• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Otoritas Jasa Keuangan Penerap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Otoritas Jasa Keuangan Penerap"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

OTORITAS JASA KEUANGAN

PENERAPAN OJK DI AMERIKA SERIKAT

`

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

(2)

MAKALAH

OTORITAS JASA KEUANGAN

PENERAPAN OJK DI AMERIKA SERIKAT

Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Otoritas Jasa Keuangan

yang dibimbing oleh Dr. Khairunnisa Musari, ST, MM

Oleh :

1. Machallafri Iskandar (E20151001)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Penerapan OJK di Amerika Serikat. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.

Atas bimbingan dari Dosen Otoritas Jasa Keuangan dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Otoritas Jasa Keuangan dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bias menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:

1. Dosen Pembimbing mata kuliah Otoritas Jasa Keuangan, Ibu Dr. Khairunnisa Musari, ST, MM

2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

(4)

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN JUDUL... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 2

1.3. Tujuan Penulisan... 2

1.4. Sistematika Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN... 3

2.1 Penerapan OJK di Amerika Serikat... 3

2.2 The Federal Reserve System... 7

BAB IV PENUTUP... 14

1.1 Simpulan... 14

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya.

Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21 tersebut.

Tugas pengawasan industri keuangan non-bank dan pasar modal secara resmi beralih dari Kementerian Keuangan dan Bapepam-LK ke OJK pada 31 Desember 2012. Sedangkan pengawasan di sektor perbankan beralih ke OJK pada 31 Desember 2013 dan Lembaga Keuangan Mikro pada 2015.

Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK menyebutkan bahwa OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, akuntabel dan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen maupun masyarakat.

(6)

globalisasi. OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran (fairness).

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah yang berjudul Penerapan OJK di Amerika Serikat, antara lain :

 Bagaimana OJK di Amerika?  Apa itu The FED?

1.3 TujuanPenulisan

Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Penerapan OJK di Amerika Serikat, yaitu:

 Mengetahi OJK di Amerika  Paham Apa itu The FED

1.4 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan:

a. LatarBelakang b. RumusanMasalah c. TujuanPenulisan d. SistematikaPenulisan Bab II Pembahasan:

a. Penerapan OJK di Amerika Serikat b. The Federal Reserve System Bab III Penutup:

1. Simpulan

(7)

2.1 OJK di Amerika

Kejatuhan dan kegagalan bank kerap terjadi di berbagai belahan dunia, secanggih apapun sistem pengawasan yang dilakukan oleh otoritas pengawas. Amerika Serikat dan Inggris adalah contoh dua Negara yang sudah sangat canggih dan berlapis system pengawasan perbankannya, namun tetap “kecolongan” dengan praktik-praktik perbankan yang merugikan. Oleh karena itu, kuncinya adalah, siapapun pengawasnya, secanggih atau sehebat apapun lembaga pengawas, keberhasilan pengawasan tergantung dari berbagai pihak yang terlibat.

A .Bagaimana pendapat Saudara tentang Pengawasan dan Pembinaan Bank disatukan di bawah Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) bersama-sama dengan Pengawasan Penyedia Jasa Keuangan lainnya? Pembentukan OJK adalah amanat dari Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia (“UU BI”). Sehingga untuk menghindari adanya pelanggaran terhadap Undang-Undang, maka OJK sebaiknya tetap dibentuk. Oleh karena itu, saya lebih sepakat dengan pendapat sebagaimana dikatakan oleh Sigit Pramono, Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas), menurut beliau, perlu adanya ide “OJK mini” yang hanya mengawasi perbankan semata-mata. Setelah nanti berjalan beberapa lama, perluasan pengawasan perbankan dan jasa keuangan lainnya bisa mulai melekat secara bertahap. Pendapat Sigit Pramono ini adalah jalan tengah untuk menjembatani pendapat yang pro OJK dan kontra OJK, khususnya dalam hal pengawasan perbankan, apakah masih berada di tangan BI atau berpindah ke tangan OJK. Skenario OJK mini ini lebih mudah dan tidak menimbulkan resiko transisi yang berbahaya.

(8)

OJK juga terbukti gagal di Inggris walaupun relatif sukses di Jepang. Jerman, yang sempat menjadi konsultan pemerintah dalam pembentukan BI yang independen telah kembali berbalik arah ke pengawasan bank oleh bank sentral. Memang, menurut dokumen Biro Riset infobank, alasan-alasan pemisahan pengawasan bank dari BI dan menggabungkannya ke dalam OJK, antara lain untuk menghindari konflik kepentingan antara kebijakan moneter dan kebijakan pengawasan konglomerasi sektor jasa keuangan di Indonesia di masa depan, dalam hal ini terdapatnya suatu integrasi produk perbankan dan sektor jasa keuangan non bank maupun tindakan yang disebut sebagai regulatory arbitrage.

Namun, BI tetap memiliki alasan mengapa mereka masih berharap pengawasan bank masih berada di ketiak BI. Pertama adalah agar akses informasi dapat terjaga dengan mempertimbangkan perkembangan situasi global terkini. Kedua, struktur yang tepat untuk meminimalisasi permasalahan, dengan tetap memperhatikan perkembangan situasi perbankan dan keuangan baik nasional maupun global, adalah struktur yang menempatkan kegiatan operasional pengawasan bank tetap berada di bank sentral, dalam hal ini, BI. Menurut infobank, jika OJK tetap akan dibentuk, BI mengusulkan agar sistem pengawasan lembaga keuangan ini dapat dituangkan dalam suatu model di mana deputi gubernur BI bidang pengawasan ex-officio akan menjadi anggota dewan komisioner OJK sekaligus sebagai chief supervisory officer otoritas pengawasan bank. Hal ini berarti, sharing informasi dan koordinasi antara OJK dan BI akan berjalan baik karena chief supervisory officer otoritas pengawasan bank dijabat oleh salah satu deputi gubernur BI.

(9)

perbankan, namun secara bertahap OJK ini nantinya akan melekat pada dirinya fungsi pengawasan jasa keuangan lainnya, tentu setelah juga melalui proses evaluasi.

B.Bagaimana saran Saudara tentang RUU OJK? RUU OJK lahir dengan argumentasi untuk memenuhi keinginan kuat adanya otoritas jasa keuangan yang mandiri dan independen. Jika dimungkinkan adanya perubahan, maka berkaca dari pengalaman Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris atau bahkan Jerman, maka sebaiknya ide OJK ini tidak perlu diteruskan. Sebab kenyataannya, Negara-negara maju tersebut justru kembali pada pemberian kewenangan pengawasan perbankan oleh bank sentral. Pengalaman dan argumentasi mereka lah yang perlu kita pelajari. Hal-hal prinsip apakah yang menyebabkan mereka pada akhirnya kembali pada pemberian kewenangan pengawasan perbankan oleh bank sentral. Namun, seandainya kita tetap kukuh untuk melaksanakan amanat UU BI, sebaiknya ketentuan pasal yang menyatakan bahwa dewan komisioner sebagai pemimpin OJK yang namanya diusulkan Presiden kepada DPR, pasal ini dihapus saja. Sebab, sebagaimana dikatakan oleh Viraguna Bagoes Oka dalam KOLOM infobank, salah satu, bahkan simpul kerawanan yang utama adalah pintu celah di mana anggota DPR diberikan kesempatan untuk menyetujui atau tidak menyetujui calon dewan gubernur BI.

Maka dalam konteks OJK, hal tersebut juga bisa berlaku. Hal ini membuka kemungkinan intervensi politik. Mata publik tidak bisa lagi dibohongi, apalagi sekarang sedang terkuak skandal pelolosan salah satu dewan gubernur BI oleh fraksi tertentu di DPR. Sebagai gantinya, dewan komisioner sebagai pimpinan OJK, namanya diusulkan oleh Presiden memperhatikan pertimbangan atau saran dari BI, Departemen Keuangan, dan DPR. Tanpa perlu lagi persetujuan DPR. DPR hanya sebatas dimintai saran. Persetujuan menjadi wewenang penuh Presiden dengan tetap memperhatikan saran dari BI, Depkeu, dan DPR. Usul dari Korea Selatan juga perlu dipertimbangkan oleh Negara kita. Ketika kepala delegasi Korea Selatan yang juga mantan wakil perdana menteri serta menteri strategi dan keuangan Korea Selatan, Okyu Kwon berkunjung ke Jakarta bulan Januari 2010 lalu.

(10)

Strategis dan Keuangan (MOSF) Korea Selatan. Tidak semua negara mendapatkan program ini, hanya negara-negara yang dianggap memiliki potensi untuk menjadi mitra strategis yang diberi program lengkap konsultasi hingga survei keuangan serta ekonomi ini. Okyu menyarankan Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan terpisah dari Bank Indonesia dan juga pemerintah. Untuk itu, baik pemerintah maupun BI mesti dengan rela melepas sebagian kewenangannya. BI harus melepaskan pengawasannya terhadap perbankan, sedangkan Depkeu harus melepaskan pengawasan terhadap Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Dengan begitu, menurut Okyu, OJK yang didirikan akan berdiri independen.

C.Di Negara mana sajakah ada OJK yang mengawasi seluruh PJK? Di Inggris, Jepang, Australia. Korea Selatan sempat memiliki OJK, namun menurut Prof.Erman Radjagukguk dalam perkuliahan beliau pada perkuliahan Hukum Investasi dan Pasar Modal dalam program Magister Hukum Ekonomi Universitas Indonesia, Korea Selatan dianggap tidak berhasil menerapkan OJK, karena juga terjadi perdebatan sengit di sana, sehingga OJK berjalan kurang mulus. Amerika Serikat memperkuat kewenangan The Fed (bank sentral AS) dalam hal pengawasan perbankan dan jasa keuangan lainnya; Inggris memiliki Financial Service Authority; Jepang memiliki Japan Financial Service Authority; Australia memiliki Australian Prudential Regulatory Authority (APRA).

(11)

Obama klebih tegas telah memperluas ruang lingkup pengawasan untuk The Fed karea meyakini bahwa unsure pengawasan terhadap microprudential juga begitu penting.

Inggris pun yang telah memisahkan pengawasan bank dari bank sentralnya tidak luput dari krisis dan mengalami kegagalan bank dalam krisis keuangan global saat ini. Pada kasus Northern Rock di Inggris, Bank of England (BoE) sebagai otoritas yang mempunyai kewenangan memberikan lender of resort tidak dapat mengakses informasi individual bank secara cepat. Pada akhirnya Inggris melalu parlemennya, memberikan kewenangan kembali kepada BoE untuk mengawasi lembaga perbankan dan jasa keuangan. Padahal sebelumnya Financial Service Authority (FSA) diberi kekuasaan untuk mengawasi perbankan dan jasa keuangan lainnya, seperti OJK di Indonesia. Bahkan Jerman yang menjadi konsultan pemerintah dalam pembentukan BI yang independen, pun sudah berbalik arah kembali pada pengawasan bank ke bank sentral. Korea Selatan sempat memiliki OJK, namun menurut Prof.Erman Radjagukguk dalam perkuliahan beliau pada perkuliahan Hukum Investasi dan Pasar Modal dalam program Magister Hukum Ekonomi Universitas Indonesia, Korea Selatan dianggap tidak berhasil menerapkan OJK, karena juga terjadi perdebatan sengit di sana, sehingga OJK berjalan kurang mulus.

2.2 The Federal Reserve System

The Federal Reserve System merupakan sistem keuangan sentral Amerika Serikat yang dibangun pada tahun 1913 oleh Kongres Amerika. Seperti yang telah diimplikasikan sebelumnya, The Fed diciptakan untuk mengatasi masalah kepanikan finansial di AS.

2.1 Struktur Organisasi The Fed

Struktur The Fed terdiri dari enam bagian, yaitu Board of Governors, bank Federal Reserve, bank-bank anggota, institusi-institusi tempat penyimpanan lainnya, Federal Open Market Committee (FOMC), dan Dewan Penasihat.

1. Dewan Gubernur (Board of Governors)

(12)

induk dari The Fed yang terdiri dari tujuh anggota. Ketujuh anggota tersebut dipilih oleh presiden dengan pertimbangan dan persetujuan dari Senat AS. Masing-masing anggota dewan ini memiliki masa jabatan penuh selama 14 tahun, dengan ketua dan wakil ketua mengalami pergantian setiap empat tahun sekali. Tujuan dari masa jabatan yang relatif lama tersebut adalah untuk menjaga kestabilan dan kelangsungan sistem. Dalam teorinya, presiden hanya akan menunjuk dua orang dari tujuh anggota dewan dalam masa empat tahunan, namun dalam praktiknya, presiden dapat menunjuk lebih dari dua anggota dalam masa yang sama disebabkan oleh kematian dan pengunduran diri di antara para anggota3. Meskipun sebenarnya jabatan seorang dewan tidak dapat digantikan karena mengambil masa jabatan penuh, tetap saja posisi tersebut dapat diambil alih jika terdapat situasi luar biasa yang mengharuskan pergantian

Tugas-tugas atau tanggung jawab dari Board of Governors adalah sebagai berikut

a. Berpartisipasi dalam Federal Open Market Committee (FOMC); b. Melaksanakan kontrol pengawasan yang luas terhadap industri jasa

finansial;

c. Mengontrol dan mengawasi reserve bank; d. Membimbing penerapan kebijakan moneter;

e. Menganalisis kondisi-kondisi ekonomi dan finansial domestik maupun internasional;

f. Memimpin sebuah panitia yang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi yang sedang berlangsung; dll.

2. Bank Federal Reserve

(13)

Cleveland, Atlanta, Chicago, Dallas, Kansas City, St. Louis, Minneapolis, dan San Francisco. Di antara 12 Bank Cadangan tersebut, terdapat tiga Bank Cadangan terbesar yang memiliki aset The Fed lebih dari 50 persen, yaitu Bank Cadangan New York, Chicago, dan San Francisco15. Masing-masing Bank Cadangan memiliki sembilan anggota Dewan yang menetapkan presiden untuk The Fed dan pegawai-pegawai untuk bank-bank perwakilan di setiap kota besar.

Setiap Bank Cadangan juga mempunyai tugas yang signifikan dalam perputaran roda finansial negara. Tugas-tugas tersebut meliputi pelayanan kepada bank-bank, Perbendaharaan AS, dan masyarakat secara tidak langsung; pengawasan terhadap bank-bank komersial di wilayah mereka masing-masing; penelitian pada masalah-masalah ekonomi regional, nasional, dan internasional; dan lain sebagainya. Dewan direksi dari Bank Cadangan mengawasi dan mengontrol pengelolaan dan aktivitas-aktivitas bank Distrik16.

3. Bank Anggota

Bank-bank anggota merupakan bank-bank nasional yang wajib menjadi anggota dari The Fed serta chartered bank yang memenuhi syarat tertentu untuk bergabung menjadi bank anggota. Bank anggota juga menjadi pemegang saham di Reserve Bank di distrik mereka masing-masing. Saat ini, terdapat kurang lebih 38 persen dari 8.038 bank komersil di AS yang menjadi bank anggota The Fed.

4. Institusi Tempat Penyimpanan Lainnya

(14)

5. Federal Open Market Committe (FOMC)

Federal Open Market Committee (FOMC) merupakan badan pembuat kebijakan pokok dari The Fed. Panitia ini memiliki 12 orang anggota yang terdiri dari tujuh orang anggota Dewan Gubernur dan lima dari 12 orang presiden Bank Cadangan. Dari lima orang presiden tersebut, presiden dari Bank Cadangan New York akan selalu mendapatkan posisi dan hak pilih permanen dalam FOMC ini dikarenakan Bank Cadangan tersebut menerapkan kebijakan moneter sesuai dengan instruksi FOMC. Tugas dari FOMC adalah merumuskan kebijakan moneter yang dibuat untuk menjaga kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi dan mengawasi penerapannya dalam praktik, sehingga dapat dikatakan bahwa panitia ini mengatur persediaan uang negara.

Pertemuan FOMC diadakan delapan kali dalam satu tahun di Washington D.C. secara tertutup dan agenda yang dibahas adalah mengenai pandangan terhadap ekonomi AS dan pilihan-pilihan kebijakan moneter yang akan diberlakukan. Dalam pertemuan tersebut, ketua Dewan Gubernur akan selalu memimpin jalannya rapat dan semua presiden Bank-Bank Cadangan yang bukan merupakan anggota FOMC juga turut serta dalam diskusi yang berlangsung dalam setiap pertemuan. Oleh karena FOMC ini menggabungkan kepentingan-kepentingan dari struktur-struktur penting The Fed, yaitu Dewan Gubernur dan 12 presiden dari Bank Cadangan, maka panitia ini merupakan struktur paling signifikan dalam The Fed.

6. Dewan Penasihat

Dewan Penasihat terdiri dari tiga dewan, yaitu Dewan Penasihat Federal, Dewan Penasihat Konsumen, dan Dewan Penasihat Lembaga Penghematan yang diambil dari 12 distrik Federal Reserve. Ketiga dewan tersebut memberikan saran dan nasihat kepada Dewan mengenai masalah kepentingan saat itu. Pertemuan mereka merupakan pertemuan tahunan yang diadakan dua hingga empat kali. Setiap Bank Cadangan juga memiliki panitia penasihatnya masing-masing.

(15)

Tugas-tugas yang The Fed yang tercantum dalam Undang-Undang Fed adalah sebagai berikut :

1. Institusi untuk mengatasi kepanikan bank.

2. Melakukan tugas Bank Sentral untuk negara Amerika Serikat.

3. Menjadi lembaga penyeimbang dari bank swasta dan bank pemerintah. a) Mengawasi kebijakan Institusi Perbankan;

b) Melindungi hak kredit dari konsumen.

4. Mengelola Persediaan Uang Negara melalui kebijakan moneter. a) Tingkat tenaga kerja yang maksimal;

b) Kestabilan harga;

c) Tingkat suku bunga yang sedang dalam jangka panjang. 5. Menjaga kestabilan dari sistem keuangan dan mengawasi sistem

resiko dari pasar uang.

6. Menyediakan jasa keuangan seperti deposito, obligasi pemerintah, saham asing, termasuk di dalamnya adalah berperan dalam sistem pembayaran antarnegara.

7. Fungsi nasional:

a) Memfasilitasi pembayaran antarnegara bagian dan internasional; b) Sebagai katalisator dalam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. 8. Fungsi regional:

a) Merespon kebutuhan keuangan di negara Amerika Serikat. 2.3 Fungsi The Fed

Berkembangnya ekonomi dan finansial Amerika Serikat menjadikan bank sentral The Fed memiliki kontrol dan kekuatan yang lebih untuk mengatasi perkembangan yang signifikan tersebut. Pada dasarnya, The Fed ini memiliki kekuasaan terpisah dengan pemerintah AS karena mereka dimiliki oleh swasta, sehingga mereka memiliki kontrol signifikan dalam pengelolaan finansial AS. Berikut adalah fungsi-fungsi The Fed:

(16)

Fungsi ini merupakan fungsi utama The Fed. Tujuan dari pelaksanaan kebijakan moneter adalah untuk memastikan uang dan kredit yang cukup beredar sehingga ekonomi dapat berkembang luas bersamaan dengan tren pertumbuhan potensial jangka panjangnya di bawah kondisi-kondisi inflasi yang relatif kecil maupun tidak ada inflasi. Selain itu, dalam pelaksanaan jangka pendek, pelaksanaan kebijakan moneter juga bertujuan untuk meminimalisir fluktuasi di sekitar tren jangka panjang seperti yang disebutkan.

The Fed sebagai bank sentral dan lembaga keuangan di AS secara general sangat memengaruhi finansial negara. Semua keputusan yang dibuat oleh lembaga ini akan berpengaruh secara langsung kepada lembaga-lembaga penyimpanan dalam peluasan kredit, persediaan uang negara, dan suku bunga negara, sehingga keseluruhan finansial negara dan aktivitas ekonomi AS sangat tergantung dengan keputusan-keputusan bank ini.

2. Pengawasan dan Regulasi Sistem Finansial

Pengawasan ditujukan untuk mempromosikan keamanan dan kenyamanan lembaga-lembaga penyimpanan. Aktivitas ini dilakukan The Fed dengan cara mengirim tim auditor ke masing-masing lembaga penyimpanan untuk memastikan bahwa mereka beroperasi sesuai prosedur dan mematuhi semua peraturan yang ada. Sebenarnya, fungsi ini dilakukan The Fed bersama dengan pemerintah yang bersangkutan, namun The Fed mempunyai andil yang lebih besar dan lebih luas dalam pelaksanaan fungsi ini.

Aktivitas yang mendukung fungsi pengawasan mereka adalah pemberitahuan mengenai regulasi atau peraturan. Regulasi melibatkan perancangan dan penerbitan peraturan spesifik yang mengatur struktur dan pelaksanaan perbankan. Tujuan dari regulasi adalah untuk membangun sebuah kerangka tingkah laku bank sehingga menjamin dan menjamin kelangsungan sistem perbankan yang aman dan nyaman.

(17)

pemerintah yang bersangkutan mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut seperti mencari rekan merger untuk lembaga yang lemah atau hampir bangkrut, meminjamkan sejumlah dana untuk memberikan lembaga tersebut waktu dalam menyelesaikan masalah mereka. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kepercayaan publik kepada sistem finansial mereka. Dalam kasus yang lebih ekstrim lagi, The Fed dapat mencabut manajemen dari lembaga yang bermasalah tersebut jika memang diperlukan.

3. Fasilitasi Mekanisme Pembayaran

Memastikan perkembangan dan pemeliharaan transfer dana sehari-hari adalah fungsi dari The Fed. Fungsi ini juga sangat penting karena pembayaran selalu terjadi dalam kehidupan perekonomian negara manapun. Jika terjadi sedikit saja hambatan dalam proses ini, ekonomi negara dapat terganggu. The Fed menjaga kelancaran ini dengan cara menyediakan uang dan cek.

4. Agen Fiskal untuk Pemerintah

Fungsi The Fed termasuk menyediakan dana bagi pemerintah karena perannya sebagai bankir utama pemerintah. Fungsi ini sama dengan fungsi bank swasta menyediakan dana untuk para konsumennya. Di sini, The Fed menjaga akun khusus bagi pemerintah yang berguna untuk pembayaran alat-alat yang dibutuhkan negara serta pembayaran yang dibayarkan kepada pemerintah seperti pajak akan dimasukkan ke dalam akun bank pemerintah ini.

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan

(18)

negaranya kepada Bank Sentral. Hal itu dikarekan ketidakmaksimalan dalam menghandle pengawasan terhadap perbankan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Artikel,’(Online),

(

https://www.kompasiana.com/bayuimantoro/masih-perlukah-otoritas-jasa-keuangan-di-indonesia_54ffc9bfa33311ea4a511595, Di akses 14 November 2017)

Anonim. 2011. Jurnal, (Online),

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan (Non-Finance Company) yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rentang tahun 2010 –

Jadi judul dari karya ini adalah analisis dari sebuah naskah yang akan dirancang sebagai desain atau gambaran bentuk untuk diwujudkan secara visual dari segi penggarapan

Untuk itulah dalam beberapa hal kami ingin menyampaikan sebagai lampiran dari bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan ini, bahwa Pemerintah dan DPR juga bersepakat

MERESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PENDIDIKAN, YAITU PARADIGMA BARU PENDIDIKAN DALAM ERA OTONOMI PENDIDIKAN DEWASA INI, SERTA

· CMYK merupakan warna-warna primer yang paling banyak digunakan pada printer  · CMYK merupakan warna-warna primer yang paling banyak digunakan pada printer  · CMYK lebih

Berdasarkan analisa dari nilai tengah rata rata RFM awal dan nilai setiap clusternya maka didapat, diantara 2 Cluster agen biasa, Cluster tertinggi berada pada Cluster 1

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan hidayah-Nya lah kami dapat

Tiba-tiba air datang, tiang listrik roboh, mobil juga diserang tsunami, anak-anak, istri dan semua keluargaku hilang karena tsunami (sambil menangis). Saya, saya berusaha