• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dummy Pedoman PKM GT 2013 Universitas In

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dummy Pedoman PKM GT 2013 Universitas In"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Jumlah halaman artikel

PKM-GT ditetapkan

sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) termasuk daftar pustaka dan lampiran (jika diperlukan).

Lambang Universitas (TANPA WARNA) Height : 1.74"

1,5 space

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Font 14

PENERAPAN SISTEM AUTOMATIC BLUETOOTH TIMER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BIS KOTA DI DKI

JAKARTA

Huruf Besar Font 12 Double enter 1,5 space

Cukup memuat NAMA GAGASAN dan TUJUAN GAGASAN Usahakan tidak lebih

dari 12 kata

BIDANG KEGIATAN:

PKM – GAGASAN

ILMIAH

Diusulkan oleh:

Font 12

Nama ketua tim paling atas

Bengtito

Teknik Elektro 2008

(0806330724)

Format penulisan

NAMA, JURUSAN, Destiana Widyaningrum (0806458082)

ANGKATAN, NPM/NIM Kesehatan Masyarakat 2008

Zul Andri Muqodam (0806455540)

Teknik Elektro 2008

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2014

Keseluruhan Naskah : kertas A4 , spasi 1,5 font 12(jika tidak disebutkan berbeda ), roman time style, margin kiri-4 cm, kanan-3 cm, atas-3 cm,

(2)

ii

Nomor halaman di sebelah kanan bawah dengan ANGKA LATIN

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Penerapan Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bus Kota di DKI Jakarta

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (X) PKM – GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Bengtito b. NPM : 0806330724 c. Program Studi : Teknik Elektro d. Universitas : Universitas Indonesia

WAJIB dibuat seperti ini

e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Tebet Barat IV H/No.21 Jakarta 12810/ 021 9226 1014

f. Alamat email : tito.beng@yahoo.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir.Ahmad Syafiq, Msc, PhD b. NIDN : 196908042008121001

c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Margonda Raya Gg. Kober Perumahan Mawar Residence Blok B5 Depok 16424

Selain manajer mahalum bisa juga oleh Kepala

Departemen/Jurusan

Depok, 7 Maret 2011

Menyetujui

Manajer Kemahasiswaan Dan Hubungan Alumni,

(Nisfarwati Violini, SKM, MKM) NUP. 1000 130 11

Ketua Pelaksana,

(Bengtito)

NPM. 0806330724

Direktur Kemahasiswaan UI,

(Dr. Kamarudin, M.Si) NIP. 132205398

Dosen Pendamping,

(Ir.Ahmad Syafiq, Msc, PhD) NIP. 196908042008121001

(3)

iii

Nomor halaman di sebelah kanan bawah dengan ANGKA LATIN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis kami tepat waktu. Banyak rintangan yang telah kami lalui untuk menyelesaikan karya tulis ini, tetapi tetap tidak menyurutkan niat yang sudah bulat untuk menyelesaikannya.

Banyak ide yang tercuat mulai dari masalah kesehatan sampai ke masalah lingkungan, tetapi penulis kali ini memilih tema Kemacetan. Tema tersebut dipilih karena di kehidupan sehari-sehari penulis, mulai kecil sampai dewasa, masalah kemacetan di Jakarta dalam proses perbaikan. Kami menyadari, usaha pemerintah DKI Jakarta sangat baik dengan pola transportasi makro. Oleh sebab itu karya tulis ini memeberikan suatu sistem yang dapat diaplikasikan oleh pihak pengelola bis untuk mendukung rencana pola transportasi makro gagasan Pemerintah DKI Jakarta. Sistem ini dapat digunakan oleh pengelola bis kota maupun pengelola busway. Sistem ini dapat digunakan sebagai penyempurnaan untuk mempersiapkan peralihan pengguna jalan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Pada karya tulis ini yang kami kedepankan adalah ide konsep sistem bukan ke masalah teknis, teknik implementasi dengan membuat sarana dapat dibuat dengan teknologi yang lama dan dipilih yang paling fit sesuai teori yang kami dapatkan di bangku kuliah.

Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat jauh dari karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.

Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Depok, Maret 2014

(4)

iv

Nomor halaman di sebelah kanan bawah dengan ANGKA LATIN

DAFTAR ISI

WAJIB ADA

Lembar Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel dan Daftar Gambar ... vi

Ringkasan ... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... 1

Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 2

GAGASAN Manajemen Bus AC70 ... 3

Sistem Pengelolaan Bis AC70 Saat Ini ... 3

Solusi Terdahulu ... 3

Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Bus Kota 4

Konsep Sistem Automatic Bluetooth Timer ... 4

Mekanisme Kerja Automatic Bluetooth Timer……… 6

Pusat Kontrol... 6

Pihak-pihak yang Terkait ... 7

Langkah-langkah Strategis Implementasi Automatic Bluetooth Timer ... 7

Peluang dan Tantangan dalam Mengimplementasikan Automatic Bluetooth Timer ... 8

KESIMPULAN Gagasan ... 9

Teknik Implementasi ... 9

Prediksi Hasil... 9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Pada PKM GT bagian GAGASAN wajib

mencantumkan 5 hal yang meguraikan tentang

(5)

v

Nomor halaman di sebelah kanan bawah dengan ANGKA LATIN

DAFTAR TABEL

Daftar tabel dan daftar gambar

WAJIB ditulis JIKA ADA

Tabel 1. Spesifikasi Automatic Bluetooth Timer ... 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Display Timer ... 5

Gambar 2. Alur Informasi Sistem Automatic Bluetooth Timer... 6

(6)

vii

Nomor halaman di sebelah kanan bawah dengan ANGKA LATIN

han akan umbuhan

ti jadwal

sur-angsur penyediaan r daya dan Ringkasan mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi

RINGKASAN

Ringkasan 1 halaman BUKAN ABSTRAK

Tingginya aktivitas di pusat kota Jakarta membuat kebutu

perjalanan menjadi semakin tinggi. Hal tersebut membuat laju pert Latar belakang kendaraan pribadi menjadi terus meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun

terakhir. Pembatasan terhadap kendaraan pribadi pun mulai dilakukan untuk membuat masyarakat beralih pada kendaraan umum. Namun, penggunaan kendaraan umum masih enggan dipilih oleh masyarakat karena kualitas pelayanan kendaraan umum yang masih belum baik.

Gagasan yang diajukan dalam makalah ini adalah sistem Automatic Bluetooth Timer (ABT). Sistem memiliki beberapa kegunaan, diantaranya adalah untuk menjadi pengingat bagi pengemudi bus agar dapat menepa Gagasan keberangkatan dan kedatangan bus yang selama ini selalu tidak tepat dan menyebabkan waktu tunggu penumpang menjadi lama. Sistem ABT memiliki pusat pengendali yang memberikan pengaturan terhadap arus lalu lintas di jalan raya. Media transmisi berupa Bluetooth digunakan dalam sistem ABT ini sebagai fitur keamanan yang murah dan aman.

Implementasi sistem ini akan dapat dilakukan dengan melakukan sosisalisasi kepada masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan dengan membuat dan menyebarkan iklan, dan melakukan penyuluhan, agar secara

berang mengubah pola pikir serta perilaku masyarakat untuk tertib.

Selain itu, infrastruktur juga perlu dilakukan dengan

mempertimbangkan sumbe

Langkah Implementasi

dana yang tersedia. Tentunya dalam mengimplementasikan sistem ini akan ditemukan hambatan-hambatan atau tantangan, seperti diperlukannya penelitian lebih lanjut untuk menerapkan sistem ini, dibutuhkan perizinan, kerja sama dalam dana serta penyediaan infrastruktur.

PENTING !!!

(7)

vii

(8)

Bagian utama naskah diberi nomor halaman mulai dari nomor 1. Note: Spasi naskah 1,5 spasi. Dummy PKM ini hanya contoh dan hasil modifikasi dari PKM GT UI yang lolos PIMNAS dan disesuaikan dengan Format PKM 2013.

1 rjalanan/hari. Hal tersebut membu ngalami peningkatan yang cukup

PENERAPAN SISTEM AUTOMATIC BLUETOOTH TIMER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BIS KOTA

3 spasi

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Font 12pt

Font style bold (cetak tebal) posisi di tengah, tanpa digarisbawahi

Jakarta merupakan kota megapolitan yang sarat akan daya tarik. Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara, Jakarta telah menarik banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia untuk bermigrasi ke Jakarta. Tercatat bahwa sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2010, penduduk kota Jak

bertambah sekitar 13,8%, yaitu dari 8,25 juta hingga 9,58 juta jiwa (BP Sayangnya, peningkatan populasi di daerah Jakarta tidak sebandin perkembangan fasilitas publik, sehingga menimbulkan banyak permasal salah satu masalah yang sampai saat ini masih belum dapat tertangani de adalah masalah kemacetan.

Tingginya populasi di DKI Jakarta membuat kebutuhan perjal semakin tinggi. Menurut buku Dinas Perhubungan dalam Angka Ta

Alinea baru diketik menjorok ke ta dalam (diberi indentation) pe sebanyak 7-8 karakter (sekitar me 1,25 cm).

ngan DKI Jakarta disebutkan ba

i DKI Jakarta mencapai sekitar 20,7 juta at pertumbuhan kendaraan bermotor terus signifikan. Pada tahun 2009 saja, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta ada sekitar 6,7 juta unit, dengan proporsi 6,6 juta (98,5%) di antaranya adalah kendaraan pribadi, sedangkan 91.082 (1,5%) di antaranya adalah angkutan umum. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2004- 2009), jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mengalami pertumbuhan hampir sekitar 7% per tahun. Namun jumlah tersebut belum ditambah dengan volume kendaraan bermotor yang masuk ke DKI Jakarta dari area BODETABEK (Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) yang hampir mecapai sekitar 1,4 juta kendaraan per hari. Akan tetapi, padatnya jumlah kendaraan bermotor belum dapat didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Dengan jumlah kendaraan bermotor hampir mencapai 7 juta, pertumbuhan panjang jalan justru hanya 0,01% per tahun. Ketidakseimbangan tersebut tentu saja dapat menyebabkan kemacetan yang dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi, sosial dan lingkungan DKI Jakarta.

Pusat Penelitian Ekonomi LIPI memaparkan bahwa masyarakat menderita kerugian sosial akibat kemacetan sebesar lebih dari 17,2 triliun per tahun akibat biaya pemborosan nilai waktu dan biaya operasi kendaraan terutama bahan bakar. Bahkan pada perhitungan lain memperkirakan kerugian dari kemacetan lalu lintas ini mencapai 43 triliun. Tidak hanya itu, kemacetan juga dapat berdampak pada menurunnya produktivitas ekonomi kota dan merosotnya kualitas hidup warga kota. Selain dampak ekonomi dan sosial, kemacetan juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan di DKI Jakarta.

(9)

Bagian utama naskah diberi nomor halaman mulai dari nomor 1. Note: Spasi naskah 1,5 spasi. Dummy PKM ini hanya contoh dan hasil modifikasi dari PKM GT UI yang lolos PIMNAS dan disesuaikan dengan Format PKM 2013.

2

kualitas pelayanan angkutan umum yang masih buruk kontrol terhadap jumlah kendaraan umum sepertinya masih sulit untuk diterapkan. Salah satu jenis angkutan umum yang masih memiliki pelayanan yang buruk adalah jasa transportasi bis kota. Selama ini bis-bis di Jakarta tidak dapat diandalkan sebab tidak memiliki jadwal yang tepat, masih banyak halte yang rusak, dan waktu tunggu yang lama dan tidak pasti. Selain tingkat pelayanan yang buruk, bis-bis juga masih sering berhenti di sembarang tempat sehingga kondisi lalu lintas pun menjadi semakin tidak teratur dan menambah waktu perjalanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pelayanan angkutan umum, terutama bis, untuk mempersiapkan saat peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal, sehingga setelah itu kontrol terhadap jumlah kendaraan pribadi dapat diterapkan langsung dan efektif. Gagasan yang diajukan dalam penulisan ini adalah menerapkan sistem automatic bluetooth timer (ABT).

Sistem ini memiliki tiga fungsi utama, pertama berfungsi sebagai pengingat bagi pengemudi bis agar selalu menepati jadwal keberangkatan dan kedatangan bis yang selama ini selalu tidak tepat sehingga menyebabkan waktu tunggu penumpang menjadi lama dan tidak pasti, kedua sebagai transmitter yang dapat menyatakan dimana keberadaan bis sehingga calon penumpang mendapatkan kepastian tentang lokasi keberadaan bis, dan ketiga sebagai supervisor yang dapat memberitahukan pengemudi bis secara real time kondisi penilaian terhadap kinerjanya. Dengan menerapkan sistem ini dalam pengaturan bis, diharapkan bis-bis di Jakarta dapat lebih teratur dan masyarakat dapat lebih nyaman dalam menggunakan jasa transportasi massal ini.

Tujuan dan Manfaat

Penulisan ini memiliki tujuan untuk:

 Memaparkan sistem alternatif yang dapat digunakan pada manajemen bis di DKI Jakarta.

 Mengetahui langkah-langkah strategis apa yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan sistem alternatif ini.

 Mengetahui peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengimplementasian sistem.

Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:

 Memberikan masukan kepada pengelola bis dalam membentuk sistem

otomatis yang lebih efisien untuk mempermudah masyarakat, baik pengemudi bis maupun calon penumpang, mentaati peraturan

(10)

Bagian utama naskah diberi nomor halaman mulai dari nomor 1. Note: Spasi naskah 1,5 spasi. Dummy PKM ini hanya contoh dan hasil modifikasi dari PKM GT UI yang lolos PIMNAS dan disesuaikan dengan Format PKM 2013.

3 sistem wajib angkut atau yang biasa dikenal dengan nama sistem setoran. Sistem upah semacam ini sangat jarang sekali ditemukan di Jakarta, penyebabnya adalah karena keadaan medan tempat bis beroperasi. Trayek Bis AC70 ini melewati titik- titik rawan kemacetan di Jakarta tetapi juga termasuk salah satu bis yang memiliki penggemar paling banyak sehingga bisa menjadi model yang baik untuk karya tulis ini.

Sistem Pengelolaan Bis AC70 Saat Ini

Bis AC70 merupakan bis kota yang memiliki rute dari Kp. Ra Tanah Abang. Rute Bus AC70 adalah dari Terminal Kp.Rambutan Simatupang-- Tol Jagorawi-- Tol Dalam Kota-- Jl. Gatot Subroto-- Semang Sudirman-- Jl. Mas Mansyur-- Tanah Abang dan sebaliknya. Bis AC70 d oleh pihak swasta, yaitu PT. Mayasari Bhakti. Jumlah bis AC70 yang ber sekitar 13 buah.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pengelola bis AC70, diketahui bahwa sistem penghonoran pengemudi bis AC70 menggunakan sistem komisi dimana setiap pengemudi mendapatkan honor sebesar 12,5% dari hasil yang didapatkan dalam satu hari. Saat ini, tidak ada jadwal operasional bis yang tetap. PT. Mayasari Bhakti hanya menggunakan sistem waktu tunggu di setiap terminal untuk mengatur jadwal keberangkatan bis, sedangkan jadwal kedatangan tidak ada.

Dalam hal pelayanan calon penumpang, Bis AC70 pernah menggunakan sistem ticketting. Dalam sistem ini, setiap penumpang diharuskan membeli tiket sebelum melakukan perjalanan dengan bis AC70. Namun, lambat laun sistem ini mulai memudar akibat kultur masyarakat yang masih sulit untuk diatur serta kurangnya ketersediaan infrastruktur untuk sistem ticketting ini. Kemudian dalam hal perawatan, dilakukan secara mandiri oleh PT. Mayasari Bhakti tanpa adanya subsidi dari pemerintah. Perawatan dilakukan dengan service secara berkala, penggantian mesin, dan penggantian mobil apabila sudah tidak layak pakai.

Solusi Terdahulu

(11)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 4 tersebut . Disini terlihat bahwa jika sistem yang dibuat sudah teratur, masyarakat tidak akan memiliki kesempatan untuk melanggar peraturan yang berlaku maka lama kelamaan masyarakat akan menaati peraturan.

Untuk memperlancar perjalanan busway, busway memiliki jalur khusus yang membuatnya terbebas dari masalah kemacetan di jalan. Meskipun b sampai tulisan ini dibuat, busway belum juga memiliki jadwal tetap yang mengefisiensikan waktu tunggu calon penumpang, hal ini dikarenakan ke medan jalan dan kebijakan manajemen bis. Sampai saat ini, satu-satunya s transportasi wilayah DKI Jakarta yang memiliki jadwal tetap hanya kereta ap Untuk mendorong masyarakat berpindah ke busway atau kendaraan u lainnya maka dibuat peraturan-peraturan yang bersifat memaksa secara im yaitu ERP. Electronic Road Pricing (ERP) merupakan salah satu instru sistem ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum, termasuk busway.

Selain mengoperasikan busway, untuk mempersiapkan masa peralihan masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, pemerintah masih akan melakukan pengembangan angkutan massal lain seperti subway dan monorail. Upaya pengembangan transportasi massal ini memang sudah selayaknya dilakukan untuk menciptakan sistem transportasi yang nyaman dan berkualitas bagi masyarakat DKI Jakarta.

Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Bis Kota

Salah satu alasan mengapa masyarakat enggan menggunakan transportasi bis adalah ketidakpastian jadwal keberangkatan dan kedatangan bis yang menyebabkan bis tidak dapat diandalkan dalam mobilisasi masyarakat kota yang sangat menghargai waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah kepadatan kendaraan bermotor di jalan dan perilaku masyarakat yang tidak mematuhi peraturan menunggu bis di halte. Selain itu, prinsip pengemudi bis yang selalu ingin segera mengejar setoran membuat banyak bis yang berhenti di sembarang tempat sehingga dapat menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, sistem ABT ini diajukan untuk memperbaiki kondisi kekinian tersebut. Sistem ini diharapkan mampu membuat masyarakat pengguna jasa transportasi bis kota lebih menaati peraturan bis kota dengan cara menghilangkan kesempatan masyarakat untuk tidak menaati peraturan sama seperti pada busway.

Konsep Sistem Automatic Bluetooth Timer

(12)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 5

mudi bis jadwal tiba bis di halte

ticketting pulsa. Jika dibandingkan dengan busway, sistem pada busway adalah dengan membuat pintu masuk dan keluar penumpang dari bis menuju halte (shelter) memiliki ketinggian yang cukup tinggi sehingga pengguna ja

kesulitan untuk bisa naik atau turun selain di halte. Sementara itu, kes sistem ini akan mengubah orientasi supir-supir bis yang sebelumnya ber kepada jumlah penumpang menjadi ketepatan waktu tiba di halte. Sist secara garis besar memiliki dua alat, satu akan dipasang di dalam bis dan dipasang di halte/terminal. Gambar 1 menunjukkan alat display timer ya dipasang di dalam bis.

Panel waktu keberangkatan Panel waktu tiba

Gambar 1. Display Timer

Keterangan alat display timer:

 Panel waktu keberangkatan, menging keberangkatan bis dari halte.

 Panel waktu tiba, mengingatkan penge

tujuan. penumpang dari satu halte ke halte berikutnya.

(13)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 6

kepada pusat, lalu han serta keadaan diartikan menjadi

Mekanisme Kerja Automatic Bluetooth Timer

Penjelasan mengenai sistem ABT , serta hubungan antara alat yang berada di halte, di bis, dan pusat/ pemilik bis dapat dilihat pada gambar 3. Jadwal tiba dan jadwal keberangkatan bis dari halte bersifat dinamis, jika terjadi kemacetan yang bersifat tidak terprediksi berdasarkan ilmu statistik misal yang disebabkan banjir, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Perubahan jadwal ini akan dikirim ke panel jadwal di halte dan alat display timer yang dipasang di bis dengan terlebih dahulu pusat mengirim sinyal informasi ke halte, kemudian dari halte ke bis.

1

PETUGAS DI JALAN

PUSAT (SECARA KOMPUTERISASI)

2 2

HALTE 3 3 HALTE

BIS BIS

4 BIS 4 BIS

Gambar 2. Alur Informasi Sistem Automatic Bluetooth Timer

Keterangan:

1. Petugas memberikan informasi keadaan lalu lintas pusat merespon dan memberikan informasi tamba lalu lintas yang terjadi. Dimana informasi akan

Judul gambar dan penomoran sesuai urutan kemunculan dengan angka arab

penambahaan sisa waktu, titik kemacetan dan kecepatan untuk sampai tujuan.

2. Informasi dari halte, halte mendapatkan informasi dari bis, lalu informasi tersebut dikirimkan ke pusat. Halte ini diperlukan untuk melakukan proses sinkronisasi, sehingga informasi dapat diterima dengan jelas.

3. Bis mendapat informasi dari pusat. 4. Bis mendapatkan informasi dari halte.

Pusat Kontrol

(14)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 7

Judul tabel dan penomoran sesuai urutan kemunculan dengan angka arab

( posisi di ATAS tabel)

No. KOMPONEN KONDISI MINIMUM

Windows XP Pro SP3 Minimum Core 2 Duo

ditempuh untuk bisa datang tepat waktu. Pengendalian bus dengan operator ini dapat terlaksana dengan adanya teknologi sistem jaringan.

Tabel 1. Spesifikasi Automatic Bluetooth Timer

Pc

Resolusi Standar camera untuk ATM

Pihak-pihak yang Terkait

Kemacetan timbul karena adanya ketidakteraturan dalam menggunakan sarana jalan dalam mobilitas transportasi. Untuk memperbaiki ketidakt

ini, dibutuhkan suatu sistem dimana sistem tersebut dapat menertibk

pengguna jalan untuk dapat bijak dan berpikir dalam menggunakan jalan ini membutuhkan suatu sarana dari pihak-pihak yang dapat mew keteraturan tersebut, antara lain:

1. Pemerintah.

2. Masyarakat pengguna kendaraan pribadi dan umum. 3. Aparat Negara.

Ketiga pihak inilah yang berperan penting dalam mewujudkan ket

Pihak-pihak yang menjalankan sistem ABT tersebut.

Langkah-langkah Strategis Implementasi Automatic Bluetooth Timer

Untuk mengimplementasikan suatu sistem yang bertujuan untuk membuat suatu yang rumit menjadi sederhana perlu adanya strategi-strategi khusus. Langkah-langkah strategi untuk mengimplementasikan sistem ABT ini

lain:

1. Membuat infrastruktur, yaitu dengan memasang peralatan ABT di setia memasang penerima automatic bluetooth timer pada setiap halte, membuat pusat pengaturan sistem ABT.

(15)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 8 - Pusat kontrol(group)

MEMBUAT

Peluang dan Tantangan dalam Mengaplikasikan Autom

Adapun peluang yang didapat dari sistem ABT ini adalah :

1. Sistem ini dapat berjalan secara cepat, karena sistem yang dibuat mengikuti kultur bangsa ini.

2. Memiliki sistem keteraturan waktu, dimana waktu atau timer tersebut berfungsi sebagai sesuatu yang bersifat persuasive, untuk merubah prilaku masyarakat dan pengendaraan agar menghargai waktu. Untuk lebih jelas berada pada teknik implementasi

3. Memiliki peta lokasi bus, sehingga para penumpang dan pengendara dapat dengan jelas mengetahui lokasi tersebut.

Dan tantangan yang akan dihadapi dalam menerapkan sistem ini adalah : 1. Dibutuhkan uji coba secara mendalam mengenai aspek terpenting dari

kultur Negara kita.

2. Dibutuhkan perizinan terhadap pihak-pihak tertentu untuk menjalankan sistem.

3. Dibutuhkan kerja sama dengan pendanaan pembuatan infrastruktur(sistem ABT).

(16)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 9 merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menjadi pengingat bagi pengemudi bus agar dapat menepati jadwal keberangkatan dan kedatangan bus yang selama ini selalu tidak tepat dan menyebabkan waktu tunggu penumpang menjadi lama. Sistem ABT memiliki pusat pengendali yang memberikan pengaturan terhadap arus lalu lintas di jalan raya. Media transmisi berupa Bluetooth digunakan dalam sistem ABT ini sebagai fitur keamanan yang murah dan aman. Diharapkan dengan adanya sistem ini, kualitas pelayanan bus kota dapat semakin meningkat.

Teknik Implementasi

Dalam proses implementasi dibutuhkan suatu teknik-teknik, teknik yang diberikan pada gagasan (sistem) ini terfokus pada proses untuk jangka panjang. Langkah strategis untuk jangka panjang terpusat pada dua pihak, y

pengguna jasa dan pengemudi kendaraan umum. Hal ini disebabk masalah yang timbul dalam ketidakteraturan terhadap lalu lintas y utama berada pada para pelaku pengguna lalu lintas itu sendiri, dibutuhkan suatu sistem yang sesuai kultur bangsa ini (Indonesia), dim ini secara berangsur-angsur mengubah prilaku yang kurang disiplin me disiplin yang selanjutnya tercipta suasana lalu lintas yang teratur dan ter

Prediksi Hasil

(17)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 10

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna. 2006. Alat-Alat Teknologi Pedesaan

Spesifikasi Produk. Jakarta : LIPI

Kittirattanapaiboon, Suebpong. 2009. Emergency Evacuation Route Planning

Considering Behavior During Short- and No Notice Emergency. Orlando : Proquest

(18)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

1. Biodata Ketua Kelompok A. Identitas Diri

Isi biodata dengan lengkap. Tabel C dan D cukup diisi dengan informasi

yang relevan dan paling baru.

1 Nama lengkap (dengan gelar) XXXXXX

2 Jenis kelamin

3 Program studi

4 NPM

5 Tempat tanggal lahir

6 E-mail

7 Nomor telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama institusi Jurusan

Tahun masuk-lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

Depok, 20 Februari 2014 Pengusul,

Bubuhkan ttd pada bagian ini

(19)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 12

2. Biodata Anggota Kelompok

2.1 Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap (dengan gelar) XXXXXXXX

2 Jenis kelamin

3 Program studi

4 NPM

5 Tempat tanggal lahir

6 E-mail

7 Nomor telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama institusi Jurusan

Tahun masuk-lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

Depok, 20 Februari 2014 Pengusul,

(20)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 13

2.2 Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap (dengan gelar) XXXXXXXXX

2 Jenis kelamin

3 Program studi

4 NPM

5 Tempat tanggal lahir

6 E-mail

7 Nomor telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama institusi Jurusan

Tahun masuk-lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2 3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

Depok, 13 Maret 2013 Pengusul,

(21)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 14

2.3 Biodata Anggota 3

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap (dengan gelar) XXXXXXXX

2 Jenis kelamin

3 Program studi

4 NPM

5 Tempat tanggal lahir

6 E-mail

7 Nomor telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama institusi Jurusan

Tahun masuk-lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2 3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

Depok, 20 Februari 2014 Pengusul,

XXXXXXXX

(22)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi

Waktu

Uraian tugas

1 XXXXXXXXX X jam/minggu Mengurus

perijininan,

2 XXXXXXXXXX Y jam/minggu Keskretariatan

dalam tim,

3 XXXXXXXXXXX Z jam/minggu Mengelola

pemasukan dan Uraian tugas sebisa mungkin disesuaikan pada

program studi anggota kecuali pada bagian yang umum seperti pengurusan akomodasi dan administrasi.

(23)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 16

Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIM : Program Studi : Fakultas :

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul :

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Depok, xx/yy/2014

Mengetahui, Yang menyatakan,

Direktur Kemahasiswaan

Arman Nefi, S.H., M.M..

XXXXXXXXXXXXX NIP. 1970.1025.1998.0210.01 NIM. XXXXXXXXX

(24)
(25)

53

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2013

8.1 Pendahuluan

Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) merupakan salah satu komponen utama PKM-Karya Tulis. PKM-GT merupakan kelanjutan dari Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa

(KKTM) setelah diintegrasikan ke dalam program PKM. Bergabungnya KKTM ke dalam PKM

memberi konsekuensi tidak terselenggaranya jenjang kompetisi antar wilayah sebagaimana terjadi sebelumnya. Demikian pula, pembidangan KKTM yang diklasifikasikan, secara spesifik ke dalam lingkungan hidup, INTIM, IPA, IPS, Pendidikan dan Seni, ditiadakan. Meskipun demikian,

reviewer PKM-GT akan dibagi menurut bidang ilmu (IPA, IPS, Pendidikan dan Seni) dengan

sistem kejuaraan tetap tanpa mempertimbangkan bidang ilmu.

