• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED TAHUN 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED TAHUN 2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP

MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK

UNIMED TAHUN 2014

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh :

Yosef Alfonsus

Nim : 609210046

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Yosef Alfonsus. Pengaruh Pemberian Senam Otak Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa IKOR FIK UNIMED Tahun 2014

Pembimbing : Zulaini

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam Otak Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan FIK UNIMED. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel yang digunakan berjumlah 54 orang, 22 orang mahasiswa IKOR kelas A sebagai kelompok eksperimen (diberikan senam otak) dan 32 orang mahasiswa IKOR kelas B sebagai kelompok kontrol (tidak diberikan senam otak).

Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Senam Otak Terhadap Memori Jangka Pendek digunakan teknik analisis data menggunakan metode SPSS versi 17,0 yang mana sudah dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah itu kemudian dilakukan tes uji normal data, dimana data dikatakan normal apabila p>0,05. Selanjutnya dilakukan uji pariet sampel test yang bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh senam otak kelompok eksperimen terhadap kelompok kontrol. Setelah itu data akan diuji menggunakan independent sampel test yang bertujuan untuk membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang lebih signifikan.

Hasil analisis statistika diperoleh menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen mayoritas responden mengalami peningkatan kemampuan memori jangka pendek setelah pemberian senam otak yaitu dari 14 responden (48,28%) naik menjadi 17 responden (77,27%) yang memiliki kemampuan memori jangka pendek baik,sedangkan pada kelompok kontrol mengalami penurunan peningkatan pada kemampuan memori jangka pendek, hal ini terlihat dari responden 23 responden (67,65%) turun menjadi 20 responden (62,50%) yang memiliki kemampuan memori jangka pendek kategori baik.Hasil penelitian dengan uji statistika Mann Whitney U Test didapatkan pvalue sebesar 0,004. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat derajat kemaknaan (α=0,05), yaitu apabila p Value≤ 0,05 maka HO ditolak. Penelitian saat ini karena didapatkan pValue≤ 0,05, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat bermakna antara kemampuan memori jangka pendek pada Mahasiswa IKOR FIK Unimed pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilihat dari p value 0,004 yang bila 0,001 ≤ p value < 0,05 dikatakan hasilnya sangat bermakna, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian senam otak terhadap kemampuan memori jangka pendek pada Mahasiswa IKOR FIK Unimed.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan

yang dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas.

Namun berkat usaha dan kegigihan penulis yang pada akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis

menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED. Bapak Drs.

Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I. Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes

selaku Wakil Dekan II. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai Wakil

Dekan III di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED yang telah memberi izin

dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan dan juga atas

(6)

3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt, selaku Ketua Jurusan dan Ibu

Zulaini, SKM, M.Kes, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan Unimed.

4. Ibu Zulaini, SKM, M.Kes selaku pembimbing skripsi saya yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan masukan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini serta membantu dan memberikan saran-saran

kepada penulis selama perkuliahan.

5. Ibu Nurhamida Sari Siregar, SKM, M.Kes, Ibu Rima Mediyana Sari, S.Si,

M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan

masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan beserta staff administrasinya yang memberikan bantuan dan

pengetahuan kepada penulis selama mengikuti mata kuliah di bangku

perkuliahan.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua saya Victor Samosir dan Christina

Tiurlan Silaban yang telah membesarkan, mengasuh dan memberikan kasih

sayang serta bersusah payah memberikan bantuan materi serta dukungan doa

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Buat abang saya Pius Syah Putra, ST, Peter Maryono, S.Pd serta adik saya

Yohannes Yudi, Marharetha, dan Lusia yang memberikan semangat dan

motivas, serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Buat Keluarga Besar Pomparan Op. Putra Pakpahan, Op. David Silaban,

(7)

S.Pd dan Paulinus Silaban yang banyak memberikan dukungan, semangat, doa

serta nasehat terhadap saya dalam menyelesaikan studi ini.

10.Buat rekan-rekan sesame mahasiswa FIK UNIMED terutama jurusan IKOR

stambuk 2009 yang tetap memberikan motivasi dan semangat kepada saya.

Semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatui yang turut serta memberikan

bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi

amal ibadah yang diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selanjutnya tulisan ini

dipersembahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan

dunia olahraga serta bagi siapa saja yang membacanya.

Medan, April 2016

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

a. Bagian-bagianOtakdanFungsinya ... 10

b. BelahanOtakKiridanKanan ... 16

c. SistemKerjaOtak ... 21

d. GelombangOtak ... 22

2. SenamOtak ... 24

a. Pengertian ... 24

b. MekanismeKerjaSenamOtak... 25

c. Waktu Yang dibutuhkanDalamSenamOtak ... 28

d. BatasanUsiaDalamSenamOtak ... 29

e. Macam-macamGerakanDalamSenamOtak ... 30

f. SenamOtakUntukOtakKanan ... 42

g. SenamOtakUntukOtakKiri ... 44

h. PrinsipGerakanSenamOtak ... 45

(9)

a. MemoriJangkaPendek ... 49

b. KapasitasMemoriJangkaPendek ... 51

c. Faktor-faktor Yang MempengaruhiMemori ... 53

B. KerangkaBerfikir... 55

C. Hipotesis ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

A. LokasidanWaktuPenelitian ... 58

B. PopulasidanSampel ... 58

C. MetodePenelitian... 59

D. VariabelPenelitian ... 60

E. InstrumenPenelitian... 60

F. DesainPenelitian ... 61

G. TeknikAnalisis Data ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Deskripsi Data Penelitian ... 65

1. HasilAnalisisUnivariat ... 65

2. HasilAnalisisBivariat ... 71

B. PembahasanHasilPenelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 80

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1GambarGerakanSenamOtak ... 83

Lampiran 2Gambar Puzzle ... 86

Lampiran 3CeritaFiksi ... 87

Lampiran 4Peraturan Sudoku ... 94

Lampiran 5TekaTekiSilang ... 98

Lampiran 6 Data HasilTesMemori... 99

Lampiran 7 Mann-Whitney Test ... 103

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Otak atau encephalon adalah pusat sistem saraf/ CNS (Central Nervous

System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.Otak mengatur dan

mengkoordinir sebagian besar, gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeostatis,

seperti detak jantung, tekanan darah, ataupun keseimbangan cairan dan suhu

tubuh.Otak juga bertanggung jawab atas fungsi, misalnya pada pengenalan, emosi,

ingatan, pembelajaran motorik, dan segala bentuk pembelajaran

lainnya.(Muhammad As’adi 2013:8)

Otak terdiri dari dua belahan, yakni otak kiri dan otak kanan.Otak kiri

berfungsi mengatur badan bagian kanan agar bisa berfikir logis, rasional,

menganalisis, berbicara, berorientasi pada waktu hal-hal yang rinci, pusat

matematika, ataupun kemampuan menulis dan membaca.Beberapa pakar

menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient

(IQ).Sementara itu otak kanan mempunyai fungsi perkembangan Emotional

Quotient (EQ).Dalam bidang intuitif, seperti merasakan, bermusik, menari,

kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. (Yanuarita : 2012)

Menurut Yanuarita (2012:7) otak manusia memiliki volume sekitar 1.350

cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf dan neuron. Otak memiliki berat rata-rata 1,2

kg pada laki-laki dan 1 kg pada perempuan. Otak terbentuk dari dua jenis sel, glia

(12)

2

aksi, mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruhan tubuh

dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter.

Selanjutnya, neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai

sinapsis.

Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh.Otak manusia

mengendalikan semua fungsi tubuh. Jika otak sehat maka akan mendorong

kesehatan tubuh serta akan menunjang kesehatan mental, sebaliknya jika otak

mengalami gangguan, maka kesehatan tubuh dan mental bisa ikut terganggu.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari proses belajar dan

mengingat, yang sangat berkaitan dengan memori. Memori adalah suatu proses

penyimpanan dan pengeluaran kembali informasi yang didapat dari proses belajar.

Sejalan dengan berjalannya usia memori atau daya ingat akan mengalami

penurunan. Penurunan memori (daya ingat) atau dimentia, yang dalam bahasa

sehari-hari dikenal dengan istilah pikun, merupakan gejala yang sering dijumpai

pada lanjutusia, terutama diatas usia 40 tahun. Akan tetapi bagi yang pelupa pada

usia muda, penyebabnya mungkin karena kelelahan otak atau stress, yang

mengakibatkan daya ingat tidak cukup kuat. Secara alamiah, penurunan daya

ingat umumnya karena beberapa sel otak terutama sel dendate gyrus yang

berangsur-angsur mulai mati, juga karena berkurangnya daya elastisitas pembuluh

darah. Sel otak yang mulai mati tersebut tidak akan mengalami regenerasi,

sehingga hal ini yang menyebabkan seseorang menjadi mudah lupa.

Memori jangka pendek memiliki peranan penting dalam pikiran sadar.Jika

(13)

3

memori jangka pendek sebagai ruang kerja mental dan menggunakannya untuk

menyimpan bagian-bagian masalah serta informasi yang diambil dari memori

jangka panjang yang relevan dengan masalah. Memori jangka pendek selain

memiliki dua fungsi penting yaitu menyimpan material yang diperlukan untuk

periode waktu yang pendek dan berperan sebagai ruang kerja untuk perhitungan

mental, kemungkinan fungsi lain adalah bahwa memori jangka pendek merupakan

stasiun perhentian ke memori jangka panjang. Artinya, informasi mungkin berada

di memori jangka pendek sementara ia sedang disandikan menjadi memori jangka

panjang. Memori jangka panjang akan menyimpan memori untuk bertahun-tahun

bahkan kadang seumur hidup.

Memori (daya ingat) dipengaruhi oleh faktor fisiologi, psikologis, dan

patologis seperti: usia, jenis makanan, olahraga (latihan fisik), latihan memori

berulang-ulang, kemampuan berkonsentrasi, hormonal, jenis kelamin, gen, dan

lain-lain.

Organ yang berperan terhadap faktor memori yaitu otak, tepatnya pada

lobus temporalis.Untuk meningkatkan memori ini dibutuhkan latihan fisik,

aktifitas stimulus intelektual, nutrisi khusus, olahraga teratur, dan istirahat cukup

agar berfungsi optimal.Latihan fisik untuk meningkatkan daya ingat, dapat

dilakukan dengan olahraga.Salah satu olahraga yang mampu mengoptimalkan

fungsi otak adalah dengan senam otak.Gerakan yang ada dalam senam otak dapat

memperlancar aliran darah dari tubuh ke otak dan sebaliknya sehingga fungsi otak

(14)

4

Senam otak merupakan kumpulan gerakan sederhana yang bertujuan untuk

menghubungkan atau menyatukan pikiran dan tubuh.Latihan senam otak

dipelopori oleh Dennison dan dibuat dalam bentuk Edu-K (Educational

Kinesiology).Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan tubuh

dan hubungan antara otot dan fostur terhadap fungsi otak.Gerakan-gerakan

tertentu diyakini penting untuk perkembangan otak manusia.

Awal mula senam otak ini dulunya memang hanya dilakukan untuk

anak-anak yang berkebutuhan khusus atau anak-anak-anak-anak yang mengalami kesulitan di

dalam konsentrasi dan belajar, namun akhirnya senam otak ini lebih

dikembangkan tanpa membedakan usia, mengingat semua orang ingin

mempunyai kesempatan belajar tanpa memandang batas usia. Di dalam Brain

Gym (senam otak) mengajarkan gerakan-gerakan yang mudah diingat dan

dilakukan serta dapat membantu banyak orang, muda, atau tua untuk

mengoptimalkan kemampuan belajarnya (Dennison, 2008 ).

Senam otak mempunyai perinsip dasar agar otak tetap bugar dan

mencegah kepikunan serta mempunyai tujuan utama untuk mempertahankan

kesehatan otak dengan melakukan gerakan badan. Latihan senam otak akan dapat

membantu menyeimbangkan fungsi otak. Baik itu otak kanan dan otak kiri

(dimensi lateralitas), otak belakang/ batang otak dan otak depan/frontal lobes

(dimensi pemfokusan) serta sistem limbis (misbrain) dan otak besar/cerebral

cortex (dimensi pemusatan), dalam senam otak terdapat gerakan-gerakan

terkoordinasi yang dapat menstimulasi kerja otak sehingga lebih aktif (Dennison,

(15)

5

Manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan senam otak, seperti

meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan,

persepsi, pemecahan masalah dan kreatifitas). Dengan melakukan gerakan senam

otak ini, semua untuk memudahkan berkonsentrasi dalam melaksanakan dan

mengerjakan tugas maupun berfikir secara tepat akan situasi tertentu, serta

kemampuan memecahkan masalah situasi tersebut. Menurut Yanuarita (2012)

kemampuan berfikir aplikasi dari individu melalui pengenalan yang lalu.Dengan

demikian, bahwa dengan senam otak dapat membantu untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan baik.

Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang paling tinggi.

Mahasiswa sangat membutuhkan informasiyang diproses oleh otak untuk menjadi

memori agar dapat dipanggil kembali ketika sedang ujian ataupun ketika

menghadapi pertanyaan dari dosen. Memori memiliki mekanisme yang harus

dilalui sehingga informasi dapat disimpan dan kemudian dipanggil kembali.

Mahasiswa akan lebih mudah mengingat pelajaran yang telah dipelajari

sebelumnya jika memorinya bekerja dengan baik. Mahasiswa yang sedang

berpikir akan berusaha untuk memanggil informasi yang telah dipelajari

sebelumnya(Putra, 2010).

Dalam mengingat informasi berupa materi pelajaran, mahasiswa memiliki

strategi belajar masing-masing. Berdasarkan survey yang didapat oleh peneliti

dari mahasiswa FIK Unimed Jurusan Ilmu Keolahragaan, bahwa mahasiswa

(16)

6

membuat resume, membaca slide, diskusi dengan teman, menghapal materi, dan

sistem kebut semalam yang menjadi favorit mahasiswa.

Menurut pengalaman peneliti, selama kegiatan perkuliahan, mahasiswa

yang mencatat termasuk dalam kategori sedikit. Kebanyakan mahasiswa hanya

membaca makalah, mendengarkan ceramah ataupun membaca slide presentasi

yang disampaikan padahal untuk dapat mengingat suatu informasi secara efektif,

tidak cukup hanya dengan membaca dan mendengar saja. Adapun mahasiswa

yang mencatat masih menggunakan metode linier yang hanya terpaku pada tulisan

yang panjang dan belum sistematis. Mahasiswa hanya menggunakan proses otak

bagian kiri ketika belajar. Mahasiswa hanya terpaku pada proses belajar yang

menggunakan angka, linearitas, analisis, dan daftar yang semuanya merupakan

kerja otak kiri, dari pada irama, kesadaran ruang, imajinasi, kreatifitas yang

merupakan kerja otak kanan. Sistem pendidikan modern memang lebih cenderung

untuk menggunakan otak kiri seperti hitungan, bahasa, dan ilmu pengetahuan

lainnya daripada menggunakan otak kanan seperti keterampilan berpikir secara

kreatif (Buzan, 2006)

Mahasiswa akan lebih mudah mengingat informasi jika menggunakan

kedua belahan otak. Latihan yang memadukan kedua belahan otak, yaitu belahan

otak kiri dan belahan otak kanan adalah dengan melakukan latihan senam

otak.Manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan senam otak, seperti

meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan,

persepsi, pemecahan masalah dan kreatifitas). Dengan melakukan gerakan senam

(17)

7

mengerjakan tugas maupun berfikir secara tepat akan situasi tertentu, serta

kemampuan memecahkan masalah situasi tersebut.Sehinggadiharapkan dapat

memudahkan mahasiswa dalam berkonsentrasi, melaksanakan, dan mengerjakan

tugas maupun berfikir secara tepat akan situasi tertentu serta kemampuan

memecahkan masalah.(Yanuarita 2012)

Berdasarkandata awal hasil tes memori terhadap mahasiswa Ilmu

Keolahragaan Tahun 2013 sebanyak 30 orang, terdapat kategori rendah sebanyak

40%, kategori sedang sebanyak 50%, kategori baik sebanyak 10%.Berdasarkan

latar belakang inilah peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh

pemberian senam otak terhadap memori jangka pendek pada mahasiswa Ilmu

Keolahragaan FIK Unimed Tahun 2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang di ungkapkan pada bagian latar belakang

masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

Apakah dengan melakukan senam otak berpengaruh terhadap daya ingat? Faktor

apa saja yang mempengaruhi daya ingat? Apakah ada hubungan antara senam

otak terhadap memori jangka pendek ?Bagaimana hubungan antara senam otak

dengan tingkat memori jangka pendek seseorang?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,

identifikasi masalah, dan luasnya masalah yang akan diteliti maka diperlukan

(18)

8

sasaran yang akan dicapai, yaitu “Pengaruh Senam Otak Terhadap Memori Jangka

Pendek pada Mahasiswa IKOR FIK UNIMED Tahun 2014.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah,

identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan diteliti yaitu: Apakan ada pengaruh pemberian senam

otak terhadap peningkatan memori jangka pendek pada mahasiswa IKOR FIK

UNIMED tahun 2014.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui memori jangka pendek pada mahasiswa Ilmu

Keolahragaan sebelum diberi perlakuan senam otak.

2. Untuk mengetahui memori jangka pendek pada mahasiswa Ilmu

Keolahragaan sesudah diberi perlakuan senam otak.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian senam otak terhadap memori

jangka pendek pada mahasiswa IKOR FIK UNIMED.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan:

1. Untuk Universitas khususnya jurusan Ilmu Keolahragaan untuk dapat

memperkaya kepustakaan tentang senam otak.

2. Bagi Mahasiswa untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan memori

(19)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). MetodologiPenelitian. Yogyakarta: Bina Aksara

Bhinnety Magda. Strukturdan Proses Memori. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Buletin Psikologi Vol 16, No.2 74-88.

Dennison, Paul. E. 2008. Brain Gym danAku; MerasakanKembaliKenikmatanBelajar. Jakarta: Grasindo

Dennison, Paul. (2004). BukuPanduanLengkap Brain Gym. Jakarta :Grasindo

Desmita.(2005). PsikologiPerkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Indigenous.(2010) Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi.Vol. 12, No.1 88-99

Insan. (2006). Prinsip-prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity. Vol 8, No. 3.

Muhammad, As’adi. (2013). Tutorial SenamOtakUntukUmum.Yogyakarta : Flash

Books.

Paramitasari, D. Retno. (2011). Cara InstanMelatihDayaIngat.Jakarta :Agogos Publishing.

Puji Leksono. (2009).

PengaruhSenamOtakTerhadapFungsiMemoriJangkaPendek Anak Dari Keluarga Status EkonomiRendah.” Program Pascasarjana

Megister Ilmu Biomedik. Universitas Diponegoro Semarang.

Rengga Saputra. (2014). “PengaruhSenamOtakTerhadap Tingkat

EfikasiDiriPadaPegawaiDinasPemuda Dan

OlahragaKabupatenLangkat.”Program Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

(20)

82

Sunarno, Agung. Sihombing, Syaifullah. (2011). MetodePenelitianOlahraga . Surakarta.

Tim Penyusun, PedomanPenulisanSkripsi, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2011

Yanuarita, Andri. (2012). MemaksimalkanOtakMelaluiSenamOtak (Brain

Gym).Yogyakarta ;Taranova Books, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada jawaban ini, peneliti menyimpulkan bahwa MDNN mencapai pemahaman tingkat ketiga, MDNN memahami konsep dan mampu menyelesaikan soal SPLDV dengan benar. Dari

Melalui pembangunan Gedung Pemuda di Manado yang memiliki konsep kekinian dengan menerapkan tema Art And Destruction serta didukung oleh lokasi yang berada di dekat tempat

Pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang anemia serta kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains.

[r]

Perhitungan jumlah juvenil dilakukan secara periodik dengan memperhatikan ukuran pertumbuhan yang ada pada setiap tiang bioreeftek pada dua kedalaman yang

Meskipun korelasi ini signifikan, tetapi bukan merupakan fakta yang kuat (sebagian besar di bawah r = 0, 04). Daftar kuesioner tindakan dan penerimaan mengukur aspek unik