1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disentri amuba atau amubiasis tersebar hampir di seluruh bagian di dunia, diperkirakan 10% dari penduduk di dunia terkena infeksi dengan amuba, walaupun prevalensi dan keganasannya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya dan meningkat pada daerah tertentu (Lubis, 2004). Frekuensi tertinggi disentri amuba ada di daerah tropik dan manusia adalah reservoir utama. Diduga bahwa 12% dari populasi seluruh dunia terinfeksi E. Histolytica (sekitar 480 juta orang). Infeksi ini disertai dengan 50 juta kasus penyakit simtomatik dan mortalitas 40.000-110.000 kematian/tahun (Bonomo & Salata, 2000). Salah satu faktor yang berperan meningkatkan terjadinya disentri amuba antara lain status gizi (Garcia & Bruckner, 1996).
2
Menurut data perbandingan di ASEAN periode 1996-2005, Indonesia menempati urutan ke 6 dengan persentase 28% pada balita yang kekurangan gizi (Atmawkarta,2007). Kekurangan gizi terutama pada anak-anak menyebabkan meningkatnya resiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan memudahkan terserang penyakit disentri. Dalam beberapa hal dampak kekurangan gizi bersifat permanen yang tidak dapat diperbaiki walaupun pada usia berikutnya kebutuhan gizinya terpenuhi (Atmawkarta, 2007). Berdasarkan hasil Survei Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2006, Pada daerah Jawa Timur terdapat 17,5 % balita yang menderita Kurang Energi Protein (KEP) yang terdiri dari 2,6 % balita gizi buruk dan 14,96 % balita gizi kurang (Dinkes Jatim, 2006).
3
subdivisi Gastroenterologi Ilmu Kesehatan Anak RSU Gunung Wenang Manado pada periode Januari 1991 s/d Desember 1992 terhadap penderita disentri amuba yang rawat inap menyimpulkan bahwa status gizi mempunyai peranan penting terjadinya disentri amuba. Infeksi E. histolytica pada keadaan malnutrisi dapat menurunkan sistem imunitas tubuh dan dapat menyebabkan kematian (Salendu, 1996). Penelitian serupa juga dilakukan di RSU dr. Saiful Anwar Malang dengan 62 penderita disentri amuba pada anak-anak usia 0-14 tahun selama periode Januari-Desember 1993 didapatkan tingkat status gizi yang berbeda-beda (Enggarfitri, dkk, 1996).
Berdasarkan dari latar belakang penelitian ini dan penelitian sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian mengenaiprofil dan tingkat status gizi penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana profil dan tingkat status gizi penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008-Desember 2010?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui distribusi penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008-Desember 2010 2. Mengetahui distribusi usia penderita anak rawat inap dengan disentri
amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008-Desember 2010
3. Mengetahui distribusi jenis kelamin penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008-Desember 2010
4. Mengetahui distribusi tingkat status gizi penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008-Desember 2010
5. Mengetahui distribusi status gizi dan usia penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008-Desember 2010
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Penelitian Bagi Masyarakat
5
1.4.2 Manfaat Penelitian Bagi Akademis
Memperluas pengetahuan dan menambah referensi tentang status gizi dapat menyebabkan disentri amuba.
1.4.3 Manfaat Penelitian Bagi Tenaga Kesehatan
KARYA TULIS AKHIR
PROFIL DAN TINGKAT STATUS GIZI PENDERITA ANAK RAWAT INAP DENGAN DISENTRI AMUBA DI RSU dr. SAIFUL ANWAR
MALANG PERIODE JANUARI 2008-DESEMBER 2010
Oleh:
HERIKA YULISA 07020061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
i
KARYA TULIS AKHIR
PROFIL DAN TINGKAT STATUS GIZI PENDERITA ANAK RAWAT INAP DENGAN DISENTRI AMUBA DI RSU dr. SAIFUL ANWAR
MALANG PERIODE JANUARI 2008-DESEMBER 2010
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : HERIKA YULISA
07020061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS AKHIR
Telah disetujui sebagai karya tulis akhir untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 3 Maret 2011
Pembimbing I
dr.Fathiyah Safitri, M.Kes
Pembimbing II
dr.Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Herika Yulisa ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 3 Maret 2011
Tim Penguji
dr. Fathiyah Safitri, M.Kes ,Ketua
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes ,Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Profil dan tingkat status gizi penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008-Desember 2010”. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan kepada para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini penulis ingin sekali mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
2. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan sabar dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan sabar dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan tugas akhir ini.
5. dr. Rubi Riana Asparini, Sp.BP selaku dosen wali yang telah memberikan banyak motivasi dan masukan bagi penulis.
v
7. Seluruh Dosen FK UMM yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama saya kuliah di kampus ini, InsyaAllah dapat menjadi suatu amalan yang tidak akan terputus pahalanya.
8. Seluruh Staf TU FK UMM terima kasih atas bantuannya selama ini. 9. Teman-teman angkatan FK UMM 2007 yang telah berjuang
bersama-sama.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis dan bagi pembaca.
Malang, 4 maret 2011
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
10.Kedua orang tua saya tercinta, Heni Setyawati dan Ir. Suroto, terima kasih mama dan bapak sudah memberikan doa, kasih sayang dan semangat tiada henti-hentinya selama ini.
11.Adik saya Hendri Yuda Purnama terima kasih atas segala doa dan semangat yang telah diberikan selama ini.
12.Keluarga tercinta di Tanah Grogot yang selalu memberikan doa dan semangat tiada henti-hentinya bagi penulis.
13.Mas Ririk Eko Prastyo, terima kasih atas doanya, kesabaran, dan perhatian selama ini.
14.Sahabat-sahabatku : Cyntha, Lisa, Santi, Arie, U’un, Ayu, Putri, Sari yang telah banyak membantu dan memberi semangat bagi penulis selama ini. Terimakasih atas persahabatan selama ini, kalian sudah memberikan banyak pengalaman dan kenangan yang terindah untukku yang tak akan pernah terlupakan.
15.Teman-teman kost “Wisma Bukop” tersayang : fitri (ne2), marda, didot, yeyen, wewe, acil, ajeng, lina yang selalu memberi semangat kepada penulis. Kalian adalah keluargaku di Malang.
vii ABSTRAK
Yulisa, Herika. 2011. Profil Dan Tingkat Status Gizi Penderita Anak Rawat Inap Dengan Disentri Amuba Di RSU dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008-Desember 2010. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr. Fathiyah Safitri, M.Kes (2) dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes.
Latar Belakang : Disentri amuba tersebar hampir di seluruh bagian dunia, Frekuensi tertinggi disentri amuba di daerah tropis dan manusia adalah reservoir utama. Salah satu faktor yang berperan meningkatkan terjadinya disentri amuba antara lain status gizi.
Tujuan : Untuk mengetahui profil dan tingkat status gizi penderita anak rawat inap dengan disentri amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008-Desember 2010.
Metode Penelitian : Observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan data dari data sekunder rekam medis. Populasi adalah pasien disentri amuba berdasarkan rekam medis di RSU dr. Saiful Anwar Malang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.
Hasil Penelitian : Dari 107 sampel, jumlah penderita tahun 2008 (30 penderita), 2009 (33 penderita), 2010 (44 penderita). Usia penderita pada tahun 2008-2009 terbanyak pada 1-5 tahun 11 bulan (70%) dan (45,5%), tahun 2010 terbanyak usia 1-5 tahun 11 bulan dan 6-18 tahun (36,4%), laki-laki (49,5%), perempuan (50,5%), status gizi tahun 2008-2009 terbanyak pada gizi kurang di usia 1-5 tahun 11 bulan dan tahun 2010 banyak terdapat pada gizi baik di usia 0-11 bulan.
Kesimpulan : Penderita disentri amuba semakin meningkat dari tahun ke tahun, usia terbanyak 1-5 tahun 11 bulan dengan berstatus gizi kurang.
