STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
MODUL
Dosen Pengampu
AAB ABDUL MALIK,S.Ag Disusun oleh :
Deni Rhamdani Syarif Nimko : 08.1.1463.AL.II
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI KHARISMA
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
CICURUG – SUKABUMI
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PAI
1. Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membahas tentang model-model pembelajaran PAI SD, terdiri dari; pengertian model, strategi, pendekatan, metode dan teknik, tujuan, fungsi, dan peranan model dan strategi dalam pembelajaran PAI, karakteristik model dan strategi pembelajaran PAI, konsep pembelajaran yang berorientasi PAIKEMI (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan Islami) PAI.
2. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta diklat mampu memahami dan menerapkan model-model pembelajaran PAI SD
3. Kompetensi Dasar
1. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:
2. Menjelaskan pengertian model, strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran PAI 3. Menjelaskan tujuan, fungsi, dan peranan model dan strategi dalam pembelajaran PAI 4. Menjelaskan masing-masing karakteristik model dan strategi pembelajaran PAI 5. Mengidentifikasi model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PAI
6. Menjelaskan konsep pembelajaran yang berorientasi PAIKEMI (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan Islami) PAI
7. Memperaktikkan model-model pembelajaran PAI 8. Mempraktikkan model budaya agamis di sekolah
Model Pembelajaran
Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu & berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis
Arrends (1997) The term teaching model refer to a particular apporoach to instruction that includes it goals, syntax, environment and management system”
(Istilah model mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya/urutannya, lingkungannya dan sistem pengelolaannya)
a. Pendekatan pembelajaran
• Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu
b. Macam pendekatan
• (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
c. Metode
• “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. d. Macam-macam metode:
(1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, dan (9) simposium
e. Teknik
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik
f. Tujuan Penerapan Model dan Strategi Pembelajaran PAI
Penerapan model dan strategi pembelajaran PAI diharapkan dapat dipahami seluruh materi pelajaran yang disampaikan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dalam standar isi.
Fungsi dan Peranan Model dan Strategi dalam Pembelajaran PAI
a) Pembelajaran adalah proses berpikir
b) Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak c) Pembelajaran Berlangsung Sepanjang Hayat
Karakteristik model dan strategi pembelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Pendidikan agama Islam juga bertujuan mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. yang terangkum dalam ruang lingkup
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
a. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran Kooperatif dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu : 1. Prestasi akademik
2. Penerimaan Akan Keaneka Ragaman b. Prinsip Dasar Pemb. Kooperatif
• Saling ketergantungan yang positif (Positive Interdependence)
• Pengakuan terhadap kemampuan individu (Individual Accountability ) • Partisipasi yang sama (Equal Participation )
c. Unsur unsur Pembelajaran Kooperatif • Tujuan yang sama
• Kebersamaan dalam bekerja • Kepemimpinan bersama
• Tanggung jawab secara individu pada kerja kelompok • Tanggung jawab yang merata
• Evaluasi atau penghargaan terhadap kelompok mempengaruhi evaluasi individu
Fase Pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement Division)
Fase Kegiatan Guru
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2. Menyajikan/menyampaikan informasi
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
5. Evaluasi
6. Memberikan penghargaan
1. Menyampaikan semua tujuan yang ingin dipelajari
2. Menyajikan informasi dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan
3. Menjelaskan bagaimana caranya membuat kelompok
4. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tuga
5.Mengevaluasi hasil belajar atau mempresentasikannya
6. Memberikan penghargaan atas upaya dan hasil kerja individu atau kelompok
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi 6. Kesimpulan
Sintaks JIGSAW Fase 1.
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Contoh Penerapan:
siswa dapat melakukan analisis mengenai dasar perkembangan konsep tata surya yang telah mengalami perubahan pada tahun 2006 para siswanya.
Fase 2.
2. Menyajikan informasi
Aktivitas Guru: menyajikan informasi dalam bentuk pembagian tema/konsep materi pelajaran menjadi bagian-bagian subtema/subkonsep. Kemudian menjelaskan aturan pengerjaan tugas dan diskusi serta evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan
Contoh Penerapan:
cuplikan berita mengenai perkembangan konsep Tata Surya yang dapat diambil dari media koran ataupun internet
Setiap kelompok nantinya akan diberikan tugas yang sama satu sama lain dalam hal ini menyelidiki karakteristik anggota Tata Surya yang terbagi menjadi 4 subkonsep, yaitu:
Karakteristik Planet, Karakteristik Dwarf Planet , Karakteristik Small Solar System Bodies , dan Karakteristik Satelit.
Fase 3.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar (Kelompok Jigsaw) Aktivitas Guru:
Guru membagi siswa dalam kelompok jigsaw beranggotakan 4-6 orang serta meminta ketua membagi tugas kepada masing-masing anggotanya
Guru menyediakan sumber belajar yang berkaitan dengan tugas subtema/subkonsep untuk dikaji oleh tiap-tiap anggota kelompok sesuai dengan tugasnya, siswa diperbolehkan untuk menggali pengetahuannya sendiri maupun berbagi dengan siswa dari kelompok lain dengan tugas yang sama, sehingga mereka dapat membentuk grup ahli untuk mendiskusikan bahasan yang sama. Contoh Penerapan:
guru dapat memberikan kewenangan kepada ketua kelompok untuk membagi masing-masing tugas pada tiap anggotanya.
setiap siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplore setiap bahan dan media ajar yang telah disediakan oleh guru sebelumnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tadi hingga masing-masing dari anggota kelompok tadi menjadi “ahli” dalam bagian tugasnya tersebut
Fase 4.
– Membimbing kelompok bekerja dan belajar • Aktivitas Guru:
– membimbing grup-grup “ahli” mengelola arah pembahasan grup hingga mereka dapat menjadi ahli dalam tugas yang mereka bahas. Setelah selesai guru meminta setiap siswa kembali berkumpul dengan kelompok jigsawnya masing-masing.
– memerintahkan setiap kelompok untuk menyatukan setiap subtema/subkonsep menjadi tema/konsep yang utuh dalam diskusi dan brain storming kelompok. Guru harus dapat memastikan tidak terjadi dominasi seseorang atau pun kevakuman dalam proses tersebut • Contoh Penerapan:
– masing-masing angota kelompok berkumpul kembali menjadi satu kelompok seperti yang telah ditentukan pada tahap awal untuk melakukan diskusi dalam menganalisis perkembangan konsep tata surya yang telah mengalami perubahan pada tahun 2006 lalu, dalam tahap ini, guru pun melakukan pembimbingan namun hanya sebatas melakukan intervensi kelompok melalui ketua kelompok saja agar diskusi dalam kelompok dapat berjalan lancar.
Fase 5.
– Evaluasi
Aktivitas Guru: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dalam bentuk kuis maupun tes akhir atau preentasi hasil diskusi masing-masing kelompok.
Contoh Penerapan:
– Setiap kelompok dapat menyajikan dan saling menambahkan atau menyanggah sajian kelompok lain
– Pembelajaran ditutup dengan sebuah kuis yang menguji pemahaman siswa dari hasil belajar yang telah dilakukannya.
Peta Posisi Siswa pada Fase 1 & 2
(Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa serta Menyajikan Informasi)
Peta Posisi Siswa pada Fase 3
Peta Posisi Siswa pada Fase 4
(Membimbing kelompok bekerja dan belajar)
Peta Posisi Siswa pada Fase 5 (Evaluasi)
GROUP INVESTIGATION (SHARAN, 1992) Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen 2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan 5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok 6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
THINK PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985) Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya 5. Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan
menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa 6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup
NUMBERED HEADS TOGETHER
(KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992) Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain 6. Kesimpulan
KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS) Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain 5. Kesimpulan
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) mempunyai beberapa komponen untuk mendukung pelaksanaannya yaitu:
a. Presentasi kelas b. Kegiatan Kelompok c. Turnamen akademik
Ilustrasi Pengaturan kelompok dengan anggota yang heterogen seperti terlihat dalam gambar dibawah ini:
PROBLEM BASED INTRODUCTUON (PBI) (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya