• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Bentuk Pasar Persaingan Docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bentuk Bentuk Pasar Persaingan Docx"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat

menyelesaikan makalah sederhana ini, meskipun sangat jauh

dari kata sempurna.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah “

____________

”. Selain itu

juga untuk menambah wawasan para pembaca tentang Pasar

Persaingan Sempurna.

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1. Latar Belakang...1

2. Rumusan Masalah...1

3. Tujuan Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna...3

2. Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan

Sempurna...4

3. Keseimbangan perusahaan Dalam Jangka Pendek...6

4. Keseimbangan Perusahaan Dalam jangka Panjang...9

5. Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna

11

6. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna...14

7. Studi Kasus...15

BAB III PENUTUP...17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan, kerajinan ).

Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.

2.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar lain:

1. Pengertian pasar dan pasar persaingan sempurna 2. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna.

(5)
(6)

3.

Tujuan Penulisan

a) Untuk mengetahui pengertian pasar dan pengertian pasar persaingan sempurna.

b) Untuk mengetahui ciri-ciri pasar persaingan sempurna.

c) Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek dan jangka panjang.

d) Untuk mengetahui prinsip pasar persaingan sempurna.

e) Untuk mengetahui kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar di mana tidak ada pelaku ekonomi yang mempunyai kekuasaan pasar (market power) terhadap harga suatu produk yang homogen. Pembeli (orang yang melakukan permintaan) maupun penjual (orang yang melakukan penawaran) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya bertindak sebagai pengambil harga (price taker) dan bukan sebagai pembuat harga (price maker).

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar

1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna

a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)

Produk Homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) pada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak membeli merek barang tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.

b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowlege)

Konsumen dan produsen memiliki pengetahuan sempurna tentang harga dan input yang dijual. Dengan demikian konsumen tidak akan menemui perbedaan harga dari perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Dari siapa pun produk dibeli, harga yang berlaku adalah sama. Demikian perusahaan, hanya akan menghadapi satu harga yang sama dari berbagai pemilik faktor produksi.

(8)

Semua perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi secara efsien (biaya rata-rata terendah), baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Walaupun demikian jumlah output untuk setiap perusahaan secara individu Dianggap relatif kecil dibandingkan jumlah output seluruh perusahaan dalam suatu industri (pasar).

d. Perusahaan Menerima Harga yang Ditentukan Pasar (Price Taker)

Karena output perusahaan relatif kecil maka konsekuensinya adalah perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (Prince taker). Karena secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan output

untuk mencapai laba maksimum.

e. Keleluasaan Masuk Keluar Pasar (Free Entry And Exit)

Faktor produksi mobilitas pada pasar persaingan sempurna yang tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi, pengertian mobilitas ini menyangkut pengertian geografs dan antar pekerjaan. Contoh seperti tenaga kerja yang di mutasi dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya, tanpa biaya. Itu menyembabkan perusahaan leluasa untuk masuk ataupun keluar pasar. Jika perusahaan di satu industri yang berikan laba, bisa masuk. Bila gagal dalam industri tersebut dapat keluar.

Dalam dunia nyata tidak ada bentuk pasar persaingan sempurna murni, namun melihat karakteristiknya, ada beberapa industri yang mendekati bentuk pasar persaingan Sempurna seperti industri tempe, tahu, kerupuk putih, dan jasa fotokopi.

2. Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar

(9)
(10)

Penerimaan Total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output (Q) dikali harga jual (P). Karena harga telah ditetapkan, penerimaan rata-rata (average revenue) dan penerimaan marginal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Maka kurva permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata(AR) dan penerimaan marginal (MR) juga sama dengan Harga (P) : Grafk 2.a. Kurva Penerimaan Total berbentuk grafk berbentuk garis lurus dengan kemiringan (gradien/lop) positif dan bergerak dari titik (0,0) Grafk 2.b.

(11)

3. Keseimbangan perusahaan Dalam Jangka

Pendek

Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan:

a. Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak bila biaya variabel (VC) adalah sama dengan penerimaan total (TR), atau biaya variabel rata-rata (AVC) sama dengan harga (P). Dalam kondisi ini perusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap (FC), dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi tetap harus dikeluarkan. Tetapi jika AFC lebih kecil dari harga maka perusahaan tidak mampu menutupi lagi beban biaya tetap. Kegiatan produksi hanya menambah beban, karena itu produksi sebaiknya dihentikan.

b. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau, dalam kondisi buruk, kerugiannya minimum (Minimum Loss).

