• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami Fungsi Timer dan Counter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Memahami Fungsi Timer dan Counter"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 4

TIMER DAN COUNTER PADA PLC SIEMENS CPU1215C AC/DC/RELAY

1. Tujuan Percobaan

 Memahami Fungsi Timer dan Counter

 Memahami dan mampu membuat timer dan counter pada ladder diagram  Mampu membuat aplikasi ladder diagram dengan timer dan counter

2. Dasar Teori

a. Timer (pewaktuan)

Di dalam banyak aplikasi kontrol, pengontrolan waktu adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, sebuah motor atau pompa yang dikontrol untuk beropersi selama interval waktu tertentu, atau diaktifkan setelah beroperasi selama periode waktu tertentu. Contoh lain, adalah pengaturan waktu nyala/padam dari suatu lampu lalu-lintas. Itulah sebabnya PLC dilengkapi dengan timer untuk mendukung kebutuhan tersebut. Timer mengukur (atau menghitung) waktu dengan menggunakan piranti clock internal CPU.

Pada PLC Siemens S7-1200 series, penulisan instruksi timer ini harus ditautkan dengan sebuah timer IEC sebagai tempat penyimpanan data timer. Timer IEC adalah sebuah struktur tipe data yang dapat dideklarasikan sebagai berikut:

 Dideklarasikan sebagai sebuah data block dari sistem data bertipe IEC_TIMER

(sebagai contoh “MyIEC_TIMER”)

 Dideklarasikan sebagai sebuah tag lokal dengan tipe IEC_TIMER pada section

“Static” dari sebuah blok (contohnya #MyIEC_TIMER)

PLC Siemens S7-1200 series mendukung beberapa tipe timer, diantaranya yang sering digunakanseperti berikut:

i. Pulse Timer (TP)

(2)

Gambar 4.1 Pulse timer

Instruksi ini mulai dijalankan ketika hasil dari operasi logika menghasilkan kondisi

yang berubah dari “0” ke “1” (sinyal tepi positif). TP akan aktif ketika instruksi dijalankan.

Output Q akan di-set selama waktu yang telah ditentukan, apapun kondisi masukannya saat ini. Bahkan ketika terjadi sinyal positif lagi tidak mempengaruhi keluaran Q selama TP masih dalam durasi waktu yang aktif akibat terpicu oleh sinyal tepi positif sebelumnya.

User dapat mengetahui waktu tundaan yang sedang berjalan melalui output ET. Nilai timer dimulai dari T#0s dan berakhir saat nilai timer mencapai nilai preset-nya (PT).

Saat durasi PT tercapai dan sinyal pada masukan timer bernilai “0” maka keluaran ET akan

di-reset. Parameter-parameter pada timer TP ditunjukkan oleh Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Parameter Timer TP

Parameter Deklarasi Tipe data

(S7-1200)

Area memori Keterangan

IN Input BOOL I, Q, M, D, L, P Masukan Start

PT Input TIME I, Q, M, D, L, P

Durasi pulsa.

Nilai PT harus positif.

Q Output BOOL I, Q, M, D, L, P Operand yang di-set selama PT

ET Output TIME I, Q, M, D, L, P Nilai timer saat ini

ii. Timer On Delay (TON)

(3)

Gambar 4.2 Timer On Delay

Intruksi ini digunakan untuk menunda keluaran Q dengan pengaturan waktu PT.

Instruksi TON dimulai ketika hasil dari operasi logika pada masukan berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Pewaktuan PT mulai aktif ketika instruksi dijalankan.

Ketika durasi PT selesai, output Q bernilai “1”. Output Q akan tetap bernilai “1” selama

kondisi masukan tetap “1”. Ketika kondisi sinyal pada masukan berubah dari “1” menjadi

“0”, output Q akan di-reset. Timer akan berjalan lagi jika terjadi sinyal tepi positif yang

baru pada masukan timer.

Nilai timer yang sedang berjalan dapat dilihat pada ET. Nilai timer dimulai dari T#0s dan berakhir saat durasi waktu PT tercapai. Output ET akan reset segera setelah kondisi

sinyal pada masukan bernilai “0”. Parameter-parameter pada timer TON ditunjukkan

oleh Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Parameter timer TON

Parameter Deklarasi Tipe data

(S7-1200)

Area memori Keterangan

IN Input BOOL I, Q, M, D, L Masukan Start

PT Input TIME I, Q, M, D, L, atau konstanta

Durasi waktu tunda.

Nilai PT harus positif.

Q Output BOOL I, Q, M, D, L, P Output yang di-set jika PT tercapai

ET Output TIME I, Q, M, D, L, P Nilai Timer saat ini

iii. Timer Off Delay (TOF)

(4)

Gambar 4.3 Timer Off Delay

Output Q di-set ketika hasil dari operasi logika pada input menghasilkan perubahan

sinyal dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Ketika sinyal pada masukan kembali ke “0”

(sinyal tepi negatif), timer yang dikonfigurasi pada PT mulai bekerja. Output Q akan tetap set selama durasi waktu PT masih berjalan. Ketika durasi PT tercapai, output Q di-reset.

Jika kondisi sinyal masukan berubah menjadi “1” sebelum durasi waktu PT tercapai, timer

akan di-reset. Kondisi sinyal output Q akan tetap bernilai “1”.

Nilai timer yang sedang berjalan dapat dilihat pada keluaran ET. Nilai timer dimulai dari T#0s dan berakhir saat durasi waktu PT tercapai. Ketika durasi waktu PT telah tercapai, output ET bertahan pada nilai yang muncul saat itu hingga masukan IN berubah

kembali ke “1”. Jika input IN berubah ke “1” sebelum PT tercapai, output ET di-reset

kembali ke nilai T#0s. Parameter-parameter pada timer TON ditunjukkan oleh Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Parameter Timer Off Delay

Parameter Deklarasi Tipe data

(S7-1200)

Area memori Keterangan

IN Input BOOL I, Q, M, D, L Masukan Start

PT Input TIME I, Q, M, D, L, atau konstanta

Durasi waktu tunda.

Nilai PT harus positif.

Q Output BOOL I, Q, M, D, L, P Output yang di-reset jika PT tercapai

ET Output TIME I, Q, M, D, L, P Nilai Timer saat ini

b. Counter (pencacah)

(5)

situasi di mana, misalnya, dari sekian banyak barang yang bergerak di atas sebuah ban berjalan, sejumlah tertentu di antaranya harus dibelokkan dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Contoh lain, jumlah putaran suatu batang poros, atau jumlah orang yang melewati suatu pintu harus dihitung. Counter-counter yang digunakan di dalam penerapan semacam ini tersedia sebagai komponen yang built-in di dalam PLC.

Setiap penggunaan instruksi counter pada PLC Siemens S7-1200 series harus ditautkan dengan sebuah IEC counter sebagai penyimpan data instruksi. Sebuah IEC counter merupakan sebuah struktur dengan salah satu tipe data berikut:

 Dideklarasikan sebagai sebuah data block dari sistem data bertipe IEC_COUNTER

(sebagai contoh “MyIEC_COUNTER”)

 Dideklarasikan sebagai sebuah tag lokal dengan tipe IEC_COUNTER pada section

“Static” dari sebuah blok (contohnya #MyIEC_COUNTER)

Berbeda dengan timer, pada counter memiliki tipe data instruksi yang bisa dipilih oleh usir. Tipe data tersebut menentukan batas cacahan minimal dan maksimal. Setiap counter dapat menggunakan tipe data 3 byte (tipe data SInt atau USInt), 6 byte (Int atau UInt), serta 12 bytes (DInt atau UDInt). Jenis counter yang dapat digunakan pada PLC Siemens S7-1200 series adalah sebagai berikut:

i. Pencacah Naik (Counter Up – CTU)

Counter ini akan mencacah naik satu jika kondisi pada masukannya terjadi

perubahan dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Simbol CTU dan timing diagramnya

ditunjukkan pada Gambar 4.4.

(6)

Instruksi CTU digunakan untuk menaikkan satu nilai pada keluaran CV. Ketika

kondisi sinyal pada masukan CU berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif) maka

instruksi akan dikerjakan dan nilai pencacah akan dinaikkan satu. Nilai counter akan dinaikkan setiap kali terdeteksi sinyal tepi positif hingga nilai counter mencapai nilai tertingginya. Saat counter mencapai nilai tertinggi, kondisi sinyal pada masukan CU tidak lagi berpengaruh pada counter.

Status counter terlihat pada keluaran Q. Keadaan pada Q ditentukan oleh parameter PV. Jika nilai counter pada saat ini lebih besar atau sama dengan nilai PV maka output Q di-set menjadi “1”. Selain keadaan tersebut output Q bernilai “0”. User dapat memilih PV sebagai sebuah parameter maupun sebagai konstanta.

Kondisi pada CV akan di-reset menjadi “0” dan disimpan pada memori ketika

keadaan sinyal pada masukan R berubah menjadi “1”. Selama masukan R bernilai “1”,

keadaan sinyal pada CU tidak berpengaruh pada counter.

Parameter-parameter yang terdapat pada instruksi CTU ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Parameter CTU

Parameter Deklarasi Tipe data Area memori

(S7-1200) Keterangan

CU Input BOOL I, Q, M, D, L or

constant Masukan pencacah

R Input BOOL I, Q, M, D, L, P, or

constant Masukan reset

PV Input Integers I, Q, M, D, L, P, or

constant

Nilai yg ditentukan untuk me-set Q

Q Output BOOL I, Q, M, D, L Status pencacah

CV Output Integers, CHAR,

WCHAR, DATE I, Q, M, D, L, P Nilai pencacah sekarang

ii. Pencacah Turun (Counter Down – CTD)

Counter ini akan mencacah turun satu jika kondisi pada masukannya terjadi

perubahan dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Simbol CTD dan timing diagramnya

(7)

Gambar 4.5 Counter down

Instruksi CTD digunakan untuk mengurangi satu nilai pada keluaran CV. Ketika kondisi sinyal pada masukan CD berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif) maka instruksi akan dikerjakan dan nilai pencacah akan dikurangi satu. Nilai counter akan dikurangi setiap kali terdeteksi sinyal tepi positif pada masukan CD, hingga nilai counter mencapai nilai terendahnya. Saat counter mencapai nilai terendah, kondisi sinyal pada masukan CD tidak lagi berpengaruh pada counter.

Status counter terlihat pada keluaran Q. Jika nilai counter pada saat ini lebih kecil

atau sama dengan “0” maka output Q di-set menjadi “1”. Selain keadaan tersebut output

Q bernilai “0”. User dapat memilih PV sebagai sebuah parameter maupun sebagai

konstanta. Nilai keluaran CV akan diisi dengan nilai PV dan disimpan pada memori jika keadaan sinyal pada masukan LD berubah dari “0” menjadi “1”. Selama masukan LD

bernilai “1”, keadaan sinyal pada CD tidak berpengaruh pada counter.

Parameter-parameter yang terdapat pada instruksi CTD ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Parameter CTD

Parameter Deklarasi Tipe data Area memori

(S7-1200) Keterangan

CD Input BOOL I, Q, M, D, L or

constant Masukan pencacah

LD Input BOOL I, Q, M, D, L, P, or

constant Masukan load

PV Input Integers I, Q, M, D, L, P, or

constant

Nilai yg ditentukan untuk mengatur CV dengan LD=1

(8)

CV Output Integers, CHAR,

WCHAR, DATE I, Q, M, D, L, P Nilai pencacah sekarang

iii. Pencacah Naik Turun (Counter Up Down – CTUD)

Pencacah ini akan menaikkan atau mengurangi satu saat terjadi perubahan kondisi

dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif) pada masukan CU atau CD. Simbol CTUD dan

timing diagramnya ditunjukkan pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Counter up – down

Instruksi counter up – down digunakan untuk menaikkan atau mengurangi nilai

keluaran CV. Jika kondisi pada masukan CU berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi

positif), nilai counter ditambahkan satu dan disimpan pada CV. Jika kondisi pada masukan

CD berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif), nilai counter saat ini pada CV

dikurangi satu. Jika pada satu siklus program terjadi sinyal tepi positif pada CU dan CD, nilai keluaran CV tidak akan berubah.

Nilai counter dapat terus bertambah hingga mencapai nilai batas tertinggi dari tipe data instruksi yang dipilih. Ketika batas tertinggi tercapai, nilai counter tidak akan bertambah lagi meski terjadi tepi sinyal positif pada CU. Hal yang sama terjadi pada nilai counter ketika telah mencapai batas terbawah.

Ketika kondisi sinyal masukan CD berubah menjadi “1”, nilai counter pada keluaran

CV akan diganti dengan nilai parameter PV dan disimpan pada edge memory bit. Selama

(9)

instruksi ini. Counter akan bernilai “0” dan tersian pada edge memory bit ketika kondisi

pada masukan R berubah dari “0” menjadi “1”. Selama R bernilai “1”, perubahan pada

CU, CD dan LD tidak akan berpengaruh pada instruksi ini.

Status counter up dapat dilihat pada keluaran QU. Jika nilai counter saat ini lebih besar atau sama dengan nilai parameter PV, keluaran QU di-set bernilai “1”. Selain

kondisi tersebut, keluaran QU bernilai “0”. PV selain sebagai variabel dapat juga

ditetapkan sebagai sebuah konstanta. Status counter down dapat dilihat pada keluaran QD. Jika nilai counter saat ini lebih kecil atau sama dengan nol, keluaran QD di-set bernilai

“1”. Selain kondisi tersebut, keluaran QD bernilai “0”.

Parameter-parameter yang terdapat pada instruksi CTUD ditunjukkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Parameter CTUD

Parameter Deklarasi Tipe data Area memori

(S7-1200) Keterangan

CU Input BOOL I, Q, M, D, L or

constant Count up input

CD Input BOOL I, Q, M, D, L or

constant Count down input

R Input BOOL I, Q, M, D, L, P, or

constant Reset input

LD Input BOOL I, Q, M, D, L, P, or

constant Load input

PV Input Integers I, Q, M, D, L, P, or

constant

Value at which the output QU is set. / Value to which the CV output is set with LD = 1.

QU Output BOOL I, Q, M, D, L Up-counter status

QD Output BOOL I, Q, M, D, L Down-counter status

CV Output Integers, CHAR,

WCHAR, DATE I, Q, M, D, L, P Current counter value

c. Timer dan Counter di TIA Portal

(10)

saja. Berikut langkah-langkah menambahkan timer (simbol FBD) dan counter pada TIA Portal:

i. Menambahkan Timer On Delay (TON) pada ladder diagram

 Buka TIA Portal, pilih dan buka blok (OB/FB/FC) yang akan ditambahkan timer

 Pilih instruksi TON di panel instruksi (sebelah kanan layar) pada bagian “Timer

operations”. Drag and drop ke network 1 pada layar kerja, lihat Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Memilih intruksi TON

(11)

Gambar 4.8 Mendeklarasikan data block timer

 Definisakan parameter masukan PT dan keluaran ET (opsional), lihat Gambar 4.9

Gambar 4.9 Mendifinisikan parameter timer

(12)

Gambar 4.10 Memanfaatkan status timer Q

 Instruksi TP, TOF ditambahkan ke ladder diagram dengan cara yang sama dengan TON

ii. Menambahkan Counter UP (CTU) pada ladder diagram

 Buka TIA Portal, pilih dan buka blok (OB/FB/FC) yang akan ditambahkan counter

 Pilih instruksi CTU di panel instruksi (sebelah kanan layar) pada bagian “Counter

operations”. Drag and drop ke network 1 pada layar kerja, lihat Gambar 4.11.

(13)

 Setelah instruksi di-drop ke network 1, muncul jendela untuk mendeklarasikan data block counter, gunakan nama default atau berikan nama lain, klik OK. Lihat Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Mendeklarasikan data block counter

 Definisikan parameter masukan PV dan R (opsional) serta keluaran CV (opsional), lihat Gambar 4.13

Gambar 4.13 Mendifinisikan parameter counter

(14)

Gambar 4.14 Mendeklarasikan tipe data instruksi

 Keluaran Q (status counter) maupun nilai counter CV dapat dimanfaatkan untuk alur program. Contoh lihat Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Memanfaatkan status dan nilai counter

 Instruksi CTD, CTUD ditambahkan ke ladder diagram dengan cara yang sama dengan CTU

3. Kebutuhan Peralatan

 Modul Power Supply – satu buah

 Modul Lampu (merah, kuning, hijau) – satu buah

(15)

4. Pelaksanaan dan Hasil

a. Percobaan I – aplikasi timer

Peringatan! Resiko tersengat listrik dan hubungan arus pendek, pastikan semua perangkat terangkai dengan baik dan benar. Jika perlu, lakukan tes program tanpa memasang perangkat pada keluaran PLC.

 Buatlah rangkaian dari skematik berikut:

Gambar 4.16 Skematik percobaan 1 – aplikasi timer

(16)

Tabel 4.7 Konfigurasi masukan digital

Push button Masukan digital Fungsi

PB01 DI a.1 Mengaktifkan fungsi TP

PB02 DI a.2 Mengaktifkan fungsi TON

PB03 DI a.3 Mengaktifkan fungsi TOF

 Keluaran digital (relai) terhubung dengan tiga buah lampu.

Tabel 4.8 Konfigurasi keluaran digital

Lampu Keluaran digital (relai)

RED DQ a.1

YELLOW DQ a.2

GREEN DQ a.3

 Buat Project baru, tambahkan tiga blok Function baru:

 Blok FC1 beri nama “LAB01_TP”

 Blok FC2 beri nama “LAB01_TON”

 Blok FC3 beri nama “LAB01_TOF”

 Buatlah diagram tangga pada blok OB1, FC1 hingga FC3 sebagai berikut:

LIHAT LAMPIRAN 1

 Compile program dan download ke PLC.  Amati dan analisa program tersebut.

 Apa yang terjadi pada lampu RED saat PB01 ditekan?  Apa yang terjadi pada lampu GREEN saat PB02 ditekan?  Apa yang terjadi pada lampu YELLOW saat PB03 ditekan?

b. Percobaan II – aplikasi counter dengan detektor fotoelektrik

(17)

 Buatlah rangkaian berdasarkan skematik berikut:

Gambar 4.17 Skematik percobaan 2 – aplikasi counter  Konfigurasi masukan digital tipe sourcing dengan tiga buah input

Tabel 4.9 Konfigurasi masukan digital

Perangkat Digital input Fungsi

PB01 DI a.1 Mengaktifkan fungsi counter up

PB02 DI a.2 Mengaktifkan fungsi counter down

OMRON E3F3-R61 DI a.4 Mendeteksi obyek

(18)

Tabel 4.10 Konfigurasi keluaran digital

Lampu Keluaran digital (relai)

RED DQ a.1

YELLOW DQ a.2

GREEN DQ a.3

 Buat Project baru, tambahkan empat blok Function baru:

 Blok FC1 beri nama “LAB02_CTR_SEL”

 Blok FC2 beri nama “LAB02_CTU”

 Blok FC3 beri nama “LAB02_CTD”

 Blok FC4 beri nama “LAB02_DEC_TO_BIN”

 Buatlah diagram tangga pada blok OB1, FC1 hingga FC4 sebagai berikut:

LIHAT LAMPIRAN 2

 Compile program dan download ke PLC  Amati dan analisa program tersebut

Catatan :

 Lampu RED, GREEN, YELLOW merepresentasikan angka dalam format biner. RED sebagai MSB dan GREEN sebagai LSB.

 Blok Fungsi “LAB02_DEC_TO_BIN” digunakan untuk mengubah angka desimal ke biner.

 Tekan PB01, amati perubahan pada lampu saat terdeteksi obyek oleh sensor! Blok FC berapa yang aktif dan jelaskan mekanisme kerjanya!

 Tekan PB02, amati perubahan pada lampu saat terdeteksi obyek oleh sensor! Blok FC berapa yang aktif dan jelaskan mekanisme kerjanya!

5. Pembahasan

Tuliskan pembahasan dari percobaan yang telah dilakukan pada buku catatan praktikum.

6. Kesimpulan

(19)

7. Referensi

Eko Putra, Agfianto. 2007. PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi Omron Sysmac dan ZEN. Gava Media Yogyakarta.

https://duniaengineering.wordpress.com/2008/10/17/komponen-pada-plc/

http://www.mikroe.com/old/books/plcbook/chapter4/chapter4.htm

https://www.academia.edu/5652397/Bab_5_Pemrograman_PLC

SCE Training Curriculum for Integrated Automation Solutions Totally Integrated Automation (TIA) Edition 09/2012

SIMATIC S7-1200 Easy Book (A5E02486774-AG) January 2015

SIMATIC S7-1200 Programmable controller System Manual (A5E02486680-06) April 2015

(20)

Totally Integrated

Name Main Number 1 Type OB

Language LAD Numbering automatic

Information

Title "Main Program Sweep

(Cycle)"

Author Comment

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Initial_Call Bool Initial call of this OB

Remanence Bool =True, if remanent data are available Temp

Symbol Address Type Comment

Network 2:

"LAB01_TON"

%FC2 %FC2

EN ENO

Symbol Address Type Comment

Network 3:

"LAB01_TOF"

%FC3 %FC3

EN ENO

Symbol Address Type Comment

(21)

Totally Integrated

Name LAB01_TP Number 1 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Timer Pulse Author helmy Comment Ladder diagram untuk

fungsi Timer Pulse Jika PB01 ditekan, RED akan menyala selama ni‐ lai PT (detik)

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Network 1: TIMER PULSE

P S

Symbol Address Type Comment

"PB01" %I0.1 Bool "PB01_M" %M0.0 Bool "Start_TP" %M0.1 Bool

(22)

Totally Integrated

Symbol Address Type Comment

"RED" %Q0.1 Bool

"Start_TP" %M0.1 Bool "Start_TP_M" %M0.2 Bool

"TMR_01".Q Bool

(23)

Totally Integrated

Name LAB01_TON Number 2 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Timer On Delay Author helmy Comment Ladder diagram untuk

fungsi Timer On Delay Jika PB02 ditekan, YEL‐ LOW akan menyala sete‐ lah nilai PT (detik)

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Network 1: TIMER ON DELAY

P S

Symbol Address Type Comment

"PB02" %I0.2 Bool "PB02_M" %M0.3 Bool "Start_TON" %M0.4 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

(24)

Totally Integrated

Symbol Address Type Comment

"Start_TON" %M0.4 Bool

"TMR_02".Q Bool

(25)

Totally Integrated

Name LAB01_TOF Number 3 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Timer Off Delay Author Helmy Comment Ladder diagram untuk

fungsi Timer Off Delay Jika PB03 ditekan, GREEN akan mati setelah nilai PT (detik)

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Symbol Address Type Comment

"GREEN" %Q0.3 Bool "PB03" %I0.3 Bool "PB03_M" %M0.7 Bool "Start_TOF" %M1.0 Bool

(26)

Totally Integrated

Symbol Address Type Comment

"GREEN" %Q0.3 Bool "Start_TOF" %M1.0 Bool "Start_TOF_M" %M1.2 Bool

"TMR_03".Q Bool

(27)

Totally Integrated

Name Main Number 1 Type OB

Language LAD Numbering automatic

Information

Title "Main Program Sweep

(Cycle)"

Author Comment

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Initial_Call Bool Initial call of this OB

Remanence Bool =True, if remanent data are available Temp

Symbol Address Type Comment

Network 2:

Symbol Address Type Comment

"CTU_SEL" %M0.1 Bool

Network 3:

Symbol Address Type Comment

"CTD_SEL" %M0.2 Bool

Network 4:

(28)

Totally Integrated Automation Portal

"LAB02_DEC_TO_BIN" %FC4 %FC4

EN ENO

(29)

Totally Integrated

Name LAB02_CTR_SEL Number 1 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Select Counter Author Helmy Comment Blok ini berfungsi untuk

memilih operasi counter

PB01 ditekan --- Counter Up

PB02 ditekan --- Counter Down

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Symbol Address Type Comment

"CTD_SEL" %M0.2 Bool "CTU".CV Int "CTU".R Bool "CTU_SEL" %M0.1 Bool "PB01" %I0.1 Bool "PB01_M" %M0.0 Bool

(30)

Totally Integrated Automation Portal

P S

MOVE

R

"PB02"

%I0.2 %I0.2

"PB02"

%I0.2 %I0.2

"PB02_M"

%M0.3 %M0.3

"CTD_SEL"

%M0.2 %M0.2

"CTD".R

7 "CTD".CV

"CTU_SEL"

%M0.1 %M0.1

EN IN

ENO

OUT1

Symbol Address Type Comment

(31)

Totally Integrated

Name LAB02_CTU Number 2 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Counter Up Author helmy Comment Blok ini berfungsi untuk

melaksanakan operasi Counter Up

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Symbol Address Type Comment

"CTU".QU Bool "CTU_Value" %MW2 Int "SENSOR" %I0.4 Bool

Network 2:

Symbol Address Type Comment

(32)

Totally Integrated

Name LAB02_CTD Number 3 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Counter Down Author Helmy Comment Blok ini berfungsi untuk

melaksanakan operasi Counter Down

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Symbol Address Type Comment

"CTD".QD Bool "CTD_Value" %MW6 Int "SENSOR" %I0.4 Bool

Network 2:

Symbol Address Type Comment

(33)

Totally Integrated

Name LAB02_DEC_TO_BIN Number 4 Type FC

Language LAD Numbering automatic

Information

Title Decimal to Binary Author Helmy Comment Convert Counter Value in

Decimal to Binary Format

Family Version 0.1 User-defined

ID

Name Data type Default value Comment

Input

Symbol Address Type Comment

"CTR_Value" %MW4 Int "GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

(34)

Totally Integrated

Symbol Address Type Comment

"CTR_Value" %MW4 Int "GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

Network 3:

Symbol Address Type Comment

"CTR_Value" %MW4 Int "GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

Network 4:

(35)

Totally Integrated Automation Portal

Symbol Address Type Comment

"GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

Network 5:

Symbol Address Type Comment

"CTR_Value" %MW4 Int "GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

Network 6:

Symbol Address Type Comment

"CTR_Value" %MW4 Int "GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

(36)

Totally Integrated

Symbol Address Type Comment

"CTR_Value" %MW4 Int "GREEN" %Q0.3 Bool "RED" %Q0.1 Bool "YELLOW" %Q0.2 Bool

Network 8:

Symbol Address Type Comment

Gambar

Tabel 4.1 Parameter Timer TP
Tabel 4.2 Parameter timer TON
Tabel 4.3 Parameter Timer Off Delay
Gambar  4.4 Counter Up
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus ini, untuk barisan masukan u dan nilai-nilai yang disimpan dalam unit-unit tunda yang diketahui seseorang dapat menghitung tiap-tiap keluaran bagi

Dari Gambar 7.1 tampak bahwa masukan J dan K pada masing-masing FF bernilai ‘1’, sehingga keempat FF tersebut dalam keadaan "toggle", artinya keluaran tiap

• Apabila sinyal clock masukan pada logika 0, maka data yang masuk pada R dan S tidak akan ditanggapi atau diproses oleh flip flop, sehingga keluaran Q tetap tidak berubah. •