• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MUSIK TERHADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MUSIK TERHADAP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MUSIK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA

(Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 17 Cirebon)

Moh. Masnun, Sudarman

Jurusan Pendidikan Matematika, Faklutas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia,

Telepon: +62 231 481264

Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antar keduanya. Dapat disebutkan bahwa sesuatu yang terpenting dalam belajar terletak pada proses yang dilakukan. Media adalah sarana yang bisa membantu proses komunikasi untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-sederhana dan konfensional. Sehingga kurang adanya variasi dalam media pembelajaran, dan minat belajarnya pun masih kurang dari apa yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan; untuk mengetahui penggunaan media musik dalam proses pembelajaraan matematika; untuk mengetahui minat belajar matematika siswa dengan menggunakan musik serta sejauh mana pengaruh penggunaan media musik terhadap minat belajar siswa di SMPN 17 Cirebon kelas VIII tahun ajaran 2006/2007.Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu yang disebabkan oleh pengalaman secara berulang-ulang. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap. Dalam musik juga banyak manfaat kepada siswa seperti merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan (meningkatkan aspek kognitf). Musik juga dapat menyeimbangkan antara otak kiri dan kanan, yang berarti menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emmosional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 17 Cirebon tahun ajaran 2006/2007. Karena kelas VIII yang mana seusian mereka sangat membutuhkan hal yang baru dalam pembelajaran, maka kelas VIII dijadikan populasi target yang terdiri dari 4 kelas. Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sample random sampling yaitu pengambilaan subjek bukan didasarkan atas strata atau daerah tetapi didasarkan karena adanya tujuan tertentu, kemudian terambil kelas VIII-1. Karena kelas VIII lebih dominan dalam pemberian materi. Hasil deskripsi data menyatakan bahwa Penggunaan media musik dalam pembelajaran matematika mengarahkan siswa agar termotivasi dalam belajar, mereka mendengarkan musik ketika mereka mengerjakan soal-soal matematika.dalam menyikapi pembelajaran siswa menunjukan hasil yang cukup berdasarkan nilai rata-rata angket = 70,03. pengaruh media musik terhadap minat belajar siswa di SMPN 17 Cirebon menunjukan pengaruh yang tinggi sebesar 44%, sedangkan sisanya sebesar 56% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang turut menunjang minat belajar siswa pada bidang studi matematika.

Kata Kunci : media musik,minat belajar matematika

(2)

pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal, untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satu diantaranya yang menurut penulis penting adalah media pengajaran.

Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara/mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.

Berbicara mengenai proses pembelajaran disekolah dewasa ini kurang adanya “pembaharuan” dan “perubahan” dari kebiasaan yang sering dilakukan terutama dalam pembelajaran matematika, yang terjadi selama ini proses pembelajaran yang dilakukan terasa menonton dan cenderung pada pencapaian target materi kurikulum. Sehingga dapat terjadi kejenuhan/kebosanan dalam belajar, kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil (Muhibbin Syah, 1995 : 165).

Hal ini berakibat tidak adanya kemajuan belajar bagi siswa yang kehilangan motivasi dan konsolidasi salah satu tingkat berikutnya. Dengan demikian usaha belajar anak tidak maksimal dan pembelajaran menjadi tidak efektif.

Sebagai solusi untuk mengatasi hal demikian, maka diperlukan suatu keterampilan mengajar matematika. Diantaranya yaitu ketermpilan mengadakan variasi dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan variasi dalam penggunaan alat dan media pembelajaran (Sukirman dkk, 2001: 321).

Media adalah sarana yang bisa membantu proses komunikasi untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah komunikasi yang terjadi karena beberapa sebab, diantaranya:

1. Guru sebagai komunikator kurang mampu menyampaikannya. 2. Adanya perbedaan daya tangkap para siswa sebagai komunikan.

3. Adanya perbedaan ruang dan waktu antara guru sebagai komunikator dengan para siswa sebagai komunikan.

4. Jumlah siswa sebagai komunikan sangat besar, sehingga sukar dijangkau perorangan oleh guru sebagai komunikator (Darhimkas, 1983 : 3).

(3)

itu di kelas VIII SMPN 17 Cirebon dalam pembelajaran matematika perlu menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi yang dapat membantu minat belajar siswa terhadap matematika yaitu dengan menggunakan media musik pop dalam pembelajaran matematika yang diharapkan proses pembelajaran akan lebih efektif dan dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa.

Berdasarkan alasan tersebut penulis perlu mengadakan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan menggunakan musik pop dapat meningkatkan minat belajar siswa, dengan demikian penulis mengangkatnya dalam judul yaitu: “Pengaruh Penggunaan Mediaa Musik Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika” (Eksperimen di Kelas VIII SMPN 17 Cirebon). Adapun Pertanyaan Penelitian adalah:

a. Bagaimana minat belajar siswa yang mendengarkan media musik?

b. Bagaimana minat belajar siswa yang tidak Mendengarkan media musik?

c. Bagaimana perbandingan siswa yang mendengarkan musik dengan siswa yang tidak mendengarkan musik?

d. Sejauh mana efektifitas penggunaan media musik terhadap

minat belajar matematika di SMPN 17 Cirebon kelas VIII tahun ajaran 2006/2007?

MATERI DAN METODE

Sampel. populasi adalah objek yang akan diteliti untuk memperolah data yang dibutuhkan dalam penelitian, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 17 Kota Cirebon yang berjumlah 617 orang siswa. Adapun penulis mengambil kelas VIII menjadi target populasi karena seusia mereka sangat membutuhkan hal yang baru dalam pembelajaran. Dengan alasan bahwa kelas VIII karena untuk penelitiannya tidak terganggu dengan kegiatan yang ada di sekolah. Berhubung penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan, baik kemampuan, biaya maupun waktu, maka penulis mengambil sampel secara sample Random sampling, yakni dengan cara diundi dan di ambil 40 siswa dari seluruh siswa pada kelas VIII yang berjumlah 247 orang siswa.

Teknik Korelasional. Validitasdigunakan rumus korelasi product moment, Reliabilitas digunakan rumus alpha, Daya pembeda. Adapun sifat dari penelitian ini adalah bersifat kuantitatif, karena data yang akan diolah dan dianalisis berhubungan dengan nilai atau angka-angka yang dapat dihitung secara sistematis dengan menggunakan perhitungan statistik. Berdasarkan uraian tersebut.

Normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat. Homogenitas varians yaitu uji F. Menghitung Korelasi. Jika kedua data berdistribusi normal

(4)

tetapi tidak homogen, maka digunakan uji non paramertic yaitu dengan koefisien korelasi spearman.

HASIL Deskripsi Data Hasil Penelitian

Minat Belajar Siswa Yang Tidak Menggunakan Media Musik Pada Pembelajaran Bidang Studi Matematika. Dari hasil yang pernah didapat oleh guru bidang studi matemtika SMPN 17 Cirebon menunjukan bahwa penerapan media yang dibiasakan oleh guru kurang menumbuhkan minat belajar siswa. Dikarenakan kurang adanya variasi dalam media pembelajaran matematika. Ini kelihatan ketika penyelesaian soal matematika, Kebanyakan dari siswa mengeluhkan karena mereka merasa jenuh dan kesulitan saat penyelesaian soal. Mereka kelihatan sekali keingungan, kejenuhan, ketergantungan sama teman sebangkunya dan kelihatan stres. Setelah penggunaan media musik dalam pembelajaran yang mengarahkan kepada siswa bahwa media mpusik merupakan suatu media pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk termotivasi lagi dalam belajar matematika dan memiliki kreatifitas dalam menelaah rumus-rumus yang ada dalam bidang studi matematika. Hal ini sangat berpengaruh bagi para siswa dalam minat belajar matematika.

Minat Belajar Siswa pada Bidang Studi Matematika Yang Menggunakan Media Musik. Data tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media musik penulis dapat dari hasil penyebaran angket. Dari 40 siswa diperoleh skor rata-rata 54,13 dengan standar deviasi 4,79. skor maksimum yang diperoleh adalah 65 yang dicapai oleh 1 orang siswa dan skor minimum 46 yangh dicapai oleh 4 orang siswa. Data tersebut di atas menunjukan rata-rata minat belajar siswa pada bidang studi matemetika termasuk dalam kategori sedang. Hal tersebut berdasarkan pada data angket minat yang harus dicapai oleh siswa dari 20 item soal angket yaitu skor maksimum 100 dan minimum 20, sehingga diperoleh rentang = 100 – 20 = 80, banyaknya kelas = 3 (Interpretasi : Rendah, Sedang, Tinggi). Sedangkan panjang kelas interval = 80/3 = 26,67 = 27 sehingga dapat dibuat interpretasi data minat belajar siswa terhadap matematika sebagai berikut:

(5)

menjawab setuju, 28% menjawab netral/ragu-ragu, 14,9% menjawab tidak setuju dan 7 % menjawab sangat tidak setuju.

Uji Normalitas data. Untuk mengetahui kenormalan distribusi data

α dan dk = pembilang 39 dan dk penyebut 39. Harga Uji Homogenitas Kedua Angket

Angket Varians ( 2

s ) Harga Fhitung Harga Ftabel

Musik (X) 24,52 1,07 1,74

Minat (Y) 22,93 1,07 1,74

Tabel di atas menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel, sehingga dapat

disimpulkan berdasarkan kriteria uji homogenitas bahwa kedua data angket tersebut berdistribusi homogen.

Uji Korelasi data angket musik (X) dan data angket minat belajar siswa pada matematika (Y). Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel (X) dan Variabel (Y) ditentukan dengan menggunakan analisis korelasi (rXY ). Berdasakan hasil perhitungan diperoleh harga

(6)

mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat antara media musik (X) dengan minat belajar siswa pada matematika (Y).

Uji Hipotesis

Hasil Analisis Uji t

N R thitung ttabel

40 0,56 24,92 2,024

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel, sehingga

berdasarkan kriteria Ho ditolak dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Artinya adalah penggunaan media musik berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa pada bidang studi matematika. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 17.

KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan dalam bab I dan sesuai dengan hasil pembahasan dan pengujian hipotesis, maka di peroleh kesimpulan sebagai berikut : Penggunaan media musik merupakan media pembelajaran yang mengarahkan kepada siswa bahwa media musik merupakan suatu media pembelajaran yang menuntut siswa agar termotivasi dalam belajar matematika dan memiliki kreatifitas dalam menelaah rumus-rumus yang ada dalam bidang matematika. Adapun penggunaan media musik dalam pembelajarannya adalah dengan mendengarkan musik ketika para siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Minat siswa dalam pembelajaran matematika terutama pada mreka yang tidak menggunakan media musik, mereka kurang termotivasi dalam pembelajarannya. Dengan alasan kurang adanya fariasi dalam pembelajaran, dan kejenuhan dalam proses pembelajaran. Minat siswa dalam menyikapi pembelajaran dengan menggunakan media musik dalam pembelajaran bidang studi Matematika siswa SMPN 17 Cirebon pada kelas VIII, menunjukkan hasil yang cukup, berdasarkan nilai rata-rata angket = jumlah skor x/40 = 2881/40 = 70,03.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Aan Cutler dan Rudolph Mc Shane, 1992, Sistem Kilat Matematika Dasar Metode Trachtenberg, Penerjemah Soeparmo, Bandung, Rosda Jayaputra.

Amirul Hadi dan Handoyo, 1998, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung, Pusaka Setia.

Anita Lie, 2005, Teaching Through Play, Grasindo. Jakarta.

Arief S. Sadiman, dkk, 2003, Media Pendidikan, Raja Grafindo Persada. Jakarta

Asnawir dan Basyirudin Usman, 2002, Media Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta.

Azhar Arsyad, 2003, Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Burhanuddin Tola dan Fahmi, 2003, Standar Penilaian Di Kelas, Jakarta,

Departemen Agama Republik Indonesia.

Darhimkas, 1983, Media pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP, Bandung.

Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar Dan Pembelajaran, Adi Mahasatya, Jakarta.

Erman Suherman dan Yaya Sukjaya, 1990, Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika, Bandung, Wijayakusumah.

Fuad Hasan, 1997, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta Rineka Cipta. Iqbal Hasan, 2003, Pokok-pokok Materi Statistik – 2 (Statistik Inferensif),

Jakarta, Bumi Aksara.

Mohammad Ali, 1987, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung, Sinar Baru. Mohammad Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 1993, Upaya Optimalisasi

Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung Remaja Rosdakarya. Muhibbin Syah, 2003, Psikologi Belajar, Jakarta, Raja Grafindo Persada. , 2004, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

Bandung Remaja Rosdakarya

Ngalim Purwanto, 1994, Prinsip-prinsip Dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remaja Rosdakarya.

, 1997, Psikologi Pendidikan, , Bandung, Remaja Rosdakarya.

Oong Komar, 2005, Kampanye Anti Semua Lulus, Suara Daerah. (Januari 2005).

Rasyidi Abd. Kadir dkk, 1996, Statistik Pendidikan, Cirebon, Biro Penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Cirebon.

Russeffendi, 1991, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Bandung, Tarsito.

, 2005, Dasar-dasar matematika modern dan kompeter,, Tarsito, Bandung.

Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali, Jakarta. Suharsimi Arikunto, 2002, prosedur penelitian: suatu pendekatan prosedur,

(8)

Subana dan sudrajat, 2001, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Pustaka Setia, Bandung.

Sujana, 1992, Metoda Statistika, Bandung, Tarsito. ,1996, Metoda Statistika, Bandung, Tarsito.

Sukirman, dkk, 2001, Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran Matematika,, Pusat Penebitan Universitas Terbuka.

Syafuddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, 2002, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta, Ciputat Pers.

Tim MKPBM, 2001, Strategi Pembelajaraan Matematika Kontemporer UPI Bandung.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Usman Effendi dan Juhaya S. Praja, 1993, Pengantar Psikologi, Bandung, Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Ayat diatas menerangkan bahwa perbuatan menkonsumsi minuman beralkohol atau khamar yang dapat memabukkan adalah hal yang tidak ada manfaatnya bahkan

Bila pipa sub drain patah atau pecah di dalam tanah maka permukaan tanah di daerah pipa yang rusak tersebut akan terlihat lebih basah dari permukaan tanah disekitarnya.

[r]

Sedangkan Bupati Polewali- Mandar memberikan alokasi (alocation) kepada pihak kontra-pemekaran dengan mengakui warga ATM menjadi bagian dari Polewali-Mamasa, mengakui

Hal ini berarti bahwa keterlibatan siswa secara aktif dapat memotivasi siswa untuk berpikir dalam mengembangkan kemampuan intelektual (kognitif) siswa. Salah satu

Hasil spektra FTIR pada Gambar 2 menunjukkan terbentuknya produk senyawa kalkon yang ditandai dengan pergeseran serapan gugus karbonil (C=O) dari keton

dilakukan di Desa Teluk Kiambang Kecamatan Tempuling menunjukkan bahwa banyak sekali anak-anak yang memiliki status gizi sangat kurus dan kurus pada orang tua