Kata Kunci : Status Gizi, Disentri Amuba.
viii ABSTRACT
Yulisa, Herika. 2011. The Profile and Nutritional Status Level of Hospitalized Children with Amoebic Dysentery at dr. Saiful Anwar Hospital Malang, Period: January 2008 - December 2010. Final assigment, Medical School. University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1). dr. Fathiyah Safitri, M. Kes. (2) dr. Febri Endra Budi Setyawan, M. Kes.
Background: Amoebic Dysentery was an endemic all over the world; with the highest frequency in tropical areas where humans become the primary reservoirs. Nutritional status level is one of factors leading to amoebic dysentery.
Objective: To know the profile and nutritional status level of hospitalized children with Amoebic Dysentery at dr. Saiful Anwar Hospital Malang, Period: January 2008 - December 2010.
Methods: Descriptive Observational with cross sectional approach. Data were taken from the secondary data of medical records. Population were patients with amoebic dysentery based on the medical records at dr. Saiful Anwar Hospital Malang. Samples were taken by total sampling technique.
Results: All of 107 samples, the total of patients in 2008 (30 patients), 2009 (33 patients), 2010 (44 patients). In 2008-2009, most patients were 1-5 years and 11 months old (70%) and (45.5%); in 2010, most patients were 1-5 years and 11 months old and 6-18 years old (36.4%), male patient (49,5%), female patients (50,5%), the under nutritional status in 2008-2009 was found among patients aging 1-5 years and 11 months old; and in 2010 the well nutritional status was found among patients aging 0-11 months old.
Conclusion: Patients with amoebic dysentery increased from year to year; most patients with under nutritional status were 1-5 years and 11 months old.
ix DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat ... 4
1.4.2 Manfaat Bagi Akademis ... 5
1.4.3 Manfaat Bagi Tenaga Kesehatan... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan tentang Disentri Amuba ... 6
2.1.1 Definisi ... 6
2.1.2 Epidemiologi ... 6
2.1.3 Faktor Resiko ... 9
x
2.1.5 Morfologi dan Siklus Hidup ... 12
2.1.6 Patogenesis dan Patologi ... 13
2.1.7 Manifestasi Klinis ... 16
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang... 18
2.1.9 Komplikasi ... 21
2.1.9.1 Komplikasi Intestinal…………. ... 21
2.1.9.2 Komplikasi Ekstraintestinal… ... 22
2.1.10 Terapi…. ... 23
2.1.11 Pencegahan ... 24
2.2 Tinjauan tentang Status Gizi ... 25
2.2.1 Definisi ... 25
2.2.2 Klasifikasi Status Gizi ... 25
2.2.2.1 Gizi Kurang... 26
2.2.2.2 Gizi Buruk... 27
2.2.2.3 Gizi Lebih ... 28
2.2.3 Penilaian Status Gizi ... 29
2.3 Tinjauan tentang Hubungan Status Gizi dengan Disentri Amuba ... 34
2.4 Kerangka Teori ... 35
BAB 3 METODE PENELITIAN... 38
3.1 Jenis Penelitian ... 38
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.3 Populasi dan Sampel ... 38
3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 38
3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 38
3.5.1 Kriteria Sampel ... 38
3.5.2 Kriteria Eksklusi ... 39
3.6 Instrumen Penelitian ... 39
3.7 Definisi Operasional ... 39
3.8 Analisis Data ... 40
3.9 Alur Penelitian ... 40
xi
BAB 5 PEMBAHASAN ... 45
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 49
6.1 Kesimpulan ... 49
6.2 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Prevalensi Infeksi Parasit Utama di Seluruh Dunia Dalam
Hubungannya Dengan Mortalitas dan Morbiditas………. 9 2.2 Status gizi Berdasarkan Indeks Antropometri………... 30 2.3 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks
Antropometri ... 31 4.1 Distribusi Penderita Anak Rawat Inap Dengan Disentri Amuba
di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode Januari
2008-Desember 2010………. 41
4.2 Distribusi Usia Penderita Anak Rawat Inap Dengan Disentri Amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode
Januari 2008-Desember 2010……… 42
4.3 Distribusi Jenis Kelamin Penderita Anak Rawat Inap Dengan Disentri Amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang
periode Januari 2008-Desember 2010………... 42 4.4 Distribusi Status Gizi Penderita Anak Rawat Inap Dengan
Disentri Amuba di RSU dr. Saiful Anwar Malang
periode Januari 2008-Desember 2010………... 43 4.5 Distribusi Status Gizi dan Usia Penderita Anak Rawat
Inap Dengan Disentri Amuba di RSU dr. Saiful Anwar
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Entamoeba histolytica……….10
2.2 Patogenesis Entamoeba histolytica ... 15
2.3 Kartu Menuju Sehat ... 32
2.4 Kerangka Teori ... 35
xiv
DAFTAR SINGKATAN
ASI : Air susu ibu
BB : Berat badan
BGM : Bawah garis merah
C : Celcius
E. dispar : Entamoeba dispar E. histolytica : Entamoeba histolytica
ELISA : Enzyme linked immunosorbant assay
Gal Nac-Lectin : Galactose N-acetyl inhitable adherence lectin GIT : Gastrointestinal tract
H&E : Hematoksilin dan Eosin IFA : Indirect flourescent antibody
IgA : Immunoglobulin A
KEP : Kurang energi protein KKP : Kurang kalori protein
KLB : Kejadian luar biasa
KMS : Kartu menuju sehat
L : Laki-laki
MEP : Malnutrisi energi protein
mm : Milimeter
NCHS : National Center for Health Statistics
P : Perempuan
xv PCR : Polymerase chain reaction
Ppm : Per juta bagian
SD : Standar deviasi
TB : Tinggi badan
TLK : Tebal lipatan kulit
U : Usia
WHO : World health organization
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 : Data Penderita Disentri Amuba ... 53
Lampiran 2 : Frekuensi Penderita Disentri Amuba... 58
Lempiran 3 : Frekuensi Usia Penderita Disentri Amuba ... 58
Lampiran 4 : Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Disentri Amuba ... 59
Lampiran 5 : Frekuensi Status Gizi Penderita Disentri Amuba ... 59
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Abunain, Djumadias. 1990. Aplikasi Antropometri Sebagai Alat Ukur Status Gizi. Puslitbang Gizi Bogor. (online) diakses 5 Desember 2010 http://antropometri.gizi/puslitbang/pdf../
Astuti. 2008. Kurang Gizi. (online) diakses 28 Desember 2010. http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=news&file=article&sid=87.
Atmawkarta, Arum. 2007. Sasaran Pembangunan Nasional dan Proyeksi prevalensi Gizi Kurang pada Balita sampai dengan tahun 2025. (online) diakses 5 Desember 2010. http://atmawkarta.sasaranpembangunan./pdf Bonomo, A. Robert, Salata, A.Robert. 1996. Penyakit Protozoa Amoebiasis. Ilmu
Kesehatan Anak Nelson volume 2 Edisi 15. Jakarta : EGC. 1186-1188 Depkes, RI. 1999. Penelitian Gizi dan Makanan (Food and Nutrition Research).
Bogor : puslitbang Gizi. (online) diakses 20 November 2010. http://puslitbang-gizi.go.id/pdf.
Depkes, RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. (online) diakses 18 November 2010. http://depkes-analisis.gizi.go.id/pdf.
Depkes RI. 2005. Perkembangan Program Perbaikan Gizi Masyarakat. (online)
diakses 20 November 2010.
www.gizi.net/busung-lapar/Penanggulangan%20Gizi%20menkes-1Juni%2005.doc.
Depkes RI. 2010. Gizi Anak Sekolah Memprihatinkan. (online) diakses 19 Februari 2011. http://depkes.go.id/.../
Dhawan, K. vinod. 2010. Amebiasis. Department of Clinical Medicine, University of California. Los Angeles. (online) diakses 19 Februari 2011. http:// Emergency Medicine, New York.html.
Dinas Kesehatan Jatim. 2006. Profil Kesehatan Propinsi Jatim. (online) diakses
20 Agustus 2010.
http://www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/1203398829_ ProfilKesehatanJatim
Dugdale, David C. 2010. Amebiasis. In: Goldman L, Ausiello D, eds. Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia : Saunders Elsevier. (online) diakses 19
november 2010.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000298.htm
xviii
Gandahusada, Srisasi dkk. 2004. Parasitologi kedokteran edisi ketiga. Jakarta : Staf Pengajar Parasitologi FKUI. 113-120
Garcia, S Lynne, Bruckner, A David. 1996. Diagnostik Parasitologi Kedokteran. Jakarta : EGC. 6-16
Ghaffar, Abdul. 2010. Parasitology Chapter oneIntestinal and luminal protozoa (online), diakses 24 Desember 2010 dari Microbiology and Immunology university of South Carolina School of Medicine. http://pathmicro.med.sc.edu/book/parasit-sta.htm
Hasan, Rusepno. 2005. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI. 49,59
John, T. david, Petri, A. William. 2006. Markell and voge’s Medical Parasitology ninth edition. Elsevier inc. 23-29
Lubis, P. Chairuddin. 2004. Penggunaan Obat Anti Amuba Pengalaman Di Bangsal Anak Rumah Sakit Pirngadi Medan. (online), diakses 06 Oktober 2010 dari Jurnal Kedokteran. http://
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/201/pdf.
Matondang, S. Corry. 2003. Diagnosis Fisis Pada Anak. Jakarta : Sagung Seto. 64,65
Markum, A.H. 1999. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI, 13-23 Muchtadi, Deddy. 2002. Gizi Untuk Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 17,35
Muslim, H.M. 2009. Parasitologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC. 2-5
Padmasutra, Leshmana. 1996. Atlas berwarna parasitologi klinik. Jakarta : EGC. 155
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 35-37
Retno, 2009. Pengertian Status gizi (online), diakses 25 Desember 2010 http://118.98.176.156/gizi/index.php?option=com_content&view=articlw&id =64&itrmid=75
Salendu, Warouw S.M. 1996. Evaluasi Klinis Sindrom Disentri Anak di RS Gunung Wenang, Manado. (online), diakses 05 Desember 2010 dari Cermin Dunia Kedokteran No. 109. http://scribd.com/doc/.../Cdk-109-Diare-Dan-Lingkungan
xix
Sastroamidjojo, Soemilah. 1980. Hubungan keadaan gizi dengan infeksi parasit. (online), diakses 30 November 2010 dari Cermin Dunia Kedokteran,
Nomor Khusus 1980.
http://look-pdf.com/4055801-25HubunganGiziParasit020.pdf
Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta: Bhatara Karya Akbar. 32,46
Soedarto, 1990. Protozoologi Kedokteran. Jakarta : Widya Medika. 13-22
Soewondo, Soewandojo Eddy. 2006. Amebiasis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid ketiga, Jakarta. 1788-1791
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. 69-78, 121
Sutanto, Ismid, Sjafruddin. 2009. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi keempat. Jakarta : FKUI. 108-118
Theodorus. 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi Staf Pengajar Departemen Farmakologi FKUI Edisi 2. Jakarta : EGC. 212-213
UNRI. 2008. Status Gizi Versi KMS. http://kumpulan-diktat-kuliah.com/2008/10status-gizi-versi-kms-2.html.
Waterlow, et. al. 1995. International public health: diseases, systems, and policies
(online) diakses 24 Desember 2010.
http://books.google.co.id/bsbn=076371.
Waldo E. Nelson. 2000. Penyakit protozoa. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Volume 2. Jakarta : EGC. 1304-1305
WHO. 2005. Kekurangan Akses Terhadap Air Minum dan Sanitasi Dasar (online) diakses 17 Februari 2011. http://who.int/world-health-day/previous/2005/en/
WHO. 2006. Penentuan Status Gizi (online) diakses 24 Desember 2010. www.pdfchaser.com/pdf/penentuan-status-gizi-who-2006.html
Wibowo, Chandra. 2006. Farmakoterapi Rasional Pada Amebiasis (online) diakses 24 Desember 2010 dari Cermin Dunia Kedokteran No. 150. http:// amebiasis/10_150_Farmakoterapiamubiasis.html.