Grafk 3.a menunjukkan bahwa kondisi MR=MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*. Karena biaya rata-rata lebih kecil dari harga, dari setiap unit output perusahaan memperoleh laba besar BE per unit. Jika output lebih kecil dari Q*, misalnya Q1, penerimaan marginal (MR=P) lebih besar dari biaya marginal (MC), sehingga lebih menguntungkan bagi perusahaan menambah

output. Bila output lebih besar dari Q*, MC sudah lebih besar dari MR. Penambahan output akan mengurangi laba karena itu laba maksimum tercapai hanya bila MR=MC, pada saat jumlah output

(12)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 yang diperoleh sama dengan Q* dikali BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super normal (super normal proft).

(13)

0 10 20 30 40 50 60

(14)

4. Keseimbangan Perusahaan Dalam jangka

Panjang

agar bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :

a. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (Doing As Well As Possible), agar perusahaan mencapai keadaan yang optimal. Secara matematis hal ini berarti perusahaan berproduksi sampai saat MR = MC. Pada saat itu biaya marginal jangka pendek sama dengan biaya marginal jangka panjang (SMC=LMC).

b. Tidak mengalami kerugian (not sufering loss), agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual (SAC=P).

c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk-keluar, karena laba nol (zero Economic proft). Laba nol disebut juga laba normal (normal proft), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama, jika uang dan faktor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternatif. Jika laba lebih besar dari nol akan ada perusahaan yang tertarik untuk masuk (entry) ke dalam pasar. Sebaliknya jika laba lebih kecil dari nol (merugi) akan mendorong perusahaan keluar (exit) dari pasar (adanya karakteristik Free entry and exit).

d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi, karena sudah terproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka panjang (minimum LAC), pada saat SAC=LAC.

(15)
(16)

Selisih Q1-Q2 adalah akibat penambahan kapasitas produksi yang berasal dari perusahaan yang masuk. Tetapi pada tingkat harga P1 ada perusahaan-perusahaan yang tidak dapat bertahan, karena harga jual lebih kecil dari biaya produksi per unit (P1<AC). Lagi pula jika output ditambah, kerugian bertambah besar (jarak SMC-P1 makin besar). Keluarannya perusahaan menyebabkan penawaran tingkat industri berkurang misalnya sampai ke kurva S2 (Grafk 3H.a) yang menaikan harga menjadi P2. Bagi perusahaan bagi individu, keadaan ini sangat menguntungkan, karena perusahaan memperoleh laba normal (P2>AC). Hal ini akan menarik perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri. Gerakan masuk-keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ketitik E, sehingga perusahaan dalam industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan adanya asumsi Free entry and exit.

5. Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan

Sempurna

Penawar industri adalah total penawaran perusahaan-perusahaan. Jumlah output yang ditawarkan perusahaan adalah jumlah yang menghasilkan laba maksimum (MR=MC). Berdasarkan hal tersebut dapat dekonstruksi kurva penawaran perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

a. Kurva Penawaran Jangka Pendek

(17)

0 2 4 6 8 10 12 tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variabel per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC). Jika harga naik ke P1, agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi pada saat MR =MC atau MR=P, sehingga jumlah output adalah Q1. Jika harga jual terus meningkat, misalnya ke P2, P3 dan P4, maka perusahaan harus memproduksi Q2, Q3 dan Q4 agar mencapai laba maksimum. Kurva MC menunjukkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah

output yang diproduksi (ditawarkan). Dengan demikian pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah jumlah kurva penawaran perusahaan jangka pendek (Gravik3D.b). dapat disimpulkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna, meskipun perusahaan menderita rugi, selama P di atas AVC, sebaiknya perusahaan tetap berproduksi karena kerugian yang diderita masih lebih kecil dari FC yang harus dikeluarkan apabila perusahaan tidak berproduksi; kalau berproduksi, berarti sebagian dari FC masih dapat tertutup. Namun, bila P di bawah AVC, maka sebaiknya perusahaan tidak berproduksi, karena kalau tetap berproduksi kerugian lebih besar dari RC.

(18)

Dalam pasar persaingan sempurna, kurva penawaran jangka panjang merupakan lokus keseimbangan jangka panjang pada berbagai tingkat produksi.

1. Industri Skala Biaya Konstan (constant cost industry)

Dalam industri skala biaya konstan (constant cost Industry) penambahan penggunaan faktor produksi karena masuknya perusahaan-perusahaan baru, tidak akan menaikan harga faktor produksi. Karenanya kurva-kurva biaya perusahaan yang sudah ada tidak berubah seperti yang ditunjukkan grafk 8.8.a. bila permintaan meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2 (diagram). harga P2 menyebabkan perusahaan lama menikmati lama super normal. Hal ini mengundang perusahaan-perusahaan lain memasuki industri dan menambah penawaran sampai mencapai keseimbangan pada harga P1 (kurva S1 bergeser ke S2). Kurva penawaran jangka panjang adalah LS yang berbentuk garis lurus sejajar sumbu horizontal.

2. Industri Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)

(19)

P2 yang mengundang masuknya perusahaan-perusahaan lain ke dalam industri. Akibatnya struktur biaya perusahaan berubah menjadi lebih mahal. Grafk 8.9.a adalah struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain. Grafk 8.9.b adalah struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain. Perubahan struktur biaya menyebabkan titik potong MR dan MC bergeser dan mendesak perusahaan mengubah jumlah output yang ditawarkan. Akibatnya dalam industri kurva penawaran bergeser ke S2 dengan tingkat harga P3 dan output Q3. Pada saat itu perusahaan menikmati laba normal yang menyebabkan gerak masuk-keluar terhenti. Karena itu kurva penawaran LS yang mempunyai sudut kemiringan positif.

3. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)

(20)

6. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan

Sempurna

a. Kelebihan

Sebagai sebuah model ekonomi pasar persaingan sempurna memberikan penjelasan tentang perilaku perusahaan dalam dunia ideal, dimana dibuktikan bahwa perusahaan berproduksi dalam skala yang efsien dengan harga produksi yang paling murah. Pasar persaingan sempurna juga memungkinkan output

maksimum dibanding pasar lainnya.

Hasil dari pasar ini bagi masyarakat adalah tingkat kemakmuran dan kepuasan (utilitas) yang maksimal, karena:

 Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah

 Jumlah output yang paling banyak sehingga rasio output

per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal)

 Masyarakat merasa nyaman dengan mengonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang atau jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga (informasi sempurna)

b. Kekurangan

(21)

 Kelemahan dalam hal asumsi

Karena terbatasi ruang dan waktu asumsi dalam pasar sempurna sulit terwujud, keterbatasan ini menyebabkan perpindahan faktor produksi dan pengupulan informasi membutuhkan biaya. Hasil informasi put tidak homogen dan sempurna.

 Kelemahan dalam pengembangan teknologi

Model pasar persaingan sempurna membuat laba menjadi tidak tinggi, sehingga kegiatan riset dan pengembangan yang membutuhkan alokasi dana yang cukup tinggi kurang berjalan, sedangkan riset dan pengembangan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efsiensi produksi.

 Konflik efsiensi keadilan

Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efsiensi, namun hal ini menimbulkan masalah jika diterapkan dalam kehidupan nyata. Contoh nyata negara maju dengan negara berkembang, biaya produksi industri baru di negara berkembang jelas lebih tinggi daripada negara maju, jika dibiarkan bersaing di pasar global maka industri baru di negara berkembang akan kalah bersaing. Maka kesejahteraan di negara berkembang tidak akan meningkat.

7. Studi Kasus

(22)

Investasi Goldman Sachs tanggal 10 Aguistus lalu, harga komoditas kedelai masih akan melambung tinggi. Diprediksi harga kedelai akan mencapai angka Rp 8.700 di tingkat pengecer, dan Rp 8.400 di tingkat distributor. Harga normal di kisaran Rp 5.000 - Rp 6.000.Ketua Puskopti Jateng Sutrisno Supriyantoro mengatakan, melambungnya harga kedelai akan menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas dalam rapat kerja Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) tahun ini.”

(23)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

1. Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang yang diperjualbelikan.

2. Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.Ciri-ciri utama persaingan sempurna adalah: pembeli harga, mudah ke luar masuk,menghasilkan barang serupa (identical/homogenous),banyak perusahaan dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian, untuk mengetahui:(1) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotesis-deduktif lebih tinggi daripada model siklus

ayah terima kasih telah menjadi ayah yang baik, sangat sayang sama uni dan sebaliknya uni sangat sangat sayang sekali sama ayah, terima kasih telah mengajarkan apa arti hidup,

Creative Entrepreneur Tour terutama untuk pencitraan jasa yang ditawarkan. 2) Merancang media promosi yang paling tepat untuk meningkatkan.. efektifitas branding

Pada pelaksanaannya bila terlalu rendah arus yang digunakan maka, busur listrik akan susah menyala dan tidak stabil, menyebabkan tidak cukupnya panas yang dihasilkan untuk

[r]

Penelitian longitudinal ini dilakukan di Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara selama 18 bulan dari Bulan Agustus 2010 hingga

Potensi bahaya di departemen cutting dan laminating yang perlu segera diatasi adalah tangan terjepit cetakan yang menyebabkan tangan terluka, dan paparan bahan

How to draw data flow diagrams using rules and guidelines.. How to decompose data flow diagrams into