• Tidak ada hasil yang ditemukan

politik hukum adat studi masyarakat (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "politik hukum adat studi masyarakat (4)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1. Dasar Hukum

Adapun dasar hukum proses legislasi periodesasi 1999-2004 adalah sebagai berikut :

 Landasan Konstitusionalnya adalah pasal 20, pasal 22A ayat (1), pasal 21, dan pasal 22A Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia.  Dalam Hierarkis perundang-undangan di bawah TAP MPR.

 Kewenangan Kelembagaan adalah DPR dan Presiden.

 Landasan Operasionalnya belum tersistematisasi dengan Undang-Undang.

Adapun karakter kebijakan legislasi tahun 1999-2004 adalah sebagai berikut :

 Terjadi pergeseran kekuasaan legislasi.  Adanya upaya harmonisasi.

 Produk legislasi yang dihasilkan cukup banyak.

2. Pergulatan Politik periodesasi pembentukan kebijakan Legal Policy (Undang-Undang) tahun 1999-2004 berdasarkan Propenas 1999-2004.

Cita hukum pancasila sebagai kaidah penuntun dapat diawali dengan pembentukan regulasi yang berdasarkan asas-asas pancasila sebagai alat pembaharuan dan cermin keadaan masyarakat. Politik hukum dalam arti sempit sering diartikan legal policy (kebijakan politik dalam arti yang pertama). Namun secara luas mencakup determinasi politik. Politik hukum dalam arti legal policy merupakan garis resmi negara tentang hukum yang akan diberlakukan dan tak akan diberlakukan ( membuat yang baru mengganti yang lama), untuk mencapai tujuan negara. Di sini hukum diposisikan sebagai instrumen utama untuk mencapai tujuan negara.

Periodesisasi awal setelah terjadinya reformasi tahun 1998 menjadi babak baru arah kebijakan negara, pergulatan politik yang ditandai dengan amandemen UUD 1945 sebanyak 4 kali serta pergantian presiden sebanyak 2 kali cukup memberikan kita gambaran mengenai tarik ulur kekuatan politik pada saat itu, meskipun amandemen UUD 1945 merupakan buah yang dihasilkan dari reformasi yang mencerminkan kemauan rakyat sebagai dasar pedoman hidup bernegara tapi tidak dapat dipungkiri pula peran pergulatan politiklah yang ada dibalik semua itu.

(2)

sebagai realisasi ketetapan tersebut, Presiden dan DPR bersama-sama membentuk Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000-2004. Propenas menjadi acuan bagi penyusunan rencana pembangunan tahunan (Repeta), yang ditetapkan tiap tahunnya sebagai bagian Undang-Undang tentang APBN. sedangkan Propeda menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada).

Di ujung pemerintahannya Presiden Megawati Soekarno Putri menandatangani suatu UU yang cukup strategis dalam penataan perjalanan sebuah bangsa untuk menatap masa depannya yakni UU nomor 25 Tahun 2000 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional. Bagaimanapun UU ini kemudian menjadi landasan hukum dan acuan utama bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memformulasi dan mengaplikasikan sesuai dengan amanat UU tersebut. UU ini mencakup landasan hukum di bidang perencanaan pembangunan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam UU ini pada ruang lingkupnya disebutkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat.

Banyaknya tuntutan yang datang dari daerah serta mengingat kondisi masyarakat indonesia yang majemuk yang syarat dengan konflik, kebijakan yang terpusat, otonomi daerah yang belum terwujud, Abuse Of Power, degradasi moral para penegak hukum, praktek-praktek KKN, sikap otoriter, krisis moneter, sehingga terjadi krisis multidimensional pada hampir seluruh aspek kehidupan.

kembali pada titik nol berdasarkan kondisi akibat reformasi seperti yang saya paparkan di atas, membuat para pemimpin bangsa merumuskan arah kebijakan pemerintah sebagai pondasi awal pembangun bangsa pasca reformasi yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin yang berdasarkan nilai-niali pancasila.

(3)

merupakan konsensus dan komitmen bersama masyarakat Indonesia mengenai pencapaian visi dan misi bangsa. Dengan demikian, fungsi Propenas adalah untuk menyatukan pandangan dan derap langkah seluruh lapisan masyarakat dalam melaksanakan prioritas pembangunan selama lima tahun ke depan.

Berikut adalah prioritas-prioritas Proses Pembangun nasional berdasarkan GBHN 1999-2004 yang menjadi arah kebijakan negara :

1. Pembangunan Hukum. 2. Pembangunan Ekonomi. 3. Pembangunan Politik. 4. Pembangunan Agama. 5. Pembanguan Pendidikan. 6. Pembangunan Daerah.

7. Pembangunan Sosial dan Budaya.

8. Pembangun Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 9. Pembangunan Pertahanan dan Keamanan.

Dengan demikian GBHN 1999-2004, memberikan gambaran kondisi bernegara di masa 1999-2004, dimana segala arah kebijakan negara telah ditentukan oleh GBHN, sebagai rel pembangunan nasional dengan tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara negara, yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama-sama segenap rakyat Indonesia diseluruh wilayah negara Republik Indonesia. Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.

(4)

Indonesia yang lebih aman, damai, lebih adil, demokratis, dan lebih sejahtera. Ketiga agenda pembangunan tersebut pada dasarnya merupakan tiga pilar pembangunan yang saling memperkuat bangunan masyarakat adil, aman, makmur, dan sejahtera.

3. RUU prioritas Propenas (2000-2004) berdasarkan GBHN 1999-2004.

Tabel di bawah ini merupakan daftar RUU berdasarkan Propenas 2000-2004, menjelaskan tentang terwujud atau tidaknya RUU menjadi UU.

No. Nama RUU PROPENAS

(2000-2004) 1. UU tentang Penyempurnaan UU No.8 Tahun

1981 tentang Hukum Acara Pidana

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 2. UU tentang Penyempurnaan UU No.4 Tahun

1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

3. UU tentang Penyempurnaan UU No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

 Perubahan

 Telah disahkan UU Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung

4. UU tentang Penyempurnaan UU No. 5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan R.I

 Perubahan.

 Telah disahkan UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan 5. UU tentang Penyempurnaan UU No. 28/ 1997

tentang Kepolisian Negara R.I.

 Perubahan

(5)

6. UU tentang penyempurnaan UU yang terkait dengan HaKI

 Perubahan

 Telah disahkan UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten

 Telah disahkan UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek 7. UU tentang Penyempurnaan UU No.22 Tahun

1997 tentang Narkotika

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 8. UU tentang Penyempurnaan UU No.1/ 1950

tentang Grasi

 Perubahan

 Telah disahkan UU Nomor 22 tahun 2002 tentang Grasi 9. UU tentang Penyempurnaan UU No.2 Tahun

1986 tentang Peradilan Umum

 Perubahan

 Telah disahkan UU Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum

10. UU tentang Penyempurnaan UU No.5/ 1986 tentang PTUN

 Perubahan

 Telah disahkan UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang PTUN. 11. UU tentang Penyempurnaan UU

No.31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

12. UU tentang Penyempurnaan UU No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

13. UU tentang Penyempurnaan UU No.39 Tahun 1947 tentang Hukum Pidana Militer

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 14. UU tentang Hukum Acara Perdata  Dibentuk baru (Belum pernah ada

sebelumnya)

 Tidak menghasilkan UU baru 15. UU tentang Kitab Undang-undang Hukum

Perdata

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

16. UU tentang Contempt of Court  Dibentuk baru

(6)

 Tidak menghasilkan UU baru 18. UU tentang Pengadilan HAM  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM

19. UU tentang Kode Etik Hakim  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

20. UU tentang Advokat  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat 21. UU tentang Jabatan Notaris  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

22. UU tentang Balai Harta Peninggalan (BHP)  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 23. UU tentang Komisi Ombudsman  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 24. UU tentang Mekanisme Kerja yg Baik antara

Pemerintah dan DPR dalam pembuatan UU

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 25. UU tentang Perlindungan Anak  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

26 UU tentang Hak Milik atas Tanah  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 27 UU tentang Pengambil alihan Lahan untuk

Kepentingan Umum

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 28 UU tentang Ketentuan Pokok Peraturan

Perundang–undangan (pengganti AB)

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 29 UU tentang Pengangkatan Harta Karun  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

30 UU tentang Yayasan  Dibentuk baru

(7)

31 UU tentang Komisi Pemberantas Tindak Pidana Korupsi

 Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

32 UU tentang Perlindungan Saksi  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 33 UU tentang Penyempurnaan UU No.9 Tahun

1995 tentang Usaha Kecil

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 34 UU tentang Penyempurnaan UU No.1 Tahun

1995 tentang Perseroan Terbatas

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 35 UU tentang Penyempurnaan UU No.3 Tahun

1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 36 UU tentang Penyempurnaan UU No.10 Tahun

1998 tentang Perbankan

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 37 UU tentang Penyempurnaan UU No.18 Tahun

1987 tentang Pajak dan Retribusi Daerah

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

38 UU tentang Penyempurnaan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 39 UU tentang Penyempurnaan UU No.1 Tahun

1967 dan UU No.6 Tahun 1968 tentang PMDN

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

40 UU tentang Penyempurnaan UU No.15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan (UU ini dibatalkan MK pada tanggal 15 Desember 2004)

(8)

1998 tentang Kepailitan  Telah disahkan UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 42 UU tentang Penyempurnaan UU No. 9 Tahun

1990 tentang Pariwisata

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

43 UU tentang Perkreditan Perbankan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

44 UU Surat Utang/Obligasi  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 45 UU tentang Restrukturisasi Perbankan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

46 UU tentang Likuidasi Bank  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 47 UU tentang Badan Usaha Milik Negara

(BUMN)

 Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN

48 UU tentang Perusahaan Daerah  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

49. UU tentang Perdagangan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 50. UU tentang Keuangan Negara  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

51. UU tentang APBN 2001-2004  Ditetapkannya UU Nomor 2 Tahun 2000 tentang APBN Tahun 2001

(9)

2002

 Ditetapkannya UU Nomor 29 Tahun 2002 tentang APBN Tahun 2003

 Ditetapkan nya UU Nomor 28 Tahun 2003 tentang APBN Tahun 2004

52. UU tentang Tata Cara Penyusunan APBN  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 53. UU tentang Pencucian Uang (Money

Laundring)

 Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang

 UU tersebut di atas telah diubah dengan UU no. 25 tahun 2003 dan telah disahkan.

