• Tidak ada hasil yang ditemukan

71442005 Sistem Informasi an Berbasis Animasi 3d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "71442005 Sistem Informasi an Berbasis Animasi 3d"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS ANIMASI 3D

DI LEMBAGA PENDIDIKAN KOMPUTER PRATAMA MULIA SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Jenjang Strata Satu Program Studi Teknik Informatika

Universitas Surakarta

Disusun Oleh :

Nama : Arif Sutikno

NIM : J03IT0071

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA

2005

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Sistem Informasi Pengarsipan Berbasis Animasi 3D

di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta

(2)

NIM : J03IT0071

Fakultas : Teknologi Informatika

Program Studi : Teknik Informatika

Jenjang Pendidikan : Strata 1

Telah disetujui pada

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Bambang Eka Purnama, M.Kom Ir. Joko Wandyatmono, M.Tc

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Sistem Informasi Pengarsipan Berbasis Animasi 3D

di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta

Nama : Arif Sutikno

NIM : J03IT0071

(3)

Program Studi : Teknik Informatika

Diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta guna melengkapi

tugas-tugas dan syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika.

Surakarta, Oktober 2005

3D Animation Based Archieving Information System on Pratama Mulia Surakarta Computer Course

Arif Sutikno – J031T0071

Faculty of Information Technology Surakarta University 2005

ABSTRACT

Pratama Mulia Surakarta Computer Course complain that the Existed

Archieving System they owned not in proportion, closed, undevelopable and become to failure. According to system life cycle principles, the management have to plan for a new one as an expected system. So the problem are : “Is it right that the existed system not in proportion, closed, undevelopable and become to failure?, how to design an expected system to replace and eliminate the weakness of the existed one?”

The goals of this scripts are : The first is “Prove that the existed system is not in proportion, closed, undevelopable and become to failure”, the second is “Build an expected system called 3D Animation Based Archieving System of Pratama Mulia

Surakarta to eliminate the weakness of existed system”, the third is “Create a prototype

(4)

and the fourth is “Create a system implementation planning”.

The usage of methodology to solve the problem are “Observe with questionairing supported by interviewing, system analysis and design” taken from Kendall and Kendall theory to get the understanding of existed system, “feasibility study” with feasibility impact grid taken from Kendall and Kendall theory, and “Implementation planning theory” taken from the book writen by Suryadi, H.S. and Bunawan.

After the subjects above already done, this script reports that it is true and proved that the existed system is not in proportion (means not all of the goals

accomplished by the system), closed, undevelopable and become to failure (means going to or disposed towards failure), an expected system to replace and eliminate the weakness of the existed system it’s already done and ready to implement for Pratama Mulia

Surakarta Computer Course.

Keyword : computer, computer technology, archieve, archieving, 3D Animation.

xi+62 pages; 14 figures; 15 tables; 4 attachment Bibliography : 5 (1990-2003)

Sistem Informasi Pengarsipan Berbasis Animasi 3D

Di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta Arif Sutikno – J031T0071

Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta 2005

ABSTRAKSI

Lembaga Pendidikan Pratama Mulia mengeluhkan bahwa sistem pengarsipan yang mereka miliki tidak dalam proporsinya, tertutup, tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal. Dengan Berdasarkan prinsip-prinsip siklus hidup sistem pihak manajemen harus merencanakan sebuah sistem baru sebagai sistem usulan. Jadi masalahnya adalah : “Apakah benar bahwa sistem yang sedang berjalan tidak dalam proporsinya, tertutup, tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal?, bagaimana merancang sebuah sistem usulan untuk menggantikan dan menghilangkan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan?”.

Tujuan dari skripsi ini adalah : pertama “Membuktikan bahwa sistem yang sedang berjalan tidak dalam proporsinya, tertutup, tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal”, kedua “Membuat sebuah sistem usulan yang disebut sistem informasi

pengarsipan berbasis animasi 3D di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta untuk mengurangi kelemahan dari sistem yang sedang berjalan”, ketiga

(5)

sistem”.

Metodologi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan adalah

“observasi dengan kuisioner yang didukung dengan wawancara, analisis dan perancangan sistem“ oleh Kendall and Kendall untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem yang sedang berjalan, “teori studi kelayakan” dengan feasibility impact grid oleh Kendall and Kendall, “teori rencana implementasi sistem” oleh Suryadi, H.S. dan Bunawan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Pemeliharaan dan Implementasi Sistem Informasi.

Setelah kegiatan di atas selesai dikerjakan, skripsi ini melaporkan bahwa adalah benar dan terbukti bahwa sistem yang sedang berjalan tidak dalam proporsinya (artinya : Tidak semua tujuan sistem tercapai), tertutup, tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal (artinya : sedang menuju kegagalan), sebuah sistem usulan untuk

menggantikan dan mengurangi kelemahan dari sistem yang sedang berjalan sudah selesai dan siap diimplementasikan untuk Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia

Surakarta.

Kata Kunci : komputer, teknologi komputer, arsip, pengarsipan, animasi 3D.

xi+62 halaman; 14 gambar; 15 tabel; 4 lampiran Daftar acuan : 5 (1990-2003)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan pada jenjang Strata 1 Program Teknik Informatika

Universitas Surakarta dengan judul :

“Sistem Informasi Pengarsipan Berbasis Animasi 3D di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta“

Kemudian atas selesainya penulisan skripsi ini, penulis ucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Prof. DR. H.S. Brodjo Sudjono, S.H. M.S sebagai Rektor Universitas Surakarta

(6)

3. Ir. Djoko Kuntjoro, sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Surakarta.

4. Bambang Eka Purnama, M.Kom sebagai Ketua Program Studi Teknik

Informatika Universitas Surakarta ( UNSA ) sekaligus sebagai dosen

pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingannya dalam

penulisan ini

5. Ir. Joko Wandyatmono, M.Tc sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan bantuan dan bimbingannya dalam penulisan ini

6. Rekan-rekan mahasiswa yang banyak memberikan bantuan dan dukunganya

Keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis membuat skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2005

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

ABSTRACT iv

ABSTRAKSI v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Rumusan Masalah 2

1.3. Batasan 2

1.4. Tujuan dan Manfaat 3

1.5. Metode 4

1.6. Kerangka Pemikiran 5

1.7. Sistematika Penulisan 7

BAB 2. GAMBARAN UMUM 8

BAB 3. LANDASAN TEORI 15

3.1. Konsep Dasar Sistem 15

3.2. Jenis-Jenis Sistem 16

(8)

3.4. Metode Enkripsi Biner 19

BAB 4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 23

4.1. Analisis Terhadap Existed Sistem 24

4.2. Analisis dan Perancangan Expected System 36

BAB 5. PERENCANAAN IMPLEMENTASI SISTEM 52

5.1. Jadwal Implementasi Sistem 52

5.2. Definisi Kebutuhan Perangkat Lunak 55

5.3. Rancangan Antarmuka 56

BAB 6. KESIMPULAN 61

DAFTAR PUSTAKA 63

LAMPIRAN A

LAMPIRAN B

LAMPIRAN C

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Contoh Feasibility Impact Grid 19

Tabel 4.1. Berkas Tabel ALMARI – MASTERDATA.mdb 30

Tabel 4.2. Berkas Tabel WB – MASTERDATA.mdb 30

Tabel 4.3. Berkas Tabel PETUGAS – MASTERDATA.mdb 31

Tabel 4.4. Berkas Tabel PASS – MASTERDATA.mdb 31

Tabel 4.5. Berkas Tabel PEMINJAM – MASTERDATA.mdb 32

Tabel 4.6. Feasibility Impact Grid untuk Existed System 36

Tabel 4.7. Berkas Tabel REGULASI – ARSIP.mdb 48

Tabel 4.8. Berkas Tabel PETUGAS – ARSIP.mdb 48

Tabel 4.9. Berkas Tabel ARSIP – ARSIP.mdb 49

Tabel 4.10. Berkas Tabel KUNCI – ARSIP.mdb 49

Tabel 4.11. Berkas Tabel PEMINJAM – ARSIP.mdb 50

Tabel 4.12. Berkas Tabel LOG– ARSIP.mdb 50

Tabel 4.13. Feasibility Impact Grid untuk Existed System 51

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Skema Kerangka Pemikiran. 5

Gambar 2.1. Struktur Organisasi LPK Pratama Mulia 13

Gambar 3.1. Sistem dan Lingkungannya 16

Gambar 3.2. Jenis-jenis Sistem Informasi 18

Gambar 3.3. Skema Pergeseran Biner 21

Gambar 4.1. Skema Struktural Organisasi Strata 2 Seksi Pengarsipan 25

Gambar 4.2. Data Flow Diagram Level Context – Existed System 28

Gambar 4.3. Data Flow Diagram Level 0 - Existed System 29

Gambar 4.4. DFD Level Context – Sistem Informasi - Expected System 38

Gambar 4.5. DFD Level 0 – Sistem Informasi - Expected System 39

Gambar 4.6. DFD Level Context – Sistem Keamanan - Expected System 40

Gambar 4.7. DFD Level 0 – Sistem Keamanan - Expected System 41

Gambar 5.1. Splash 56

Gambar 5.2. Jendela Login 56

Gambar 5.3. Jendela Utama 57

Gambar 5.4. Jendela Utama pada saat Peminjaman 58

Gambar 5.5. Jendela Penetapan Regulasi Kearsipan 59

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia adalah sebuah lembaga

pendidikan yang sangat memperhatikan kualitas sistem pelayanan mereka terhadap

“warga belajar”. Salah satu bukti perhatian tersebut terlihat dari perhatian mereka atas

