ISI
1. PENGANTAR
2. FUNGSI
3. KOMPONEN KARTILAGO
4. KLASIFIKASI KARTILAGO
5. HISTOFISIOLOGI
PENGANTAR
• Tulang rawan (kartilago) adalah
spesialisasi dari jaringan ikat yang
tersusun oleh matriks ekstrasel yang berkonsitensi padat.
• Asal kartilago : jaringan mesenkim. • Kartilago bersifat avaskular &
memperoleh makanan dari jaringan ikat berdekatan (perikondrium) atau cairan sinovial dari rongga sendi
• Kartilago tidak memiliki pembuluh getah
FUNGSI
Fungsi jaringan tulang rawan antara lain :
fleksibilitas : menahan stress mekanik
tanpa mengalami distorsi, peredam guncangan dan permukaan gesekan bagi sendi
penunjang jaringan lunak
berperan dalam perkembangan dan
KOMPONEN KARTILAGO
Kartilago terdiri atas :
1. kondroblas. 2. kondrosit. 3. substansi interseluler.
KLASIFIKASI KARTILAGO
Berdasarkan jumlah matriks amorf dan jumlah serabut kolagen terbagi
menjadi 3:
1. KARTILAGO HYALIN
• segar, berwarna putih kebiruan dan
transluscent
• embrio : berfungsi sebagai kerangka
sementara
• mamalia dewasa: pada permukaan sendi
yang dapat bergerak, dinding jalan nafas yang lebih besar (hidung, laring, trachea dan bronki) ; dan ujung ventral iga, tempat berartikulasi dengan sternum dan pada
1.1. Matriks Kartilago
Hyalin
• Kolagen tipe 2 : menyusun 40% berat kering
tulang rawan hyaline, terpendam dalam substansi intersel amorf
• Proteoglikan : mengandung kondroitin 4
sulfat, kondroitin 6 sulfat & keratin sulfat yang terangkai secara kovalen pada
komponen inti. Secara structural,
proteoglikans mirip sikat botol, pusat proteinnya sebagai tangkai dan rantai
glikosaminoglikans yang memancar sebagai sikatnya.
• Kondronektin : merupakan makromolekul
1.2 Perikondrium
Terdapat pada
semua tulang rawan hyalin, kecuali pada tulang sendi
Fungsi :
pemeliaharaan &
pertumbuhan tulang rawan
Kaya akan kolagen
1.3. Kondrosit Kartilago
Hyalin
• Lokasi : tepian kartilago hyalin,
• kondrosit muda berbentuk lonjong,
dengan sumbu panjang paralel dengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel (kelompok isogen)
• Kondrosit dewasa memiliki organel
yang khas untuk sel penghasil protein. Berfungsi pembuatan kolagen Tipe II, Proteoglikans & kondronektin.
• Antara dua kelompok isogen dipisahkan
2. KARTILAGO ELASTIN
LOKASI : aurikula telinga,dinding
meatus auditiva eksterna, tuba auditiva (eustachii), epiglotis dan sebagian kerangka larynx.
CIRI : tulang rawan elastin segar
3.FIBROKARTILAGO
• Merupakan peralihan dari kartilago hyalin ke
jaringan pengikat
• selalu berhubungan dengan jaringan ikat
padat.
• Tidak terdapat perikondrium dalam
kartilago.
• Ditemukan pada diskus invertebrate,
perlekatan ligament tertentu pada permukaan tulang rawan dari tulang, symfisis pubis.
• Struktur kartilago fibrosa terdiri dari serabut
HISTOFISIOLOGI KARTILAGO
Proses pernafasan : menggunakan
tegangan oksigen yang rendah, melalui proses glikolisis anaerobic.
Nutrien dari darah berdifusi dari
perikondrium ke kondrosit yang
Fungsi kondrosit tergantung pada
keseimbangan hormone :
Hormone pertumbuhan (tiroksin &
testosterone) mempercepat pembuatan glikosaminoglikans bersulfat; dihambat oleh kortison, hidrokortison & estradiol
Pertumbuhan tulang rawan tergantung
pada hormone pertumbuhan hiposfisis ,
somatotrofin dengan memajukan
HISTOGENESIS KARTILAGO
1. Diferensiasi langsung sel mesenkin : membulatnya sel-sel mesenkim yang menarik kembali juluran-julurannya
2. Prolifikasi mitotic dari sel-sel mesenkim menghasilkan jaringan seluler: sel-sel
membelah dengan cepat dan mengelompok menghasilkan kondroblas
3. Sintesis dan pelepasan matriks mulai memisahkan kondroblas satu terhadap
lainnya. berjauhan oleh karena pembentukan banyak matriks
4. Multiplikasi sel-sel tulang rawan membentuk
JARINGAN TULANG
• PENGANTAR
• FUNGSI JARINGAN
TULANG
• KOMPONEN JARINGAN • JENIS JARINGAN
TULANG
PENGANTAR
Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix
kolagen ekstraselular (type I collagen) yang disebut sebagai osteoid.
Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hydroxyapatite,
FUNGSI TULANG
Bersama jaringan otot membentuk
sistem rangka tubuh
Melindungi organ vital : tulang
tengkorak, tulang dada & tulang panggul
Pembuatan sumsum tulang belakang
Menghasilkan ion kalsium, phospat &
KOMPONEN JARINGAN TULANG
1. SEL TULANG
Osteoblas
Osteosit
Osteoklas
2. MATRIKS TULANG
2. Matriks Tulang
• Substansi interseluler terdiri dari ± 70% garam anorganik dan 30% matriks organic (osteoid)
• 95% komponen organic dibentuk dari kolagen Tipe 1 sisanya terdiri dari substansi dasar
proteoglycan dan molekul-molekul non kolagen yang tampaknya terlibat dalam pengaturan
mineralisasi tulang.
• Kolagen yang dimiliki oleh tulang adalah kurang lebih setengah dari total kolagen tubuh,
Fungsi peristeum &
endosteum :
Nutrisi jaringan tulang
Perbaikan & pertumbuhan tulang :
JENIS JARINGAN TULANG
Secara histologis tulang dibedakan
menjadi 2 komponen utama, yaitu : 1. Tulang muda/tulang primer
2. Tulang dewasa/tulang sekunder
Kedua jenis ini memiliki komponen yang sama, tetapi tulang primer
mempunyai serabut-serabut kolagen yang tersusun secara acak, sedang tulang sekunder tersusun secara
1. Jaringan Tulang
Primer
• Berupa anyaman, sehingga disebut sebagai woven bone. Merupakan komponen muda yang tersusun dari serat kolagen yang tidak teratur pada osteoid.
• sedikit kandungan garam mineral sehingga mudah
ditembus oleh sinar-X dan lebih banyak jumlah
osteosit kalau dibandingkan dengan jaringan tulang sekunder.
• terbentuk pada saat osteoblast membentuk osteoid
secara cepat seperti pada pembentukan tulang
bayi dan pada dewasa ketika terjadi pembentukan susunan tulang baru akibat keadaan patologis.
• Lokasi : sutura tulang pipih tengkorak, saku gigi &
2. Jaringan Tulang
Skunder
• terdapat pada kerangka orang dewasa.
Dikenal juga sebagai lamellar bone
karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella.
• Ciri khasnya : serabut-serabut kolagen
yang tersusun dalam lamellae(lapisan) setebal 3-7μm yang sejajar satu sama lain dan melingkari konsentris saluran di tengah yang dinamakan Canalis
STRUKTUR MAKROSKOPIK
Pada potongan tulang terdapat 2 macam struktur :
1. Substantia spongiosa (berongga) 2. Substantia compacta (padat)
Bagian diaphysis tulang panjang yang berbentuk sebagai pipa dindingnya merupakan tulang
padat, sedang ujung-ujungnya sebagian besar merupakan tulang berongga yang dilapisi oleh tulang padat yang tipis.
Ruangan dari tulang berongga saling
HISTOGENESIS
Perkembangan tulang pada embrio terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. osteogenesis desmalis
2. osteogenesis enchondralis. akibat :
1. jaringan pendukung kolagen primitive diganti oleh tulang, atau jaringan kartilago yang selanjutnya akan diganti pula menjadi jaringan tulang.
2. anyaman tulang yang selanjutnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi dan aposisi untuk
membentuk tulang dewasa yang tersusun dari lamella tulang.
Perkembangan tulang ini diatur oleh hormone
1. Osteogenesis Dermalis
Osteogenesis intramembranosa,
karena terjadinya dalam membrane jaringan. Tulang yang terbentuk
selanjutnya dinamakan tulang desmal.
Yang mengalami penulangan desmal
2. Osteogenesis
enchondralis
Bertanggung jawab pembentukan
tulang pendek & tulang panjang
Terdiri dari 2 proses :
Hipertrofi & destruksi kondrosit→lakuna
Tunas osteogenik & kapiler darah
Pertumbuhan & perubahan
bentuk tulang
Pemanjangan tulang panjang :
kegiatan lempeng epifiseal
Pelebaran tulang panjang : aposisi
tulang yang dibentuk oleh periosteum
Bila tulang rawan episieal berhenti
Penyembuhan Fraktur
Terjadi melalui proliferasi sel periosteum &
PERSENDIAN
Penghubung tulang satiu dan lainnya
dengan struktur jaringan penyambung
Berdasarkan keleluasaan bergerak dibagi
menjadi
Diartosis : memungkinkan gerak tulang bebas
Sinartrosis : gerakan terbatas atau tidak
Diartrosis
Persendian yang menghubunkan
tulang panjang & mobilitas besar
Komponen :
Kavum artikularis : cairan kental tak
berwarna (cairan sinovial)
Struktur kapsul : lapisan eksternal
DARAH
1. Pengantar
2. Plasma darah
3. Element padat
A. Eritrosit
B. Keping darah C. Leukosit
1. Granular 2. Agranular
PENDAHULUAN
Darah merupakan suatu suspensi sel
dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut Plasma.
Secara keseluruhan darah dapat
dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada
dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang
Darah manusia berwarna merah, antara
merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat
FUNGSI
Fungsi utama dari darah adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
menyuplai jaringan tubuh dengan
nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, mengandung berbagai bahan penyusun
sistem imun yang bertujuan
KOMPONEN DARAH
volume darah manusia 5 liter unsur-unsur
pembentuknya :
sel-sel darah, platelet,
1. Plasma Darah
plasma darah pada dasarnya adalah larutan
air yang mengandung : Air (90%)
Zat terlarut (10%) yang terdiri dari :
- Protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen) 7%
- Senyawa Organik (As. Amino, glukosa, vitamin, lemak) 2.1%
ELEMEN-ELEMEN DARAH
Asidofil (eusinofil)
b. Agranulosit
Limfosit Monosit
Eritrosit
Dalam setiap 1 mm3
darah terdapat sekitar 5 juta eritrosit atau
sekitar 99
keadaan normal, eritrosit manusia berbentuk bikonkaf
Struktur & komposisi
eritrosit
Komposisi molekuler terdiri
dari air (60%) dan sisanya berbentuk substansi padat.
Isi : substansi koloidal yang
homogen (elastis &lunak).
mengandung protein globin
+ pigmen hem →
hemoglobin (mengikat oksigen).
dibatasi oleh membran
plasma yang bersifat
semipermeable → mencegah agar koloid yang
KELAINAN ERITROSIT
bentuk, ukuran, warna dan tingkat kedewasaan
eritrosit dapat berbeda dari normal.
Jika dalam sediaan apus darah terdapat
berbagai bentuk yang abnormal dinamakan
poikilosit, sedangkan sel-selnya cukup banyak maka keadaan tersebut dinamakan
poikilositosis.
KELAINAN ERITROSIT
Warna eritrosit tidak merata seluruh bagian,
melainkan bagian tengah yang lebih pucat, karena bagian tengah lebih tipis daripada bagian pinggirnya.
keadaan normal bagian tengah tidak melebihi 1/3
dari diameternya sehingga selnya dinamakan eritrosit normokhromatik.
Apabila bagian tengah yang pucat melebar disertai
bagian pinggir yang kurang terwarna maka eritrosit tersebut dinamakan eritrosit hipokromatik.
Sebaliknya apabila bagian tengah yang memucat menyempit selnya dimanakan eritrosit
LEUKOSIT
Merupakan sel darah yang mengandung inti, (sel darah putih)
Fungsi : pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat asing.
Di dalam darah manusia, normal didapati jumlah
leukosit rata-rata 6000-10000 sel/mm3, bila jumlahnya
lebih dari 12000, keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang dari 5000 disebut leukopenia.
1. Neutrofil
60 – 70% dari jumlah
seluruh leukosit atau 3000-6000 per mm3 darah normal.
Asal : sumsum tulang, Sel netrofil matang
berbentuk bulat dengan diameter 10-12 μm.
Intinya berlobus
berjumlah 2-5 lobi bahkan dapat lebih.
Neutrofil jarang
mengandung retikulum endoplasma granuler, sedikit mitokonria,
apparatus Golgi rudimenter dan sedikit granula glikogen
metabolisme yang sangat
aktif ,melakukan glikolisis baik secara aerob maupun anaerob →membunuh
bakteri &membersihkan debris pada jaringan
2. Eosinofil
Jml sebesar 1-3% dari seluruh
lekosit atau 150-450 buah per mm3 darah.
berdiameter 10-15 μm, sedikit
lebih besar dari netrofil.
Intinya biasanya hanya terdiri
atas 2 lobi yang dipisahkan oleh bahan inti yang sebagai benang.
Butir-butir khromatinnya tidak
begitu padat kalau
Fungsi : reaksi alergi →
ditemukan dalam jaringan
yaang mengalami reaksi alergi.
Eosinofil mempunyai
kemampuan melakukan
fagositosis, lebih lambat tapi lebih selektif dibanding
neutrofil.
Eosinofil memfagositosis
komplek antigen dan antibodi,
mengandung profibrinolisin →
3. Basofil
sekitar 0.5%, sehingga
sangat sulit diketemukan pada sediaan apus.
Ukuran: sekitar 10-12
μm sama besar dengan netrofil.
Kurang lebih separuh
dari sel dipenuhi oleh inti yang
bersegmen-segmen/ kadang-kadang tidak teratur.
Inti satu, besar, irreguler,
3. Basofil
sitoplasma terisi granul yang lebih besar, dan seringkali menutupi inti, Granul spesifik bentuknya
ireguler berwarna biru tua dan kasar tampak
memenuhi sitoplasma.
Granula basofil mensekresi histamin → proses alergi merupakan sel utama
pada tempat peradangan (hypersesitivitas kulit
limfosit
Ukuran variasi : limfosit kecil (7-8 μm), limfosit
sedang dan limfosit besar (12 μm).
Jumlah 1000-3000 per mm3 darah atau
20-30% dari seluruh leukosit.
Limfosit kecil paling banyak.
inti bulat, kadang bertakik sedikit, gelap
karena khromatinnya berkelompok dan tidak nampak nukleolus.
Sitoplasmanya sedikit tampak mengelilingi inti
Asal : jaringan khusus yang dinamakan
jaringan limfoid.
setelah dilepaskan dari sumsum tulang belum
dapat berfungsi secara penuh oleh karena harus mengalami differensiasi lebih lanjut.
Apabila sudah masak sehingga mampu
berperan dalam respon immunologik, maka sel-sel tersebut dinamakan sebagai sel
imunokompeten.
Sel limfosit imunokompeten dibedakan
Monosit
Jumlah 3-8% dari seluruh leukosit.
merupakan sel yang terbesar, diameternya sekitar
12-15 μm.
Bentuk inti dapat berbentuk oval, sebagai tapal kuda
atau tampak seakan-akan terlipat-lipat. Butir-butir
khromatinnya lebih halus dan tersebar rata dari pada butir khromatin limfosit.
Sitoplasma monosit terdapat relatif lebih banyak
tampak berwarna biru abu-abu. Berbeda dengan
limfosit, sitoplasma monosit mengandung butir-butir yang mengandung perioksidase seperti yang
Mampu bermigrasi menembus kapiler untuk
masuk ke dalam jaringan pengikat (pseudopodia)
Dalam jaringan pengikat monosit berbah
menjadi sel makrofag atau sel-sel lain yang diklasifikasikan sebagai sel fagositik.
Selain berfungsi fagositosis makrofag dapat
berperan menyampaikan antigen kepada
3. Trombosit ( Keping
Darah)
Bukan sel yang utuh : tidak memiliki inti
Berbentuk sebagai keping-keping sitoplasma berukuran 2-5
μm lengkap dengan membran plasma yang mengelilinginya.
khusus terdapat dalam darah mamalia. Cenderung
bergumpal.
Diperkirakan jumlahnya sekitar 150-300 ribu setiap μl,
sedang umurnya sekitar 8 hari.
Setiap keping tampak bagian tepi yang berwarna biru muda
yang dinamakan Hialomer dan bagian tengah yang berbutir-butir berwarna ungu dinamakan granulomer atau