SEMBAKO OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PALANGKA RAYA)
Sadiani dan Siti Maisyaroh
IAIN Palangka Raya
Abstrak
Penelitian ini tentang per spektif Imam Malik tentang pengaw asanhar ga (studi ter hadap
har ga sembako oleh Dinas Per industrian dan Per dagangan Kota Palangka Raya. Fokus
peneliti-an ini tentpeneliti-ang: fenomena har ga sembako di pasar Palpeneliti-angka Raya. Per peneliti-an Dinas Per industripeneliti-an
dan Per dagangan dalam melakukan pengaw asan har ga sembako di pasar Palangka Raya,
Per spektif Imam Malik ter hadap pengaw asan har ga sembako yang dilakukan oleh Dinas
Per industrian dan Per dagangan Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian lapangan (
field r esear ch) dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan
fiqh. Objek penelitian adalah har ga sembako sedangkan subjeknya Dinas Per industrian dan
Per dagangan Kota Palangka Raya. Teknik pengumpulan data ter dir i dar i obser vasi, w aw
an-car a, dan dokumentasi, dilanjutkan dengan pengabsahan data dan analisis data. Hasil
penelitian dan analisis menunjukan bahw a fenomena har ga sembako di pasar Palangka Raya,
fluktuatif yaitu tur un-naik, manakala har ga nai k disebabkan beber apa faktor ; sembako
dipasok ber asal dar i Jaw a, gagal panen, biaya sew a lapak mahal, menjelang bulan r amadhan
hingga menjelang idul fitr i dan har i natal. Per an Dinas Per industrian dan Per dagangan Kota
Palangka Raya dalam melakukan pengaw asan har ga sembako di pasar Palangka Raya, petugas
dar i dinas ter sebut melaksanakan tugasnya dengan car a memantau ke pasar , melakukan
dialog dengan par a pedagang sembako, mengadakan oper asi pasar dan pasar mur ah/ pasar
penyeimbang dan pembinaan kepada par a pedagang. Per spektif Imam Malik ter hadap
peng-aw asan har ga sembako yang dilakukan oleh Dinas Per industrian dan Per dagangan Kota
Pa-langka Raya, yaitu ter dapat sedikit per bedaan. Menur ut Imam Malik pemer intah boleh
me-nentukan har ga sedangkan Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya bukan
sebagai penentu har ga melainkan hanya mengaw asi dan mengadakan pasar penyeimbang
untuk menstabilkan har ga pasar .
Kata Kunci:
pengawasan, dinas per industr ian dan per dagangan, imam malikPENDAHULUAN
Kondisi har ga sembako yang ter jadi di beber apa pasar Kota Palangka Raya bahw a
ke-naikan har ga bar ang dalam kondisi ter tentu seperti menjelang bulan puasa hingga har i r aya Idul
Fitr i dan har i Natal atau tahun bar u menjadikan har ga bahan pokok naik secar a dr astis bahkan
menyebabkan masyar akat ekonomi lemah dan ter paksa har us mener imanya meskipun kondisi
ekonomi mer eka tidak siap mener ima kenyataan har ga bar ang yang melambung pada situasi
ter sebut.
ter sebut sifatnya hanya tempor er atau sew aktu-w aktu saja, tidak selama bulan puasa yang
sebulan penuh ber langsung.
Kondisi inilah yang menyekat kebebasan individu yang tidak har moni dan dalam w aktu
itu pula sulit mew ujudkan mekanisme pasar yang mengedepankan aspek mor alitas dan ker ja
sama. Ar tinya, kenaikan har ga bar ang menyebabkan tidak stabil kondisi kesejahter aan
masya-r akat ekonomi lemah dan membuat masyamasya-r akat mengeluh temasya-r utama pada bulan puasa
Rama-dhan sehingga kegiatan tr ansaksi ter sebut akan ber dampak ketidakadilan masyar akat ekonomi
lemah.
Dar i gambar an di atas dihubungkan dengan sejar ah ekonomi Islam ketika ter jadi kenaikan
har ga ter hadap bar ang-bar ang komoditi pada masa Rasul SAW, par a sahabat datang menghadap
Nabi SAW dan memintanya untuk menetapkan har ga-har ga di pasar , namun per mintaan itu
ditolak Nabi SAW dengan jaw aban bahw a Allah-lah yang maha penetap har ga dan pember i r izki.
Mencer mati kondisi pada zamanNabi Muhammad SAW di atas member ikan pemahaman
bahw a Nabi SAW menolak menetapkan har ga disebabkan kar ena kondisi bar ang yang langka
ser ta penyebab lainnya. Jika dihubungkan dengan kondisi w ilayah dan jar ak tempuh tr anspor
-tasi pengangkutan bar ang di Kalimantan Tengah, maka situasi yang demikian dapat menjadi
alasan sebagai salah satu kenaikan har ga bar ang kar ena biaya tr anspor tasi yang mahal, sehingga
pemer intah tidak punya w ew enang untuk campur tangan dalam menetapkan har ga. Dengan
demikian, fluktuatif har ga ter sebut ter bentuk kar ena situasi dan kondisi secar a alami antar a lain
kar ena kelangkaan bar ang, tr anspor tasi angkutan yang jauh dan insiden bencana alam yang
dapat menghambat kelancar an pengangkutan bahan pokok (sembako). Untuk terw ujudnya
mekanisme pasar seper ti ini, menur ut peneliti nilai-nilai mor al seper ti per saingan yang sehat,
kejujur an, tr anspar ansi, keadilan har us senantiasa ditegakkan. Meski demikian, di kalangan par a
ulama ter dapat banyak per bedaan pendapat tentang penetapan har ga oleh pemer intah dalam
per ekonomian. Sebagian ulama ada yang setuju ter hadap pemer intah tidak boleh ikut campur
dalam menetapkan har ga dan sebagian ulama ada yang setuju dengan per an pemer intah dalam
inter vensi penetapan har ga, yang menjelaskan per lu adanya inter vensi pemer intah adalah Imam
Malik dengan alasan kar ena menganggap r aja atau penguasa har us ber tanggung jaw ab ter hadap
kesejahter aan r akyatnya.
1Oleh kar ena itu, dibolehkan bagi seor ang imam untuk mematok har ga.
Penetapan har ga pada masyar akat itu boleh dilakukan jika dikhaw atir kan pelaku pasar akan
menafsir kan ketaatan kaum muslimin kepada "mekanisme pasar " dengan penafsir an yang
ne-gatif atau disalahgunakan. Memang ber dasar kan zahir hadis di atas semua ulama tidak
membolehkan adanya penetapan har ga, namun yang benar penetapan har ga itu boleh dikhaw atir
-kannya kemaslahatan masyar akat.
2Sebaimana hal ter sebut penulis akan membahas masalah
mengenai: Bagaimana fenomena har ga sembako di pasar Palangka Raya?Bagaimana per an Dinas
Per industrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya dalam melakukan pengaw asan har ga
sem-bako di pasar Palangka Raya? Bagaimana per spektif Imam Malik ter hadap pengaw asan har ga
sembako yang dilakukan oleh Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya?
METODE
Lokasi penelitian adalah Dinas Per industr ian dan Per dagangan Jalan Tjilik Riw ut Km. 5
Kota Palangka Raya Pr ovinsi Kalimantan Tengah dan par a pedagang sembako.Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan fiqh. Subjek dan objek
1 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejar ah Pemiki r an Ekonomi Islam, Yogyakar t a: Pust aka Pelajar , 2010, H. 152.
penelitian 2 or ang pihak Dinas Per industrian dan Per dagangan dan 10 pedagang sembako di
pasar Palangka Raya.
Teknik pengumpulan data yang digunbakan ber upa obser vasi, w aw ancar a, dan
dokumen-tasi. Obser vasi yaitu pada Dinas Per industr ian dan Per dagangan Kota Palangka Raya di Jalan
Tjilik Riw ut Km 5,5 dan 2 tempat pasar , yaitu Pasar Kahayan dan Pasar Besar Palangka Raya.
Waw ancar a yaitu untuk mengetahui bagaimana per an Dinas Per industrian dan Perdagangan
ter hadap pengaw asan har ga sembako, dan bagaimana har ga sembako di pasar Palangka Raya.
Dokumentasi ber upa fotocopy data daftar har ga yang di per oleh dar i Dinas Per industrian dan
Per dagangan. Pengabsahan data yang diguankan ber upa tr iangulasi sumber , yaitu
membanding-kan data hasil obser vasi dar i infor man (konsumen) dengan apa yang dinyatamembanding-kan oleh Disper
in-dag dan data hasil w aw ancar a dengan par a pein-dagang. Analisis data adalah
dat a collect ion, data
r eduksi, data display,
conclusion,
dr awing/ ver ifying.
Definisi Oper asional dituangkan guna menghindar i kesalahan dalam mengur aikan
var iabel-var iabel yang dianalisis atau untuk membatasi per masalahan dalam penelitian ini,
per lu dijelaskan definisi oper asional masing-masing var iabel, yaitu sebagai ber ikut.
Pengaw asan, sebagai pr oses dalam menetapkan ukur an kiner ja dan pengambilan tindakan
yang dapat mendukung pencapaian hasil yang dihar apkan sesuai dengan kiner ja. Dengan
penger tian ini Scher mer hor n menekankan fungsi pengaw asan pada penetapan standar kiner ja
dan tindakan yang har us di lakukan dalam r angka pencapaian kiner ja yang telah ditetapkan.
Dinas per industr ian dan perdagangan, Dinas Per industr ian dan Per dagangan Juga Koper asi
yang mengur us per izinan tempat usaha, penambahan tempat usaha. Dinas Per industr ian dan
Per dagangan yakni sebagai alat untuk member ikan binaan, pengar ahan, pengaw asan, dan
menciptakan iklim usaha yang sehat.
Pemikir an Imam Malik, menur ut Imam Malik dan Hanafi seor ang penguasa melakukan
pematokan har ga guna mencegah melakukan ter jadinya hal yang mer ugikan masyar akat,
seper ti par a pedagang menaikan har ga secar a tajam dar i har ga nor mal.
Sembako mer upakan singkatan dar i sembilan bahan pokok yang ter dir i atas ber bagai
bahan-bahan makanan dan minuman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fenomena Harga Sembako di Pasar Palangka Raya
Fenomena har ga sembako di pasar Palangka Raya ter nyata fluktuatif ter kadang har ga jual
yang ditetapkan oleh pedagang naik kar ena sembako yang di pasok ber asal dar i Jaw a, ada juga
kar ena gagal panen, biaya sew a lapak yang mahal, kar ena menjelang aw al puasa r amadhan, har i
r aya idul fitr i dan har i natal, jika mer eka tidak menaikan har ga, maka mengalami ker ugian.
Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya dalam Pengawasan
Harga Sembako di Pasar Palangka Raya
tidak menentu, sementar a pedagang pasar Kota Palangka Raya masih mengandalkan stok bahan
pokok dar i pulau Jaw a. Meski demikian inter vensi Dinas Per industr ian dan Per dagangan ketika
har ga naik dengan melakukan sidak (inspeksi mendadak), pengaw asan dan pembinaan kepada
par a pedagang dengan melakukan w aw ancar a guna mencar i solusi tentang penyebab har ga
sembako naik melambung tinggi di pasar kota Palangka Raya. Jika dalam pengaw asan Dinas
Per industrian dan Perdagangan Palangka Raya menemukan adanya pedagang yang menaikan
har ga untuk mencar i keuntungan yang lebih banyak, maka Dinas Per industr ian dan Per
da-gangan tidak melakukan tindakan untuk menyita bar ang pedagang ter sebut, sebab tugas Dinas
Per industrian dan Per dagangan hanya melakukan pengaw asan pembinaan agar har ga bar ang
ter sebut jangan sampai melonjak. Selain itu, Dinas Per industr ian dan Per dagangan tidak
me-miliki hak untuk mengambil bar ang milik pedagang di pasar Palangka Raya.
Menur ut pengamatan peneliti di dua pasar yang ada di Palangka Raya, melonjaknya har ga
bahan sayur an itu masih dalam batas toler ansi yakni tidak melebihi 30 per sen. Par a pedagang
senatiasa diingatkan oleh Dinas Per industrian dan Per dagangan agar tidak mencar i keuntungan
yang besar dengan memanfaatkan kebutuhan ter utama menjelang har i-har i besar . Untuk
mengatasi melambungnya har ga pihak Dinas Per industr ian dan Perdagangan akan mengadakan
oper asi pasar dan pasar mur ah/ pasar penyeimbang yang dilakukan untuk mengantisipasi
kelangkaan bahan pokok untuk kebutuhan masyar akat.
Perspektif Imam Malik terhadap Pengawasan Harga Sembako yang Dilakukan oleh Dinas
Perindustr ian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Mencer mati pengaw asan yang dilakukan oleh Disper indag ter hadap par a pedagang di dua
pasar yang peneliti lakukan, dihubungkan dengan pemikir an Imam Malik tentang per an
penguasa ter hadap kesejahter aan r akyat yang melakukan pembelian bar ang kepada pedagang
maka tindakan pengaw asan yang dilakukan oleh Disper indag ter sebut menur ut peneliti sudah
mendekati kesesuaian dengan pemikir an Imam Malik. Untuk membuktikan analisis peneliti ini,
maka ber ikut ini diur aikan tentang beber apa pemikir an Imam Malik yang disandar kan pada
al-Qur an, Hadis Nabi SAW, ser ta beber apa kaidah ushul fiqh dalam mengkaji dan menganalisis
ter hadap per an pemer intah dalam melakukan pengaw asan har ga sembako dipasar Palangka
Raya.
Pada dasar nya Imam Malik menekankan bahw a penguasa (r aja) har us tur un tangan dalam
mengaw asi kesejahter aan masyar akatnya, mengingat bahw a r aja atau penguasa har us
bertanggung jaw ab ter hadap kesejahter aan r akyatnya. Malik mendor ong par a penguasa agar ber
-tanggung jaw ab penuh ter hadap kepedulian ter hadap pemenuhan kebutuhan r akyatnya.
3Jika
dalam pemer intahan ber iktikad baik untuk member ikan kesejahter aan dan ketentr aman kepada
masyar akatnya, maka pemer intah har us membagi tugas kepada baw ahannya untuk memiliki
per an guna melaksanakan pr ogr am dar i pemer intah itu. Demikian halnya dalam mengatur per
edar an bar ang yang dibutuhkan oleh masyar akat, maka pemer intah har us mengaw asi peredar
-an bar -ang, penyetok-an bar -ang, d-an penjual-annya har us selalu mendapat pengaw as-an agar tidak
menyulitkan kehidupan masyar akat yang memer lukan sembako ter sebut.
Dalam konteks kontempor er ter masuk menyikapi fenomena per nigaan dalam suatu
w ilayah pemer intahan tentunya tidak boleh ter lepas dar i jiw a seor ang pemimpin. Oleh kar ena
itulah setiap kebijakan yang mengandung manfaat dan maslahat bagi r akyat, maka itulah yang
dir encanakan, dilaksanakan, dior ganisasikan, dan dinilai/ dievaluasi kemajuannya. Sebaliknya
kebijakan yang mendatangkan mudhar at dan mafsadah bagi r akyat, itulah yang har us
disingkir kan dan dijauhi. Ter kait dengan pengaw asan yang dilakukan oleh Dinas Per industr ian
dan Per dagangan Kota Palangka Raya sebagaimana hasil penelitian peneliti yang telah diur aikan
di at as, hal ter sebut r elevan dengan pemikir an Imam Malik yang menganjur kan per lunya
peng-aw asan pemer intah agar sistem per ekonomian tidak kacau di masyar akat. Pemikir an Malik ini
r elevan dengan ilmu ekonomi mengenai maslahah yang ber guna untuk individu atau sosial.
Selain itu, Imam Malik selalu menggunakan konsep maslahah dengan membahas per masalahan
yang tidak ter -
coverteks Qur ’an dan Sunnah.
4Selanjutnya,
t a’sir(penetapan har ga) menur ut Imam Malik yang juga didukung oleh Imam
Hanafi bahw a seor ang penguasa melakukan pematokan har ga guna mencegah melakukan
ter jadinya hal yang mer ugikan masyar akat, seper ti par a pedagang menaikan har ga secar a tajam
dar i har ga nor mal. Dalam kondisi demikian, dibolehkan bagi penguasa untuk melakukan
pe-matokan har ga setelah memusyaw ar hkannya dengan pihak-pihak yang ahli dalam salah satu itu.
Pemikir an Malik ini, ber beda dengan apa yang dilakukan oleh Dinas Per industr ian dan Per
-dagangan Kota Palangka Raya. Mer eka tidak menggunakan metode yang digunakan oleh imam
Malik, yaitu melakukan pematokan har ga bar ang, t etapi Dinas Per industr ian dan Per dagangan
melakukan langkah pasar penyeimbang sebagai salah satu car a mengatasi masalah ter kait
kenaikan har ga pada saat ter tentu har i-har i besar keagamaan lainnya, yang diadakan di tiap
kelur ahan. Sesuai dengan keseimbangan pasar akan ter capai jika jumlah pr oduk yang diminta
sama dengan jumlah pr oduk yang ditaw ar kan atau har ga pokok yang ditaw ar kan sama dengan
har ga pr oduk yang diminta pembeli. Pada saat itu, akan ter jadi tr ansaksi antar a penjual dan
pembeli, kar ena telah ter jadi kesepakatan mengenai har ga dan atau jumlah pr oduk.
Dengan demikian, kemaslahatan or ang banyak dapat ter jaga dan har ga bar ang yang mahal
yang akan mer ugikan masyar akat dapat dicegah.
Adapun landasan yang dijadikan acuan oleh ulama yang membolehkan hal ini adalah
disebut kan.Selain kaidah di atas di dukung pula dengan kaidah ushul lainnya, yaitu
ا
Ar tinya:
kemudhar at an it u har us dilenyapkanKaidah selanjutnya,
Dar i kaidah di atas, pencegahan makna dar ur at di sini menur ut pemahaman peneliti tidak
saja ditujukan pada masyar akat pembeli melainkan juga, tidak memudar atkan pada par a
pedagang penjual sembako. Dengan demikian par a pedagang tidak boleh dipaksa untuk menjual
bar angnya, namun hanya dilar ang menjualnya di luar har ga yang telah dipatok penguasa ter
-sebut. Har ga yang dipandang oleh penguasa sama-sama menguntungkan bagi penjual dan
pem-beli. Jadi, par a pedagang ter sebut tidak boleh dihalangi untuk mencar i keuntungan, sebagaimana
tidak dibolehkan bagi mer eka melakukan tindakan yang mer ugikan or ang banyak. Hal ini
se-bagaimana penolakan Rasulullah SAW melakukan pematokan har ga bukan kar ena penolakan
4Ibid.
5 Baca Pi nt ar , Qawa’id Fiqh At Tasar r aful Imam Al al Ra'yani, ht tps/ / w w w .pintar bacacepat.blogspot.com/ 2016/ 01/ qow