kualitas pengelolaan arsip milik warga belajar. Lembaga ini telah mengembangkan

sebuah sistem informasi pengarsipan yang cukup baik dan bahkan sistem pengarsipan ini

telah berkembang menjadi sebuah sistem yang berbasis teknologi komputer yang dapat

digolongkan sebagai office automation system.

Walaupun demikian, pihak manejemen Lembaga Pendidikan Komputer

Pratama Mulia mengeluhkan bahwa masih ada beberapa hal yang mengganggu. Sebagai

misal, dikeluhkan bahwa sistem yang sedang berjalan (existed system) masih bersifat

tertutup dan sulit dikembangkan karena hanya digunakan untuk mengelola arsip

mahasiswa sedangkan pada kenyataannya banyak jenis arsip lain yang harus dikelola.

Contoh lain yang mengganggu adalah existed system seolah memiliki sub-sistem

keamanan (security system) tetapi sebenarnya hanya berupa kelengkapan pada program

aplikasi sehingga tidak cukup aman.

Pihak manajemen Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia juga

memiliki harapan bahwa apabila sistem ini akan dikembangkan, sistem yang diharapkan

(expected system) harus memiliki program aplikasi yang mudah digunakan atau user

friendly dan memiliki antar hadap visual yang dapat menunjukkan lokasi arsip dengan

(12)

arsip (pointer).

Berdasarkan pernyataan dan harapan pihak manajemen Lembaga Pendidikan

Komputer Pratama Mulia tersebut maka perlu untuk dilakukan studi analisis atas kinerja

sistem yang sedang berjalan dan kemudian dilakukan perancangan sistem yang baru

berdasarkan umpan balik yang diperoleh dari analisis yang bersangkutan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Apakah benar bahwa sistem yang berjalan tidak dalam proporsinya, tertutup,

tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal?

2. Bagaimana merancang sebuah sistem usulan untuk menggantikan dan

menghilangkan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan?

1.3. BATASAN

Agar lebih terfocus dan tidak melebar, maka pokok bahasan dibatasi pada

hal-hal berikut ini :

a. Analisis terhadap existed system dilakukan sesuai dengan disiplin ilmu

informatika sampai dengan dianggap cukup sebagai bahan bagi perancangan

expected system (dalam siklus kehidupan sistem disebut sebagai umpan balik)

b. Perancangan sub-sistem pendukung hanya terdiri dari sistem keamanan

(security system) yang terdiri dari sistem otoritas (previledges system), sistem

perekaman aktifitas (logging system) dan sistem penyamaran data (encryption

system)

(13)

Tujuan :

1. Membuktikan bahwa sistem yang sedang berjalan tidak dalam proporsinya,

tertutup, tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal.

2. Membuat sebuah sistem usulan yang disebut sistem Informasi Pengarsipan

Berbasis Animasi 3D di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia

Surakarta untuk mengurangi kelemahan dari sistem yang sedang berjalan.

3. Membuat protitipe aplikasi untuk sistem komputer yang nantinya akan

diaplikasikan sebagai sub sistem dari sistem pengarsipan.

4. Membuat rencana implementasi sistem.

Manfaat :

1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan pada jenjang Strata I Program Studi

Teknologi Informasi Universitas Surakarta

2. Dapat digunakan oleh Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia untuk

melakukan pengembangan atau rekayasa perangkat lunak sistem pengarsipan

1.5. METODE

Metode atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada skripsi

ini adalah :

a. Metode Pendataan : 1. Kepustakaan

Dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa bahan pustaka dari

buku-buku, skripsi, materi internet dan catatan kuliah yang berkaitan dengan

skripsi ini.

2. Observasi

(14)

yang ada di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia.

3. Kuisioner dan wawancara

Dilakukan untuk mempermudah pemerolehan bahan masukan analisis sistem.

Pembuatan kuisioner dibantu oleh wawancara langsung kepada semua pihak

yang berkaitan dengan sistem pengarsipan di Lembaga Pendidikan Pratama

Mulia agar diperoleh bahan masukan analisis yang akurat dan tidak bias.

b. Metode Pendekatan : 1. Analisis

Dilakukan untuk pemerolehan pemahaman terhadap existed system. Analisis

dilakukan dengan standar analisis yang berlaku di disiplin informatika.

2. Studi Kelayakan

Dilakukan untuk menilai kelayakan dari existed system dengan metode

feasibility impact grid.

3. Perancangan

Dilakukan untuk membangun rancangan expected system.

4. Rencana Implementasi

Dibuat agar sistem dapat diimplemetasikan dengan baik. Dilakukan dengan

cara-cara standar minimal manajemen proyek dan dilengkapi dengan

prototipe aplikasi untuk sistem komputer yang akan diterapkan sebagai

sub-sistem dari sub-sistem pengarsipan

1.6. KERANGKA PEMIKIRAN

Agar diperoleh gambaran yang jelas tentang upaya yang dilakukan untuk

(15)

mengarahkan seluruh aktifitas analisis dan perancangan sistem yang dilakukan.

Analisis terhadap sis tem yang sedang berjalan

Gambar 1.1: Skema Kerangka Pemikiran.

Diskripsi :

1. Keluhan pihak manajemen Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia

digunakan sebagai bahan arahan analisis pada Observasi Pendahuluan.

2. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dimana analisis tersebut harus

menghasilkan :

a. Tabel Kelayakan. Pembuatannya dilakukan berdasarkan hasil observasi

secara umum terhadap implementasi sistem yang sedang berjalan dan

secara khusus terhadap kinerja program aplikasi yang digunakan oleh

sistem yang bersangkutan

b. Data flow diagram level context dan level 0

(16)

3. Hasil analisis dari sistem yang sedang berjalan kemudian digunakan sebagai

bahan masukan untuk melakukan analisis dan perancangan sistem yang baru

yang terdiri dari sistem utama (sistem informasi pengarsipan) dan sistem

penunjangnya (sistem keamanan).

4. Perencanaan Implementasi Sistem sesuai dengan standar minimal manajemen

proyek.

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Secara berurut bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Batasan, Tujuan Dan Manfaat, Metode, Kerangka Pemikiran dan Sistematika

Penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM

Bab ini diperlukan agar sidang pembaca lebih mudah dalam memahami

kandungan isi dengan cara memaparkan situasi dan kondisi saat penulisan,

serta aktivitas ilmiah yang mendahuluinya dilaksanakan. Situasi berkaitan

dengan fungsi waktu dan atmosfir psikologis saat itu sedangkan kondisi lebih

cenderung ke fungsi lokasi dan atmosfir fisiologis saat itu.

BAB III LANDASAN TEORI

Isi dari bab ini adalah kumpulan teori (ide atau pemikiran untuk menjelaskan

fakta atau kejadian) yang digunakan untuk melakukan pemecahan masalah

(problem solving) dari seluruh aktivitas ilmiah yang diwakili oleh tulisan ini.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Agar bab ini dapat memenuhi fungsinya dengan baik, bab yang merupakan

(17)

Kerangka Permikiran yang telah dijelaskan pada Bab I.

BAB V PERENCANAAN IMPLEMENTASI

Berisi perencanaan dan penjadwalan proyek implementasi sistem baru

apabila manajemen menghendaki untuk mengimplementasikan sistem yang

baru.

