• Tidak ada hasil yang ditemukan

109 PERSPEKTIF IMAM MALIK TENTANG PENGAWASAN HARGA (STUDI TERHADAP HARGA SEMBAKO OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PALANGKA RAYA) Sadiani dan Siti Maisyaroh IAIN Palangka Raya Abstrak - PERSPEKTIF IMAM MALIK TENTANG PENGAWASAN HARGA (STUDI TER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "109 PERSPEKTIF IMAM MALIK TENTANG PENGAWASAN HARGA (STUDI TERHADAP HARGA SEMBAKO OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PALANGKA RAYA) Sadiani dan Siti Maisyaroh IAIN Palangka Raya Abstrak - PERSPEKTIF IMAM MALIK TENTANG PENGAWASAN HARGA (STUDI TER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SEMBAKO OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PALANGKA RAYA)

Sadiani dan Siti Maisyaroh

IAIN Palangka Raya

Abstrak

Penelitian ini tentang per spektif Imam Malik tentang pengaw asanhar ga (studi ter hadap

har ga sembako oleh Dinas Per industrian dan Per dagangan Kota Palangka Raya. Fokus

peneliti-an ini tentpeneliti-ang: fenomena har ga sembako di pasar Palpeneliti-angka Raya. Per peneliti-an Dinas Per industripeneliti-an

dan Per dagangan dalam melakukan pengaw asan har ga sembako di pasar Palangka Raya,

Per spektif Imam Malik ter hadap pengaw asan har ga sembako yang dilakukan oleh Dinas

Per industrian dan Per dagangan Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian lapangan (

field r esear ch

) dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan

fiqh. Objek penelitian adalah har ga sembako sedangkan subjeknya Dinas Per industrian dan

Per dagangan Kota Palangka Raya. Teknik pengumpulan data ter dir i dar i obser vasi, w aw

an-car a, dan dokumentasi, dilanjutkan dengan pengabsahan data dan analisis data. Hasil

penelitian dan analisis menunjukan bahw a fenomena har ga sembako di pasar Palangka Raya,

fluktuatif yaitu tur un-naik, manakala har ga nai k disebabkan beber apa faktor ; sembako

dipasok ber asal dar i Jaw a, gagal panen, biaya sew a lapak mahal, menjelang bulan r amadhan

hingga menjelang idul fitr i dan har i natal. Per an Dinas Per industrian dan Per dagangan Kota

Palangka Raya dalam melakukan pengaw asan har ga sembako di pasar Palangka Raya, petugas

dar i dinas ter sebut melaksanakan tugasnya dengan car a memantau ke pasar , melakukan

dialog dengan par a pedagang sembako, mengadakan oper asi pasar dan pasar mur ah/ pasar

penyeimbang dan pembinaan kepada par a pedagang. Per spektif Imam Malik ter hadap

peng-aw asan har ga sembako yang dilakukan oleh Dinas Per industrian dan Per dagangan Kota

Pa-langka Raya, yaitu ter dapat sedikit per bedaan. Menur ut Imam Malik pemer intah boleh

me-nentukan har ga sedangkan Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya bukan

sebagai penentu har ga melainkan hanya mengaw asi dan mengadakan pasar penyeimbang

untuk menstabilkan har ga pasar .

Kata Kunci:

pengawasan, dinas per industr ian dan per dagangan, imam malik

PENDAHULUAN

Kondisi har ga sembako yang ter jadi di beber apa pasar Kota Palangka Raya bahw a

ke-naikan har ga bar ang dalam kondisi ter tentu seperti menjelang bulan puasa hingga har i r aya Idul

Fitr i dan har i Natal atau tahun bar u menjadikan har ga bahan pokok naik secar a dr astis bahkan

menyebabkan masyar akat ekonomi lemah dan ter paksa har us mener imanya meskipun kondisi

ekonomi mer eka tidak siap mener ima kenyataan har ga bar ang yang melambung pada situasi

ter sebut.

(2)

ter sebut sifatnya hanya tempor er atau sew aktu-w aktu saja, tidak selama bulan puasa yang

sebulan penuh ber langsung.