PKM-GT merupakan wahana mahasiswa dalam berlatih menuliskan ide-ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide tersebut seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat menjadi kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa umumnya cenderung pandai mengungkapkan fakta-fakta sosial, namun melalui PKM-GT, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut sampai sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu memberi atau

menawar-kan solusi.

Sebagai salah satu PKM yang ditampilkan dalam PIMNAS, maka tata tertib dan segala sesuatu

yang terkait pada persyaratan presentasi diatur dalam Bab X tentang PIMNAS.

8.2 Tujuan

Tujuan darikegiatan PKM-GT adalah menumbuhkembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk penuangan gagasan atau ide kreatif.

8.3Luaran

Luaran kegiatan PKM-GT adalah gagasan kreatif yang tertulis dan artikel.

7.4 Kriteria dan Pengusulan

Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengusul PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan S-1 atau Diploma;

b. Anggota kelompok pengusulberjumlah 3–5 orang;

c. Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis lengkap dan tidak

boleh disingkat;

d. Bidang kegiatan harus sesuai dengan bidang ilmu ketua kegiatan dan

anggota dari lintas bidang sangat dianjurkan;

e. Seorang mahasiswa hanya boleh mengusulkan satu judul kegiatan sebagai

ketua;

f. Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimum sepuluh kelompok

(untuk seluruh bidang kegiatan PKM).

g. Mahasiswa pengusul dapat ber¬asal dari berbagai program studi yang

berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam

satu perguruan tinggi yang sama;

h. Keanggotaan setiap kelompok PKM-GT disarankan berasal dari minimal

dua angkatan yang berbeda;

i. Seorang mahasiswa diperkenankan masuk ke dalam dua kelompok pengusul

PKM-GT yang berbeda, yaitu satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota, atau kedua-duanya sebagai anggota kelompok; dan

(26)

54

j. Keseluruhanusulan disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file

maksimum5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_NamaPT_PKMAI.pdf,

kemudian diunggah ke SIM-LITABMAS. Hardcopy dikumpulkan di perguruan tinggi

masing-masing.

8.5 Sistematika Usulan Kegiatan

Usulan PKM-GT ditulis menggunakan huruf Times New Roman font 12 dengan jarak baris 1,5

spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4, margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm, serta mengikuti sistematika sebagai berikut.

a. HALAMAN SAMPUL (Lampiran 8.1).

b. HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 8.2).

c. DAFTAR ISI

d. RINGKASAN

Ringkasan (bukan abstrak) gagasan tertulis disusun maksimum 1 (satu) halaman yang mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.

e. BAGIAN INTI

1. PENDAHULUAN

Bagian Pendahuluan berisi latar belakang yang mengungkap uraian tentang alasan mengangkat

gagasan menjadi karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung), dan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.

2. GAGASAN

Bagian gagasan berisi uraikan tentang:

a. Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara, observasi, imajinasi yang relevan);

b. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk mem-perbaiki keadaan pencetus gagasan;

c. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang

diajukan;

d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya; dan

e. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan

sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat ter¬capai.

3. KESIMPULAN

Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pemba

-hasan. Secara umum kesimpulan mengungkapgagasan yang diajukan, teknik implementasi yang akan dilakukan, dan prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan).

4. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan. Format perujukan pustaka mengikuti Harvard style. (Lampiran 8.5).

5. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota (Lampiran 4)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas (Lampiran 6).

(27)

55

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2013

8.6 Sumber Dana Kegiatan

Sumber dana PKM-GT berasal dari Ditlitabmas Ditjen Dikti, internal perguruan tinggi, dan pihak-pihak lain.

8.7 Seleksi dan Evaluasi Usulan

Seleksi dan evaluasi kegiatanPKM-GT dilakukan secara online oleh Tim Ditlitabmas (Lampiran

8.3). Sifat dan isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a. Kreatif dan Objektif: Tulisan berisi gagasan kreatif yang menawarkan solusi suatu

permasalahan yang berkembang di masyarakat, tulisan tidak bersifat emosional atau tidak subjektif, tulisan didukung data dan/atau informasi terpercaya, dan bersifat asli (bukan karya

jiplakan) dan menjauhi duplikasi.

b. Logis dan Sistematis: Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut, dan

pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis-sintesis, kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.

c. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka atau fiksi-sains

d. Materi Karya Tulis: Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu yang sedang

ditekuni para penulis/mahasiswa. Kesempatan ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan, walaupun yang bersangkutan tidak sedang belajar secara formal di bidang tersebut. Materi karya tulis merupakan isu

mutakhir atau aktual.

Penilaian artikel PKM-GT dilakukan dengan mempertimbangkan kreativitas (rasionalitas, keunikan, dan manfaat) tulisan, kelayakan implementasi dan dampak yang ditimbulkannya. Berdasarkan hasil penilaian, artikel PKM-GT akan dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) ketegori

sebagai berikut.

1) Tidak lolos seleksi: bagi usulan yang nilainya lebih rendah dari batas minimum untuk dinyatakan lolos seleksi. Batas nilai minimal ini sangat tergantung dari mutu artikel PKM-GT

yang dnilai secara keseluruhan.

2) Lolos seleksi tapi tidak diundang ke PIMNAS: bagi usulan yang nilainya melebihi atau sama

dengan batas minimal lolos seleksi akan tetapi nilainya masih di bawah batas nilai minimal

untuk diikutsertakan ke PIMNAS. Usulan yang masuk kategori ini akan diberi insentif sebesar Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah).

3) Lolos seleksi dan diikutsertakan di PIMNAS: bagi usulan yang nilainya lebih dari batas

minimal nilai lolos seleksi dan nilai lolos ke PIMNAS. Usulan yang masuk kategori ini disamping

diikutsertakan ke PIMNAS juga akan diberikan insentif sebesar Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah).

Nilai Total Artikel PKM-GT terdiri dari dua bagian dengan bobot yang sama, yaitu 50% untuk Nilai Artikel dan 50% Nilai Presentasi di PIMNAS. Nilai penentu kelompok maha-siswa PKM-GT ke PIMNAS adalah Nilai Artikel. Nilai Total Artikel hanya akan diperoleh jika artikel PKM-GT

dipresentasikan di PIMNAS.

(28)

56

Lampiran 7.1 Format Halaman Sampul Usulan PKM-GT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

……… BIDANG KEGIATAN:

Diusulkan oleh:

_______________________ (Nama Ketua Kelompok) _______________________ (Nama Anggota1)

_______________________ (Nama Anggota2) dan seterusnya

(Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus menyertakan NIM dan tahun angkatan)

NAMA PERGURUAN TINGGI KOTA

(29)

57

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2013

Lampiran 7.2 Format Halaman Pengesahan Usulan PKM-GT

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERLULIS

1. Judul Kegiatan :

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap :

b. NIM :

c. Jurusan :

d. Universitas/Institut/Politeknik : e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

f. Alamat email :

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar :

b. NIDN :

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp ...

b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp ...

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : bulan

Kota, Tanggal-Bulan-Tahun

Menyetujui

Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Pelaksana Kegiatan

Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/

Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(__________________________) (_________________________)

NIP/NIK. NIM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pendamping

Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,

(__________________________) (_________________________)

NIP/NIK. NIP/NIK.

(30)

58

Lampiran 7.4 Formulir Penilaian Usulan PKM-GT

Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 =

No. Kriteria Penilaian Bobot

(%) Skor

Nilai (Bobot x Skor)

1 Format Makalah:

- Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, kerapihan ketik, tata letak, jumlah halaman

- Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Kesesuaian dengan format penulisan yang tercancum di Pedoman

15

2 Gagasan:

- Kreativitas gagasan

- Kelayakan implementasi

40

4 Sumber informasi:

- Kesesuaian sumber informasi dengan gagasan yang ditawarkan

- Akurasi dan aktualisasi informasi

25

5 Kesimpulan

- Prediksi hasil implementasi gagasan

20

TOTAL 100

Gambar

gambar, gunakan
Gambar 2. Alur Informasi Sistem Automatic Bluetooth Timer
Tabel 1. Spesifikasi Automatic Bluetooth Timer
Gambar 3. Bagan Strategi

Referensi

Dokumen terkait

• Tujuan pencatatan biasanya tidak berhubungan dengan kegiatan survei, sehingga peneliti perlu menyeleksi bagian informasi yang relevan & menganalisisnya dengan tepat. •

1) Menggunakan metode line balancing dapat memperoleh efisiensi dari proses produksi kripik pisang (berbentuk lingkaran) pada Cahaya Indi dengan menentukan jumlah

Untuk mendapatkan suatu perkiraan dari permukaan atau volume dari suatu partikel yang mempunyai bentuk tidak bulat, seseorang harus memilih suatu garis tengah yang

Skripsi ini membahas tentang penentuan hisab awal bulan qamariyah. Salah satu konsep yang biasa digunakan dalam penentuan hisab awal bulan qamariyah adalah konsep

Terveys- ja sosiaalialan koulutuksen saaneiden määrä kasvoi vuosina 2000-2009 lähes 22 prosenttia ja heitä oli vuonna 2009 noin 379 500 henkilöä.. Työttömien osuus

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa pada pembelajaran yang menggunakan metode PBL, peserta didik diharapkan mampu

Lebih kurang 60-75% responden mengaku tidak pernah mengikuti pelatihan apapun baik yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta/NGO, dan bagi mereka yang pernah mengikuti

Verbal jury adalah sebuah wadah atau sarana yang dipersiapkan oleh panitia dalam rangka mempertemukan perwakilan peserta dengan dewan juri untuk dapat berdiskusi singkat