BAB VI PENUTUP

Dengan didahului kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah, bab ini

berisi kesimpulan perihal beberapa hal yang berkaitan dengan implementasi

(18)

BAB II

GAMBARAN UMUM

Institusi apapun jika sudah berkaitan dengan hal-hal yang harus legitimate, harus

sudah menerapkan Sistem Pengarsipan di dalam manajemennya. Sistem Pengarsipan,

secara umum selain berfungsi sebagai perangkat untuk mencari informasi yang akurat

dan sah, juga berfungsi sebagai perangkat activities tracking. Implikasinya juga cukup

luas, di antaranya :

1. Bagi manajemen; digunakan untuk mencari informasi tertentu yang berkaitan

dengan proses pengambilan keputusan (decision making).

2. Bagi lembaga hukum; digunakan untuk validasi pada kasus tertentu pada proses

berperkara.

3. Bagi lembaga perpajakan; digunakan sebagai perangkat untuk melakukan

activities tracking yang berkaitan dengan keuangan dan pajak.

4. Dan sebagainya.

Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia yang berkedudukan di

Surakarta adalah sebuah lembaga yang telah cukup mapan. Komitmennya terhadap jasa

pelayanan pendidikan yang berkualitas menjadikan institusi ini sangat perhatian terhadap

kualitas model manajemen yang dikembangkannya. Gugus kendali mutu yang baik

bahkan sudah diterapkan pada kegiatan manajemen institusi ini.

Salah satu sub-sistem manajemen yang menjadi perhatian institusi ini adalah

(19)

Pengarsipan adalah sangat penting. Pengalaman empiris mereka membuktikan hal itu.

Pengalaman mereka yang berkaitan dengan kecepatan, kemudahan dan

ketepatan pelayanan akan bernilai tinggi jika didukung oleh sub-sistem pelayanan yang

baik. Di antaranya adalah Sistem Pengarsipan. Contoh sub-sistem yang disumbang

dengan pelayanan optimal dari Sistem Pengarsipan adalah :

1. Bimbingan dan Konseling Pendidikan

2. Evaluasi Pendidikan

3. Legalisasi Surat Tanda Selesai Belajar dan Ijazah Nasional

4. Pengambilan Keputusan Pemberian Subsidi Pendidikan

5. Dan sebagainya.

Sistem Pengarsipan yang sekarang ini sudah diimplementasikan di Lembaga

Pendidikan Komputer Pratama Mulia sudah berbasis teknologi komputer. Sayangnya

sistem ini tidak menjalani siklus kehidupan sistem yang layak. Bahkan sistem ini belum

dipelihara dengan baik sebagaimana sub-sistem lain di lingkungan manajemen LPK

Pratama Mulia.

Sebagian unsur manajemen Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia

masih memiliki anggapan bahwa asal sistem sudah diimplementasikan dan digunakan

oleh pemilik sistem adalah sistem yang berhasil. Anggapan ini tentu saja tidak

sepenuhnya salah. Tetapi secara logis semua orang pasti berpendapat bahwa anggapan

tersebut tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk proses pengambilan keputusan

(20)

Untuk memelihara sebuah sistem saja, menurut D. Suryadi, H.S. dan

Bunawan dalam bukunya yang bertajuk Pengantar Implementasi dan Pemeliharaan

Sistem Informasi (Gunadarma, 1995) ada 4 hal yang harus dilakukan oleh pihak

manajemen, yaitu :

1. Pemeliharaan korektif

2. Pemeliharaan adaptif

3. Pemeliharaan perfektif dan

4. Pemeliharaan prefentif

Pemeliharaan korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian dari pemeliharaan sistem yang tidak begitu

tinggi nilainya dan lebih membebani karena pemeliharaan ini mengoreksi

kesalahan-kesalahan rancangan, pengkodean, dan implementasi yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Kebutuhan pemeliharaan sistem korektif seringkali disebabkan oleh perancangan sistem

dan perancangan program aplikasi yang tidak baik.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang

memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki

malfungsi dengan cepat sangat berharga bagi institusi yang bersangkutan.

Pemeliharaan adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan existed system dengan

(21)

adanya peningkatan kenyamanan dan keamanan sistem. Environment tempat sistem

beroperasi adalah dinamik, dengan demikian maka sistem harus terus menanggapi

perubahan kehendak environment dan user. Misalnya, undang-undang perpajakan yang

baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih

(formulation adaption). Atau diperlukan laporan baru (report form adaption), dan

sebagainya.

Pemeliharaan adaptif ini tidak dapat dielakkan. Namun demikian, jika ditemui ada

banyak pemeliharaan jenis ini berarti perekayasaan sistem dan perekayasaan program

aplikasi yang dikembangkan tidak baik, tidak terbuka terhadap perubahan dan/atau tidak

cermat.

Pemeliharaan perfektif

Pemeliharaan perfektif ini mempertinggi cara kerja atau maintenancy ability

(kemampuan untuk dirawat). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi

persyaratan pengguna yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat perubahan

substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk

meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluarsa, membetulkan

kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan

ini mungkin berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak,

penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika

pemrosesan yang lebih efisien dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

(22)

Pemeliharaan prefentif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem

untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personel pemeliharaan

yang bekerja dalam sistem ini seringkali menemukan symptom cacat-cacat yang

menandakan permasalahan potensial. Cacat ini bila tidak dikoreksi ditingkat awal jelas

sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk merawatnya.

Skripsi ini sengaja memaparkan perihal pemeliharaan sistem dengan agak panjang

lebar karena dianggap bahwa kegiatan ini sudah cukup untuk membuktikan betapa sistem

harus mengalami proses-proses dinamik. Agar sistem dapat memenuhi fungsinya, dari

waktu ke waktu sistem tersebut harus selalu berubah. Sesuai dengan zaman dan strata

kebutuhan yang terus meningkat.

Bukti konkrit yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya dinamika sistem

adalah struktur organisasi di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia sendiri.

Hanya dengan cara melihat diagram struktur organisasi tersebut, seorang ahli manajemen

dengan segera akan mengetahui bahwa struktur organisasi tersebut dikembangkan atas

dasar kebutuhan. Setiap unsur manajemen tercipta, bertumbuh dan berkembang karena

(23)
(24)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi LPK Pratama Mulia

Seksi Pengarsipan sebenarnya adalah seksi maya karena pada hakekatnya seksi

ini adalah seksi definitif di Bagian Administrasi Umum dan Keuangan yang dipimpin

oleh Kepala Seksi Administrasi Pendidikan dan masing-masing satu personel dari

seksi-seksi Front Office, Keuangan, Administrasi Pendidikan dan Operasional difungsikan

sebagai petugas-petugas pengarsipan.

Secara historis, seksi ini terbentuk karena pihak manajemen sangat membutuhkan

pelayanan kearsipan yang berkaitan dengan pelayanan kepada Warga Belajar yang

menjadi peserta didiknya. Tetapi karena pihak manajemen menyadari bahwa jika sistem

ini telah menjadi matang, sistem ini akan dapat diaplikasikan untuk segala macam jenis

arsip. Tidak hanya untuk arsip Warga Belajar LPK Pratama Mulia.

Tetapi sayang sekali, hampir seluruh lini yang bertanggung jawab terhadap

pemeliharaan sistem terjebak pada rutinitas pekerjaan yang membebani mereka secara

terus menerus. Oleh karena itu sistem ini menjadi tidak terus bertumbuh serta

(25)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. KONSEP DASAR SISTEM

Ada dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu yang berorientasi pada

prosedur dan yang berorientasi pada komponen. Yang berorientasi pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu”.

Sedangkan prosedur sendiri didefinisikan sebagai : urut-urutan yang tepat dari

tahapan-tahapan instruksi yang menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa

(who) yang harus mengerjakan, kapan (when) harus dikerjakan, dan bagaimana (how)

mengerjakannya. Sedangkan yang berorientasi pada komponen mendefinisikan sistem

sebagai :

(26)

Entitas

(27)

3.2. JENIS-JENIS SISTEM

a. Transaction Processing Systems

Adalah sistem informasi berbasis teknologi komputer yang dikembangkan

untuk memproses data transaksi. Biasa digunakan untuk mengelola transaksi bisnis yang

besar secara real time.

b. Office Automation System dan Knowledge Work Systems

Sistem informasi berbasis teknologi komputer yang tidak memasukkan

knowledge pada generator laporannya. Jadi user bebas untuk membentuk laporannya

sendiri. Biasanya berupa program aplikasi untuk membantu aktivitas manajemen. Contoh

: Word processor, electronic spreadsheet, data base management system, dan

sebagainya. Sedangkan yang sudah melibatkan knowledge disebut sebagai KWS. Contoh

: Accounting utility, Project Management Utility, dan sebagainya.

c. Management Information System

Adalah sistem informasi yang berspektrum luas. Meliputi TPS, Analisis dan

Pembuatan Keputusan.

d. Decision Support System

Jenis sistem informasi ini memberi tekanan khusus pada proses-proses

pembuatan keputusan. Sistem ini memiliki strata yang lebih tinggi jika dibandingkan

(28)

e. Expert System dan Artificial Intellegent

Adalah sistem informasi yang berkaitan dengan proses pemecahan masalah.