Kondisi inilah yang menyekat kebebasan individu yang tidak har moni dan dalam w aktu

itu pula sulit mew ujudkan mekanisme pasar yang mengedepankan aspek mor alitas dan ker ja

sama. Ar tinya, kenaikan har ga bar ang menyebabkan tidak stabil kondisi kesejahter aan

masya-r akat ekonomi lemah dan membuat masyamasya-r akat mengeluh temasya-r utama pada bulan puasa

Rama-dhan sehingga kegiatan tr ansaksi ter sebut akan ber dampak ketidakadilan masyar akat ekonomi

lemah.

Dar i gambar an di atas dihubungkan dengan sejar ah ekonomi Islam ketika ter jadi kenaikan

har ga ter hadap bar ang-bar ang komoditi pada masa Rasul SAW, par a sahabat datang menghadap

Nabi SAW dan memintanya untuk menetapkan har ga-har ga di pasar , namun per mintaan itu

ditolak Nabi SAW dengan jaw aban bahw a Allah-lah yang maha penetap har ga dan pember i r izki.

Mencer mati kondisi pada zamanNabi Muhammad SAW di atas member ikan pemahaman

bahw a Nabi SAW menolak menetapkan har ga disebabkan kar ena kondisi bar ang yang langka

ser ta penyebab lainnya. Jika dihubungkan dengan kondisi w ilayah dan jar ak tempuh tr anspor

-tasi pengangkutan bar ang di Kalimantan Tengah, maka situasi yang demikian dapat menjadi

alasan sebagai salah satu kenaikan har ga bar ang kar ena biaya tr anspor tasi yang mahal, sehingga

pemer intah tidak punya w ew enang untuk campur tangan dalam menetapkan har ga. Dengan

demikian, fluktuatif har ga ter sebut ter bentuk kar ena situasi dan kondisi secar a alami antar a lain

kar ena kelangkaan bar ang, tr anspor tasi angkutan yang jauh dan insiden bencana alam yang

dapat menghambat kelancar an pengangkutan bahan pokok (sembako). Untuk terw ujudnya

mekanisme pasar seper ti ini, menur ut peneliti nilai-nilai mor al seper ti per saingan yang sehat,

kejujur an, tr anspar ansi, keadilan har us senantiasa ditegakkan. Meski demikian, di kalangan par a

ulama ter dapat banyak per bedaan pendapat tentang penetapan har ga oleh pemer intah dalam

per ekonomian. Sebagian ulama ada yang setuju ter hadap pemer intah tidak boleh ikut campur

dalam menetapkan har ga dan sebagian ulama ada yang setuju dengan per an pemer intah dalam

inter vensi penetapan har ga, yang menjelaskan per lu adanya inter vensi pemer intah adalah Imam

Malik dengan alasan kar ena menganggap r aja atau penguasa har us ber tanggung jaw ab ter hadap

kesejahter aan r akyatnya.

1

Oleh kar ena itu, dibolehkan bagi seor ang imam untuk mematok har ga.

Penetapan har ga pada masyar akat itu boleh dilakukan jika dikhaw atir kan pelaku pasar akan

menafsir kan ketaatan kaum muslimin kepada "mekanisme pasar " dengan penafsir an yang

ne-gatif atau disalahgunakan. Memang ber dasar kan zahir hadis di atas semua ulama tidak

membolehkan adanya penetapan har ga, namun yang benar penetapan har ga itu boleh dikhaw atir

-kannya kemaslahatan masyar akat.

2

Sebaimana hal ter sebut penulis akan membahas masalah

mengenai: Bagaimana fenomena har ga sembako di pasar Palangka Raya?Bagaimana per an Dinas

Per industrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya dalam melakukan pengaw asan har ga

sem-bako di pasar Palangka Raya? Bagaimana per spektif Imam Malik ter hadap pengaw asan har ga

sembako yang dilakukan oleh Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya?

METODE

Lokasi penelitian adalah Dinas Per industr ian dan Per dagangan Jalan Tjilik Riw ut Km. 5

Kota Palangka Raya Pr ovinsi Kalimantan Tengah dan par a pedagang sembako.Pendekatan

penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan fiqh. Subjek dan objek

1 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejar ah Pemiki r an Ekonomi Islam, Yogyakar t a: Pust aka Pelajar , 2010, H. 152.

(3)

penelitian 2 or ang pihak Dinas Per industrian dan Per dagangan dan 10 pedagang sembako di

pasar Palangka Raya.

Teknik pengumpulan data yang digunbakan ber upa obser vasi, w aw ancar a, dan

dokumen-tasi. Obser vasi yaitu pada Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya di Jalan

Tjilik Riw ut Km 5,5 dan 2 tempat pasar , yaitu Pasar Kahayan dan Pasar Besar Palangka Raya.

Waw ancar a yaitu untuk mengetahui bagaimana per an Dinas Per industrian dan Perdagangan

ter hadap pengaw asan har ga sembako, dan bagaimana har ga sembako di pasar Palangka Raya.

Dokumentasi ber upa fotocopy data daftar har ga yang di per oleh dar i Dinas Per industrian dan

Per dagangan. Pengabsahan data yang diguankan ber upa tr iangulasi sumber , yaitu

membanding-kan data hasil obser vasi dar i infor man (konsumen) dengan apa yang dinyatamembanding-kan oleh Disper

in-dag dan data hasil w aw ancar a dengan par a pein-dagang. Analisis data adalah

dat a collect ion

, data

r eduksi, data display,

conclusion

,

dr awing/ ver ifying

.

Definisi Oper asional dituangkan guna menghindar i kesalahan dalam mengur aikan

var iabel-var iabel yang dianalisis atau untuk membatasi per masalahan dalam penelitian ini,

per lu dijelaskan definisi oper asional masing-masing var iabel, yaitu sebagai ber ikut.

Pengaw asan, sebagai pr oses dalam menetapkan ukur an kiner ja dan pengambilan tindakan

yang dapat mendukung pencapaian hasil yang dihar apkan sesuai dengan kiner ja. Dengan

penger tian ini Scher mer hor n menekankan fungsi pengaw asan pada penetapan standar kiner ja

dan tindakan yang har us di lakukan dalam r angka pencapaian kiner ja yang telah ditetapkan.

Dinas per industr ian dan perdagangan, Dinas Per industr ian dan Per dagangan Juga Koper asi

yang mengur us per izinan tempat usaha, penambahan tempat usaha. Dinas Per industr ian dan

Per dagangan yakni sebagai alat untuk member ikan binaan, pengar ahan, pengaw asan, dan

menciptakan iklim usaha yang sehat.

Pemikir an Imam Malik, menur ut Imam Malik dan Hanafi seor ang penguasa melakukan

pematokan har ga guna mencegah melakukan ter jadinya hal yang mer ugikan masyar akat,

seper ti par a pedagang menaikan har ga secar a tajam dar i har ga nor mal.

Sembako mer upakan singkatan dar i sembilan bahan pokok yang ter dir i atas ber bagai

bahan-bahan makanan dan minuman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fenomena Harga Sembako di Pasar Palangka Raya

Fenomena har ga sembako di pasar Palangka Raya ter nyata fluktuatif ter kadang har ga jual

yang ditetapkan oleh pedagang naik kar ena sembako yang di pasok ber asal dar i Jaw a, ada juga

kar ena gagal panen, biaya sew a lapak yang mahal, kar ena menjelang aw al puasa r amadhan, har i

r aya idul fitr i dan har i natal, jika mer eka tidak menaikan har ga, maka mengalami ker ugian.

Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya dalam Pengawasan

Harga Sembako di Pasar Palangka Raya

(4)

tidak menentu, sementar a pedagang pasar Kota Palangka Raya masih mengandalkan stok bahan

pokok dar i pulau Jaw a. Meski demikian inter vensi Dinas Per industr ian dan Per dagangan ketika

har ga naik dengan melakukan sidak (inspeksi mendadak), pengaw asan dan pembinaan kepada

par a pedagang dengan melakukan w aw ancar a guna mencar i solusi tentang penyebab har ga

sembako naik melambung tinggi di pasar kota Palangka Raya. Jika dalam pengaw asan Dinas

Per industrian dan Perdagangan Palangka Raya menemukan adanya pedagang yang menaikan

har ga untuk mencar i keuntungan yang lebih banyak, maka Dinas Per industr ian dan Per

da-gangan tidak melakukan tindakan untuk menyita bar ang pedagang ter sebut, sebab tugas Dinas

Per industrian dan Per dagangan hanya melakukan pengaw asan pembinaan agar har ga bar ang

ter sebut jangan sampai melonjak. Selain itu, Dinas Per industr ian dan Per dagangan tidak

me-miliki hak untuk mengambil bar ang milik pedagang di pasar Palangka Raya.

Menur ut pengamatan peneliti di dua pasar yang ada di Palangka Raya, melonjaknya har ga

bahan sayur an itu masih dalam batas toler ansi yakni tidak melebihi 30 per sen. Par a pedagang

senatiasa diingatkan oleh Dinas Per industrian dan Per dagangan agar tidak mencar i keuntungan

yang besar dengan memanfaatkan kebutuhan ter utama menjelang har i-har i besar . Untuk

mengatasi melambungnya har ga pihak Dinas Per industr ian dan Perdagangan akan mengadakan

oper asi pasar dan pasar mur ah/ pasar penyeimbang yang dilakukan untuk mengantisipasi

kelangkaan bahan pokok untuk kebutuhan masyar akat.

Perspektif Imam Malik terhadap Pengawasan Harga Sembako yang Dilakukan oleh Dinas

Perindustr ian dan Perdagangan Kota Palangka Raya

Mencer mati pengaw asan yang dilakukan oleh Disper indag ter hadap par a pedagang di dua

pasar yang peneliti lakukan, dihubungkan dengan pemikir an Imam Malik tentang per an

penguasa ter hadap kesejahter aan r akyat yang melakukan pembelian bar ang kepada pedagang

maka tindakan pengaw asan yang dilakukan oleh Disper indag ter sebut menur ut peneliti sudah

mendekati kesesuaian dengan pemikir an Imam Malik. Untuk membuktikan analisis peneliti ini,

maka ber ikut ini diur aikan tentang beber apa pemikir an Imam Malik yang disandar kan pada

al-Qur an, Hadis Nabi SAW, ser ta beber apa kaidah ushul fiqh dalam mengkaji dan menganalisis

ter hadap per an pemer intah dalam melakukan pengaw asan har ga sembako dipasar Palangka

Raya.

Pada dasar nya Imam Malik menekankan bahw a penguasa (r aja) har us tur un tangan dalam

mengaw asi kesejahter aan masyar akatnya, mengingat bahw a r aja atau penguasa har us

bertanggung jaw ab ter hadap kesejahter aan r akyatnya. Malik mendor ong par a penguasa agar ber

-tanggung jaw ab penuh ter hadap kepedulian ter hadap pemenuhan kebutuhan r akyatnya.

3

Jika

dalam pemer intahan ber iktikad baik untuk member ikan kesejahter aan dan ketentr aman kepada

masyar akatnya, maka pemer intah har us membagi tugas kepada baw ahannya untuk memiliki

per an guna melaksanakan pr ogr am dar i pemer intah itu. Demikian halnya dalam mengatur per

edar an bar ang yang dibutuhkan oleh masyar akat, maka pemer intah har us mengaw asi peredar

-an bar -ang, penyetok-an bar -ang, d-an penjual-annya har us selalu mendapat pengaw as-an agar tidak

menyulitkan kehidupan masyar akat yang memer lukan sembako ter sebut.

