• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TE (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS DENGAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA PADA SISWA SMA NEGERI I TUAL Nenny M. Rupilu*, Franckie R.R. Maramis*, Woodford B. S. Joseph

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Jumlah penderita HIV/AIDS di Maluku sejak pertama kali ditemukan pada 1994 hingga semester satu 2010 melampaui 1.000 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Maluku Fat Basalamah yang ditemui ANTARA di kantornya di Ambon Jumat mengatakan, secara komulatif HIV/AIDS di Maluku sejak 1994 hingga semester satu 2010 mencapai 1071 kasus terdiri dari 543 kasus HIV dan 528 kasus AIDS. Data yang diperoleh ANTARA menyebutkan, penyebaran HIV/AIDS tertinggi di Kota Ambon yakni 705 kasus terdiri dari 338 kasus HIV dan 367 kasus AIDS. Sementara posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Maluku Tenggara daerah di mana virus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Maluku dengan jumlah penderita 110 orang terdiri dari 69 kasus HIV dan 41 kasus AIDS.

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study (potong lintang). Penelitianini dilaksanakan di SMA Negeri I Tual pada bulan Febuari-November 2013.Populasi pada penelitian ini adalahsiswakelas X,XI, SMA Negeri I Tual dengan total siswa 786. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 400 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis hubungan pengetahuan dengan tindakan pencegahan HIV/AIDSmenggunakan uji chi square dengan derajat signifikan (p>0,05). Analisis bivariat menggunakan uji chi square. (CI=95% dan α=0,05).

Hasil Penelitian menggunakan uji chi square maka menghasilkan nilai probabilitas 0,69 hubungan pengetahuan dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS.Dan nilai probabilitas pada sikap terhadap tindakan menghasilkan nilai probabilitas 0,01.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri I Tual, terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri I Tual.

Kata kunci :Pengetahuan, Sikap, Tindakan, HIV/AIDS

ABSTRACT

The number of people living with HIV/AID Sin Maluku since it was first discovered in1994 until the first half of 2010 exceeded 1,000 cases. Chief Medical Officer of Maluku Fat Basalamah encountered by AFP in his office in Ambon on Friday said it cumulative HIV/AID Sin Maluku from 1994 until the first half of 2010 reached 1071casesconsisted of 543 HIV cases and 528 AIDS cases. Data obtained by AFP said, the spread of HIV/AIDS in the city of Ambon 705cases consisting of 338cases of HIV and 367 AIDS cases. While these cond position is occupied by Southeast Maluku district areas where HIV /AIDS was first discovered in Maluku with the number of 110 persons consisting of 69 cases of HIV and 41AIDS cases.

This study is a survey of analytic approach is cross sectional study (cross-sectional). This study was conducted in State high school I Tual February-November 2013 population in this study was student of class X, XI, State high school I Tual with students 786.total number of sample sin this study were 400 students using simple random sampling technique. Analysis of the relationship of knowledge eto action to prevent HIV/AIDS using the chi square test with a signify cant degree (p>0.05). Bivariate analysis using chi square test.(CI =95% and α=0.05).

The study results using the chi-square test resulted in a probability value of 0.69 precautions relationship with knowledge of HIV /AIDS. And the value of probability measure son attitudes toward generating a probability value of 0.01.

Based on the results of this study concluded that there was no correlation between knowledge and preventive measures of HIV/AIDS in the State high school students I Tual, there is a relationship between attitudes to preventive measures of HIV /AID Sin the State high school students I Tual.

(2)

Pendahuluan

Acquired Immune Deficiency Syndrome

(AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.Human Immunodeficiency Virus

(HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan tubuh. Karena sistem kekebalannya rusak, orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi. Meskipun kedokteran telah dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.Saat ini yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya (Russel, 2011).

Jumlah penderita HIV/AIDS di Maluku sejak pertama kali ditemukan pada 1994 hingga semester satu 2010 melampaui 1.000 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Fat Basalamah yang ditemui ANTARA di kantornya di Ambon, Jumat mengatakan, secara komulatif, HIV/AIDS di Maluku sejak 1994 hingga semester satu 2010 mencapai 1.071 kasus, terdiri dari 543 kasus HIV dan 528 kasus AIDS. "Penyebarannya sudah menjangkau semua kabupaten/kota di Maluku.Untuk itu masyarakat diharapkan mewaspadai penularan virus HIV/AIDS yang mematikan itu," kata Fat Basalamah. Data yang diperoleh ANTARA menyebutkan, penyebaran HIV/AIDS tertinggi di Kota Ambon, yakni 705 kasus, terdiri dari 338 kasus HIV dan 367 kasus AIDS. Sementara posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Maluku Tenggara, daerah di mana virus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Maluku dengan jumlah penderita 110 orang, terdiri dari 69 kasus HIV dan 41 kasus AIDS.

Remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanakan ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi dan perubahan sosial. Masa remaja umumnya dimulai dari usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri I Tual merupakan salah satu SMA unggulan yang terdapat di Kota Tual. SMA Negeri 1 Tual memiliki jumlah siswa yang cukup banyak yaitu 786 orang.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis merasa perlu diadakan penelitian Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang HIV/AIDS dengan Tindakan Pencegahannya pada siswa SMA Negeri I Tual.

Metode Penelitian

(3)

tindakan pencegahannya pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri I Tual dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS dengan tindakan pencegahannya dengan menggunakan uji chi square dengan bantuan program aplikasi SPSS versi 20 for windows

dengan derajat kepercayaan 95. Hasil Penelitian

Tabel 1.Distribusi Gambaran Umum tingkat Pengetahuan Responden tentang pencegahan HIV/AIDS.

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 104 siswa (26%) sedangkan responden yang berpengetahuan tidak baik sebanyak 296 siswa (76%).

Tabel 2.Distribusi Gambaran Umum Sikap Responden tentang pencegahan HIV/AIDS.

Sikap Responden

Tentang HIV/AIDS n % Positif 227 56,8 Negatif 17343,2

Total 400 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif (Memiliki kecenderungan Menjauhi HIV/AIDS) sebanyak 227 siswa (56,8%) sedangkan responden yang memiliki sikap negatif 173 (43,2%) memiliki kecenderungan mendukung penularan HIV/AIDS)

Tabel 3 Distribusi Gambaran Umum Tindakan Responden Terhadap HIV/AIDS.

Tindakan Responden

tentang HIV/AIDS n % Baik 225 56,2 Tidak Baik 17543,8

Total 400 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang memiliki tindakan baik sebanyak 50 siswa (73,5%) sedangkan responden yang memiliki tindakan yang tidak baik sebanyak 18 siswa (26,5%).

Pembahasan

1.Pengetahuan tentang Pencegahan HIV/AIDS

Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Berdasarkan hasil skoring yang telah ditetapkan dengan menggunakan 7 pertanyaan untuk mengukur variabel pengetahuan responden, dapat diketahui bahwa secara umum pengetahuan responden tentang HIV/AIDS dapat dikategorikan baik yaitu sejumlah 104 (26%) responden memiliki pengetahuan baik sedangkan responden yang berpengetahuan tidak baik sebanyak 296 siswa (76%).. Dari jumlah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang paling banyak adalah responden yang berpengetahuan baik.Proporsi responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS terlihat lebih tinggi, hal ini sebabkan oleh adanya faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan responden selain sumber informasi (televisi, radio, majalah, koran dan buku) yaitu status sosial ekonomi, budaya, agama, dan pengalaman. Berkaitan dengan pengalaman, semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak (Notoatmodjo, 2007). Dari hasil penelitian tersebut bisa juga dikatakan bahwa SMA Negeri IRatahan Pengetahuan Responden

Tentang HIV/AIDS

n % Baik 104 26

Tidak Baik 296 76

(4)

menyediakan fasilitas yang dapat mendukung atau mempermudah responden dalam mengakses segala informasi mengenai HIV/AIDS, contohnya tersedianya perpustakaan sekolah, laboratorium komputer atau internet sehingga memungkinkan para siswa untuk memperoleh informasi mengenai HIV/AIDS.

2.Sikap Terhadap tentang HIV/AIDS Hasil penelitian terhadap responden yang didapat yaitu sebagian besar responden menunjukkan sikap positif 227 (56,8%)dan responden menunjukkan sikap negatif173 (43,2%) Sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS merupakan gambaran yang menunjukkan respon siswa terhadap pernyataan yang berkaitan dengan pandangan, perasaan dan kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap penyakit HIV/AIDS (Tosi, dkk, 2010).Menurut Azwar (2009,) keadaaan tersebut dapat terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi sikap selain pengetahuan, yakni untuk dapat menjadi dasar pembentukkan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat, pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konfirmis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting, kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

3.Tindakan Pencegahan tentang HIV/AIDS

Penelitian terhadap tindakan pencegahan HIV/AIDS yang dilaksanakan di SMA Negeri I Tual dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi 7 pertanyaan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebesar 225 (56,2%) responden yang

menunjukkan tindakan yang baik dan 175 (43,8%) responden yang menunjukkan tindakan yang tidak baik.

Menurut Juliastika (010) dalam penelitiannya mengenai Hubungan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Sikap dan Tindakan Penggunaan Kondom Pria pada Wanita Pekerja Seks di Kota Manado yakni semakin baik pengetahuan responden mengenai HIV/AIDS, maka mempengaruhi tindakan untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks. Hal ini juga sama seperti yang dikemukakan oleh Sianturi (2012) dalam penelitiannya tentangHubungan Faktor Predisposisi, Pendukung, Dan Penguat Dengan Tindakan Penggunaan Kondom Pada WPS Untuk Pencegahan HIV/AIDS Di Kabupaten Serdang Bedagai, yang menyatakan bahwa penggunaan kondom yang lebih konsisten ditemukan pada kelompok yang memiliki pengetahuan komprehensif.

Menurut Sofyan (2007), sekitar 16% remaja mengaku sudah berpengalaman melakukan hubungan seks pada usia 13-15 tahun, dan 44% diusia 16-18 tahun. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting, terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif. Pada penelitian Dalimunthe, dkk (2013) menyatakan bahwa sebagian besar responden (89,5%) memiliki pengetahuan yang baik tentang seks bebas, maka hal tersebut memiliki dampak yang baik untuk dapat menghindari hal-hal yang beresiko tertular HIV/AIDS.

4. Hubungan Antara Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Tindakan Pencegahan HIV AIDS.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan perhitungan chi square

(5)

probabilitas p = 0,382, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri I Tual. Hal ini berarti bahwa semakin baik pengetahuan tentang HIV/AIDS, maka semakin baik pula tindakan pencegahannya dan sebaliknya.

Hasil serupa juga didapatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Rishadi dkk(2012), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS. Tidak adanya hubungan pengetahuan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS dapat terjadi karena kurangnya kesadaran akan hal-hal berisiko akan infeksi HIV. Sesuai pendapat Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan terdiri darienam tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi,sintesis, analisis dan evaluasi. Mengacu pada tingkat pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri I Tual, baru sampai pada tahap tahu dan belum bisa mengevaluasi pengetahuan tersebut.

5. Hubungan Antara Sikap tentang

HIV/AIDS dengan Tindakan

Pencegahan HIV AIDS.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan perhitungan chi square

dengan bantuan program SPSS version 20 for windows, di peroleh nilai probabilitas p = 0,005, maka dapat disimpulkan juga bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri I Tual. Penelitian ini sejalan juga dengan yang diungkapkan oleh Muhlisin (2009), yang juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sikap terhadap HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada anak remaja usia sekolah

Penelitian ini pula didukung oleh penelitian yang dilakukan Rishadi dkk (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sikap terhadap HIV/AIDSdengan tindakan pencegahannya.Adanya ketidaksesuaian sikap terhadap upaya pencegahan HIV dan AIDS disebabkan pengetahuan tentang HIV yang dimiliki seseorang tidak sejalan dengan sikapnya dan tidak ada upaya dalam mengubah tindakan atau tingkah laku yang ada pada dirinya. Ketika sikap baik atau positif responden ada, kemungkinan juga cenderung melakukan upaya pencegahan HIV dan AIDS yang kurang baik, hal ini bisa dapat terjadi karena pengetahuan yang dimiliki responden. Kecenderungan sikap positif untuk melakukan upaya pencegahan yang kurang baik bisa disebabkan karena pemahaman akan HIV dan AIDS tidak secara menyeluruh. Beberapa faktor seperti tingkat pendidikan, faktor lingkungan (tempat tinggal), dan akses informasi yang tidak sampai ke wilayah mereka bisa menjadi faktor penyebab kurangnya kesadaran akan bahaya HIV dan AIDS.

Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat sebanyak 43,2% siswa-siswi

yang memiliki pengetahuan tidak baik dan sebesar 56,8% responden memiliki pengetahuan baik.

2. Terdapat sebesar 43,2% responden mempunyai sikap negatif dan sebesar 56,8% responden yang mempunyai sikap positif.

3. Terdapat sebesar 43,8% responden mempunyai tindakan pencegahan tidak baik dan responden mempunyai tindakan pencegahan baik 56,2%. 4. Tidak terdapat hubungan antara

(6)

pencegahan HIV/AIDS siswa-siswi di SMA Negeri I Tual

5. Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS siswa-siswi SMA Negeri I Tual.

Saran

1. Bagi pihak sekolah agar lebih meningkatkan lagi cara penyampaian materi tentang HIV/AIDS kepada para siswa-siswi, misalnya dengan menggunakan alat peraga saat mengajar, tentang kasus HIV/AIDS yang terjadi pada remaja yang akibat ditimbulakan, serta memasang gambar, poster, ataupun pamphlet HIV/AIDS dilingkungan sekolah. 2. Remaja kiranya mengaktifan diri

dalam kegiatan keagamaan serta kegiatan ekstrakulikuler sekolah serta pramuka, PMR, OSIS serta kegiatan positif lainnya agar tidak mudah terlibat dalam pergaulan bebas yang mengakibatkan fatal bagi anak remaja.

3. Secara khusus, dibutuhkan peran serta orang tua, keluarga,, lingkungan dan tenaga kesehatan. Peran tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai HIV/AIDS dikalangan remaja.

4. Diperlukan upaya penyebaran informasi mengenai HIV dan AIDS oleh institusi pemerintah baik melalui media cetak maupun elektronik.

DAFTAR PUSTAKA

Barliantari, L. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Perawatan Kepada Penderita HIV, DKI Jakarta,

Kotamadya Jakarta Timur.

(online)

http://digilib.uns.ac.id/upload/do kumen/125400208201003371.p df.

Diakses pada tanggal 15 Agustus 2013

Dalimunthe R. C , Kristina dan Nadeak. 2013. Tingkat Pengetahuan Pelajar SMA Harapan-1 Medan Tentang Seks Bebas Dengan Risiko HIV/AIDS. E-Journal FK USU Vol 1 No 1, Halaman 2 (Online).

(http://jurnal.usu.ac.id.jurnal. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2013)

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2003. “Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan Dan Pengobatan Bagi ODHA”.

Jakarta : Dirjen PPM dan PL Hutapea R. 2003. AIDS & PMS Dan

Perkosaan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

HIV/AIDS di Maluku Lampaui 1.000 Kasus – Antar News (Online)http://antaramaluku.com /print/7412/hivaids-di-maluku-lampaui-1000-kasus

Diakses pada tanggal 17 July 2014. Iyang D . Sukandar 2008 Pendidikan

Remaja Sebaya Jakarta: Palang Merah Indonesia Juliastika 2012 Hubungan Pengetahuan

Tentang HIV/AIDS Dengan Sikap Tindakan Penggunaan Kondom Pria Pada Wanita Pekerja Seks diKota Manado. http://ejournal.unsrat.ac.id.kesmas.

Download.bmk

Diakses pada tanggal 9 Oktober 2013 Kemenkes RI. 2011.Statistik Kasus

HIV/AIDS di Indonesia, Laporan Triwulan IV tahun 2011. Ditjen PPM & PL Depkes RI, Jakarta-Indonesia.

KomisimAIDSmIndonesia.m2010.Info HIV/AIDS,m(Online).

(7)

ame=FAQ&myfaq=yes&id_cat= 1&categories=HIV-AIDS#top, Diakses pada tanggal 8 Maret 2013).

Kusumastuti, F. 2010. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap

Seksual Pranikah

Remaja.Skripsi (Tidak Diterbitkan). Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Rantealo, F. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahan Tentang HIV/AIDS dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja di SMP Negeri 8 Manado. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado

Rishadi A, dkk. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Calon Tenaga Kerja Indonesia dengan Upaya Pencehagan HIV dan AIDS Di BP3TKI Makassar. Makassar (Online)

http://Frepository.unhas.ac.id/F bitstreamFhandleF/123456789/ hubungan pengetahuan dan sikap calon tenaga kerja indonesia dengan upaya pencegahan hiv dan aids. Pdf.bmk

Diaksespadatanggal5 September 2013.

Muhlisin.2009. Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang HIV/AIDS

pada siswa SMK

Muhammadiyah Salatiga dengan Praktik Pencegahan. (Online) http//:eprints.undip.ac.id.pdf.bm khubungan pengetahuan dan sikap tentang hiv/aids pada

siswa smk

muhammadiyahdengan praktik pencegahan.pdf.bmk

Diakses pada tanggal 13 Oktober 2013.

Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Notoatmodjo, (2007).Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni.Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam, dan Kurniawati ND. 2007.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi”. Jakarta :

Salemba Medika

Setyowati D, dan Pawestri. 2012. Gambaran Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Pelaku Seks Pranikah Di Universitas X Semarang. LPPM UNIMUS 2012ISBN : 978-602-18809-0-6.Halaman 178 (Online).

http://jurnal.unimus.ac.id.

Diakses pada 9 Septemberr 2013.

Sianturi A. S. 2012. Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung, Dan Penguat Dengan Tindakan Penggunaan Kondom Pada WPS Untuk Pencegahan HIV/AIDS Di Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Precure |Tahun 1 Volume 1 | Februari 2013 | Epi Treat Unit-Universitas Sumatera Utara|

Halaman 2

(Online).(http://jurnal.usu.ac.id Diakses pada 18 September 2013).

Oktarina. 2009. Hubungan Antara Karakteristik responden, Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS di Jakarta.

(Online).(http://whoindonesia.h ealthrepository.org/bitstream/1 23456789/608/1/Terhadap%20 HIV/AIDS.pdf).

(8)

Price, S dan Wilson, L. 2005 .Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Pratiwi L. N, dan Basuki. H. 2011. Analisis Hubungan Pengetahuan Pencegahan HIV/AIDS dan Perilaku Seks Tidak Aman Pada Remaja Usia 15-24 Tahun di Indonesia.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 2 April 2011: 192–202, Halaman 199.(Online).

http://ejournal.litbang.depkes.go. id

Diakses pada 20 September 2013. Rachmawati. 2009. Narkoba, AIDS

dan Kita. (Online) http://ikonbali.org/25/11/2007/p enyadaran/narkoba-aids-dan-kita.html,

Diakses tanggal 22 September 2013) Russel M. D. 2011. Bebas dari 6

Penyakit Paling Mematikan. Yogyakarta: MedPress.

Tosi A, Romeo. P dan Marni.2010.Hubungan Antara Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan Sikap Siswa Terhadap Penyakit HIV/AIDS Di SMA Negeri 6 Kota Kupang Tahun 2010.Halaman 4, Vol. 05 No. 01 Des 2010. (Online) (http://mediakesehatanmasyarak at.files.wordpress.com/2012/2/0 6/artikel-pertamaariyanto.pdf .,Diakses pada tanggal 17 Oktober

2013).

Widodo. 2005. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku tentang Kehamilan, Persalinan serta Komplikasinya

pada Ibu Hamil

Nonprimigravidadi RSUPN

Cipto Mangunkusumo.Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia.

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan dan

Gambar

Tabel 3 Distribusi Gambaran Umum

Referensi

Dokumen terkait

Barulah pada tanggal 29 September, tampaknya ada sesuatu yang dapat dianggap lebih konkret, dengan munculnya Brigjen Mustafa Sjarif Soepardjo melaporkan kepada

Play therapy berbasis origami untuk mengurangi sikap agresif pada anak dilaksanakan dalam proses pembelajaran dikelas, peneliti akan memberikan petunjuk tentang

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang timbul adalah Apakah pemberian ekstrak daun sukun dapat menurunkan peroksidasi lipid hati pada tikus putih yang

Adapun upaya yang dilakukan dalam evaluasi kinerja pengujian kendaraan bermotor jenis angkutan barang di dinas perhubungan kota sorong antara lain sebagai berikut

Karya tari Kridhaning Warastra mengacu pada struktur tari bedhaya yang ada di Surakarta yaitu maju beksan sebagai penggambaran sosok tokoh, beksan merupakan

Tujuan penulisan paper adalah untuk membahas cara pengendalian terpadu hama ulat jantung (Crocidolomia bonotalis) secara hayati dengan kultur teknik dan pelepasan

Tuturan tersebut disampaikan pada acara wisata rohani yang dilaksanakan setiap ahad pagi di masjid Al Falah. Tuturan disampaikan secara lisan oleh pembicara kepada

Proyeksi Kebutuhan Bahan Bakar dan Listrik untuk Transportasi (Nilai Listrik adalah Aktual). propulsi mobil listrik pada konfigurasi sebagian atau seluruh daya dan