Keunikan sistem ini adalah kemampuannya untuk melakukan proses belajar dari

“pengalaman”.

f. Group Decision Support Systems dan Computer Supported Collaborative Work Systems

Adalah sistem informasi yang memungkinkan sebuah teamwork untuk

bersama-sama melakukan kolaborasi kerja dalam menyelesaikan masalah tertentu. Sistem

ini dilengkapi dengan program aplikasi komputer yang mampu melayani

kebutuhan-kebutuhan yang timbul akibat adanya kolaborasi yang bersangkutan. Remote Presenting,

chating, progress work and schedules synchronizing, distributed whiteboard, dan

kegiatan-kegiatan yang bersifat kolaboratif lain adalah ciri khusus dari sistem ini.

g. Executive Support Systems

Sistem yang dependecy-nya terhadap MIS dan TPS sangat tinggi ini

merupakan sistem yang mendukung para eksekutif dalam membuat keputusan dari

sumber-sumber yang tidak terstruktur.

ESS GDSS CSCWS

SE/AI, DSS dan MIS

(29)

TPS

Gambar 3.2. Jenis-jenis Sistem Informasi

3.3. TAHAPAN UJI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI

a. Tahapan Uji Kelayakan Sistem Informasi

1. Melakukan analisis dan/atau menentukan tujuan sistem

2. Menentukan elemen-elemen sistem yang akan diuji

3. Melakukan Pengujian dengan cara analisis, observasi dan penanggukan data

4. Melakukan sinkronisasi data hasil pengujian

5. Memetakan hasil pengujian ke dalam feasibility impact grid

6. Menetapkan kelayakan sistem berdasarkan peta hasil uji

b. Contoh Feasibility Impact Grid

FEASIBILITY IMPACT GRID

X = Tujuan Sistem, Y = Elemen Sistem

On time sequen ce

Efficient Compre-hensive Extendable

Large

Previledge Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Penangan an Basisdata

Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Antar

hadap (UI) Layak

Pelaporan Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Jumlah

KELAYAKAN = 3 (LAYAK)

Tabel 3.1. Contoh Feasibility Impact Grid

Penetapan nilai kelayakan adalah 3 (tiga) untuk layak, 2 (dua) untuk cukup layak

dan 1 (satu) untuk tidak layak.

(30)

Enkripsi adalah sebuah proses transformasi yang mengubah sebuah kode dari

yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca).

Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau Chiper. (Wahana Komputer, 2003).

b. Model-Model Enkripsi

1. Enkripsi Dengan Kunci Pribadi

Enkripsi dapat dilakukan jika si pengirim dan si penerima telah sepakat untuk

menggunakan metode enkripsi atau kunci enkripsi tertentu. Metode enkripsi atau

kuncinya harus dijaga ketat supaya tidak ada pihak luar yang mengetahuinya. (Wahana

Komputer : 2003). Model enkripsi yang termasuk dalam golongan ini adalah : Rivest

Code 2 (RC2), Rivest Code (RC4), Caesar Chiper, DES.

2. Enkripsi Dengan Kunci Publik

Berbeda dengan metode enkripsi yang telah dijelaskan diatas. Metode enkripsi

kunci publik ini memang sebagian kuncinya harus diketahui oleh umum sebelum proses

komunikasi dapat berlangsung. (Wahana Komputer : 2003). Model enkripsi yang

termasuk dalam golongan ini adalah : RSA, PGP.

3. Metode Pergeseran Biner

Metode pergeseran biner adalah satu pilihan metode di antara berbagai pilihan

lain yang menggunakan metode biner. Pergeseran biner dilakukan dengan algoritmik

(31)

1. File sumber dibuka oleh program sebagai sebuah file data dengan tipe acak

terstruktur. Disebut terstruktur karena file data dianggap tetap memiliki

record chain (senarai/rantai record) walaupun hanya memiliki 1 buah field be

rtipe byte (8 bit). Contoh record : 65 (A)

2. Setiap record diakses untuk kemudian dimasukkan ke dalam sebuah memory

variable yang bertipe sama. Contoh record : 65

3. Isi memory variable tersebut kemudian dipindahkan ke memory variable lain

dengan terlebih dahulu dikonversi menjadi sebuah string yang

merepresentasikan sebuah bilangan biner dari urutan kode ASCII dari

character yang bersangkutan. Contoh : “01000001”

Gambar 3.3. Skema Pergeseran Biner

4. Memory variable yang mengandung bentuk string dari bilangan biner tadi

kemudian digeser posisi bit-bitnya ke kiri (atau sebaliknya) sampai dengan

beberapa langkah. Contoh : “01000001” menjadi “10000010” jika bergeser

(atau lebih tepat ber-rotasi) ke kiri 1 bit.

5. String tersebut kemudian dikonversi kembali menjadi sebuah bilangan (byte).

Contoh “10000011” menjadi 130 (‘)

6. Hasilnya kemudian “diletakkan” ke dalam file baru.

(32)

Catatan :

Character yang dikonversi tidak hanya character data sumber saja (plain) tetapi juga

character-character pembawa informasi proses yang disebut non-visual character,

yaitu character ASCII di bawah nomor 32. Jadi inilah penyebab dari luasnya

cakupan tipe file yang dapat ditangani oleh program enkripsi biner. Bahkan tipe data

(33)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis terhadap existed system dilakukan agar diperoleh pandangan lengkap

pada sistem yang lama dalam wujud data/informasi untuk kepentingan analisis dan

perancangan sistem yang baru (expected system).

Pada saat dilakukan penilaian pendahuluan (pre-assesment) atas kinerja existed

system, tidak didapati adanya documentation report yang cukup. Oleh karena itu diambil

keputusan untuk melakukan analisis ulang. Terutama pada aliran informasi serta kinerja

program aplikasi komputer yang digunakan sistem yang sedang berjalan. Yang dimaksud

dengan existed system adalah sistem yang sedang bekerja dan menjalani siklus hidupnya

(Shlaer, S. dan S. Mellor, 1988).

Analisis terhadap existed system dilakukan untuk memperoleh informasi perihal :

a. Entitas Sistem

b. Aliran Informasi dan

c. Kelayakan Sistem.

Analisis terhadap expected system dilakukan dengan kecenderungan agar

diperoleh sekumpulan informasi yang dapat membantu proses perancangan. Jadi

walaupun akan didapat informasi-informasi yang sejenis dengan analisis terhadap existed

(34)

4.1. ANALISIS TERHADAP EXISTED SYSTEM

4.1.1. Analisis Entitas Sistem Terhadap Existed System

Analisis entitas sistem dilakukan dengan cara melakukan identifikasi terhadap

entitas-entitas yang terlibat di dalam sistem. Entitas yang terlibat di dalam sistem dapat

terdiri dari lifeware (perangkat hidup, brainware, personel) tunggal, organisasi, institusi,

software, hardware, sub-sistem dan sebagainya (Anonim, 1982).

a. Entitas Dalam Pada Existed System

Entitas dalam adalah elemen-elemen sistem yang terintegrasi, secara

individu dan/atau bersama-sama melakukan transformasi atau pemrosesan data

dalam rangka memenuhi tugas bersama yang telah didefinisikan sebelumnya

(Whitten, J.L, L.D. Bentley dan V.M. Barlow, 1994).

1. Struktur (Lifeware)

Organisasi lifeware yang terlibat pada entitas dalam dari sistem ini dinilai

telah cukup efisien, sesuai dengan kebijakan manajemen, secara skematis terlihat

pada Gambar 4.1. Organisasi ini secara struktural ber-strata 2, disebut Seksi

Pengarsipan, di bawah strata 1 Bagian Administrasi (manajemen superior).