54. UU tentang Pinjaman Luar Negeri  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 55. UU tentang Teknologi Informasi (cyber law)  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 56. UU tentang Perbendaharaan Negara (Pengganti

ICW)

 Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara 57. UU tentang Badan Peradilan Pajak  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

58. UU tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab Keuangan Negara

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 59. UU tentang Penyempurnaan UU yang terkait

dengan Perpajakan

 Perubahan

(10)

Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan;

 Telah disahkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 60. UU tentang Penyempurnaan UU no. 2 tahun

1999 tentang Partai Politik

 Dibentuk baru

 Telah disahkan UU Nomor 31 tahun 2002 tentang Partai Politik 61. UU tentang Penyempurnaan UU No. 9 Tahun

1992 tentang Keimigrasian

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 62. UU tentang Penyempurnaan UU No.4 Tahun

2000 tentang Pemilihan Umum

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu

63. UU tentang Penyempurnaan

UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan

Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD

64. UU tentang Penyempurnaan UU No. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

65. UU tentang Penyempurnaan UU No. 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit ABRI

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 66. UU tentang Penyempurnaan UU No. 2 Tahun

1988 tentang Prajurit ABRI

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 67. UU tentang Penyempurnaan UU No. 1 Tahun

1979 tentang Ekstradisi

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 68. UU tentang Penyempurnaan UU No.7 Tahun

1971 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan

 Perubahan

(11)

1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan  Tidak menghasilkan UU baru 70. UU tentang Penyempurnaan UU No.43 Tahun

1999 tentang Pokok2 Kepegawaian

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 71. UU tentang Pencari Kebenaran dan

Rekonsiliasi

 Perubahan

 Telah disahkan UU No.27 tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

72. UU tentang Lembaga Kepresidenan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 73. UU tentang Contempt of Parliament  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 74. RUU tentang Tindakan Kepolisian Terhadap

Anggota DPR/DPRD

 Dibentuk baru. Sebelumnya hanya ada Surat Edaran Jaksa Agung Rl Nomor:

SE-002/J.A/5/1999 tanggal 24 Mei 1999 tentang Pedoman Tindakan Kepolisian terhadap

Pimpinan/Anggota MPR, DPR, TK I dan DPRD TK II

 Tidak menghasilkan UU baru 75. RUU tentang Pemerintahan Pusat  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 76. RUU tentang Kepegawaian Daerah (PNS Pusat

di Daerah dan PNS Daerah)

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

77. RUU Etika Pemerintahan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru  Pada tahun 2002 sempat dibahas

dengan diusulkannya Rancangan UU tentang Etika Pemerintahan, tetapi belum disetujui.

78. RUU tentang Peran Serta Masyarakat  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 79. RUU tentang Wajib Serah Arsip/ Dokumen  Dibentuk baru

(12)

80. RUU tentang Transparansi dan Kebebasan Memperoleh Informasi

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 81. RUU tentang Kepegawaian Polri  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 82. RUU tentang Hubungan Antar Lembaga Tinggi

Negara

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 83. RUU tentang Penyempurnaan UU No.1 Tahun

1974 tentang Perkawinan

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 84. RUU tentang Penyempurnaan UU No.38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru 85. UU tentang Kerukunan Umat Beragama  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 86. UU tentang Hukum Terapan Peradilan Agama  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

87. UU tentang Penyempurnaan UU No.2/ 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

88. UU tentang Penyempurnaan UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

89. UU tentang Penyempurnaan UU No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan RI

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

90. UU tentang Penyempurnaan UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

91. UU tentang Penyempurnaan UU No.4/ 1992 tentang Perumahan & Pemukiman

 Perubahan

(13)

 Telah disahkan UU No. 13 Th 2003 tentang Ketenagakerjaan 93. Peraturan perundang-undangan yang mengatur

hak-hak perempuan

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

94. UU tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 95. UU tentang Praktik Kedokteran  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU No. 29 Th 2004 tentang Praktik Kedokteran 96. UU tentang Ratifikasi Konvensi internasional

yang terkait dengan Ketenagakerjaan

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 97. RUU Ratifikasi Konvensi Larangan

Perdagangan Perempuan dan Anak

 Dibentuk baru

 Sampai Tahun 2004 Indonesia masih belum diratifikasi 98. RUU Ratifikasi Konvensi “Vienna Convention

on the Law of Treaties 1969”

 Dibentuk baru

 Telah disahkan UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian

Internasional 99. Ratifikasi Konvensi-konvensi:

1. Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)

2. Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (ICESCR)

3. Prevention and Punishment of the Crime of Genocide

4. The Slavery Convention 1926

5. Protection of Migrant in workers and Their Families

6. Suppression of Traffic Persons and of

 Dibentuk baru

1. Telah disahkan UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan ICCPR

(14)

Exploitation of the Prostitution of Others.

