• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KARYA TULIS INOVATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KARYA TULIS INOVATIF"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KARYA TULIS INOVATIF

“IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA CARAT KECAMATAN KAUMAN

KABUPATEN PONOROGO”

Oleh : KATIN, S.Pd.AUD NIP. 19680728 200701 2 017

CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan karya inovatif alat peraga

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

“IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA CARAT KECAMATAN KAUMAN

KABUPATEN PONOROGO”

Disahkan oleh Kepala UPTD Pendidikan

Kecamatan Kauman MUGIYANTO, S.IP.MM Pembina NIP. 19640409 198602 1 003 Ponorogo, ……….. Penulis KATIN, S.Pd.AUD NIP. 19680728 200701 2 017

(3)

iii

BIODATA PENULIS

Nama : KATIN, S.Pd.AUD

NIP : 19680728 200701 2 017

Tempat/Tanggal Lahir : Ponorogo, 28 Juli 1968 Pangkat/Gol : Pengatur II/C

Unit Kerja : TK Dharma Wanita Carat Kec. Kauman Kab. Ponorogo

JUDUL KARYA TULIS

“IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA CARAT KECAMATAN KAUMAN

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis inovatif IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Carat, Kec. Kauman, Kab. Ponorogo tepat pada waktunya.

Penulis karya tulis inovatif Implementasi Metode Resitasi dalam mengenal budaya karakter merupakan salah satu pengembangan profesionalisme guru. Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis inovatif ini banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak oleh karena itu penulis menyatakan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada :

1. Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kauman 2. Pengawas TK/SD Kecamatan Kauman

3. Pengawas TK Kecamatan Kauman

4. Rekan-rekan guru TK Dharma Wanita Kecamatan Kauman atas dukungannya kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ini.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna oleh karenanya penulis terbuka menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ini dengan harapan karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Biodata Penulis ... iii

Kata Pengantar ... iv Daftar Isi... v BAB I a. Latar belakang ... 1 b. Rumusan masalah ... 2 c. Tujuan penelitian ... 2 d. Manfaat penelitian ... 2 e. Ruang lingkup ... 2 f. Definisi operasional ... 2 BAB II a. Kajian teori ... 3 b. Hipotesis tindakan ... 4

c. Implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter ... 5

BAB III a. Setting penelitian ... 7 b. Rancangan penelitian ... 7 c. Siklus penelitian ... 8 d. Pengumpulan data ... 11 e. Indicator keberhasilan ... 11 BAB IV a. Deskripsi per siklus ... 12

b. Pembahasan ... 20 BAB V a. Simpulan ... 21 b. Saran ... 21 Daftar Pustaka ... 23 Lampiran ...

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak usia dini adalah pembelajar yang alami yang masih berada dalam masa peka (sensitive period) yaitu suatu masa yang ditandai dengan pesatnya perkembangan suatu jiwa yang dimiliki oleh anak, seperti kemampuan membaca, menulis dan berbicara. Ketika muncul masa peka ini anak sangat membutuhkan adanya suatu stimulasi yang dapat mengoptimalkan perkembangannya.

Jika kita sebagai pendidik kurang memperhatikan kemunculan masa peka anak maka bukan tidak mungkin anak akan kehilangan masa emasnya untuk mempelajari sesuatu. Maka betapa pentingnya peran pendidik dalam memberikan stimulasi berupa kesempatan dan bahan latihan agar dapat mengoptimalkan perkembangan pada masa peka tersebut. Bahan latihan yang diberikan kepada anak dapat diberikan dengan menggunakan Metode RESITASI (pemberian tugas).

Maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat Metode RESITASI dalam mengenal Budaya Karakter anak. Karena Metode RESITASI merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak yang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas ini diberikan kepada anak untuk memberi kesempatan kepada mereka menyelesaikan tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung dari pendidik yang sudah dipersiapkan sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan dari awal sampai tuntas.

Sehingga dalam penilaian aspek pengembangan perilaku dan karakter anak dapat dilihat dalam kemajuan perkembangan yang telah dicapai. Upaya mengembangkan dan menumbuhkan anak yang bermoral dalam arti berkarakter (berakhlak baik) merupakan tanggungjawab dan memerlukan usaha dari semua pihak, yang meliputi keluarga, sekolah, dan seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, pendidik yang dapat mengembangkan kemampuan anak agar memiliki kemampuan moral harus

(7)

2

dilakukan secara terencana, terfokus dan komprehensif sehingga dapat mengenal karakter anak.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengembangkan metode resitasi dalam mengenal budaya berkarakter pada anak ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian karya tulis inovatif adalah sebagai berikut : 1. Anak mau melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru 2. Penanaman karakter pada anak

3. Anak dapat mengenal karakter yang diberikan guru D. MANFAAT PENELITIAN

1. Dalam proses pembelajaran anak dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

2. Dapat membangun karakter diusia dini

3. Untuk mempersiapkan anak sebagai kader masa depan yang berkualitas. E. PENELITIAN KARYA TULIS INOVATIF PENULIS MEMBATASI

RUANG LINGKUP PENULIS

Sebagai berikut : kurangnya penanaman pendidikan karakter bangsa yang semakin rendah/hilang, maka perlu penanaman pendidikan karakter anak di usia dini.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Konsep-konsep yang digunakan penelitian dalam kegiatan ini, supaya dapat lebih paham dan dimengerti terhadap :

1. Implementasi metode resitasi : penerapan metode pemberian tugas 2. Budaya : nilai-nilai yang melandasi perilaku

(8)

3 BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. KAJIAN TEORI

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulisan karya inovatif pembelajaran dengan implementasi metode Resitasi dalam mengenal budaya karakter yang disusun untuk mengembangkan atau menanamkan karakter anak sekarang ini. Dengan pengenalan karakter pendidik dapat menilai dari hasil pemberian tugas yang telah diberikan. Pemberian tugas kepada anak ditujukan untuk mengembangkan secara lebih optimal seluruh pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak. Pemberian tugas dapat diberikan secara individual maupun kelompok (Winda Gunarti, 2008:7.A)

Hal-hal yang peril diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak adlah (Moeslichatoen, 2004) sebagai berikut :

1. Pemberian tugas adalah proses dalam kegiatan pengembangan maka tujuan tugas merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan harus dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar yang diharapkan.

3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik.

4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas.

5. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri, bukan untuk pendidik.

Sehingga pendidik anak usia dini peril memberikan kesempatan pada anak agar dapat masuk ke dalam dunia disekitar anak. Pendidik juga harus mengerti tentang pengasuhan terhadap kebutuhan anak yang akan memberikan mereka kekuatan untuk menerima tantangan-tantangan yang sulit dalam beradaptasi dengan kelompok social atau lingkungan. Anak peril medapatkan kesempatan untuk banyak berinteraksi baik dengan anak lain

(9)

4

maupun orang dewasa di lingkungan sekitarnya. (Widarmi Dwijana, 2008:4.20)

Menurut Mega Wangi (2004) anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila mereka berada di lingkungan yang berkarakter pula. Upaya mengembangkan dan menumbuhkan anak yang bermoral dalam arti berkarakter (berakhlaq mulia) merupakan tanggung jawab dan memerlukan usaha dari semua pihak, yang meliputi keluarga, sekolah, dan seluruh komponen masyarakat. (Siti Aisyah, 2007:8.36)

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlaq mulia. Amanah UU SISDIKNAS tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu juga pernah ditegaskan oleh Martin Luther King, “Intelligence plus character, that is the goal of true education” (Kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya (Jamal Ma’mur Asmani, 20:39)

Pengetahuan dan pembinaan karakter yang baik, seperti kejujuran, kasih sayang, tanggung jawab, cinta kebenaran berperilaku adil, dan sebagainya, harus diberikan secara terus menerus sejak usia dini. Berikut adalah 10 ide-ide dari Thomas Lickona dalam membentuk karakter yang baik 1. Moralitas penghormatan

2. Perkembangan moralitas penghormatan berjalan secara bertahap. 3. Emngajarkan prinsip saling menghormati

4. Mengajarkan dengan contoh 5. Mengajarkan dengan kata-kata

6. Mendorong anak untuk merefleksikan tindakannya 7. Mengajarkan anak untuk mengemban tanggung jawab 8. Mengajarkan keseimbangan antara kebebasan dan kotrol

(10)

5 9. Mencintai anak

10. Mengajarkan moral dan menciptakan keluarga bahagia secara bersamaan Menurut Thomas Lickoma karakter juga terdiri dari 3 bagian yang saling terikat, yaitu pengetahuan tentang moral (Moral Knowing), perasaan yang dilandasi moral (Moral Feeling), dan perilaku bermoral (Moral Action). Semua bagian itu pula diajarkan pada anak agar terbiasa berkarakter baik. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui kebaikan (Knowing The Good), mencintai kebaikan (Loving The Good), dan menginginkan kebaikan (Desiring The Good), dan melakukan kebaikan (Acting The Good). (Siti Aisyah, 2007:8.48).

Apabila uraian tersebut dihubungkan dengan kenyataan yang kita hadapi kemungkinan penyebab seseorang tidak mampu berperilaku baik, walau secara kognitif mengetahuinya karena ia tidak terlatih untuk melakukan kebaikan atau untuk melakukan kebaikan atau untuk melakukan tindakan bermoral. Oleh sebab itu, selain oleh orang tua, sekolah, atau lembaga pendidikan juga perlu melatih dan mendorong anak untuk selalu berbuat benar. Pendidikan karakter di sekolah atau di lembaga pendidikan anak usia dini sangat tergantung dari komitmen pemimpin lembaga atau kepala sekolah yang mempinyai visi ingin membangun karakter anak didiknya. Visi tersebut dituangkan dalam misi yang jelas dan diuraikan dalam strategi yang dapat digunakan untuk mencapai misi tersebut. Dari misi tersebut, kepala sekolah dan guru-guru dapat membuat kurkulum yang secara eksplisit mempunyai visi dan misi yang bertujuan untuk membentuk anak yang berkarakter.

B. Hipotesis tindakan

Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat diajukan hipotesisi tidakan sebagai berikut :

Dengan penerapan metode resitasi (pemberian tugas) mendukung karakter anak akan meningkakan karakter pada kegiatan social emosional/agama dan kegiatan yang lain.

(11)

6

C. Implementasi Metode Resitasi dan Budaya Karakter

1. Implementasi metode resitasi, model pembelajaran dengan cara

guru/pendidik memberikan tugas kepada anak untuk memberikan buku penghubung yang telah diberikan, kepada orang tua untuk diisi

kegiatan/tingkah laku anak di rumah.

2. Budaya karakter dalam kegiatan pembelajaran guru / pendidik

menanyakan pada anak tentang buku penghubung yang telah diberikan kepada orang tua kemarin, dan anak mendapat tugas untuk mengambil gambar untuk ditabung, sebelum gambar dimasukkan ke tabung karakter guna mencocokkan dengan buku penghubung yang telah diisi oleh orangtua.

(12)

7 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN

1. Penelitian karya tulis inovatif ini dilakukan di TK Dharma Wanita Carat Kecamatan Kauman dengan alamat Jl. Pertapan No. 33 Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo pada kelompok B tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 14 anak. Dari 14 anak tersebut 9 anak laki-laki, 5 anak perempuan. Penulisan karya tulis inovatif dilakukan mulai September 2013 sampai 2014

2. Subjek penelitia yang diteliti dalam penelitian karta tulis inovatif adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 14 anak. Dari 14 anak tersebut 9 anak laki-laki, 5 anak perempuan.

B. RANCANGAN PENELITIAN

Untuk memperoleh gambaran awal mengenai model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung. Penelitian menggunakan instrument pendidikan berupa observasi dan unjuk kerja (pada awal dan akhir).

Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian karya tulis inovatif. Penilaian-penilaian pada kedua instrument tersebut diarahkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran anak sebelum diadakan penelitian karya tulis inovatif. Sebaliknya unjuk kerja dilakukan setelah pelaksanaan penelitian kelas. Melalui metode ini peneliti dapat mengetahui kualitas pembelajaran dan efektifitas penggunaan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter selama 2 siklus.

(13)

8 C. SIKLUS PENELITIAN

Penelitian merencanakan tindakan penelitian dalam 2 siklus, kedua siklus ini menggunakan tema yang sama yaitu diri sendiri. Peneliti memilih tema ini karena sesuai dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan yaitu menabung karakter, selain itutema ini juga terdapat dalam kurikulum Permenpan No. 58 Tahun 2009 standar kompetensu PAUD.

Penelitian pada masing-masing siklus dilakukan 2 kali permtemuan dengan durasi waktu 60 menit. Pertemuan seluruh kegiatan memerlukan waktu 2 minggu selama proses meneliti, peneliti akan berkolaborasi dengan guru atau rekan sejawat dari TK Dharma Wanita Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Selama lebih rinci prosedur penelitian ini sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah : 1. Mengidentifikasi masalah

2. Merencanakan tindakan 3. Memilih materi pembelajaran 4. Membuat lembawan observasi 5. Menyediakan media pembelajaran b. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media yang telah disiapkan oleh guru. Setelah memberikan penjelasan mengenai tema yang diajarkan guru Tanya jawab tentang anak yang melaksanakan tugas dengan baik. Selanjutnya guru meminta kepada anak tentang buku penghubung yang telah diberikan kemarin. Guru memberi tugas kepada anak satu persatu untuk memasukkan gambar ke tabung karakter, dan sebelum gambar dimasukkan anak menunjukkan dulu kepada guru untuk dicocokkan dengan buku pebhubung yang telah diisi kegiatan tingkah laku dan orang tua.

(14)

9 c. Pengamatan/Observasi

Pada tahap ini, peneliti dan kolaborator melaksanakan pengamatan kemampuan kualitas pembelajaran anak sebelum dan sesudah penelitian kelas. Hasil pengamatan tersebut dalam lembaran observasi dan unjuk kerja dari observasi ang dilakukan menunjukkan hal-hal sebagai berikut : dalam implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter yang diterapkan guru dari 14 anak yang ada 7 anak sudah mampu dan tertarik dengan model pembelajaran

implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan kegiatan menabung karakter.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang terkumpul peneliti atau guru mencoba menyimpulkan tindakan perbaikan yang telah dilakukannya.

Kecimpulan menunjukkan bahwa kemampuan anak sudah meningkat meskipun belum sempurna.(5 dari 14 abak sudah mampu menabung karakter) target dapat dan mampu menabung karakter minimal 10 anak dan belum terpenuhi. Peneliti atau guru melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri. Mengapa guru/peneliti tidak memenuhi target 10 anak yang mampu menabung karakter dengan baik ?

Menurut hasil refleksi di atas, guru memutuskan mengadakan perbaikan pada Siklus II sebagai berikut : model pembelajaran yang diterapkan diganti dengan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung karakter dengan gambar dan memberi kesempatan pada anak untuk melatih kepercayaan terhadap diri sendiri.

(15)

10 2. Siklus II

a. Rencana

Siklus II ini terdiri dari satu pertemuan dengan durasi 60 menit. Topic atau tema pembelajaran kali ini adalah lanjutan topic yang lau yaitu model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung gambar karakter. Karena masih ada 10 siswa yang belum mampu menabung karakter dengan baik. Tujuan penelitian dalam siklus II ini terfokus pada 2 hal yaitu : model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung karakter dengan gambar maju satu persatu. Minimal 12 siswa mampu melaksanakannya sama seperti yang ada pada siklus I. sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, peneliti melakukan persiapan perhatian anak dan teknik yang jelas dan mudah dipahami anak. Mempersiapkan lembat pengamatan yang akan digunakan rekan sejawat.

b. Pelaksanaan

Pada menit awal guru atau peneliti mengadakan Tanya jawab tentang anak yang dapat melaksanakan tugas dengan baik, selanjutnya guru memberikan tugas kepada anak satu persatu untuk memasukkan karakter gambar ke kotak tabung. Dan sebelum dimasukkan karakter gambar ditunjukkan dulu pada guru/peneliti untuk dicocokkan dnegan bauku penghubung yang telah diisi tingkah laku anak/kegiatan orang tua.

c. Pengamatan

Ketika pembelajaran pada siklus II ini selesai guru atau peneliti sangat gembira dan berbangga hati karena dari hasil implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung karankter dengan gambar yang diterapkan. Dari 14 anak hampir semua anak tertarik dan mampu dengan model pembelajaran tersebut.

(16)

11 d. Refleksi

Berdasarkan data yang terkumpul peneliti atau guru belum merasa puas karena ternyata masih ada anak yang tidak mendapatkan gambar karakter. Peneliti mencoba mengingat kembali apa yang terjadi dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Mengapa tidak semua anak tidak mendapat karakter gambar untuk menabung. Beralih dari hasil refleksi tersebuit peneliti menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan yang dilaksanakan sudah berhasil dengan baik dan optimal. D. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi digunakan untuk mengamati perkembangan pembelajaran social emosional/kemandirian dan nilai-nilai agama dalam melaksanakan

menabung karakter dengan gambar sejak sebelum perumusan masalah, pada saat pelaksanaan sampai akhirnya tindakan.

2. Unjuk kerja digunakan untuk mencatat keaktifan tingkah laku anak dalam melaksanakan tugas menabung karakter gambar dari awal sampai akhir kegiatan.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikatir keberhasilan dalam penelitian ini antara lain : 1. Anak dapat melaksanakan tugas sendiri dengan baik 2. Anak dapat berlatih kedisiplinan

3. Anak berani tampil maju dengan spontan

(17)

12 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PERSIKLUS

Berdasarkan data yang terkumpul peneliti atau guru mencoba menyimpulkan bahwa hasil tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran pada siklus I yang dilaksanakan pada bulan September 2013 sudah memenuhi target dan meningkat meskipun belum sempurna. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara mebaung karakter gambar kurang adanya variasi gambar serta tidak merata dalam melaksanakan kegiatan menabung karakter gambar, dan kurang adanya reward yang menarik perhatian anak sehingga tujuan perbaikan yang dilakukan oleh guru atau peneliti kurang memenuhi target, seperti yang diharapkan oleh peneliti.

Siklus I dilaksanakan pada bulan September 2012 terdiri dari hasil penelitian dalam kegiatan menabung karakter gambar dan hasil observasi.

(18)

13 TABEL I

NILAI HASIL PERBAIKAN SIKLUS I

NO NAMA ANAK NILAI/SKOR

(BINTANG)

1. Wahyu Kurniawan 3

2. Jesica Septia Rahmadani 4

3. Jihan Fahira 3

4. Miftakhul Jannah 2

5. Nabila Natasa 4

6. Rifki Afit Ardiansyah 4

7. Riski Nur Fais Fadliansyah 4

8. Yanan Yushil Adriano 4

9. Yeti Oktavia 2

10. Fitra Ahmad Fariza 4

11. Wahyu Alffariyan 2

12. Safira Luthfiansyah 3

13. Galih Janu Kristiantoro 2

14. Riza Mumaziq Zionis 2

Keterangan

 : kemampuan anak melebihi program guru

Nilai 85-100

 : anak mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan guru Nilai 70-84

 : anak mampu melaksanakan tugas dengan bantuan guru Nilai 58-69

 : anak memiliki kemampuan kurang atau melaksanakan tugas selalu dibantu guru

(19)

14 Catatan dari hasil perbaikan siklus I Bintang 4 : 6 anak Bintang 3 : 3 anak Bintang 2 : 5 anak 4x6= 24 3x3= 9 2x5= 10 = 43 43:14=3,07

Jadi nilai rata-rata hasil perbaikan siklus I=3,07

TABEL 2

DISTRIBUSI HASIL BELAJAR ANAK

NO SKOR FREKUENSI % S X F 1 4 6 49% 24 2 3 3 27,3% 9 3 2 5 23% 10 JUMLAH 100% 43 Keterangan : S X F : skor x frekuensi Skor rata-rata : 43 : 14 = 3,07

(20)

15 Nilai rata-rata : 3,07

Nilai di bawah rata-rata : 5 anak Nilai di atas rata-rata : -

Dari data diatas diketahui nilai rata-rata 3,07, nilai di bawah rata-rata 5 anak dan di atas rata-rata tidak ada

TABEL 3

LEMBAR OBSERVASI

NO ITEM OBSERVASI BAIK CUKUP KURANG 1. Semangat anak saat menerima tugas

dari pendidik/guru

2. Perhatian anak terhadap kegiatan pembelajaran menabung karakter dengan gambar

3. Keinginan anak dalam mengikuti kegiatan menabung karakter dengan gambar

4. Kedisiplinan anak dalam mengikuti kegiatan menabung karakter dengan gambar

√ 27,3%

23% 49,7%

(21)

16

Berdasarkan hasil rekapitulasi pada table dalam pelaksanaan siklus I terlihat dengan jelas terdapat adanya sedikit peningkatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan perbaikan meskipun belum sempurna yaitu 5 dari 14 anak dapat melaksanakan kegiatan menabung karakter dengan gambar. Dan target dapat dilaksanakan kegiatan menabung karakter dengan gambar minimal 10 anak belum terpenuhi. Sehingga guru atau peneliti perlu melakukan tindakan perbaikan pada siklus II dengan model pembelajaran yang bervariasi.

Siklus II dilaksanakan pada bulan januari 2014 yang terdiri dari penelitian anak dalam melaksanakan tugas menabung karakter dengan gambar. Dan dari hasil observasi sebagai berikut :

TABEL 4

NO NAMA ANAK NILAI/SKOR

(BINTANG)

1. Wahyu Kurniawan 4

2. Jesica Septia Rahmadani 4

3. Jihan Fahira 4

4. Miftakhul Jannah 3

5. Nabila Natasa 4

6. Rifki Afit Ardiansyah 4

7. Riski Nur Fais Fadliansyah 4

8. Yanan Yushil Adriano 4

9. Yeti Oktavia 3

10. Fitra Ahmad Fariza 4

11. Wahyu Alffariyan 3

12. Safira Luthfiansyah 4

13. Galih Janu Kristiantoro 3

(22)

17 Keterangan  : 10 anak  : 4 anak  : - 10 x 4 = 40 4 x 3 = 12 2 x 0 = 0 = 52 52 : 14=3,7

Jadi nilai rata-rata hasil penilaian siklus II = 3,7

TABEL 5

DISTRIBUSI HASIL BELAJAR ANAK

NO SKOR FREKUENSI % S X F 1 4 10 76% 40 2 3 4 24% 12 3 2 - - - JUMLAH 100% 52 Keterangan : S X F : skor x frekuensi Skor rata-rata : 52 : 14 = 3,7

(23)

18 Nilai rata-rata : 3,7

Nilai di bawah rata-rata : - Nilai di atas rata-rata : -

Dari data diatas diketahui nilai rata-rata 3,07, nilai di bawah rata-rata 5 anak dan di atas rata-rata tidak ada

24%

(24)

19 TABEL 3

LEMBAR OBSERVASI

NO ITEM OBSERVASI BAIK CUKUP KURANG 1. Semangat anak saat menerima tugas

dari pendidik/guru √

2. Perhatian anak terhadap kegiatan pembelajaran menabung karakter dengan gambar

√ 3. Keinginan anak dalam mengikuti

kegiatan menabung karakter dengan gambar

√ 4. Kedisiplinan anak dalam mengikuti

kegiatan menabung karakter dengan gambar

Berdasarkan hasil rekapitulasi pada table di atas dapat kita ketahui dengan jelas, bahwasanya terdapat adanya perubahan yang sangat meningkat apabila dibandingkan dengan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I. pada perbaikan siklus II ini hampir semua anak yaitu 10 dari 14 anak sudah mampu melaksanakan tugas menabung karakter dengan gambar yang diajarkan guru. Dalam hal ini karena guru melaksanakan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi yang sesuai dengan temanya.

Guru menggunakan implementasi metode resitasi dalam budaya karakter dengan cara menabung karakter dengan gambar yang sesuai dengan tema diri sendiri. Dengan melihat hasil yang ada guru atau peneliti merasa sangat puas terhadap perlaksanaan perbaikan pada siklus II ini. Jadi dengan demikian tujuan perbaikan pada silus II ini menurut peneliti atau guru sudah berhasil dilaksanakan dengan baik dan maksimal.

(25)

20 B. PEMBAHASAN

Sebelum proses belajar mengajar berlangsung guru atau pendidik harus menyiapkan atau menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH). RKH yang dibuat sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Guru juga harus dapat menggunakan dan memilih model pembelajaran yang menarik perhatian anak dan sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Sesuai dengan tema yang ada yaitu diri sendiri.

Ketika pembelajaran atau perbaikan pada siklus II selesai, guru atau penelitia sangat gembira dan berbangga hati karena dari hasil pembelajaran yang diberikan guru, sebagian siswa ternyata mampu melaksanakan tugas menabung karakter dengan gambar. Hal ini terbukti dengan adanya model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam budaya karakter yang diterapkan akan memudahkan guru dalam menanamkan dan mengenalkan yang mendalam pada diri anak.

(26)

21 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter sebagai upaya untuk

meningkatkan karakter pada anak kelompok B TK Dharma Wanita Carat Kec. Kauman Kab. Ponorogo.

Dengan rencana program yang dilakukan melalui kegiatan ini anak merasa senang dan dapat meningkatkan perkembangan social emosional dan perkembangan yang lain. Kegiatan ini sangat efektif bila direncanakan dengan baik seperti yang penulis paparkan pada bab sebelumnya. Model pembelajaran ini dapat membantu anak menjadi lebih disiplin, terlatih, berani dan percaya diri. Sehingga model pembelajaran ini dapat memberikan inspirasi inovatif yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk mendesain

pembelajaran yang inovatif sesuai dengan prinsip pembelajaran kepada pendidik untuk mendesain pembelajaran yang inovatis sesuai dengan prinsip pembelajaran di PAUD.

B. SARAN

Peneliti akan meberikan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat bagi anak dan guru di TK Dharma Wanita Carat yaitu :

1. Guru harus dapat menciptakan suasana baru dalam kegiatan seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran implementasi metode resitasi dalam

mengenal budaya karakter.

2. Guru juga diharapkan dapat memilih metode dan teknik yang bervariasi sesuai dengan kemampuan anak dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar anak semakin senang dan tidak cepat bosan.

(27)

22

3. Guru diharapkan mampu menanamkan budaya karakter pada anak yang mendalam agar menjadi generasi bangsa yang berkepribadian dan berkarakter kuat.

(28)

23

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti.Dkk.(1008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Kurikulum TK dan RA Pedoman Pembelajaran. Jakarta

Gunarti, Winda. Dkk (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Ma’mur, Asmani jamal. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta. DIVA Press

Wijaya, Widarmi D. (2008). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

(29)

Referensi

Dokumen terkait

PT Krakatau Wajatama PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau

[r]

Kuadran IV adalah bank syariah yang memiliki tingkat efisiensi tinggi dan memiliki tingkat produktivitas yang baik, sehingga bank yang masuk ke kuadran ini

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah propagul Rhizopora apiculata yang sehat dan matang, bubuk garam komersial ( marine salt ), pasir dari sungai (tidak

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Strategi Pengembangan Sektor Industri Kecil Keripik di Kota Binjai. Bagaimana profil industri kecil keripik di

Jika dalam keadaan di luar kontrol Tertanggung baik kontrak pengangkutan diakhiri di suatu tempat selain dari tujuan yang telah disebutkan atau perjalanan dihentikan dengan

Number of teachers and pupils of government junior high school by sex in Samigaluh District 2007 Guru Teacher Murid Pupils Nama Desa Villages Laki -laki Male Perempuan Female