Dalam konteks kontempor er ter masuk menyikapi fenomena per nigaan dalam suatu

w ilayah pemer intahan tentunya tidak boleh ter lepas dar i jiw a seor ang pemimpin. Oleh kar ena

itulah setiap kebijakan yang mengandung manfaat dan maslahat bagi r akyat, maka itulah yang

dir encanakan, dilaksanakan, dior ganisasikan, dan dinilai/ dievaluasi kemajuannya. Sebaliknya

kebijakan yang mendatangkan mudhar at dan mafsadah bagi r akyat, itulah yang har us

(5)

disingkir kan dan dijauhi. Ter kait dengan pengaw asan yang dilakukan oleh Dinas Per industr ian

dan Per dagangan Kota Palangka Raya sebagaimana hasil penelitian peneliti yang telah diur aikan

di at as, hal ter sebut r elevan dengan pemikir an Imam Malik yang menganjur kan per lunya

peng-aw asan pemer intah agar sistem per ekonomian tidak kacau di masyar akat. Pemikir an Malik ini

r elevan dengan ilmu ekonomi mengenai maslahah yang ber guna untuk individu atau sosial.

Selain itu, Imam Malik selalu menggunakan konsep maslahah dengan membahas per masalahan

yang tidak ter -

cover

teks Qur ’an dan Sunnah.

4

Selanjutnya,

t a’sir

(penetapan har ga) menur ut Imam Malik yang juga didukung oleh Imam

Hanafi bahw a seor ang penguasa melakukan pematokan har ga guna mencegah melakukan

ter jadinya hal yang mer ugikan masyar akat, seper ti par a pedagang menaikan har ga secar a tajam

dar i har ga nor mal. Dalam kondisi demikian, dibolehkan bagi penguasa untuk melakukan

pe-matokan har ga setelah memusyaw ar hkannya dengan pihak-pihak yang ahli dalam salah satu itu.

Pemikir an Malik ini, ber beda dengan apa yang dilakukan oleh Dinas Per industr ian dan Per

-dagangan Kota Palangka Raya. Mer eka tidak menggunakan metode yang digunakan oleh imam

Malik, yaitu melakukan pematokan har ga bar ang, t etapi Dinas Per industr ian dan Per dagangan

melakukan langkah pasar penyeimbang sebagai salah satu car a mengatasi masalah ter kait

kenaikan har ga pada saat ter tentu har i-har i besar keagamaan lainnya, yang diadakan di tiap

kelur ahan. Sesuai dengan keseimbangan pasar akan ter capai jika jumlah pr oduk yang diminta

sama dengan jumlah pr oduk yang ditaw ar kan atau har ga pokok yang ditaw ar kan sama dengan

har ga pr oduk yang diminta pembeli. Pada saat itu, akan ter jadi tr ansaksi antar a penjual dan

pembeli, kar ena telah ter jadi kesepakatan mengenai har ga dan atau jumlah pr oduk.

Dengan demikian, kemaslahatan or ang banyak dapat ter jaga dan har ga bar ang yang mahal

yang akan mer ugikan masyar akat dapat dicegah.

Adapun landasan yang dijadikan acuan oleh ulama yang membolehkan hal ini adalah

disebut kan.

Selain kaidah di atas di dukung pula dengan kaidah ushul lainnya, yaitu

ا

Ar tinya:

kemudhar at an it u har us dilenyapkan

Kaidah selanjutnya,

Dar i kaidah di atas, pencegahan makna dar ur at di sini menur ut pemahaman peneliti tidak

saja ditujukan pada masyar akat pembeli melainkan juga, tidak memudar atkan pada par a

pedagang penjual sembako. Dengan demikian par a pedagang tidak boleh dipaksa untuk menjual

bar angnya, namun hanya dilar ang menjualnya di luar har ga yang telah dipatok penguasa ter

-sebut. Har ga yang dipandang oleh penguasa sama-sama menguntungkan bagi penjual dan

pem-beli. Jadi, par a pedagang ter sebut tidak boleh dihalangi untuk mencar i keuntungan, sebagaimana

tidak dibolehkan bagi mer eka melakukan tindakan yang mer ugikan or ang banyak. Hal ini

se-bagaimana penolakan Rasulullah SAW melakukan pematokan har ga bukan kar ena penolakan

4Ibid.

