• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/KESEHATAN LINGKUNGAN (K3KL) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA Skripsi, Januari 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/KESEHATAN LINGKUNGAN (K3KL) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA Skripsi, Januari 2020"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii Universitas Sriwijaya

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/KESEHATAN

LINGKUNGAN (K3KL)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Skripsi, Januari 2020

Anisah

Analisis Sistem Pengelolaan Air Minum di Kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Tahun 2019

ii + 69 halaman, 9 tabel, 7 gambar, 5 lampiran ABSTRAK

Penyediaan air minum di Pesantren Al-ittifaqiah berasal dari sumur gali yang telah diolah tanpa melalui proses pemanasan dengan menggunakan mesin reverse osmosis (RO). Lokasi sumur gali dikelilingi oleh rawa serta sanitasi perumahan yang masih belum sesuai standar sehingga menyebabkan air memiliki kemungkinan terkontaminasi dengan unsur-unsur tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis sistem pengelolaan air dan kualitas air di Pesantren Al-ittifaqiah Indralaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang disertai pemeriksaan laboratorium dengan pengambilan sampel air sumur dan air minum. Informan dipilih secara purposive sampling berjumlah 5 orang. Validasi data pada penelitian menggunakan metode triangulasi data dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian di Laboratorium menunjukkan bahwa pada parameter bau, rasa, warna, suhu, besi, mangan, E.coli, dan Coliform memenuhi syarat untuk dikonsumsi oleh para santri, namun pada sampel air minum, nilai pH berada dibawah standar baku yang ditetapkan oleh Permenkes RI No. 492/2010 sebesar 6,5 – 8,5 yaitu 6,41. Dapat disimpulkan bahwa kualitas air minum di Kampus A Pondok Pesantren Al-ittifaqiah baik secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologi memenuhi syarat kecuali parameter pH yang tidak memenuhi persyaratan yang berlaku. Saran bagi pesantren untuk lebih memperhatikan perawatan tangki air dengan membersihkannya secara rutin per 2-3 bulan sekali serta pemantauan kualitas air untuk meningkatkan pH air minum dengan melakukan uji kualitas air sumur dan air minum di laboratorium agar kebersihan air pun juga dapat terjamin sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Kata kunci : Air Minum, Pengelolaan Air, Pondok Pesantren Kepustakaan : 60 (2000-2018)

(3)

iii Universitas Sriwijaya HEALTH AND SAFETY / ENVIRONMENT HEALTH

PUBLIC HEALTH FACULTY SRIWIJAYA UNIVERSITY Thesis, January 2020 Anisah

Analysis Of Drinking Water Management System In Campus A Al-Ittifaqiah Indralaya Islamic Boarding School In 2019

ii + 69 pages, 9 tables, 7 pictures, 5 attachments ABSTRAK

Drinking water supply at Al-ittifaqiah Islamic Boarding School comes from a dig well without going through a heating process using Reverse Osmosis (RO) machine. The location of the dug well is surrounded by swamps and housing sanitation which doesn’t meet standard that could cause water being contaminated. The aim of this study is to analyze the water management system and water quality at Al-ittifaqiah Islamic Boarding School. This is a qualitative study with laboratorium test of well water and drinking water sample. Informants were selected by purposive sampling amounting to 5 people. The validity of the data using a triangulation data method by conducting in-depth interviews and observations. The results of the laboratorium test showed the parameters of odor, taste, color, temperature, iron, manganese, E. coli, and coliform are qualified for consumption but the pH value of drinking water sample is below the standard through a Minister of Health Regulation number 492/2010 amounted to 6.5 – 8.5 which is 6.41. It can be concluded that the quality of drinking water at Campus A of Al-ittifaqiah Islamic Boarding School physically, chemically, and microbiologically has been qualified except the pH parameters. Suggestions for the students are to pay more attention for water tank maintenance by cleaning it regularly every 2-3 months as well as monitoring water quality to increase the pH of drinking water and also testing the quality of well water and drinking water regularly in the laboratory so that the water cleanliness can be guaranteed and it would not give negative impacts on health.

Keywords : Drinking Water, Water Management, Islamic Boarding School Literature : 60 (2000-2018)

(4)
(5)
(6)

vi Universitas Sriwijaya RIWAYAT HIDUP

Nama : Anisah

NIM : 10011181520118

Tempat, Tanggal Lahir : Riyadh (KSA), 21 Desember 1996

Agama : Islam

Peminatan : K3KL

Fakultas : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas : Universitas Sriwijaya

Alamat : Pelita Jaya, LLG Barat 1, Kota Lubuklinggau

Telp/Hp : 081367113018

Email : anisahicha02@gmail.com

A. Riwayat Pendidikan

2003 – 2009 SDN 19 Lubuklinggau

2009 – 2012 MTS Al- Ittifaqiah Indralaya

2012 – 2015 MA Al- Ittifaqiah Indralaya

2015 – Sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Sriwijaya

B. Riwayat Organisasi

2018 – 2019 Bendahara SEM Management

2017 – 2018 Staff Comunity Development UKM

U-Read Unsri

2016 – 2017 Sekertaris Manager HRD BO ESC

FKM Unsri

Volunteer Pendamping Sekolah Sehat Dompet Dhuafa

2015 – 2016 Staff Fotografer BO Publishia FKM

Unsri

Public Health Volunteer Beach 2 FKM Unsri

(7)

vii Universitas Sriwijaya KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridha serta petunjukNya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Analisis Sistem Pengelolaan Air Minum di Kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Tahun 20019”. Penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi segenap civitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya pada khususnya, serta bagi pembaca pada umumnya. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:

1. Bapak Iwan Stia Budi, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya;

2. Ibu Elvi Sunarsih, S.KM., M.Kes selaku Koordinator Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya;

3. Ibu Inoy Trisnaini, S.KM., M.KL selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, bantuan, kritik, saran dan motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Keluargaku, khususnya kepada Almh. Mama sebagai sumber motivasiku, kepada Baba dan Bunda serta Mbak dan Adik tercinta yang telah memberikan dukungan dan do’a yang tiada hentinya;

5. Pimpinan Pesantren Al-ittifaqiah yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di pondok pesantren tersebut;

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya yang telah memberikan bantuan selama proses pembuatan skripsi;

7. Teman-teman seperjuangan IKM angkatan 2015 terkhusus 32KM dan BOBO yang menemani perjuangan dalam akademik dan organisasi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis membuka diri terhadap kritik dan saran untuk skripsi ini.

Indralaya, Januari 2020

(8)

viii Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Ringkasan (Abstrak Indonesia) ... i

Halaman Ringkasan (Abstrak Inggris) ... ii

Lembar Pernyataan Bebas Plagiarisme ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Persetujuan ... v

Riwayat Hidup ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Rumusan Masalah ... 5 Tujuan Penelitian ... 5 Tujuan Umum ... 5 Tujuan Khusus ... 5 Manfaat Penelitian ... 6 Bagi Peneliti ... 6

Bagi Pesantren Al-ittifaqiah ... 6

Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ... 6

Ruang Lingkup Penelitian ... 6

Lingkup Lokasi ... 6

Lingkup Waktu... 6

Lingkup Materi... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air ... 7

2.2. Sumber-Sumber Air Baku ... 8

(9)

ix Universitas Sriwijaya

2.2.2 Air Tanah ... 9

2.2.3 Air Hujan ... 10

2.2.4 Air Laut ... 10

2.3. Air Minum ... 10

2.3.1 Jenis Air Minum ... 11

2.3.2 Sumber Air Minum ... 11

2.3.3 Manfaat Air Minum ... 12

2.3.4 Kualitas Air Minum ... 12

2.3.5 Syarat Kualitas Air Minum ... 13

2.4. Pengolahan Air Minum ... 22

2.4.1 Proses Pengolahan Air Minum ... 22

2.4.2 Fungsi Unit Pengolahan Air ... 25

2.5. Alur Pengolahan Air Minum ... 26

2.6. Penyebaran Penyakit Melalui Air ... 27

2.7. Penelitian Terkait ... 29

2.8. Kerangka Teori... 30

BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH 3.1. Kerangka Pikir ... 31

3.2. Definisi Istilah ... 32

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian ... 33

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

4.3. Informan Penelitian ... 33

4.4. Jenis, Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 35

4.4.1 Jenis Data ... 35

4.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 35

4.4.3 Alat Pengumpulan Data ... 38

4.5. Uji Laboratorium ... 38

4.6. Validitas Data ... 45

4.7. Teknik Pengolahan Data ... 45

4.8. Analisis dan Penyajian Data... 46

(10)

x Universitas Sriwijaya

4.8.2 Penyajian Data ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

5.2. Karakteristik Informan ... 48

5.3. Input ... 49

5.4. Proses ... 50

5.4.1 Pengolahan Air ... 50

5.4.2 Perawatan Mesin dan Tangki Air ... 52

5.5. Output ... 54

5.5.1 Parameter Fisik... 54

5.5.2 Parameter Mikrobiologi ... 56

5.5.3 Parameter Kimiawi... 57

5.6. Kualitas dan Dampak yang Ditimbulkan ... 58

BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Keterbatasan Penelitian ... 59

6.2. Sumber Air Baku ... 59

6.3. Pengolahan Air ... 60

6.4. Perawatan Mesin dan Tangki Air ... 61

6.5. Parameter Fisik... 62

6.6. Parameter Mikrobiologi ... 63

6.7. Parameter Kimiawi... 65

6.8. Kualitas dan Dampak yang Ditimbulkan ... 66

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 68

(11)

xi Universitas Sriwijaya DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Parameter wajib kualitas air bersih ... 21

Tabel 2.2 Parameter waji kualitas air minum... 21

Tabel 2.3 Penelitian Terkait ... 29

Tabel 3.1 Definisi Istilah ... 32

Tabel 4.1 Daftar informan dan informasi yang diperlukan ... 34

Tabel 5.1 Karakteristik Informan penelitian ... 48

Tabel 5.2 Hasil Uji Laboratorium Parameter Fisik Terhadap Air ... 55

Tabel 5.3 Hasil Uji Laboratorium Parameter Mikrobiologi Terhadap Air ... 56

(12)

xii Universitas Sriwijaya DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Ozonisasi Untuk Pengolahan Air Minum Skala Kecil ... 24

Gambar 2.2 Kerangka Teori ... 30

Gambar 3.1 Kerangka Pikir... 31

Gambar 5.1 Denah lokasi Kampus A Pesantren Al-Ittifaqiah ... 47

Gambar 5.2 Sumur yang digunakan sebagai sumber air baku ... 50

Gambar 5.3 Mesin Reverse Osmosis ... 51

(13)

xiii Universitas Sriwijaya DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan selesai penelitian Lampiran 2. Lembar Lolos Kaji Etik

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Lampiran 4. Transkip wawancara Lampiran 5. Hasil Uji Laboratorium Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

(14)

1 Universitas Sriwijaya BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan komponen alam yang penting bagi kehidupan manusia. Tanpa air, manusia tidak bisa hidup, bahkan kehidupan di dunia tidak dapat berlangsung. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka apabila tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik secara kualitas maupun kuantitas (Suryana, 2013). Air dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan air untuk keperluan individu berbeda-beda di berbagai tempat untuk tiap-tiap tingkat kebutuhan. Semakin tinggi taraf kehidupan di suatu tempat, maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air (Alwi, 2012).

Penggunaan air untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap orang tentunya bervariasi, hal tersebut tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukannya. Rata-rata penggunaan air di dunia sebanyak 70% digunakan untuk memenuhi kegiatan pertanian, 22% untuk kegiatan industri, dan 8% sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik rumah tangga. Adanya perbedaan kebutuhan air tersebut dapat dilihat dari perbedaan kebutuhan air antara negara maju dan negara berkembang. Di negara maju, kebutuhan air yang harus dipenuhi lebih kurang 500 liter per orang per hari. Sebagai contoh di kota Chicago dan Los Angeles (Amerika Serikat) masing-masing membutuhkan 800 dan 640 liter air, di kota Paris (Prancis) kebutuhan air yang diperlukan adalah 480 liter, atau Tokyo (Jepang) membutuhkan 530 liter air per orang per hari (Widianti, 2004). Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia untuk kebutuhan air di kota besar dibutuhkan 200-400 liter/orang/hari sedangkan di daerah pedesaan hanya dibutuhkan 60 liter/orang/hari meliputi 30 liter untuk keperluan mandi, 15 liter untuk minum, dan 15 liter lainnya untuk keperluan lain (Depkes, 2006).

Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air minum harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan peraturan internasional ataupun peraturan nasional dan setempat. Dalam hal ini, kualitas air minum di Indonesia harus memenuhi persyaratan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dimana setiap komponen

(15)

2

Universitas Sriwijaya yang diperkenankan berada di dalamnya harus sesuai dengan persyaratan kesehatan air minum yang meliputi persyaratan fisika, kimia dan biologi (Wandrivel R, 2012). Ditinjau dari segi kualitas, air harus memenuhi syarat fisika, kimia,dan biologi. Syarat fisika air tidak berwarna, berbau, berasa, jernih, dan tidak mengandung zat padatan. Syarat kimia air tidak mengandung logam dan zat lain yang larut didalamnya. Sedangkan syarat biologi air tidak boleh mengandung bakteri patogen (Sutrisno dan Eni, 2006).

Masyarakat masih banyak menggunakan sumur gali sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air bersih. Sumur gali adalah satu konstruksi sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan. Sumur gali mempunyai kualitas bakteriologis yang mudah terkontaminasi (Chandra, 2007). Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah. Oleh karena itu, sumur gali mudah terkontaminasi melalui rembesan yang berasal dari kotoran manusia, hewan, maupun sampah domestik rumah tangga (Katiho dan Joseph, 2016). Pada jarak kurang dari 10 meter, sumur bisa terkontaminasi dengan kotoran manusia (tinja) yang mengandung bakteri yakni Escherichia coli atau penyebab penyakit bawaan air water borne disease yakni diare (Aramana et al., 2013).

Mengingat pentingnya peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Di Indonesia umumnya sumber air bersih berasal dari air permukaan, air tanah, dan air hujan. Air yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya adalah air tawar yang sangat terbatas ketersediaannya. Sementara air laut yang berlimpah jumlahnya tidak dapat digunakan secara langsung karena mengandung kadar garam yang tinggi (Warlina, 2004).

Analisis yang dilakukan didalam penelitian ini adalah menguji kandungan dari aspek fisik dari air antara lain unsur bau, warna, rasa, dan suhu, aspek biologi yaitu e-coli, kimia yaitu kandungan pH, Fe dan Mn. Analisis fisik dalam air pada penelitian ini yaitu dinilai berdasarkan unsur bau, warna, rasa, dan suhu yang terkandung pada air. Analisa fisik dipilih sebagai salah satu dalam uji kandungan air dikarenakan pada lokasi penelitian tersebut dekat dengan rawa serta sanitasi perumahan yang masih belum sesuai standar. Seperti jarak antara septic tank

(16)

3

Universitas Sriwijaya dengan sumur yang tidak di perhatikan serta aliran pembuangan limbah yang masih belum baik dan tidak teratur. Hal tersebut dapat menyebabkan air memiliki kemungkinan terkontaminasi dengan unsur-unsur tersebut yang dapat merubah bau, warna, rasa, dan suhu. Sedangkan analisis mikrobiologi pada penelitian ini didasarkan pada lokasi penelitian yang di sekitarnya belum memiliki sanitasi pembuangan kotoran yang baik. Sehingga pengukuran kandungan e-coli pada penelitian ini didasari oleh adanya potensi pencemaran air tanah akibat dari adanya limbah kotoran manusia pada lokasi penelitian tersebut. Sedangkan analisa kimiawi air meliputi unsur pH, Fe dan Mangan sebagai tolak ukur kualitas air berdasarkan parameter kimiawi. Unsur kimiawi Fe atau besi di pilih dikarenakan dilokasi penelitian dekat dengan rawa-rawa yang sekitarnya terdapat pemukiman penduduk sehingga menjadi pertimbangan untuk menggunakan unsur Fe. Air sumur tersebut dimanfaatkan pula untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, dan sebagainya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asmadi dkk (2011) kandungan besi dan mangan pada air minum dapat menyebabkan perubahan pada warna pakaian menjadi coklat kekuning-kuningan. Sehingga perlu untuk melakukan uji besi dan mangan pada penelitian tersebut. Kandungan besi dan mangan yang melebihi batas tidak baik pula untuk di konsumsi air minum sehari-hari karena dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti dosis Fe yang melebihi batas dapat merusak dinding usus sedangkan Mn dapat merusak jaringan pernafasan dan otak yang dapat membuat IQ menurun.

Pengolahan air yang digunakan untuk air minum dapat dilakukan dengan pengolahan sederhana atau dengan pengolahan yang lengkap. Semakin tinggi pencemaran air sehingga semakin banyak teknik pengolahan air yang dilakukan untuk mengolah air agar dapat dimanfaatkan untuk air minum. Salah satu sistem pengolahan air minum adalah filtrasi. Filtrasi diperlukan untuk menyempurnakan penurunan kadar kontaminan seperti bakteri, warna, rasa, bau, kesadahan, besi, sehingga diperoleh air bersih yang memenuhi standar kualitas air minum (Asmadi dkk, 2011). Di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya yang merupakan salah satu Pondok Pesantren berpengaruh di Indonesia membutuhkan air minum yang sehat dan berkualitas sehingga pengelola pondok mengelola air sumur untuk dijadikan sebagai air minum yang dikonsumsi langsung oleh para santri dengan

(17)

4

Universitas Sriwijaya menggunakan mesin air minum reverse osmosis (RO) 6000 GPD. Mesin air minum reverse osmosis (RO) merupakan mesin pengolah air langsung minum yang dapat membuang polutan-polutan berbahaya didalam air PAM atau air sumur seperti logam-logam berat, pestisida, racun-racun, zat kimia, partikel-partikel radio aktif, bakteri, endapan, dan lain-lain.

Proses kerja mesin air minum reverse osmosis (RO) ini dilakukan secara bertahap, dimana air dialirkan melalui kombinasi sejumlah filter diantaranya Sediment Filter ialah proses penyaringan air langsung dari Sumur, tujuannya untuk menghilangkan endapan dan juga beberapa hal lain seperti debu, kerikil, pasir, dan lain-lain. Lalu air dialirkan ke Carbon Active Filter dimana teknologi RO akan bekerja lebih baik untuk membuang serta memisahkan zat-zat berbahaya seperti detergen, dan zat kimia lainnya. Kemudian air menuju ke Carbon Block Filter yang merupakan tahapan filter lebih mendalam untuk menghilangkan zat kimia serta racun yang ada di dalam air. Setelah itu air mengalir ke Membran Semi Permeable untuk bisa membagi air yang keluar menjadi dua bagian yakni air murni dan juga air bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Terakhir air mengalir ke Post Carbon Filter yang merupakan tahapan finalisasi dimana air akan mengalami penyaringan terakhir untuk menghilangkan bau yang tidak enak serta menghilangkan beragam mikroorganisme yang ada. Setelah melalui dari tahap-tahap tersebut air dialirkan ke dalam tangki air yang telah dipasang keran air sehingga para santri dapat secara langsung mengkonsumsi air minum tersebut (Joko, 2010).

Air sumur yang dikelola menjadi air minum belum bisa dikatakan layak untuk di konsumsi karena dapat mengakibatkan masalah kesehatan manusia melalui perantara air sumur yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi geografis, arah aliran tanah maupun kontruksi bangunan fisik sumur serta faktor aktifitas manusia. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memutuskan melakukan penelitian untuk menganalisis apakah air minum yang diolah dengan menggunakan mesin air minum reverse osmosis (RO) efektif atau tidak serta melakukan pemeriksaan kelayakan air minum yang ada di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah.

(18)

5

Universitas Sriwijaya 1.2 Rumusan Masalah

Pengolahan air yang digunakan untuk air minum dapat dilakukan dengan pengolahan sederhana atau dengan pengolahan yang lengkap. Salah satu sistem pengolahan air minum adalah filtrasi. Filtrasi diperlukan untuk menyempurnakan penurunan kadar kontaminan seperti bakteri, warna, rasa, bau, kesadahan, besi, dan lain-lain sehingga diperoleh air bersih yang memenuhi standar kualitas air minum. Pengurus di pondok pesantren Al-Ittifaqiah mengelola air sumur untuk dijadikan sebagai air minum yang dikonsumsi langsung oleh para santri dengan menggunakan mesin air minum reverse osmosis (RO) 6000 GPD.

Mesin air minum reverse osmosis (RO) merupakan mesin pengolah air langsung minum yang dapat membuang polutan-polutan berbahaya didalam air PAM atau air sumur. Namun disisi lain, mesin air yang digunakan secara terus menerus harus mempertahankan mesin agar tidak mengalami kerusakan serta mempertahankan kualitas air yang dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis fungsional sistem pengelolaan air minum serta pemeriksaan kualitas air minum di Kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Tahun 2019.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis sistem pengelolaan air minum di Kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir tahun 2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Menganalisis kualitas sumber air baku di kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.

2) Menganalisis pengolahan air dari sumur menuju tangki penampungan air minum dengan mesin reverse osmosis (RO) 6000 GPD di kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.

3) Monitoring perawatan mesin reverse osmosis (RO) 6000 GPD dan pembersihan tangki air minum di kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.

(19)

6

Universitas Sriwijaya 4) Menganalisis kualitas air minum berdasarkan parameter fisika (bau, warna, rasa, dan suhu), kimia (pH, besi, mangan), biologi (e.coli) di kampus A Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.

1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti

Sebagai media pembelajaran untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama pendidikan serta dapat digunakan dalam proses pengembangan diri.

1.4.2 Bagi Pesantren Al-Ittifaqiah

Sebagai bahan masukan bagi pengurus pesantren untuk meningkatkan indikator penyediaan air minum yang mencukupi kualitas agar aman dikonsumsi oleh para santri.

1.4.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan referensi untuk penelitian lebih lanjut serta dapat menambah pengetahuan terutama bagi peminatan Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3KL) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dalam kajian kesehatan lingkungan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.

1.5.2 Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Desember 2019. 1.5.3 Lingkup Materi

Penelitian ini menganalisis mengenai sistem pengelolaan air minum dan mengidentifikasi kualitas air minum dengan menguji sampel air di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Palembang ditujukan kepada pengelola di kampus A pondok pesantren Al-Ittifaqiah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kualitatif.

(20)

Universitas Sriwijaya DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta : Yogyakarta. Alwi M., Maulina. 2012. Pengujian Bakteri Coliform dan Escherichia coli Pada

Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Palu Timur Kota Palu. Jurnal Biocelebes. Vol.6 (1) : 40-47.

Aramana IYT, Kawatu PAT, Ratag B, Umboh JML. 2013. Gambaran kualitas fisik dan bakteriologis air serta kondisi fisik sumur galidi kelurahan bitung karangria kecamatan tuminting kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Asmadi, Khayan, dan Kasjono, H.S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Bersih. Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Chandra, budiman. 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Dirjen Penyehatan Lingkungan.

Dewanti, R. Hariyadi. 2005. Bakteri Indikator Sanitasi dan Keamanan Air Minum (Artikel Ilmiah). Institute Pertanian Bogor.

Diba, Intan Farrah. 2015. Prototype Alat Pengolahan Air Laut Menjadi Air Minum (Pengaruh Variasi Koagulan Dan Packing Filter Terhadap Kualitas Air Dengan Analisa pH, Konduktivitas, Salinitas, Dan Kandungan Logam Mg2+ Dan Ca2+). Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Dirjen P2PL. 2010. Pedoman pelaksanaan penyelenggaraan Hygiene sanitasi depot air minum. Kementerian kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.

Fitri,S. 2010. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Air Minum Isi Ulang di Beberapa Depot di Daerah Pasar Baru Padang.(Skripsi). Padang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Padang.

Gabriel, J. F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Hiprokrates.

Handoyo, K. 2014. Khasiat dan Keajaiban Air Putih. Jakarta Timur : Dunia Sehat.

(21)

Universitas Sriwijaya Hartini S. 2009. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kontaminasi deterjen pada air minum isi ulang di depot air minum isi ulang di Kabupaten Kendal. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang.

Hasriani, M. Alwi, Umrah. 2013. Deteksi Bakteri Coliform Dan Escherichia coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. Jurnal Biocelebes. Vol. 7 (2) : 40- 48. Iin, W.L. 2012. Studi Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditinjau Dari Proses

Ozonisasi, Ultraviolet dan Reversed Osmosis di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Skripsi Universitas Gorontalo Fakultas Ilmu Kesehatan. Gorontalo.

Jawetz, Melnick & Alberg’s. 2005. Microbiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.

Juju. 2012. Parameter Fisika, Kimia, Biologi Penentu Kualitas Air. Bandung. Joko T. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air minum. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

KatihoAS, Joseph WBS. 2016. Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali di Tinjau dari Aspek Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Pengguna Sumur Gali di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado.

Khoeriyah, A. 2015. Aspek kualitas bakteriologis depot air minum isi ulang di Kabupaten Bandung Barat. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Khairunnisa, Cut., 2012. Pengaruh Jarak dan Konstruksi Sumur serta

Tindakan Pengguna Air Terhadap Jumlah ColiformAir Sumur Gali Penduduk di Sekitar Pasar Hewan Desa Cempeudak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012. Tesis. Medan: FKM USU.

Kumalasari, Fety dan Yogi Satoto.2011.Teknik Praktis Mengolah Air Kotor menjadi Air Bersih. Bekasi: Laskar Aksara.

Marpaung, M.D.O dan B.D. Marsono. 2013. Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Sukolilo Surabaya Ditinjau dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat. Jurnal Teknik Pomits, 2(2) : D166-D170.

Menperindag RI., 2004. Kepmenperindag RI No.651/MPP/Kep/10/2004. Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdaganggannya. Menperindag RI, Jakarta.

(22)

Universitas Sriwijaya Moeller, DW. 2005. Environmental Health-Third Edition Harvard University

Press Cambridge, Massachusetts. London, England.

Mulia. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Edisi pertama, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Muzajjanah., dkk. 2016. Deteksi Bakteri E.coli Dalam Air Minum Isi Ulang yang Disterilisasi Ultraviolet di Wilayah Kecamatan Jagakarsa. BIOMA Biologi UNJ Press.

Nkansah MA, Boadi NO, dan Badu M. 2010. Assessment of the Quality of Water from Hand-Dug Wells in Ghana. EHI;4:7-12.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka cipta

Nugroho. 2008. Analisis Kualitas Air Danau Kaskade sebagai Sumber Imbuhan Waduk Resapan di Kampus UI Depok. Jurnal Sains & Teknologi Indonesia 10. Hlm 99-105.

Nur Hidayati. 2006. Pemanfaatan Karbon Aktif Kayu Sengon Putih sebagai Absorben Fe dan Mn dalam Air Sumur. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY Nuria M.C., A. Rosyid, Sumantri. 2009. Uji Kandungan Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang dari Depot Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Rembang. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. Vol 5(1) : 27-35.

Nusa Idaman Said. 2008. Pengolahan Air Limbah Domestik di DKI Jakarta : Tinjauan Permasalahan, Strategi dan Teknologi Pengolahan. Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT. Jakarta Pusat.

Pitoyo.2005. Dua Jam Anda Tahu Cara Memastikan Air yang Anda Minum Bukan Sumber Penyakit. Solo.

Permenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta.

Permenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi.

Prihatini Rohmania, 2012. Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Depot Air Minum Di Wilayah Kabupaten Bogor 2008 –2011. Skripsi Program Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

(23)

Universitas Sriwijaya Radji, M., Oktavia, H., Suryadi, S. 2008. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Daerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Majalah Ilmu Kemarfasian. Vol. 5 (2) : 101-109.

Said, Nusa Idaman. 2008. Teknologi Pengolahan Air Minum: Teori dan Pengalaman Praktis. PTL-BPPT, Jakarta.

Sembiring. SY. 2008. Manajemen pengawasan sanitasi lingkungan dan kualitas bakteriologis pada Depot air minum isi ulang Kota Batam. Tesis. Program Manajemen Kesehatan Lingkungan Industri . Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Slamet, Juli Soemirat. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: UGM press. Slamet, S. J. 2005. Toksikologi Lingkungan.Yogyakarta. Gajah Mada University

Press.

Suklan, H. 2002. Info Peyehatan Air dan Sanitasi, Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Suprihatin. 2003. Hasil Studi Kualitas Air Minum Depot Isi Ulang. Makalah pada Seminar Sehari Permasalahan Depot Air Minum dan Upaya Pemecahannya.

Suryana. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal Di Kecamatan Biringkanaya Kota Makasar. Skripsi. Universitas Hasanudddin Makassar. Susanto, J.P., 2005. Uji Bakteriologis Air Minum Beberapa Rumah Uji

Bakteriologis Air Minum Beberapa Rumah Makan Di Kota Padang. Jurnal Teknik Lingkungan. Fakultas teknik lingkungan Universitas Andalas Padang.

Sutejo P dan Eling P, 2003, Prinsip Dasar-Dasar Lingkungan, Surabaya : Airlangga University Press.

Sutrisno Totok dan Suciantur Emi i. 2010.Teknologi Penyediaan Air Bersih.Jakarta. PT Rineka Cipta.

Sutrisno, C.T, dan Eni Suciastuti, 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Cetakan Keenam.

Trisnaini, Inoy., dkk. 2018. Analisis Faktor Risiko Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1):28-40.

(24)

Universitas Sriwijaya Tururaja T dan Mogea R, 2010. Bakteri Coliform Di Perairan Teluk Doreri, Manokwari Aspek Pencemaran Laut dan Identifikasi Spesies. Jurnal Ilmu Kelautan.

Wandrivel R., N. Suharti, Y. Lestari. 2012. Kualitas Air Minum Yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatn Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi. Jurnal Kesehatan Andalas, 1(3) : 129-133. Warlina, L. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya.

Disertasi. Program Pasca Sarjana/S3, Institut Pertanian Bogor.

Wibowo, Rega Ari. 2010. Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih Layak Minum Dengan Filtrasi Membran Reverse Osmosis (RO) Dengan Variasi Tekanan Terhadap Waktu Proses. Palembang.

Widianti, N. L. P. M., Ristanti, N. P. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depot Air Munim Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan.

World Health Organization (WHO). 2012. Escherichia Coli Infections.

World Health Organization (WHO). 2011. WHO guidelines for drinking-water quality. Malta : WHO press.

Yuli Priyana, 2008. Air Tanah (Groundwater). Diktat Kuliah, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yusuf, Etikasari., dkk. 2009. Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih Dengan Menggunakan Membran Reverse Osmosis.Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang Mekanisme Konsinyasi Ganti Rugi Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum khususnya untuk Pembangunan Proyek Jalan

Adapun saran yang dapat diambil dari hasil penelitian untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut adalah sebagai berikut: (1) melakukan studi apakah perancangan media informasi dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa jika masing-masing kelompok mempunyai gaya kognitif FI maka nilai rata-rata kemampuan penalaran matematis peserta didik yang

P4 Jemaat sekalian, mari berdiri, menyerahkan syukur kita kepada Allah: Allah Mahakuasa, Bapa pemelihara ciptaan, terimalah syukur kami, J atas bumi Indonesia dengan

dan mengetahui fraksi yang berpotensi sebagai imunomodulator. Hari ke-15 semua hewan perlakuan kecuali KN diinjeksi intraperitoneal M. Pada hari ke-17 mencit dikorbankan dan

Pendekatan Pembangunan Perdamaian Jenis Aktor.. 17 Menurut penulis, melihat teori pembangunan perdamaian yang dikemukakan Lederach, maka dapat dilihat bahwa pembangunan

Bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan tokoh lain menegaskan bahwa kedua tokoh sentral dari kedua bingkai merupakan individu yang sama.. Pemilihan diksi, unsur

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah apakah permainan kartu bilangan dapat mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar