• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan telah berakhirnya pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2012, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai menyusun laporan pertanggungjawaban tersebut.

Penyusunan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun mengacu kepada Peraturam Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.

Semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai media pertanggungjawaban kepada public untuk terwujudnya Good Governance.

Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai

Drh. H.Aminuddin Zainuddin,MM

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……… ii

DAFTAR TABEL ………... iii

DAFTAR GAMBAR ……… iv

DAFTAR LAMPIRAN ……… v

RINGKASAN EKSEKUTIF ……… 1

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……… 5

A. Rencana Strategis ……….. 5

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ……….. 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………. 15

A. Indikator Kinerja ………. 15

B. Capaian Kinerja ……….. 18

C. Akuntabilitas Kinerja ……… 33

BAB IV PENUTUP ……….. 35

(3)

DAFTAR TABEL

Nomor Hal

1. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Berdasarkan Pendidikan Terakhir ……… 4

2. Populasi Ternak di Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ……….. 6

3. Sasaran Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

TA. 2012 ………. 11

4. Skala Ordinal Capaian Indikator Kinerja Sasaran ……… 16

5. Hasil Pengukran Capaian Kinerja Tahun 2012 ……….. 16

6. Indokator Kinerja Ketersediaan Pangan Asal Hewan …………... 19

7. Indikator Kinerja Tercapainya Pertumbuhan Populasi Ternak

Untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak ………. 22

8. Target Peningkatan Populasi Per Tahun sesuai RPJMD

2008 – 2013 ………...………. 25

9. Indikator Kinerja Terwujudnya Upaya Pelayanan dan

Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung oleh Penyediaan

Sarana Produksi yang Berkualitas ……….. 29

10. Anggaran dan Realisasi TA. 2012 ……… 33

(4)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Populasi Sapi Potong Tahun 2011 – 2012 ……… 25

2. Populasi Ternak Kambing Tahun 2011 – 2012 ……….. 26

3. Populasi Ayam Buras Tahun 2011 – 2012 ……… 27

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012

Lampiran 2. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2012

Lampiran 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2012

Lampiran 4.Realisasi Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun Anggaran 2012

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini disajikan beberapa pokok permasalahan berupa keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja organisasi secara menyeluruh :

 Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 35 Tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan daerah No. 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, telah dapat diselenggarakan secara optimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan berpedoman pada arah kebijakan umum yang telah ditetapkan.

 Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok,

fungsi dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 diperoleh dari laporan kinerja masing-masing unsur didalam dinas yang melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran strategik.

 Dalam pencapaian sasaran, dari 5 (Lima) sasaran strategik yang

ditetapkan secara umum semua sasaran dapat mencapai kinerja yang diharapkan, walaupun untuk lima sasaran tersebut, beberapa

(7)

keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan. Namun demikian indikator tersebut hanyalah sebagian kecil dari indikator sasaran bersangkutan.

 Dari sasaran yang telah dicapai tersebut masih terdapat perbedaan

dengan kondisi yang diharapkan masyarakat akibat keterbatasan-keterbatasan termasuk pendanaan dan kinerja aparat, sehingga tidak semua keinginan dan harapan masyarakat dapat dilayani pada tahun anggaran berjalan. Namun demikian untuk tahun-tahun berikutnya kebutuhan masyarakat yang belum mendapat pelayanan diharapkan akan mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh komponen yang ada pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai, tentu saja dengan tetap berpedoman pada urutan prioritas sesuai dengan rencana strategik dan arah kebijakan umum. Dalam penentuan kegiatan di tahun-tahun mendatang, partisipasi masyarakat dalam menetapkan sasaran prioritas akan ditingkatkan. Dalam tahun mendatang tentunya akan dirumuskan lagi indikator keberhasilan yang menggambarkan kondisi nyata yang diharapkan masyarakat.

Sinjai, Februari 2013

Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai

Drh.H. Aminuddin Zainuddin, MM NIP. 19610128 198703 1 008

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 35 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Sinjai, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintah kabupaten dalam bidang peternakan, disamping melaksanakan tugas pembantuan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi : 1) perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan; 2) pelaksanaan bimbingan teknis bidang peternakan; 3) pemberian izin dan pembinaan usaha di bidang peternakan; 4) penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan; 5) pengkajian dan penyerapan teknologi anjuran di bidang peternakan; 6) penyiapan kebutuhan dan bimbingan penggunaan sarana dan prasarana di bidang peternakan; 7) pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas; 8) pelaksanaan koordinasi dalam arti membina hubungan kerjasama dengan dinas/lembaga daerah lainnya atau dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan bidang peternakan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan didukung oleh 5 (lima) unit kerja eselon III,

(9)

Veteriner; (2) Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan; (3) Bidang Agribisnis dan Promosi Peternakan; (4) Bidang Sarana dan Prasarana Peternakan; dan (5) Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 sebanyak 54 orang. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan pendidikan terakhir disampaikan pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan Pendidikan terakhir

Gol /Ruang S2 S1 SLTA Jumlah

II - - 11 10

III 6 35 - 41

IV 2 - - 2

Jumlah 8 35 11 54

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Stategis (Renstra)

Rencana strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai ditetapkan dengan mengacu kepada RPJMD Kabupaten 2008 – 2013. Renstra yang disusun ini dimaksudkan sebagai alat kendali dan pedoman umum bagi manajemen Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah daerah dalam bidang peternakan, melaksanakan

(10)

pembangunan untuk jangka 5 (lima) tahun dan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan pada setiap unit kerja yang menjadi tulang punggung pelaksanaan kegiatan.

Di dalam pelaksanaan pembangunan peternakan yang diamanatkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah ditetapkan sasaran strategik secara makro yakni antara lain :

• Peningkatan produksi dan populasi ternak rata-rata 2- 4 % per tahun

• Peningkatan pendapatan Asli Daerah dari pengelolaan usaha di bidang peternakan

Pencapaian sasaran strategik diusahakan akan dapat dioptimalkan, karena didukung oleh potensi yang cukup besar antara lain potensi populasi yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2. Populasi Ternak di Kab. Sinjai Tahun 2012

No Jenis Ternak Populasi (Ekor)

1 2 3 4 5 6 Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Ayam Pedaging 237 77.677 1.094 1.914 15.617 99.479

(11)

7 8 9 Ayam Buras Ayam Petelur Itik 978.162 16.123 20.993 Visi

Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai adalah terwujudnya masyarakat tani yang maju berkembang secara mandiri melalui pembangunan peternakan tangguh dan berbasis sumberdaya lokal

Misi

Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas organisasi, kelembagaan dan SDM aparatur peternakan

2. Membina dan mengoptimalkan budidaya peternakan skala ekonomis, efisien dan berdaya saing serta meningkatkan potensi genetic ternak lokal

3. Menciptakan kemandirian penyediaan pangan asal hewan yang bernilai gizi tinggi bagi seluruh masyarakat sinjai.

Tujuan

(12)

1. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat usaha di bidang peternakan dan Pegawai Dinas Peternakan

2. Mewujudkan pengembangan usaha peternakan dalam skala ekonomis, menerapkan prinsip efisiensi usaha yang memiliki keunggulan kompetitif

3. Mewujudkan eksploitasi potensi yang unggul dari genetic ternak local untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas ternak

4. Mewujudkan ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat Kab. Sinjai

Sasaran

Sasaran utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah :

1. Tercapainya tingkat kepuasan masyarakat dan Pegawai Dinas Peternakan yang terlayani

2. Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas

3. Meningkatnya penerapan teknologi peternakan untuk budidaya, pasca panen dan pemasaran

(13)

5. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai

Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, maka strategi yang digunakan memerlukan perhatian dan penekanan khusus dalam bentuk kebijakan, guna menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan-tindakan tertentu. Adapun kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mengacu kepada pokok-pokok kebijakan Kabupaten yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat tani, yang dijabarkan ke dalam kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai berikut :

1. Melengkapi sarana prasarana serta peningkatan SDM aparat

2. Membina sistem usaha budidaya peternakan

3. Membina sistem agribisnis dalam usaha peternakan

4. Mengintensifkan up grading genetic ternak lokal untuk meningkatkan kemampuan produksi

5. Mendorong penyediaan bahan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dalam jumlah cukup, berkualitas dan berkesinambungan

Program

Program kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai dalam rencana strategik ini adalah sebagai berikut :

(14)

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Program peningkatan disiplin aparatur

4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

5. Program peningkatan produksi peternakan

6. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan

7. Program peningkatan produksi peternakan

8. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit

9. Program peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan

10. Program penerapan teknologi peternakan

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategik Tahun 2008 – 2013 disusun suatu Rencana Kerja (Performance Plan) setiap tahunnya. Rencana Kerja Tahunan (RKT) ini merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Dengan demikian

tersusun sebanyak 5 (lima) Rencana Kerja Tahunan agar sasaran pada Renstra tersebut dapat tercapai secara optimal sesuai yang

(15)

diharapkan pada penyusunan Renstra. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.

Rencana Kinerja Tahun 2012 merupakan komitmen seluruh anggota organisasi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai untuk mencapai kinerja sebaik-baiknya dan sebagai bagian upaya untuk memenuhi misi organisasi. Rencana kinerja ini menjadi pedoman bagi setiap unsur pada organisasi dalam melaksanakan kegiatan untuk mendukung pencapaian tupoksi yang diemban masing-masing. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktifitas operasional Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan masyarakat dalam Tahun Anggaran 2012 sepenuhnya dapat dirujuk pada Rencana Kinerja Tahun 2012 ini.

Sasaran strategik Tahun 2012, indikator kinerja dan target kinerja dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Sasaran Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TA. 2012

No Sasaran Strategik Indikator Kinerja Satuan Target

1. Terwujudnya kelancaran

• Tersedianya jasa administrasi

(16)

operasional adminstrasi perkantoran kesekretariatan • Terpenuhinya kebutuhan sarana telepon, air dan listrik secara efisien

• Tersedianya referensi bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

• Terpenuhinya keikutsertaan dan laporan hasil rapat-rapat koordinasi dalam propinsi dan luar propinsi • Tersedianya jasa administrasi kesekretariatan • Terpenuhinya keamanan dan kebersihan kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan • Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana aparatur Tahun Tahun Tahun Triwulan & Semestera n Bulan 1 1 1 4 2 12

(17)

2. Meningkatnya tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur % 90

No Sasaran Strategik Indikator Kinerja Satuan Target

• Terwujudnya

peningkatan sarana dan prasarana

• Tersedianya gedung kantor dalam kondisi baik

• Tersedianya kendaraan

operasional dalam kondisi baik dan siap pakai • Tersedianya perlengkapan kantor % % Unit 90 90 53

(18)

3.

Terwujudnya ketersediaan

pangan asal hewan bagi seluruh

masyarakat sinjai

dalam kondisi baik

• Tersedianya rumah yang layak dan siap huni • Terpenuhinya pelayanan pemeriksaan keswan TKD • Terpenuhinya daging yang layak konsumsi

• Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemilikan ternak • Terpenuhinya pencegahan dan penanggulangan penyakit • Tepenuhinya upaya pengendalian rabies Tahun Tahun ekor ekor ekor % 1 1 3600 1100 40.000 90

(19)

Nol Kasus

Nol Kasus

No Sasaran Strategik Indikator Kinerja Satuan Target

4. Tercapainya perumbuhan populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak • Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul

• Tersedianya bibit sapi perah

• Tersedianya bibit unggul ayam buras

• Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan • Terwujudnya kelahiran hasil IB • Terpenuhinya ekor ekor ekor ekor ekor 30 50 4.000 S.Ptng 100 ekr, S.Perah 25 ekr 1000

(20)

5. Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas pengelolaan administrasi kegiatan agribisnis • Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan P2HP • Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan PLA • Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan • Terwujudnya produk es cream SANSHU yang siap saji

Tahun Tahun Tahun Komodit i Ekor 1 1 1 3 1.100

(21)

• Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi • Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak • Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah Cup Orang Orang 315.000 100 40

Untuk mencapai sasaran strategik tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai menjabarkan dalam 5 (lima) kegiatan pokok. Kelima kegiatan pokok tersebut adalah 1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana , 3) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, 4) Peningkatan Produksi Peternakan, dan 5) Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, tercantum dalam lampiran 2.

(22)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Indikator Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan LAKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Sebagai alat untuk menilai kinerja organisasi, LAKIP menjadi kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi.

LAKIP Tahun 2012 bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan LAKIP yang kesembilan kali setelah LAKIP Tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011.

Hakekat dari Laporan Akuntabilitas ini adalah pengukuran kinerja sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai. Dalam bab ini diuraikan mengenai pengukuran kinerja terhadap tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja.

(23)

Untuk menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran digunakan skala ordinal sebagai berikut :

Tabel 4. Skala Ordinal Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Capaian Kinerja Keterangan

Nilai > 100 Nilai 85 sd 100 Nilai 70 < 85 Nilai 55 < 70 Nilai < 55 Sangat Baik Baik Sedang Kurang Sangat Kurang

Tabel 5. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Sasaran Strategis Capaian% Keterangan

Misi 1 TERWUJUDNYA KETERSEDIAAN PANGAN ASAL

HEWAN BAGI SELURUH MASYARAKAT SINJAI

1. Terpenuhinya pelayanan pemeriksaan keswan TKD 104,5 Sangat Baik 2. Terpenuhinya daging yang layak konsumsi 109,55 Sangat Baik

(24)

3. Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemilikan ternak 100,03 Sangat Baik 4. Terpenuhinya pencegahan dan penganggulanga n penyakit 100 Baik 5. Terpenuhinya upaya pengendalian rabies 100 Baik Rata-Rata

Capaian Sasaran 102,82 Sangat Baik

Misi 2

TERCAPAINYA PERTUMBUHAN POPULASI TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN

PRODUKTIFITAS TERNAK 1. Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul 126,67 Sangat Baik 2. Tersedianya Bibit

Sapi Perah 156 Sangat Baik

3. Tersedianya bibit unggul ayam buras 144,53 Sangat Baik 4. Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan 50 Sangat kurang 5. Terwujudnya kelahiran hasil IB 65,3 Kurang

(25)

6. Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan Agribisnis 100 Baik 7. Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan P2HP 100 Baik 8 Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan PLA 100 Baik Rata- Rata

Capaian Sasaran 96,72 Baik

Misi 3

TERWUJUDNYA UPAYA PELAYANAN DAN PEMBINAAN USAHA PETERNAKAN YANG DIDUKUNG OLEH PENYEDIAAN SARANA PRODUKSI YANG BERKUALITAS

1. Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan 100 Baik 2. Terwujudnya produk es cream sanshu yang siap saji 106,24 Sangat Baik 3. Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi (SUSIN) 39,97 Sangat Kurang 4. Bertambahanya pengetahuan dan keterampilan peternak 100 Baik

(26)

5. Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah 100 Baik Rata-Rata

Capaian Sasaran 89,24 Baik

Jumlah Total Rata-Rata Capaian Sasaran

96,26 Baik

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian sasaran strategis dari akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai merupakan tingkat capaian dengan kategori baik, dilihat dari persentase rata-rata capaian dari 18 (delapan belas) sasaran strategis sebesar 96,26%. .

B. Capaian Kinerja

Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian target kinerja, kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian visi dan misi. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan pada tahun yang akan datang. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan secara mandiri oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai terhadap kinerja, guna memberikan gambaran apakah pelaksanaan kegiatan telah mendukung pencapaian sasaran dan tujuan.

(27)

Evaluasi kinerja sampai saat ini masih belum mencapai hasil yang optimal karena berbagai keterbatasan, antara lain : rumusan indikator kinerja instansi masih lemah, sistem AKIP belum terbentuk, sistem data dan informasi belum terbangun, sistem monitoring dan evaluasi masih menekankan pada aspek keuangan bukan pada aspek kinerja, dan lain-lain. Akibat keterbatasan tersebut, evaluasi kinerja juga tidak dapat dilakukan pembandingan dengan kinerja instansi lain serta rata-rata nasional.

Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun menurut klasifikasi Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Dinas Peternakan dan Kesehatan Tahun 2008 – 2013. Pencapaian indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak yang dijabarkan dalam 5 kegiatan ini, rata-rata capaian indikator kinerja yaitu 102, 82 % atau berada pada kategori sangat baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan pada program ini mampu mewujudkan ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai.

(28)

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

• Terpenuhinya pelayanan pemeriksaan keswan TKD

• Terpenuhinya daging yang layak konsumsi

• Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemiliakan ternak

• Terpenuhinya pencegahan dan penanggulangan penyakit

• Terpenuhinya upaya pengendalian rabies Ekor Ekor Ekor % Nol kasus 3.600 1.100 40.000 90 Nol kasus 3.762 1.205 40.013 90 Nol Kasus 104,5 109,55 100,03 100 100

Rata-Rata Capaian Indikator 102,82

Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

1. Indikator kinerja terpenuhinya pelayanan Pemeriksaan Ternak Keluar Daerah pada tahun 2012 dari target 3.600 ekor dapat dicapai 3.762 ekor atau 104,5 %. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan status kesehatan ternak yang akan dikirim keluar daerah, khususnya

(29)

ternak besar seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan agar ternak yang akan dikirim keluar daerah dijamin bebas dari penyakit menular dan zoonosis sehingga penularan penyakit ternak dapat dikendalikan.

2. Indikator terpenuhinya daging yang layak konsumsi, target indikator sebesar 1.100 ekor dapat dicapai sebesar 1.205 ekor atau 109,55 %, dibanding tahun 2011 hanya sebesar 1.117 ekor atau 101,54 %. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin peredaran daging yang layak konsumsi bagi konsumen di Kabupaten Sinjai.

3. Indikator terpenuhinya vaksinasi SE dan Pengesahan Kartu Kepemilikan Ternak dimana target indikator sebesar 40.000 ekor dapat dicapai sebesar 40.013 ekor atau 100,03 %. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Dinas Peternakan dan Kesehatan dan merupakan sumber PAD yang pelaksanaannya pada 8 kecamatan dengan tujuan agar masyarakat memperoleh jaminan bukti kepemilikan/pengesahan ternak dan pelayanan vaksinasi Septicaemia Epizotica (SE) sehingga kejadian penyakit dapat dikendalikan.

4. Indikator terpenuhinya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, target indikator sebesar 90 % dapat dicapai 100 %. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai memiliki 8 orang petugas paremedik veteriner di 8 kecamatan yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan ternak di lapangan dan senantiasa berkoordinasi dengan dokter hewan . Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ini meliputi tindakan pencegahan terhadap

(30)

kemungkinan penyakit yang menyerang ternak berupa biosekurity, vaksinasi dan mengidentifikasi kejadian-kejadian penyakit hewan baik strategis maupun ekonomis. Sedangkan ternak yang telah terserang penyakit dilakukan tindakan penanggulangan berupa pengobatan.

5. Indikator terpenuhinya Upaya Pengendalian Rabies (Gigitan Anjing), capaian indikator mencapai 100 %, kegiatan ini bertujuan agar tingkat kejadian penyakit rabies dapat terus ditekan jumlahnya melalui eliminasi secara berkala mulai dari kecamatan sampai di kabupaten sampai diperoleh status bebas rabies di Kabupaten sinjai. Jumlah anjing yang dieliminasi pada tahun ini sebanyak 1250 dosis dan vaksinasi rabies 500 dosis.

2. Tercapainya Pertumbuhan Populasi Ternak untuk meningkatkan Produksi dan Produktifitas Ternak

Program peningkatan produksi peternakan yang dijabarkan dalam 8 kegiatan, rata-rata capaian kinerjanya 96,72 % atau berada dalam kategori baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan untuk peningkatan produksi peternakan dapat mewujudkan tercapainya populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak. Namun ada beberapa kegiatan yang masih perlu dievaluasi guna peningkatan realisasi dari indikator kinerja sampai 100 % atau lebih.

Tabel 7. Indikator Kinerja Tercapaianya Pertumbuhan Populasi Ternak Untuk Meningkatkan Produksi dan Produktifitas

(31)

Indikator kinerja Satuan Target Realisasi %

• Terwujudnya

peningkatan populasi ternak kambing unggul

• Tersedianya bibit sapi perah

• Tersedianya bibit unggul ayam buras

• Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan • Terwujudnya kelahiran hasil IB • Terpenuhinya Pengelolaan Admnistrasi Kegiatan Agribisnis • Terpenuhinya Pengelolaan Administrasi Kegiatan P2HP Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Tahun 30 50 4000 S.Potong 100 ekr, S.Perah 25 ekor 1.000 1 38 78 5781 50 7 653 1 126,67 156 144,53 50 28 65,3 100

(32)

• Terpenuhinya Pengelolaan Administrasi Kegiatan PLA Tahun Tahun 1 1 1 1 100 100

Rata-Rata Capaian Indikator 96,72

Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

1. Indikator terwujudnya Peningkatan Populasi Ternak Kambing Unggul pada Tahun 2012 ditandai dengan peningkatan populasi dari target 30 ekor dapat dicapai 38 ekor atau capaian indikator 126,6 %. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki mutu genetik kambing lokal, kegiatan ini berlokasi di Desa Lappacinrana Kec. Bulupoddo.

2. Indikator tersedianya bibit sapi perah pada tahun 2012 dapat dicapai dari target 50 ekor dapat terealisasi 78 ekor atau rata-rata capaian indikator 156 %. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu genetic anak sapi yang dihasilkan.

(33)

Kegiatan ini bertujuan untuk penyediaan bibit unggul ayam buras di RRMC lappadata di Kec. Sinjai Tengah.

4. Indikator ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan , kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan secara berkesinambungan pada kelompok tani ternak yang telah mendapatkan bantuan penguatan modal dari pemerintah, Kelompok Tani Ternak yang sudah harus mengembalikan anak sapi sesuai kontrak diinventarisir kemudian ternak tersebut digulirkan ke kelompok lainnya. Pada tahun 2012 ternak pemerintah yang digulirkan kembali ke kelompok tani ternak lainnya adalah sapi potong 50 ekor dan sapi perah 7 ekor. Rendahnya realisasi yaitu 50 % untuk sapi potong dan 28 % untuk sapi perah dikarenakan tingkat kematian anak sapi yang agak tinggi serta ada beberapa kelompok tani ternak yang baru akan menyetor ternak pengembalian diakhir tahun masa kontrak.

5. Indikator terwujudnya Kelahiran Hasil IB pada tahun ini kurang dari target yaitu target 1.000 ekor kelahiran namun realisasi hanya 653 ekor kelahiran atau 65,3 %. Dibandingkan kelahiran hasil IB Pada tahun 2011 lebih dari target sebesar 879 ekor dari target 750 ekor atau sebesar 117,2 %. Walaupun hasil IB sampai saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat yang ditandai dengan tingginya harga jual ternak hasil IB, namun demikian pelaksanaannya di lapangan belum optimal sehingga hasilnya (tingkat kelahiran) dari tahun ke tahun berfluktuasi. Tingkat kelahiran hasil IB pada sapi potong berfluktuasi setiap tahunnya. Penerapan bioteknologi IB pada ternak ditentukan

(34)

oleh empat factor, yaitu semen beku, ternak betina sebagai akseptor IB, keterampilan tenaga pelaksana (inseminator) dan pengetahuan zooteknis peternak. Keempat factor ini berhubungan satu dengan yang lain dan bila salah satu nilainya rendah akan menyebabkan hasil IB juga akan rendah.

Namun secara garis besar indikator sasaran strategik dalam RPJMD yang ingin dicapai yaitu peningkatan produksi dan produktifitas ternak sebagai berikut :

Tabel 8. Target Peningkatan Populasi Per Tahun sesuai RPJMD 2008 – 2013

Populasi Target Peningkatan Populasi (Per Tahun) • Sapi Potong • Kambing • Ayam Buras • Produksi Daging 6,7 % 5,6 % 6,3 % 3,8 % (1)Sapi Potong

(35)

sapi potong ditargetkan meningkat 6,7 % per tahun, populasi sapi potong pada tahun 2011 adalah 75.108 ekor. Pada tahun 2012 hanya dapat terealisasi 77.677 ekor atau hanya meningkat sebesar 3,42 % dari target 80.140 ekor. Rendahnya pencapaian populasi dari yang ditargetkan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya kelahiran hasil IB yaitu hanya 655 ekor dari target 1.000 ekor, menurunnya produktifitas ternak, serta banyaknya ternak keluar daerah.

(2) Kambing

Gambar 2. Populasi Ternak Kambing Tahun 2011 – 2012

Target peningkatan populasi kambing adalah 5,6 % per tahun. Populasi ternak kambing pada tahun 2011 adalah 14.489 ekor. Pada tahun 2012 dapat terealisasi 15.617 ekor atau meningkat sebesar 7,78 % melebihi target yaitu 15.617 ekor.

(36)

(3) Ayam Buras

Gambar 3. Populasi Ayam Buras Tahun 2011 – 2012

Peningkatan produktifitas ayam buras ditargetkan meningkat 6,3 % per tahun. Populasi ayam buras pada tahun 2011 adalah 844.064 ekor. Pada tahun 2012 dapat terealisasi 978.162 ekor atau meningkat 15,89 % dari yang ditargetkan 897.240.

(4) Produksi Daging

Gambar 4. Produksi Daging Tahun 2011 – 2012

Peningkatan produktifitas untuk produksi daging ditargetkan meningkat 3,8 % per tahun. Produksi daging tahun 2011 adalah 714.954,28 kg. Pada tahun 2012 terealisasi 1.950.630,97 kg atau meningkat 262,84 % dari target 742.122,54.

(37)

3. Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha

Peternakan yang Didukung Oleh Penyediaan Sarana Produksi yang Berkualitas

Program peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dijabarkan 5 kegiatan, rata-rata capaian kinerjanya 89,242 % atau berada dalam kategori baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan untuk peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan mampu mewujudkan upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas.

Tabel 9. Indikator Kinerja Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung Oleh Penyediaan Sarana Produksi Yang Berkualitas

Indikator kinerja Satuan Target Realisasi %

• Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan

• Terwujudnya

produk es cream sanshu yang siap saji

• Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi (SUSIN) • Bertambahnya pengetahuan dan komoditi cup cup 3 20.150 315.000 3 21.408 125.915 100 106,24 39,97

(38)

keterampilan peternak • Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah orang orang 100 40 100 40 100 100

Rata- Rata Capaian Indikator 89,24

Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

1. Indikator terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan target indikator 3 komoditi dapat dicapai 100%. Kegitan ini bertujuan untuk menampilkan, memperkenalkan dan menjual 3 komoditi hasil peternakan yaitu daging, telur dan susu. Kabupaten Sinjai yang menjadi salah satu sentra pengembangan sapi perah, telah mengembangkan produk olahan susu (diversifikasi) yaitu susu pasteurisasi dengan merk SUSIN dan ice cream merk SANSHU sebagai produk andalan dan menjadi trandmark Kabupaten Sinjai. Untuk memperkenalkan produk olahan peternakan tersebut, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai sering mengikuti even pameran. Pada Tahun 2012 kegiatan pameran yang diikuti oleh Dinas

(39)

Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain, HSN (Hari Susu Nasional) yang berlangsung di Yogyakarta, Jakarta Fair/PRJ (Pekan Raya Jakarta) di Jakarta, Pameran HUT RI 17 Agustus di Makassar dan Pameran Hari Jadi Sinjai.

Kegiatan lain yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, agar anak-anak khususnya anak sekolah gemar minum susu dan memperkenalkan susu sapi perah sebagai minuman sehat, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui program PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah).

2. Indikator terwujudnya produk es cream SANSHU, target indikator sebesar 20.150 cup dapat dicapai sebesar 21.408 cup atau 106,24 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan diversifikasi produk olahan susu yakni pembuatan Es Cream SANSHU pada unit pengolahan es cream pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai.

3. Indikator terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi SUSIN, dimana target indikator sebesar 315.000 cup namun hanya dapat dicapai 125.915 cup atau 39,97 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan Pengolahan Susu Pasteurisasi “ SUSIN” pada unit pengolahan susu Koperasi Sintari yang terletak di Kecamatan Sinjai Barat.

(40)

4. Indikator bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam menerapkan teknologi peternakan, target indikator sebanyak 100 orang dapat dicapai 100%. Kegiatan bimbingan teknologi ini bertujuan agar peternak mampu memanfaatkan a) teknologi pengolahan susu (pengolahan susu menjadi milk stick, caramel dan youghurt), b) Teknologi pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk kompos, dan c) teknologi pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan alternative untuk ternak. Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan di 4 (empat) kecamatan yaitu Kec. Sinjai Timur , Kec. Tellulimpoe, Kec. Sinjai Tengah, dan Kec. Sinjai Selatan. Peserta kegiatan pelatihan ini terdiri dari 25 orang per kecamatan yang berasal dari beberapa kelompok tani ternak. Dari kegiatan pelatihan ini petani peternak telah mampu/terampil menerapkan teknologi peternakan dalam mengelolah usaha peternakannya.

5. Indikator bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya sapi perah, target indikator sebanyak 40 orang dapat dicapai 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada peternak tentang budidaya sapi sapi perah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Persusuan Kec. Sinjai Barat. Peserta kegiatan ini terdiri dari 40 orang yang berasal dari kelompok tani ternak yang beternak sapi perah. Dalam kegiatan ini petani peternak telah memperoleh informasi dan ilmu tentang teknik penanaman dan panen HMT, manajemen pakan dan pengawetan pakan, cara mendeteksi birahi dan pelaksanaan IB, teknik pemeriksaan kesehatan

(41)

baru melahirkan, cara penanganan pedet yang baru lahir, dan cara penanganan susu setelah pemerahan. Diharapkan setelah pelatihan ini, peternak telah terampil dalam budidaya sapi perah.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Berdasarkan Alokasi Anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 adalah sesuai tabel berikut ini :

Tabel 10. Anggaran dan Realisasi TA. 2012

No Uraian Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1. BELANJA LANGSUNG 1.702.548.000 1.693.280.024

Realisasi capaian keuangan secara keseluruhan adalah Rp. 1.693.280.024,- atau 99,46 % dari target sebesar Rp. 1.702.548.000,- Hal ini disebabkan karena ada beberapa indicator sasaran yang tidak dapat mencapai realisasi 100 %, disamping beberapa indicator lain yang dapat dilakukan penghematan biaya dengan realisasi fisik tetap 100 % dari yang direncanakan. Selisih dana sebanyak Rp. 9.267.976,- dan telah dikembalikan ke kas daerah.

(42)

Berdasarkan sasaran strategik yang ditetapkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai, anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2012

No Uraian Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1.

Tercapaianya Tingkat Kepuasan Masyarakat dan Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan yang terlayani

536.217.500 528.421.624

2.

Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai

259.090.000 259.090.000

3.

Tercapainya pertumbuhan populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak

777.028.000 775.555.900

4.

Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas

130.212.500 130.212.500

(43)

Jumlah realisasi keuangan tersebut diatas adalah jumlah pendanaan untuk sasaran strategik pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sinjai dan tidak termasuk dana untuk pembiayaan Belanja Tidak Langsung (Gaji).

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Hasil yang telah dicapai dari pengukuran Sasaran Kinerja Tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai merupakan tingkat capaian dengan kategori “ Baik “, dilihat dari persentase rata capaian sasaran sebesar 96,26 % yang diperoleh dari jumlah rata-rata capaian dari 18 (delapan belas) sasaran stretegis.

Total Belanja Daerah dalam APBD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 sebesar Rp. 1.702.548.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 1.693.280.024,- atau 99,46 %. Total realisasi belanja yang mencapai 99,46 % sampai dengan berakhirnya tahun anggaran menunjukkan bahwa

(44)

terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran, namun hal tersebut tidak mempengaruhi pencapaian sasaran dan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai secara signifikan.

Walaupun demikian dengan mencermati hasil evaluasi yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 ternyata masih terdapat beberapa kendala yang memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk terus menerus lebih meningkatkan kinerja agar penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik terlebih lagi manfaat dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Oleh karena itu penyempurnaan strategi dimasa yang akan datang perlu dilaksanakan terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah harus mengacu pada perkembangan lingkungan yang terjadi serta memperhatikan aspirasi masyarakat. Dengan demikian maka perencanaan jangka menengah daerah yang disusun mampu mewadahi setiap aspirasi seluruh masyarakat. Dengan menyempurnakan mekanisme perencanaan berbasis partisipasi masyarakat diharapkan Rencana Kinerja Tahunan melalui berbagai program dan kegiatan benar-benar dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin.

Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pedoman pelaksanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun berikutnya.

(45)

Pemerintah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan masukan demi perbaikan penyusunan di tahun mendatang sangat diharapkan.

Sinjai, Februari 2012

Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai

Drh.H.Aminuddin Zainuddin, MM Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :19610128 198703 1 008

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pengukuran tinggi muka air dapat dilakukan pada beberapa titik pada sepanjang tampang aliran.. Selanjutnya debit aliran dihitung

Kualitas kinerja unit kerja dinilai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penilaian kinerja unit di lingkungan Kementerian Perindustrian. Kriteria yang dinilai antar lain absensi,

E.3.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun. E.3.3 a) Fasilitas harus mencatat dan menyeimbangkan semua penerimaan TBS bersertifikasi RSPO

Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Laut di Teluk Gerupuk Berdasarkan laju penyerapan nutrien (N dan P), biomassa panen, dan luasan area bu- didaya, maka dapat dilakukan estimasi

Gedung kantor Pengadilan Negeri Gianyar berdiri diatas tanah seluas 1.812 m² luas tanah untuk bangunan 621 m² berlantai 2, terletak disebelah utara Kantor Pemerintahan

Data yang diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terutama setelah dilakukan tindakan perbaikan, proses pembelajaran

Besaran neutrofil dan CRP dapat merupakan prediktor terjadinya MOF yang mempunyai signifikansi dalam sensitivitas dan spesifisitas pada pasien dengan multi- trauma

Dari hasil wawancara, teori dan observasi, peneliti menyimpulkan bahwasannya guru Pembimbing mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, agar guru