5 Baca Pi nt ar , Qawa’id Fiqh At Tasar r aful Imam Al al Ra'yani, ht tps/ / w w w .pintar bacacepat.blogspot.com/ 2016/ 01/ qow

(6)

ter hadap pematokan har ga itu sendiri, namun kar ena alasan yang mew ajibkan ditempuhnya

tindakan ter sebut, yaitu kesew enang-w enangan dar i par a pedagang dimana par a pedagang di

saat itu masih menjual bar ang dagangan mer eka dengan har ga yang setimpal. Adapun ter jadinya

kenaikan har ga ketika itu bukanlah disebabkan upaya (ulah) par a pedagang, namun disebabkan

ber lakunya hukum pasokan dan per mintaan (

supply-demand

) di pasar , yaitu ketika pasokan

bar ang sedikit, maka har ga akan naik. Oleh kar ena itu, tidak diper lukan pematokan har ga jika

tidak ada hal yang mendesak untuk itu. Contohnya dalam situasi bar ang ter sedia secar a luas di

pasar dan dijual dengan har ga yang setimpal, tanpa kesew enang-w enangan atau tindakan yang

mer ugikan konsumen.

Selain yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang telah diur aikan di

atas, Nabi Muhammad juga mer upakan seor ang pedagang pr ofesional dan selalu menjunjung

tinggi kejujur an, ia mendapat julukan “

al-amin”

ketika r emaja. Selanjutnya setelah per pindahan

(

hijr ah

) Rasulullah SAW ke Madinah, maka Beliau menjadi pengaw as pasar (muhtasib). Pada

saat itu, mekanisme pasar sangat dihar gai. Hal ini menggambar kan bahw a salah satu bukti

ada-nya Rasulullah SAW menolak untuk membuat kebijakan, pada saat har ga sedang naik kar ena

dor ongan per mintaan penaw ar an yang alami.

Gambar an lain bahw a Nabi SAW tidak mau menetapkan har ga jual dengan alasan bahw a

dengan menetapkan har ga akan mengakibatkan kezaliman jika kenaikan har ga ter sebut ter jadi

secar a alami (faktor cuaca, jar ak tempuh yang jauh, dan biaya sew a lapak yang mahal).

Sedang-kan zalim adalah har am. Hal inilah yang ter jadi dan yang dilakuSedang-kan oleh Dinas Per industr ian dan

Per dagangan Kota Palangka Raya di pasar , kar ena jika har ga yang ditetapkan ter lalu mahal,

maka akan menzalimi pembeli, dan jika har ga yang ditetapkan ter lalu r endah, maka akan

menzalimi penjual. Seir ing dengan situasi dan kondisi seper ti itulah Imam Malik ber pendapat

bahw a dibolehkan penetapan har ga untuk bar ang-bar ang hajiyat (sekunder ), hal ini dilakukan

untuk menghindar i hal-hal yang tidak diinginkan. Yaitu, apabila pemilik bar ang dagangan

mematok har ga yang tinggi, maka dalam kondisi seper ti ini pemimpin dan stafnya ber hak

menetukan har ga dengan tujuan untuk kemaslahatan masyar akat. Jikalau niat penetapan har ga

untuk kebaikan dan maslahah untuk masyar akat, maka ta’sir tidak apa-apa dilakukan, akan

tetapi pemikir an imam Malik di atas seakan di ganti keber lakuannya oleh Dinas Per industr ian

dan Per daganganPalangka Raya dengan car a pasar penyeimbang yang tidak secar a langsung

menekan dan mengatasi nor malisasi har ga bar ang.

Dengan demikian, menur ut peneliti Dinas Per industr ian dan Per dagangan Palangka Raya

telah melakukan impr ovisasi pengaw asan ter hadap pasar agar keadaan pasar ter hindar dar i

per ilaku menyimpang par a pelaku bisnis di dalam pasar . Ter kait dengan pengaw asan pasar ini

menur ut Malik, seor ang pengaw as pasar mempunyai kew enangan untuk menindak par a pelaku

kejahatan di dalam. Kejahatan ter sebut bisa saja ber bentuk beber apa kecur angan yang

meng-akibatkan ker ugian bagi pihak lain. Namun metode imam Malik ini tidak dilakukan oleh Dinas

Per industrian dan Per dagangan Palangka Raya, melainkan diganti dengan car a pendekatan

pembinaan kepada par a pedagang dengan member ikan w ejangan, nasihat, dan ar ahan agar

mer eka tidak mengulang hal ter sebut.

PENUTUP

Kesimpulan

(7)

r amadhan, har i r aya idul fitr i dan har i natal, jika mer eka tidak menaikan har ga, maka

mengalami ker ugian.

2.

Per an Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya dalam melakukan

peng-aw asan har ga sembako di pasar Palangka Raya. Mer eka laksanakan dengan car a memantau

secar a langsung ke pasar yang ada di Palangka Raya dan melakukan dialog dengan par a

pedagang ter kait dengan fenomena har ga sembako yang pelaksanaannya dilakukan seminggu

sekali ser ta mengadakan oper asi pasar dan pasar mur ah/ pasar penyeimbang sebagai

langkah pengaw asan ter hadap antisipasi melambungnya har ga sembako di pasar Palangka

Raya, di samping itu Dinas Per industr ian dan Per dagangan juga pembinaan kepada par a

pedagang.

3.

Per spektif Imam Malik ter hadap pengaw asan harga sembako yang dilakukan oleh dinas

per industr ian dan per dagangan kota Palangka Raya hanya masuk dalam kategor i

peng-aw asan saja dan bukan sebagai penentu kebijakan ter hadap fluktuatif har ga sembako yang

ada di pasar Palangka Raya.

Saran

1.

Par a pedagang dihar apkan ber sikap jujur dan adil, jangan semena-mena menaikan har ga jika

tidak dalam kondisi jar ak tempuh yang dekat ser ta distr ibusi bar ang yang stabil.

2.

Bagi Dinas Per industrian dan Per dagangan dihar apkan untuk selalu memantau per

kembangan har ga bar kembangang dkembangan stabilitas har ga bar kembangang ter sebut dilihat dar i situasi dkembangan kondisi keber

-adaan bar ang itu sendiri dan juga jar ak tempuh tr anspor tasi pengangkutannya.

DAFTAR PUSTAKA

Baca Pintar ,

Qawa’id Fiqh At Tasar r aful Imam Alal Ra'yani,

https/ / ww w .pintar

bacacepat.-blogspot.com/ 2016/ 01/ qow aid-fiqh-at-tasar r oful-i mam-alal.html?m=1

Diakses

Pada

Tanggal 4 Mei 2017.

Chamid, Nur . 2010.

Jejak Langkah Sejar ah Pemikir an Ekonomi Islam

. Yogyakar ta: Pustaka

Pelajar .

Referensi

Dokumen terkait

1. Menghindari kontak langsung dengan Handphone ketika menelepon ataupun menerima telephone. Menghindari pajanan saat menggunakan Handphone pada waktu signal kurang baik

gate serta probabilitas delay yang diberikan, maka dirancang beberapa eksperimen untuk kebijakan yaitu pencegahan probabilitas delay 3 jam dan 4 jam karena dari

Phase tensor magnetotellurik diperkenalkan oleh [2], merupakan salah satu analisa yang dapat digunakan untuk menentukan dimensionalitas serta arah geoelectrical

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung cacing tanah yang ditambahkan ke pakan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah total hemosit dan

a. Mengetahui tingkat keanekaragaman burung Ordo Ciconiiformes di kawasan konservasi mangrove Tambaksari Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Mempelajari jenis

Nilai SAIFI Penyulang Oesao tahun 2012 lebih tinggi dari pada penyulang lainnya disebabkan oleh panjang saluran, komponen yang terpasang dan jumlah pelanggan

Faktor – faktor yang mempengaruhi konflik keluarga – pekerjaan terhadap kepuasan kerja yaitu (1) Jenis Pekerjaan karena pekerjaan sebagai dosen awalnya bukan merupakan

Yanchuik inia nukurinkia tuke nii nawantrin unuinin armiayi tsankuran penker pujusmi tusar, tura yanchuikia inia juntrinkia kajeu armiayi turau asamti tuke nawan