TANGGUNG JAWAB BALAI HARTA PENINGGALAN SEBAGAI KURATOR HARTA PAILIT SETELAH BERLAKUNYA UU NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Gambar
![TABEL 1 PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT YANG](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/2985616.1360398/76.612.135.513.299.698/tabel-pengurusan-pemberesan-harta-pailit.webp)
![TABEL 2. HAMBATAN, TINDAKAN DAN REKOMENDASI ATAS PELAKSANAAN](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/2985616.1360398/98.612.134.511.535.674/tabel-hambatan-tindakan-rekomendasi-atas-pelaksanaan.webp)
Dokumen terkait
pengadilan dinyatakan pailit maka harta kekayaan dikuasai oleh balai harta peninggalan selaku cirtirice (pengampu) dalam usaha kepailitan
Ketentuan tentang penahanan terhadap Debitor seperti yang diatur di atas bisa dijalani tidak selama yang ditentukan dalam Pasal 84 Ayat (3) Undang-Undang
Sanksi yang dapat dikenakan kepada Kurator Keperdataan jika melakukan kelalaian dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit yang paling utama adalah secara hukum
Menurut Fauzi peran dan tanggung jawab kurator antara lain melakukan pengurusan dan atau pemberesan harta pailit, mengumumkan putusan hakim tentang pernyataan
Dalam Pasal 104 ayat (2) UUPT menye- butkan bahwa dalam hal kepailitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan
Dalam penelitian ini Menurut Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU secara umum tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta
Pengecualian tersebut dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 55 ayat (1) Undang-undang Kepailitan yang menyebutkan bahwa setiap kreditur Pemegang Gadai, Jaminan Fidusia,
Penulisan skripsi yang berjudul “TANGGUNG JAWAB KURATOR SECARA PRIBADI ATAS KESALAHAN ATAU KELALAIANNYA DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT YANG MENYEBABKAN KERUGIAN”