• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sirkuit Papez Pada Transformasi Memori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan Sirkuit Papez Pada Transformasi Memori"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Sirkuit Papez

Pada Transformasi Memori

Oleh : Ibrahim Njoto Fakultas Kedokteran

(2)

Pendahuluan

 Pertanyaan :

-Apakah sirkuit Papez itu ?

-Struktur neuroanatomi apa yang

(3)

 Masalah :

-Apakah “emosi” mempengaruhi proses transformasi memori ?

-Apakah “emosi” menyebabkan

peningkatan transformasi memori dalam menunjang proses

(4)

 Sirkuit Papez

-Sejak awal tahun 1930 ( Cannon, dkk ) menerangkan tentang Limbic system berperan dalam emosi.

-Ilmuwan America, James Papez

menyebutkan bahwa adanya sistem emosi pada dinding tengah otak

berperan dalam emosi, penghubung neocortex dan hipotalamus dikenal

sebagai Sirkuit Papez.

(5)

 Sirkuit Papez

-terdiri atas : Hippocampus Fornix

Hipotalamus

Nuc.anterior Talamus Cortex gyrus cinguli

(6)

 Sirkuit Papez

Neocortex Emotional coloring

Cortex Gyrus Cynguli

Nuc.anterior Talamus Hippocampus

Emotional experience

(7)

 Sirkuit Papez

-Papez menyebutkan bahwa Hippocampus berperan dalam

emosi, sebab pasien yang terinfeksi virus rabies akan terjadi

peningkatan emosi, terdeteksi

(8)

 Sirkuit Papez

-kerusakan pada nuc.anterior talamus akan menyebabkan gangguan emosi berupa

tertawa atau menangis spontan.

-Sirkuit Papez berkaitan dengan

Sistem Limbic Broca, sehingga lebih dikenal Sistem Limbic sebagai

(9)

Sistem Limbic :

-oleh Broca, 1878, tidak

menyebutkan fungsinya.

-oleh Cannon, dkk, 1930,

menyebutkan berkaitan dengan emosi.

(10)

Sistem Limbic

-terdiri atas : Bulbus olfactorius Corpus mammilare

Fornix

Nuc. Amygdale Hippocampus

Gyrus Parahippocampus Mid brain Septum pellucidum

(11)

Sistem Limbic

-berperan dalam :

a) fight or flight responses. b) ekspresi emosi.

c) mood.

d) formasi memori.

-bulbus olfactorius : berperan meningkatkan memori dan respon emosi.

-corpus mammilare : sbg relay

(12)

Sistem Limbic

-Fornix : sebagai jalur penyaluran informasi dari hippocampus atau are limbic yang lain menuju corpus

mammilare.

-nuc.Amygdale : turut mengatur respon seksual, respon lapar-makan, rasa terancam-takut, marah,

mempengaruhi penyaluran memori dan kelakuan agresif seseorang.

-Hippocampus : untuk belajar,

(13)

Sistem Limbic

-Mid brain : area limbik disini

menyalurkan aktivitas fisik melalui basal ganglia.

-Septum pellucidum : merupakan jalur saraf lapisan tipis penghubung antara fornix-corpus callosum.

-Gyrus cinguli : berperan dalam modifikasi kelakuan dan emosi.

-Parahippocampus : turut berperan dalam modifikasi ekspresi memori,

(14)

-uncus, disebut sebagai limbic cortex. -Insula.

-Hypothalamus.

-Nuc.Anterior dan medial talamus.

-Basal forebrain : area septalis, area

preoptic, nuc accumbens, nuc.basalis Meynert.

(15)

Perbandingan Sirkuit Papez dan

Sistem Limbic

(16)

 Transformasi memori

-Memori : merupakan pusat kognitif manusia.

-berupa kemampuan untuk belajar,

mengingat informasi, obyek, dan peristiwa.

-berada di jaringan sistem cortex,

berhubungan antar neuron cortex terbentuk oleh “pengalaman/ experience” ( Fuster,

(17)

 Transformasi memori

-memori disimpan pada seluruh area neocortex, tetapi dominan daerah

memori berpikir pada area prefrontal cortex.

Pasien post frontal lobotomy menderita penurunan IQ, kehilangan memori, gangguan berpikir, timbul gangguan kelakuan, kesulitan menyusun

perencanaan kerja, kesulitan

(18)

 Transformasi memori

-Terdapat berbagai sistem memori.

...masing-masing sistem berkaitan dengan struktur

neuroanatomi-neurotransmiter yg terlibat ( Mayes,

(19)

 Transformasi memori

-Squire and Knowlton, 2000 : declarative

system/ explicit memory which deals with facts and events and is available to

consciousness, and a nondeclarative system/ implicit memory which is

“nonconscious”.

(20)

 Transformasi memori

Oleh Mayes ( 2000a) berdasar perspektif klinis, membagi memori menjadi :

a) Satu sistem simpan jangka pendek : working memory.

b) Empat sistem simpan jangka panjang : -declarative memory : semantic/ fact memory and episodic/ autobiographic memory.

-nondeclarative memory : Item specific implicit memory ( ISIM ) and procedural/

(21)

 Transformasi memori

-Pembagian dua sistem lebih mengarah pada arti klinis.

-memori deklaratif meliputi fakta dan peristiwa.

-memori nondeklaratif meliputi memori prosedur kerja dan kebiasaan.

(22)

 Transformasi memori

Demitrack, et all, 1992 : Memori deklaratif melibatkan kesadaran dan proses rekoleksi intensional.

-transformasi dan penyimpanan memori jangka panjang melibatkan transkripsi gen dan sintesa protein baru sesuai bentuk

Long lasting dari Long-term potentiation ( LTP ).

(23)

 Transformasi memori

Proses Transformasi Memori :

Sensory memory by previous or later

(24)

Proses Transformasi Memori I) Sensory information

II) Sensory information

Short-term

memory Long-termmemory consolidation

Short-term memory

Long-term memory consolidation

(25)

 Transformasi memori

Sensory input

Sensory memory

Working memory

Long-term memory

(26)

 Transformasi memori

-ukuran data menuju ke :

a) Sensory memory : 10 bits/s. b) Primary memory : 20 bits/s.

-kapasitas simpan :

a) Primary memory : 7 bits.

b) Secondary memory : very large capacity.

c) Tertiary memory : very large capacity.

(27)

 Transformasi memori

-waktu penyimpanan :

a) Memori sensori : kurang 1 detik. b) Memori primer : detik-menit.

c) Memori sekunder : menit-tahun. d) Memori tersier : seumur hidup.

-Recall time process/ access : a) Primary memory : fast.

(28)

 Pembahasan

Sirkuit Papez berperan dalam emosi, yaitu :

-emotional experience oleh gyrus cinguli.

-emotional coloring oleh neocortex. -emotional expression oleh

hipotalamus.

(29)

 Pembahasan

Didapatkan bahwa jalur memori juga dilewati jalur emosi maka jelas “emosi” mempengaruhi proses transformasi

memori.

Emosi dapat berupa hal positif : rasa penting terhadap sesuatu, rasa sayang, rasa senang. Sebaliknya emosi dapat

berupa hal negatif : cuek, benci dan rasa menyebalkan.

(30)

 Pembahasan

Emosi baik positif atau negatif

berperan pada saat transformasi memori, mulai sejak tahap awal yaitu tahap

seleksi-registrasi, bila diberi label tidak penting maka segera terlupakan

sedangkan bila terlabel penting atau ter-registrasi maka proses transformasi

memori berlanjut, selain itu juga melalui aktivasi sistem neurotransmiter

(31)

 Pembahasan

Oleh karena itu diperlukan label positif agar proses transformasi memori berjalan optimum.

Emosi negatif juga menghambat proses transformasi memori, misalnya : rasa

menyebalkan saat belajar maka akan menghambat bahkan merusak proses

transformasi memori ( melalui aktivasi nuc. Amygdale ).

(32)

 Pembahasan

Sebaliknya pengalaman emosi yang menyakitkan atau menakutkan ( hal

negatif ) juga melekat erat pada memori, sebagai pembelajaran rasa takut pada

otak. Sensory area of

(33)

 Pembahasan

Dengan emosi “positif” maka kita akan meningkatkan kemampuan proses

transformasi memori, juga merangsang untuk melakukan pengulangan/ recalling/ repetation, sehingga mempercepat

transformasi memori dari memori primer menjadi memori tersier.

Hal diatas berarti mengoptimalkan sirkuit Papez akan menunjang transformasi

(34)

 Kesimpulan

Sirkuit Papez merupakan jalur

transformasi memori. Sirkuit ini berperan dalam pembelajaran, pengalaman emosi, pewarnaan emosi dan ekspresi emosi.

Dengan melabel emosi “positif”, maka akan meningkatkan proses transformasi

(35)

 Saran

(36)

DAFTAR PUSTAKA

 Bear MF.,et all.: NEUROSCIENCE-Exploring the Brain, 3rd , Philadelphia, Lippincott  Williams & Wilkins., 2007, p.564-578, 726-730.

 Briar.,et all. : Nervous system, 2nd , Toronto, Mosby., 2003, p.161-164.

 Despopoulos A., et all.: Color Atlas of Physiology, 5th , China, Thieme Flexibook., 2006,  p.336-337.

 Ginsberg L.: Lecture notes Neurologi, 8th , Jakarta, Erlangga Medical Series., 2005, h.14- 15.

 Holmes O.: Human Neurophysiology-A student text, 2nd , Scotland, Chapman & Hall  Medical., 1993, p.258.

 Lumbantobing SM.: Kecerdasan pada Usia Lanjut dan Demensia, 3rd , Jakarta, Balai  Penerbit FK-UI., 2006, h.10-12.

 Lundy L., et all.: Neuroscience Fundamentals for Rehabilitation, 3rd, Missouri, Saunders  Elsevier., 2002, p.445.

 Nestler EJ., et all.: Molecular Neuropharmacology-a foundation of clinical neuroscience,  1st , Mc.Graw-Hill., 2001, p.453-465.

 Noback C.R., et all.: The Human Nervous System, 5th , New York, Williams & Wilkins.,  1996, p.363-367.

 Ropper A.H., et all.: Adams and Victor’s-Principles of Neurology, 8th , Boston,  Mc.Graw-Hill., 2005, p.376-377.

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa remaja awal dapat melakukan penyesuaian diri yang positif ditandai oleh kemampuan mereka mengelola emosi serta kemampuan memecahkan permasalahan yang

Penelitian saat ini karena didapatkan p Value ≤ 0,05, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat bermakna antara kemampuan memori jangka pendek pada Mahasiswa IKOR FIK

Program latihan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan kemampuan memori jangka pendek pada anak dengan tuna grahita

Joko Widiyanto, 2010, “ Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori ”. Ashadi, Pembimbing II,

(3) Ada korelasi antara kemampuan memori dan kemampuan berpikir kritis bersama sama terhadap prestasi belajar siswa dengan indeks korelasi 0,757, bentuk

Peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing (Tabel 5 dan Tabel 10), juga terjadi peningkatan kualitas proses

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang peningkatan kemampuan motorik halus anak setelah diberikan berbagai tindakan optimalisasi proses kegiatan pembelajaran

Apabila proses pembelajaran dilakukan dengan tahapan yang benar dan sesuai maka uraian penjelasan dapat mencapai tujuan dari penelitian terkait peningkatan yang terjadi pada kemampuan