63
BAB V
ANALISIS
5.1 Analisis
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis faktor-faktor matriks faktor internal (IFAS) ditemukan dengan jumlah total 3,48, sedangkan matriks faktor eksternal (EFAS) ditemukan dengan jumlah total 3,30. Setelah ditemukan hasil pengolahan data dari IFAS dan EFAS selanjutnya diletakkan pada matriks Wheelen yang terdiri sembilan kuadran (Kuadran I – IX) sehingga diperoleh titik koordinat (3,48:3,30). Titik koordinat ini ternyata terletak pada kuadran I, yang artinya usaha peternakan kelinci ARP berada pada posisi “Pertumbuhan”. Menurut Rangkuti (2013), posisi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Peternakan ARP dapat mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, serta meminimalkan harga. Berdasarkan temuan penelitian dan hasil analisis SWOT bahwa posisi strategis usaha peternakan kelinci ARP adalah “Pertumbuhan”, maka dapat dirumuskan empat prioritas strategi pengembangan usaha sebagai berikut :
a. Strategi S-O
Strategi S-O adalah strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Beberapa alternatif dari strategi S-O antara lain adalah:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak kelinci dan pakan kelinci serta memperkuat hubungan antar peternak kelinci di Indonesia
2) Menambah modal usaha
64 b. Strategi S-T
Strategi S-T adalah strategi mempergunakan kekuatan untuk meminimalisir ancaman dan/atau risiko. Beberapa alternatif strategi S-T adalah sebagai berikut:
1) Mempertahankan dan/atau meningkatkan daya saing melalui jaminan kualitas dan pelayanan
2) Membangun jejaring kemitraan dengan pengusaha sejenis dan pemerintah 3) Penganekaragaman produk
4) Membuat produk spesifik untuk segmen pasar tertentu 5) Meningkatkan promosi dalam jaringan (online)
c. Strategi W-O
Strategi W-O adalah strategi memperbaiki kelemahan agar dapat memanfaatkan peluang secara maksimal. Beberapa alternatif strategi W-O adalah sebagai berikut:
1) Memperbaiki manajemen agar usaha dapat dijalankan secara efisien dan menguntungkan 2) Memperbaiki daya saing melalui peningkatan pelayanan, kualitas, dan promosi
3) Meningkatkan loyalitas konsumen
4) Meningkatkan efisiensi produksi dan biaya operasional d. Strategi W-T
Strategi W-T adalah strategi memperbaiki kelemahan untuk mengurangi tingkat ancaman dan risiko. Beberapa alternatif strategi W-T adalah:
1) Menambah SDM yang bertugas sebagai manager peternakan untuk membantu pemilik mengevaluasi secara rutin keadaan peternakan
2) Meningkatkan pangsa dan segmen pasar melalui penjualan online
65 1.2Usulan Model Bisnis UKM Asep Rabbit Project
Setelah mengetahui alternatif strategi yang dihasilkan oleh matriks SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat analisis model pengembangan usaha menggunakan Model Bisnis Kanvas. Model Bisnis Kanvas tahap pengembangan untuk ARP disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.1 Model Bisnis Canvas Tahap Pengembangan
Key Partners • Supplier pakan, vaksin, konsentrat, vitamin • Paguyuban Peternak Kelinci Lembang Bandung Barat • Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia • World Rabbit Science Association • Pemerintah Key Activities • Beternak kelinci hias • Industri produk olahan kelinci • Pengolahan Kulit • Wisata kelinci Value Propositions • Beternak kelinci hias • Menjual pakan kelinci • Menjual buku-buku tentang ternak kelinci • Menjual olahan daging kelinci • Menjual kulit kelinci Customer Relationships • Layanan personal • Layanan petugas komunikasi CustomerSegments • Konsumen lokal • Konsumen luar negeri • Rumah makan • Pengrajin kulit kelinci Key Resources • Pengetahuan • Kandang kelinci • Peternak • Smartphone • Kendaraan • Lahan peternakan Channels • Komunikasi via telepon, SMS, WhatsApp • Kunjungan konsumen • Website Cost Structure
• Biaya perawatan kandang, tenaga kerja, instalasi listrik, pakan, obat-obatan, konsentrat, vitamin
• Biaya advertising
Revenue Streams
• Hasil penjualan kelinci hias, pelet kering, buku ternak kelinci
• Hasil penjualan olahan daging dan kulit kelinci
Keterangan : Hitam = Saat ini
66 A. Customer Segment
Elemen pertama adalah customer segment. Pasar sasaran yang dituju oleh ARP adalah penggemar kelinci hias sebagai berikut :
- Konsumen di dalam negeri
Konsumen ARP kebanyakan berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pembelinya mayoritas orang dewasa, hanya sedikit pembeli yang masih anak-anak.
- Konsumen di luar negeri
Konsumen ARP juga tersebar diberbagai negara diantaranya Thailand, Singapura, Philipine, dan Arab Saudi.
Sesuai salah satu strategi S-O yaitu memperluas segmen pasar dan meningkatkan pangsa pasar, maka pemilihan segmen pasar yang perlu ditambahkan adalah rumah makan dan pengrajin kulit kelinci. Nama besar ARP sebagai peternak kelinci hias bisa dimanfaatkan untuk menambah aktivitas berupa ternak kelinci pedaging juga. Konsumen yang percaya pada kualitas ARP tentu yakin bahwa semua produk yang dihasilkan oleh ARP selain kelinci hias juga pasti berkualitas. Oleh karena itu dengan memperbanyak jumlah kelinci pedaging diharapkan dapat mengembangkan usaha ARP, selain dagingnya bisa dimakan, kulit dan bulunya juga bisa diolah menjadi kerajinan.
B. Value Proposition
Elemen kedua adalah value proposition. Produk yang ditawarkan ARP yaitu kelinci hias, selain itu ARP juga menyediakan juga pakan khusus kelinci yang diproduksi oleh ukm tersebut. Pemilik peternakan ini juga menjual pakan hasil produksinya dan sudah terjual didalam negeri maupun diluar negeri tepatnya Negara Thailand.
Sesuai salah satu strategi S-T yaitu penganekaragaman produk, maka produk yang ditawarkan oleh ARP yang perlu ditambahkan diantaranya daging kelinci maupun hasil olahannya, serta kulit kelinci.
67 C. Channel
Elemen ketiga adalah channel. Saluran yang digunakan oleh ARP terbagi menjadi saluran komunikasi dan saluran distribusi. Saluran komunikasi yang digunakan yaitu melalui Telepon, SMS, atau WhatsApp. Sedangkan saluran distribusi yang dipilih yaitu melalui penjualan langsung dengan konsumen. Pembeli yang datang ke peternakan ARP bertransaksi langsung dengan penjual, setelah memilih produk apa yang akan dibeli, kemudian menyelesaikan administrasi pembelian, setelah melakukan pembayaran, produk tersebut di-packing dan siap untuk dibawa pulang.
Sesuai salah satu strategi S-T yaitu meningkatkan promosi dalam jaringan online, berhubungan dengan produk tambahan yang ditawarkan ARP yaitu daging dan kulit kelinci, maka saluran yang perlu ditambahkan adalah website khusus yang dapat diakses pelanggan untuk melihat bagaimana ARP bekerja dan produk atau jasa apa saja yang ditawarkan oleh ARP. Selain itu ARP juga perlu memasukkan brand atau nama perusahaan pada pameran-pameran dengan tujuan memperlihat hasil kerja yang telah dilakukan baik produk maupun jasa ARP.
D. Customer Relationship
Elemen keempat adalah customer relationship. Dalam membangun hubungan dengan pelanggannya, ARP melakukan hubungan personal dengan pelanggannya. Selama ini hanya pemilik perusahaan yang berkomunikasi dengan pelanggan, pemilik turun langsung dalam menghadapi pelanggan, dan juga melalui broadcast WhatsApp satu kali tiap bulan untuk menjaga hubungan dengan pelanggannya. Perusahaan tidak memiliki orang yang khusus untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Pemilik tidak bisa setiap waktu bertemu untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
Sesuai dengan salah satu strategi W-O yaitu memperbaiki manajemen agar usaha dapat dijalankan secara efisien dan menguntungkan, serta salah satu strategi W-T yaitu menambah SDM yang bertugas sebagai manager peternakan untuk membantu pemilik mengevaluasi secara rutin keadaan peternakan, maka pemilihan tenaga kerja yang dikhususkan pada bagian komunikasi dengan pelanggan sangat perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperlancar hubungan yang baik dengan pelanggan. Namun ada beberapa seleksi terlebih dahulu yang harus
68 dilakukan oleh pihak perusahaan sebelum mempekerjakan tenaga kerja tersebut, hal ini untuk menghindari adanya kesalahan dalam berkomunikasi dengan pelanggan.
E. Revenue Streams
Elemen kelima adalah revenue streams. Aliran pendapatan ARP berasal dari pemasukan yang berasal dari hasil penjualan kelinci hias dan pakan kelinci kering.
Sesuai dengan strategi S-T yaitu penganekaragaman produk; dan membuat produk spesifik untuk segmen pasar tentu, maka ARP perlu menjalankan satu aktivitas tambahan yaitu menambah jumlah kelinci pedaging khususnya di jenis Lokal Breed yang dapat meningkatkan arus pendapatan ARP, selain pecinta kelinci hias, penggemar daging kelinci dan kulit kelinci juga bisa mendapatkan apa yang diinginkan di ARP.
F. Key Resources
Elemen keenam adalah key resources. Dalam menjalankan usahanya, ARP memiliki beberapa sumber daya utama diantaranya sumber daya manusia (karyawan), sumber daya fisik (kandang, kendaraan, smarphone) dan sumber daya intelektual (pengetahuan beternak kelinci).
Sesuai salah satu strategi S-O yaitu memperluas segmen pasar dan meningkatkan pangsa pasar, maka elemen terpenting yang perlu ditambahkan adalah lahan peternakan. Meskipun semua sumber daya sudah memadai, namun bila kekurangan lahan, maka UKM akan sulit untuk berkembang.
G. Key Activities
Elemen ketujuh adalah key activities. ARP memiliki aktivitas utama yaitu beternak kelinci hias. Asep Rabbit Project sudah tidak asing lagi di kalangan penghobi kelinci di Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, Pak Asep (owner) memiliki visi, yaitu terus berkembang untuk menghasilkan kelinci-kelinci hias yang berkualitas unggul. Sehingga untuk mencapai visi tersebut, misi Pak Asep adalah selalu berusaha menghasilkan kelinci-kelinci persilangan yang memiliki keunggulan dibandingkan induknya.
Sesuai dengan salah satu strategi S-T yaitu membuat produk spesifik untuk segmen pasar tertentu, maka industri produk olahan daging kelinci dan kulit kelinci perlu ditambahkan sebagai
69 kegiatan utama ARP. Selain itu, bisa ditambahkan juga wisata kelinci untuk menyerap ribuan tenaga kerja, dan wisata kelinci ini juga adalah cita-cita dari pemilik ARP.
H. Key Partnership
Elemen kedelapan adalah key partnership. ARP memiliki mitra pendukung untuk memenuhi hal yang tidak dimiliki oleh ARP, yaitu supplier pakan, supplier obat-obatan, supplier konsentrat, dan Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia (APKIN).
Sesuai dengan salah satu strategi S-T yaitu membangun jejaring kemitraan dengan pengusaha sejenis dan pemerintah, bila pemilik ingin menambahkan wisata kelinci pada key activities, maka pemerintah atau dinas pariwisata perlu ditambahkan pada key partnership.
I. Cost Structure
Elemen kesembilan adalah cost structure. Dalam menjalankan usahanya, ARP memiliki beban biaya yang harus ditanggung yaitu sebagai berikut :
- Biaya upah karyawan
- Biaya perawatan kelinci: Pakan, Obat-obatan, Konsentrat, dan Vitamin. - Biaya perawatan kandang
- Biaya listrik
Sesuai dengan salah satu strategi W-T yaitu meningkatkan pangsa dan segmen pasar melalui penjualan online, maka untuk elemen ini ada biaya tambahan yang diperlukan yaitu biaya advertising. Advertising bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk tambahan yaitu olahan daging dan kulit kelinci.