• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS TERSTRUKTUR TURUQ KITABAH AL-RISALAH AL-ILMIAH. Tentang PENOMERAN KARYA ILMIAH. Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS TERSTRUKTUR TURUQ KITABAH AL-RISALAH AL-ILMIAH. Tentang PENOMERAN KARYA ILMIAH. Oleh"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

S T A IN B A T U S A N G K A R

TUGAS TERSTRUKTUR

TURUQ KITABAH AL-RISALAH AL-ILMIAH Tentang

PENOMERAN KARYA ILMIAH

Oleh

Imamuddin / 127 008

Nurhayat / 127 021

M. Badrul Munir / 102 044

Retno Tri Putra / 127 022

Dosen

Dr. Abdul Halim Hanafi, M.Ag Yelfi Dewi S., S.Ag., M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Format penulisan sangat diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Karena aturan-aturan itu sangatlah penting dan sangat mendukung baik dalam penulisan seperti pengetikan maupun dalam kutipan dan aturan-aturan lainnya. Terkhusus pada penulisan penomeran, maka untuk itulah pemakalah membuat makalah ini

dengan judul: Penomeran Karya Ilmiah.

Dalam penulisan ini penulis mungkin saja memiliki kesalahan-kesalahan, maka untuk itu kami penulis mengharapkan kritikan dan saran-sarannya yang mendukung dan bersifat positif dari para pembaca sekalian. Karena kami penulispun dalam penulisan makalah ini mendapat banyak kesulitan-kesulitan.

Beranjak dari hal itu, kami penulis mengucapakan ribuan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu kami dalam kesuksesan makalah ini.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

PENOMERAN KARYA ILMIAH

A. Sistem Penomoran Karya Ilmiah

Penulisan skripsi mempunyai sistem penomoran dan pemberian halaman yang sistematik dan konsisten baik pada bagian awal skripsi maupun bagian akhir.

1. Ketentuan penomoran halaman bagian awal skripsi:1

Bagian awal skripsi yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia diberi nomor dengan ketentuan:

a. Diberi nomor halaman dengan menggunakan

angka romawi kecil, seperti: i, ii, iii, iv, v dan seterusnya.

b. Penulisan nomor halaman di tengah bagian bawah

halaman dengan jarak 2 spasi dari teks.

c. Pemberian nomor halaman dimulai dari halaman

kata pengantar. Namun penghitungan halaman dimulai dari halaman judul.

d. Skripsi yang berbahasa Arab diberi nomor

halaman dengan huruf abjad Arab, yaitu:

ل – ك – ي – ط – ح – ز – و – ه – د – ج – ب – ا

ع - س – ن – م –

2. Ketentuan penomoran halaman bagian teks/inti skripsi sebagai

berikut:2

a. Bagian teks/inti skripsi diberi nomor halaman

dengan angka Arab yaitu: 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10 dan seterusnya

(1-1 Pedoman Penyusunan Skripsi STAIN Prof. Dr. H. Mahmud Yunus Batusangkar, STAIN Batusangkar Press: 2004, hal. 56-57

2 Pedoman Penyusunan Skripsi STAIN Prof. Dr. H. Mahmud Yunus Batusangkar, STAIN Batusangkar Press: 2001, hal. 64

(4)

2-3-4-5)

di kanan atas untuk bahasa Indonesia/Inggris, dan di kiri atas untuk bahasa Arab, dengan jarak 2 spasi dari teks.

b. Nomor halaman untuk baba baru dan halaman

pertama daftar bacaan di tengah bagian bawah halaman dengan jarak dua spasi dari teks atau catatan kaki.

c. Nomor urut bab ditulis dengan angka romawi

besar (I, II, III, IV, V, dan seterusnya. Misalnya BAB I, BAB II, dan seterusnya. Untuk tulisan Arab, dipakai bilangan tertib, yaitu:

ثلاثلا بابلا ,ىناثلا بابلا ,لولا بابلا

d. Nomor halaman ditulis tanpa titik atau

tanda-tanda lainnya.

3. Ketentuan penomoran halaman bagian akhir skripsi:3

a. Bagian akhir skripsi yang terdiri dari daftar

bacaan dan lampiran-lampiran diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Arab. Di kanan atas untuk yang berbahasa Indonesia/Inggris, dan di kiri atas untuk yang berbahasa Arab, dengan jarak 2 spasi dari teks.

b. Nomor halamannya melanjutkan nomor

halaman bagian teks. Jika bagian teks berakhir pada nomor 75, maka nomor halaman bagian akhirnya adalah 76, 77 dan seterusnya sampai akhir halaman.

B. Macam-macam Penomeran

Penomeran karya ilmiah formal harus konsisten, memakai sistem

balok angka penuh atau memakai sistem campuran antara angka dan huruf.4

1. Contoh Sistem Balok Angka Penuh

a. Angka Romawi untuk Judul Bab

b. Angka Romawi untuk Judul Sub-Bab, dan seterusnya

Misalnya:

3 Ibid, hal. 65

4 Dr. Abdul Halim Hanafi, M.Ag, Bimbingan Metodologi Riset dan Penulisan Karya Ilmiah, STAIN Batusangkar Press: 2008, hal. 104-105

(5)

I (Bab)

1.1. (Sub Bab)

1.2. 1.3.

1.3.1 (Bagian dari Sub Bab) 1.3.2 Dan seterusnya. II 2.1 2.2 2.2.1 2.2.2 2.3 2.4 Dan seterusnya.

2. Contoh Sistem Campuran Angka dan Huruf

BAB I A. 1. a. 1) a) Atau dengan cara: A. 1. a. C. a) (a)

Sistem penomeran mana yang akan dipakai tergantung pada kesepakatan dan keputusan perguruan tinggi. Karya ilmiah yang berbahasa

(6)

Arab menyesuai dengan budaya bahasa Arab, misalnya pemakaian angka, penomeran halaman, istilah, dan sebagainya.

Dalam buku lain dijelaskan pula bahwa format penomoran karya ilmiah sebagai berikut:

Format Penomoran

Ada tiga format penomoran dalam penulisan skripsi, yaitu format desimal (angka penuh) campuran angka Romawi-Arab, dan campuran antara angka dan huruf. Contoh:

a. Penulisan format desimal:

BAB I ……… 1.1 ……… 1.2 ……… 1.2.1 ………. 1.2.2 ……….. 1.3 ……… 1.3.1 ………. 1.3.2 ………. BAB II ………. 2.1 ……….. 2.2 ………. BAB III ……… 3.1 ……… 3.2 ……… 3.3 ………

(7)

bahasan Indonesia dengan sistem kiri lurus atau bahasa Arab dengan lurus kanan. Contoh: BAB I ……… A. ……….. 1. ……….. a. ……….. 1) ……….. a) ……… .. (1) ……… ………….. (a) ……… ……….. Pertama ………..

Kedua ………. Dan seterusnya B. ……….. 1. ……….. a. ……….. 1) ……….. a) ……… .. (1) ……… ………….. (a) ……… ………..

Dari ketiga macam format penomoran, dianjurkan untuk memakai format ketiga, yaitu campuran angka dan huruf yang penulisannya konsisten pada margin kiri. Untuk bahasa Arab pada margin kanan.

(8)

1. Bagian pendahuluan yang meliputi: halaman judul, nama penulis, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii dan seterusnya)

2. Bagian tubuh / pokok bagian penutup dengan angka arab dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas

3. Nomor halaman pertama dari tiap bab tidak ditulis tetapi tetap

diperhitungkan.5

Pada sumber lain penulis juga menemukan berbagai ketentuan-ketentuan dalam penomoran halaman, seperti halaman-halaman awal, halaman

judul bab, halaman teks utama, dan lain sebagainya, adalah sebagai berikut:6

1. Bagian awal karya ilmiah (halaman judul, halaman pengesahan,

halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran) diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) dan ditempatkan di tengah bagian bawah. Halaman judul tidak diberi nomor, tetapi tetap dihitung.

2. Mulai dari BAB I sampai dengan halaman terakhir pada Daftar

Pustaka diberi nomor halaman dengan angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya).

Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab baru yang

tidak diisi nomor halaman.

3. Data yang mendukung penelitian disajikan dalam lampiran yang

disajikan menurut kelompoknya tanpa diberi nomor halaman. Contoh: Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. Peta Desa Mahak Baru

D. Ihwal Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Oleh Agus Nero Sofyan 1. Penomoran

Dalam memberikan nomor, harus diperhatikan hal-hal berikut.

5 http://tk.unikom.ac.id/tk-files/download/lktm.pdf, Kamis, 3 September 2009

6 http://www.pin.or.id/dat/doc/02_bag1_penulisan_karya_ilmiah.pdf, Kamis, 3 September 2009

(9)

a. Romawi Kecil

Penomoran dengan angka Romawi kecil dipakai untuk halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, serta daftar singkatan dan lambang.

Contoh:

b. Romawi Besar

Angka Romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (bab pendahuluan, bab teoretis, bab metode dan objek penelitian, bab analisis data, dan bab penutup).

Contoh:

c. Penomoran dengan Angka Arab

Penomoran dengan angka Arab (0―9) dimulai dari bab I sampai dengan daftar pustaka (termasuk riwayat hidup dan lampiran). d. Letak Penomoran

Setiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau berada di tengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias) kanan atas.

Contoh: 2. Sistem Penomoran

Sistem penomoran dengan angka Arab menggunakan sistem digital. Angka terakhir dalam sistem digital tidak diberikan titik, misalnya,

1.1 Latar Belakang Masalah, 3.2.2 Peranan Bahasa dalam

Pembangunan. Akan tetapi, bila satu angka diberi tanda titik, misalnya, 1.

Pendahuluan 2. Landasan Teori dll. (dalam makalah). Apabila ada

penomoran sistem digital antara angka Arab dan huruf, harus dicantumkan titik, misalnya, 3.2.2.a.

Contoh:

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

(10)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Kegunaan Penelitian 1.4 Kerangka Pemikiran 1.5 Metode Penelitian

1.6 Rancangan Analisis Data 1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Kegunaan Penelitian 1.4 Kerangka Pemikiran 1.5 Metode Penelitian

1.6 Rancangan Analisis Data

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian7

E. Catatan Kaki /Footnote

Unsur catatan kaki dan penulisannya:8

1. Nomor urut catatan kaki adalah nomor urut kutipan, ditulis pada halaman yang sama dengan kutipannya, diletakkan di atas informasi catatan kaki (setengah spasi).

7

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/ihwal_teknik_penulisan_karya_ilmiah1.pdf, Kamis 3 September 2009 8 Op.Cit, hal. 50

(11)

2. Satu nomor catatan kaki boleh berisi lebih dari satu informasi sumber asalkan ada relevansinya, atau berisi informasi sumber dan keterangan tambahan.

(12)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem Penomoran Karya Ilmiah

2. Macam-macam Penomeran

a. Contoh Sistem Balok Angka Penuh

b. Contoh Sistem Campuran Angka dan Huruf Format Penomoran

a. Penulisan format desimal:

b. bahasan Indonesia dengan sistem kiri lurus atau bahasa Arab dengan lurus kanan

3. Penomoran Halaman

4. Ihwal Teknik Penulisan Karya Ilmiah

5. Catatan Kaki /Footnote

B. Saran

Kami sangat berharap kepada para pembaca sekalian untuk dapat lebih memperhatikan lagi cara-cara ataupun aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pihak-pihak terkait atau yang berwenang dalam penulisan karya ilmiah terutama pada penomerannya.

Dan tidak ada salahnya jika seorang yang ingin membuat karya ilmiah, jika seandainya makalah kami ini dibutuhkan untuk dikutip dan hal itu dirasa benar kami sangat-sangat berterima kasih sekali.

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan pemukiman atau perumahan pun menjadi suatu faktor masyarakat untuk memilih tempat tinggal yang nyaman untuk ditempati.Termasuk fasilitas yang ada pada

Salah satu upaya mengatasi permasalahan ini adalah diselenggarakan Sosialisasi sekaligus Penyuluhan dalam rangka Program Perberdayaan Masyarakat yang dilakukan

%kstraksi pelarut adalah ekstraksi cair-cair yaitu pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan cara pengontakkan dengan cairan lain. /ujuan dari

Karateristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah tingkat pendidikan rendah yaitu 12 responden (63,2%) pada kelompok intervensi dan

Seftriakson seringkali digunakan untuk pre- dan post- operasi dan sifat antibiotik tersebut yang dapat menembus sawar otak menyebabkan sering digunakannya seftriakson

Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa perlindungan bagi merek tiga dimensi menurut Undang-Undang

Untuk mendapatkan suatu perkiraan dari permukaan atau volume dari suatu partikel yang mempunyai bentuk tidak bulat, seseorang harus memilih suatu garis tengah yang