100. RUU Ratifikasi Konvensi Means of Prohibiting and Preventing Illicit Traffic

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 101. RUU Ratifikasi Text of the 1951 Convention

Relating to the Status of Refugees

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

102. RUU Pemerintahan Daerah  Perubahan

 Telah disahkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

103. RUU Penataan Ruang  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 104. RUU Penghapusan, Penggabungan, dan

Pemekaran Daerah

 Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

105. RUU Otonomi Daerah Aceh  Perubahan

 Telah disahkan UU No.18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh

106. RUU Otonomi Khusus Daerah Irian Jaya  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU No.21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

107. RUU Pokok-Pokok Pertambangan  Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

108. RUU Minyak dan Gas Bumi  Perubahan

 Telah disahkan UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

109. UU ttg Penyempurnaan UU No.23 Tahun 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup

(penyesuaian dgn UU No.22 Tahun 1999)

 Perubahan

(15)

110. UU ttg Penyempurnaan UU No.5 Tahun 1990 ttg Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru

111. UU ttg Penyempurnaan UU No.9 Tahun 1985 tentang Perikanan

 Perubahan

 Telah disahkan UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan

112. UU tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 113. UU tentang Perlindungan Varietas Tanaman  Dibentuk baru

 Telah disahkan UU No. 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman

114. UU tentang Kelautan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 115. UU tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

116. UU tentang Energi  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 117. UU ttg Penyempurnaan UU No.20 Tahun 1982

ttg Ketentuan - ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan RI

 Perubahan

 Tidak menghasilkan UU baru tetapi disahkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara 118. UU tentang Keadaan Bahaya  Dibentuk baru. Sebelumnya

hanya diatur dalam Perpu Nomor 23/Prp/1959 tentang Keadaan Bahaya.

119. UU tentang Rahasia Negara  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru 120. UU tentang Batas Wilayah Negara Kesatuan RI  Dibentuk baru

 Tidak menghasilkan UU baru

(16)

1. UU Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung;

2. UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan;

3. UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian;

4. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten;

5. UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek;

6. UU Nomor 22 tahun 2002 tentang Grasi;

7. UU Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum;

8. UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang PTUN;

9. UU Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM;

10. UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat;

11. UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

12. UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan;

13. UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

14. UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

15. UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan (UU ini dibatalkan MK pada tanggal 15 Desember 2004);

16. UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

17. UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN;

18. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

19. UU Nomor 2 Tahun 2000 tentang APBN Tahun 2001;

(17)

21. UU Nomor 29 Tahun 2002 tentang APBN Tahun 2003;

22. UU Nomor 28 Tahun 2003 tentang APBN Tahun 2004;

23. UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. UU tersebut telah diubah dengan UU no. 25 tahun 2003 dan telah disahkan;

24. UU Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

25. UU Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan;

26. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah;

27. UU Nomor 31 tahun 2002 tentang Partai Politik;

28. UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu;

29. UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD;

30. UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;

31. UU No.27 tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi;

32. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

33. UU No. 13 Th 2003 tentang Ketenagakerjaan;

34. UU No. 29 Th 2004 tentang Praktik Kedokteran;

35. UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional;

36. UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan ICCPR;

37. UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan ICESCR;

(18)

39. UU No.18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh;

40. UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua;

41. UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;

42. UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan;

43. UU No. 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman;

44. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

4. Produk Undang-undang yang dihasilkan periode 1999-2004 Daftar Undang-undang yang dihasilkan periode tahun 1999

Masa tahun 1999 merupakan masa-masa awal era reformasi di Indonesia. Berikut ini merupakan daftar Undang-undang yang lahir pada masa ini:

No .

Undang-undang Tentang

1. UU No. 1 Tahun 1999 Pengesahan Perjanjian Antara Republik Indonesia Dan Australia Mengenai Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana

2. UU No. 2 Tahun 1999 Partai Politik 3. UU No. 3 Tahun 1999 pemilihan umum 4. UU No. 4 Tahun 1999

Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

5 UU No. 5 Tahun 1999

Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

6 UU No. 6 Tahun 1999

(19)

Referendum

7 UU No. 7 Tahun 1999

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000

8 UU No. 8 Tahun 1999

Perlindungan Konsumen

9 UU No. 9 Tahun 1999

Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarbaru

10 UU No. 10 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang

11 UU No. 11 Tahun

1999 Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate

12 UU No. 12 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur, Dan Kotamadya Daerah Tingkat II Metro

13 UU No. 13 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Luwu Utara

14 UU No. 15 Tahun 1999

Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok Dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon

15 UU No. 16 Tahun

1999 Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai

16 UU No. 17 Tahun 1999

Penyelenggaraan Ibadah Haji

17 UU No. 18 Tahun 1999

Jasa Konstruksi

18 UU No. 19 Tahun

1999 Pengesahan ilo convention no. 105 concerning the abolition of Forced Labour (Konvensi Ilo Mengenai Penghapusan Kerja Paksa)

19 UU No. 20 Tahun 1999

Pengesahan Ilo Convention No.138 Concerning Minimum Age For Admission To Employment (Konvensi Ilo Mengenai Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja)

20 UU No. 21 Tahun 1999

pengesahan ilo convention no. 111 concerning discrimination in respect of employment and occupation (konvensi ilo mengenai diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan)

21 UU No. 22 Tahun

(20)

22 UU No. 23 Tahun

1999 Bank Indonesia

23 UU No. 24 Tahun

1999 Lalu Lintas Devisa Dan Sistem Nilai Tukar

24 UU No. 25 Tahun

1999 Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah

25 UU No. 26 Tahun

1999 Pencabutan Undang-Undang Nomor Ii/Pnps/Tahun 1963 TentangPemberantasan Kegiatan Subversi 26 UU No. 27 Tahun

1999 Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Yang Berkaitan Dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

27 UU No. 28 Tahun 1999

Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

28 UU No. 29 Tahun

1999 Pengesahan International Convention On The Elimination Of All Forms Of Racial Discrimination 1965 (Konvensi Internasional Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965)

29 UU No. 30 Tahun

1999 Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

30 UU No. 31 Tahun

1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

31 UU No. 32 Tahun

1999 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1998 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1998/1999 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1998

32 UU No. 33 Tahun

1999 Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1997/1998

33 UU No. 34 Tahun

1999 Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara RepublikIndonesia Jakarta 34 UU No. 35 Tahun

1999 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman

35 UU No. 36 Tahun 1999

Telekomunikasi

36 UU No. 37 Tahun 1999

Hubungan Luar Negeri

37 UU No. 38 Tahun 1999

Pengelolaan Zakat

(21)

1999

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

42 UU No. 44 Tahun

1999 Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh

43 UU No. 45 Tahun 1999

Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya, Dan Kota Sorong

44 UU No. 46 Tahun

1999 Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru, DanKabupaten Maluku Tenggara Barat 45 UU No. 47 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Dan Kota Bontang

46 UU No. 48 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Bireuen Dan Kabupaten Simeulue

47 UU No. 49 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai

48 UU No. 50 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Boalemo

49 UU No. 51 Tahun 1999

Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Dan Kabupaten Banggai Kepulauan

50 UU No. 52 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Lembata

51 UU No. 53 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, Dan Kota Batam

52 UU No. 54 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, Dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

53 UU No. 55 Tahun

1999 Pembentukan Kabupaten Landak

54 UU No. 56 Tahun 1999

(22)

Sumber: Http:// daftar-uu-ri-tahun-1999.html

1. Produk Undang-undang yang dihasilkan periode tahun 2000

Pada masa ini masih melanjutkan dari masa sebelumnya. Berikut ini daftar Undang-undang yang dihasilkan pada tahun 2000 ini:

No

. Undang-undang Tentang

1 UU No. 1 Tahun 2000 Pengesahan ILO Convention No. 182 Concerning The Prohibition and Immediate Action For The Elimination of The Worst Forms of Child Labour (Konvensi ILO No. 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak)

2 UU No. 2 Tahun 2000 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000

3 UU No. 3 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 4 UU No. 4 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan

Umum

5 UU No. 5 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan PropinsiIrian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota Sorong

6 UU No. 6 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat

7 UU No. 7 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang

8 UU No. 8 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue

9 UU No. 9 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 49 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai

10 UU No. 10 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo

11 UU No. 11 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan

12 UU No. 12 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata

13 UU No. 13 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Palalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam

14 UU No. 14 Tahun 2000 Perubahan atas UU No. 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jambi Timur

(23)

Kabupaten Landak

16 UU No. 16 Tahun 2000 Perubahan Kedua atas UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan

17 UU No. 17 Tahun 2000 Perubahan Ketiga atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

18 UU No. 18 Tahun 2000 Perubahan Kedua atas UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Barang atas Barang Mewah

19 UU No. 19 Tahun 2000 Perubahan atas UU Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

20 UU No. 20 Tahun 2000 Perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

21 UU No. 21 Tahun 2000 Serikat Pekerja/Serikat Buruh

22 UU No. 22 Tahun 2000 Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1998/1999 23 UU No. 23 Tahun 2000 Pembentukan Propinsi Banten

24 UU No. 24 Tahun 2000 Perjanjian Internasional

25 UU No. 25 Tahun 2000 Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004

25 UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan Hak Asasi Manusia

27 UU No. 27 Tahun 2000 Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

28 UU No. 28 Tahun 2000 Penetapan Perpu Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 1998 Tentang Perubahan Berlakunya UU Nomor 25 Tahun 1997 Ketenagakerjaan Menjadi Undang-Undang

29 UU No. 29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas Tanaman 30 UU No. 30 Tahun 2000 Rahasia Dagang

31 UU No. 31 Tahun 2000 Disain Industri

32 UU No. 32 Tahun 2000 Desain Sirkuit Terpadu

33 UU No. 33 Tahun 2000 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2000 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun 2000

34 UU No. 34 Tahun 2000 Perubahan Atas UU No.18 Thn 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

35 UU No. 35 Tahun 2000 Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun 2001 36 UU No. 36 Tahun 2000 Penetapan Perpu No 1 Tahun 2000 tentang Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-undang

37 UU No. 37 Tahun 2000 Penetapan Perpu No 2 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang Menjadi Undang-undang

38 UU No. 38 Tahun 2000 Pembentukan Provinsi Gorontalo

Sumber: Http://Daftar Undang-undang-Perpustakaan Elektronik Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.htm

2. Produk Undang-undang yang dihasilkan periode tahun 2001

No Undang-undang Tentang

(24)

2 UU No. 2 Tahun 2001 Pembentukan Kota Lhokseumawe 3 UU No. 3 Tahun 2001 Pembentukan Kota Langsa

4 UU No. 4 Tahun 2001 Pembentukan Kota Padang Sidempuan 5 UU No. 5 Tahun 2001 Pembentukan Kota Tanjung Pinang 6 UU No. 6 Tahun 2001 Pembentukan Prabumulih

7 UU No. 7 Tahun 2001 Pembentukan Lubuk Linggau 8 UU No. 8 Tahun 2001 Pembentukan Pagar Alam 9 UU No. 9 Tahun 2001 Pembentukan Kota Cimahi 10 UU No. 10 Tahun 2001 Pembentukan Kota Tasikmalaya 11 UU No. 11 Tahun 2001 Pembentukan Kota Batu

12 UU No. 12 Tahun 2001 Pembentukan Kota Singkawang 13 UU No. 13 Tahun 2001 Pembentukan Kota Bau-Bau 14 UU No. 14 Tahun 2001 Paten

15 UU No. 15 Tahun 2001 Merek 16 UU No. 16 Tahun 2001 Yayasan

17 UU No. 17 Tahun 2001 Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1999/2000 18 UU No. 18 Tahun 2001 Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh

Sebagai Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

19 UU No. 19 Tahun 2001 Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002

20 UU No. 20 Tahun 2001 Perubahan Atas UU No.31 Thn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

21 UU No. 21 Tahun 2001 Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua 22 UU No. 22 Tahun 2001 Minyak dan Gas Bumi

Sumber: Http://Daftar Undang-undang-Perpustakaan Elektronik Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.htm

3. Produk Undang-undang yang dihasilkan periode tahun 2002

No Undang-undang Tentang

1 UU No. 1 Tahun 2002 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2001

2 UU No. 2 Tahun 2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia 3 UU No. 3 Tahun 2002 Pertahanan Negara

4 UU No. 4 Tahun 2002 Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Dan Kabupaten Aceh Tamiang, Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

5 UU No. 5 Tahun 2002 Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Dan Kabupaten Barito Timur Di Provinsi Kalimantan Tengah

6 UU No. 6 Tahun 2002 Pembentukan Kabupaten Banyuasin Di Provinsi Sumatera Selatan

(25)

8 UU No. 8 Tahun 2002 Pembentukan Kabupaten Kapulauan Talaud Di Provinsi

11 UU No. 11 Tahun 2002 Pembentukan Kabupaten Mamasa Dan Kota Palopo 12 UU No. 12 Tahun 2002 Pembentukan Kota Pariaman Di Provinsi Sumatera Barat 13 UU No. 13 Tahun 2002 Pembentukan Kota Bima Di Provinsi Nusa Tenggara Barat 14 UU No. 14 Tahun 2002 Pengadilan Pajak

15 UU No. 15 Tahun 2002 Tindak Pidana Pencucian Uang

16 UU No. 16 Tahun 2002 Pengesahan Treaty On Principles Governing The Activities Of States In The Exploration And Use Of Outer Space, Including The Moon And Other Celestial Bodies, 1967 (Traktat Mengenai Prinsip Prinsip Yang Mengatur Kegiatan Negara Negara Dalam Eksplorasi Dan Penggunaan Antariksa, Termasuk Bulan Dan Benda-Benda Langit Lainnya, 1967)

17 UU No. 17 Tahun 2002 Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 2000

18 UU No. 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

19 UU No. 19 Tahun 2002 Hak Cipta

20 UU No. 20 Tahun 2002 Ketenagalistrikan

21 UU No. 21 Tahun 2002 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatand an Belanja Negara Tahun Anggaran 2002

22 UU No. 22 Tahun 2002 Grasi

23 UU No. 23 Tahun 2002 Perlindungan Anak 24 UU No. 24 Tahun 2002 Surat Utang Negara

25 UU No. 25 Tahun 2002 Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau

26 UU No. 26 Tahun 2002 Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, Dan Kabupaten Teluk Wondama Di Provinsi Papua

27 UU No. 27 Tahun 2002 Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat 28 UU No. 28 Tahun 2002 Bangunan Gedung

29 UU No. 29 Tahun 2002 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2003

30 UU No. 30 Tahun 2002 Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 31 UU No. 31 Tahun 2002 Partai Politik

32 UU No. 32 Tahun 2002 Penyiaran

Sumber: Http://Daftar Undang-undang-Perpustakaan Elektronik Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.htm

(26)

No

3. UU No. 39 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Lebong Dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu

4. UU No. 38 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat

5 UU No. 37 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kabupaten Ogan Ilir, Di Provinsi Sumatera Selatan

6 UU No. 36 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai Di Provinsi Sumatera Utara

7 UU No. 35 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Supiori di Provinsi Papua

8 UU No. 34 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat

9 UU No. 33 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Minahasa Utara Di Provinsi Sulawesi Utara

10 UU No. 32 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah

11 UU No. 31 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau 12 UU No. 30 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa

Tenggara Barat

13 UU No. 29 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara 14 UU No. 28 Tahun 2003 Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2004 15 UU No. 27 Tahun 2003 Panas Bumi

16 UU No. 26 Tahun 2003 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2002 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2003

17 UU No. 25 Tahun 2003 Perubahan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang

18 UU No. 24 Tahun 2003 Mahkamah Konstitusi

19 UU No. 23 Tahun 2003 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

20 UU No. 22 Tahun 2003 Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

21 UU No. 21 Tahun 2003 Pengesahan ILO Covention Number 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (Konvensi ILO Nomor 81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan

(27)

25 UU No. 17 Tahun 2003 Keuangan Negara

26 UU No. 16 Tahun 2003 Penetapan Perpu No.2 Tahun 2002 Menjadi Undang-undang 27 UU No. 15 Tahun 2003 Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2002 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undang-undang

28 UU No. 14 Tahun 2003 Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 2001 29 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan

30 UU No. 12 Tahun 2003 Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

31 UU No. 11 Tahun 2003 Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam

32 UU No. 10 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon Di Provinsi Sulawesi Utara

33 UU No. 9 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara

34 UU No. 8 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Manggarai Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur

35 UU No. 7 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara Di Provinsi Sulawesi Selatan

36 UU No. 6 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo

37 UU No. 5 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, Dan Kabupaten Belitung Timur Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

38 UU No. 4 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Konawe Selatan Di Provinsi Sulawesi Tenggara

39 UU No. 3 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Dan Kabupaten Kaur Di Provinsi Bengkulu

40 UU No. 2 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangandi Provinsi Kalimantan Selatan

41 UU No. 1 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara dan Lampiran

Sumber: Http://Daftar Undang-undang-Perpustakaan Elektronik Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.htm

5. Produk Undang-undang yang dihasilkan periode tahun 2004

No .

Undang-Undang Tentang

1. UU No. 41 Tahun 2004 Wakaf

2. UU No. 40 Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional

(28)

Luar Negeri 4. UU No. 38 Tahun 2004 Jalan

5 UU No. 37 Tahun 2004 Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar Utang 6 UU No. 36 Tahun 2004 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2005

7 UU No. 35 Tahun 2004 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2003 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2004

8 UU No. 34 Tahun 2004 Tentara Nasional Indonesia

9 UU No. 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Perintah Daerah

10 UU No. 32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah 11 UU No. 31 Tahun 2004 Perikanan

12 UU No. 30 Tahun 2004 Jabatan Notaris 13 UU No. 29 Tahun 2004 Praktik Kedokteran

14 UU No. 28 Tahun 2004 Perubahan Atas UU No.16 Thn 2001 tentang Yayasan 15 UU No. 27 Tahun 2004 Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

16 UU No. 26 Tahun 2004 Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat 17 UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 18 UU No. 24 Tahun 2004 Lembaga Penjamin Simpanan

19 UU No. 23 Tahun 2004 Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga 20 UU No. 22 Tahun 2004 Komisi Yudisial

21 UU No. 21 Tahun 2004 Pengesahan Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological Diversity (Protokol Cartagena tentang Keamanan Hayati Atas Konvensi Tentang Keanekaragaman Hayati)

22 UU No. 20 Tahun 2004 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas

Undang-Penetapan Perpu No.1 Thn 2004 tentang Perubahan Atas UU Kehutanan Menjadi UU

24 UU No. 18 Tahun 2004 Perkebunan

25 UU No. 17 Tahun 2004 Pengesahan Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Perubahan Iklim

26 UU No. 16 Tahun 2004 Kejaksaan Republik Indonesia

27 UU No. 15 Tahun 2004 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

28 UU No. 14 Tahun 2004 Pembentukan Pengadilan Tinggi Gorontalo 29 UU No. 13 Tahun 2004 Pembentukan Pengadilan Tinggi Bangka Belitung 30 UU No. 12 Tahun 2004 Pembentukan Pengadilan Tinggi Banten

(29)

33 UU No. 9 Tahun 2004 Perubahan Atas UU No.5 Thn 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

34 UU No. 8 Tahun 2004 Perubahan Atas UU No.2 Thn 1986 tentang Peradilan Umum 35 UU No. 7 Tahun 2004 Sumber Daya Air

36 UU No. 6 Tahun 2004 Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 2002

37 UU No. 5 Tahun 2004 Perubahan Atas UU No.14 Thn 1985 tentang Mahkamah Agung

38 UU No. 4 Tahun 2004 Kekuasaan Kehakiman (tidak berlaku lagi)

39 UU No. 3 Tahun 2004 Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

40 UU No. 2 Tahun 2004 Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 41 UU No. 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara

Sumber: Http://Daftar Undang-undang-Perpustakaan Elektronik Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.htm

Analisis Model Produk Legislasi periode 1999-2004 Produktifitas

Istilah “produktifitas” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan. Dalam tulisan ini produktifitas yang dimaksudkan adalah kemampuan lembaga legislatif (DPR) dan “presiden” yang mempunyai fungsi membentuk/memproduksi undang-undang pada periode tahun 1999-2004.

Menurut data tabel di atas pada periode tahun 1999-2004 DPR bersama Presiden menghasilkan 228 Undang-undang. Dengan rincian sebagai berikut yaitu:

a. Tahun 1999 sebanyak 54 Undang-undang (23,7%), b. Tahun 2000 sebanyak 38 Undang-undang (16,7%), c. Tahun 2001 sebanyak 22 Undang-undang (9,7%), d. Tahun 2002 sebanyak 32 Undang-undang (14,1%), e. Tahun 2003 sebanyak 41 Undang-undang (17,9%) f. Tahun 2003 sebanyak 41 Undang-undang (17,9%)

Dari data tersebut menyatakan bahwa pada tahun 1999 merupakan tahun yang paling produktif dibanding tahun-tahun yang lain pada periode tahun 1999-2004. Meskipun demikian, dari total 228 Undang-undang tersebut didominasi oleh undang-undang pembentukan daerah otonomi baru, baik tingkat propisnsi maupun kabupaten dan perubahan atas Undang-undang tersebut. bahkan jumlah undang-undang tersebut mencapai angka 87 Undang-undang (38,2%)

5. Efektifitas

(30)

efektifitas pada tulisan ini hanya membatasi pada apakah produk Undang-undang yang dihasilkan pada periode tahun 1999-2004 memiliki aturan organik turunannya sebagai aturan teknis pelaksanaannya. Misalnya Peraturan Pemerintah dan sejenisnya.

Dari penelusuran pustaka, penulis menemukan tidak lebih dari 15 Undang-undang pada periode 1999-2004 yang memiliki aturan teknis pelaksanaanya. Berikut ini beberapa undang-undang yang mempunyai aturan teknis pelaksanaanya, yaitu:

1. UU Pemerintahan Daerah  PP No 69/2001 - Kepelabuhanan

 PP No 56/2001 - Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah  PP No 52/2001 - Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

 PP No 39/2001 - Penyelenggaraan Dekonsentrasi

 PP No 20/2001-Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

 Kepmendagri No.41 Thn 2001 - Pengawasan Represif Kebijakan Daerah  PP No 110/2000 - Kedudukan Keuangan DPRD

 PP No 25/2000 - Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom

2. UU No. 36 Tahun 1999 yaitu: PP No 52/2000 - Penyelenggaraan Telekomunikasi

3. UU No. 30 Tahun 2000 yaitu: PP No 1/2005 - Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2005 tentang Disain Industri

4. UU No 41 Tahun 2004 yaitu: PP No 42 Tahun 2006 Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

5. Undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

 Peraturan Menkumham No M.03.HT.03.10 Tahun 2007 tentang Pengambilan Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris

 Kode Etik Notaris  MOU Polri - INI  MOU Polri - IPPAT

6. UU No. 23 Tahun 2004 yaitu: PP No 4/2006 - Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga

7. UU No. 27 Tahun 2003 yaitu: PP No 59/2007 - Kegiatan Usaha Panas Bumi 8. UU No. 25 Tahun 2003 yaitu: PP No 57/2003 - Tata Cara Perlindungan

Khusus Bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang

9. PP No 24/2003 - Tata Cara Perlindungan Terhadap Saksi, Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim dalam Perkara Tindak Pidana Terorisme

10.PP No 54/2007 - Pelaksanaan Pengangkatan Anak

11. UU No. 2 Tahun 2002 Yaitu: PP No 23/2007 - Daerah Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia

(31)

13. UU No. 16 Tahun 2001 yaitu: PP No 63/2008 - Pelaksanaan UU tentang Yayasan

14. UU No. 15 Tahun 2001 yaitu: PP No 51/2007 - Indikasi-Geografis

15. UU No. 15 Tahun 2002 yaitu: Kep.Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No.: 2/1/Kep.PPATK/2003 - Pedoman Umum Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Bagi Penyedia Jasa Keuangan

6. Konstitusionalitas

Konstitusionalitas yang dimaksud adalah, apakah produk Undang-undang periode 1999-2000 tidak bertentangan dengan konstitusi Negara (Undang-undang Dasar NRI 1945). Lembaga yang berwenang menguji hal ini adalah Mahkamah Konstitusi (MK). Meskipun Mahkamah Konstitusi baru di bentuk pada tahun 2004 berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2003, akan tetapi, penulis melakukan penelusuran putusan-putusan mahkamah Konstitusi tentang undang-undang pada periode 1999-2004.

Sejauh penelusuran penulis menemukan tidak kurang dari 6 undang-undang periode 1999-2004 yang dilakukan uji materill di Mahkamah konstitusi. Untuk lebih jelasnya dilihat sebagai berikut:

a. Putusan Mahkamah Konstitusi No.003/PUU-IV/2006 yang menyatakan frasa tertentu dari Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. (UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No.31 Thn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi b. Putusan Mahkamah Konstitusi No 012-016-019/PUU-IV/2006: "Pasal 53

UU No 30 Tahun 2002 ... bertentangan dengan UUD ..."

c. Putusan Mahkamah Konstitusi No.006/PUU-II/2004 (UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat)

(32)

harus dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

e. Putusan Mahkamah Konstitusi No 006/PUU-IV/2006 ... UU No 27 Tahun 2004 bertentangan dengan UUD 1945 ... (UU No. 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi)

Gambar

Tabel di bawah ini merupakan daftar RUU berdasarkan Propenas 2000-2004, menjelaskan tentang terwujud atau tidaknya RUU  menjadi UU.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Parfum Laundry Cikampek Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Chemical Untuk Laundry Kiloan/Satuan

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Undang - Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten