8)

8 5 122.3 2 2, 4

123.307,3 4708

124.15, 053

125.226, 590

126.0,464131 6 127.3

2 1, 8 2 5

128.307,3 4708

129.14, 478

130.209,

610 131.0,866262 132.3

0 8, 6

1 133.307,34708 134.1,263 135.1,595

136.-0,015365 5 137.3

0 1, 1

7 138.307,34708

139.-6,1

77 140.38,156 141.0,3593003 142.2

9 0, 5 9

5 143.307,34708

144.-16,

752 145.280,632 146.0,2875774 147.2

7 7, 5

2 148.307,34708

149.-29,

827 150.889,655 151.0,4822045

152.3 6 8 8, 1

7 153. 154.

155.206 3,94

5 156.3,958

157. Sumber : Hasil Analisis Data, Peneliti, 2014 158.

159.Nilai rata-rata Y : 160.

161.

´

y

= ∑Y / ( n ) = 3688,17 / 12 = 307,347

162. 163.

164.Standar deviasi Y : 165.

Sy

=

y

2

/(

n

1

)

166. =

2063,945

2

/(

12

1

)

167. = 13,697861

168. Nilai koefisien korelasi :

169.

r

=

xy

(

n

1

)

Sx . Sy

170.

¿

3,958

(

12

1

)

.

0,042.13,698

171. = 0,625

172. Jadi hubungan antara Tingkat Pelayanan Jalan dengan parameter Nitrogen Dioksida (NO2) berarah positif dan kuat, karena nilai koefisien Korelasinya 0,625.

b. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Parameter Sulfur Dioksida ( SO2 )

173.

174. Nilai rata-rata Y :

175.

´

y

= ∑Y / ( n ) = 4186,08/ 12 = 348,8396

176.

177. Standar deviasi Y :

(9)

179. =

9847.203

2

/(

12

1

)

= 29,9199

180.

181. Nilai koefisien korelasi : 182. Pelayanan Jalan dengan parameter Sulfur Dioksida (SO2) berarah positif dan lemah, karena nilai koefisien korelasinya 0,153.

c. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Parameter Karbon Monoksida (CO)

185.

186. Nilai rata-rata Y :

187.

´

y

= ∑Y / ( n ) = 18860,03 / 12 188. = 1571,66875

189.

190. Standar deviasi Y : 191. Sy =

y

2

/(

n

1

)

192. =

39199,006

2

/(

12

1

)

= 59,6954

193.

194. Nilai koefisien korelasi :

195.

r

=

xy

Monoksida (CO) berarah positif dan kuat, karena nilai koefisien korelasinya 0,934.

d. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Parameter Hidrokarbon ( HC )

198.

199. Nilai rata-rata Y:

200.

´

y

= ∑Y / ( n ) = 181,475 / 12 = Pelayanan Jalan dengan parameter Hidrokarbon (HC) berarah positif dan kuat, karena nilai koefisien korelasinya 0,717.

209.

e. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Parameter Plumbum ( Pb )

210.

211.Nilai rata-rata Y :

212.

´

y

= ∑Y / ( n ) = 18,870 / 12 = hubungan, karena nilai r = 0.

222.

223.Kesimpulan

224. Berdasarkan hasil dari analisis data yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain :

1. Tingkat Pelayanan Jalan yang terjadi diruas Jalan Diponegoro adalah Tingkat Pelayanan Jalan E, di ruas jalan Imam Bonjol adalah Tingkat Pelayanan Jalan B dan di jalan Gajah Mada adalah Tingkat Pelayanan Jalan C. 2. Kualitas Udara Ambien pada Jalan Gajah Mada

Denpasar yang diambil sampelnya pada hari jumat, 31 Januari 2014, memiliki rata-rata untuk NO2 : 307,35 µg/m3, SO2 : 357,17 µg/m3 , CO : 1580,00 µg/m3, HC : 15,12 µg/m3, Pb : 1,57 µg/m3, angka kualitas udara tersebut masih dibawah baku mutu yang ditetapkan dalan Peraturan Gubernur Bali No 8 Tahun 2007. 3. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan (TPJ)

(10)

225.Daftar Pustaka

226. Dirjen Bina Marga Departemen PU, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Penerbit Departemen Pekerjaan Umum Jakarta.

227.Ferdiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius. 228.Hasan, Iqbal, 2002. Pokok-pokok

Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. 229.Http://airpollution8.wordpress.com/2013/02/.

2013. Parameter Pencemaran Udara. Diunduh Desember 2013.

230. Khisty, C.Jotin&Lall, B.Kent. 2005. Dasar-dasar Rekasaya Transportasi. Jakarta : Erlangga.

231. Kementerian Lingkungan Hidup. 2006. Kumpulan Standar Nasional Indonesia Bidang Lingkungan Kualitas Udara. Panitia Teknisi Kualitas Lingkungan dan Manajemen.

232.Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta : Andi.

233.Kusdwiratri, dkk. 1998. Manusia, Kesehatan dan Lingkungan. Alumni. 234. Munawar, Ahmad, 2009, Manajemen Lalu

Lintas Perkotaan, Yogyakarta : Beta Offset. 235.Riyadi, AL. S. 1982. Pencemaran

Udara. Usaha Nasional Surabaya. 236. Rukaesih, A. 2004. Kimia Lingkungan. Andi

Yogyakarta : Universitas Negeri Jakarta. 237.Soedomo, M. 2001. Kumpulan Karya

Ilmiah Pencemaran Udara. ITB Bandung.

238. Stanislaus S.U. 2006. Pedoman Anlisis Data Dengan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta 239. Sugiarta. 2008. Dampak Bising dan Kualitas

Udara Pada Lingkungan Kota Denpasar. Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8.

240.Sugiono. 2012. Statistik Nonparametris. Alfabet Bandung. 241. Sugiyono. 2006, Statistika Untuk Penelitian.

CV Alfabetha. Bandung

242.Suliyanto. 2012. Analisis Statistik. Andi Offset.

243.Suwardjoko, W. 1988. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta : Bhratara.

244.Sastrawijaya, Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta.

245. Wardana, W. A. 2001. Dampak Pencemaran lingkungan. Yogyakarta : Andi Offset.

Gambar

Tabel Hasil Analisis Udara Ambien di Jalan Gajah Mada Denpasar.PARAMETER UDARA (µg/m

Referensi

Dokumen terkait

Frasa berbadan dua dalam lirik lagu dangut merupakan metafora konvensional yang maknanya terdapat dalam KBBI edisi IV yang mengonsepkan hal abstrak, yaitu hamil

Weltanschuung, membantu dalam pelaporan keuangan pada Akuntansi Laporan karena dapat membantu dalam permasalahan pencatatan faktur pengadaan barang yang berulang dan

Aktivitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.Aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian terkait dengan tingkat kompetitif provider dalam pelaksanaan e-procurement Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014-2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan Logico terhadap kemampuan berhitung anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Kayu Gadang dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi regulasi diri, efikasi diri, kemampuan berpikir kreatif, dan hasil belajar matematika; pengaruh langsung positif regulasi

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui mutu fisik sediaan krim ekstrak daun ubi jalar merah ipomoea batatas poir

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas limpahan berkat dan rahmat yang diberikan, maka penelitian dengan judul: