PENGENALAN MIKROSKOP (Laporan Praktikum Biologi Pertanian)
Oleh :
Claudia Christina Wahyudi 1710514320012
Kelompok 1
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... . i
DAFTAR TABEL... ii
PENDAHULUAN... 1
Latar Belakang... 1
Tujuan... 5
TINJAUAN PUSTAKA... 6
BAHAN DAN METODE... 10
Bahan dan Alat... 10
Waktu dan Tempat ... 10
Presedur Kerja ... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN... 13
Hasil ... 13
Pembahasan... 14
KESIMPULAN DAN SARAN... 16
Kesimpulan... 16
Saran... 16
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada masa globalisasi seperti sekarang ini yang diiringi dengan majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi, sudah banyak ditemukan berbagai alat dan teknologi yang
dapat membantu kita dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi di kehidupan
ini.. Akan tetapi bagi struktur benda atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup membutuhkan alat
bantu untuk dapat mengamatinya. Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang
menjadi dorongan para ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk
mempermudah mengamati bagian tubuh mahluk hidup yang sangat kecil itu yang
dikenal dengan mikroskop. Mikroskop juga memiliki banyak manfaat diberbagai aspek
kehidupan diantaranya dalam ilmu kedokteran, ilmu forensik, geologi, industri, dan juga
untuk meneliti tumbuhan dan hewan tingkat tinggi serta dalam bidang makanan dan
lingkungan. Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah Antony Van
Luenhouk dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. kemudian pada tahun
1600 Hanz dan Z Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama
mikroskop ganda.kita sekarang tidak lagi harus menemukan mikroskop, tetapi kita
hanya perlu mengetahui bagaimana untuk menggunakannya dan merawatnya. Ada dua
bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop. Bagian optik, yang terdiri dari
kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler, Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Terdapat berbagai tipe mikroskop
yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai
macam kelengkapannya pula. Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah
mikroskop cahaya, Baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop
monokuler, maupun yang berlensa okoler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler
(Krisno, 2011). Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop cahaya
harus berukuran kecil dan tipis, agar dapat ditembus oleh cahaya (sinar matahari atau
lampu).
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui jenis jenis
mikroskop, bagian bagian mikroskop beserta fungsinya dan cara menggunakan
TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia
berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi
maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut
selama tahun 1600-an (Campbell dkk, 2008). Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan
dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil
mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur
reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme
adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van
Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003). Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal
dari kata micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara
definisi mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Mikroskop juga bisa didefenisikan sebagai alat yang bisa digunakan
untuk melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil yang tak bisa diamati oleh
mata telanjang (Anneahira, 2013). Dua parameter penting dalam mikroskopi
(teknik-teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja)
atau daya urai. Perbesaran (magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek
dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; yaitu jarak
minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua
titik. Parameter terpenting ketiga adalah kontras yang mempertajam perbedaan dalam
berdasarkan atas sumber cahayanya, mikroskop terbagi atas mikroskop cahaya/optik
dan mikroskop elektron. Mikroskop optic cahaya. Merupakan mikroskop yang
menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber
penyinaran. Dalam mikroskop cahaya, (light microscope, LM ), cahaya tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi
(membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika
diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video.
Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli
spesimen. Menurut Tim Penyusun (2013), mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu,
mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan. Menurut Kusnadi (2003:1), fungsi-fungsi dari
bagian mikroskop, yaitu:
a. Lensa objektif; lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini dapat
memperbesar objek yang bervariasi antara 10x sampai 10x.
b. Lensa okuler; Lensa okuler dapat memperbesar objek antara 5x sampai 10x,
bergantung jenis mikroskopnya. Karena mikroskop ini menggunakan dua buah lensa
maka bayangan benda yang diamati dengan mikroskop pada dasarnya mengalami dua
kali perbesaran.
c. Cermin; Pada mikroskop yang baik, biasanya terdapat dua macam cermin, yaitu
cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya yang
tersedia cukup, sedangkan cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya yang
d. Kondensor dan diafragma; Pada mikroskop terdapat kondensor dan diafragma yang
berfungsi mengatur kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma,
kamu dapat melihat objek yang kamu amati dengan baik.
e. Revolver; merupakan bagian yang dapat diputar untuk memilih lensa objektif yang
akan digunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.
f. Tubus; bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
g. Meja objek dan penjepit objek; meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang
akan diamati, sedangkan penjepit objek untuk menjepit tempat objek yang diamati.
h. Lengan; digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop, selain itu
merupakan penyangga bagian optic.
i. Makrometer dan mikrometer; berfungsi utnutk menaikkan atau menurunkan tubus
secara kasar dan halus.
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1.Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x
3.Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400
4. Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x Objektif yang paling kuat pada
mikroskop optik 1000 disebut mikroskop emersi, karena penggunaannya harus dengan
minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula. Menurut Tim Penyusun
(2013), mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu
besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah
sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata.
Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1 atau 2
dengan okuler 10 atau 15. Mikroskop electron (electron microscope).
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (trasmission
electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron
microscope, SEM) (Campbell dkk, 2008). Mikroskop elektron payar
(scanning electron microscope, SEM) khususnya berguna untuk penelitian terperinci
mengenai permukaan specimen. Berkas electron memindai permukaan sampel, yang
biasanya dilapisi selapis tipis emas (Campbell dkk, 2008). Mikroskop elektron transmisi
(trasmission electron microscope, TEM) digunakan untuk mempelajari ultrastruktur
internal sel. TEM mengarahkan berkas electron melalui irisan spesimen yang sangat
tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui objek (slide)
(Campbell dkk, 2008). Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari
kaca mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan
perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut (Tim Penyusun
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Modul praktikum, sebaagai bahan acuan praktikum.
2. Buku untuk menggambar mikroskop.
3. Pensil sebagai untuk menggambar mikroskop.
Bahan
Bahan yang digunakan praktikum ini hanyalah mikroskop cahaya
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017 pada pukul
13.30-15.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas Pertanian Universitas
Prosedur Kerja
1. Memelihara mikroskop
Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi tegak.
Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa sehinggga ujung lensa
objektif lemah berjarak ±1cm dari atas meja benda.
Aturlah penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar
debu tidak banyak menempel.
Setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian
lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang halus (flannel).
2. Mencari bidang penglihatan
Naikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar) hingga lensa
objektif tidak membentur meja bila revolver diputar putar.
Tempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4x atau 10x) dengan
memutar revolver sampai berbumyi klik (posisinya satu poros dengan
lensa okuler).
Bukalah diafragma sebesar besarnya dengan menarik tangkainya ke
belakang.
Aturlah bentuk cermin kearah cahaya, hingga terlihat lingkaran yang
sangat terang didalam lensa okuler, mikroskop siap digunakan.
3. Mencari bayangan sediaan
Naikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer haingga jarak
Letakkan sediaan ditengah tengah lubang meja benda.
Putarlah makrometer ke belakang sampai penuh (perlahan dan hati hati).
Bidikkan mata ke lensa okuler.
Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat, putar revolver dan lensa
objektif yang sesuai.
4. Pengukuran mikroskop/micrometer
Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat
dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut micrometer objektif dan micrometer okuler.
5. Menggambar hasil
Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk gambar,
yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual) disertai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum ini yang telah dilakukan diperoleh gambar
sebagai berikut:
Mikroskop dapat membantu kita melihat benda-benda yang sangat kecil
sehingga dapat terlihat oleh kita. Mikroskop cahaya dan mikroskop elektron memiliki
manfaat yang sangat penting. Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang
mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang
digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop
cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Daya pisah
adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah dalam membedakan dua
titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan dikatakan
sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik bukannya satu
titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya. Dari
hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu, mikroskop terdiri
atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri.
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak.
Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x,
40x dan 100x. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau
untuk menaikkan dan menurunkan kondensor. Reflektor berfungsi untuk menerima
cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop
berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa
okuler. Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat
fokusnya secara kasar dan jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler
sehingga tepat fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa
berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang. Pengatur
kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
Pemegang(lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop. Diafragma berfungsi
mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar berfungsi untuk
memperkokoh kedudukan mikroskop. Dalam cara perawatan mikroskop pada
prinsipnya kita harus berhati-hati agar mikroskop dapat digunakan dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler dinamakan mikroskop
monokuler.
2. Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop adalah 4x, 10x,40x dan 100x.
3. Alat pembesaran yang lebih kompleks adalah mikroskop majemuk. dimana
perbesaran totalnya diperoleh dari gabungan beberapa lensa.
4. .Mikroskop optik yang banyak digunakan sekarang tersusun atas dua lensa,yaitu
lensa okuler dan lensa objektif.
5. Berdasarkan sumber sinar dan jenis alat perbesarannya ada dua jenis mikroskop,
yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.
Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan
digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan
sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.
Lubis. 2013. Biologi. Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Team Pengajar. 2012. Penuntun Praktikum Biologi. Bengkulu: UNB.
NA, Campbell. dkk. 2010. Biologi. Jakarta: Erlangga
Halim, J. 2002. Alat Praktikum Histologi. EGC : Jakarta
Purnomo, Bambang. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu: Universitas Bengkulu