Kepala Seksi Pengarsipan secara otomatis memiliki previledge

(hak/otoritas) sebagai Administrator sistem. Petugas-petugas di bawahnya

memiliki previledge sebagai operator dan berfungsi sebagai entitas dalam secara

(35)
(36)

Manajemen Superior

Petugas Pengarsipan 1 Kepala Seksi

Pengarsipan

Petugas Pengarsipan N

Petugas

Pengarsipan 2 Catatan :

Seksi ini sebenarnya adalah seksi maya karena pada hakekatnya seksi ini adalah seksi definitif di Bagian Administrasi Umum dan Keuangan yang dipimpin oleh Kepala Seksi Administrasi Pendidikan dan satu personel dari seks i-seksi 1. F ront Office 2. Keuangan

3. Administrasi Pendidikan 4. Operasional

(37)

Gambar 4.1. Skema Struktural Organisasi Strata 2 Seksi Pengarsipan

Jadi, entitas dalam struktur adalah Kepala Seksi Pengarsipan sebagai

Administrator sistem dan petugas-petugas di bawahnya sebagai operator sistem.

2. Suprastruktur (Software)

Entitas suprastruktur yang pertama adalah mekanisme/prosedur

manajemen yang berwujud regulasi-regulasi formal yang mempengaruhi

pergerakan sistem. Pada saat observasi tidak diketemukan dokumen phisik

regulasi apapun yang mempengaruhi pergerakan sistem.

Entitas suprastruktur yang kedua dari sistem ini adalah sebuah peralatan

pembantu sistem (utilitas) yang berupa sebuah program aplikasi komputer untuk

pengarsipan. Program aplikasi ini dinamai Sistem Pengarsipan Dokumen Warga

Belajar LPK Pratama Mulia Surakarta.

3. Infrastruktur (Hardware)

Selain gedung, meubeler dan perangkat lainnya, sistem ini memiliki satu

buah perangkat sistem komputer yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Central Processing Unit : Intel P4 2.2 GHz processor Main Memory : DDR 128 Megabyte

Northbridge : SIS 648FX

Front Side Bus : 800 MHz speed

(38)

b. Entitas Luar

1. Bagian Administrasi

Bagian Administrasi adalah entitas luar yang akan memberi masukan sistem

(external system resource entity) berupa dokumen arsip secara phisik beserta

informasi yang dikandung di dalamnya. Bagian Administrasi juga berfungsi sebagai

sumber informasi perihal regulasi-regulasi formal perihal kearsipan.

Bagian Administrasi adalah entitas luar yang akan menerima keluaran sistem

(external system comsumer entity) berupa informasi hasil pemrosesan sistem.

2. Unsur Manajemen lain dengan previledge

Pihak-pihak lain pada manajemen lembaga dapat memiliki previledge

(hak/otoritas) untuk mengakses serta menggunakan dokumen arsip yang dikelola oleh

sistem dengan meminjam dokumen arsip secara phisik.

Catatan :

Dalam hal mengakses sistem, Bagian Administrasi statusnya sama dengan unsur

manajemen lain (status previledge-nya sama).

4.1.2. Analisis Aliran Informasi

Analis sistem perlu menggunakan kebebasan konseptual yang dilakukan melalui

diagram aliran data (data flow diagram), yang secara grafis menandai proses-proses serta

(39)

menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses, dan keluaran

sistem. Serangkaian diagram aliran data bertingkat juga bisa digunakan untuk

merepresentasikan dan menganilisis prosedur-prosedur rinci dalam sistem yang lebih

besar (Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, 2002).

a. Data Flow Diagram Level Context

Bagian Administrasi

Unsur Manajemen Lain Sistem Pengarsipan

0

Dokumen dan

Sumber D ata Identifikasi Dokumen Permohonan Peminjaman D okumen Laporan Peminjaman

Laporan Arsip

Dokumen (Pengembalian) Dokumen

Gambar 4.2. Data Flow Diagram Level Context – Existed System

(40)

Unsur Manajemen

U nsur Manajemen Lain D ata Peminjam (add dan flagup)

Data D okumen dan Peminjam Data Peminjam (search dan flagdown)

(41)

Gambar 4.3. Data Flow Diagram Level 0 - Existed System

4.1.3. Analisis Basisdata

Basisdata yang digunakan oleh suprastruktur adalah basisdata berformat

terstruktur milik Microsoft Access® dengan tajuk MASTERDATA.mdb dan

mengandung beberapa table berikut ini.

1. Tabel Almari

Nama Tabel : ALMARI

Fungsi Tabel : Menyimpan data almari

Medan Kunci : NOALMARI

Jumlah Medan : 5

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

NOALMARI Byte 2 Nomor almari

NO PINTU Byte 2 Nomor Pintu

NORAK Byte 2 Nomor Rak

AWAL Byte 2 Nomor awal map

AKHIR Byte 2 Nomor akhir map

Tabel 4.1. Berkas Tabel ALMARI – MASTERDATA.mdb

2. Tabel WB

Nama Tabel : WB

Fungsi Tabel : Menyimpan data Warga Belajar

(42)

Jumlah Medan : 7

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

NOBERKAS String 10 Nomor berkas

NOINDUK String 10 Nomor Induk

NAMA WB String 25 Nama Warga Belajar

ALAMAT WB String 40 Alamat Warga Belajar

KOTA WB String 20 Kota Warga Belajar

TGL ARSIP Date 8 Tanggal diarsipkan

PETUGAS ARSIP String 2 Kode Petugas

Tabel 4.2. Berkas Tabel WB – MASTERDATA.mdb

3. Tabel Petugas

Nama Tabel : PETUGAS

Fungsi Tabel : Menyimpan data petugas

Medan Kunci : KODEPETUGAS

Jumlah Medan : 2

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

KODE PETUGAS String 2 Kode Petugas

PETUGAS String 25 Nama Petugas

Tabel 4.3. Berkas Tabel PETUGAS – MASTERDATA.mdb

4. Tabel Petugas

Nama Tabel : PASS

Fungsi Tabel : Menyimpan data sandi

Medan Kunci : DATA

Jumlah Medan : 1

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

DATA String 15 Kata Sandi

Tabel 4.4. Berkas Tabel PASS – MASTERDATA.mdb

(43)

Nama Tabel : PEMINJAM

Fungsi Tabel : Menyimpan data peminjaman arsip

Medan Kunci : NIKPEMINJAM

Jumlah Medan : 5

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

NIK PEMINJAM String 15 NIK Peminjam

NAMA PEMINJAM String 40 Nama

BAGIAN String 25 Bagian

NAMA PETUGAS String 40 Nama Petugas

TANGGAL KEMBALI Date 8 Tanggal Kembali

Tabel 4.5. Berkas Tabel PEMINJAM – MASTERDATA.mdb

4.1.4. Analisis Kelayakan Sistem a. Tujuan Sistem Yang Dirancang

Secara umum, tujuan pengarsipan adalah sebagai berikut :

1. Dapat melakukan penyimpanan dokumen arsip secara kronologis - on time

sequence

2. Dapat menghemat penempatan dokumen arsip (1 folder = 1 entitas pemilik) -

efficient

3. Dapat berintegrasi dengan sebagian atau seluruh sistem superior -

comprehensive

4. Dapat dikembangkan untuk jenis dokumen arsip lain - extendable 5. Dapat menangani sejumlah besar dokumen arsip – large capability 6. Mempercepat akses terhadap dokumen arsip – quick access

7. Mempermudah akses terhadap dokumen arsip – easy access 8. Mempertepat akses terhadap dokumen arsip – accurate placement 9. Mengamankan kandungan dokumen arsip dengan baik – secure

(44)

Berawal dari tujuan sistem, kemudian dikembangkan sebuah tabel kelayakan

atau Feasibility Impact Grid (Weinberg, GM, 1982). Agar dapat digunakan sebagai alat

bantu analisis kelayakan sistem, tabel ini sengaja dirancang agar mampu menjawab

kesesuaian kinerja dengan tujuan sistem (kelayakan).

Pengisian tabel diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan dan dengan dibantu

oleh beberapa kali interview informal serta resume kuisioner dengan spesifikasi sebagai

berikut :

a. Didistribusikan kepada 9 responden terpilih.

b. Responden terpilih adalah responden yang termasuk dalam struktur lifeware Seksi Kearsipan dan unsur manajemen lain yang pernah bersentuhan dengan sistem, termasuk pejabat yang memberi persetujuan diimplementasikannya

existed system.

c. Diberikan dalam bentuk multiple choice dengan 3 jawaban berurut yang dapat dikonversi ke nilai kelayakan skala 3. Yaitu Layak, Cukup Layak dan Tidak Layak.

d. Akumulasi jawaban setiap pertanyaan diasumsikan memenuhi syarat validitas jika melewati batas nilai (passing grade) sama dengan atau lebih besar 7 dan pertanyaan dianggap gagal jika penilaian akumulatif gagal.

Daftar kuis/pertanyaan :

1. Dapatkah anda menggunakan program tanpa memasukkan account dan

password?

a. Tidak dapat

b. Dapat karena mendapatkan account dan password Administrator c. Dapat

(45)

d. Mengerti e. Cukup mengerti f. Tidak mengerti

3. Apakah sistem keamanan sistem dengan cara pemberian account dan

password kepada user program aplikasi seperti saat ini dapat

dipertahankan? g. Dapat h. Tidak tahu i. Tidak dapat

4. Dengan menggunakan sistem ini, apakah dalam mencari sebuah dokumen menjadi lebih singkat?

j. Ya, cukup signifikan.

k. Ya, tetapi saya berharap dapat lebih cepat lagi l. Tidak

5. Seandainya anda bukan administrator, dapatkah anda melihat daftar

account petugas yang berhak menggunakan sistem?

m. Tidak dapat

n. Dapat, dengan akses langsung ke basisdata lewat program tertentu o. Dapat

6. Seandainya anda dari seksi lain dengan hak untuk mengakses dokumen arsip, merasa terbebankah anda dengan adanya sistem pengarsipan ini? p. Tidak

q. Cukup terbebani r. Terbebani

7. Apakah anda merasa nyaman dengan user interface (window, formulir, pesan kesalahan, dsb.) milik program aplikasi yang digunakan untuk melayani sistem pengarsipan ini?

s. Nyaman t. Cukup nyaman u. Tidak nyaman

(46)

v. Ya

w. Kadang-kadang x. Tidak

9. Seandainya anda seorang pengambil keputusan, apakah sistem ini mampu membantu anda dalam proses pembuatan keputusan?

y. Ya

z. Cukup membantu aa. Tidak

10. Menurut kacamata anda, apakah sistem ini memiliki kaitan dengan sistem informasi lain di institusi anda.

bb. Ya cc. Sedikit dd. Tidak

Hasil penilaian :

1. Tidak Layak (7) 6. Tidak Layak (7)

2. Layak (8) 7. Tidak Layak (7)

3. Layak (8) 8. Tidak Layak (9)

4. Layak (7) 9. Tidak Layak (8)

5. Tidak Layak (9) 10. Tidak Layak (8)

FEASIBILITY IMPACT GRID

X = Tujuan Sistem, Y = Elemen Sistem

(47)

Antar hadap (UI)

Tidak Layak

Pelaporan Layak Tidak

Layak

KELAYAKAN = 1 (TIDAK LAYAK)

Tabel 4.6. Feasibility Impact Grid untuk Existed System

4.2. ANALISIS DAN PERANCANGAN EXPECTED SYSTEM

4.2.1. Analisis Entitas Expected System

a. Entitas Dalam Expected System

Tidak terjadi perubahan pada struktur dan infrastruktur. Dengan cara

mencermati ketidak-layakan existed system, kemudian dirancang expected system yang

diharapkan dapat menutup lubang ketidak-layakan tersebut. Usaha tersebut menghasilkan

sebuah expected system yang jika dibandingkan dengan existed system perubahannya

cukup radikal. Yaitu pada entitas dalam sistem. Tepatnya pada suprastrukturnya.

Existed system yang semula hanya sebuah sistem tunggal (monolitic system)

dipecah menjadi 3 sub-sistem, yaitu :

a. Sistem Informasi (information system)

b. Sistem Keamanan (security system)

c. Sistem Penanggukan Data (data mining system)

b. Entitas Luar Expected System

(48)
(49)

Unsur Manajemen Lain Bagian

Administrasi Sistem Informasi

Pengarsipan

Regulasi Formal Perihal Kearsipan

D okumen dan Resi Peminjaman 0

Laporan Aktual Bebas (SQL-ing)

Permohonan Peminjaman D okumen Dokumen dan Res i Peminjaman Dokumen

Dokumen dan

Sumber Data Identifikasi D okumen

Dokumen dan Resi Peminjaman Dokumen (Pengembalian)

Resi Pengembalian D okumen

Permohonan Peminjaman Dok umen

D okumen dan R esi Peminjaman Dokumen (Pengembalian)

Resi Pengembalian Dokumen Real Time Clock Sistem Komputer Data Waktu

(50)
(51)

Menerima D ata Dokumen dan Peminjam

C

D ata Dokumen dan Peminjam Data Peminjam (search dan f lagdow n)

(52)

Gambar 4.5. DFD Level 0 – Sistem Informasi - Expected System

Catatan :

DFD Level 0 sudah diasumsikan telah cukup untuk menggambarkan aliran data pada

sistem informasi ini. Analisis lebih rinci akan dilakukan secara pararel dengan

perancangan basisdata. Wujud hasil analisis dapat berupa DFD Level 1, system flowchart

dan pseudocode. Asumsi ini juga berlaku pada sistem keamanan.

4.2.3. Perancangan Aliran Informasi Sistem Keamanan

(53)

Sistem Kemanan Pengarsipan Petugas D engan

Previledge

Identitas Petugas

Account dan Password

Sistem Informasi Pengarsipan Login Condition

(account dan password)

Log Signal 0

Plain D ata

C ipher D ata U ser Log Event

(54)
(55)

Sistem Informasi Ac count, Password, Previledge

Data Petugas (search)

Account dan Waktu Login

(56)

Gambar 4.7. DFD Level 0 – Sistem Keamanan - Expected System

4.3. Perancangan Basisdata

Agar dapat diperoleh rancangan basisdata yang benar dan sesuai dengan tujuan

perancangan basisdata itu sendiri, berikut ini akan dipaparkan dua langkah singkat dalam

melakukan perancangan.

a. Menetapkan tujuan perancangan basisdata

b. Identifikasi entitas data, metadata dan batas integritas

c. Diagram Relasi Basisdata

4.3.1. Tujuan Perancangan Basisdata

Basisdata tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu, basisdata adalah

pusat sumber data yang dapat dipergunakan oleh banyak user dan banyak program

aplikasi. Inti dari basisdata data adalah database management system (DBMS). Pelayanan

DBMS kepada user/program aplikasi adalah :

a. Pelayanan visualisasi (visualization service; yang terdiri dari pelayanan

perekaman/write dan navigasi).

(57)

menghapus)

c. Pelayanan penerbitan laporan (report generator service).

Jadi, sistem yang dikembangkan harus memiliki perangkat DBMS di dalam

suprastrukturnya.

Sebagai pedoman, daftar di bawah ini menunjukkan karakter yang harus dimiliki

oleh sebuah basisdata agar basisdata yang bersangkutan dapat dikatakan sebagai

basisdata yang efektif (Everest, G.C., 1985) dan sekaligus menjadi tujuan perancangan

basisdata :

a. Memastikan bahwa data dapat dipergunakan oleh berbagai user dan program

aplikasi.

b. Harus dapat memelihara data agar tetap akurat dan konsisten.

c. Harus dapat diakses dengan mudah, akurat dan cepat.

d. Harus dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan.

(58)

4.3.2. Identifikasi Entitas Data, Metadata dan Batas Integritas

Sumber Kejadian :

SI DFD Level 0.1 - Menerima Regulasi Formal Perihal Kearsipan

Aliran Data Metadata

pertama (#0) Menambah record

Tabel regulasi

Umur aktif record dalam satuan tahun

Durasi Integer, 3scr

Durasi/jangka waktu validasi file arsip dalam satuan hari

map_maks Byte, 2scr

Jumlah maksimal map yang diijinkan dlm sebuah odner.

odner_maks Byte, 2scr

Jumlah maksimal odner yang diijinkan dlm sebuah rak.

rak_maks Byte, 1scr

Jumlah maksimal rak yang diijinkan dlm sebuah almari.

Batas Integritas

1. Entitas ini berfungsi sebagai referensi (reference) dan bersama-sama dengan data waktu yang diperoleh dari sistem komputer digunakan untuk menentukan saat validasi terhadap record yang harus “dikeluarkan” dari entitas arsip.arsip.

(59)

Sumber Kejadian :

SI DFD Level 0.2 – Menerima Dokumen dan Sumber Data Identifikasi Dokumen

Aliran Data Metadata

Flag keluar + tanggal

(60)

PJM_mm (ARS_yyyy.mdb).

1. Tabel Regulasi

Nama Tabel : REGULASI

Fungsi Tabel : Menyimpan data aturan atau regulasi pengarsipan

Jumlah Medan : 5

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

umur_aktif Byte 2 Umur aktif record dalam satuan tahun

durasi Integer 3 Durasi/jangka waktu validasi file arsip dalam satuan hari

map_maks Byte 2 Jumlah maksimal map yang diijinkan dlm sebuah odner

odner_maks Byte 2 Jumlah maksimal odner yang diijinkan dlm sebuah rak.

rak_maks Byte 1 Jumlah maksimal rak yang diijinkan dlm sebuah almari.

Tabel 4.7. Berkas Tabel REGULASI – ARSIP.mdb

2. Tabel Petugas

Nama Tabel : PETUGAS

Fungsi Tabel : Menyimpan data petugas

Medan Kunci : ACC_PETUGAS

Jumlah Medan : 4

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

acc_petugas Byte 15 Rekening/account petugas

petugas Integer 50 Nama petugas

Sandi Byte 10 Sandi petugas

otoritas Byte 1 Strata otoritas

(61)

3. Tabel Arsip

Nama Tabel : ARSIP

Fungsi Tabel : Menyimpan data arsip

Jumlah Medan : 8

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

almari Byte 2 Nomor almari

pintu Byte 1 Nomor pintu (0/1)

rak Byte 1 Nomor rak

odner Byte 2 Nomor odner

map Byte 2 Nomor map

Pengarsip String 15 acc_petugas (pengarsip)

tgl_arsip Date 10 Tanggal diarsipkan

tgl_keluar Date 10 Flag keluar + tanggal

Tabel 4.9. Berkas Tabel ARSIP – ARSIP.mdb

3. Tabel Kunci

Nama Tabel : KUNCI

Fungsi Tabel : Menyimpan data kunci

Jumlah Medan : 6

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

Almari Byte 2 Nomor almari

Pintu Byte 1 Nomor pintu

Rak Byte 1 Nomor rak

(62)

Map Byte 2 Nomor map

kunci String 20 Kata kunci

(63)

4. Tabel Peminjam

Nama Tabel : PEMINJAM

Fungsi Tabel : Menyimpan data peminjaman arsip

Jumlah Medan : 11

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

almari Byte 2 Nomor almari

pintu Byte 1 Nomor pintu (0/1)

rak Byte 1 Nomor rak

odner Byte 2 Nomor odner

map Byte 2 Nomor map

id1 String 30 ID peminjam dengan priority one / unique

id2 String 30 ID peminjam

id3 String 30 ID peminjam

id4 String 30 ID peminjam

tgl_keluar Date 10 Tgl keluar arsip

tgl_masuk Date 10 Tgl masuk arsip

Tabel 4.11. Berkas Tabel PEMINJAM – ARSIP.mdb

3. Tabel Log

Nama Tabel : LOG

Fungsi Tabel : Menyimpan data login

Jumlah Medan : 3

Nama Medan Jenis Panjang Keterangan

acc_petugas String 15 Rekening/account petugas

login Date 16 Waktu login

(64)
(65)

4.4. ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

Dalam melakukan analisis kelayakan sistem, digunakan perangkat dan

mekanisme yang sama dengan cara yang digunakan untuk existed system.

FEASIBILITY IMPACT GRID

X = Tujuan Sistem, Y = Elemen Sistem

On time

Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Otorisasi/

Previledge Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak

User Log Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Penangan an Basisdata

Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Antar

hadap (UI) Layak

Pelaporan Layak Layak Layak Layak Layak Layak

Algoritma Layak Layak Layak

Jumlah

KELAYAKAN = 3 (LAYAK)

Tidak dilakukan pengukuran

Hasil Pengukuran = Pengukuran opponent

Hasil Pengukuran <> Pengukuran opponent

(66)

BAB V

PERANCANGAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. JADUAL IMPLEMENTASI SISTEM

Sistem Pengarsipan berbasis teknologi komputer hasil rekayasa yang dilakukan

bukan merupakan satu sistem yang besar dan kompleks sehingga upaya implementasi

dari sistem inipun tidaklah terlalu sulit dan menghabiskan waktu yang lama.

Menurut D. Suryadi H.S. dan Bunawan dalam bukunya yang bertajuk “Pengantar

Implementasi dan Pemeliharaan Sistem Informasi” (Gunadarma, 1995), inti aktivitas

implementasi sebuah sistem adalah upaya konversi sistem. Konversi dari existed system

ke expected system. Hal-hal yang harus disiapkan sebelum konversi sistem adalah :

1. Dokumentasi Sistem (system documentation)

2. Penjadualan implementasi sistem (implementation scheduling)

3. Rencana persiapan lokasi untuk pusat kegiatan sistem (workplace preparation) 4. Pelatihan untuk personel lifeware yang akan mengendalikan sistem (lifeware

training program)

Setelah ke 4 aktivitas persiapan implementasi sistem (preparation of system

implementation) upaya konversi sistem (system conversion) baru dapat dilaksanakan

dengan baik.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan system implementation, pihak manajemen

(dapat langsung dilakukan oleh system analyst and designer) kemudian harus melakukan

(67)

Dokumentasi sistem yang dilakukan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan

peruntukan pendokumentasian itu sendiri, berpedoman pada tahapan-tahapan

implementasi sistem :

1. Pelatihan (recruitment and lifeware training)

2. Penginstruksian (daily, periodical and accidental instruction)

3. Pengkomunikasian (standard of communication ways)

4. Penetapan standar kinerja (standard of objectives task performance)

5. Pemeliharaan sistem (system maintenance)

6. Referensi historis (historically reference)

Semua hasil pendokumentasian tersebut, sesuai dengan klasifikasi masing-masing

kemudian ditata secara kronologis di dalam suatu tempat khusus (documentation

repository) agar mudah diakses pada saat realisasi konversi sistem.

Penjadualan implementasi sistem yang dilakukan menghasilkan sebuah

gant-chart berikut ini.

(68)

ID Task Name Start Finish Duration

Mar 2005 Apr 2005 May 2005 Jun 2005

3/6 3/13 3/20 3/27 4/3 4/10 4/17 4/24 5/1 5/8 5/15 5/22 5/29 6/5 6/12 6/19

1 Pelatihan 21/03/200529/04/2005 30d 2 Penginstruksian 21/03/200508/04/2005 15d 3 Pengkomunikasian 09/03/200518/03/2005 8d 4 Penetapan Standar Kinerja 02/03/200508/03/2005 5d 5 Pemeliharaan Sistem 03/05/200503/06/2005 24d 6 Referensi Historis 06/06/200523/06/2005 14d

Tabel 5.1. Jadual Implementasi Sistem

Dari Jadual implementasi sistem di atas tercermin bahwa masalah implementasi

sistem yang dihadapi relatif kecil. Hal lain yang tercermin atau dapat dimaknai dari

gantt-chart tersebut adalah upaya konversi sistem. Upaya konversi sistem dilakukan

dengan cara langsung (direct conversion). Pertimbangan penggunaan upaya konversi

langsung ini antara lain dapat dibaca pada alinea-aline berikut ini.

Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan

jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut dengan pendekatan cold-turkey.

Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk kembali ke sistem lama.

Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :

(69)

melibatkan sistem-sistem lain dalam lingkungan di mana sistem yang baru

tersebut diimplementasikan.

2. Sistem yang lama hampir sepenuhnya tidak bernilai/tidak layak.

3. Sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.

Keuntungan atau kelebihan utama pendekatan ini adalah bahwa ia relatif

tidak mahal, sedangkan kelemahan utamanya adalah bahwa ia mempunyai resiko

kegagalan yang tinggi. Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas

pengujian dan pelatihan yang ada akan mengambil peran yang sangat penting. Hal ini

tercermin dari waktu pelatihan yang cukup panjang (30 hari).

5.2. DEFINISI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

Sistem ini membutuhkan perangkat lunak yang berupa program aplikasi

komputer dan diharapkan memiliki kinerja seperti tersebut di bawah ini :

1. Bekerja dengan sistem operasi Microsoft Windows 9x/Me dan NT Family

2. Menggunakan database dengan struktur dan relasi sesuai rancangan sistem

3. Dapat melakukan transformasi data dengan mulus, sesuai dengan diagram aliran

data yang telah dirancang.

4. Menggunakan antarmuka yang interaktif dan ramah pemakai.

5. Menerapkan sub-sistem keamanan sesuai rancangan.

5.3. RANCANGAN ANTARMUKA

(70)

Splash adalah antarmuka yang hanya “bekerja” sesaat, yaitu pada saat proses

loading sedang terjadi.

Gambar 5.1. Splash

B. Rancangan Jendela Login

Setelah proses loading selesai, Splash kemudian digantikan oleh sebuah jendela

yang mirip dengannya. Fungsinya sebagai antarmuka proses login.

Gambar 5.2. Jendela Login

C. Rancangan Jendela Utama

Program ini karena berfungsi secara kontinyu seperti halnya program untuk para

kasir di supermarket, tampilannya cukup sederhana tetapi memenuhi seluruh layar

monitor (maximized). Tidak terlalu banyak mengandung teks. Bahkan menunyapun

berbentuk image.

Gambar 5.3. Jendela Utama

Menu berada di pojok kiri bawah, terdiri dari :

a. Penetapan Regulasi Kearsipan

b. Pemeliharaan Tabel Petugas

(71)

d. Pengarsipan Tabel Peminjam

e. Pelaporan

Tombol atas yang berada di sisi kiri gambar animasi ruang arsip digunakan mencatat

identitas peminjam (pada saat prosesd peminjaman) dan yang berada di bawahnya untuk

memasukkan keyword pada saat proses pengarsipan maupun pada saat proses

peminjaman arsip.

Berikut adalah tampilan program pada saat terjadi proses peminjaman (artinya ada proses

pencarian arsip) :

(72)

D. Rancangan Jendela Penetapan Regulasi Kearsipan

Gambar 5.5. Jendela Penetapan Regulasi Kearsipan

E. Rancangan Jendela Petugas

(73)

BAB VI KESIMPULAN

Kesimpulan :

Dari hasil analisis yang dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Benar dan terbukti bahwa sistem yang sedang berjalan tidak dalam proporsinya.

Dengan kata lain tidak semua tujuan sistem tercapai, existed system bersifat tertutup,

tidak dapat dikembangkan dan cenderung gagal.

2. Analisis dan perancangan yang dilakukan, telah menghasilkan sebuah expected

system yang siap untuk diimplementasikan, secara teoritis terbukti bahwa sistem

usulan untuk menggantikan dan mengurangi kelemahan dari sistem yang sedang

berjalan perlu untuk dilakukan.

3. Prototipe aplikasi berbaisi animasi 3D untuk sistem komputer akan diaplikasikan

sebagai sub sistem dari sistem pengarsipan telah dihasilkan

4. Penjadualan implementasi sistem yang dilakukan dibuat dalam bentuk gant-chart,

yang bertujuan untuk mempermudah mengevaluasi.

Saran :

Merujuk dari apa yang telah dihasilkan, maka disarankan :

1. Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta untuk segera

mengimplementasikan sistem ini serta mengembangkan perangkat lunak aplikasi

(74)

digunakan oleh existed system. Perlu diketahui, sebagai salah satu elemen dari sistem

komputer yang menjadi bagian dari sebuah sistem strategis seperti sistem

pengarsipan yang dibahas dalam skripsi ini, sebuah program aplikasi yang baik akan

sangat menentukan keberhasilan seluruh tujuan sistem.

2. Agar sistem dapat berjalan dengan baik, perlu didukung peningkatan kualitas sumber

daya manusia, melalui training atau pelatihan-pelatihan terhadap karyawan Lembaga

(75)

DAFTAR PUSTAKA

D. Suryadi, H. S. dan Bunawan, Pengantar Implementasi dan Pemeliharaan Sistem

Informasi. Jakarta : Gunadarma. 1995.

Kendall, E, Kenneth., Kendall, E, Julie., Analisis dan Perancangan Sistem Edisi

Kelima. Jakarta: PT. Prenhallindo. 2003.

Paulus Mudjihartono, ST., Hand-out : Sistem Informasi , Yogyakarta, 1996 Robert G. Murdick/ Joel E. Ross/ James R. Claggett, Sistem Informasi untuk

Manajemen Modern, Erlangga , 1997.

Shlaer, S and S. Mellor, Object Oriented System Analysis: Modelling the World in

Data. Englewood Cliffs, NJ: YourdonPress. 1988.

Weinberg, G. M., Rethinking Systems Analysis and Design, Boston; Little, Brown. 1982.

Whitten, J, L., L. D. Benthey and V. M. Barlow, System Analysis and Design, 3d ed.

(76)

BIOGRAFI

Arif Sutikno, Lahir di Ambarawa pada tanggal 20 Mei 1969, dan tinggal di Potrokelasan

RT. 04/02 Bumi, Laweyan Surakarta. sehari-hari bekerja di Lembaga Pendidikan

Komputer Pratama Mulia Surakarta sebagai Pengajar Komputer

Pendidikan dasar dari SD sampai SLTA di tempuh di Ambarawa, Lulus SLTA tahun

1988. Pada tahun 1994 berhasil menempuh ujian nasional sebagai pengajar dan penguji

praktek komputer tingkat nasional berbasis DOS yang di selenggarakan di Ungaran –

Jawa Tengah. Sejak itu aktif sebagai penguji nasional komputer program aplikasi WS,

Lotus, Dbase III+ Program untuk wilayah Surakarta. Kemudian tahun 1997 lulus sebagai

penguji nasional untuk program word processing (Ms. Word) dan spreadSheet (Ms.

Excel), sampai sekarang masih aktif sebagai penguji nasional komputer berbasis

windows untuk wilayah surakarta. Tahun 1999 masuk Politeknik Pratama Mulia

Surakarta, mengambil jurusan teknik komputer, kemudian tahun 2003 melanjutkan

jenjang kesarjanan di Universitas Surakarta jurusan Teknik Informatika dan lulus tahun

(77)

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS ANIMASI 3D

DI LEMBAGA PENDIDIKAN KOMPUTER PRATAMA MULIA SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Jenjang Strata Satu Program Studi Teknik Informatika

Universitas Surakarta

Disusun Oleh :

Nama : Arif Sutikno

NIM : J03IT0071

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA

2005

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Sistem Informasi Pengarsipan Berbasis Animasi 3D

di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta

Nama : Arif Sutikno

(78)

Fakultas : Teknologi Informatika Program Studi : Teknik Informatika Jenjang Pendidikan : Strata 1

Telah disetujui pada

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Bambang Eka Purnama, M.Kom Ir Joko Wandyatmono, M.Tc

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Sistem Informasi Pengarsipan Berbasis Animasi 3D

di Lembaga Pendidikan Komputer Pratama Mulia Surakarta

Nama : Arif Sutikno

NIM : J03IT0071

Fakultas : Teknologi Informatika Program Studi : Teknik Informatika

Diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika.

Surakarta, Oktober 2005 Dewan Penguji Skripsi

1. Ketua : ……… (………..)

2. Sekretaris : ……… (………..)

Gambar

Tabel Kelayakan(feasibility impact
Gambar 3.1. Sistem dan Lingkungannya
Tabel 3.1. Contoh Feasibility Impact Grid
Gambar 3.3. Skema Pergeseran Biner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan

Dalam penelitian ini digunakan metode pengelasan metal inert gas (MIG) Saturn 351 DG dengan material logam aluminium paduan AA6063 dan melihat secara langsung

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengeksplor tanggapan mengenai praktik kartu kredit syariah dalam hal ini aplikasi iB Hasanah Card dari berbagai sudut

Arisyahidin (2012) meneliti tentang dampak kenaikan harga BBM terhadap investasi saham di BEI, memberikan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tetapi

Berdasarkan paparan tersebut, pene- litian ini bertujuan untuk mengetahui ke- ragaan fisik unit penangkapan togo, menge- tahui produktivitas alat tangkap togo yang

- Masih kurangnya dukungan peraturan perundangan-undangan dalam pengelolaan Potensi KPHP Model Mukomuko. Analisis Lingkungan Internal. Tingginya produktivitas lahan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu: (1) mentranskripsikan data hasil rekaman dalam bahasa tulis, (2) mengklasifikasikan berdasarkan jenis tindak

Menurut Soewarso (2000:11-13) dalam bukunya yang berjudul Cara-cara Penyampaian Pendidikan Sejarah Untuk Membangkitkan Minat Peserta Didik Mempelajari Bangsanya “kurang