RISALAH M ANAJEM EN
DAKW AH KAM PUS
Panduan Prakt is Pengelolaan Lembaga Dakw ah Kampus (St andardisasi Pelatihan M anajerial Nasional)
Sedikit Catatan Tentang Buku Ini : (by Dhimas) Screen Shot dari buku RM DK Edisi Revisi
Thank’s to :
Allah SWT M uhammad SAW
Puskomnas 2005-2007 FKI Rabbani UNAND Tim SPM N FSLDK GAM AIS ITB
Sahabat -sahabat FSLDK yang sudah memberikan sarannya unt uk masukan kepada buku ini
Tentang Buku :
Jumlah Halaman : 374 (isi) + (prolog, epilog, daft ar isi, dll) Cet akan Pert ama : Juli 2007
Penerbit : GAM AIS PRESS
Keput usan Puskomnas t ent ang perlu adanya akselerasi dakw ah kampus yang int ensif mengamanahkan SALAM UI dan GAM AIS ITB unt uk membuat suat u st andarisasi pengelolaan lembaga dakw ah kampus. Set elah itu, kedua LDK ini pun bekerja sama unt uk membuat buku Risalah M anajemen Dakw ah Kampus (RM DK) yang dit erbit kan di t ahun 2004.
Wakt u pun berlalu, buku yang lama it u t idak dit erbit kan lagi sehingga kaw an-kaw an LDK pun bert anya bagaimana cara mendapatkan buku RM DK. M aka GAM AIS pun mencoba mencari t ahu dan bert anya kepada senior tim FSLDK, kepala GAM AIS t erdahulu, pengurus SALAM UI, Puskomnas saat ini dan saat buku RM DK yang pert ama muncul, t et api kami t et ap tidak mendapat jaw aban yang memuaskan t ent ang keberadaan buku RM DK ini. M aka dari it u, t im GAM AIS mencoba menerbit kan kembali buku RM DK dan merevisinya sehingga lebih t erupdat e. Dan alhamdulillah buku RM DK [revised] ini t elah jadi di bulan Juli 2007 dan kit a melaunchingnya saat acara FSLDK Nasional XIV di Lampung.
Salah sat u hasil keput usan pada musyaw arah FSLDKN XIV kembali mengamanahi LDK GAM AIS ITB sebagai Badan Khusus (BK) SPM N. Kami mencoba melayani LDK-LDK se-Indonesia dengan mengadakan training manajemen LDK-LDK, konsult asi LDK-LDK, dan juga penerbit an buku-buku ke-LDK-an.
Saat ini (Januari 2008) SPM N bergant i nama menjadi PM LDK (Pelatihan M anajemen Dakw ah Kampus). Kami t erus mencoba berbagai inovasi dalam melayani LDK-LDK unt uk mengembangkan dakwah di kampusnya.
Unt uk konsult asi ke-LDK-an, ant um dapat bergabung di milis t anyajaw abLDK@yahoogroups.com, at au dapat juga berdiskusi di ht t p:/ / forum.t arbiyahdaily.com . Kritik dan saran t ent ang PM LDK dapat dikirimkan ke email kami di it b_gamais@yahoo.co.id.
IDEALISME KAMI
Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.
Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami,
memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami. Betapa berat rasa di hati kami menyaksikan bencana
yang mencabik-cabik bangsa ini, sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan. Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa
kami membawa misi yang bersih dan suci, bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia,
dan bersih dari hawa nafsu.
Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.
Yang kami harap adalah
PROLOG PEMBUKA - Tim Penulis
BAB I - Pendahuluan
BAB II - LEVELISASI DAN PRIORITAS
BAB III - KADERISASI DAN MANAJEMEN SDM LDK
BAB IV - SISTEM DAN MEKANISME ORGANISASI
BAB V - SISTEM DAN MEKANISME KESEKRETARIATAN
BAB VI - MANAJEMEN SYI’AR
BAB VII - SISTEM DAN MEKANISME KEUANGAN
BAB VIII - FUND RAISING
BAB IX - JARINGAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS
BAB X - AKADEMIK DAN KEPROFESIAN
EPILOG PENUTUP - Arya Sandhiyudha : Merawat Kaum Revivalis
Selamat Membaca ……
Persembahan dari :
Tim Badan Khusus Standardisasi Pelatihan Manajemen Nasional, Forum
Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus, Keluarga Mahasiswa Islam, Institut
Teknologi Bandung
Tim BK SPMN FSLDK GAMAIS ITB
Tim Penulis
PROLOG
M ent ari menyala di sini Di sini di dalam hat iku Gemuruhnya sampai di sini Di sini di urat darahku
M eskipun t embok yang t inggi mengurungku Berlapis pagar duri sekit arku Tak sat u pun yang mampu menghalangiku M enyala di dalam hat iku
Hari ini hari milikiku Juga esok masih t erbent ang Dan ment ari kan t et ap menyala
Di sini di urat darahku
Sebuah pot ongan bait lagu yang berjudul ment ari. Lagu ini biasa dinyanyikan oleh mahasisw a ketika dalam keadaan sempit dan mengharapkan sebuah cahaya harapan akan perubahan. Sebuah perubahan yang niscaya dan tent u menjadi sebuah idaman bagi semua umat m anusia. Sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Izinkan kami melantukan sebuah pujian kepada Allah, perkenankan kami menyampaikan shalaw at t erbaik kepada guru kit a semua Nabi M uhamm ad, sebuah lant unan sert a do’a semoga juga selalu t eriring kepada para kaum muslimin yang t ak hent inya menyerukan kalimat Allah di muka bumi ini, dan sebuah do’a sert a rasa rindu kepada para syuhada yang telah berjuang dengan sepenuh hart a dan jiw a dimana t idak ada lagi keraguan karena kalimat Allah sudah t ert anam dalam set iap hat inya.
Assalamu’alaikum w arahmatullah w abarakat uh
Sesungguhnya Allah tidak M engubah keadaan sesuat u kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’du :1 )
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di ant ara kamu yang murt ad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendat angkan suat u kaum yang Allah
mencint ai mereka dan mereka pun mencint ai-Nya, yang bersikap lemah lembut
t erhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras t erhadap orang-orang kafir,
yang berjihad di jalan Allah, dan yang t idak t akut kepada celaan orang yang suka
mencela. It ulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
karena dengan keberadaan dan kont ribusinya sebuah bangsa memiliki harapan di masa yang akan datang. M ahasisw a at au pemuda memilki idealisme yang kuat dan kent al. Dengan prinsip yang dimiliki oleh mahasisw a at au pemuda, maka nilai-nilai luhur suat u bangsa bisa t erjaga, dimana mahasisw a at au pemuda melakukan sebuah perjuangan at au pergerakan murni atas dasar pemahaman yang dimiliki.
M anusia dicipt akan di dunia ini sebagai pengelola bumi besert a isinya unt uk kemakmuran dan kesejaht eraan banyak manusia. Sudah menjadi hakekat manusia untuk saling menyampaikan risalah kebenaran Islam kepada sesama manusia. M enjadi seorang da’i sebelum menjadi apapun adalah sebuah t unt ut an bagi set iap individu muslim.
Dakw ah kampus merupakan sebuah fase yang pent ing dalam dakw ah secara umum. Salah sat u t ujuannya adalah mensuplai alumni yang berafiliasi terhadap Islam sert a mengopt imalkan peran kampus dalam proses t ransformasi masyarakat menuju masyarakat yang madani. Dengan peran ini, maka dakw ah kampus merupakan sebuah dakw ah yang harus dilakukan. Unt uk seorang Akt ivis Dakw ah Kampus (ADK), dakw ah di kampus juga bisa dijadikan sebagai t empat lat ihan beramal, mempersiapkan diri untuk memasuki medan dakw ah yang lebih berat , yakni dakw ah di masyarakat kelak.
Lembaga Dakw ah Kampus (LDK) pada suat u kampus menjadi sebuah kebut uhan. Dia berfungsi sebagai garda t erdepan dalam syi’ar Islam di Kampus. Dia mempunyai fungsi ut ama dalam hal dakw iy(syi’ar dan kaderisasi) dan khidamy
(pelayanan). Dua fungsi ut ama ini menjadi t arget aw al bagi sebuah LDK dalam menjalankan amanahnya. Seiring w akt u berjalan, t ernyata LDK dirasa perlu melakukan sebuah ekspansi t erhadap agenda dakw ahnya ke arah siyasi (sosial dan polit ik),faniy(keprofesian) dan ilmiy(keilmuan). Adanya ekspansi dakw ah ini bert ujuan agar dakw ah yang dilakukan bisa merangkul semua masyarakat dan melingkupi semua aspek kehidupan.
t ent ang dakw ahnya sendiri. Pemahaman inilah yang nant inya melandasi aktivit as kit a dalam berkarya (amal dakw ah).
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus [ revised ]
Sebuah inisiasi yang bermula dari kebutuhan dan kepercayaan yang diberikan kepada LDK GAM AIS (Keluarga M ahasisw a Islam) ITB t elah berhasil mew ujudkan t erbit nya buku ini, Risalah M anajemen Dakw ah Kampus [ revised ]. Buku ini merupakan revisi dari buku pert ama yang dicet ak pada t ahun 2004. Dim ana saat it u GAM AIS ITB bekerjasama dengan SALAM UI dalam penyusunannya. Perbedaan mendasar dari buku ini t erlet ak pada paramet er levelisasi LDK, pola pembahasan setiap bagiannya, dan lay-out-nya. Sebagai penunjang kami pun menyert akan lampiran buku pert ama dalam bent uk file (dalam CD) dengan cont oh-cont oh yang lebih variat if. Dalam buku ini, penulis menambahkan sat u sekt or dakw ah yang pada buku sebelumnya t idak dibahas, yakni sekt or akademik dan profesi. Adanya perhat ian kami pada sekt or akademik dan profesi bert ujuan agar dakw ah di LDK bisa lebih menyeluruh dan menunjang t ujuan dakw ah kampus yait u mensuplai alumni, yang kompet en (memiliki keahlian) dan – t ent unya– memiliki basis pemahaman dakw ah yang baik. Khusus pembahasan t ent ang jaringan, kami memberinya t empat lebih, menjadi sat u bab tersendiri dengan pert imbangan bahw a saat ini adalah zamannya jaringan kuat . Dengan jaringan yang baik maka sebuah LDK akan mampu melakukan usaha lebih baik ket imbang t idak memiliki jaringan. Jaringan dalam sebuah LDK berhubungan dengan semua bidang lainnya.
dakw ah yang sinergis dan kompet en.
Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi para ADK maupun LDK yang ada di seluruh Indonesia dalam menjalankan misi dakw ah Islam di m uka bumi ini. Jazakumullah Khoir Kat siranat as kepercayaan yang diberikan kepada GAM AIS ITB. Semoga kit a semua bisa berkarya dan berinovasi dalam dakw ah ini sampai t egaknya Islam dan
t idak ada fit nah lagi dan sampai ket aat an hanya milik Allah semat a (QS. Al-Baqarah : 193)
Segala krit ik dan saran sert a kebut uhan informasi akan buku Risalah M anajemen Dakw ah Kampus [ revised ] ini bisa disampaikan melalui email ke: it b_gamais@yahoo.com.
Akhir kat a, selamat berjuang saudaraku. Bersabarlah kamu dan kuat kanlah kesabaranmu dan t et aplah bersiap-siaga dan bert akw alah kepada Allah(QS. Ali-Imran : 200 ).
Wassalamu’alaikum Warahmat ullah Wabarakat uh Bandung, Jumadil Akhir 1428 H / Juli 2007 M
Tim Penulis
Kampusku rumahku Kampusku negeriku Kampusku kebebasanku Kampusku w ahana kami
Di sana kami dibina M enjadi manusia dew asa
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Abstraksi
Dakw ah kampus merupakan sebuah tahapan dakw ah
t erpent ing dalam dakw ah pelajar. Dakw ah kampus memiliki
ke-khas-an t ersendiri dalam pergerakannya dan memiliki kesempat an
unt uk berkont ribusi lebih t erhadap masa depan suatu bangsa,
karena mahasiswa merupakan cadangan masa depan. Ketika
dakw ah kampus bisa memasok alumni yang berafiliasi t erhadap
Islam, maka perbaikan umat di masa dat ang menjadi sebuah
niscaya.
Dalam menjalankan segala sesuat u dalam hidup ini,
diperlukan pemahaman yang baik dan komprehensif. Pemahaman
akan segala sesuat u yang akan dijalankan memberikan energi lebih
sert a orient asi yang jelas dan kuat dalam menjalankannya. Ket ika
sebuah amanah dipegang oleh seseorang yang memahami kaidah
sert a hakikat nya, maka sebuah kegagalan bukanlah menjadihal
yang perlu dipertanyakan. Begit u pula dalam berdakw ah di kampus,
seorang yang disebut dengan Akt ivis Dakwah Kampus (ADK) harus
memahami t ent ang dakw ah it u sendiri dan t entunya t ent ang
dakw ah kampus. Bab ini memberikan gambaran t ent ang dakw ah
“ Pada hari ini t elah Sempurnakan unt uk kamu agamamu, dan t elah
Ku-Cukupkan kepadamu ni'mat -Ku, dan t elah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu.”
(QS. Al-M aidah : 3)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan merek” a dari
kegelapan kepada cahaya . Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya
ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan .
M ereka it u adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
(QS. Al-Baqarah : 257)
“ Sucikanlah nama Tuhanmu Yang M aha Tingi, yang M encipt akan, dan
M enyempurnakan , dan yang M enent ukan kadar dan memberi petunjuk,”
(QS. Al-A’laa : 3)
Sesungguhnya t elah ada pada Rasulullah it u suri t eladan yang baik bagimu bagi
orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(QS. Al-Ahzab : 21)
M ind M ap
Dakwah
Pendahuluan
Sasaran
Dakwah
Dakwah
Kampus
Visi dan Misi
PENDAHULUAN
I. DAKW AH SECARA UM UM
Sebelum melakukan kegiat an dakw ah kampus yang t ent unya merupakan bagian dari dakw ah Islam pada umumnya, pemahaman akan dakw ah Islam it u sendiri haruslah dipahami t erlebih dahulu. Bent uk dakw ah apapun yang dilakukan oleh kit a baik dalam skala individu at aupun berkelompok haruslah sesuai dengan pedoman dan asholahyang ada. Pada bagian ini, akan dakwah Islam, pengert iannya, met ode, t ahapan sert a karakt erist ik dakw ah it u sendiri.
A. M akna Dakw ah
“ Jadilah di ant ara kamu sebaik-sebaik umat yang mengajak kepada kebaikan,
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. M ereka it ulah
orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran : 104)
Dakw ah secara etimologis (bahasa) berart i jerit an, seruan, at au permohonan. Ket ika seseorang mengat akan da’aut u fulaanan, it u berart i bert eriak at au memanggilnya. Adapun menurut syara’ (ist ilah), dakw ah memiliki beberapa definisi. Di sini akan disebut kan sebagian dari definisi tersebut.
M enurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dakw ah adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibaw a Rasul-Nya dengan membenarkan apa yang mereka berit akan dan mengikut i apa yang mereka perint ahkan.
dan beriman kepada Allah agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.
“ Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran
yang baik, dan berdebat lah dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang
lebih menget ahui siapa yang mendapat pet unjuk.” (QS. An-Nahl : 125)
B. M etode Dakwah
Dalam proses realisasi menuju sebuah t ujuan dakw ah, yakni t egaknya t auhid di at as bumi ini, maka pelaksanaannya harus disandarkan pada metode-metodeyang t elah digariskan Allah. Pelaksanaan dakw ah haruslah sesuai dengan pedoman umat Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sehingga dakw ah t ersebut t et ap berada koridor syar’i dan sesuai dengan kemurnian dakw ah it u sendiri dengan harapan agar pert olongan sert a rahmat Allah selalu menyert ai setiap langkah individu m aupun kelompok yang berdakw ah.
Adapun met ode yang dimaksud t elah dit egaskan dalam surat An-Nahl ayat 125, yakni dengan hikmah, pengajaran yang baik (mau’izhah hasanah) sert a dengan kekuat an argumen, t idak dengan paksaan dan kekerasan. M et ode ini dilakukan berpangkal pada aksiomat ika Islam yang agung yang diambil dari kit ab Allah dan perjalanan hidup Rasul-Nya yang mulia.
“ Kat akanlah, inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikut iku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan tujuan yang nyat a, M aha Suci Allah, dan
aku t iada t ermasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf : 108)
PENDAHULUAN
Rabbaniyyah, art inya segala sesuat unya bersumber dari Allah (berorient asi ket uhanan).
Islam sebelum jamaah, art inya Islam dijadikan esensi ut ama dalamberdakw ah, sedangkan jamaah merupakan wasilah(cara) unt uk merapikan gerak dakw ah.
Syumuliyah, dakw ah harus bersifat sempurna (menyeluruh dan ut uh), ia t idak boleh dilakukan sebagian.
M odern, dakw ah bersifat modern (kekinian). Dakw ah memang harus dilakukan berdasarkan keasliannya yait u Al-Qur’an dan Sunnah, namun cara, sarana, dan strat egi yang digunakan harus seiring dengan perkembangan zaman (kont emporer) agar mampu mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan sit uasi dan kondisi di masyarakat dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
‘Alamiyah, bersifat mendunia (universal). Dakw ah yang mengglobal dan mendunia adalah ciri dakw ah Islam.
‘Ilmiyah, berdasarkan pada ilmu dan pendekat an ilmiah.
Bashiirah islaamiyah, memberikan pandangan yang islami dan ket erangan yang nyat a dengan bukt i yang jelas.
M encipt akan mana’ah, daya t ahan (imunit as) dari segala bent uk kemaksiat an, sert a mampu berorient asi kepada pencapaian penguasaan t eori, penguasaan moral, dan penguasaan amal.C. Tahapan-Tahapan Dakwah
Selain karakterist ik dan met ode dakw ah di at as, pada pelaksanaannya, dakw ah juga mengenal t ahapan-t ahapan yang pent ing unt uk dipahami. Adapun t ahapan-t ahapan t ersebut adalah sbb.
Tahap perkenalan dan penyampaian
Tahap pembinaanPada fase ini, dakw ah m ulai memberikan perhat ian lebih kepada objeknya dengan t ujuan penanaman sebuah pola pikir (fikroh) yang islami dan m ulai memberikan kesempat an kepada objek dakwah unt uk lat ihan beramal (t ransformasi objek dakwah dari simpat i menjadi barisan pendukung dakw ah).
Tahap PengorganisasianYakni t ahapan penat aan barisan pendukung dakw ah it u sendiri agar individu-individu yang beramal t ersebut bisa t erkoordinasi dengan baik sehingga dakw ah ini bersinergi dan mempunyai aktivit as yang memiliki sebuah t ujuan bersama (t r ansformasi barisan pendukung dakw ah menjadi kader yang t erorganisir).
Tahap pelaksanaanTahapan pelaksanaan ini memberikan t it ik t ekan pada sebuah hasil yang diridhoi Allah sehingga memberikan sebuah dorongan unt uk bekerja dan merupakan sebuah t ahapan dimana objek dakw ah t erdahulu bert ransformasi menjadi subjek dakw ah.
Tahapan-t ahapan di at as merupakan sebuah siklus yang t iada hent i, begit upun pelaksanaan evaluasi dari masing-masing t ahapannya.
“ (Yait u) orang-orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka t akut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah.
Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhit ungan.” (QS. Al-Ahzab : 39)
PENDAHULUAN
A. Definisi & Ruang Lingkup
Dakw ah kampus adalah implement asi dakwah ilallahdalam lingkup perguruan t inggi. Dimaksudkan unt uk menyeru civit as akademika ke jalan Islam dengan memanfaat kan berbagai sarana formal/ informal yang ada di dalam kampus. Dakw ah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang mengedepankan int elekt ualit as dan profesionalit as.
Dengan demikian dapat dikat akan bahw a aktivit as dakw ah kampus
merupakan salah sat u t iang dari dakw ah secara keseluruhan, puncak akt ivit asnya sert a medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya t erhadap masyarakat.
B. Latar Belakang Adanya Dakwah Kampus
Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian yang cukup besar t erhadap para pemuda.
Pent ingnya dukungan para pemuda sebagai prasyarat t egaknya suat u pemikiran at au pergerakan.
Adanya kekhasan mahasisw a Indonesia.
Pelajaran dari sejarah.
M asalah regenerasi, pew arisan nilai dan pengalaman merupakan suat u hal yang w ajib diperhatikan demi keberlangsungan dakw ah.
Kampus merupakan medan kompetisi ant ar pergerakan yang lebih t erbuka.C. Keistimew aan M ahasisw a
Quw w atus-syabaab(kekuat an pemuda)Sejak zaman Rasulullah SAW, pemuda merupakan barisan utama dalam memperjuangkan risalah Islam. Pemuda memiliki semangat sert a dinamis dalam melakukan segala akt ivit as. Hal ini yang menjadikan pemuda selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sebuah kaum at au bangsa.
‘At ho bilaa t ahazzub(memberi t anpa berpihak)
Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja)Waw asan, kompet ensi sert a kepedulian seorang mahasisw a menjadikan mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat ini memberikan sebuah energi yang besar dalam bekerja dan beramal secara terus m enerus dan dapat mengikuti perubahan zaman.
Al mar’at u w ar-rijal(w anit a dan pria)Persoalan umat mencakup w ilayah pria dan w anita, sedangkan mahasisw a merupakan komunit as yang t erdiri dari pria dan w anit a. Sehingga komunit as mahasisw a ini akan mampu memperjuangkan permasalahan umat .
Laa ist ibdaad(t anpa kedit akt oran)M ahasisw a tidak bersifat pragmat is t erhadap sebuah kepent ingan yang bisa memicu perbedaan dan perselisihan. Rasa kebebasan dan kemerdekaan sebagai seorang mahasisw a yang beriman dan berilmu, mendorong mereka t erbuka unt uk sebuah musyaw arah demi mencapai keput usan t erbaik.
‘Alamiyyah(int ernasional)Kesamaan st at us sebagai mahasisw a, membuat mereka jauh dari fanat isme kedaerahan, agama, maupun ras. M ahasisw a bisa bertemu dan berhimpun bersama at as nama mahasisw a, t anpa bat asan bangsa m aupun ras.
D. Keistimew aan Dakw ah Kampus
Kampus adalah t empat berkumpulnya para pemuda unt uk w akt u yang cukup lama baik di dalam maupun di luar bidang kuliah dimana mereka saling berdiskusi dan berdialog, berint eraksi, dan bert ukar pengalaman.
Dakw ah kampus merupakan t empat yang paling st rat egis unt uk mencet ak kader dan meluluskan t okoh sert a pemimpin masyarakat di segala bidang.
Kampus merupakan gudang ilmu dan rumah penelit ian ilmiah, maka ia adalah sarana umat unt uk membangun peradaban dan menguasai sert aPENDAHULUAN
Dakw ah kampus merupakan aktivit as yang meluas ke seluruh dunia. Set iap negara memiliki puluhan bahkan rat usan universit as dan inst it ut dengan jut aan mahasisw a.
Dakw ah di kampus memiliki kesempat an yang besar dalam mencet ak mahasisw a yang sholeh, w arga negara yang berguna dan peduli dengan nasib umat nya.
Adanya perhat ian yang khusus bagi mahasisw a karena ia merupakan separuh dari masyarakat dan t iang pendidikan bagi mereka.
Kampus adalah lingkungan t erbuka, t empat mahasisw a mempelajari nilai-nilai dan melatih diri unt uk menerapkannya. Nilai-nilai it u di antaranya adalah nilai-nilai kemerdekaan, demokrasi, dialog, menghargai pendapat orang lain, cint a t anah air dan t anggung jaw ab.
Kampus adalah lingkungan yang bebas, dimana semua aliran dapat mengungkapkan pendapatnya.
Dakw ah kampus akan melindungi mahasisw a dari kegiat an-kegiat an yang bersifat negat if.E. Peran dan Fungsi M ahasisw a
M asyarakat t erbent uk dari pribadi-pribadi manusia dan lingkungan yang melingkupinya sert a nilai-nilai baku di dalamnya. Jika unsur-unsur ini t erjalin dengan seimbang berarti masyarakat it u akan kokoh dan mat ang. Jika individu adalah dasar set iap m asyarakat maka mahasisw a adalah salah sat u individu yang paling banyak kontribusinya di masyarakat , paling dinamis dan berpenget ahuan. Sehingga dapat dijabarkan bahw a mahasisw a –yang umumnya merupakan kont ribut or yang paling berpengaruh t erhadap perubahan kondisi umat Islam– dapat memiliki fungsi sebagai berikut .
Da’i ( Guardian of Value )
Agent of Changeint elekt ualit asnya tinggi, menjadi cadangan m asa depan, dan berfungsi sebagai unsur perubah kondisi bangsa.
F. Urgensi Dakw ah Kampus
PENDAHULUAN
Namun t idak dipungkiri bahw a civit as akademika, kelak akan menjadi bagian yang paling menent ukan dalam perubahan masyarakat . Civit as akademika adalah komunit as kecil, elit , yang t erdiri dari sedikit orang yang berunt ung unt uk mengenyam pendidikan di perguruan t inggi, sert a dipercaya oleh masyarakat dan pemegang kekuasaan negara sebagai komunit as yang memiliki kapasit as
keilmuan, int elekt ualit as dan profesionalit as lebih dibanding komunit as lainnya. Oleh karena it u dakw ah di kampus, yang juga merupakan bagian kecil dari jalan panjang dakw ah Islam ini, menjadi bernilai pent ing, karena berdakw ah di
sendiri, t ujuan dakw ah kampus dijabarkan singkat sebagai berikut .
M embent uk dan me-suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam sert a
opt imalisasi peran kampus dalam ment ransformasi masyarakat
menuju masyarakat islami.
M elalui dakw ah kampus diharapkan lahir int elekt ual-int elekt ual muda yang profesional dalam bidang yang digelut inya dan t et ap memiliki ikat an dan keberpihakan yang t inggi t erhadap Islam. M erekalah pembaharu-pembaharu yang dapat melakukan perubahan-perubahan kondisi masyarakat menuju kehidupan islami hingga akhirnya terw ujudlah cit a-cit a kebangkit an Islam.
H. Ruang Lingkup Dakwah Kampus
Salah sat u karakt eristik dakw ah adalahsyumuliyah at au menyeluruh. Sehingga dalam melakukan akt ivit as dakw ah haruslah meliputi segala aspek. Akan t et api dakw ah kampus punya orient asi t ersendiri dalam menjalankan agenda dakw ahnya. Dakw ah kampus haruslah punya fokus tert ent u agar energi yang t elah dikeluarkan oleh seorang akt ivis dakw ah kampus dapat t ersalurkan dengan efekt if dan efisien. Ruang lingkup dakw ah kampus, yakni:
Amal assasiyatu dakwah (dasar-dasar dakw ah)Dakw ah kampus diharapkan dapat menyampaikan risalah Islam dan menegakkan kalimat -kalimat Allah secara jelas di kampus. M ahasisw a yang menjadi subjek dakw ah kampus harus bisa menjadi da’i yang menyeru kepada kebenaran dan menolak kemungkaran.
Amal khidamy(pelayanan)Salah sat u sasaran dalam dakw ah ini adalah bagaimana agar dakw ah ini bisa dit erima oleh semua kalangan dan Islam menjadi rahmat an lil’alamin.
PENDAHULUAN
khidmat ul ummah, yakni pelayan umat . Pelayan di sini dimaksudkan
memberikan bant uan sert a memberikan pelayanan-pelayan yang dibut uhkan objek dakw ah agar mereka bisa menjalani aktivit as m ereka dengan baik.
Amal ilmiah fanniyah (ilmu dan profesi)Tujuan ut ama mahasisw a di kampus adalah kuliah. Sebagai seorang m uslim haruslah memiliki kompet ensi akademik yang baik sert a betul-bet ul
memahami keilmuan yang dipelajari di bangku kuliah. M ahasisw a merupakan t umpuan bagi bangsa, dan saat ini salah satu solusi dalam mengembalikan kejayaan Islam adalah dengan teknologi dan ilmu penget ahuan, sehingga peran mahasisw a dalam hal ini sangatlah dominan.
Amal siyasi(polit ik)M ahasisw a memiliki peran sebagai komponen penekan kebijakan
pemerint ah. Terut ama kebijakan yang merugikan rakyat. Pat ut mahasisw a sadari bersama bahw a masyarakat berharap banyak agar mahasisw a bisa menjadi jembat an perubah kondisi bangsa.
I. Sasaran Dakw ah Kampus
Dalam semua akt ivit as, dan t ent unya juga akt ivit as dakw ah t ent unya sebuah sasaran haruslah dirumuskan agar t ujuan umum dakw ah dapat t ercapai dengan cara dan t ahapan yang realist is. Adapun sasaran dakw ah kampus t ersebut adalah sebagai berikut.
M embangun kesadaran dan pemahaman Islam.
M elat ih menjadi calon pemimpin.
M embangun iklim kehidupan keilmuan dan kebebasan dakw ah.
M embangun hubungan dan kerja sama dengan berbagai unsur.
Terbent uk bi’ah (lingkungan) kondusif.
Terbent uknya opini ket inggian Islam.
Terbent uknya kesinambungan barisan dakw ah.civitas akedemika yang meliput i: mahasisw a, dosen, dan karyaw an sert a masyarakat sekit ar. M engingat objeknya yang demikian it u, maka lingkup kegiat an dari dakw ah kampus ialah meliput i: amal pelayanan, ilmiah keprofesian, dan syi’ar Islam.
Dalam implement asinya, dakw ah kampus haruslah t et ap memegang t eguh prinsip-prinsip berikut .
Al-Islam sebagai sist em kehidupan m anusia (way of life) yang sempurna dan menyeluruh.
Iman dan amal shalih sebagai dasar penerapan nilai-nilai Islam di lingkungan kampus.
Al-Qur’an, As-Sunnah sert a Sirah Nabaw iyah sebagai dasar akt ivit as dan pembinaan.
Insan kamil sebagai sasaran akhir.
Int elekt ualit as dan profesionalit as sebagai karakt er seorang muslim.
Dakw ah dan pendidikan sebagai pilar ut ama dalam pembent ukan individu dan masyarakat islami.Set elah memahami bagaimana prinsip dakw ah kampus, t ent unya
diperlukan st rat egi yang t epat dalam melaksanakan dakw ah kampus itu sendiri. St rat egi ini diharapkan dapat menjadi sebuah arahan bagaimana dakw ah kampus it u berjalan. St rategi yang menjadi fungsi ut ama dakw ah kampus adalah sebagai berikut .
M elayani dan melindungi kebut uhan dan kepentingan umat (mahasisw a dan masyarakat), khidmat ul ummah.
M enyebarkan fikroh dan informasi (nasyrudda’w ah).
M embangun opini yang t erkait dengan kepentingan dakw ah (binna ru’yah Islamiyah).PENDAHULUAN
M encet ak figur-figur massa untuk kepentingan sosialisasi pesan dan nilai-nilai Islam ke masyarakat luas (binaa syakhsiyah barizah).
M enghimpun t okoh dan pakar yang siap memberikan kont ribusi pemikiran dan pengaruhnya bagi kepent ingan dakw ah (t ajmi’ syakhsiyaat).
M enjadi rujukan dalam bidang kompetensi inst it usionalnya (maroji’ul ummah).
M embangun jaringan kerjasama (net w orking) dengan lembaga lain.
M enjadi komponen penekan yang efekt if bagi para pengambil kebijakan pemerint ahan.K. Prospek Dakwah Kampus M asa Depan
Berkait an dengan it u, t erdapat set idaknya t iga fakt or pendukung yang menunjang prospek at au harapan berhasilnya dakw ah di kampus, yakni:
1. Situasi sekeliling baik internasional, nasional maupun lokal kota/ kampus
Saat ini, sit uasi dunia diw arnai dengan dua hal sekaligus, yakni kebangkit an perjuangan Islam dan penindasan at as kaum muslimin. Di sat u sisi, hal ini menunjukkan kepada kit a t ent ang makar orang kafir, tipu muslihat dan kelicikannya. Namun di sisi lain hal ini menunjukkan pula kepada kit a t ent ang kesungguhan, kekuat an dan keberhasilan perjuangan kaum muslimin di beberapa t empat .
Sement ara it u, di negeri kit a sendiri, set idaknya sejak kurun 90-an, mulai t erlihat kesadaran Islam dan suasana keberislaman yang int ens di semua
kalangan, termasuk kalangan kampus. Suasana ini merebak secara cepat melalui media massa yang ada dan memberikan pengaruh baw ah sadar kepada para mahasisw a, khususnya aktivis Islam unt uk bergiat t erus memajukan Islam di kampus dan juga di kampung.
kat a orang tergolong ‘excellent ’.
2. Bahan dasar kader
Keberislaman di t engah masyarakat jahiliyah seperti sekarang memerlukan keberanian, t ekad, dan juga int elektualit as; yakni ket ajaman pemikiran unt uk memahami pesan-pesan keislaman secara apresiat if. Syarat ini dimiliki oleh kader-kader di kampus. Dan ket ika pesan-pesan t ersebut telah t erint ernalisasi maka ia berubah menjadi pendorong semangat pengamalan yang int ens dan perjuangan yang luar biasa. Bukt inya, kasus jilbab misalnya, just ru semakin marak kendat i dit ent ang dan dihalangi dengan keras.
Selain it u, dengan kemampuan manajerial yang ada, dakw ah kampus t erkesan menjadi lebih modern, menarik dan ilmiah. Ramadhan di kampus UGM misalnya, memberikan nuansa t ersendiri pada suasana kampus bahkan kot a Yogya yang semula biasa-biasa saja. Begit u juga dengan dakw ah Islam di Bandung misalnya, t idak lepas dari peran m asjid Salman ITB dan masjid Unpad. Demikian pula dengan IPB di Bogor dan Unair di Surabaya.
3. Pengalaman dakw ah di kampus pada periode sebelumnya
PENDAHULUAN
Berdasarkan fakt or-fakt or pendukung t ersebut m aka t erdapat harapan bahw a dakw ah di kampus mampu memberikan prospek yang cukup baik bagi:
Terbent uknya kader pejuang Islam dengan ciri dan kualifikasi t ert ent u; yakni memiliki kepribadian Islam yang t angguh, yang t erw ujud dalam pengamalan Islam yang int ens sert a penguasaan ide dan didukung dengan pemahaman Islam yang cukup lengkap, dan juga kemampuan int elektualit as dalam mengapresiasi fakt a dan perkembangan m ut akhir sert a w atak kepemimpinan yang menonjol.
Terbent uknya kampus sebagai sentra alt ernatif baru bagi pembinaan umat di samping pesantren, masjid dan majelis t aklim, dengan t ampilan ide yang fundament al, ilmiah, modern melalui kegiatan-kegiat an yang dikemas secara menarik.
Terbent uknya sentra perubahan dan penent u kecenderungan umat di masa depan menuju kepada kehidupan yang lebih islami.III. VISI M ISI LEM BAGA DAKW AH
KAM PUS
A. Posisi Strategis Penentuan Visi dan M isi LDK
Apa yang t elah diungkapkan di at as merupakan pedoman yang berlaku umum dalam konteks dakwah kampus. Pedoman tersebut akan dilaksanakan oleh Lembaga Dakw ah Kampus (LDK) unt uk mencapai t ujuan dakw ah secara umum dan t ujuan dakw ah kampus secara khusus. Sebagai sebuah organisasi, sew ajarnya jika dalam kegiat an dakw ah di kampus, LDK t erlebih dahulu
bergerak, perubahan anggot anya yang t erus-menerus, dan int eraksinya dengan berbagai sit uasi yang ada baik di kampus, masyarakat , maupun negara. Oleh karena it u, menjadi w ajar jika pengguliran roda dakw ah melalui LDK seringkali harus melalui pert arungan sampingan yang terkadang sulit unt uk diat asi dan menambah beban para pengelolanya.
Berkait an dengan hal it u, dakw ah melalui LDK t idak hanya sekadar membut uhkan pengelolaan/ manajemen (idaroh), yakni pengelolaan sesuat u dengan benar; t et api juga membut uhkan kepemimpinan (pemimpin), yakni pemilihan hal-hal yang benar dan t epat . Dengan kat a lain, pemimpin bert ugas menent ukan apa-apa yang penting dan benar sert a mendorong yang lain unt uk mew ujudkannya. Jadi, adalah t ugas pemimpin unt uk memandang sesuat u secara global t anpa mencampuradukkan dengan det il-det ilnya dan mendorong kepada hal-hal yang belum t erw ujud dalam kenyat aan.
Unt uk it u, hal pert ama yang harus dilakukan oleh pemimpin ialah melakukan perencanaan st rat egis. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
perencanaan st rat egis ialah mencipt akan gambaran pemikiran kerja masa depan yang harus berbeda dengan kondisi sekarang, lalu dit ent ukan sarana-sarana yang dapat digunakan unt uk mew ujudkan pemikiran t ersebut dan apa saja yang mungkin menghalanginya. Perencanaan t ersebut merupakan upaya t erst rukt ur dan efekt if unt uk mencapai kemampuan dan kerja, dan dapat menggambarkan hakikat sebuah lembaga, sert a mengandung kejelasan apa yang harus dilakukan dan mengapa hal it u harus dilakukan.
Dalam melakukan perencanaan st rat egis ini t erdapat beberapa fase yang harus dilalui yang berhubungan erat sat u dengan yang lain:
1. Fase inisiat if dan kesepakatan. Pada fase ini yang dilakukan ialah:
M enent ukan pihak pengambil keput usan at au hal-hal lain yang mempengaruhinya baik di dalam maupun di luar lembaga.PENDAHULUAN
M enent ukan langkah-langkah yang dit empuh dalam perencanaan st rat egis.2. Fase penet apan misi lembaga dan prinsip nilainya.
Keberadaan LDK sebagai lembaga sesungguhnya hanyalah sarana, bukan t ujuan akhir. Dalam hal ini, LDK memiliki misi yang ingin direalisasikan sebagai w ujud keberadaan dirinya. M isilah yang akan menjelaskan maksud dan t ujuan (visi) lembaga, menghindarkan lembaga dari perselisihan yang tidak perlu, dan membant u para anggot a lembaga unt uk berpikir positif. Selain it u, misi berfungsi pula sebagai daya t arik bagi orang lain unt uk bergabung dengannya karena di sit u t erdapat sasaran dan pandangan lembaga.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuat an misi sebuah lembaga:
Siapa kit a?
Apa maksud dan t ujuan keberadaan kit a?
M asalah apa yang ingin kit a pecahkan?
Apa yang akan kit a lakukan unt uk memecahkan m asalah t ersebut ?
Apa filosofi dan prinsip nilai yang kit a miliki?
Kekhususan apa yang kit a miliki dan tidak dimiliki oleh orang lain? 3. M enilai/ mengukur lingkungan ekst ernal dan int ernal lembaga.Fase ini diperlukan unt uk menent ukan tit ik kekuatan dan kelemahan, sert a kesempat an dan peluang lembaga unt uk dimanfaat kan, dan unt uk menutupi kelemahan yang ada.
4. M enent ukan masalah-masalah sentral dan st rat egis. Ada beberapa hal yang harus diperhat ikan dalam fase ini:
M asalah harus jelas, t ert ent u dan t ert ulis, kemudian lembaga memiliki sesuat u yang dapat dilakukan unt uk menghadapinya.
Harus pula disebut kan hal-hal nyat a yang membuat m asalah t ersebut menjadi masalah yang strat egis.t ingkat keperluan yang mendesak
5. M embuat st rat egi unt uk menangani masalah-masalah sentral t ersebut sesuai dengan kondisi dan kebut uhan dari masing-masing kampus dan kesiapan dari akt ivis dakw ah kampus t ersebut , dalam hal ini adalah akt ivis LDK.
6. M elet akkan pandangan yang t ajam t erhadap m asa depan lembaga.
Pandangan ini akan sangat membant u para anggot a yang tergabung dalam lembaga unt uk memiliki kejelasan persepsi dan proyeksi m asa depan, menget ahui peran yang dit unt ut dari set iap anggot a, dan karakt er t ugas yang akan dibebankan kepada mereka. Oleh karena it u, pandangan ini diupayakan sejelas mungkin unt uk menghindari kemungkinan salah t afsir, harus pula menarik, mendorong dan membangkit kan semangat sert a berkesan di hat i.
Demikianlah, posisi st rat egis penent uan visi-misi dalam kont eks perencanaan st rat egis LDK yang dilakukan sebagai fungsi pemimpin.
Dalam lit erat ur lain, disebut kan bahw a unt uk membent uk sebuah
t im/ lembaga yang dinamis dibut uhkan beberapa t ahapan ut ama. Proses ini dapat dibayangkan t ak ubahnya sepert i mendaki gunung. Dalam hal ini dibut uhkan perencanaan, st rat egi, dan t ent u saja kerja keras unt uk menaklukkan gunung t ersebut. Puncak gunung t ersebut t idak m ungkin dit aklukkan dalam w akt u semalam, namun jika t im t ersebut t ekun, t erus menerus bergerak naik, meski perlahan akan diperoleh hasil yang menggembirakan. Dan pada akhirnya, jika t im t ersebut t elah mencapai puncak kinerjanya, sangat mungkin t im tersebut t erpeleset jat uh sehingga pent ing unt uk bangkit kembali guna mempert ahankan kinerja puncaknya.
Jadi, lengkapnya t ahapan t ersebut meliput i:
M enet apkan arahPENDAHULUAN
BergerakPada t ahap ini, sebuah t im akan memulai mendorong dirinya mendaki gunung dengan cara memast ikan bahw a peran dan t anggung jaw ab seluruh anggot a t im dit et apkan dengan jelas. Selain it u, pada t ahap ini, t im t ersebut harus pula menghadapi berbagai kendala yang harus diat asi.
M empercepat gerakM elalui t ahap ini, produkt ivit as t im akan dapat naik dengan cepat . Unt uk it u, t im t ersebut harus dapat memanfaat kan umpan balik dari sesama
anggot anya, m anajemen konflik, kerja sama, dan pembuat an keput usan yang efektif. Jika hal-hal t ersebut berhasil dilakukan m aka t im tersebut akan dapat menguasai w ilayah secara cepat dan efektif, lalu menaklukkan gunung dengan kekuat an dan daya t ahan mut lak.
SampaiDi sini sebuah t im benar-benar t elah mencapai prest asi puncaknya. Dengan kat a lain, t im t ersebut t elah berfungsi sebagai t im yang dinamis.
Bangkit kembaliJarang sekali sebuah t im bisa mencapai puncak dengan sekali upaya. Pada kenyat aannya, gangguan dan perubahan yang t idak diinginkan sering menghalangi rencana yang paling mant ap sekalipun. Apa yang t erjadi jika dua anggot a t im t ersebut keluar? At au apa yang t erjadi jika t iba-t iba organisasi memut uskan unt uk merest rukturisasi t im t ersebut ? Tent ulah ket angguhan t im t ersebut akan melemah dan mulai t ersaruk-saruk. Jika ini yang t erjadi m aka t im t ersebut seharusnya memasuki masa bangkit kembali, mundur unt uk melakukan koordinasi. Yang dilakukan bisa saja kembali ke t ahap pert ama at au t ahap kedua bergant ung pada permasalahan yang dihadapi.
B. Realisasi dalam M embuat Visi dan M isi LDK
dalam kont eks visual, namun dalam kont eks mempersepsi dan memahami sesuat u berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran yang diyakini. Jadi visi t ersebut perlu dibuat sebagai ilham bagi set iap langkah yang diambil oleh lembaga. Suat u lembaga harus memiliki visi yang jauh ke depan, luas, dan menyeluruh, sert a t idak kaku t erhadap sudut pandang yang lain. M aka unt uk merumuskannya, menurut B.S. Wibow o dalam buku SHOOT, t erdapat beberapa hal yang perlu dipenuhi, yait u:
Visi adalah apa yang t ampak di khayal at au kemampuan unt uk melihat pada int i persoalan.
Visi adalah bagaimana seluruh anggot a lembaga t ersebut bersepakat unt uk mencapainya.
Visi merupakan ekspresi dari suat u harapan.
Visi merupakan penjabaran bagaimana w ujud suat u lembaga apabila t ujuannya tercapai.
Visi dit ulis dalam bent uk t ujuan dalam sat u kalimat pendek.
Visi sebaiknya pendek, singkat , dan spesifik.
Visi sebaiknya relevan dengan lembaga, dapat dicapai, dan memuaskan.
Visi hendaknya dapat diukur pencapaiannya, sehingga dapat dikembangkan jika sudah t ercapai.
Visi sebaiknya yang kasat mat a sehingga semua orang dapat melihat t ujuan, dan dapat menyet ujui imajinasinya.PENDAHULUAN
2. M erumuskan M isi LDK
Yang dimaksud dengan misi ialah arah yang ingin dicapai oleh suat u lembaga, yait u pernyat aan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan dat ang dengan menyirat kan bent uk pelayanan yang akan dit aw arkan dalam pencapaian visi. Dengan demikian misi dapat berarti krist alisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh suat u organisasi, dan nilai t ersebut merupakan ukuran yang mengandung kebenaran at au kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keput usan dan
pelaksanaan kegiat an unt uk mencapai misi dan visi organisasi. Dalam pernyat aan misi dijelaskan mengapa organisasi t ersebut perlu eksis dan apa manfaat nya di masa yang akan dat ang. M isi ini akan membedakan ant ara sat u organisasi dengan organisasi sejenis lainnya karena implement asi dari misi bersifat lebih spesifik.
Unt uk menyusun sebuah misi t erdapat beberapa ciri yang sebagai panduan, yait u:
1. Harus bernilai luhur
M isi harus bernilai luhur dan ideal, m aksudnya harus berdasarkan nilai-nilai universal yang berasal dari Allah SWT dan bukan berdasarkan nilai-nilai negat if yang cenderung dest ruktif.
2. Fleksibel
Dengan adanya fleksibilit as misi maka dapat mendukung para pelaksana misi t ersebut agar t idak kehilangan daya kret ivit asnya dalam
pelaksananya unt uk senantiasa menjalankan dan mempert ahankan misi dalam kondisi apapun. Hal t ersebut dapat memberikan rasa opt imis, melahirkan suat u harapan daripada rasa kekhaw atiran.
4. Spirit ual
Yang dimaksud dengan spirit ual adalah misi bersifat non mat eri at au lebih bersifat abst rak, yang t idak bisa diukur secara kunt it atif namun dapat dirasakan secara subyekt if melalui pendekat an kualit at if.
5. Jelas
M isi yang baik adalah yang jelas, agar mudah dipahami dan dihayat i, t idak memiliki makna ganda. M isi dengan kat a-kat a puit is terlihat indah namun kadang-kadang susah dimengerti maksudnya sehingga dapat
menyimpangkan art i.
6. Sederhana
M isi sebaiknya dibuat sesederhana mungkin. Sederhana di sini bukan berart i pendek.
7. Susunan dan nada kat a-kat a harus mencerminkan kepribadian organisasi. 8. M ampu mengidentifikasikan falsafah organisasi.
9. M ampu menggambarkan harapan m asyarakat t erhadap lembaga t ersebut. 10. M enggambarkan ‘self image’ lembaga tersebut.
3. Langkah-langkah M embuat M isi
Set elah menget ahui beberapa paparan teori t entang misi, maka langkah riil yang harus dilakukan adalah membuat misi it u sendiri. M isi sebaiknya t ert ulis agar mudah diingat , dihafal, dimengerti, dan dihayat i. Beberapa langkah dalam membuat misi, yait u:
1. M enjaw ab enam unsur misi.
PENDAHULUAN
Siapa saya (dalam hal ini adalah organisasi)? jaw aban harus mencerminkan organisasi secara keseluruhan, t idak secara parsial.
M engapa organisasi t ersebut ada?
Apa keunggulan at au kelebihan yang dimiliki oleh organisasi t ersebut ?
Unt uk siapa ia bekerja?
Apa hasil at au produk dari organisasi t ersebut ?
Di mana mengerjakannya?2. M enggabungkan jaw aban pert anyaan mengenai misi menjadi sat u kalimat at au beberapa kalimat .
Set elah menjaw ab keenam pert anyaan t ersebut maka langkah selanjut nya adalah menggabungkan jaw aban-jaw aban t ersebut menjadi sebuah at au beberapa kalimat . Kalimat t ersebut harus singkat dan sederhana sert a harus mengandung ciri-ciri misi yang t elah dijelaskan sebelumnya. Kalimat t ersebut t idak harus memakai kat a-kata yang sama persis sepert i jawaban keenam pert anyaan di at as.
VI. SASARAN : IDENTIFIKASI OBJEK
DAN M EDAN DAKW AH KAM PUS
Objek dakw ah di kampus dapat dilihat dalam dua perspektif, yait u int ra kampus dan ekst ra kampus. Int ra kampus adalah objek at au sasaran dakw ah yang ada di dalam kampus. Sasaran inilah yang harus lebih dipriorit askan karena ruang lingkup dakw ah kampus yang t erdekat adalah elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan kampus atau masyarakat yang berada di dalam kampus it u sendiri. Elemen-elemen int ra kampus sebagai sasaran dakw ah kampus adalah m ahasisw a, dosen, dan karyaw an.
Berikut akan dijabarkan lebih rinci dari masing-masing objek dakw ah kampus t ersebut, yait u:
A. Intra Kampus : M ahasisw a, Dosen, Karyaw an
Sepert i yang kit a ket ahui bahw a objek dakw ah kampus yang t erdekat adalah masyarakat yang berada di dalam kampus. M asyarakat kampus inilah yang akan menjadi pelaku dalam mengubah kondisi kampus, baik menuju kebaikan at aupun menyimpang jauh dari kaidah-kaidah yang islami. Oleh karena it u, para aktivis dakw ah kampus, dalam hal ini adalah akt ivis LDK, harus
memberikan perhat ian yang cukup besar dalam berdakw ah t erhadap ket iga elemen kampus di baw ah ini.
1. M ahasisw a
M ahasisw a merupakan elemen ut ama dan yang paling banyak jumlahnya dalam komunit as kampus. M ahasisw a juga merupakan suatu komunit as masyarakat yang memiliki int elekt ualit as dan mobilit as yang t inggi sehingga dapat melakukan perubahan yang besar di kampus. Oleh karena it u kew ajiban melakukan dakw ah t erhadap mahasisw a menjadi pent ing agar kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mahasisw a tersebut dapat dimanfaat kan unt uk kebangkit an Islam, dan mereka (mahasisw a) berafiliasi t erhadap Islam.
Secara lebih khusus, mahasisw a merupakan objek pot ensial sasaran dakw ah kampus karena mahasisw a t ersebut memiliki beberapa kelebihan, yait u:
1. M ahasisw a adalah kelompok khusus di masyarakat , yang memiliki semangat dan daya dorong yang t inggi, akt ivit as yang dinamis, kemauan yang keras, menerima pembaharuan sampai harapan m asa depan.
2. M ahasisw a merupakan kader pot ensial at au calon-calon t okoh dan
pemimpin m asyarakat di segala bidang, at au mahasiswa merupakan harapan masa depan sert a pengemban harapan umat di masa yang akan dat ang. 3. M ahasisw a relat if memiliki w akt u luang yang cukup banyak, oleh karena it u
PENDAHULUAN
melalui aktivit as yang beragam dan mampu menyalurkan pot ensi mereka, sehingga dapat menghindarkan mereka dari kerusakan dan penyimpangan t erhadap hal-hal yang negat if.
4. M ahasisw a memiliki kesempat an yang besar unt uk berint eraksi dengan generasi di at asnya, sepert i dosen dan pejabat kampus, sambil menimba ilmu dan pengalaman mereka dalam kehidupan.
5. M ahasisw a juga dapat berint eraksi dengan para t okoh masyarakat dan pejabat negara melalui ceramah-ceramah, seminar-seminar, m at a kuliah, dan berbagai kunjungan yang dilakukan.
6. M ahasisw a memiliki kemungkinan unt uk melakukan st udi hingga keluar negeri dan hal t ersebut memungkinkan t ercipt anya suat u jaringan yang luas ant ar mahasisw a sedunia.
7. M ahasisw a adalah orang t ua masa depan bagi generasi masa depan, maka jika perhatian, pendidikan, dan pembent ukan kepribadian mereka
berlangsung dengan baik past i akan terbent uk generasi yang shaleh dan membaw a m asa depan umat menuju kemuliaan.
Dengan adanya kelebihan-kelebihan mahasisw a t ersebut maka sangat pent ing jika menjadikan mahasisw a sebagai priorit as utama sasaran dakw ah di dalam kampus, yait u menuju mahasisw a yang mengemban peran sebagai da’i, cadangan masa depan (iron stock), dan agen perubah (agent of change).
2. Dosen/ Pengajar
Pertama : Peran mahasiswa terhadap dosen
M ahasisw a harus memandang dosen sepert i murid memandang guru, anak memandang ayah, dan memandang sebagai rekan yang saling menghargai dan menghormat i, mencint ai dan dekat dengannya, mengambil manfaat dari ilmu dan pengalamannya, sert a memint a nasihat dan pet unjuknya dalam berbagai masalah.
Demikian juga pandangan dakw ah kampus terhadap dosen, ia harus mengarahkan perhat ian dan upaya unt uk bekerja sama dengan para dosen, dan menambah jumlah mereka yang membela gerakan m ahasisw a. Hal t ersebut dapat dilakukan melalui beberapa int eraksi, di ant aranya adalah sebagai berikut . 1. M elakukan int eraksi yang berkesinambungan dengan para dosen, m embina hubungan yang erat , sert a melakukan m usyaw arah dengan mereka ket ika menghadapi permasalahan di dunia kemahasisw aan.
2. M enghormat i dan menempat kan mereka pada t empat nya sert a t idak melampaui bat as-bat as kesopanan meskipun terdapat perbedaan pendapat dengan mereka.
3. M erekrut sebanyak mungkin dosen ke dalam kepengurusan di lembaga-lembaga kemahasisw aan, dan menjadikan mereka sebagai pembimbing organisasi.
4. M elibat kan dosen dalam setiap kegiat an kemahasisw aan.
5. M enjadikan dosen sebagai subjek dakw ah, seperti pemat eri dalam t a’lim. 6. M embant u para dosen dalam membela maslahat mereka dan membina
hubungan dengan organisasi mereka bahkan berusaha menet apkan langkah-langkah, sasaran, dan st rat egi yang sama.
PENDAHULUAN
st rat egis lainnya dalam rangka meraih wala’mereka t erhadap dakw ah kampus yang kit a lakukan.
Kedua : Peran dosen terhadap dakwah kampus
Para dosen memiliki peran yang sangat besar t erhadap mahasisw a, baik dari sisi ilmiah, perilaku, maupun amal, sebagaimana peran mereka dalam
mengarahkan, melindungi, dan membela kegiat an kemahasisw aan.
Secara lebih jelas peran dosen dalam kegiat an kemahasisw aan at au lebih spesifiknya t erhadap dakw ah kampus adalah sebagai berikut .
1. Dalam Perilaku dan Kapabilit as
Perilaku para dosen selalu diaw asi oleh m ahasisw a dan dijadikan cont oh baik perilaku ilmiah, pemikiran, perilaku pengajaran, maupun kepribadian para dosen it u sendiri.
2. Di Bidang Ilmiah
Para dosen memiliki peran yang sangat besar dalam bidang ini karena merekalah yang terlibat langsung dalam menent ukan kebijakan-kebijakan ilmiah di kampus sepert i kurikulum, dan sarana ilmiah lainnya, sehingga kesempat an ini sangat baik dimanfaat kan unt uk menet apkan kebijakan yang berafiliasi t erhadap dakw ah Islam, misalnya menggunakan kandungan kurikulum pelajaran unt uk memant apkan sisi tarbaw iyah, akhlaqiyah, dan
fikriyahmahasisw a. 3. Di Bidang Pelayanan
Bidang ini adalah bidang yang makin mendekat kan pengajar dengan mahasisw a, memberikan cont oh yang baik t ent ang pelayanan dan sumbangsih dalam kegiat an kemahasisw aan.
4. Bidang Kegiat an Kemahasisw aan
Jika para dosen t ersebut ikut mengambil bagian dalam bidang ini maka hal t ersebut merupakan peluang besar yang dapat memberikan kekuat an bagi mahasisw a dalam menyelenggarakan setiap kegiatan-kegiat annya di
mat eri dan pemikiran sepert i nasihat -nasihat dan arahan unt uk kegiat an yang akan dilaksanakan oleh mahasisw a, dan lain-lain.
5. Bidang Jaringan
Sebagai seorang dosen t ent unya memiliki ribuan m ahasisw a yang pernah diajar olehnya dan t ent unya mahasisw a t ersebut sudah banyak yang menjadi orang sukses. Jaringan mahasisw a dan alumni yang dimiliki dosen ini bisa dimanfaat kan oleh dakw ah kampus dalam rangka memperluas jaringan unt uk kepentingan dakw ah.
6. Bidang Pendidikan
Seorang dosen dit unt ut untuk menamat i minimal magist er program, dan cukup banyak yang t elah menamat i program dokt oral. Biasanya dosen mengambil 2 program st udi lanjut ini di kampus t erkemuka di Indonesia at au bahkan kampus yang t erkenal di level int ernasional. Rekomendasi dosen t erhadap akt ivis dakw ah yang ingin melanjut kan kuliah pasca-sarjana sangat lah pent ing agar pembent ukan alumni yang berkompet en dan berafiliasi t erhadap Islam dapat t erw ujud.
3. Karyaw an
Karyaw an merupakan salah sat u elemen sekaligus objek dakw ah yang ada di kampus. Tidak dapat dipungkiri bahw a mereka merupakan bagian pent ing yang melaksanakan langsung perint ah-perint ah yang t urun dari para dosen. Selain it u sebagian besar dari karyaw an t ersebut memiliki hubungan yang baik dengan para mahasisw a t erut ama mahasisw a yang akt if dalam berbagai kegiat an
PENDAHULUAN
Pendekat an ke karyaw an ini juga haruslah t erspesifikasi dengan baik. Ada 3 jenis pegaw ai non-dosen di kampus, yakni:
1. Pegaw ai administrasi / t at a usaha 2. Sat pam
3. Pegaw ai
B. Ekstra Kampus : Lingkungan masyarakat dan negara
Sasaran dakw ah ekstra kampus merupakan bagian yang t ak dapat dipisahkan dari program-program dakw ah int ra kampus, sebab masyarakat kampus merupakan bagian dari masyarakat secara keseluruhan. M ahasisw a membut uhkan dukungan m asyarakat dalam m enjalankan agenda dakwah kampusnya. Unt uk it u mahasisw a harus merancang suat u pola hubungan yang baik dengan masyarakat.
Selain it u mahasisw a memiliki kew ajiban m oral unt uk mencipt akan masyarakat yang lebih baik. M ahasisw a dianugerahi kelebihan yait u memiliki t ingkat intelekt ualitas yang t inggi, oleh karena it u mahasiswa harus menjadi pengayom masyarakat , membela kepent ingan-kepentingan masyarakat , dan mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup yang lebih baik. Dalam hal ini solusi t erbaik unt uk kehidupan t ent u saja hidup berdasarkan at auran-at uran al-Islam.
Negara merupakan sat u kesat uan yang ut uh dari berbagai elemen yang ada di negeri ini. Oleh karena it u, para akt ivis dakw ah kampus tidak boleh melupakan sasaran dakw ah yang sat u ini. M ahasisw a harus dapat menjadi pengontrol kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerint ah. Jika kebijakan yang
langkah-langkah menuju pembent ukan khilafah Islamiyah.
REFERENSI
SPM N,Tim,2004. Risalah M anajemen Dakwah Kampus, St udia Pust aka:Depok
Siddiq,M ahfudz, 2005.Risalah Dakw ah Tulabiyah,Pust aka Tarbiat una:Jakart a
Qut b,Sayyid,2001.Pet unjuk Jalan,media dakw ah:Jakart a
Nuh, M uhammad Sayid, 2004.Dakw ah Fardiyah “ pendekat an personal dalam dakwah” ,Era Int ermedia:Solo
Wibow o, B.S,dkk,2003. SHOOT TRUSTCO, PT Syamil Cipt a M edia:Bandung
Qut b, Sayyid, 1995. Fiqih Dakw ah, Pust aka Amani: Jakart a
GAM AIS ITB, 2007. AD / ART periode 2007-2008, Bandung
GAM AIS ITB, 2007.Blue Print Transisi GAM AIS ITB, Bandung,
ROHIS UNDIP,2007.Komit men Bersama, Semarang
SALAM UI,2006.M M S SALAM 08,Depok,
Sandhiyuda, Arya, 2006.Renovasi Dakwah Kampus, KAF Publishing:Jakart aBAB II
LEVELISASI DAN
PRIORITAS
Abstraksi
Lembaga Dakw ah Kampus (LDK, merupakan
mot or utama dari seluruh akt ivitas dakw ah. Dari LDK-lah
akt ivit as dakw ah bermula, lalu berkembang memperluas sayapnya meliput i sektor lain dari kampus. Tidak
dipungkiri bahw a perkembangan LDK tidaklah sama satu dengan yang lain. Karena it u, pent ing unt uk saling berbagi
dan mendukung sesama LDK. Selain it u, kemampuan
dalam melakukan urut an (t ahapan) amal dakw ah LDK
diperlukan. Sebagai langkah awal, dibut uhkan pendat aan
dan pengklasifikasian kondisi LDK. Dengan cara t ersebut ,
diharapkan dapat memberikan dukungan yang
benar-benar t epat sesuai kebut uhan LDK yang bersangkut an.
Berdasarkan klasifikasi kondisi LDK, dibuat lah saran
(dalam bentuk analisis kebut uhan) mencakup segala hal
yang direkomendasikan menjadi tit ik t ekan LDK saat ini.
M ind M ap
Levelisasi dan Priorit as
Levelisasi LDK Siklus Tahunan
LDK
Tit ik Tekan LDK
I. M engenal Prioritas M emperluas
M edan Amal
” ...Dantolong-menolonglahdalam kebajikan dan t akw a...”
(QS. Al-M aidah : 2)
Keberadaan LDK dalam konteks dakwah kampus, memegang peranan yang sangat penting. M eskipun LDK bukan merupakan sat u-sat unya sayap dakw ah di kampus, LDK merupakan dapur sekaligus laborat orium dakw ah yang ut ama di kampus. Dari LDK-lah st rat egi dakw ah disusun dan dikembangkan hingga akhirnya dakw ah dapat melebarkan sayapnya ke sekt or-sektor lain yang ada di kampus.
Sudah menjadi kenyat aan di lapangan bahw a kondisi LDK berbeda pada set iap kampus. Perbedaan t ersebut mencakup medan dakwah, pengelolaan int ernal LDK, dan akt ivit as yang dilakukan. Di kampus-kampus t ert ent u, ada yang sudah memiliki LDK yang relatif mapan dalam pengelolaan lembaga dan sudah memiliki lingkaran pengaruh yang cukup luas. Namun, di kampus-kampus lain, LDK yang ada baru didirikan, m asih berkut at seput ar legalisasi st at us sebagai unit kegiat an mahasisw a, dan masih harus berkonsent rasi menyiapkan kader-kader int i pendukung dakw ah yang akan menopang kegiatannya.
Berdasarkan kenyat aan t ersebut , saling mendukung keberadaan ant ar LDK meski t erlet ak di kampus yang berbeda, merupakan hal yang pent ing. Dengan dukungan t ersebut diharapkan dapat terjadi percepat an di berbagai LDK, sehingga dakwah ini semakin semarak dan t erselenggara secara profesional.
Sebagai langkah aw al, perlu dibuat sebuah pendat aan t erhadap LDK-LDK unt uk melihat kondisi masing-masing. Dari dat a yang dihasilkan, dibuat
paramet er-parameter unt uk mengklasifikasikan LDK menurut t ingkat an-tingkat an t ert ent u sesuai kondisi yang umum ditemui. Pengklasifikasian dalam levelisasi LDK dimaksudkan t idak lain unt uk mempermudah formulasi dukungan yang paling dibut uhkan oleh sebuah LDK, sehingga peningkat an yang diharapkan t erjadi pada LDK yang bersangkut an dapat lebih t erukur dan t erarah. Dengan kat a lain, ada dua aspek yang dipert imbangkan,
1. aspek Levelisasi LDK, dan
Skema M ekanisme Penentuan Gerak LDK
II. Levelisasi LDK
“ Dan Allah SWT t elah meninggikan langit dan Dia
melet akkan neraca (keadilan). Supaya kamu
jangan melampaui batast ent ang neraca it u. Dan t egakkanlah t imbangan it u dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi neraca it u.”
(QS. Ar-Rahman : 7-9)
M embangun sebuah kehidupan yang islami di kampus bukanlah pekerjaan yang ringan, akan t et api berat dan sangat melelahkan,
membut uhkan w akt u yang panjang. Proses membangun pun memerlukan sumber daya manusia. Dan karena LDK memiliki karakt erist ik
PEM AHAM AN DASAR
Sebelum m enggambarkan bagaimana t ahapan LDK yang direkomendasikan, ada beberapa hal yang mest i kit a ket ahui bersama, yakni
1. Tahapan yang Int egral
Tidak ada jarak yang t egas ant ar a sat u level dengan level lainnya. Sebab, levelisasi it u saling t erkait dan berkesi nambungan. Sehingga ket ika kit a melangkah ke suat u level berikut nya, sama sekali t idak berar t i meninggalkan level sebelumnya. Ket ika dalam t ahapan madya bukan berar t i rekomendasi dan sar an pada t ahap m ula menjadi melemah dan t erabaikan.
2. Analisis Int ernal dan Ekst ernal
Hal yang penting unt uk diingat adalah bahw a kit a sebaiknya memiliki kemampuan menganalisis kondisi int ernal LDK. Sehingga kit a m engenal
posit ioning LDK; mengenal diri mengenal priorit as bergerak.
Namun, menapaki level yang lebih t inggi dari sebelumnya t idak saja dit ent ukan oleh pert im bangan kondisi int ernal LDK, t api juga oleh peluang dan t ant angan yang dicipt akan dinamika lingkungan st rat egis ekst ernal. Oleh karena it u, boleh jadi syar at -syar at int ernal unt uk memasuki t ahapan berikut nya sudah t erpenuhi, t api kondisi ekst ernal belum memungkinkan sehingga sat u t ahapan mengam bil w akt u yang lebih lama.
3. Ant isipat if
Proses peralihan dari sat u level ke level lain harus disert ai langkah ant isipasi t er hadap berbagai kemungkinan posit if-negat if yang menyert ai peralihan level t ersebut .
kepengurusan yang mengalir, t idak selamanya seorang akt ivis dakw ah berada di kampus, sehingga proses pelibat an sumber daya manusia harus sist emat is berkesinambungan. Selain it u, diperlukan sumber daya fisik dan dukungan finansial yang t idak sedikit . Dan lebih dari it u semua, dibut uhkan energi ruhiyah dan semangat jihad sert a élan vit al yang dahsyat ; konsep, met ode, dan
sist emat ika perjuangan yang jelas lagi mant ap; gagasan dan pemikiran brilian sert a inovasi yang berkesinambungan; kepemimpinan yang kuat dengan organisasi yang solid. Oleh karena it ulah, pembagian levelisasi ini sesungguhnya unt uk memudahkan kit a melangkah menuju t ujuan ut ama; membangun sebuah kehidupan islami di kampus.
Pergerakan pada level LDK sekalipun haruslah memiliki pengenalan t erhadap amal priorit as yang harus dilakukan LDK. Dan levelisasi memiliki nilai priorit as dalam mengarungi medan amal di kampus. Pengetahuan akan agenda LDK apa yang harus didahulukan dan agenda apa yang diakhirkan, agenda apa yang vit al dan menjadi paramet er keberlangsungan LDK dengan agenda yang sifat nya sement ara saja, dan semacamnya. Hal ini menjadi pent ing mengingat sumber daya dan kondisi LDK yang ada.
Langkah yang dilakukan adalah kit a mengumpulkan dat a-dat a empiris mengenai kondisi akt ivit as dakwah di kampus. Selanjut nya, upaya analisis kondisi dengan paramet er ” capaian” harus kit a lakukan agar kit a menget ahui benar posit ioning LDK berada pada level apa. Set elah itu, t ahapan LDK disesuaikan dengan tit ik t ekan level LDK yang pada akhirnya melaksanakan rekomendasi berupa analisis kebut uhan dalam pergerakan LDK pra-mula, mula, madya at au mandiri.
Proses pendat aan dan pengklasifikasian LDK t elah dimulai ket ika ITS dipercaya menjadi Puskomnas FSLDK. Ketika it u, Puskomnas ITS telah membuat kuesioner t ent ang kondisi LDK dan menyebarkannya ke berbagai daerah unt uk diisi oleh LDK yang bersangkut an. Berdasarkan kuesioner ini kemudian dirumuskan paramat er-paramet er t ert ent u yang selanjut nya digunakan unt uk mengklasifikasikan LDK at as level pemula, madya, dan mandiri. Namun, pert imbangan lain muncul. Ada beberapa penambahan paramet er yang diklasifikasikan dalam aspek t ert ent u. Dan dalam proses legalisasi LDK, perangkat -perangkat sert a aspek-aspek apa saja yang harus disiapkan dalam memasuki level mula suat u LDK. Terdapat suat u kebut uhan pra-organisasi dan dalam hal ini diklasifikasikan sebagai level pra-mula.
kaderisasi), eksternal lembaga,
keuangan dan pendanaan.
Paramet er-paramet er dari aspek LDK yang disebut kan di at as dapat dijelaskan sebagai berikut .
P e n g k l a s i f i k a s i a n A s p e k
A. Sumber Daya M anusia
1. Kuantitas Kader
Paramet er ini cukup jelas, yait u berkait an dengan jumlah kader yang menjadi pendukung kegiat an dakw ah LDK. 2. Kompetensi Kader
Paramet er ini menunjukkan kemampuan dan keahlian apa saja yang harus dimiliki set iap kader yang menjadi pendukung kegiat an dakw ah LDK pada set iap levelnya.
B. Fokus dan Lingkup Agenda
1. Fokus Agenda
Yang dimaksud fokus agenda adalah bent uk aktivit as LDK yang menjadi t it ik t ekan selama masa kepengurusan yang
sedang berjalan saat it u. Secara umum, fokus kegiat an merupakan bagian dari visi dan misi LDK selama kepengurusan aktifnya.
2. Lingkup Agenda
Yang dimaksud lingkup agenda adalah sejauh mana pengguliran aktivit as LDK dilakukan.
C. Perangkat Organisasi
1. Struktur
2. Pedoman Dakwah dan Organisasi
Tersedia t idaknya pedoman dakw ah sebagai landasan amal sebuah Lembaga yang legal-formal-w ajar. Ada pedoman asasi yakni Al-Quran dan Sunnah, ada pedoman operasional yakni AD/ ART, GBHD (Garis-garis Besar Haluan
Dakw ah)/ GBHK dan Rencana St rat egis. AD/ ART memiliki fungsi t ambahan yakni dalam sudut pandang legalit as LDK.
D. Kesekretariatan
1. Sarana dan Prasarana
M aksud dari parameter ini meliputi ada/ t idaknya sekret ariat LDK dan seberapa jauh kelengkapan fasilit as yang dimiliki.
Perlu dijelaskan bahw a paramet er fasilit as di sini, merujuk pada kuesioner LDK yang disusun oleh Pusat Komunikasi Nasional (PUSKOM NAS) periode 2000/ 2002 yait u Inst it ut Teknologi Sepuluh November (ITS), ialah meliput i:
a. t ersedia/ tidaknya komput er (unt uk kepent ingan surat -menyurat dan pengarsipan),
b. ada/ t idaknya ruang rapat dan ruang pert emuan,
c. ada/ t idaknya sarana t elepon, faksimili, dan koneksi ke int ernet , dan d. fasilit as t ambahan lainnya.
M eski demikian, bent uk-bent uk fasilitas t ersebut t idak menjadi paramet er baku. Art inya, memadai/ t idaknya fasilit as yang dimiliki oleh sebuah LDK dit ent ukan oleh sejauh mana fasilit as t ersebut mendukung kelancaran akt ivit as dakw ah yang dijalankan oleh LDK.
2. Pengarsipan
M aksud dari parameter ini adalah sebaik apa sist em dokument asi yang ada di LDK. Dokument asi menjadi pent ing mengingat bahw a penguasaan kont ekst ual akan sejarah menjadi pelajaran berharga unt uk melihat gambaran LDK ke depan.
E. Da’aw i (Syi’ar dan Kaderisasi)
1. Kaderisasi
Paramet er ini mencakup sejauh mana LDK yang bersangkut an sudah memiliki rangkaian jenjang pengkaderan yang harus dilalui oleh pengurus/ anggot anya berikut program-program dan penerapannya. Hal ini t erkait dengan penyiapan SDM LDK t ersebut di masa mendat ang sesuai kebut uhan-kebut uhan dakw ah kampus yang harus dipenuhi.
levelnya.
F. Eksternal Lembaga
1. Eksistensi Lembaga
Yang dimaksud eksist ensi lembaga ialah sejauh mana keberadaan LDK besert a kegiat an dakw ahnya mampu mendapat kan dukungan posit if —bahkan jika mungkin melibat kan— pihak rekt orat dan birokrasi kampus (t ermasuk dosen dan karyaw an), sert a mahasisw a pada umumnya.
2. Jaringan
Yang dimaksud jaringan adalah sejauh mana LDK yang bersangkut an t elah menjalin hubungan dengan elemen-elemen lain yang ada di sekit arnya (int ra dan ekst ra kampus) unt uk mendukung akt ivit as dakw ah. Elemen int ra kampus meliputi, misalnya, Lembaga Dakw ah t ingkat Fakult as/ Jurusan, Unit Kegiat an M ahasisw a lain, Himpunan M ahasisw a Jurusan, Senat Fakult as, BEM , dsb. Sement ara elemen ekstra kampus meliput i, misalnya, LDK kampus lain, elemen mahasisw a ekst ra kampus (seperti HM I dan KAM M I), LSM , t okoh-t okoh masyarakat , alumni, dsb.
G. Keuangan dan Pendanaan
1. Sistem Keuangan
Paramet er ini mencakup tingkat kompleksit as sist em keuangan yang digunakan LDK yang bersangkut an.
2. Sumber Dana